belajar dan pembelajaran
TRANSCRIPT
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Definisi Belajar :
Pengertian Pembelajaran :
Konsep Dasar Pembelajaran :
proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman.
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi Proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dalam pembelajaran, guru mempunyai tugas-tugas pokok antara lain bahwa ia harus mampu dan cakap merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing dalam kegiatan pembelajaran.
Pendekatan atau Model dalam Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat: (a) Pengorganisasian siswa, (b) Posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan (c) Pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan: (a) Pambelajaran secara individual, (b) Pembelajaran secara kelompok, dan (c) Pembelajaran secara klasikal.
Belajar dapat dilakukan diberbagai tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, wisatawan, surat kabar,
majalah, dapat mempermudah belajar.
LANJUTAN Pada ketiga keorganisasian siswa tersebut tujuan pengajaran, peran guru dan
siswa, program pembelajaran, dan disiplin belajar berbeda-beda. Pada ketiga pengorganisasian siswa tersebut siswa tersebut seyogyanya digunakan untuk membelajarkan siswa yang menghadapi kecepatan informasi pada masa kini.
Selain pendekatan atau model belajar individual, kelompok dan klasikal, masih terdapat banyak model belajar yang lain. Di antaranya:
1) Teori belajar behaviorisme (tingkah laku), teori ini yang ditekankan pada stimulus, respon, penguatan motivasi (Pavlov, Skinner, Bandura)
2) Teori belajar Cognitivisme, teori ini yang ditekankan pada daya ingat, perhatian, pemahaman mendalam, organisasi gagasan, proses informasi (Brunner, Piaget, Ausubel)
3) Teori belajar Konstruktivisme, teori ini yang ditekankan pada pengalaman dan interaksi (Jean Piaget, Vygotsky)
LANJUTAN4) Teori belajar Humanisme, teori ini yang ditekankan pada emosi, perasaan, komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai (John Miler) Peran Guru Dalam Kegiatan PembelajaranTugas dan tanggung jawab guru atau lebih luasnya pendidik (Djamarah (2000: 43-48)) : Korektor, yaitu pendidik bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai
yang buruk, koreksi atau penilaian yang dilakukan bersifat menyeluruh dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Inspirator, yaitu pendidik menjadi inspirator atau ilham bagi kemajuan belajar siswa atau mahasiswa, petunjuk bagaimana cara belajar yang baik, serta member masukan dalam menyelesaikan masalah lainnya.
Informator, yaitu pendidik harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
LANJUTAN Organisator, yaitu pendidik harus mampu mengelola kegiatan akademik
(belajar), hingga tercipta kegiatan pembelajaran yang tertib dan menyenangkan.
Motivator, yaitu pendidik harus mampu mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif belajar. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Inisiator, yaitu pendidik menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Fasilitator, yaitu pendidik dapat memberikan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar.
Pembimbing, yaitu pendidik harus mampu membimbing peserta didik menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab
Demonstrator, yaitu jika diperlukan pendidik bisa mendemonstrasikan bahan pelajaran yang susah dipahami
LANJUTAN Pengelola kelas, yaitu pendidik harus mampu mengelola kelas untuk menunjang
interaksi edukatif. Mediator, yaitu pendidik menjadi media yang berfungsi sebagai alat komunikasi
guna mengefektifkan proses interaktif edukatif. Supervisor, yaitu pendidik hendaknya dapat memperbaiki dan menilai secara
kritis terhadap proses pembelajaran. Evaluator, yaitu pendidik dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur. Pengertian Kognitif, Afektif, dan PsikomotorikA. Kognitif
Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah.
Menurut Bloom (1956) tujuan domain kognitif terdiri atas enam bagian : Pengetahuan (knowledge) mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang
sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar.
LANJUTAN Pemahaman (comprehension) Mengacu kepada kemampuan memahami makna
materi. Penerapan (application) Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.
Analisis (analysis) Mengacu kepada kemampun menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan di antara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti.
Sintesa (evaluation) Mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru.
Evaluasi (evaluation) Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
B. Afektif Domain afektif atau intelektual adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa.Menurut Krathwol (1964) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori: Penerimaan (recerving) Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan
memberikan respon terhadap sitimulasi yang tepat. Pemberian respon atau partisipasi (responding) Satu tingkat di atas penerimaan. Penilaian atau penentuan sikap (valung) Mengacu kepada nilai atau pentingnya
kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan.
Organisasi (organization) Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu system nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.
Karakterisasi / pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex) Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang.
C. Psikomotorik Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu : Peniruan terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons
serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
Manipulasi menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan.
Ketetapan memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
LANJUTAN Artikulasi menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat
urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.
Pengalamiahan menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa domain psikomotorik dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.
TERIMA KASIH