BELAJAR MENGENAL KONSTRUKSI BANGUNAN PENGETAHUAN

(BODY-OF-KNOWLEDGE) Dengan Kybernologi Sebagai Alat Peraga

Taliziduhu Ndraha, Kybernolog

Tulisan ini bermula dari SMS saya kepada Direktur PPs IPDN Prof. Dr Drs Khasan Effendy, MPd tanggal 180712103927 berbunyi: “Prof., bagaimana kalau kita peragakan kpd para mhs S2/S3 bgmn mengonstruksi suatu body-of-knowledge (BOK) dhi Kybernologi, SECARA VISUAL, dlm laboratorium. Jika Prof. acc, saya susun manualnya. Saya mohon arahan. Tks pTalizi.” Beberapa menit kemudian saya terima jawaban: “Oke, prof., trmksh. Dalam bentuk seminar antar semester.” Selain untuk melanjutkan pemikiran tentang pentingnya laboratorium lapangan Kybernologi, terakhir melalui Bab III Bukan Salah Ibu Menanggung Tapi Bapa Salah Menjawab (Juni 2012), gagasan ini tercetus demi memanfaatkan masa libur panjang sekitar tiga bulan sejak Juni 2012 ini. Mosok seperempat tahun dibiarkan berlalu tanpa arti? Bahan tulisan ini terdapat dalam seri Kybernologi sebelumnya, terakhir terambil dari Bukan Salah Ibu Mengasuh Tapi Bapa Salah Mengajar (2012) dan Bab II Bukan Salah Ibu Menjunjung Tapi Bapa Salah Menyandang (Juni 2012).

1 ADA APA DENGAN BODY-OF-KNOWLEDGE?

----------------------------------------- | Setiap yang ada, berwujud. Dalam | | hubungan ini, bangunan pengetahuan yang | | dijadikan alat peraga, Kybernologi. | | Wujudnya berbentuk bangunan (body), | | isinya buah pikiran (knowledge). Bentuk | | bangunan bergantung pada konstruksinya, | | isinya menunjukkan bahan bangunan. | | Keberfungsian dan kinerjanya bergantung | | pada pembelajarnya (pemilik bangunan). | | | | Prof. Dr A. van Braam dalam Filosofie | | van de Bestuurswetenschappen (JRG. | | Djopari, pen., nd, 56) berpendapat bahwa| | body-of-knowledge (BOK) merupakan | | “susunan teori yang khusus” ilmu yang | | bersangkutan. Boleh dikatakan, BOK suatu| | ilmu menunjukkan cetakbiru, desain, | | anatomi, atau struktur ilmu itu. | | | | Konsekuensinya adalah, derajat | | kompetensi akademik seorang pembelajar | | bergantung pada sejauhmana ia menguasai | | BOK (faktor “tau”) yang diampunya, | | menggunakannya sesuai dengan fungsinya | | (faktor “mau”), dengan cara yang dapat | | dipertanggungjawabkan(faktor “mampu”). | -----------------------------------------

2 ASAL USUL KYBERNOLOGI

BELANDA INDONESIA | | | | 1796 | L.P. van de Spiegel | REGEERKUNDE | “is de Wetenschap om eene Burger- | maatschappij te leiden, ter verk- | rijging van het grootste Geluk, | waar voor dezelve vatbaar is, | zonder onwettige benadeeling van | andere.” | 1. Bestuurskunde disebut Ilmu | Pemerintahan 1942 2. Pd awal abad ke-20 dimasuk- G.A. van Poelje -----------------------> kan ke dalam Ilmu Politik BESTUURSKUNDE 3. Perilaku Negara semakin ber- | orientasi pada kepentingan | kekuasaan | | | | | | GERAKAN PEMBAHARUAN | ILMU PEMERINTAHAN | 1980-2000 | | | | |<----ke 1796---- RENAISSANCE! <---mendorong----| | | | | | | | KYBERNOLOGI STUDI (KAJIAN) |--- 8/5/2000---> BAGIAN PEMERINTAHAN | ILMU SOSIAL BAGIAN ILMU POLITIK | (BOK Ketiga) (BOK Kedua) | | | | | | BESTUURSWETENSCHAP pemerintahan: pemerintahan: BESTUURSWETENSCHAPPEN interaksi antar hubungan antara struktursupra (BOK Pertama) tiga subkultur (state) dengan strukturinfra | masyarakat masyarakat | | pemerintahan: | lih. Rosenthal besturen = steering dan Brasz kybernan Soewargono (1993) Kybernologi

Gambar 1 Asal Usul Kybernologi

3 METODOLOGI PERAGAAN

---------------------------------- | direkam diolah | | FAKTA--------->DATA-------->INFO | | | | Gambar 2 Bahan Mentah | ----------------------------------

----------------------------------------- | diuji didefinisikan | | INFO---->PENGETAHUAN------------>KONSEP | | | | Gambar 3 Bahan Baku | -----------------------------------------

--------------------------------------- | direkonstruksi | | KONSEP---------------->TEORI | | | | Gambar 4 Bahan Bangunan | ---------------------------------------

------------------------------------ | berfungsi | | BOK---------->ILMU PENGETAHUAN | | | | Gambar 5 Ilmu Pengetahuan | ------------------------------------ --------------------------------------- | diajarkan | | ILMU PENGETAHUAN---------->PERILAKU | | | | Gambar 6 Perilaku | --------------------------------------- ----------------------------------- | cerdas PEMBAHARUAN | | PERILAKU-------->KEMAJUAN, | | KEBERLANJUTAN | | | | Gambar 7 Kemajuan | -----------------------------------

4

PILAR-PILAR KYBERNOLOGI --------------------------------------- | Melalui gerakan renaissance (Gambar 1)| | ditemukan kembali tujuan hidup tiap | | orang dalam masyarakat, yaitu | | kebahagiaan lahir batin tanpa | | merugikan orang lain secara tidak sah | | (van de Spiegel, 1796). Hal ini | | sejalan dengan Pasal 27 (2) UUD1945. | | Seseorang disebut bahagia lahir batin | | manakala ia merasakan kehidupan | | bermasyarakat yang berkeadilan sosial | | (Alinea Keempat Pembukaan UUD945). | | Bagaimana mewujudkan keadilan sosial | | itu? Kybernologi sebagai salah satu | | alat untuk mewujudkannya merupakan | | sebuah bangunan buah pikiran yang | | utuh, padu, dan bulat. Bahan | | bangunannya adalah tiga pilar utama | | yang terdiri dari tiga subkultur | | (terminal) dan tujuh rute, sebagai | | berikut. | ---------------------------------------

------------------------------------ | SUMBER-SUMBER----->KERJA---->NILAI | | pasal 28, 29, pasal pasal | | 31, 32, 33 & 34 27, 2 27, 2 | | | | Gambar 8 Bahan Bangunan: | | Subkultur Ekonomi (SKE) | ------------------------------------ ------------------------------------------ | Kebahagiaan bergantung pada nilai | | kehidupan. Oleh sebab itu, bahan, | | konstruksi, dan fungsi Kybernologi | | bermula pada sistem nilai. Pembentukan | | nilai terletak dalam ruang ekonomi dan | | digerakkan oleh subkultur ekonomi (SKE) | | yang berakar dalam naluri manusia. | | Bahan bangunan, konstruksi, dan fungsi | | subkultur ini seperti Gambar 8. | | | | SKE menggerakkan satu-satunya fungsi dan | | satu-satunya rute, yaitu fungsi dan rute | | pembentukan nilai. Teori Nilai | | menunjukkan bahwa manakala SKE berjalan | | sendiri, sebagian besar warga masyarakat | | mengalami ketidakadilan sosial. | ------------------------------------------

---------------------------------------- | PENGENDALIAN PEMBEN- | | DAN PEMBANGUNAN--->TUKAN ------ | | SUMBER-SUMBER NILAI | | | (1) | | | | | | REDISTRIB. | | (2)NILAI KPD | | MASYARAKAT | | | | | (3) | | | PERTANGGUNG- MASY. | | | JAWABAN SKK<-------MEMONEV<---- | | KPD MASY. REDIST. NILAI | | | | Gambar 9 Bahan Bangunan: | | Subkultur Kekuasaan | ----------------------------------------

----------------------------------------- | Subkultur kekuasaan (SKK) dibentuk | | (terbentuk)untuk mewujudkan keadilan | | sosial bagi seluruh warga masyarakat | | (Gambar 9). Gambar 9 menunjukkan bahwa | | ada tiga fungsi hakiki SKK yaitu: | | a. Pembuatan kebijakan (Pengendalian | | dan pembangunan sumber-sumber, 1) | | b. Redistribusi nilai kepada warga | | masyarakat (2) | | c. Pertanggungjawaban kinerjanya | | kepada masyarakat (3) | | | | Perilaku kekuasaan cenderung koruptif, | | sehingga kinerjanya tidak sesuai dengan | | harapan masyarakat. Oleh sebab itu, SKK | | perlu dikawal di hulu (saat pemilu, | | pembentukan kekuasaan), di tengah | | (monev saat SKK meredistribusi nilai | | kepada warga), dan di hilir (saat SKK | | mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada| | masyarakat). Masyarakat menyampaikan | | mosi percaya atau tidak percaya kepada | | SKK melalui feedback/feedforward | | circuit, yang pada gilirannya | | memengaruhi pemilu berikutnya). | | Pengawal SKK adalah masyarakat | | pelanggan Negara. | -----------------------------------------

---------------------------------------- | PEMBUATAN PEMBEN- | | KEBIJAKAN----->TUKAN------------ | | SUMBERS NILAI | | | | | | REDISTRIB. | | NILAI KPD | | MASYARAKAT | | | | | | | | MASY. MONEV | | (1) REDISTRIB. | | NILAI | | | | | | (3) (2) | | PEMBEN- MOSI PERCAYA PERTANGGUNG-| | TUKAN<----ATAU TIDAK<----JAWABAN SKK | | SKK PERCAYA KPD MASY. | | | | Gambar 10 Bahan Bangunan: | | Subkultur Sosial | ----------------------------------------

----------------------------------------- | Bahan, konstruksi, dan fungsi subkultur | | ini seperti Gambar 10. Gambar 10 | | menunjukkan bahwa ada tiga fungsi hakiki| | sekaligus rute kerja SKS: | | a. Membentuk kekuasaan di hulu melalui| | pemilu (3) | | b. Memonev redistribusi nilai di | | tengah (1), | | c. Menyikapi pertanggungjawaban SKK di| | hilir (2) dan menyusun feedback/ | | feedforward, sebagai panduan | | pembentukan SKK dan | | penyelenggaraan rezim kekuasaan | | siklus berikutnya | | | | Tiga fungsi SKS tersebut tidak berurutan| | langsung, melainkan diselangselingi oleh| | SKE dan SKK. Hal ini memengaruhi | | rekonstruksi final BOK Kybernologi, saat| | tiga bahan bangunan dipadu-utuhkan | | menjadi sebuah BOK yang bulat, melalui | | penyambungan (pengaitan) bahan bangunan | | yang satu dengan bahan bangunan yang | | lain pada rute yang pas. | -----------------------------------------

----------------------------------------- | Pluralitas sosial di bawah kondisi | | tertentu bisa berbuah kekuatan, tetapi | | heterogenitas, kesenjangan vertikal | | antar lapisan masyarakat dan | | kesenjangan horizontal antar daerah di | | Indonesia, memecahbelah SKS ke dalam, | | dan melemahkan SKS ke luar dalam | | menjalankan fungsinya mengawal perilaku | | SKK, sehingga kinerja interaksi antar | | subkultur, buruk. Jika kondisi ini | | berkepanjangan, SKS jualah yang menjadi | | korban dan dimangsa oleh dua subkultur | | lainnya. Oleh sebab itu, misi suci | | Kybernologi adalah melancarkan | | pencerahan nasional di kalangan SKS | | untuk memberdayakan dirinya sendiri | | sehingga setara dengan subkultur | | lainnya. | -----------------------------------------

5 INTERAKSI ANTAR TIGA TERMINAL

MELALUI TUJUH RUTE ------------------------------------------------------ | | | percaya pembentukan | | -->SKS-----G----->SKS-----A----->SKK--- | | | takpercaya kekuasaan | | | | | | | | | | | pertang. kebijakan | | jawaban B | | F sumber- | | SKK kpd SKS sumber | | | | | | | | | | | | | | SKK PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SKE | | | | | | | | | | | | | | monev ki- pemben- | | nerja SKK tukan | | E C | | oleh SKS nilai | | | | | | | | | | | redistribusi nilai | | | ---SKS<-----------D-------------SKK<--- | | oleh SKK kpd SKS | | | | | | Gambar 11 Bangunan Pengetahuan (BOK) | | Kybernologi, lihat Gambar 4 | | (Gambar ini Direkonstruksi 1810110650) | | | ------------------------------------------------------

----------------------------------------- | Interaksi antar tiga subkultur | | (terminal) melalui tujuh rute (A sd G), | | membentuk BOK Kybernologi seperti | | Gambar 11. Gambar 11 adalah hasil | | rekonstruksi Gambar 8, Gambar 9, dan | | Gambar 10 menjadi satu bangunan saja. | | Interaksi itulah yang disebut | | governance (pemerintahan). Jika kinerja | | governance itu oleh SKS dinilai good, | | governance disebut good governance, dan | | jika tidak, bad governance. | | | | Gambar 11 menunjukkan tiga pilar | | teoretik Kybernologi yang bekerja | | melalui tujuh rute. Sesuai dengan | | Metodologi (Gambar 5), BOK Gambar 11 | | berkompeten sebagai ilmu manakala | | ternyata memenuhi dua syarat: | | 1. Syarat forma | | 2. Syarat materia | -----------------------------------------

6

SYARAT MATERIA

----------------------------------------- | BOK ternyata berfungsi menjawab berbagai| | pertanyaan (5W1H) yang timbul dari | | perubahan zaman, mulai dari pertanyaan | | yang bersifat filosofik sampai pada | | pertanyaan yang bersifat kepandaian- | | teknologik-praktikal tentang suatu hal | | (materia), dalam jangka panjang | | (berparadigma normal). | | | | Fungsi-fungsi itu antara lain: | | 1. Mengidentifikasi sesuatu hal | | 2. Membeberkan sesuatu hal | | 3. Menerangkan suatu hal | | 4. Menjelaskan hubungan antar | | berbagai hal | | 5. Meramalkan apa yang akan atau | | bisa terjadi pada suatu hal di | | masa depan | | 6. Menelusuri apa yang terjadi pada | | suatu hal di masa lalu | | 7. Mengontrol, menjaga, dan | | mengembangkan diri-sendiri | | sedapat-dapatnya dalam paradigma | | normal | -----------------------------------------

7 SYARAT FORMA

----------------------------------------- | 1. Bahan bangunan teruji, terfahami | | 2. Susunan lengkap (bulat): | | a. Ontologi | | b. Epistemologi | | c. Axiologi | | 3. Konstruksi harmoni, padu-utuh, | | konsisten, kompatibel, kokoh, kuat. | | Jika “ilmu” hanya nama sebuah | | program, bukan sebuah “body,” atau | | sistem, maka “ilmu” itu ibarat sebuah| | gudang berisi berbagai bahan, atau | | toolkit dalam sebuah kendaraan | | 4. Bangunan bersifat heuristic, berubah | | sesuai dengan tuntutan zaman (lihat | | syarat materia di atas), seperti | | halnya bangunan Ilmu Administrasi | | menjadi Administrasi Pembangunan, | | berubah lagi menjadi Manajemen | | Pembangunan, kemudian Ilmu | | Administrasi Publik Baru (The New | | Public Administration). | | | | Masadepan Kybernologi bergantung pada | | ditentukan oleh kinerja pembelajarannya | | melalui Metodologi Pengajaran (Gambar 6 | | dan Gambar 7). Mengapa? | -----------------------------------------

8 BOK KYBERNOLOGI ITU HIDUP

----------------------------------------- | Sebab itu ia bisa mati! Jika itu | | terjadi, petualangan pemikiran sejak | | 1975 menjadi sia-sia. buah pikiran yang | | tersusun dengan susah payah, tidak | | “. . . . . ends as art,” dalam arti | | “flows into achievement,” seperti Will | | Durant nyatakan, melainkan benar-benar | | “comes to an end” (berakhir, mati) | | menjadi sampah-tak-berguna. | | Kybernologi terus-menerus dihidupkan | | melalui pembelajaran, sehingga ia bukan | | hanya huruf dan kata, judul buku dan | | nama program, melainkan sebuah alat | | perpanjangan tangan dan sebuah suluh | | dalam kegelapan. Ia jangan hanya | | terdengar saat penemunya memekik | | “eureka!” (1996), tetapi pembelajarnya | | menjadi “heuristic,” dan hidup dengannya| | Pembelajar tidak lagi hanya mengenal dan| | mengonstruksi bangunannya dari luar, | | tetapi hidup, bekerja, dan berlindung di| | dalamnya. Kondisi ini terwujud manakala | | Kybernologi tidak hanya untuk diketahui,| | tetapi digunakan secara konsisten dan | | sadar, sehingga ia menjadi pola perilaku| | hidup bermasyarakat | -----------------------------------------

9 APA YANG PERLU DILAKUKAN?

----------------------------------------- | Secara terprogram: | | 1. Sosialisasi Kybernologi. Nama “Ilmu | | Pemerintahan” terkesan sebagai | | “ilmunya Pemerintah,” perlu diimbangi| | dengan Kybernologi sebagai “ilmunya | | semua orang,” terutama pelanggan | | 2. Lanjutan penelitian, fora ilmiah | | (seminar dsb), penulisan, dan | | publikasi hasil-hasilnya | | 3. Penawaran temuan penelitian dan fora | | ilmiah sebagai masukan bagi proses | | perundangan-undangan/kebijakan publik| | 4. Lanjutan TOT kader-kader pembelajar | | Kybernologi | | 5. Kerjasama MKI dengan dengan lembaga- } | lembaga akademik-profesional | | 6. Mempertahankan Jurnal Kybernologi | | 7. Berjuang agar Kybernologi dijadikan | | a. “Studium Generale” pada perguruan | | tinggi | | b. Mata-ajar (kurikulum) muatan lokal| | pada prodi yang relevan | | c. Mata-ajar (kurikulum) nasional | | 8. Berjuang agar Kybernologi diterima | | sebagai BOK baru di lingkungan Ilmu- | | Ilmu Sosial | -----------------------------------------

----------------------------------------- | SOSIALISASI KYBERNOLOGI (Program Satu) | | 1. Selama ini power seeker yang menjual | | dirinya untuk dibeli oleh rakyat | | sebagai pemilih melalui pemilu | | 2. Ke depan: | | a. Masyarakat sebagai pelanggan | | memonev perilaku SKK sehari-hari | | b. Hasil monev disampaikan kpd SKK | | untuk dipertanggungjawabkan | | c. SKS menentukan sikap terhadap | | pertanggungjawaban SKK, percaya | | atau tidak percaya | | d. Berdasarkan c, SKS menyusun | | feedback/feedforward sebagai | | panduan pembentukan SKK dan | | penyelenggaraan rezim kekuasaan | | siklus berikutnya | | e. Panduan itu yang ditawarkan oleh | | SKS kepada power seeker | | f. Power seeker yang responsnya | | dapat dipercaya, dipilih | | g. Respons yang dapat dipercaya | | respons yang pertanggungjawabannya| | dipercaya | | h. bertanggungjawab adalah menanggung| | sendiri akibat/risiko yang timbul | | jika jawabannya thdp pertanyaan | | orang lain kpdnya tidak dipercaya | | oleh orang lain itu | -----------------------------------------

----------------------------------------- | TEMU ILMIAH PEMBELAJARAN ILMU | | PEMERINTAHAN(TIPIP, Program Delapan) | | Temu Ilmiah yang dihadiri oleh semua | | jurusan/prodi Ilmu Pemerintahan se- | | Indonesia, dengan menyajikan bangunan- | | pengetahuan-pemerintahan (body-of- | | knowledge, BOK) masing-masing | | (institutional paper), dgn fihak | | KemenDikbud dan LIPI sebagai pengarah, | | dan IPDN atau MKI sebagai penyelenggara.| | | | TIPIP dilaksanakan selambat-lambatnya | | pada awal November 2012, bertempat di | | Kampus IPDN Cilandak Jakarta. | ----------------------------------------- File Bagaimana Mengonstruksi 1907121436SDG 2007120433SDG Penjelasan Gambar 10 ttg fungsi SKS (2) direvisi/direkonstruksi 0308120203SDG