belitaton

55
BAB 12 REGULASI DAN ANTITRUST : PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN Regulasi Pemerintah untuk mendukung kalangan bisnis serta melindungi konsumen,pekerja dan lingkungan. Regulasi adalah hasil dari tindakan kelompok penekan serta menghasilkan hukum dan kebijakan yang mendukung kalangan bisnis serta melindungi konsumen, pekerja dan lingkungan. Regulasi Pemerintah yang Membatasi Persaingan, meliputi pemberian lisensi, paten, pembatasan pada persaingan harga dan pembatasan aliran perdagangan internasional yang bebas. Regulasi Pemerintah untuk Melindungi Konsumen, Pekerja dan Lingkungan. 1. Pemberian informasi yang benar dan melarang misrepresentasi terhadap produk. 2. Hukum kebenaran pinjaman, yang mengharuskan pemberi pinjaman untuk memberikan perjanjian yang lengkap dan akurat serta dalam bahasa yang mudah dimengerti. 3. Standar keselamatan untuk gas dan bahan kimia berbahaya, tingkat kebisingan dan faktor bahaya lainnya. 4. Penerapan upah minimum

Upload: arganata-adji-kusuma

Post on 23-Apr-2017

231 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belitaton

BAB 12

REGULASI DAN ANTITRUST : PERAN PEMERINTAH DALAM

PEREKONOMIAN

Regulasi Pemerintah untuk mendukung kalangan bisnis serta melindungi

konsumen,pekerja dan lingkungan.

Regulasi adalah hasil dari tindakan kelompok penekan serta menghasilkan

hukum dan kebijakan yang mendukung kalangan bisnis serta melindungi

konsumen, pekerja dan lingkungan. Regulasi Pemerintah yang Membatasi

Persaingan, meliputi pemberian lisensi, paten, pembatasan pada persaingan harga

dan pembatasan aliran perdagangan internasional yang bebas.

Regulasi Pemerintah untuk Melindungi Konsumen, Pekerja dan Lingkungan.

1. Pemberian informasi yang benar dan melarang misrepresentasi terhadap

produk.

2. Hukum kebenaran pinjaman, yang mengharuskan pemberi pinjaman untuk

memberikan perjanjian yang lengkap dan akurat serta dalam bahasa yang

mudah dimengerti.

3. Standar keselamatan untuk gas dan bahan kimia berbahaya, tingkat

kebisingan dan faktor bahaya lainnya.

4. Penerapan upah minimum

5. Regulasi polusi udara dan air.

Eksternalitas, produksi dan konsumsi beberapa produk bisa menimbulkan efek

samping yang merugikan atau menguntungkan yang disebabkan oleh perusahaan

atau orang yang tidak secara langsung terlibat dalam produksi atau komsumsi

produk tersebut.

External Diseconomies of Production adalah biaya yang belum terkompensasi

yang menimpa beberapa perusahaan akibat perluasan output oleh perusahaan lain.

External Economies of Production adalah manfaat yang belum terkompensasi

Page 2: Belitaton

yang diterima sebagian perusahaan karena meningkatnya output perusahaan lain.

External Diseconomies of Consumption adalah biaya yang belum terkompensasi

yang menimpa sebagian individu akibat pengeluaran konsumsi individu lain.

External Economies of Consumption adalah manfaat yang belum terkompensasi

yang dinikmati oleh sebagian individu akbibat meningkatnya konsumsi individu

lain atas suatu produk.

Regulasi Fasilitas Umum

Natural Monopoly terjadi pada perusahaan yang memasok keseluruhan pasar

secara efisien dimana kurva biaya rata-rata jangka panjang bisa turun sejalan

dengan bertambahnya output. Contohnya Public Utilities.

Antitrust : Regulasi Pemerintah Atas Struktur Pasar dan Perilaku Bisnis.

Undang-Undang Antitrust yang paling Penting :

Sherman Act (1890), lihat pasal 1 dan 2.

Clayton Act (1914), lihat pasal 2, 3, 7 dan 8 (Diskriminasi harga, kontrak

eksklusif dan mengikat, pembelian saham antarperusahaan bersifat

melanggar hukum hanya jika hal-hal tersebut secara nyata mengurangi

persaingan atau cenderung menciptakan monopoli.)

Federal Trade Commision Act (1914), bentuk persaingan yang tidak sehat

adalah melanggar hukum.

Robinson-Patman Act (1936), amademen Clayton Act. Melarang

penjualan yang lebih murah untuk tujuan merusak persaingan.

Wheeler-Lea Act (1938), amandemen Federal Trade Commision Act.

Melarang penayangan iklan yang salah dan menyesatkan atas suatu produk

yang diperdagangkan antar negara bagian.

Celler-Kefauer Antimerger Act (1950), menutupi kelemahan Pasal 7

Clayton Act. Melaran pembelian saham, aset perusahaan saingan, jika

pembelian tersebut secara nyata mengurangi persaingan atau cenderung

menciptakan monopoli. Melarang setiap jenis merger horizontal dan

Page 3: Belitaton

vertikal, konglomerasi, jika dampaknya secara nyata mengurangi

persaingan atau cenderung menciptakan monopoli.

Penegakan Hukum Antitrust dan Gerakan Deregulasi

Pelanggaran/Dugaan Pelanggaran Antitrust diatasi dengan cara:

1. Pembubaran dan pelepasan

2. Keputusan

3. Surat keputusan Perjanjian Dissolution and divestiture

Conscious parallelism, pelaksanaan kebijakan yang sejalan dan seiring

oleh para Predatori Pricing, perusahaan menggunakan laba perolehan dari satu

pasar untuk menjual suatu produk dibawah biaya variabel rata-ratanya dalam

pasar yang lain untuk menyingkirkan para pesaing atau mencegah masuknya

perusahaan baru.

Gerakan Deregulasi

Tujuan Utama deregulasi adalah untuk meningkatkan persaingan dan

efisiensi dalam industri, serta untuk menurunkan tingkat harga tanpa

mengorbankan kualitas

Regulasi Persaingan Internasional

1. Import Tariff

2. Import Quota

3. Voluntary Export Restraint-VER

4. uruguay Round

Menurut sebuah teori tentang keterlibatan pemerintah dalam

perekonomian, regulasi muncul karena adanya tekanan dari pihak pengusaha,

konsumen, serta kelompok lingkungan dan menghasilkan regulasi yang

mendukung kalangan dan melindungi konsumen, pekerja, dan lingkungan.

Page 4: Belitaton

Menurut BSN Regulasi di Indonesia diartikan sebagai sumber hukum

formil berupa peraturan perundang-undangan yang memiliki beberapa unsur,

yaitu merupakan suatu keputusan yang tertulis, dibentuk oleh lembaga negara atau

pejabat yang berwenang, dan mengikat umum

A.    Regulasi Pemerintah untuk Mendukung Kalangan Bisnis serta

Melindungi Konsumen, Pekerja, dan Lingkungan

Menurut teori ekonomi regulasi (economic theory of regulation/capture

theory of regulation) yang di kemukakan oleh Stigler dan kawan-kawan, regulasi

adalah hasil dari tindakan kelompok penekanan serta menghasilkan hukun dan

kebijakan yang mendukung kalangan bisnis serta melindungi konsumen, pekerja,

dan lingkungan. Dalam bagian ini, kita mengkaji regulasi yang melindungi

perusahaan dari persaingan dan melindungi konsumen dari praktik bisnis yang

tidak adil, pekerja dari kondisi kerja yang berbahaya, dan lingkungan dari polusi

dan kerusakan.

Regulasi Pemerintah yang Membatasi Persaingan

Ratusan kelompok penekan (pressure groups) yang berasal dari kalangan

bisnis, petani, pedagang, dan kelompok profesi telah berhasil membujuk

pemerintah (lokal, negara bagian dan federal) untuk melaksanakan berbagai

regulasi, yang akibatnya membatasi persaingan dan menciptakan kekuatan pasar

yang artifisial. Pemerintah melakukan campur tangan dalam perekonomian untuk

melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak adil, buruh dari kondisi kerja

yang berbahaya, dan lingkungan dari polusi dan kerusakan. Hukum dari regulasi

ini sering kali disahkan atau dilaksanakan untuk menjawab tekanan politis yang

dilakukan oleh beberapa kelompok konsumen, asosiasi kerja, atau kelompok

pecinta lingkungan. Sering kali tindakan ini berujung pada pembatasan

persaingan. Regulasi ini meliputi :

1.      Pemberian lisensi (licensing) : Pemberian lisensi biasanya diterima untuk

memastikan sebuah tingkat kemampuan yang minimum dan untuk melindungi

masyarakat dari penipuan dan bahaya, dimana sulit bagi masyarakat untuk

Page 5: Belitaton

mengumpulkan informasi independen tentang kualitas suatu produk atau jasa, dan

potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya cukup besar. Meskipun demikian,

tidak dapat dihindari bahwa pemberian lisensi menjadi sebuah cara untuk

membatasi persaingan.

2.      Paten (patent) : Paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah federal

kepada seorang penemu untuk menggunakan secara eksklusif penemuannya

selama 17 tahun.  Di Indonesia sendiri, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2001 Tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh

Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk

selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan

persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1).

Pemegang paten (individu atau lembaga) bisa menggunakan paten secara

langsung atau memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan

penemuan tersebut, dengan imbalan berupa royalti. Paten ini merupakan cara lain

bagi pemerintah untuk membatasi persaingan dan masuknya pemain baru kedalam

suatu industri, kelompok profesi atau pedagang.

3.      Pembatasan pada persaingan harga dan pembatasan aliran perdagangan

internasional yang bebas

B.     Eksternalitas dan Regulasi

Menurut teori tentang regulasi yang menyangkut kepentingan

masyarakat/publik, regulasi pemerintah dilakukan untuk mengatasi kegagalan

pasar (market failure), sehingga bisa menjamin bahwa sistem ekonomi beroperasi

dengan cara yang konsisten dengan kepentingan publik.

Arti dan Nilai Penting Eksternalitas

Pengertian dari eksternalitas sendiri adalah efek samping yang menguntungkan

atau merugikan dari beberapa produk, yang disebabkan oleh perusahaan atau

orang yang tidak secara langsung terlibat dalam produksi atau konsumsi produk

Page 6: Belitaton

tersebut. Disini terdapat ekonomi dan disekonomis eksternal dalam produksi dan

konsumsi :

·         Disekonomi eksternal produksi : biaya yang belum terkompensasi yang

menimpa beberapa perusahaan akibat perluasan output oleh perusahaan lain.

·         Ekonomis eksternal produksi : manfaat  yang belum terkompensasi yang

diterima sebagai perusahaan karena meningkatnya output perusahaan lain.

·         Disekonomis eksternal konsumsi : biaya yang belum terkompensasi yang

menimpa sebagai individu akibat pengeluaran konsumsi individu lain.

·         Ekonomis eksternal konsumsi : manfaat uang belum terkompensasi yang

dinikmati oleh sebagian individu akibat mengingkatnya konsumsi individu lain

atas suatu produk.

Menurut Coase (1960), eksternalitas dapat muncul karena dua hal, yaitu :

Ketika pemilik pribadi dari suatu barang tidak mengkompensasikan

secara penuh biaya dan manfaat dari setiap kegiatan, karena mereka

beranggapan biaya yang dikeluarkan akibat dari penggunaan barang

tersebut akan sangat tinggi.

Ketika pengguna pribadi menggunakan barang umum dan mengklain

secara politis atas penggunaan barang tersebut.

Sedangkan menurut Pearee dan Nash, 1992; Bohm, 1991, eksternalitas itu dapat

terjadi dari empat interkasi ekonomi berikut :

Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen lain (affects of

producers on other producers)

Efek atau dampak samping kegiatan produksi terhadap konsumen

(effects of producers on consumers)

Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects

of consumers on consumers)

Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen (effects of

consumers on producers)

Page 7: Belitaton

Kebijakan untuk Mengatasi Eksternalitas

Salah satu cara untuk mengatasi kegagalan pasar atau inefisiensi akibat

terjadinya ekonomi eksternal adalah regulasi atau larangan pemerintah. Dengan

melarang sebuah aktivitas yang mengingkatkan ekonomi eksternal, maka

disekonomis eksternal tersebut dapat dicegah. Sebagai contoh, dengan melarang

penggunaan mobil, emisi mobil dapat dihilangkan. Namun yang lebih baik adalah

regulasi yang mengizinkan kegiatan yang menimbulkan eksternalitas, hingga titik

ketika manfaat sosial marginal dari kegiatan tersebut sama dengan biaya sosial

marginalnya. Walaupun begitu regulasi langsung sering kali menentukan teknik

produksi yang harus digunakan untuk membatasi disekonomis eksternal, biasanya

regulasi langsung tidaklah efisien.

Cara yang lebih efisien untuk membatasi ekstenalitas pada tingkat ketika

manfaat sosial marginal dari aktivitas itu sama dengan biaya sosial marginalnya

adalah dengan pajak atau pemberian subsidi.

Jenis pajak lain yang dikenakan untuk mengatasi eksternalitas negatif atau

disekonomis eksternal (dan mengingkatkan pendapatan untuk memberikan

pelayanan pemerintah) adalah pajak minuman keras, rokok, dan bensin. Subsidi

lain yang diberikan untuk mengoreksi eksteenalitas positif atai ekonomis eksternal

adalah pemotongan pajak investasi untuk meningkatkan investasi, tunjangan

penyusutan untuk menunjang pembangunan sumber daya alam, dan bantuan untuk

pendidikan.

Selain pelarangan dan regulasi, serta pajak dan subsidi, eksternalitas

negatif dan positif kadang-kadang dapat diatasi dengan pembayaran sukarela.

Namun, cara ini tidak praktis jika di daerah tersebut terdapat banyak penduduk

yang bertempat tinggal. Cara lain untuk mengatasi disekonomis eksternal yang

diakibatkan oleh sebagian perusahaan adalah mengizinkan atau mendorong

terjadinya merger, sehingga disekonomis eksternal terinternalisasi dan secara

eksplisit dihitung oleh perusahaan yang mengalami merger. Sebagai contoh jika

sebuah pabrik kertas berlokasi dihulu sebuah pabrik penylingan minuman, limbah

Page 8: Belitaton

pabrik kertas yang dibuang ke dalam sungai menimbulkan disekonomis eksternal

bagi pabrik penyulingan minuman karena pabrik tersebut harus mengeluarkan

biaya tambahan untuk memurnikan air yang digunakan untuk membuat bir.

Walaupun demikian, jika pabrik kertas dan pabrik bir bergabung, biaya pemurnian

air untuk membuat bir akan menjadi biaya eksplisit dan langsung, sehingga

perusahaan yang mengalamii merger harus memperhitungkannya dalam

keputusan produksi (kertas dan bir).

Cara lain yang jauh berbeda untuk membatasi jumlah eksternalitas negatif

hingga tingkat yang optimal secara sosial adalah penjualan izin polusi. Dalam

sistem ini, pemerintah menentukan jumlah polusi yang dianggapnya optimal

secara sosial (berdasarkan manfaat yang dihasilkan dari kegiatan yang

menghasilkan polusi itu) dan melarang lisensi bagi perusahaan-perusahaan untuk

menghasilkan polusi sampai tingkat tertentu. Dengan demikian biaya polusi

diinternalisasikan (artinya, dianggap sebagai bagian biaya produksi biasa) oleh

perusahaan, dan jumlah polusi yang diizinkan akan dimanfaatkna dalam aktivitas

yang lebih berharga. Dari berbagai cara untuk mengatasi eksternalitas tersebut,

ternyata masih mempunyai kelemahan yaitu sulitnya mengukur hasil eksternalitas

secara akurat. Namun, dengan adanya berbagai cara terssebut dapat diketahui apa

saja yang perlu diukur dan prosedur apa yangperlu digunakan untuk mencapai

kepututsan atau kebijakan yang optimal secara sosial.

C.    Regulasi Fasilitas Umum

Fasilitas Umum sebagai Monopoli Alamiah

Monopoli alamiah adalah suatu akibat yang terjadi secara alamiah ketika

suatu peusahaan besar mempunyai biaya perunit yang lebih kecil yang lebih

rendah dari peusahaan-perusahaan kecil lainnnya, sehingga mampu membuat

perusahaan-perusahaan kecil tersebut keluar dari bidang usaha tersebut.

Menurut Iskandar Putong, S.E., MMSI monopoli alamiah

adalah perusahaan yang memperoleh kekuasaan monopoli karena mencapai skala

usaha ekonomis pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya.

Page 9: Belitaton

 Contoh monopoli alamiah adalah fasilitas umum – perusahaan listrik, gas, air dan

transportasi lokal.

Kesulitan dalam Regulasi Fasilitas Umum

Penentuan tingkat harga untuk jasa fasilitas umum oleh komisi regulasi

sangatlah rumit. Salah satu alasannya adalah sangat sulit untuk menentukan nilai

dari pabrik atau aset tetap dalam perhitungan tingkat pengembalian yang normal.

D.    Antitrust: Regulasi Pemerintah Atas Struktur Pasar dan Perilaku Bisnis

Pada tahun 1890 muncul Sherman Act, antitrust ini muncul karena

kemarahan publik atas mengingkatnya konsentrasi kekuatan ekonomi dan

pelanggaran yang muncul. Tujuan dari hukum antitrust ini adalah untuk mencegah

monopoli atau konsentrasi kekuatan ekonomi serta untuk memelihara tingkat

persaingan yang wajar dalam perekonomian.

Undang-undang antitrust yang paling penting diantaranya :

1.      Sherman Act (1890) : Sherman Act ini merupakan undang-undang antitrust

federal yang pertama. Pasal 1 dan 2 menyatakan :

a.       Setiap kontrak, kombinasi dari bentuk sebuah trust aau lainnya, atau

konspirasi, yang membatasi perdagangan ataucommerce diantara beberapa negara

bagianm dan dengan bangsa asing, dengan ini dinyatakan melanggar hukum.

b.      Setiap orang yang memonopoli, bergabung atau berkonspirasi dengan satu

atau beberapa orang lain, untuk memonopoli bagian tertentu dari perdaganagan

atai commerce di antara bebera[a negara bagian, atau dengan bangsa asing, akan

dikatakan sebagai orang yang melakukan tindakan kejahatan ringan.

Jadi, Pasal 1 menjadikan setiap kontrak atau kombinasi dalam pembatasan

perdagangan (seperti penentuan harga bersama) adalah melanggar hukum. Pasal 2

menjadikan setiap usaha untuk memonopoli sebuah pasar sebagai tindakan

melanggar hukum.

Page 10: Belitaton

2.      Clayton Act (1914) : Undang-undang ini mencantumkan empat jenis

persaingan yang tidak adil yang melanggar hukum :

a.       Pasal 2 dari undang-undang tersebut melarang penjual untuk melakukan

diskriminasi harga diantara pembeli, jika diskriminasi harga terserbut secara nyata

mengurangi persaingan dan cenderung menimbulkan monopoli. Namun

diskriminasi harga diperbolehkan jika dengan niat baik untuk menghadapi

persaingan.

b.      Pasal 3 undang-undang tersebut melarang penjual untuk

melakukan leasing, menjual, atau membuat kontrak penjualan sebuah komoditas

dengan syarat bahwa pembeli atau lessetidak boleh membeli,

melakukan leasing (exclusive and tying contract) tersebut secara nyata

mengurangi persaingan dan cenderung menciptakan monopoli.

c.       Pasal 7 dari undang-undang tersebut melarang sebuah perusahaan

melakukan perdaganagan untuk memperoleh saham perusahaan saingan atau

saham dua atau lebih perusahaan yang bersaing satu sama lain ‘jika pembelian

saham antar perusahaan’ (intercorporate stock holdings)tersebut secara nyata

mengurangi persaingan dan cenderung menciptakan monopoli.

d.      Pasal 8 dari undang-undang tersebut melarang individu yang sama untuk

menjadi anggota ‘direksi dari dua atau lebih perusahaan’ (interlocking

directorate) jika berbagai perusahaan tersebut adalah pesaing dan jika yang

mempunyai modal, surplus, atau laba ditahan lebih dari $1 juta.

3.      Federal Trade Comission Act (1914) : Undang-undang ini melengkapi

Clayton Act. Undang-undang ini membentuk Federal Trade Commission (FTC)

untuk menindak para pelanggar undang-undang antitrust dan melindungai

masyarakat dari penayangan iklan yang salah dan menyesatkan. Sejak adanya

FTC ini tindakan hukum tidak lagi perlu menunggu kelompok-kelompok pribadi

untuk menggugat dengan menggunkan biaya sendiri jika dirugikan oleh praktik

yang tidak adil dan bersifat monopolistik.

Page 11: Belitaton

4.      Robbinson-Patman Act (1936)

Undang-undang ini dibuat untuk mengamandemen Clayto Act, dan melarang

penjualan yang lebih murah kepada seorang pembeli atau sebuah pasar dengan

tujuan merusak persaingan atau menyingkirkan pesaing. Undang-undang ini juga

berusaha melindungi pengecer kecil.

5.      Wheelwe-Lea Act (1938)

Undang-undang ini mengamandemen iFederal Trade Commission Act dan

melarang penayangan iklan yang salat dan menyesatkan atas produk makanan,

obat-obatan, alat-alat korektif, dan produk kosmetik yang diperdagangkan

antarnegara bagian. Tujuannya untuk melindungi konsumen dari penayangan

iklan yang bohong dan menyesatkan.

6.      Celler-Kefauver Antimerger Act (1950)

Undang-undang ini menutup kelemahan dari Clayton Act dengan melarang tidak

hanya pembelian saham tetapi juga aset perusahaan saingan, jika pembelian

tersebut secara nyata mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan

monopoli. Jadi undang-undang ini melarang setiap jenis merger : merger

horosontal, merger vertikal, dan konglomerasi.

E.     Penegakan Hukum Antitrust Dan Gerakan Deregulasi

Penegakan Hukum Antitrust: Beberapa Pengamatan Umum

Penegakan hukum antitrust telah menjadi tanggung jawab

DivisiAntitrust dari Departemen Kehakiman serta Federal Trade

Commission(FTC). Secara umum, Departemen Kehakiman menegakkan hukum

yang terkandung dalam Sherman Act dan Pasal 7 (pasal antimerger) Clayton Act

secara pidana, sementara FTC menegakkan pasal lain dari Clayton Act secara

perdata. Gugatan Antitrust bisa diprakarsai oleh Departemen kehakiman, FTC,

jaksa tinggi negara bagian, dan oleh kelompok-kelompok pribadi.

Page 12: Belitaton

Pelanggaran atau dugaan terhadap pelanggaran antitrust diatasi dengan

beberapa cara diantaranya :

1.      Pembubaran dan pelepasan

2.      Keputusan

Keputusan adalah perintah pengadilan yang mengharuskan terdakwa

berhenti melakukan tindakan antikompetitif tertentu atau melaksanakan tindakan

kompetitif yang diperintahkan.

Surat keputusan perjainjian pembubaran dan pelepasan (dissolution an

divestiture) : Surat keputusan perjanjian adalah sebuah kesepakatan, tanpa

persidangan di pengadilan, antara terdakwa (tetapi tanpa menyatakan dirinya

bersalah) dan Departmen Kehakiman yang di dalamnya terdakwa setuju untuk

mematuhi aturan perilaku bisnis yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.

Penegakan Hukum Antitrust: Struktur

Penegakan hukun antitrust untuk mencegah meunculnya struktur industri

yang antikompetitif, merupakan pelaksanaan Pasal 2 Sherman Act yang melarang

monopolisasi dan usaha atau konspirasi untuk memonopolisasi, dan penerapan

Pasal 7 Clayton Act, dan Celler-kefauver Act, yang melarang merger yang secara

nyata mengurangi persaingan.

Penegakan Hukum Antitrust: Perilaku Bisnis

Kebijakan antitrust juga diarahkan yntuk mengatasi perilaku bisnis industri

yang antikompetitif. Mahkamah Agung AS melarang kolusi harga riil dan

diskriminasi harga, jika secara nyata mengurangi persaingan dan cenderung

menciptakan monopoli. Secara lebih khusus, Mahkamah Agung menyatakan

bukan hanya kartel sebagai tindakan yang melanggar hukum, tetapi juga berlaku

untuk kesepakatan atau kolusi informal untuk membagi pasar, mematok harga,

atau membuat skema kepemimpinan harga.Kebersamaan yang disengaja yaitu

pelaksanaan kebijakan yang sejalan dan seiring oleh para oligopolis atas dasar

Page 13: Belitaton

saling ketergantungan yang mereka sadari, disebut sebagai tindakan melanggar

hukum jika mencerminkan kolusi.

Aspek yang paling sulit dalam menegakkan Pasal 1 Sherman Act adalah

membuktikan kolusi tersembunyi atau informal. Kadang-kadang kasusnya

sangatlah jelas. Berdasarkan pasal 1 Sherman Act penentuan harga yang

mematikan dianggap melanggar hukum.

F.     Regulasi Persaingan Internasional

Terdapat beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk melakukan

regulasi atas perdagangan internasional :

1.      Tarif impor (pajak atas impor) : Dengan adanya tafir impor maka tarif

meningkatkan harga bagi konsumen domestik, mengurangi kuantitas permintaan

komoditas dalam negri dan impor dari luar negeri, serta mendorong produksi

domestik berupa produk subtitusi impor.

2.      Kuota impor : Dengan adanya kuota impor dapat dengan mudah dan efektif

membatasi persaingan dan meningkatkan harga.

3.      Pembatasan ekspor sukarela : Merupakan upaya suatu negara untuk

membujuk eksportir (negara maupun perusahaan swasta) agar secara sukarela

membatasi ekspornya ke wilayah negara tersebut.

4.      Antidumping

5.      Regulasi teknis

-          Regulasi keselamatan

-          Regulasi kesehatan

-          Syarat pemberial label

BAB 13

ANALISA RESIKO

Page 14: Belitaton

Risiko dan Ketidakpastian Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial

Keputusan manajerial dapat diambil dalam situasi pasti, yaitu jika manajer tahu

secara tepat akibat dari setiap keputusan yang diambil, maupun dalam situasi

dimana ia tidak tahu secara tepat akibat dari setiap tindakan tersebut, artinya

persahaan berada dalam situasi ketidakpastian atau mengahadapi risiko.

Kepastian : Situasi dimana hanya terdapat satu kemingkinan akibat/hasil dari

sebuah keputusan dan akibat/hasil tersebut telah dikatahi dengan tepat.

Risiko : Situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan akibat dari

sebuah keputusan dan probabilitas dari setiap akibat yang mungkin terjadi

diketahui atau dapat diperkirakan.

Ketidakpastian : Situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan

akibat dari sebuah keputusan dan probabilitas terjadinya tidak diketahui

( disebabkan oleh ketidak cukupan informasi )

Konsep dalam menganalisis pengambilan keputusan manajerial yang

melibatkan resiko :

Strategi, mengacu pada satu pilihan tindakan yang bisa dimabil oleh

pembuat keputusan untuk meraih tujuan.

State of nature, mengacu pada kondisi masa depan yang tidak bisa

dikendalikan oleh manajer yang akan memiliki dampak signifikan atas

tingat kesuksesan atau kegagalan suatu strategi.

Payoff Matrix, tabel yang memperlihatkan hasil-hasil yang mungkin

terjadi dari setiap strategi berdasarkan setiap kondisi alamiah.

3.1 Mengukur Risiko Dengan Distribusi Probabilitas

Page 15: Belitaton

Probabilitas suatu kejadian adalah peluang atau kemungkinan suatu

kejadian akan muncul. Distribusi Probabilitas diperoleh dengan menampilkan

semua kemungkinan hasil atas suatu kejadian dan probabilitasnya masing-masing.

Expected Profit dari suatu investasi adalah rata-rata tertimbang dari semua

tingkat laba yang mungkin dalam berbagai kondisi perekonomian, dimana

probabilitas tingkat laba digunakan sebagai bobot.

Deviasi Standar σ, mengukur tingkat dispersi hasil-hasil yang mungkin

dari nilai yang diperkirakan dan digunakan sebagai ukuran resiko absolut.

Koefisien variasi ν adalah ukuran risiko relatif yang dihitung dengan membagi

deviasi standar dari distrivusi dengan nilai yang diperkirakan atau rata-ratanya.

Penghindaran resiko didasarkan pada prinsip kepuasan marginal yang

semakin menurun atas uang yang dicerminkan oleh kurva kepuasan total dari uang

yang berbentuk cekung atau melengkung kebawah.

Salah satu metode penyesuaian perusahaan untuk menangani proyek yang

berisiko adalah menggunakan tingkat diskon yang telah disesuaikan terhadap

resiko.

Koefisien kesepadanan-kepastian adalah rasio dari jumlah pasti

kesepadanan terhadap jumlah berisiko yang diperkirakan atau pengembalian

bersih dari investasi.

Kontrak forward adalah suatu kesepakatan untuk membeli atau menjual

suatu valuta asing dalam jumlah tertentu pada kurs tertentu untuk dikirimkan pada

suatu tanggal di masa depan.

Kontrak Vuture adalah kontrak forward terstandardisasi untuk kuantitas

valuta yang ditetapkan di muka dan yanggal kalender terpilih.

3.2. Pengukuran Risiko dengan Distribusi probabilitas.

Page 16: Belitaton

Tabel Distribusi Probabilitas Kondisi Ekonomi

Kondisi Ekonomi Probabilitas

Booming 0.25

Normal 0.50

Resesi 0.25

Total 1.00

Proyek A

Kondisi

Ekonomi

Probabilitas

terjadi

Hasil Nilai

Ekspektasi

Boom

Normal

Resesi

0.25

0.50

0.25

600

500

400

150

250

100

E() 500

b) Absolute Measure of Risk

Standard Deviasi

Probabilitas

terjadi

Hasil Nilai

Ekspektasi (xi-xi)2 (xi-xi)2pi

0.25

0.50

0.25

600

500

400

150

250

100

(600 –500)2

(500 –500)2

(400 – 500)2

2500

0

2500

5000

a ) Profit yang diharapkan E( π )=π=∑i=1

n

π i . pi

σ=√∑i=1

n

( x i−xi )2 .Pi

x=√x in

=500

SD=√500=70 .71

Page 17: Belitaton

Utility of MoneyU (M)

Costant

Decreasingg

10,000 20,000 Money

2

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek A memiliki risiko yang lebih

kecil.

Utility Theory and Risk Avesrsion.

Sikap orang terhadap Risiko

Risk Averters; Risk Neutrals; Risk Seekers.

The Principle of Diminishing Marginal Utility of Money

Utility = Satisfaction of Money.

Contoh;

1.Dalam suatu taruhan

Jika menang akan memperoleh Rp. 100,000.00

Jika kalah akan kehilangan Rp. 100,000.00

EV (Uang) = 0.5 (100,000.00) + 0.5(-100,000.00) = 0

EV (Utility) = 0.5 (1 Util) + 0.5 (-2 Util) = -0.5

Jika orang tersebut adalah Risk Averter maka akan menolak untuk bertaruh.

2. Investasi.

Kondisi Probabilitas Hasil Expected Hasil

increasing

Proyek A: {xA=500 ¿ σ = 70 .1 ¿ Proyek B: {x ¿B = 500 ¿ σ = 21 .21 ¿maka CVA=σax⃗A

=70. 71500

=0.14 ; CV B=σ Bx⃗B

=212 .13500

=0 .42 ¿¿

Page 18: Belitaton

Sukses

Gagal

0.40

0.60

200,000.00

-100,000.00

8,000.00

-6,000.00

EV(hasil) 2,000.00

Kondisi Probabilitas Utility Expected Hasil

Sukses

Gagal

0.40

0.60

3

- 4

1.2

-2.4

EV(Utility) -1.2

Investasi tidak akan dilakukan meskipun EV( hasil) adalah positif.

Adjusting The Valuation Model for The Risk

Value of the Firm=∑t=1

n π t(1+r )t

t = Laba yang diharapkan selama periode n ( selama n tahun)

r = Tingkat diskonto

Risk Adjusted Discount Rate.

Net Present Value of Investment Project (NPV).

NPV=∑t=1

n Rt(1+k )t

−C0

Rt = Aliran Kas bersih proyek investasi untuk setiap periode t

k = Tingkat diskonto yang disesuaikan

Co = Modal/biaya awal investasi.

Decision Tree (Pohon Keputusan)

3.4. Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Kriteria Maksimin

Page 19: Belitaton

Pengambil keputusan menentukan kemungkinan terburuk dari setiap

strategi yang dipilih dan mengambil strategi terbaik dari kemungkinan-

kemungkinan terburuk tersebut.

Matrikk hasil untuk Kriteria Maksimin

Strategi Kondisi Maksimin

Sukses Gagal

Insvest

Tidak Invest

200,000.00

0

- 100,000.00

0

- 100,000.00

0

Keputusan : Tidak Investasi.

Kriteria Minimaks Penyesalan

Pengambil keputusan memilih strategi yang meminimumkan maksimum

penuyesalan/biaya oportunitas sebagai akibat dari kepuutusan yang salah.

Matrik hasil dan penyesalan

Strategi Kondisi Matriks penyesalan Penyesalan

MaksimumSukses Gagal Sukses Gagal

Invest 200,000.00 -

100,000.00

0 100,000.00 100,000.00

Tdk Invest 0 0 200,000.00 0 200,000.00

Keputusan : Investasi

Latihan Soal:

Pak Joe, Manajer CV Alam Sejahtera, sedang mempertimbangkan dua alternatif

investasi. Masing-masing investasi membutuhkan biaya $7.000. Nilai sekarang

(present value) dari kemungkinan hasil serta probabilitas kemunculannya adalah

sebagai berikut:

Page 20: Belitaton

Investasi A Investasi B

Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3 Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3

Present Value 6.000 8.000 10.000 5.000 9.000 10.000

Probabilitas 0.25 0.50 0.25 0.30 0.50 0.20

BAB 14

Page 21: Belitaton

KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG : PENGANGGARAN

MODAL

Penganggaran Modal (capital budgeting)

Penerapan prinsip umum bahwa perusahaan harus memproduksi output

atau melakukan aktivitas hingga pendapatan marginal dari output atau aktivitas

sama dengan biaya marginalnya. Atau Proses perencanaan pengeluaran yang akan

menghasilkan penerimaan atau pengembalian sepanjang beberapa tahun.

Penggunaannya : Merencanakan penggantian modal, peralatan yang usang,

perluasan fasilitas produksi, penetrasi ke lini produksi berbeda, merencanakan

kampanye iklan, pelatihan karyawan, riset dan pengembangan, keputusan beli

atau sewa, proyeksi investasi lainnya.

Keputusan investasi modal (capital investment decision) berkaitan dengan

proses perencanaan, penetapan tujuan dan proritas, pengaturan pendanaan dan

penggunaan criteria tertentu untuk memilih komitmen jangka panjang. Karena

keputusan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumber daya pada risiko

jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan di

masa depan, maka hal ini merupakan keputusan terbesar yang harus dibuat oleh

manajer. Orgasisasi memiliki sumber daya terbatas, yang akan digunakan untuk

mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas jangka panjangnya sehingga

keputusan investasi modal yang buruk merupakan bencana.

Penganggaran Modal (capital budgeting) Penerapan prinsip umum bahwa

perusahaan harus memproduksi output atau melakukan aktivitas hingga

pendapatan marginal dari output atau aktivitas sama dengan biaya marginalnya.

Atau Proses perencanaan pengeluaran yang akan menghasilkan penerimaan atau

pengembalian sepanjang beberapa tahun.

Kategori Klasifikasi proyek investasi :

Page 22: Belitaton

1. Penukaran

2. Penghematan biaya

3. Ekspansi output pasar dan produk-produk tradisional

4. Ekspansi pada produk dan/atau pasar baru

5. Regulasi pemerintah

Net Cash Flow from a project, selisih antar penerimaan kas dan pengeluaran kas

sepanjang usia proyek.

Pedoman umum dalam mengestimasi arus kas :

Arus kas harus diukur berdasarkan inkremental, yaitu arus kas dari suatu

proyek tertentu harus diukur berdasarkan selisih antara arus kas

perusahaan dengan atau tanpa proyek yang bersangkutan.

Arus kas harus diestimasikan berdasarkan setelah pajak, dengan

menggunakan tarif pajak marginal perusahaan.

Sebagai beban non kas, depresiasi mempengaaruhi arus kas perusahaan

hanya melaui dampaknya atas pajak.

Methode untuk menentukan apakah perusahaan sebaiknya menerima suatu

usulan proyek investasi atau tidak :

Net Present Value (NPV), menghitung nilai sekarang bersih dari proyek.

Internal rate of return (IRR), tingkat diskon yang akan menyamakan nilai

sekarang dari arus kas bersih dengan biaya awal proyek.

Dalam kondisi two mutually exclusive, secara umum methode NPV lebih baik

untuk digunakan dalam memutuskan proyek mana yang akan diambil. Dalam arti

lebih baik memilih proyek dengan NPV lebih tinggi dari pada memilih proyek

dengan IRR lebih tinggi.

Penjatahan Modal dan Indeks Profitabilitas

Alasan munculnya penjatahan modal.

Page 23: Belitaton

Pengembalian semua proyek yang memiliki NPV positif bisa

menimbulkan ekspansi yang berlebihan sehingga menyiksa sumber daya

manajerial, personalia dan sumber daya lainnya dari perusahaan.

Perusahaan mungkin enggan meminjam terlalu banyak untuk mengganti

dana material mengingat resiko yang akan dihadapi perusahaan jika

perkonomian tiba-tiba melemah.

Manjemen puncak mungkin membatasi anggaran modal untuk beragam

divisinya begitu saja tanpa pertimbangan khusus.

Biaya Modal

Biaya Utang adalah pengembalian yang diminta pemberi pinjaman untuk

pinjaman yang mereka berikan kepada perusahaan.

Biaya Modal Ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diminta pemegang

saham agar mau berinvestasi dalam perusahaan. Atau biaya dari pengumpulan

modal melalaui penjualan saham.

Methode untuk mengestimasi biaya modal ekuitas :

1. Suku Bunga Bebas-Resiko Plus Premi

2. Model Penilaian Dividen

3. Model Penetapan Harga Aset Modal

Mengkaji Ulang Proyek Investasi Setelah Implementasi

Review menyangkut pembandingan arus kas dan pengembalian aktual dari

proyek dengan arus kas dan pengembalian yang diperkirakan atau diramalkan,

serta pencarian penjelasan atas setiap penyimpangan yang muncul.

Penggunaannya : Merencanakan penggantian modal, peralatan yang usang,

perluasan fasilitas produksi, penetrasi ke lini produksi berbeda, merencanakan

kampanye iklan, pelatihan karyawan, riset dan pengembangan, keputusan beli

atau sewa, proyeksi investasi lainnya.Penganggaran modal (capital budgeting)

adalah proses pengambilan keputusan investasi modal, yang terbagi menjadi :

Page 24: Belitaton

Proyek Independen (independent project), adalah proyek yang jika

diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya.

Proyek saling eksklusif (mutually exclusive project) adalah proyek-proyek

yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lainnya.

Tehnik dan konsep pengukuran investasi modal :

Tahap 1. Menentukan nilai investasi awal (initial outlays) dari investasi yang

akan dilakukan

Tahap 2. Menentukan modal atau sumber dana yang akan digunakan

Perhitungan Cost of Capital dengan metode Weighted Average Cost of Capital

(WACC)

WACC = ke modal sendiri + kd (1 – T) hutang jk pendek + ko (1- T) hutang jk

panjang total investasi total investasi

total investasi

Keterangan :

ke = tingkat discount rate modal sendiri

kd = tingkat discount rate hutang jangka pendek

ko = tingkat discount rate hutang jangka panjang

T = tax

Tahap 3. Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan, baik arus

kas masuk (cash in flow) maupun arus kas keluar (cash out flow)

Tahap 4. Melakukan perhitungan arus kas masuk (CF), yang dapat dilakukan

dengan 2 metode :

a. Pendekatan Bottom Up ---- CF = EAT + Depreciation + Interest ( 1 –

Tax )

Page 25: Belitaton

b. Pendekatan Top down ----- CF = EBIT (1 – Tax) + Depreciation atau

CF = EBDIT ( 1 – Tax) + (tax x Depreciation)

Tahap 5. Melakukan Penilaian kelayakan investasi

(1) Berdasarkan pendekatan cash flow

Model Nondiskonto (non discounting model), mengabaikan nilai waktu dari uang,

melalui Payback period method, metode ini mengukur seberapa cepat suatu

investasi dapat kembali.

PP = Capital outlays

Net cash proceed

Kelebihannya :

* Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungannya

* Mudah dihitung dan dimengerti

Kelemahannya :

* Mengabaikan nilai waktu dari uang

* Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang wajar

* Sering tergantung subjektivitas pemilik perusahaan

b. Model Diskonto (discounting model), mempertimbangkan nilai waktu dari

uang secara eksplisit.

1. Net Present Value (NPV)

NPV = {( CF t / (1 + i) t} – I = { CF t df t } – I = P - I

Keterangan :

t = tahun ke-n

Page 26: Belitaton

n = waktu investasi berlangsung

CFt = cash flow tahun ke-n

I = nilai sekarang dari biaya proyek

i = tingkat pengembalian yang diperlukan

P = nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan

Jika NPV < 0 maka investasi tidak layak untuk dilaksanakan

Jika NPV > 0 maka investasi layak dilaksanakan

Kelebihannya

* Memperhitungkan nilai waktu dari uang

* Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan

* Konsisten dengan tujuan perusahaan

2. Internal Rate of Return (IRR) adalah metode perhitungan investasi dengan

menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan

nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang.

n

IRR = IR1 – (IR2 – IR1) NPV 1 atau Z At = 0

NPV 2 – NPV 1 t=0 (1+r) n

Keterangan :

IR1 = discount rate 1

IR2 = discount rate 2

NPV1 = net present value 1

Page 27: Belitaton

NPV 2 = net present value 2

R = discount rate

Jika IRR < r, maka usulan investasi ditolak

Jika IRR > r, maka usulan investasi diterima

Kelebihannya :

* Memperhitungkan nilai waktu dari uang

* Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan

* Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat

perkiraan

bila r (discount rate) sulit diketahui

Kelemahannya :

* Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan

investasi

* Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali

3. Profitability Indek (PI) adalah metode yang menghitung perbandingan antara

nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang

investasi.

PI = PV of Proceed atau PI = PV of NCF

PV of Outlays PV of Lo

Jika PI < 1 maka usulan investasi tidak layak

Page 28: Belitaton

Jika PI > 1 maka usulan investasi layak

Kelebihannya :

* Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan

* Memperhatikan nilai waktu dari uang

* Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimumkan kekayaan

pemegang saham

Kelemahanya : Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-

proyek yang mutually exclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala

investasi yang berbeda.

(2) Berdasarkan Pendekatan keuntungan Akuntansi

ARR (Average / Accounting Rate of return ) adalah metode yang mengukur

tingkat keuntungan

rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi.

ARR = Rata – rata EAT

Capital outlays

Kelebihannya :

* Memperhatikan seluruh pendapatan selama umur proyek berlangsung

* Mudah dimengerti dan mudah perhitungannya

Kelemahannya :

* Mengabaikan nilai waktu dari uang

Page 29: Belitaton

* Menggunakan accounting profit dan tidak memperhatikan arus kas

Pascaaudit proyek Modal

Pascaaudit adalah proses membandingkan manfaat actual dengan manfaat

yang diestimasi dan biaya operasional actual dengan biaya operasional yang

diestimasi, pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasai dan

mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Pascaaudit juga berfungsi

sebagai insentif bagi manager untuk membuat keputusan investasi modal yang

tepat.

Investasi modal pada lingkungan manufaktur yang canggih

Investasi modal dalam lingkungan manufaktur yang canggih dipengaruhi

oleh cara menentukan input. Perhatian yang lebih besar harus diberikan pada

pengeluaran investasi karena pos-pos marginal dapat mencakup sumber daya yang

substansial, Namun, dalam menilai manfaatnya, pos-pos tak berwujud seperti

kualitas dan mempertahankan posisi kompetitif dapat menjadi faktor penentu.

Memilih tingkat pengembalian yang diperlukan juga merupakan hal penting.

Kecenderungan perusahaan untuk menggunakan tingkat pengembalian yang

diperlukan yang jauh lebih besar dari biaya modal harus segera dihentikan. Selain

itu karena nilai sisa dari sistem terotomatisasi dapat dipertimbangkan, maka nilai

itu harus diestimasi dan dimasukkan dalam analisis.

Kategori Klasifikasi proyek investasi :

1. Penukaran

2. Penghematan biaya

3. Ekspansi output pasar dan produk-produk tradisional

4. Ekspansi pada produk dan/atau pasar baru

5. Regulasi pemerintah

Page 30: Belitaton

Net Cash Flow from a project, selisih antar penerimaan kas dan

pengeluaran kas sepanjang usia proyek

Pedoman umum dalam mengestimasi arus kas :

Arus kas harus diukur berdasarkan inkremental, yaitu arus kas dari suatu

proyek tertentu harus diukur berdasarkan selisih antara arus kas

perusahaan dengan atau tanpa proyek yang bersangkutan.

Arus kas harus diestimasikan berdasarkan setelah pajak, dengan

menggunakan tarif pajak marginal perusahaan.

Sebagai beban non kas, depresiasi mempengaaruhi arus kas perusahaan

hanya melaui dampaknya atas pajak.

Penjatahan Modal dan Indeks Profitabilitas

Alasan munculnya penjatahan modal.

Pengembalian semua proyek yang memiliki NPV positif bisa

menimbulkan ekspansi yang berlebihan sehingga menyiksa sumber daya

manajerial, personalia dan sumber daya lainnya dari perusahaan.

Perusahaan mungkin enggan meminjam terlalu banyak untuk mengganti

dana material mengingat resiko yang akan dihadapi perusahaan jika

perkonomian tiba-tiba melemah.

Manjemen puncak mungkin membatasi anggaran modal untuk beragam

divisinya begitu saja tanpa pertimbangan khusus.

Biaya Modal

Biaya Utang adalah pengembalian yang diminta pemberi pinjaman untuk

pinjaman yang mereka berikan kepada perusahaan.

Biaya Modal Ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diminta pemegang

saham agar mau berinvestasi dalam perusahaan. Atau biaya dari pengumpulan

modal melalaui penjualan saham.

Methode untuk mengestimasi biaya modal ekuitas :

Page 31: Belitaton

1. Suku Bunga Bebas-Resiko Plus Premi

2. Model Penilaian Dividen

3. Model Penetapan Harga Aset Modal

Mengkaji Ulang Proyek Investasi Setelah Implementasi Review

menyangkut pembandingan arus kas dan pengembalian aktual dari proyek dengan

arus kas dan pengembalian yang diperkirakan atau diramalkan, serta pencarian

penjelasan atas setiap penyimpangan yang muncul.

Metode Penganggaran modal, tanpa pajak penghasilan.

Riverband Company mengoperasikan took perangkat keras. Manajemen

riverband mengestimasi bahwa jika perusahaan menginvestasikan $160.000 dalam

system computer baru, perusahaan akan menghemat biaya operasi kas tahunan

sebesar $60.000. system tersebut memiliki umur manfaat yang diharapkan selama

5 tahun dan tidak ada nilai pelepasan akhir. Tingkat pengembalian yang

disyaratkan (IRR) adalah 12%. Abaikan isu pajak penghasilan dalam jawaban

anda. Asumsikan semua arus kas  terjadi pada akhir tahun kecuali untuk jumlah

investasi awal.

Comtoh Soal

         Hitunglah berikut ini untuk system computer yang baru: NPV, Periode

Payback, IRR, AARR berdasarkan investasi awal bersih (asumsikan penyusutan

garis lurus).

·         Faktor lain apa saja yang harus dipertimbangkan oleh Riverband dalam

memutuskan apakah akan membeli system computer yang baru.

Jawab:

Page 32: Belitaton

NPV = ($60.000 x 3,605) - $160.000

         = $216.300 - $160.000 = $56.300

Payback = investasi awal bersih

                  kenaikan arus kas tahunan dimasa dpan yg sragam

               = $160.000  = 2,667 tahun.

                   $60.000

IRR = Faktor nilai sekarang yaitu selisih antara 2,667 hasil dari payback

            24%=               2,745      2,745

            IRR=                   -          2,667                          

            26%=               2,635          -

                                    0,110      0,078

            = 24% + 0,078 (2%)

                           0,110

            = 24% + 0,709 x 2%

            = 24% + 1,41% = 25,418%

AARR = Depresiation Expense

               $160.000  = $32.000

                    5

AARR = $60.000 – $32.000 x 100%= 17,5%

                       $160.000

Faktor lain yg dipertimbangkan Riverband adalah:

Page 33: Belitaton

·   Apakah investasi tersebut dapat lebih efektif?

·   Apakah investasi tersebut memberikan peningkatan kualitas.?

  Dari semua pertanyaan itu Riverbend perlu menerima investasi tersebut karena

NPVnya positif,

  IRR lebih besar dari RRR, paybacknya lebih cepat yaitu 3 tahun dan AARRnya

meningkat.

Payback Method

       Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff

method dan pay out method.

       Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi

adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.

Perhitungan Pay-back yang belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan

Pay-back Period  =           Investasi                    .

( dlm tahun)             Laba Tunai rata-2 per tahun

Misal :

Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi

diferensial) sebesar Rp. 80.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun

selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36

juta dan Rp. 25 juta.

       Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak

sama :

Tahun Laba Tunai Investasi Yang

Ditutup

Payback Period yang

Diperlukan

1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0

2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0

Page 34: Belitaton

3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0

4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5

5 Rp. 25 juta - -

Rp. 80 juta 3,5 tahun

Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali

sebelum masa umum ekonomisnya habis.

Kebaikan dan Kelemahan Payback Method

Kebaikan

1)        Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.

2)        Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate

of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka

waktu pengembaliannya cepat.

3)        Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

Kelemahan

1)      Tidak memperhitungkan nilai waktu uang

2)      Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi

pokok kembali.

Average Return on Investment Method

( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)

Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.

Page 35: Belitaton

Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi

Rata-Rata Kembalian      =   Laba Sesudah Pajak  = … %

Investasi                               Rata-Rata Investasi

Kriteria Penilaian.

a.        Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat

memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.

b.        Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian

investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang

memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

-   Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.

Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

a.        Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.

b.        Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.

c.         Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa

tahap.

Contoh :

Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah

Rp. 10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh.

Diperkirakan setiap  tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-

rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar

(cash                                                         outflows), termasuk pajak, rata-rata

sebesar Rp.  2.500.000.

Tarif Kembalian Investasi :

Page 36: Belitaton

Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10)

                     Rp. 10.000.000

= 5%

Present Value Method

Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang dida- sarkan pada

pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang

dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan

biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian

aktiva tetap tersebut.

Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan

adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak

pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap

kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.

Kriteria Penilaian :

Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka

usulan investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan sebaliknya.

Perhitungan Nilai Tunai

Dapat ditentukan dengan rumus :  NT = AK      1     .

                                                                         ( 1 + I ) n

Keterangan :

               NT     = Nilai tunai

                AK     = Aliran Kas

i.    =  tariff kembalian investasi.

n     =  jangka waktu

Page 37: Belitaton

Faktor 1/(1+i)n   tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk

berbagai tarif kembalian dan janga waktu.

Nilai Tunai Rp 1,00

         p. 1% 2% 4% 6% 8% 10%

n.

1 0,990 0,980 0,962 0,943 0,926 0,909

2 0,980 0,961 0,925 0,980 0,857 0,826

3 0,971 0,942 0,889 0,840 0,794 0,751

4 0,961 0,924 0,855 0,792 0,735 0,683

5 0,951 0,906 0,822 0,747 0,681 0,621

Gambar 2. Tabel Nilai Tuna Rp. 1

        Jadi uang Rp 1 yang akan diterima pada akhir tahun ke-3, apabila

dinilaitunaikan sekarang pada tariff kembalian 2% per tahun akan menjadi

bernilai Rp. 1/1,0233

Contoh Kasus :

        Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian

Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5

tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih

diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per

tahun. Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari

investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?

Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih

Present Value Method

Page 38: Belitaton

Tahun Kas Masuk

Bersih

Tarif  Kembalian. Nilai Tunai Kas Masuk

Bersih

1 Rp.  65 juta 0,909 Rp.   59.085.000

2 Rp.  65 juta 0,826 Rp.   53.690.000

3 Rp.  65 juta 0,751 Rp.   48.815.000

4 Rp.  65 juta 0,683 Rp.   44.395.000

5 Rp.  65 juta 0,621 Rp.   40.365.000

Jml Nilai Tu- Nai Kas Bersih Rp. 246.350.000

Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih

kecil dari nilai investasi yang ditanam- kan.