belajar kuis

8
1. Rotasi Partner untuk setiap klien yang berbeda secara periodik : Rotasi partner tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan professional di setiap penugasan yang dilakukan sehingga tenaga professional akuntan yang dimiliki KAP dapat berpindah dari kantor pusat ke kantor cabang dari satu cabang ke cabang lain yang lain, bahkan dari satu jenis layanan ke jenis layanan lainnya. Maka dari itu, dengan adanya rotasi partner diharapkan auditor tidak akan memihak kepada kepentingan klien. Dengan adanya ketidakberpihakan tersebut maka sikap independensi dari auditor akan meningkat sehingga tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepada kepentingan siapa pun saat melaksanakan pekerjaannya. 2. KAP yang lebih besar (berskala nasional atau internasional) telah mempertimbangkan untuk mengakuisisi KAP kecil karena alasan sebagai berikut : Bertujuan melakukan Diversifikasi Klien Adanya tindakan KAP besar untuk mengakuisisi KAP kecil agar dapat melakukan diversifikasi klien yang diaudit. Hal ini dikarenakan KAP yang berskala nasional atau internasional tersebut lebih sering mengaudit perusahaan-perusahaan yang berskala besar saja, maka dengan mengakuisisi KAP kecil diharapkan dapat mengaudit perusahaan-perusahaan dengan skala yang kecil. Bertujuan untuk melakukan adaptasi terhadap budaya organisasi Adanya tindakan KAP besar untuk mengakuisisi KAP kecil agar dapat melakukan adapatasi budaya organisasi. Banyak KAP besar yang merupakan KAP yang berasal dari pihak asing

Upload: suhendrodwi

Post on 26-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Rotasi Partner untuk setiap klien yang berbeda secara periodik :Rotasi partner tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan professional di setiap penugasan yang dilakukan sehingga tenaga professional akuntan yang dimiliki KAP dapat berpindah dari kantor pusat ke kantor cabang dari satu cabang ke cabang lain yang lain, bahkan dari satu jenis layanan ke jenis layanan lainnya. Maka dari itu, dengan adanya rotasi partner diharapkan auditor tidak akan memihak kepada kepentingan klien. Dengan adanya ketidakberpihakan tersebut maka sikap independensi dari auditor akan meningkat sehingga tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepada kepentingan siapa pun saat melaksanakan pekerjaannya. 2. KAP yang lebih besar (berskala nasional atau internasional) telah mempertimbangkan untuk mengakuisisi KAP kecil karena alasan sebagai berikut : Bertujuan melakukan Diversifikasi Klien

Adanya tindakan KAP besar untuk mengakuisisi KAP kecil agar dapat melakukan diversifikasi klien yang diaudit. Hal ini dikarenakan KAP yang berskala nasional atau internasional tersebut lebih sering mengaudit perusahaan-perusahaan yang berskala besar saja, maka dengan mengakuisisi KAP kecil diharapkan dapat mengaudit perusahaan-perusahaan dengan skala yang kecil.

Bertujuan untuk melakukan adaptasi terhadap budaya organisasi

Adanya tindakan KAP besar untuk mengakuisisi KAP kecil agar dapat melakukan adapatasi budaya organisasi. Banyak KAP besar yang merupakan KAP yang berasal dari pihak asing sehingga masih awam akan budaya organisasi Indonesia, maka untuk dapat menyesuaikan budaya organisasi yang ada di Indonesia adalah dengan cara melakukan akuisisi terhadap KAP kecil.

3. Keuntungan yang dapat diperoleh KAP menengah ke bawah ketika bersedia diakuisisi oleh KAP besar adalah sebagai berikut : KAP kecil yang telah diakuisisi oleh KAP besar akan menyebabkan brand image dari KAP kecil ini menjadi lebih besar pula sehingga lama kelamaan KAP kecil ini akan lebih dikenal. Setelah KAP kecil tersebut dikenal berada di bawah naungan KAP besar yang mengakuisisinya, maka akan banyak klien yang mempercayakan perusahaannya untuk diaudit oleh KAP kecil tersebut.

Apabila KAP kecil tersebut tidak memiliki standar penjaminan mutu yang baik, maka setelah diakuisisi diharapkan akan dapat memiliki standar penjaminan mutu yang lebih baik dibandingkan sebelumnya karena telah mengikuti standar penjaminan mutu yang ditetapkan KAP besar yang mengakuisisinya.

4. Penggabungan usaha antara KAP besar dan KAP kecil ini tidak selalu berdampak positif untuk profesi audit, namun juga memiliki dampak negatif diantaranya adalah sebagai berikut : Dapat mengurangi tingkat kredibilitas KAP besar apabila KAP kecil yang telah diakuisisi tersebut melakukan suatu kesalahan yang berdampak terhadap brand image yang dimiliki KAP besar.

Dapat mengurangi mekanisme pengawasan antar KAP dalam mengaudit karena cenderung tingkat pengawasan tersebut dilakukan oleh satu pihak saja yaitu hanya dari KAP besar.

5. Perpindahan individu yang seringkali berpindah tempat ke area yang berbeda maka akan menyebabkan hal-hal di bawah ini :

Dampak Positif: tenaga profesional akuntan yang mengalami perpindahan akan mendapatkan banyak pengetahuan dimana dia ditempatkan sehingga kemampuan dan pengalamannya juga akan ikut meningkat. Selain itu, proses perpindahan tersebut juga dapat memeratakan kemampuan dari setiap individu tenaga profesional akuntan. Dampak Negatif :Adanya perpindahan tenaga professional akuntan menyebabkan tidak terspesialisasinya pekerjaan yang dilakukan setiap individu tersebut karena setiap individu dituntut untuk melaksanakan tugas tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan tidak terspesialisasinya pekerjaan tenaga professional akuntan tersebut menyebabkan laporan hasil audit menjadi kurang berkualitas.

6. Tindakan yang dilakukan KAP apabila pemilik perusahaan tidak memberikan izin untuk melakukan diskusi dengan auditor terdahulu :apabila pemilik perusahaan menolak memberikan izin kepada KAP untuk memberikan jawaban atau membatasi jawaban yang boleh diberikan, maka KAP harus menyelidiki alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut. Jadi, bila Pemilik perusahaan menolak untuk memenuhi seluruh permintaan tersebut, KAP harus mempertimbangkan alasan tentang, dan implikasinya terhadap, penolakan tersebut dalam kaitannya dengan penerimaan perikatan tersebut.7. Tujuan dilakukan peer review adalah sebagai berikut :PSPM no. 03 : Untuk meningkatkan mutu kinerja anggota IAI dalam perikatan audit, atestasi, akuntansi dan review, konsultansi. Peer review penting untuk dilakukan karena setiap KAP wajib mengikuti program review mutu untuk melayani kepentingan masyarakat umum dan sekaligus untuk meningkatkan arti pentingnya keanggotaan IAI. Selain itu, hal ini dapat dicapai melalui tindakan pendidikan dan perbaikan, serta tindakan koreksi.8. Kewajiban yang harus dimiliki KAP untuk memastikan kliennya memahami fungsi audit :PSA No.05 : KAP harus membangun pemahaman dengan pemilik perusahaan tentang jasa yang akan dilaksanakan dalam setiap perikatan untuk dapat mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi kebutuhan atau harapan pihak lain, baik di auditor maupun pihak klien. Pemahaman tersebut harus mencakup tujuan perikatan, tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor, dan batasan perikatan. KAP harus mendokumentasikan pemahaman tersebut dalam kertas kerjanya, lebih baik dalam bentuk komunikasi tertulis dengan pemilik perusahaan. Apabila KAP yakin bahwa pemahaman dengan klien belum terbentuk, ia harus menolak untuk menerima atau menolak untuk melaksanakan perikatan.9. Permasalahan yang dapat muncul bagi KAP yang mendapatkan kliennya melalui kompetisi fee audit :Dalam Kode Profesi Akuntan Publik (Seksi 240) : bahwa dalam melakukan kompetisi fee audit dimana terjadinya jumlah imbalan jasa profesional yang diusulkan oleh Praktisi yang satu lebih rendah dari Praktisi yang lain mengenai jasa profesional yang diberikan bukan merupakan pelanggaran terhadap kode etik profesi. Namun demikian, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan. Pada dasarnya, besarnya fee audit didasarkan pada luasnya lingkup audit dan risiko yang diterima karena semakin besar fee audit yang diterima, maka pengujian audit yang dilakukan juga akan lebih mendalam.

10. Hubungan antara risiko kontrol dengan risiko deteksi :DR = AR

IR x CR

Berdasarkan rumus di atas, dapat dilihat bahwa risiko deteksi berbanding terbalik dengan risiko kontrol dimana apabila risiko kontrol dinilai tinggi untuk satu akun tertentu atau secara keseluruhan, maka resiko deteksinya ditetapkan rendah.

Misal: Risiko 5%, tingkat kewajaran yang harus dibuktikan adalah sebesar 95%.

11. Hubungan antara level resiko deteksi dengan jumlah test substantif yang harus dilakukan auditor?Hubungannya adalah berbanding terbalik. Apabila seorang auditor menetapkan resiko deteksi rendah untuk suatu akun atau secara keseluruhan, maka auditor harus merancang substantive test dengan lebih baik atau kualitas lebih tinggi. Karena auditor akan semakin sulit dalam menekan salah saji material dari bukti yang dikumpulkannya.

12. Hubungan antara risiko audit, bukti audit, dan materialitas :

Apabila risiko audit yang ditetapkan rendah maka bukti audit yang diperlukan akan tinggi sehingga tingkat materialitas menjadi tinggi. Hal ini dikarenakan bila bila risiko audit rendah akan menyebabkan tingkat kewajaran dari bukti audit yang dibutuhkan akan tinggi maka setiap saldo akun akan dianggap material sehingga hal tersebut yang menyebabkan materialitas menjadi tinggi.

13. Tindakan yang dilakukan oleh auditor setelah melakukan penilaian pendahuluan terhadap risiko pengendalian : Apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) tinggi, risiko pengendalian di bawah level maksimum maka auditor maka auditor tidak akan menghabiskan waktu di pengujian substantive tapi lebih kepada pengujian pengendalian. Apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) rendah, risiko pengendalian tinggi maka auditor tidak akan menghabiskan waktu di pengujian pengendalian tapi lebih kepada pengujian substantive.14. Tes atas pengendalian jika penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian mengindikasikan bahwa risiko berada di bawah level maksimum untuk menentukan kecukupan desain dan efektifitasnya :1. Wawancara dengan pegawai pelaksana. Wawancara harus dilakukan dengan pegawai yang tepat. Walaupun wawancara bukan merupakan sumber bukti yang memiliki keandalan tinggi namun cara ini cukup relevan untuk menilai efektivitas operasi pengendalian.

2. Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan. Pemeriksa menguji dokumen untukmenyakinkan bahwa dokumen adalah lengkap, sesuai, dan jika diperlukan telahdibubuhi tandatangan atau paraf sebagai bukti otorisasi.3. Mengobservasi aktivitas-aktivitas yang terkait atau berhubungan dengan pengendalian.

4. Beberapa pengendalian tidak meninggalkan jejak atau bukti, hal ini tentunya sulit untuk memperoleh bukti bahwa pengendalian tersebut telah dilakukan, sehinggapemeriksa perlu melakukan observasi terhadap pelaksanaan pengendalian tersebut.5. Melaksanakan ulang prosedur pengendalian entitas

15. Hal yang harus dilakukan tim audit atas permasalahan personal karyawan dari perusahaan yang diaudit : Sebaiknya tim audit melakukan antisipasi atas permasalahan personal antar satu karyawan dengan karyawan lain yang dapat mempengaruhi pengendalian internal perusahaan karena dengan adanya hubungan personal di antara keduanya yang berada pada posisi yang dapat mendukung dilakukannya kecurangan antara kedua karyawan tersebut. Tim audit harus meningkatkan skeptisme untuk mengawasi kemungkinan kecurangan yang dapat dilakukan oleh kedua karyawan tersebut. Kecurangan seringkali menyangkut hal berikut ini :

(a) suatu tekanan atau suatu dorongan untuk melakukan kecurangan : adanya tekanan dari pihak X yang sedang mengalami masalah hutang piutang yang dapat memungkinkan melakukan kecurangan.

(b)suatu peluang yang dirasakan ada untuk melaksanakan kecurangan : adanya hubungan personal X sebagai asisten manager operasional dan logistik denganY sebagai asisten controller. Peluang kecurangan ini dapat terjadi jika X dan Y yakin bahwa mereka dapat menghindari pengendalian intern.

Di samping itu, ternyata kecurangan ini masih dapat dicegah karena X dan Y disini hanya bertindak sebagai asisten sehingga segala tindakan yang mereka lakukan masih dapat diawasi oleh supervisor kedua karyawan tersebut. Kemungkinan kecurangan yang dapat dilakukan dapat diminimalisir oleh supervisor masing-masing. Akan tetapi, auditor wajib mempertimbangkan risiko yang dapat timbul dari masalah ini.