beginilah jalan dakwah mengajarkan kami
TRANSCRIPT
(Disarikan dari buku dengan judul yang sama karya M.Lili Nur Aulia)
BEGINILAH JALAN DAKWAH MENGAJARKAN
KAMI
“ Jalan Dakwah mengajarkan bahwa kami memang membutuhkan dakwah.
Kebersamaan dengan saudara-saudara di jalan ini semakin menegaskan bahwa kami harus hidup bersama mereka di jalan ini agar berhasil dalam hidup di
dunia dan di akhirat “.
Dari Sini Kami Memulai….!
“ Dan (ingatlah) ketika suatu kaum di antara mereka berkata: “ Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka
atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “ Agar kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa.
“ Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka. Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat
dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. “ (QS. Al A’raf 164-165)
Mengapa berada di jalan dakwah…?
“ Sesungguhnya Allah, para malaikat, semut yang ada di dalam lubangnya, bahka ikan yang ada di lautan akan
berdo’a untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. “ (HR.
Tirmidzi)
Mengapa berada di jalan dakwah…?
“Barang siapa mengajak kepada petunjuk Allah, maka ia akan mendapat pahala yang
sama spt jumlah pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun
oleh pahala mereka.” (HR. Muslim)
Mengapa berada di jalan dakwah…?
Hendaknya teman yang menemaninya dalam
perjalanan itu adalah orang yang bisa membantunya dalam
menjalankan prinsip agama, mengingatkannya tatkala lupa, membantu dan mendorongnya
ketika ia tersadar
Teman-teman pilihan seperjuangan……
Sesungguhnya orang itu tergantung agama temannya. Dan seseorang tidak dikenal
kecuali dengan melihat siapa temannya....” (Ihya ‘Ulumiddin, 2/202)
Teman-teman pilihan seperjuangan……
Realitas bahwa manusia menjadi lemah ketika sendirian dan kuat ketika bersama-sama
Realitas bahwa siapapun yang berusaha mewujudkan sesuatu, meskipun mereka telah ikhlas dalam melakukannya, tetapi tidak akan banyak memberi pengaruh untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan jika ia melakukannya sendirian.
Amal Jama’i
Kelompok Zaalimun Li Nafsihi, adalah orang-orang yang lalai dalam memepersiapkan bekal perjalanan. Mereka enggan untuk mengumpulkan apa-apa yang membuatnya sampai tujuan.
Tiga Karakter Penempuh Perjalanan….
Kelompok Muqtashid, adalah mereka mengambil bekal secukupnya saja untuk bisa sampai ke tujuan perjalanan. Mereka tidak memperhitungkan bekal apa yang harus dimilki dan mereka bawa jika ternyata mereka harus menghadapi situasi tertentu, yang menyulitkan perjalanannya.
Tiga Karakter Penempuh Perjalanan….
Kelompok Saabiqun Bil Khairaat, yakni orang-orang yang obsesinya adalah untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Mereka membawa perbekalan dan barang dagangan lebih dari cukup karena mereka tahu hal itu akan memberi keuntungan besar baginya. Selain itu mereka juga tahu bahwa di tengah perjalanan ini, sangat mungkin mereka mengalami situasi sulit yang membutuhkan perbekalan tambahan. (Thariqul Hijratain, 236).
Tiga Karakter Penempuh Perjalanan….
Sesungguhnya di jalan inilah kami semakin mendalami makna kehidupan yang bersumber dari keberartian bagi orang lain. Kehidupan seseorang menjadi lebih berharga ketika ia mempunyai saham dan peran bagi orang lain. Dan kehidupan akan menjadi miskin makna dan rendah nilainya ketika hanya banyak bermanfaat bagi lingkup pribadi. Filosofi inilah yang menyebabkan kami menikmati kesibukan berpikir dan melakukan banyak aktifitas dakwah di antara kesibukan lain yang menyertai kami.
Untuk menolong, bukan ditolong….
“ Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia (Allah) menolong kalian dan
mengokohkan pijakan kaki kalian.” (Muhammad 9)
Untuk menolong, bukan ditolong….
1Rabithatu al ‘aqidah (Ikatan Aqidah).
Tali ikatan aqidah islamiyah yang menyatukan kami dengan jalan ini. Kesamaan imanlah
yang menghimpun dan mengikat kami bersama saudara-saudara kami di sini.
Kebersamaan kami terikat lima hal….
2Rabithatu al fikrah (ikatan pemikiran). Sejak awal, kebersamaan kami di jalan ini
memang dibangun oleh kesamaan cita-cita dan pemikiran. Kami disatukan oleh kesamaan ide, gagasan, keinginan dan
cita-cita hidup yang kami yakini merupakan sarana yang bisa
menyampaikan kami kepada keridhaan Allah SWT.
Kebersamaan kami terikat lima hal….
3Rabithatu al ukhuwwah (ikatan persaudaraan).
Tak ada yang melebihi warna jiwa kami setelah keimanan kepada Allah, kecuali suasana persaudaraan karena Allah
SWT di jalan ini. Kami di jalan ini, terikat dengan ruh persaudaraan yang tulus. Ruh persaudaraan yang tersemai melalui kebersamaan kami berjalan dan
memenuhi banyak tugas-tugas dakwah yang kami jalani. Kami berharap, persaudaraan kami di jalan ini adalah
seperti yang digambarkan oleh Rasulullah, tentang golongan orang-orang yang dinaungi Allah di hari kiamat.
Di mana salah satu golongan itu adalah : Orang yang saling bercinta karena Allah, bertemu karena Allah dan
berpisah karena Allah SWT.
Kebersamaan kami terikat lima hal….
4Rabithatu at tanzhim (ikatan organisasi).
Perencanaan dan keteraturan langkah-langkah kami di jalan ini, sudah tentu
menandakan kami harus pula memiliki sebuah organisasi yang mengatur kami. Dalam
organisasi dakwah ini, berlakulah ketentuan sebagaimana orang yang bekerja di dalam
sebuah perusahaan, dan harus terikat dengan ragam peraturan yang diberlakukan. Seperti
itulah kebersamaan kami di jalan ini.
Kebersamaan kami terikat lima hal….
5Rabithatu al ‘ahd (ikatan janji).
Dijalan ini, kami masing-masing telah mengikrarkan janji. Janji yang paling
minimal adalah janji yang tercetus dalam hati kami, dalam diri kami sendiri, kepada
Allah SWT. Atau bahkan, juga janji kepada saudara-saudara perjalanan untuk tetap setia dan mendukung perjuangan. Kami terikat dengan dua jenis janji itu.
Kebersamaan kami terikat lima hal….
Indahnya kebersamaanKewajiban lebih banyak dari waktu yang
tersediaMemetik manfaat dari buah persaudaraanAtmosfer kesholehan dari saudara yang
sholeh Membina orang lain sama dengan
membina diri sendiriSenantiasa berfikir positif
Perjalanan Beraroma Semerbak….
Saling berdoa di antara sepiKeberkesanan membaca Sirah Orang-
orang shalihKesulitan yang menambah kekuatanBangga dengan amal shalihPotensi besar yang tersingkapBergerak karena diri sendiri bukan
orang lainPeristirahatan yang bernama terminal
canda
Kesejukan yang meringankan langkah….
Setelah kesulitan melakukan amar ma’ruf dan nahyul mungkar. Setelah menumpahkan segenap upaya, kesabaran dan lipatan kesabaran. Kami
harus tetap bertahan dan meneruskan perjalanan ini. Kami tidak boleh tergelincir akibat orang-
orang yang tergelincir dari jalan ini. Kami tidak boleh tertipu dengan kekuatan kebatilan, karena
kebenaran akan tetap eksis. Jalan ini menunjukkan fakta kepada kami, bahwa
perjalanan bersama kebatilan hanya bergulir satu masa. Sementara perjalanan bersama kebenaran
itu akan berlangsung hingga akhir masa.
Perjalanan ini tidak boleh terhenti …..
Alhamdulillah……
TETAP SEMANGAT MELANGKAH DI JALAN DAKWAH INI !