bebas dari tinnitus

21
Bebas Dari Tinnitus (Image courtesy of artur84 / FreeDigitalPhotos.net) Namanya memang terdengar aneh. Tapi jangan remehkan dia kalau tak mau bermasalah. Suara berdenging atau mendesis yang terdengar di telinga sudah pasti sangat mengganggu. Apalagi kalau kita mendengarnya tanpa ada kejadian khusus seperti saat sedang melakukan penerbangan misalnya. Kondisi seperti inilah yang disebut tinnitus oleh dunia medis. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan tinnitus, misalnya adanya penumpukan kotoran telingan pada gendang telinga atau telinga bagian dalam. “Tapi saat ini, kebiasaan mendengarkan bunyi yang cukup keras dalam waktu yang lama menjadi penyebab tinnitus yang paling banyak,” kata dr. Syahrial, Sp.THT dari RSCM. Salah satu kasus yang paling sering adalah kebiasaan mendengarkan musik dengan volume berlebih dalam jangka waktu lama. Lebih buruknya, tinnitus bisa membuat kita berhadapan dengan penyakit lain. “Tinnitus sebenarnya merupakan salah satu gejala sudden hearing loss,” kata dr. Syahrial. Sudden hearing loss atau yang biasa dijuluki stroke telinga, terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan organ dalam telinga Anda kekurangan suplai oksigen dan makanan. Gejala lain dari sudden

Upload: umi-krisdyantini

Post on 15-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tinnitus

TRANSCRIPT

Page 1: Bebas Dari Tinnitus

Bebas Dari Tinnitus

(Image courtesy of artur84 / FreeDigitalPhotos.net)

Namanya memang terdengar aneh. Tapi jangan remehkan dia kalau tak mau bermasalah.

Suara berdenging atau mendesis yang terdengar di telinga sudah pasti sangat mengganggu. Apalagi kalau kita mendengarnya tanpa ada kejadian khusus seperti saat sedang melakukan penerbangan misalnya. Kondisi seperti inilah yang disebut tinnitus oleh dunia medis.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan tinnitus, misalnya adanya penumpukan kotoran telingan pada gendang telinga atau telinga bagian dalam. “Tapi saat ini, kebiasaan mendengarkan bunyi yang cukup keras dalam waktu yang lama menjadi penyebab tinnitus yang paling banyak,” kata dr. Syahrial, Sp.THT dari RSCM. Salah satu kasus yang paling sering adalah kebiasaan mendengarkan musik dengan volume berlebih dalam jangka waktu lama.

Lebih buruknya, tinnitus bisa membuat kita berhadapan dengan penyakit lain. “Tinnitus sebenarnya merupakan salah satu gejala sudden hearing loss,” kata dr. Syahrial. Sudden hearing loss atau yang biasa dijuluki stroke telinga, terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan organ dalam telinga Anda kekurangan suplai oksigen dan makanan. Gejala lain dari sudden hearing loss yang dapat Anda kenali dengan mudah adalah penurunan pendengaran yang disertai dengan vertigo.

Jangan Diam Saja!

Mendengarkan musik memang menyenangkan. Bahkan para ahli percaya bahwa musik dapat membantu mengatasi stres. Tapi hati-hati dengan bahaya yang ditimbulkannya. Mengatur volume dengan cermat bisa membantu kita terhindar dari masalah. “Volume yang pas adalah kalau kita masih dapat berbicara dengan volume bicara normal meskipun sedang mendengarkan musik melalui earphone.”

Page 2: Bebas Dari Tinnitus

Cara lain untuk tetap menjaga ketajaman pendengaran adalah dengan mencoba fokus pada satu instrument dari musik yang sedang kita dengar. Dengan demikian kita dapat melatih telinga kita untuk mengenali suara-suara dengan lebih detil.

Lalu bagaimana dengan masalah kotoran telinga. Pertama-tama kita harus bisa mengenali jenis kotoran telinga kita. Kotoran telinga yang kering dan keras sebaiknya tidak dikeluarkan dengan cotton buds. Ini justru akan membuat kotoran semakin terdorong ke dalam. Hasilnya kotoran akan menempel serta menumpuk pada gendang telinga. Obat tetes telinga adalah cara yang tepat untuk membersihkannya. Bekonsultasi terlebih dahulu dengan dokter akan membantu kita melakukannya dengan benar.

Menjaga pola makan yang baik juga akan membantu kita terhindar dari gangguan telinga. Sekedar informasi, stroke telinga memiliki prinsip yang sama dengan istilah stroke pada umumnya. Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi hanya akan meningkatkan risiko terhadap stroke maupun stroke telinga. Jadi kita juga harus cermat memilih makanan yang akan kita konsumsi.

Page 3: Bebas Dari Tinnitus

Apakah telinga Anda sering terasa pengang? Seperti ada dengungan dalam telinga Anda? Jika Anda pernah mengalaminya, jangan anggap hal itu sebagai hal yang biasa-biasa saja. Mungkin saja Anda mengalami sebuah kondisi yang disebut dengan istilah tinnitus.

Deskripsi

Seperti dikutip Mayo Clinic, Rabu(31/7/2013), tinnitus adalah sebuah kondisi ketika Anda mendengar suara dengungan di dalam telinga Anda sendiri. Ketika Anda mengalami hal ini, mungkin saja ini menjadi pertanda bahwa telinga Anda sedang atau akan mengalami gangguan, seperti cedera atau bahkan kemampuan pendengaran akan menghilang. Kondisi ini memang tidak terlalu serius dan biasanya hilang dengan sendirinya, namun hal ini mungkin akan menganggu Anda ketika mendengarkan suara dari luar. Tinnitus dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tinnitus subyektif

Suatu kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga hanya dapat Anda dengarkan sendiri, orang lain tidak bisa mendengarkannya. Ini merupakan jenis yang paling umum dari tinnitus. Adanya masalah pada telinga bagian luar, tengah, atau dalam dan masalah pada saraf pendengaran (auditory) dan pada bagian otak yang berfungsi menafsirkan sinyal saraf sebagai suara (jalur pendengaran), mungkin menjadi penyebab dari jenis tinnitus ini.

2. Tinnitus obyektif

Suatu kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga dapat didengarkan oleh orang lain, salah satunya dokter, ketika ia memeriksa telinga Anda. Ini merupakan jenis langka dari tinnitus yang mungkin disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah, kontraksi otot, dan kondisi tulang telinga bagian dalam.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja. Terutama orang tua yang berumur lebih dari 60 tahun. Sebab, semakin tua usia seseorang, kemampuan organ pendengaran juga ikut berkurang. Selain itu, jumlah serabut saraf yang berfungsi dalam telinga Anda menurun. Hal ini akan menimbulkan masalah pada pendengaran dan sering dikaitkan dengan tinnitus. Bila dibandingkan dengan wanita, kaum pria lah yang lebih berisiko mengalami hal ini. Ketika Anda mengalami hal ini, Anda mungkin akan mengalami masalah pada sikulus tidur, sulit berkonsentrasi, memori otak bermasalah, sering lelah, depresi, stres, dan mudah tersinggung. Namun, apabila Anda mengobatinya dengan cepat, suara bising dalam telinga Anda dapat berkurang dan tinnitus berangsur-angsur membaik.

Gejala

Umumnya, ketika Anda mengalami tinnitus, Anda akan mendengarkan suara-suara dengungan dalam telinga Anda. Jenis suara tersebut bervariasi, misalnya desisan, detak jantung, dan lain sebagainya. Suara tersebut dapat bernada rendah dan tinggi dan biasanya akan mempengaruhi salah satu atau bahkan kedua telinga Anda.

Page 4: Bebas Dari Tinnitus

Penyebab

Dalam beberapa kasus, penyebab pasti dari tinnitus tidak dapat ditemukan. Namun, umumnya, hal ini akan terjadi ketika sel telinga bagian dalam mengalami kerusakkan. Rambut halus yang ada dalam telinga akan bergerak dalam kaitannya dengan tekanan gelombang suara. Setelah itu, sel-sel telinga akan terpicu untuk melepaskan sinyal listrik melalui saraf pendengaran di telinga ke otak Anda. Kemudian, otak akan menafsirkan sinyal yang diterimanya sebagai suara. Namun, jika rambut yang berada dalam telinga Anda bengkok atau patah, hal ini akan mengakibatkan bocornya impuls yang ditujukan ke otak Anda. Itulah yang menyebabkan tinnitus.

Tak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan Anda mengalami tinnitus, seperti:

1. Kebiasaan merokok

Perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tinnitus.

2. Sering terpapar oleh suara keras

Jika telinga Anda sering terpapar oleh suara keras dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sel-sel rambut sensori dalam telinga Anda yang berfungsi untuk mengirimkan suara ke otak Anda akan rusak. Misalnya, ketika Anda mendengarkan musik dengan volume yang sangat keras. Jika hal itu berlangsung singkat, mungkin tinnitus akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika hal itu berlangsung dalam waktu yang lama, mungkin telinga Anda akan mengalami kerusakkan permanen.

3. Kotoran pada telinga

Memang kotoran pada telinga dapat melindungi saluran telinga Anda dari kuman penyakit dan dapat memperlambat pertumbuhan bakteri. Namun, jika kotoran pada telinga tidak pernah Anda bersihkan, kotoran tersebut akan semakin menumpuk dan tertimbun dalam telinga. Hal ini dapat menganggu pendengaran Anda, mengiritasi gendang telinga, dan dapat menyebabkan tinnitus.

4. Perubahan struktur tulang di telinga

Tulang-tulang di telinga bagian tengah dapat mengalami pengerasan. Dalam istilah medis, hal itu disebut dengan otosklerosis. Selain itu, telinga Anda dapat mengalami pertumbuhan tulang yang tidak normal. Jika ini terjadi, pendengaran Anda akan terganggu dan dapat menyebabkan tinnitus.

5. Penyakit meniere

Penyakit meniere adalah salah satu gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh tekanan abnormal fluida. Tinnitus dapat menjadi indikator awal dari penyakit ini.

6. Gangguan TMJ

Page 5: Bebas Dari Tinnitus

Gangguan TMJ adalah gangguan yang menyebabkan masalah pada sendi temperomandibular, sendi yang berada di tiap sisi di kepala dan di depan telinga Anda, di mana tulang rahang bawah akan memenuhi bagian tengkorak Anda. Jika Anda mengalami hal ini, Anda juga mungkin akan mengalami tinnitus.

7. Cedera kepala atau cedera leher

Luka berat pada kepala atau leher dapat mempengaruhi telinga bagian dalam, saluran pendengaran, dan mengganggu fungsi otak yang terkait dengan pendengaran. Cedera seperti ini biasanya akan menyebabkan tinnitus pada satu telinga saja.

8. Neuroma akustik

Sebuah kondisi di mana tumor jinak (tidak berbahaya) berkembang pada saraf kranial yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan kemampuan pendengaran. Kondisi ini biasanya akan menimbulkan tinnitus dalam satu telinga.

9. Gangguan pembuluh darah Tekanan darah tinggi (hipertensi): Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi dan

disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, konsumsi alkohol dan kafein, Anda mungkin akan mengalami tinnitus

Atherosclerosis: Suatu kondisi di mana pembuluh arteri mengalami penyempitan akibat adanya penumpukan kolestrol dan endapan lain dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah dalam tubuh Anda akan terganggu dan biasanya alirannya lebih kuat. Jika ini terjadi, Anda akan mendengar jenis tinnitus pada kedua telinga Anda, seperti ada denyutan jantung pada kedua telinga Anda.

Tumor pada kepala atau leher: Tumor yang tumbuh di kepala atau di leher dapat menekan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabakna tinnitus dan menimbulkan gejala lain.

Aliran darah turbulen: Ketika arteri karotid atau vena jugularis yang ada di leher mengalami penyempitan atau pengkusutan, aliran darah menjadi tidak teratur (turbulen) dan dapat menyebabkan tinnitus.

Malformasi kapiler: Sebuah kondisi yang disebut arteriovenous malformation (AVM), koneksi abnormal antara arteri dan vena, dapat menyebabkan tinnitus. Jenis tinnitus ini umumnya hanya terjadi pada satu telinga.

10. Jenis obat yang dikonsumsi

Beberapa jenis obat ternyata dapat menyebabkan bahkan memperburuk tinnitus, misalnya antibiotik (polimiksin B, eritromisin, vankomisin, neomycin), obat kanker (mechlorethamine, vincristine), pil air atau diuretik (bumetanide, asam ethacrynic, furosemide), obat kina yang digunakan untuk malaria, antidepresan, dan aspirin yang diambil dalam dosis  tinggi. Semakin tinggi dosis obat yang Anda konsumsi, semakin buruk pula tinnitus yang Anda alami. Tinnitus mungkin dapat menghilang dengan sendirinya ketika Anda menghentikan penggunaan obat-

Page 6: Bebas Dari Tinnitus

obatan tersebut.

Pengobatan

Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada telinga, kepala, dan leher Anda untuk mencari penyebab dari tinnitus yang Anda alami. Dokter biasanya akan melakukan jenis pemeriksaan, seperti:

1. Audiologi

Ini merupakan ujian mendengar. Anda akan duduk di sebuah ruangan kedap suara dan mengenakan earphone untuk mendengarkan suara tertentu. Anda diminta untuk memberitahukan suara apa yang keluar dari earphone tersebut. Setelah itu, hasilnya akan dibandingkan dengan hasil normal untuk usia Anda. Dengan melakukan tes ini, dokter dapat mengidentifikasi penyebab tinnitus.

2. Tes gerakan

Dokter akan meminta Anda untuk menggerakan bola mata, membuka dan menutup rahang, memindahkan leher, lengan, dan kaki Anda. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada gangguan tulang yang dapat menyebabkan tinnitus atau tidak.

3. Tes pencitraan (CT scan atau MRI)

Hal ini dilakukan bila dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab tinnitus dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan dari bagian dalam tubuh Anda, untuk menemukan hal-hal yang mungkin menyebabkan tinnitus.

Selain itu, dokter juga akan mencoba mendengarkan suara yang muncul dari dalam telinga Anda. Jenis suara tersebut bervariasi dan dapat menentukan penyebab dari tinnitus. Jenis suara yang muncul ketika Anda mengalami tinnitus, antara lain:

Suara klik: Jika yang Anda dengarkan adalah bunyi seperti klik, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kontraksi pada otot dalam dan sekitar telinga Anda.

Suara seperti bersenandung: Suara seperti ini mungkin diakibatkan oleh masalah pada pembuluh darah Anda. Anda mungkin akan mendengarkan jenis suara ini ketika Anda berolahraga atau mengubah posisi Anda, seperti ketika berdiri dan duduk.

Suara denyut jantung: Masalah pada pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, aneurisma atau tumor, dan penyumbatan saluran telinga atau tabung estachius, dapat memperkuat suara detak jantung Anda hingga terdengar dalam telinga. Kondisi ini disebut dengan tinnitus berdenyut.

Suara bernada rendah: Jika Anda mengidap penyakit meniere, mungkin Anda akan mendengarkan suara bernada rendah dalam telinga Anda. Namun, suara tersebut dapat menjadi sangat keras ketika Anda mendapatkan serangan vertigo.

Page 7: Bebas Dari Tinnitus

Suara bernada tinggi: Paparan suara yang sangat keras dapat menimbulkan tinnitus dengan suara bernada tinggi dalam telinga Anda. Hal ini dapat hilang dengan sendirinya atu bahkan permanen.

Berbagai jenis suara: Kotoran telinga, benda asing, dan rambut di liang telinga dapat bergesekkan dengan gendang telinga. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai suara dalam telinga Anda.

Apabila penyebab tinnitus sudah diketahui, dokter akan menentukkan jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tinnitus yang Anda alami. Jenis pengobatan yang diambil disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Dokter mungkin akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang dapat mengurangi dan menyembuhkan tinnitus, seperti:

Membersihkan kotoran telinga: Bila kotoran telinga yang mengendap dalam telinga Anda dibersihkan, mungkin gejala tinnitus dapat berkurang dan berangsur-angsur membaik.Pengobatan pembuluh darah: Jika penyebab tinnitus adalah akibat gangguan pada pembuluh darah, dokter mungkin akan memberikan resep obat atau bahkan melakukan operasi untuk mengatasi masalah tersebut.

Selain itu, dokter mungkin akan memberi rekomendasi kepada Anda untuk menggunakan perangkat elektronik yang dapat mengurangi suara bising dalam telinga sekaligus membantu pendengaran Anda. Berikut jenis-jenisnya:

1. Mesin white noise

Perangkat elektronik ini akan menghasilkan simulasi suara lingkungan, seperti bunyi gelombang air laut dan bunyi air hujan. Seringkali, pengobatan ini efektif untuk menangani tinnitus.

2. Alat bantu dengar

Alat ini akan sangat membantu jika Anda memiliki masalah pada pendengaran dan tinnitus.

3. Perangkat masking

Bentuknya mirip dengan alat bantu dengar dan dikenakan di telinga. Perangkat ini akan menghasilkan suara bernada rendah yang dapat menekan gejala tinnitus.

Namun, jika tinnitus yang Anda alami sudah tergolong parah dan tidak dapat diobati oleh jenis pengobatan seperti di atas, dokter mungkin akan memberikan resep obat yang mungkin dapat mengurangi keparahan gejala dan meminimalisir komplikasi. Jenis obat untuk tinnitus, antara lain:

Antidepresan trisiklik (Amitriptyline dan Nortriptyline): Jenis obat ini telah berhasil menangani beberapa kasus tinnitus. Namun, jenis obat ini hanya digunakan bagi penderita tinnitus yang tergolong parah. Selain itu, obat ini juga memberikan beberapa efek samping yang mungkin mengganggu Anda, seperti mulut kering, penglihatan kabur, sembelit, dan menimbulkan masalah pada organ jantung.

Page 8: Bebas Dari Tinnitus

Alprazolam (Niravam, Xanax): Jenis obat ini dapat membantu mengurangi gejala dari tinnitus. Obat ini juga memeberikan efek samping, seperti kantuk dan mual.

Namun, jika obat di atas menjadikan tinnitus semakin parah dan tidak dapat membaik, dokter mungkin akan menghentikan penggunaan jenis obat tersebut dan akan beralih ke jenis obat lain.

Di samping itu, Anda juga dapat melakukan pengobatan alternatif yang telah terbukti bekerja untuk mengatasi tinnitus. Akupuntur dan hipnoterapi merupakan jenis terapi alternatif yang terlah dicoba dan berhasil menangani tinnitus.

Setelah mengetahui beberapa faktor yang dapat menyebabkan tinnitus, mungkin Anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut ini:

Mengurangi atau bahkan tidak mengkonsumsi alkohol: Alkohol dapat meningkatkan kekuatan dari aliran darah sekaligus melebarkan pembuluh darah. Jika Anda gemar mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar, Anda harus menguranginya atau bahkan menghindarinya.

Belajar mengelola stres: Bila Anda telah mengetahui bahwa stres menjadi penyebab dari tinnitus yang Anda alami, Anda harus belajar untuk mengelola stres Anda, misalnya dengan melakukan terapi relaksasi, biofeedback, dan olahraga. Itu mungkin dapat mengurangi rasa stres yang Anda alami.

Menjaga kesehatan jantung: Olahraga dengan teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat menjaga pembuluh darah Anda tetap sehat sekaligus mencegah timbulnya tinnitus.

Mengurangi volume suara: Jika Anda sering mendengarkan hal-hal yang terpapar dengan suara keras, Anda harus belajar untuk mendengarkannya dengan volume suara yang lebih rendah.

Page 9: Bebas Dari Tinnitus

Mengetahui Penyebab TinnitusSabtu, 02 November 2013 20:37

(c) shutterstock

Vemale.com - Hai Ladies! Tahukah Anda tentang tinnitus? Tinnitus adalah suatu keadaan dimana telinga Anda terasa berdengung dan hal itu biasanya terjadi setelah Anda mendengarkan musik atau sesuatu yang berbunyi sangat keras.

Tinnitus biasanya mudah disembuhkan, tetapi sebelum Anda mencoba untuk menyembuhkannya, Anda harus menemukan penyebab tinnitus terlebih dahulu. Artikel yang dikutip dari wikihow.com ini akan membantu Anda mengetahui penyebab tinnitus. Berikut penjelasannya.

1. Sadarilah jika Anda sedang mengalami tinnitus. Kebanyakan orang tidak menyadarinya karena hal ini dianggap sebagai hal biasa.

2. Cobalah untuk mengingat apa yang baru saja Anda alami atau lakukan yang mengakibatkan telinga Anda berada dalam kondisi tinnitus.

Page 10: Bebas Dari Tinnitus

3. Kerusakan pada koklea. Kerusakan ini terjadi karena sering mendengarkan musik dengan keras terlalu lama, atau ketika mendengar bunyi shotgun, pesawat, atau konstruksi bangunan berlangsung. Kerusakan pada koklea akan mengirimkan sinyal pada otak sehingga otak langsung menerjemahkannya dalam bentuk bunyi yang kita sebut sebagai tinnitus.

4. Stress juga dapat menimbulkan tinnitus. Ketika dalam keadaan stress beberapa panca indera termasuk telinga tidak dapat berfungsi dengan baik. Ketika tidak dapat berfungsi dengan baik, maka akan dengan mudah terkena tinnitus.

5. Hubungi dokter Anda. Jika tinnitus yang Anda alami terasa tidak normal atau tak kunjung sembuh, menghubungi dokter adalah satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan. Dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut.

Ladies, itulah tadi beberapa sebab tinnitus. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda ya!

Page 11: Bebas Dari Tinnitus

What Is Tinnitus? What Causes Tinnitus?Friday 3 July 2009 - 12am PST

Ear, Nose and Throatadd your opinion email Knowledge Center

Add your ratingCurrent ratings for:What Is Tinnitus? What Causes Tinnitus?

Public / Patient:

       97 ratings Health Professionals:

       19 ratings

Tinnitus (from the Latin tinnitus or "ringing") is a condition characterized by ringing, swishing, or other noises that appear to be originating in the ear or head. Not normally a dangerous or serious problem, tinnitus is usually a symptom of some other underlying condition and most often considered a nuisance. Age-related hearing loss, ear injury, foreign objects in the ear, and circulatory system problems, for example, may cause the condition.

Tinnitus may be subjective or objective. In subjective tinnitus, only the patient can hear the noises. In objective tinnitus, a physician may hear the noise while doing an examination.

Tinnitus tends to improve with direct treatment or treatment of an underlying cause. Though it rarely progresses into a serious problem, the condition is linked to fatigue, stress, sleep problems, concentration difficulty, memory problems, depression, anxiety and irritability.

Who gets tinnitus?

Page 12: Bebas Dari Tinnitus

Ear / Nose / Throat News

For the latest news and research on Ear / Nose / Throat, and to sign up to newsletters or news alerts, please visit our:

Ear / Nose / Throat News Section. Although anyone can get tinnitus, some people are more likely to develop the condition. This includes men, white people, older adults (over the age of 65), and those with age-related hearing loss. In addition, people who have been exposed to loud noises for extended periods of time and those with post-traumatic stress disorder (PTSD) are known to have higher rates of tinnitus.

What causes tinnitus?

Tinnitus is a symptom of a variety of health conditions, blood vessel disorders, and effects from medications. The most common causes of tinnitus are age-related hearing loss, exposure to loud noises, earwax blockage in the ear canal, and abnormal bone growth in the ear. Less common causes include an inner ear disorder called Meniere's disease, stress and depression, head or neck injuries, and a benign tumor of the cranial nerve called acoustic neuroma.

Blood vessel disorders that cause tinnitus include head and neck tumors, atherosclerosis (buildup of cholesterol in the blood vessels), high blood pressure, turbulent blood flow, and a malformation of capillaries. Medications known to cause tinnitus include antibiotics, cancer treatments, diuretics, quinine and chloroquine for malaria, and aspirin.

What are the symptoms of tinnitus?

Symptoms of tinnitus include hearing sounds when no external sound is present. The ears may sense ringing, buzzing, roaring, clicking, whistling, hissing, or squealing. Noises may appear low or high in pitch and may interfere with a person's ability to concentrate.

How is tinnitus diagnosed?

To diagnose tinnitus, physicians will request a medical history, conduct a physical examination, and present a series of special tests. A doctor will check for ear wax, foreign objects, or hair that may be rubbing against the eardrum. It is important to let the physician know if the noises are constant, intermittent, or pulsating and if you suffer from age-related hearing loss or vertigo. Tests such as an audiogram (hearing test), auditory brain stem response (ABR), computerized tomography (CT) scan, or magnetic resonance imaging (MRI) scan may be used to find potential causes of tinnitus or to locate tumors.

How is tinnitus treated?

If an underlying cause of the tinnitus is found, a doctor will treat that condition and the tinnitus usually subsides. This may include removing earwax, treating blood vessel conditions, or

Page 13: Bebas Dari Tinnitus

changing medication regimens. In many cases, however, the underlying cause cannot be identified. There is no specific treatment for tinnitus, but a doctor may suggest other methods of suppressing the sound. White noise machines, hearing aids, and masking devices, may be offered because of their ability to suppress sounds, making the tinnitus less annoying. Although drugs cannot cure tinnitus, some such as tricyclic antidepressants, alprazolam, and acamprosate may reduce the severity of symptoms.

How can tinnitus be prevented?

Some types of tinnitus may be avoided by following preventive measures. For example, it is not recommended to use cotton swabs to clean the ears (it pushes wax against the ear drum). In addition, tinnitus can be prevented by wearing ear plugs at work (if there is excessive noise), at rock concerts, at sporting events, and while hunting, using a lawnmower, and blow drying hair. Maintaining good cardiovascular health by exercising regularly may reduce the chances of developing tinnitus linked to blood vessel disorders.

Written by Peter Crosta M.A.

Page 14: Bebas Dari Tinnitus

Penyebab Tinnitus

inShare

Oleh Dr Ananya Mandal, MD

Tinnitus atau "dering telinga" adalah gejala yang mendasari kondisi daripada penyakit dalam dirinya sendiri.

Pasien mengeluh mendengar suara atau suara bahkan ketika ada tidak ada suara yang sebenarnya di latar belakang.

Anatomi telinga

Dalam perjalanan normal suara melewati telinga kanal dan jatuh pada telinga drum yang menandai akhir dari telinga luar dan awal telinga tengah.

Telinga tengah menguatkan dan melewati informasi suara ke telinga dalam.

Telinga dalam berisi koklea dan saraf pendengaran.

Koklea tampak seperti shell laut dan adalah tabung spiral menjadi, yang berisi sejumlah besar sel-sel rambut yang sensitif.

Saraf mengambil informasi yang sehat dan me-relay ke otak.

Jika beberapa bagian koklea rusak otak mencoba untuk mencari informasi dari bagian lain sehat koklea.

Page 15: Bebas Dari Tinnitus

Ini over-representation suara menyebabkan gejala tinnitus.

Penyebab Tinnitus sementara

Tinnitus bisa sementara atau menjengkelkan atau menyedihkan kondisi yang kronis. Tinnitus sementara disebabkan oleh terpapar suara keras seperti berada di arena olahraga atau konser keras.

Kadang-kadang pertarungan dingin atau flu atau pukulan ke kepala juga dapat menyebabkan tinnitus.

Penyebab Tinnitus berkepanjangan atau berulang

Berkepanjangan atau tinnitus berulang mungkin terjadi karena (1, 2, 3, 4, 5):-

Telinga infeksi-infeksi telinga batin yang disebut otitis media akut atau kronis otitis media

Tubuh asing atau impaction lilin di telinga

Cedera telinga disebabkan oleh suara keras dapat mengakibatkan tinnitus

Meniere penyakit - penyakit telinga batin yang dicirikan oleh hilangnya pendengaran, pusing, dan tinnitus

Alkohol, kafein dan obat-obatan tertentu seperti antibiotik aminoglycoside (seperti gentamycin, amikacin dll), aspirin, loop diuretik, kanker studi dan agen dll terutama ketika diambil dalam overdosis

Mendasari penyakit seperti tekanan darah tinggi, alergi atau anemia

Kadang-kadang mungkin ada sebab untuk tinnitus, dimana ianya diungkap sebagai "idiopatik tinnitus"

Presbyacusis-ini pada dasarnya adalah usia pendengaran terkait. Tinnitus sering disertai dengan gangguan pendengaran pada orang tua.

Cedera kepala yang parah, whiplash cedera dll.

Beberapa penyakit seperti multiple sclerosis atau tumor otak seperti cerebellopontine-sudut tumor

Otak infeksi seperti meningitis, sifilis, penyakit Lyme dll dapat mengakibatkan tinnitus

Temporomandibular joint (bersama yang menghubungkan rahang bawah melebar ke tengkorak di dasar telinga) disfungsi dan gangguan gigi

Perubahan yang cepat dalam lingkungan tekanan dalam perjalanan menuju dataran tinggi

Psikososial stres dan kebisingan eksposur

Page 16: Bebas Dari Tinnitus

Lebih dalam penyebab Tinnitus

Tinnitus mungkin tanda utama dari masalah yang lebih dalam seperti tumor telinga batin yang disebut akustik neuroma atau aneurisma yang deformitas pembuluh darah dalam telinga dalam.

Jaringan ini menyebabkan balon pembuluh darah yang membawa risiko pecah.

Jika ada gangguan pendengaran di satu telinga, kesulitan dalam memahami pidato dan pusing, ada kesempatan neuroma akustik yang juga dikenal sebagai vestibular schwannoma.

Ada juga risiko meningioma-tumor otak.