belajar dan pembelajaran konstuktivisme
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
1/6
A. Komparasi Behaviorisme dengan Konstruktivisme
Pada dasarnya teori konstruktivisme menekankan pentingnya siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
lebih diwarnaistudent centreddaripada teacher centered. Sebagaian besar waktu belajar
berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa.
Menurut Prof. Nyoman S. Degeng (Emilia dkk !"##$ mengemukakan komparasi
pembelajaran behaviorisme dan konstruktivisme sebagai berikut %
Komparasi Pembelajaran Behaviorisme dengan Konstruktivisme
BEHAVIORI!IK KO"!R#K!IVI!IK
Pandangan Tentang Pengetahuan, Belajar dan Pembelajaran
Pengetahuan% objektif pasti tetap Pengetahuan % non& objektif temporer
selalu berubah
'elajar% perolehan pengetahuan 'elajar% pemaknaan pengetahuan
Mengajar% memindahkan pengetahuan
ke orang yang belajar
Mengajar% menggali makna
Mind berfungsi sebagai alat penjiplak
struktur pengetahuan
Mind berfungsi sebagai alat
menginterpretasi sehingga munul makna
yang unik
Si pembelajar diharapkan memiliki
pemahaman yang sama dengan pengajar
terhadap pengetahuan yang dipelajari
Si pembelajar bisa memiliki pemahaman
yang berbeda terhadap pengetahuan yang
dipelajari
Segala sesuatu yang ada di alam telah
terstruktur teratur rapi.
Pengetahuan juga sudah terstruktur rapi
Segala sesuatu bersifat temporer berubah
dan tidak menentu.
)italah yang memberi makna terhadap
realitas
Masalah Belajar dan Pembelajaran
)eteraturan )etidakteraturan
Si pembelajar dihadapkan pada aturan&
aturan yang jelas yang ditetapkan lebih
dulu seara ketat
Si pembelajar dihadapkan kepada
lingkungan belajar yang bebas
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
2/6
Pembiasaan (disiplin$ sangat esensial )ebebasan merupakan unsur yang sangat
esensial
)egagalan atau ketidak&mampuan
dalam menambah pengetahuan
dikategorikan sebagai kesalahan harus
dihukum. )eberhasilan atau
kemampuan dikategorikan sebagai
bentuk perilaku yang pantas dipuji atau
diberi hadiah
)egagalan atau keberhasilan kemampuan
atau ketidakmampuan dilihat sebagai
interpretasi yang berbeda yang perlu
dihargai
)etaatan kepada aturan dipandang
sebagai penentu keberhasilan
)ebebasan dipandang sebagai penentu
keberhasilan
)ontrol belajar dipegang oleh sistem di
luar diri si Pembelajar
)ontrol belajar dipegang oleh si
Pembelajar
*ujuan pembelajaran menekankan pada
penambahan pengetahuan
Seseorang dikatakan telah belajar
apabila mampu mengungkapkan
kembali apa yang telah dipelajari
*ujuan pembelajaran menekankan pada
peniptaan pemahaman yang menuntut
aktivitas kreatif&produktif dalam konteks
nyata
Masalah Belajar dan Pembelajaran: Strategi Pembelajaran
)eterampilan terisolasi Penggunaan pengetahuan seara
bermakna
Mengikuti urutan kurikulum ketat Mengikuti pandangan si Pembelajar
+ktivitas belajar mengikuti buku teks +ktivitas belajar dalam konteks nyata
Menekankan pada hasil Menekankan pada proses
Masalah Belajar dan Pembelajaran: Evaluasi
,espon pasif Penyusunan makna seara aktif
Menuntut satu jawaban benar Menuntut pemeahan ganda
Evaluasi merupakan bagian terpisah dari
belajar
Evaluasi merupakan bagian utuh dari
belajar
Perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional (behavioristik$ dengan
pembelajaran konstruktivistik adalah sebagai berikut%
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
3/6
*eori 'ehavioristik *eori )onstruktivistik
#. )urikulum disajikan dari bagian&
bagian menuju keseluruhan dengan
menekankan pada keterampilan&
keterampilan dasar.
#. )urikulum disajikan mulai dari
keseluruhan menuju kebagian&bagian dan
lebih mendekatkan pada konsep&konsep
yang lebih luas.
!. Pembelajaran sangat taat pada
kurikulum yang telah ditetapkan.
!. Pembelajaran lebih menghargai pada
pemunulan pertanyaan dan ide&ide siswa.
-. )egiatan kurikuler lebih banak
mengandalkan pada buku teks dan
buku kerja.
-. )egiatan kurikuler lebih banyak
mengandalkan pada sumber&sumber data
primer dan manipulasi bahan.
. Siswa dipandang sebagai /kertas
kosong0 yang dapat digoresi
informasi oleh guru dan guru padaumumnya menggunakan ara
didaktik dalam menyampaikan
informasi kepada siswa.
. Siswa dipandang sebagai pemikir yang
dapat memunulkan teori&teori tentang
dirinya.
1. Penilaian hasil belajar atau
pengetahuan siswa dipandang
sebagai bagian dari pembelajaran
dan biasanya dilakukan pada akhir
pembelajaran dengan ara testing.
1. Pengukuran proses dan hasil belajar
siswa terjalin di dalam kesatuan kegiatan
pembelajaran dengan ara guru
mengamati hal&hal yang sedang dilakukan
siswa serta melalui tugas&tugas pekerjaan.
2. Siswa&siswi biasanya bekerja
sendiri&sendiri tanpa ada grup
proses dalam belajar.
2. Siswa&siswi banyak belajar dan bekerja
di dalam grup proses.
B. Penerapan !eori Konstruktivisme di Kelas
Menurut pandangan konstruktivisme belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa belajar. 3a harus
aktif melakukan kegiatan aktif berfikir menyusun konsep dan memberi makna tentang hal&
hal yang sedang dipelajari. 4uru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata
lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya
paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Dengan
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
4/6
istilah lain dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Paparan penerapan teori )onstruktivisme di kelas sebagai berikut %
a. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar.
Dengan menghargai gagasan&gagasan atau pemikiran siswa serta mendorong
siswa berpikir mandiri berarti guru telah membantu siswa menemukan identitas
intelektual mereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaan&pertanyaan dan kemudian
menganalisis serta menjawabnya berarti telah mengembangkan tanggung jawab terhadap
proses belajar mereka sendiri serta menjadi /pemeah masalah0 (problem solvers$.
b. 4uru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada siswa untuk merespon.
'erpikir reflektif memerlukan waktu yang ukup dan seringkali atas dasar
gagasan&gagasan dan komentar orang lain. 5ara&ara guru mengajukan pertanyaan dan
ara siswa merespon atau menjawabnya akan mendorong siswa mampu membangun
keberhasilan dalam melakukan penyelidikan.
. Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi.
4uru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan menantang
para siswa untuk mampu menjangkau hal&hal yang berada di balik respon&respon faktual
yang sederhana. 4uru mendorong siswa untuk menghubungkan dan merangkum konsep&
konsep melalui analisis prediksi justifikasi dan mempertahankan gagasan atau
pemikirannya.
d. Siswa terlibat seara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya.
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang bersifat
intensif sangat membantu siswa untuk mampu mengubah atau menguatkan gagasan&
gagasannya. 6ika mereka memiliki kesempatan untuk mengemukakan apa yang mereka
pikirkan dan mendengarkan gagasan orang lain maka mereka akan mampu membangun
pengetahuan sendiri yang didasarkan atas pemahaman sendiri. 6ika merasa nyaman dan
aman untuk mengemukakan gagasan&gagasannya maka dialog yang sangat bermakna
akan teripta di kelas.
e. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi.
6ika diberi kesempatan untuk menyusun berbagai maam prediksi seringkali
siswa menghasilkan hipotesis tentang fenomena alam ini. 4uru yang menerapkan
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
5/6
konstruktivisme dalam pembelajaran memberikan kesempatan seluas&luasnya kepada
siswa untuk menguji hipotesis mereka terutama melalui diskusi kelompok dan
pengalaman nyata.
f. 4uru menggunakan data mentah sumber&sumber utama dan materi&materi interaktif.
Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan
para siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata. 4uru
kemudian membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran&pemikiran
tentang fenomena&fenomena alam tersebut seara bersama&sama.
$. Impikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran
*erdapat beberapa implikasi penting konstruktivisme terhadap pembelajaran.
3mplikasi&implikasi yang dimaksud adalah%
#. Pembelajaran tidak dapat dipandang sebagai suatu transmisi pengetahuan. Penyajian
pengetahuan jadi (ready made) tidak mendapat penekanan. Dalam kelas konstruktivis
pembelajaran diarahkan untuk meniptakan kondisi yang memungkinkan siswa
mengkonstruksi pengetahuan dan memperluas pengetahuan mereka. 3nisiatif dan
keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran merupakan hal yang utama.
!. Perhatian tidak diarahkan hanya pada hasil belajar tetapi juga dipusatkan pada proses
berpikir atau proses mental siswa. Disamping kebenaran jawaban siswa guru juga perlu
memperhatikan proses yang digunakan siswa hingga memperoleh jawaban tersebut.
-. Perlu adanya scaffolding (dukungan atau bantuan$ pada siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengkonstruksi pengetahuan atau dalam pemeahan masalah. 'antuan ini selain
akan memotivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan kemandirian siswa juga akan
mengembangkan 7PD (Zon Perkembangan Prokimal)siswa.
. Perlu disadari akan pentingnya konteks sosial dalam pembelajaran. Pembelajaran
seharusnya melibatkan negosiasi sosial dan mediasi (Doolittle 8 5amp.#999$. Pedagogis
lebih ditekankan pada diskusi kolaborasi negosiasi dan makna bersama (Ernest.#99#$.
1. Perlu diiptakan situasi pembelajaran yang merangsang keingintahuan siswa sekaligus
merangsang siswa untuk dapat mengkomunikasikan ide&ide mereka.
-
7/24/2019 Belajar dan Pembelajaran Konstuktivisme
6/6
6ika siswa harus mengaplikasikan pemahaman mereka saat ini dalam situasi baru ke bentuk
pengetahuan baru guru harus sungguh&sungguh melibatkan siswa dalam pembelajaran
(,akes.et.al#999$.