bekerja sama dengan tiga kementerian, tanoto foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan...

8
Edisi 1/Agustus- Desember 2018 ISSN: XXXX-0XXX Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation Luncurkan Program PINTAR Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ph.D bersama anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto, Jumat (28/9) meluncurkan PINTAR, sebuah program peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. PINTAR, atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran, berfokus pada mengembangkan praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen, budaya baca, dan kepemimpinan sekolah; mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik- praktik baik; serta mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru. Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengatakan Pintar dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui “Dalam banyak assesmen nasional dan internasional, kita wajib prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Saatnya kita tidak cuma melakukan seminar, focus group discussion dan sebagainya, tapi benar-benar melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Kami berterima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah ikut melakukan sesuatu dan berpartisipasi mengatasi salah satu masalah utama pendidikan di negeri ini yaitu masalah pembelajaran,” ujar Hamid Muhammad. program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, budaya baca, serta partisipasi orang tua dan masyarakat. “Kami di Tanoto Foundation percaya bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang. Keyakinan kami turut diperkuat dengan hasil penelitian Mc Kinsey tahun 2017 bahwa program peningkatan kualitas guru dan kepemimpinan sekolah berdampak besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” ungkapnya. Di antara puluhan jajaran pejabat daerah dan pejabat perguruan tinggi yang hadir pada peluncuran program PINTAR adalah Walikota Balikpapan, Rizal Effendi. Ia menyambut antusias program PINTAR dan menyatakan dukungannya sepenuhnya. “Kalau ada sebuah lembaga yang peduli pada pendidikan, kita berikan apresiasi setinggi-tingginya. Apalagi lembaga yang memberikan pelatihan kepada guru-guru. Salah satu tantangan terbesar pendidikan saat ini adalah masih perlunya peningkatan kualitas guru,” ujarnya antusias. Balikpapan dan Kutai Kartanegara merupakan daerah mitra Program PINTAR di KalimantanTimur. www.tanotofoundation.org - FB Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan Walikota Balikpapan Apresiasi Program PINTAR Modul Pelatihan dari Mendikbud menerima Belinda Tanoto Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ph.D bersama anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto, meluncurkan Program PINTAR, Jumat (28/9). Rizal Effendi, Walikota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Edisi 1/Agustus- Desember 2018 ISSN: XXXX-0XXX

Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation Luncurkan Program PINTAR

Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ph.D bersama anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto, Jumat (28/9) meluncurkan PINTAR, sebuah program peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.

PINTAR, atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran, berfokus pada mengembangkan praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen, budaya baca, dan kepemimpinan sekolah; mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik; serta mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.

Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengatakan Pintar dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui

“Dalam banyak assesmen nasional dan internasional, kita wajib prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Saatnya kita tidak cuma melakukan seminar, focus group discussion dan sebagainya, tapi benar-benar melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Kami berterima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah ikut melakukan sesuatu dan berpartisipasi mengatasi salah satu masalah utama pendidikan di negeri ini yaitu masalah pembelajaran,” ujar Hamid Muhammad.

program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, budaya baca, serta partisipasi orang tua dan masyarakat.

“Kami di Tanoto Foundation percaya bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang. Keyakinan kami turut diperkuat dengan hasil penelitian Mc Kinsey tahun 2017 bahwa program peningkatan kualitas guru dan kepemimpinan sekolah berdampak besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

Di antara puluhan jajaran pejabat daerah dan pejabat perguruan tinggi yang hadir pada peluncuran program PINTAR adalah Walikota Balikpapan, Rizal Effendi. Ia menyambut antusias program PINTAR dan menyatakan dukungannya sepenuhnya.

“Kalau ada sebuah lembaga yang peduli pada pendidikan, kita berikan apresiasi setinggi-tingginya. Apalagi lembaga yang memberikan pelatihan kepada guru-guru. Salah satu tantangan terbesar pendidikan saat ini adalah masih perlunya peningkatan kualitas guru,” ujarnya antusias. Balikpapan dan Kutai Kartanegara merupakan daerah mitra Program PINTAR di KalimantanTimur.

www.tanotofoundation.org - FB Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan

Walikota Balikpapan Apresiasi Program PINTAR

Modul Pelatihan dari Mendikbud menerima

Belinda Tanoto

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ph.D bersama anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto, meluncurkan Program PINTAR, Jumat (28/9).

Rizal Effendi, Walikota Balikpapan

Provinsi Kalimantan Timur

Page 2: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Kutai Kartanegara, Balikpapan, Universitas Mulawarman, dan IAIN Samarinda MoU dengan Tanoto Foundation untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kalimantan Timur - Bertempat di Pendopo Bupati Kutai Kartanegara, Drs. Edy Darmansyah, M.Si, Plt Bupati Kutai Kertanegara menandatangani kesepakatan atau MoU dengan Tanoto Foundation untuk pelaksanaan Program Pelita Pendidikan yang kini bertransformasi menjadi Program PINTAR. Pada penandatanganan tersebut, Tanoto Foundation diwakili oleh Stuart Weston, Direktur Program (2/8/2018).

Skema awal kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun yaitu mulai tahun 2018 sampai 2021. Tanoto Foundation akan melatih kepala sekolah dan guru-guru di 24 sekolah terpilih untuk meningkatkan kapasitasnya dalam manajemen sekolah, pembelajaran, dan budaya baca. 24 Sekolah yang terpilih terdiri dari 12 SD, 4 MI, 6 SMP dan 2 MTs yang berada di dua kecamatan yaitu Tenggarong dan Tenggarong Seberang.

Hasil asesmen tersebut menjadi data awal pijakan evaluasi keberhasilan program ke depan yaitu dengan membandingkannya dengan data-data setelah intervensi.

“Sebelum menerima program, sekolah-sekolah tersebut menerima asesmen. Untuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah, terutama kelas awal akan diuji kemampuan literasinya dengan menggunakan EGRA atau early grade reading assessment dan kemampuan numerasinya dengan EGMA atau early grade mathematic asessment,” ujar Stuart Weston menjelaskan kepada Bupati.

Bupati Kutai Kartanegara menyambut baik program ini. Dia berharap akan terjadi banyak perubahan pada mutu guru dan kepala sekolah setelah program berjalan. Kutai Kartanegara memiliki 466 SD dan 166 SMP, MI dan MTs masing-masing sekitar 40-an. “Jika program ini terbukti berhasil, kita akan sebarkan ke sekolah lain,” ujar Stuart Weston

Penandatangan MoU tersebut dihadiri oleh banyak pihak diantaranya Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kemenag Kutai Kartanegara, Koordinator Provinsi Program PINTAR untuk Kaltim dan lain-lain.

Selain dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, kerja sama juga dilakukan dengan Kota Balikpapan. MoU langsung ditandatangani oleh Walikota Balikpapan, Rizal Effendi. MoU juga dilakukan dengan dua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPTK mitra yaitu Universitas Mulawarman dan IAIN Samarinda.

yang disambut dengan gembira oleh jajaran pemerintahan kabupaten yang hadir.

Kerja sama ini juga mencakup pelatihan dan pendampingan bagi sekolah mitra atau sekolah lab kedua LPTK. Setiap LPTK memiliki 9 sekolah mitra yaitu 6 SD/MI dan 3 SMP/MTs.

PINTAR Provinsi Kalimantan Timur, Edisi Agustus - Desember 2018

Berita Utama

2

PLT Bupa� Kutai Kartanegara, Drs Edi Darmansyah, sangat berterima kasih kepada Tanoto Founda�on yang telah membawa program Pelita Pendidikan yang saat ini berubah menjadi program PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) ke daerah tersebut. “Apa yang diprogramkan oleh Tanoto Founda�on memang merupakan kebutuhan kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sini. Program ini sangat sesuai dengan misi kabupaten kami. Kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas memang masih sangat perlu di�ngkatkan. Kami siap mengawal program ini sepenuhnya dan menyambut baik persebarannya jika terbuk� berhasil,” ujarnya.

Muhaimin (kiri) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Edi Darmansyah (kanan) PLT Bupati Kutai Kertanegara, Encik Ahmad Syaifuddin

(kiri) Wakil Rektor III Universitas Mulawarman, dan Dr. Muhammad

Ilyasin (kanan) Rektor IAIN Samarinda memegang MoU yang sudah

ditandatangani.

Dukungan PLT Bupa� Kutai Kartanegara

Page 3: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Yang paling menarik adalah keberadaan 5 orang profesor atau guru besar yang ikut terjun langsung melakukan praktik mengajar di kelas. Salah satunya adalah Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Pd yang mengajar siswa SMPN 3 Sragen.

“Yang pertama dari aspek konten. Kontennya sangat menarik karena kami bisa mengaitkannya dengan kurikulum 2013 yang mengandung unsur 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau mengolah informasi, dan mengomunikasikan. Isinya juga relevan dengan kebutuhan untuk menanamkan keterampilan abad 21 pada siswa yang meliputi 4C yaitu Communication, Collaborative, Critical Thinking & Creativity,” ujarnya.

Setelah praktik mengajar, guru besar Universitas Mulawarman itu menyampaikan kesannya terhadap pelatihan Tanoto Foundation. Menurutnya, pelatihan ini telah memotivasi dirinya sebagai tenaga pendidik untuk menjadi lebih baik.

Solo, Jawa Tengah - TOT (Training of Trainers) bukan hal baru yang dilakukan oleh Tanoto Foundation dalam mengembangkan dan menyebarluaskan praktik-praktik baik kepada para mitranya. Kegiatan ToT untuk 185 fasilitator daerah (Fasda) Kaltim baru-baru ini dilakukan di Solo. Selain teori dan simulasi dalam pelatihan, para peserta juga melakukan praktik mengajar di sekolah.

Dia juga sangat terkesan dengan pelatihan yang berlangsung selama empat hari tersebut.

Wakil Dekan FKIP Unmul ini juga sangat mengapresiasi Tanoto Foundation yang menginovasi pendekatan pembelajaran K 13 menjadi lebih simpel dengan pendekatan yang disebut MIKIR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi. “Ternyata MIKIR itu sudah mengadopsi semua aspek yang terdapat di dalam pembelajaran aktif dan scientific learning,”ujarnya.

Menurutnya peran para fasilitator sangat signifikan sehingga mampu membuat para peserta aktif dan sangat antusias.

Terakhir ia berpesan agar para dosen yang ikut dalam pelatihan bertambah kreatif . “Tugas mereka tidak cuma sebagai pengajar tapi juga sebagai pengembang pendidikan. Mereka harus lebih inovatif sehingga mahasiswanya pun demikian,” ujarnya. (Affan Surya)

Para Profesor Pun Turun Langsung Mengajar di Sekolah

Menimba Pengalaman dari Prak�si: Pela�han yang dilaksanakan oleh Tanoto Founda�on menggunakan pola dan strategi berbeda dari yang pernah saya alami sebelumnya. Pela�han ini mendorong peserta untuk ak�f dan krea�f dan menghasilkan produk yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Pela�han seper� ini adalah kesempatan bagi para dosen untuk terjun langsung ke lapangan, belajar bersama dengan kepala sekolah, guru, dan pengawas yang merupakan prak�si langsung di lapangan. Kita bisa menimba banyak pengalaman dari mereka.

Prof. Dr. Aloysius Hardoko, M.Pd. Guru Besar FKIP Universitas Mulawarman

Program PINTAR di Kalimantan Timur sampai bulan Desember 2018, telah melaksanakan pela�han untuk lebih dari 900 peserta yang terdiri para guru, kepala sekolah, pengawas dan staf dinas pendidikan. Mereka dila�h dalam menerapkan pembelajaran ak�f dengan unsur MIKIR (mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi), Manajemen Berbasis Sekolah dan Budaya Baca. Para peserta juga prak�k di kelas secara langsung untuk mencoba hasil pela�han yang sudah diterima. Di akhir kegiatan peserta membuat rencana �ndak lanjut (RTL) implementasi program di sekolah dan madrasahnya. Dalam implementasi RTL tersebut, mereka juga akan mendapat pendampingan oleh fasda yang terpilih.

Berita Utama

3

Prof. Dr. Lambang Subagyo sedang memfasilitasi siswa berdiskusi saat kegiatan

praktik mengajar di sekolah.

PINTAR: Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran

Page 4: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Pintar: Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran

Berita Daerah

14

Balikpapan, Kaltim - Walaupun guru yang mengajar adalah guru yang sedang berpraktik, tetapi siswa MTsN 1 Balikpapan tetap antusias mengikuti pembelajaran. Ibu Tuti Lestari bersama timnya, yaitu ibu Mahmudah dan Ibu Sri Rejeki yang mengajar menerapkan MIKIR atau mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi.

MIKIR adalah unsur dari pembelajaran aktif yang baru dikenalkan oleh Tanoto Foundation kepada para pendidik dari 24 sekolah dan madrasah mitra terpilih di Balikpapan. Antusiasisme terlihat saat pembelajaran di kelas dan ungkapan-ungkapan para siswa setelah pembelajaran.

“Biasanya kami diajar dengan cara monoton, para guru banyak ceramah. Hari ini pembelajarannya sangat asyik, sangat menyenangkan. Kami jadi lebih mudah memahami materi yang diajarkan,” ujar Apriliani, salah satu siswa kelas VII yang diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018).

Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar dengan praktik membuat saya sangat bersemangat,”

Menurut Ibu Sri Rezeki, guru MTsN 1 Balikpapan, menerapkan MIKIR memang efektif untuk membuat siswa belajar aktif. Siswa menjadi terlibat dengan pembelajaran dan menjadi sangat antusias. “Kalau pembelajaran dengan metode ceramah, siswa biasa mengantuk, sering bosan,” ujarnya.

Ibu Sri Rezeki merupakan salah seorang dari 135 peserta kegiatan Pelatihan Praktik Baik Pembelajaran untuk SMP dan MTs yang digelar menjadi dua gelombang di Balikpapan. Selama tiga hari para peserta Program PINTAR Tanoto Foundation yang bekerja sama dengan Kemendikbud, Kemenag dan Kemenristekdikti iSelama dilatih, ia difasilitasi menerapkan unsur belajar aktif MIKIR. Lalu mengembangkan lembar kerja dan pertanyaan

Menurut Ibu Sri, pembelajaran dengan MIKIR memang membutuhkan persiapan yang lebih banyak. “Bahkan kemarin saya sampai malam mempersiapkannya,” ujarnya.

ujarnya. Bersama Indah, Ridho juga menyatakan dengan tegas bahwa mereka lebih memilih pembelajaran model MIKIR dibanding dengan model ceramah yang biasa dilakukan para guru.

tingkat tinggi, pengelolaan lingkungan belajar, dan budaya baca. Peserta juga bersimulasi dengan pendekatan yang baru dikenalkan tersebut dan langsung berpraktik di sekolah pada hari ketiga.

Saat praktik dengan topik tentang sifat larutan asam, basa dan netral, para siswa diajak mengamati perubahan warna kertas lakmus merah dan biru yang dicelupkan pada larutan kunyit, deterjen, dan jeruk.

Agar terjadi interaksi, mereka melakukannya secara berkelompok sambil menjawab lembar kerja.

Mereka juga mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-teman mereka (komunikasi) dan menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan (refleksi).

Syaiful Bahri, Kabid Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, berharap banyak dengan pelatihan ini. “Mulai tahun 1983 sampai guru mendapatkan sertifikasi, saya tidak melihat perubahan kinerja guru yang signifikan. Saya berharap dengan pelatihan ini, kinerja guru dalam pembelajaran meningkat dengan pesat,” ujarnya.

Pendekatan MIKIR Membuat Siswa Antusias dan Senang Belajar

Implementasi MIKIR oleh ibu Tu� Lestari membuat para siswa ak�f terlibat dalam percobaan larutan asam, basa dan garam di MTsN 1 Balikpapan, Kalimantan Timur

PINTAR Provinsi Kalimantan Timur, Edisi Agustus- Desember 2018

Page 5: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Kucing, Merpa�, dan Ikan Pun Masuk Kelas

Oleh karena itu, dia berpesan pada siswa kelas IV MIN 1 Balikapapan bahwa minggu depan, saat belajar hewan dan fungsi tubuhnya, mereka membawa langsung hewan atau binatang yang mereka pilih. Masing-masing kelompok cukup membawa satu saja.

Balikpapan - Biasanya kalau mengajar tentang hewan dan fungsi-fungsi tubuhnya, ibu Wiwik Kus�naningsih hanya menggunakan buku paket atau media-media gambar saja. Namun setelah ikut pela�han Tanoto Founda�on, dia memiliki ide baru. Dia ingin para siswa belajar langsung melalui objek yang dibahas, �dak lagi lewat gambar dan buku paket.

Saat pembelajaran, setelah menyampaikan apersepsi Bu Wiwik terlebih dulu meminta para siswa membaca senyap buku terkait topik pembelajaran. Kemudian dia meminta siswa di kelompok mengama� hewan-hewan yang dibawa dari rumah dan menuliskan hasil pengamatannya di lembar kerja (LK). Dalam LK tersebut siswa menulis nama bagian-bagian tubuh hewan dan fungsinya.

Dari lima kelompok siswa, mereka membawa hewan yang berbeda-beda. Ada yang masih hidup dan ada yang ma�. Yang masih hidup seper� kucing dan burung. Yang ma� seper� ikan bandeng, ikan tongkol, dan udang.

Mereka berusaha mengama� hewan yang dibawa dan menuliskan hasil pengamatan di dalam plano sesuai panduan dalam LK. Ternyata hewan yang hidup membuat suasana menjadi riuh. Seper� kucing karena hewan tersebut �dak bisa diam saat diletakkan di meja.

Setelah selesai, guru meminta se�ap kelompok mempresentasikan hasilnya kepada kelompok lain. Yang paling banyak menemukan bagian tubuh dan fungsinya mendapat apresiasi tepuk tangan lebih lama dari teman-temannya.

Di akhir pembelajaran, guru memberi penguatan beberapa bagian tubuh dan fungsi-fungsinya. Menurut Bu Wiwik, pembelajaran mengama� secara langsung tersebut sangat menarik. Anak-anak yang sebelumnya kurang antusias belajar, kelihatan benar-benar terlibat ak�f dalam pembelajaran.

Karena hewan yang dibawa agak berbeda, para siswa juga mendapa� adanya banyak fungsi dari berbagai bagian tubuh yang berbeda. Pada Ikan, mereka dapa� insang, pada burung mereka dapa� bulu, dan pada kucing mereka dapa� ekor. Dengan membawa jenis hewan yang berbeda-beda, mereka menemukan sendiri berbagai macam bagian tubuh dan fungsinya yang juga berbeda-beda.

Bu Wiwik merasa benar-benar senang dengan pendekatan pembelajaran yang dia lakukan belakangan dan berjanji untuk menularkan ke guru lain.

“Kami memiliki group whatsapp dengan orang tua siswa. Ada orang tua yang selama ini selalu memperha�kan anaknya kurang terlibat. Ke�ka saya kirim foto-foto ak�vitas kelompok yang memperlihatkan anaknya terlibat ak�f dalam pembelajaran, orang tua siswa sangat senang dan gembira melihatnya anaknya jadi berani,” ujarnya.

Newsletter PINTAR Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diterbitkan oleh Program PINTAR Tanoto Foundation wilayah Kaltim untuk menunjukkan dan menyebarkan prakik baik pendidikan implementasi Program PINTAR bersama dengan Mitra PINTAR di Kaltim. Penasehat: Affan Surya dan Anwar Holil M,Pd, Pemimpin Redaksi: Mustajib Dewan Redaksi dan Reporter: Sandra Lakembe, Agus Prihantoro, Khundori Muhammad, Budi Setiawan, Rosalina Pink, Alamat: Perum Balikpapan Permai blok K1 No 1, Damai, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, 76114.Telp: 08114600499 atau 0542 8528394. Email: [email protected]. Web: www.tanotofoundation.org

PINTAR Provinsi Kalimantan Timur Edisi 1/ Agustus- November 2018

Praktik Baik

5

tanoto foundation @tanotoeducation @tanotoeducation TubeYou

tanoto foundation

PINTAR: Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran 5

Siswa mengama� ikan, mengiden�fikasi bagian-bagian tubuhnya dan fungsinya.

Page 6: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Pak Nanang menerapkannya dalam pembelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dan Fauna Indonesia. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa mampu mengidentifikasi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan dan agraris.

Siswa mengatakan melihat toko, warung, sungai, dan juga parit. Pak Nanang kemudian mempersempit pertanyaannya. Dia mulai bertanya tentang kenampakan alam. Siswa menjawab bahwa mereka

Pada kegiatan apersepsi, Pak Nanang bertanya pada siswa, “Anak-anak tadi waktu jalan ke sekolah, kalian melihat apa saja?” Siswa yang menjawab diminta mengangkat tangan, dan yang ditunjuk berkesempatan untuk menjawab.

Kutai Kertanegara - Agar siswa mampu bekerja sama dalam tim dan dapat menemukan definisi dan karakteristik alam dalam pembelajaran IPS untuk kelas V di SDN 021 Marangkayu, Kutai Kartanegara, Pak Nanang Nuryanto menerapkan MIKIR (mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi). Dia mencoba menerapkan hasil pelatihan Tanoto Foundation tentang MIKIR di sekolahnya sendiri.

melihat sungai, jalanan, dan parit. Ada juga yang menceritakan masing-masing ciri-cirinya.

Setelah apersepsi tersebut, pak Nanang menyampaikan tujuan pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran. Siswa kelas V yang berjumlah 30 anak dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan satu kartu yang berisi dua item, yaitu gambar kenampakan alam dan kata yang terdapat nama gambar kenampakan alam tersebut.

Tugas siswa menyocokkan satu sama lain. Kenampakan alam tersebut berupa fauna, hutan lumut, samudra, tanjung, danau, dan sebagainya. Tugas pertama ini sangat sederhana, para siswa tinggal menyocokkan masing-masing gambar dan kata yang cocok nama kenampakan alam tersebut. Mereka memasang-masangkan di kertas plano yang sudah disediakan.

Setelah selesai tugas pertama, mereka kemudian membuat definisi dan menyebutkan karakteristik masing-masing jenis kenampakan alam tersebut. Misalnya, apa definsi dan karakteristik hutan lumut, sungai dan sebagainya. Para siswa secara berkelompok mencoba membuat definisi dan berdiskusi mengenai karakteristik masing-masing

Setelah semua tugas selesai, mereka mengadakan kunjung karya. Masing-masing kelompok memilih satu anggota untuk mempresentasikan hasil diskusi pada rekan-rekannya yang berkunjung ke kelompok mereka. Kelas menjadi ramai karena masing-masing kelompok menggunakan bahasa yang kadang agak berbeda walau subjeknya sama.

kenampakan tersebut. Walaupun boleh membuka referensi, mereka diharuskan sebisa mungkin menulis menggunakan kata-katanya sendiri.

Pada sesi refleksi, para siswa diajak mengingat kembali materi yang telah didiskusikan dan membuat kesimpulan. Pelaksanaan pembelajaran MIKIR ini, menurut Pak Nanang membuat siswa lebih terlibat dengan pembelajaran. Mereka menjadi sangat aktif, rajin membuka dan membahas referensi. Dia merasakan siswa banyak berlatih mengomunikasikan pengetahuan yang didapatnya, dan itu membuat mereka lebih memahami materi pembelajaran.

Mengidentifikasi Kenampakan Alam dengan Kartu Gambar

Praktik Baik

6

Para siswa sedang melakukan kunjung karya dan berdiskusi dengan kelompok lain tentang karya siswa yang menyocokkan gambar dan

nama penampakan alam

PINTAR Provinsi Kalimantan Timur, Edisi Agustus - Desember 2018

Page 7: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Balikpapan - Dalam mengajar konsep keuntungan mekanis roda berporos, Pak Untung Wahyudi, guru kelas VIII SMPN 1 Balikpapan berupaya menerapkan MIKIR (Mengalami, Interakasi, Komunikasi, dan Refleksi). Dengan MIKIR, siswa diharapkan dapat belajar konsep dasar dari pesawat sederhana roda berporos dan yang terkait dengannya.

Roda berporos adalah sebuah roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Salah satunya seper� roda sepeda yang biasa kita miliki. Sebelumnya Pak Untung sudah menyampaikan dalam pembelajaran tentang

keuntungan mekanis roda berporos ini, para siswa secara berkelompok harus membawa

dari rumah beberapa alat yang diperlukan, yaitu: 3 batang pipa plas�k sepanjang 1 meter, 2 batang pipa plas�k sepanjang 0,5 meter, 4 batang pipa plas�k sepanjang 0,2 meter, 3 tabung berbahan seng dengan diameter yang berbeda, 3 potong benang masing masing 1 meter, 6 penyambung pipa yang berbentuk L, dan 2 buah penyambung pipa berbentuk T. Alat lain, yaitu beban 1 newton dan dinamometer 3 newton sebanyak 3 buah disediakan oleh sekolah.

Untuk itu langkah berikutnya adalah merangkai alat roda berporos

Minggu berikutnya, mengawali pembelajaran Pak Untung meminta siswa untuk membaca terlebih dulu bahan bacaan yang ada di buku paket terkait materi Keuntungan Mekanis Roda Berporos selama 10 menit. Setelah itu, Pak Untung melakukan tanya jawab menguji pemahaman siswa terhadap bacaan. Kelihatan dari diskusi singkat tersebut, siswa masih meraba-raba tentang konsep yang telah dibaca.

Ke�ga kaleng yang ukurannya berbeda-beda yaitu besar, sedang, dan kecil yang ukurannya sudah ditentukan dipasang pada batang pipa plas�k atau paralon. Salah satu kaleng yang paling kecil, diberikan beban seberat satu newton. Kaleng yang kedua yang diameternya sedikit lebih besar atau sedang, diberi tali dan dihubungkan dengan neraca pegas atau dinamo meter.

Dengan percobaan tersebut, siswa kemudian bisa menemukan sendiri rumus Keuntungan Mekanis (KM), seper� berikut ini:

Sesuai dengan langkah kerja, neraca pegas tersebut ditarik sehingga beban yang ada pada kaleng kecil juga ikut terangkat. Setelah dibaca oleh siswa, ternyata, gaya tarik yang ditunjukkan oleh dinamo meter hanya 0,5 newton.

Menurut Pak Untung, dengan pembelajaran seper� ini, siswa lebih mudah memahami konsep dan bisa menemukan rumus sendiri terhadap konsep yang dipelajari.

Kegiatan ini dilakukan beberapa kali pada posisi berbeda-beda. Kadang beban ditaruh pada kaleng yang lebih besar, kadang diletakkan di kaleng yang lebih kecil. Hal ini dilakukan untuk melihat keuntungan mekanis terhadap diameter kaleng atau jari-jari roda. Berdasarkan data yang diperoleh selama percobaan, dapat disimpulkan jika beban berada pada roda atau kaleng kecil yang berar� jari-jarinya juga kecil dan dinamo meter berada pada jari-jari yang lebih besar, maka gaya yang ditunjukkan pada dinamometer lebih kecil dibandingkan berat beban.

Siswa dengan demikian menyimpulkan bahwa untuk menarik beban yang besar, mereka bisa menggunakan tenaga yang kecil, jika roda berporosnya lebih besar. Keuntungan mekanis dapat dilihat dari perbandingan jari-jari antar kedua roda. Roda yang besar dibandingkan dengan roda yang kecil.

dan melakukan percobaan. Para siswa dibagi menjadi enam kelompok. Se�ap kelompok terdiri dari enam orang. Se�ap kelompok menerima lembar kerja (LK) yang berisi penjelasan tentang alat dan bahan percobaan, cara merangkai, petunjuk kerja, dan pembahasan hasil percobaan. Alat dan bahan yang tersedia kemudian dirangkai.

Mencari Keuntungan Mekanis Roda Berporos

Praktik Baik

7

Siswa tampak aktif bekerja sama sedang melakukan percobaan roda berporos di kelompoknya.

Pak Untung Wahyudi sedang

mencoba roda berporos

buatan siswa.

KM =jari-jari roda yang dihungkan dengan kuasa

jari-jari roda yang dihungkan dengan beban =Rr

PINTAR: Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran

Page 8: Bekerja Sama dengan Tiga Kementerian, Tanoto Foundation ......diajar tentang larutan asam, basa dan garam (24/10/2018). Ridho teman Apriliani juga menyatakan hal yang sama. “Belajar

Temukan Pengalaman Praktik Baik Program Pintar Tanoto Foundation di:

Menunjukkan dan Menyebarkan Praktik Baik Pendidikan

FORUM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

perkuliahan,

#PerkuliahanAktif

#PembelajaranAktif#ManajemenBerbasisSekolah

#PembelajaranAktif

Program GLS ini memicu krea�vitas sekolah untuk meningkatkan minat baca para siswa. Salah satu yang paling menonjol adalah pengadaaan buku yang lebih banyak dan bervariasi. Buku-buku yang banyak dan bervariasi akan membuat siswa �dak kehabisan sumber buku untuk dibaca. Habisnya sumber buku bisa menurunkan minat membaca siswa, bahkan di sekolah-sekolah yang awalnya minat bacanya sudah meningkat.

Untuk mengatasi kekurangan buku menarik dan bervariasi, ada prak�k yang baik yang dilakukan oleh MTsN 1 Balikpapan, salah satu madrasah favorit di kota ini. Madrasah mitra Program PINTAR Tanoto Founda�on ini, memiliki lebih dari 800 orang siswa. Tiap jenjang kelas memiliki rata-rata delapan kelas.

Balikpapan - Tingkat kemampuan literasi siswa Indonesia yang dalam banyak survei rela�f rendah telah memicu pemerintah untuk membuat Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015 tentang budi peker� menjadi payung dalam pelaksanaan GLS.

Menurut Ibu Umi Putri Ibalia, Kepala Perpustakaan Madrasah, minat baca siswa cukup �nggi. Sayangnya buku di perpustakaan terbatas. Kebanyakan buku yang ada adalah buku-buku paket pelajaran. Kurang banyak buku yang bisa menarik siswa membaca.

Untuk terus menjaga pengadaan buku bacaan yang menarik minat membaca siswa, maka perlu terobosan pengadaan buku. Dana dari sekolah sangat terbatas karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dibiayai. Didukung Aliansi Bikers Sosial Balikpapan, Ibu Umi mengadakan terobosan program yang ia sebut dengan nama

Koinku untuk Buku. Program ini bertujuan mengumpulkan infaq koin sebanyak-banyaknya dari siswa untuk menambah koleksi buku perpustakaan. Koin yang sudah terkumpul kemudian diserahkan ke Aliansi Bikers Sosial Balikpapan untuk pembelian buku. Aliansi ini adalah komunitas penghobi sepeda yang ak�f melakukan Program Gemar Membaca di masyarakat. Misalnya mengadakan Program Lapak Gemar Membaca di Lapangan Merdeka, Pustaka Baca Keliling, Kampung Baca, dan lain-lain.

Berdasarkan persetujuan dengan madrasah, program “Koinku untuk Buku” dilakukan �ap bulan sekali. Biasanya pada Senin awal bulan, setelah selesai upacara. Para siswa yang telah ditunjuk khusus berkeliling ke semua peserta upacara membawa kotak infak. Minggu sebelumnya para siswa tersebut dihimbau membawa koin yang dibutuhkan.

Koinku untuk Buku: Gerakan Unik Literasi MTsN 1 Balikpapan

Didampingi Ibu Umi Putri Ibalia, Stuart Weston, Direktur Program PINTAR ikut melakukan Infak Koinku untuk Buku.

PINTAR Provinsi Kalimantan Timur, Edisi Agustus - Desember 20188