mengajarkan salat pada anak usia dini
TRANSCRIPT
mengajarkan salat pada anak usia dini
mengajarkan salat pada anak usia dini
words: dyah wahyuningsih
Mengajarkan anak salat, khususnya di usia dini, memang gampang-gampang sulit.
Bagaimana sebaiknya?
Tanamkan pada anak, bahwa salat adalah cara kita bersyukur
kepada Allah.
Kita berterima kasih pada orang yang menolong atau memberikan sesuatu.
Allah telah memberikan kita banyak hal. Salat adalah cara kita bersyukur kepada Allah.
Ciptakan kesan pada anak bahwa salat adalah aktivitas yang menyenangkan.
Hindari cara yang tidak disukai anak, seperti memaksa. Hadirkan pula suasana yang nyaman.
Anak perlu tahu bahwa salat adalah aktivitas penting
yang tidak dapat dilepaskan dari keseharian kita.
Bahkan sebelum anak bisa salat, kita bisa menanamkan pemahaman tersebut
dengan mendekatkannya saat kita salat. Pastikan bahwa si kecil dalam keadaan aman.
Misalnya, di dalam boks bayi.
Untuk mengajarkan bacaan salat yang tidak sedikit, kita bisa melakukannya secara bertahap.
Pilihlah bacaan pendek atau yang familiar bagi anak, seperti Al Fatihah.
Bisa juga dengan menonton VCD tata cara salat, menempelkan bacaan-bacaan, gambar gerakan salat
akan membantu anak menghafal bacaan dan gerakan salat.
Kita juga bisa membacakannya untuk mereka ketika mereka melakukan salat.
Dengan mendengarnya berulang-ulang, insyaa Allah si kecil akan lebih mudah mengingatnya.
Keteladanan, adalah sebuah keniscayaan. Bila kita ingin mengajarkan salat pada anak
dan menanamkan nilai-nilai yang ada di dalamnya, maka anak perlu melihat contohnya pada diri kita.
Semua hal tadi perlu kita lakukan secara konsisten. Asah terus kesabaran, terus belajar, dan mo8vasi diri.
Ini tanggung jawab kita terhadap amanah yang telah Allah berikan.
Last but not least, berdo’a. Kuasa Allah di atas segalanya.
Maka selalu bermohonlah kepada Allah agar kita dan keluarga tergolong hamba-hamba-Nya yang
konsisten mendirikan salat.
Seperti do’a yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS,
“Robbij ‘alnii muqiimas sholaati wa min dzurriyyatii, robbanaa wa taqabbal du’aa”
Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah aku dan dari keturunanku
orang-orang yang (tetap) melaksanakan salat (secara benar, baik dan berkesinambungan);
Tuhan Pemelihara kami, perkenankanlah doaku.