bedah caesar pada proses melahirkan

35
BEDAH CAESAR PADA POSES MELAHIRKAN drh. Juli Melia, M. Si Lab. Reproduksi FKH-UNSYIAH

Upload: sari-ramadhan

Post on 25-Oct-2015

134 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

BEDAH CAESAR

PADA POSES

MELAHIRKAN

drh. Juli Melia, M. Si

Lab. Reproduksi

FKH-UNSYIAH

Page 2: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

DEFINISI

Suatu proses pengeluaran fetus dari induknya

secara pembedahan selama proses kelahiran

dengan cara membuat incisi yang besar pada

abdomen

Berasal dari bahasa latin “Caedere” = memotong

Bedah atau Section = memotong ke dalam,

memisahkan, menjangkau

Page 3: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

BEDAH CAESAR PADA SAPI

Pertolongan terhadap berbagai type kasus

distokia, mencakup didalamnya karena:

Disproporsi fetopelvis/abnormalitas

bentuk tulang pelvis induk

Ruptur otot abdomen induk

Dilatasi serviks yang tidak

cukup/indurasi serviks

INDICATIONS

Page 4: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

INDICATIONS

Torsio uterus yang tidak dapat dibetulkan

lagi

Prolaps berat pada vagina

Hidroamnion & alantois

Maldisposisi fetus yang tidak dapat

dikoreksi dengan manipulasi

Monster fetus

Empisema fetus

Kematian fetus

Page 5: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

APERASI CAERSAR

Operasi caesar dilakukan untuk

menghentikan kebuntingan yang lebih

lama

Menghindari adanya / kecurigaan akan

disproporsi fetopelvis

Penghentian kebuntingan pada kasus

penyakit yang mengancam keselamatan

induk: hidroamnion & alantois, retikulitis

traumatik or perikarditis, dll

Page 6: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

1. Pemecahan kasus distikia yang ada

Fetus tidak dapat bertahan > 8 jam setelah

tahap kedua kelahiran

Tingkat kematian induk bertambah jika tidak

dilakukan operasi lebih dari 24 jam mulai

terjadinya distokia or jika fetus mati/emfisema

2. Operasi caesar pilihan

Lebih mudah & aman dilakukan pada tahap

pertama kelahiran

Resiko persedian susu yg tidak cukup &

retensio placenta lebih kecil

Idealnya caesar dilakukan ketika serviks

berdilatasi sempurna

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN APERASI

CAERSAR

Page 7: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

ANASTESIA AND SURGICAL PREPARATION

(Pembedahan Flank):Anastesi lokal; bisa berupa

infiltrasi lokal, injeksi paravertebral blok, blok L

terbalik, atau line blok

Anastesi Paravertebral: memblok aliran keluar

nervus spinal T13-L13 (tepat dibelakang tulang

rusuk terakhir & 3 vertebre lumbar pertama

Dosis 20 ml anastesi lokal

(Pembedahan Paramedian): Anastesi epidural;

L blok terbalki, or line blok

Page 8: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

Gbr.1 Situs untuk anastesi. A. Epidural, B. Infiltrasi lokal,

C. Paravertebral

Page 9: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

POSISI SAPI & PEMILIHAN DAERAH

OPERASI

2 metode yang dapat diterapkan;

1. flank approach

Keuntungan: hanya perlu anastesi

lokal, incisi dapat dengan mudah

diperluas, resiko pengotoran luka

postterapi & herniasi kecil

Kerugian: uterus sulit diekspos

sebelum pembukaan, peritonium

terkontaminasi isi uterus jika anak

mati /emfisema

Page 10: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

2. Paramedian approach/midline

/ventrolateral

Keuntungan: uterus lebih mudah

diekspos, sedikit resiko kontaminasi

peritonium

Kerugian: perlu sedasi berat or

anastesi umum, resiko pengotoran

postoperatif incisi/herniasi lebih tinggi

POSISI SAPI & PEMILIHAN DAERAH OPERASI

2 metode yang dapat diterapkan;

Page 11: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

Gbr.2 Metode pelaksanaan

operasi caesar pada sapi

Page 12: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

PERSIAPAN OPERASI

Obat yang tepat untuk anastesi, sedasi & analgesik

Pencukur elektrik/ pisau cukur

Lampu halogen portable jika pencahayaan lokal

buruk

Fasilitas untuk anak

Tali or rantai kebidanan ...........mungkin diperlukan

to proses pengambilan anak

Larutan persiapan desinfeksi kulit sebelum

pembedahan: klorheksidan, iodin, povidon, atau

klorheksidin glukonat 4%

Pengusap steril

Antibiotik

Page 13: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

INSTRUMENSTATION

General surgery pack

Skalpel, tang rat-toothed, gunting, haemostat,

needle holder heavy duty, gunting jahit,

pemilihan roun bodied, & jarum jahit

pemotong, pisau embriotomi

Benang

Benang jahit: yang mudah diserap untuk

menutupi peritonium, otot & subcutis

Nilon monofilamen or yang dijalin untuk kulit

Page 14: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

SURGICAL TECHNIQUE

JALAN MASUK MENUJU PERITONIUM

MENDAPATKAN LOKASI UTERUS

MEMBUKA UTERUS

PENGAMBILAN FETUS

MENCARI FETUS LAIN

MANAJEMEN PLASENTA

PENUTUPAN INCISI LAPAROTOMI

Page 15: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

SURGICAL TECHNIQUE

Incisi kulit: vertikal pada kulit sepanjang

25-30 cm (mulai kira-kira 10 cm di bawah

prosesus transversus)

Lapisan otot: incisi m. Truncus cutaneus

m. Obliiqus eksternal m. Obliiqus

interna lalu tampak m.transversus

abdominal

Jika pada saat incisi dilakukan terjadi

perdarahan gunakan haemostat, dan

sebelum dilakukan pembukaan peritonium

jahit pembuluh darah yang terpotong

Page 16: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

SURGICAL TECHNIQUE

Menjangkau peritonium :

pegang peritonium dan buat incisi tusukan

Biarkan cairan peritonium mengalir & lalu

buka peritonium

Usahakan menjangkau omentum

Raih uterus bunting & keluarkan

Palpasi organ fetus

Terapkan suatu kain steril untuk meletakkannya

Buat incisi pada uterus tanpa melukai fetus

Pegang kaki fetus dan keluarkan

Page 17: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

SURGICAL TECHNIQUE

Hindari kontaminasi intra-peritonial

Pegang ujung ujung uterus yg diincisi

Keluarkan membran fetus dg hati –

hati jika mungkin,

Buang cairan uterus,

Cuci plasenta dg NaCL normal 3 kali,

mulai jahitan pada uterus dg lambert

diikuti dg teknik Cushing suturing dalam

satu lapisan ganda menggunakan # 1

catgut

Page 18: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

SURGICAL TECHNIQUE

Jahit peritonemum dg # 1 catgut,bdg

lock stitch or metode simple continuous

Jahit dua lapisan otot secara terpisah

dg # 2 catgut dg lock stitch atau metode

continuous

Oleskan sedikit tepung antibiotik

diantara 2 lapisan otot

Jahit lapisan kulit dg benang cotton

menggunakan metoda mattress horizontal

Page 19: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

Gbr.3a Teknik operasi caesar

pada sapiGbr.3b Metode penjahitan uterus

Page 20: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

Gbr.3c Metode penjahitan uterus

Page 21: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

POSTOPERATIVE MANAGEMENT

Pemberian antibiotik berspektrum luas

Analgesik, anti inflamantori, anti

histamin

Oxytocin 100 IU dapat juga diberikan

setelah uterus ditutup s/d involusi uteri

Glucosa 5%

Haemostatic jika perlu

(3-7 hr)

Beri makanan laksative

Ganti perban untuk luka setiap hari

Page 22: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

RESUSSITASI ANAK SAPI

Hilangkan lendir dari mulut, laring & faring fetus

Periksa adanya denyut jantung & reflek palpebra

Jika pernapasan spontan tidak ada.......dirangsang

dengan menjepit hidung, menggelitik mucosa

hidung, memercik kepala fetus dengan air dingin

Jika tidak efektif..........berikan 40-100 mg

doxapram hidroclorida (iv/sublingualis)

Jika masih gagal tetapi denyut jantung masih

ada,...........beri pernafasan buatan

Begitu pernafasan spontan terjadi,..........pantau

anak sapi untuk memastikan pernafasan normal

telah terjadi

Page 23: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

PERAWATAN ANAK SAPI NEONATAL

Anak sapi harus dalam keadaan kering, &

tetap hangat

Anak yang dilahirkan caesar sangat rentan

dengan hipotermia..............suhu tubuh

harus dipantau/30 mnt sampai anak betul-

betul hidup dan bersatu dengan induknnya

Anak sangat rentan dengan hiperpneik &

dyspneik (kesusahan bernafas)..............beri

dexametason 6 mg (iv) dan antibiotik

Anak harus menerima kolostrum 6 jam

pertama kehidupan

Page 24: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

PERAWATAN INDUK POSTOPERASI

Antibiotik rutin... 5 hr (ex. Penicillin,

streptomicine)

Amati keadaan induk

Beri analgesik...........menghindari nyeri

postoperasi

Anti inflamasi non steriod (ex. 2.2 mg/kg

Flunixin sec.iv), jika diperlukan dapat

diulang 24 jam kemudian

Page 25: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

COMPLICATIONS AND PROGNOSIS

Ganguan Luka Operasi

Jahitan terlalu kencang dan terbuka

Infeksi pada luka bekas operasi

Pengambilan jaringan nekrotik, bekas

luka cuci dengan antiseptik

Peritonitis

Beri antibiotik & antiinflamasi

Pembentukan seroma

Biasa sembuh sendiri, jika tidak: hisapan jarum

steril, drainase

Page 26: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

COMPLICATIONS AND PROGNOSIS

Retensi membran fetus

Beri oxytocin 10-40 IU sec.im

Pengeluaran secara manual

Metritis

Akibat pelaksanaan operasi yang tidak aseptic

Kematian fetus

Infertilitas

Jarang terjadi

Biasa karena komplikasi lain spt metritis &

salphyngitis

Pencegahan cek status induk sampai

3 minggu postnatal

Page 27: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

OPERASI CAESAR PADA

DOMBA/KAMBING

Page 28: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 29: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 30: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 31: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 32: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 33: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 34: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan
Page 35: Bedah Caesar Pada Proses Melahirkan

REFERENCES

1. De Wit, F., Raymakers, R., Westerbeek, J., Mijten,P., and DE Kruif, A. 1993. A study of uterineadhesions following suturing of the uterus withcatgut or vicryl in cesarean sections in cattle.Tijdschr Diergeneeskd. 188:478-479.

2. Newman, K.D and Anderson, D. E. 2005. Cesareanin the cows. Vet. Clin. North Am.: food Anim.Pract. 21:73-100.

3. Hendrickson, D.A. 2007. Technique in Large AnimalSurgery. Third Edition. Blackwell Publising.Colorado.