beban belajar smk
TRANSCRIPT
BAB IV BEBAN BELAJAR
Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam
tambahannya diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang sama diluar jumlah
jam yang dicantumkan terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan
sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak
boleh kurang dari 1000 jam. Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi
waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
A. Pengaturan beban belajar
1. Pengaturan bebean belajar pada satuan pendidikan
SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta terdiri dari;
a. Kegiatan tatap muka; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban
belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan ditetapkan selama 45 menit.
b. Penugasan terstruktur; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan
peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian
83
tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap
muka.
Penugasan terstruktur termasuk ; kegiatan perbaikan, pengayaan
dan percepatan, penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik serta waktu yang ditetapkan per jam pembelajarn pada
masing-masing satuan pendidikan selama 25 menit.
c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur; pada hakekatnya kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dilakukan
peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian
tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau
kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.
2. Jumlah jam pembelajaran per minggu adalah 44 jam pembelajaran tatap
muka.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan adalah sebagaimana
tertera pada Tabel berikut :
3. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur terdiri dari:
a. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada SMK TANJUNG PRIOK I
maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
b. Penyelesaian program pendidikan adalah 3 (tiga) tahun.
Satuan
Pendidik
an
Kelas/
Semes
ter
Satu
jam
pemb.
tatap
muka
(menit)
Jumlah
jam
pemb.
per -
minggu
Minggu
Efektif
per
tahun
ajaran
Waktu pemb.
Tatap muka
per -tahun
Jumlah
jam per-
tahun (@
60 menit)
SMK
TANJUNG
PRIOK I
X – XII
(1 – 6)45 44 38
1368 jam
pelajaran
(61560 menit)
1026 jam
(standar -
minimum)
84
c. Beban belajar meliputi satu jam pembelajaran (45 menit) tatap muka,
satu jam (25 menit) penugasan terstruktur, dan satu jam (alokasi
waktu ditentukan oleh peserta didik) kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
B. Penilaian dan Laporan Hasil Belajar
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes
dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran maupun hasil
akhir pembelajaran yaitu;
1. Penilaian selama proses pembelajaran dilakukan melalui penugasan,
pengamatan dan/atau portofolio.
2. Penilaian hasil akhir pembelajaran dilakukan melalui tes tertulis, hasil
karya/proyek, dan/atau ujian praktik.
3. Penilaian tes tertulis dilakukan dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir
semester.
4. Ulangan harian dirancang dan dikembangkan
berdasarkan instrumen penilaian oleh guru/kelompok MGMP di
sekolah dalam bentuk tes uraian atau pilihan ganda.
5. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan harian
sesuai dengan kompetensi dasar yang dibelajarkan di kelas.
6. Ulangan tengah semester dirancang dan dikembangkan oleh
kelompok MGMP di sekolah dalam bentuk pilihan ganda sebagai
proses verifikasi menejemen sekolah (Quality Assurance).
85
7. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan tengah semester adalah
seluruh kompetensi dasar pada paruh pertama semester berjalan.
8. Ulangan akhir semester dirancang dan dikembangkan oleh kelompok
MGMP di sekolah dalam bentuk pilihan ganda sebagai kegiatan
verifikasi internal menejemen sekolah (Quality Assurance).
9. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan akhir semester adalah
seluruh kompetensi dasar pada paruh ke dua semester berjalan.
10. Penilaian melalui penugasan, pengamatan, dan/atau portofolio, serta
penilaian diri dilakukan dengan instrumen penilaian yang dirancang
dan dikembangkan oleh kelompok MGMP di sekolah.
11. Hasil penilaian mengacu pada ketercapaian kompetensi dasar yang
meliputi aspek penguasaan konsep/pengetahuan, sikap, dan
keterampilan/praktik.
12. Hasil penilaian tes tertulis menunjukkan informasi tentang
ketercapaian kompetensi pada aspek penguasaan
konsep/pengetahuan.
13. Hasil penilaian penugasan, pengamatan, hasil karya/proyek, dan/atau
portofolio menunjukkan informasi tentang ketercapaian kompetensi
pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan, sikap, dan/atau
ketrampilan/praktik.
14. Sedangkan hasil penilaian diri menunjukkan informasi tentang
ketercapaian kompetensi pada aspek sikap.
15. Hasil penilaian dilaporkan secara berkala kepada peserta didik dan
orang tua pada tengahsemester dan akhir semester dam bentuk
laporan hasil belajar tengah semester danlaporan hasil belajar
semester satu/dua.
16. Hasil penilaian apda aspek penguasan konsep/pengetahuan
dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatis, sedangkan aspek sikap
dinyatakan secara kualitatif.
17. Hasil penilaian sementara dapat diakses melalui website
SMK TANJUNG PRIOK I dengan alamat Email ;
[email protected] sesuai dengan masukan yang diterima
pengolah data.
86
Laporan hasil belajar tengah semester merupakan laporan
penggalan paruh pertama semester berjalan yang memuat pencapaian
tiap kompetensi dasar pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan.
Pada kondisi yang diperlukan, laporan hasil belajar tengah semester
juga memuat aspek sikap dan keterampilan agar ditindaklanjuti untuk
memperbaiki ketercapaian aspek sikap/ketrampilan.
Laporan hasil belajar semester 1 merupakan akumulasi
pencapaian kompetensi dasar yang ada di semester 1. Akumulasi
pencapaian kompetensi pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan
dan keterampilan/praktik merupakan rata-rata dari masing masing aspek;
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari sejumlah kompetensi dasar
pada semester 1. Akumulasi pencapaian kompetensi pada aspek sikap
merupakan hasil kesimpulan berdasarkan pengamatan selama semester
1.
Laporan hasil belajar semester 2 merupakan akumulasi
pencapaian kompetensi dasar yang ada di semester 2. Akumulasi
pencapaian kompetensi pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan
dan keterampilan/praktik merupakan rata-rata dari masing-masing
kompetensi dasar pada semester 2. Akumulasi pencapaian kompetensi
pada aspek sikap merupakan hasil kesimpulan berdasarkan pengamatan
selama semester 2.
C. Kelulusan
Kenaikan kelas mengacu pada hasil penilaian setiap muatan mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan standar
penilaian yang ditetapkan pemerintah serta keputusan dewan guru
melalu rapat pleno kenaikan kelas.
Penilaian menggunakan acuan criteria tertentu sebagai batas
ketuntasan minimal, batas ketuntasan minimal setiap mata pelajaran
normatif dan adaptif adalah 6.0, sedangkan untuk nilai produktif minimal
7.0 untuk setiap kompetensi dalam tiap semester.
Penjurusan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan potensi
peserta didik yang diperoleh dari data potensi yang bersifat ajeg melalui
rekaman test potensi peserta didik sejak SD, SMP, dan SMK. Test
87
potensi di tingkat SMK dilaksanakan pada awal tahun penerimaan siswa
baru. Bagi peserta didik yang memiliki keinginan berbeda dengan data
test potensi akan diverifikasi melalu test kompetensi mata pelajaran
keahlian oleh lembaga independen uji kompetensi.
Kelulusan peserta didik mengacu pada prosedur operasional
standar yang ditetapkan pemerintah dan hasil rapat pleno dewan guru.
D. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dilaksanakan secara terintegrasi
pada setiap mata pelajaran. Kecakapan hidup yang dikembangkan
adalah kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan
sosial.
Kecakapan akademik lebih ditekankan pada kompetensi mata
pelajaran sehingga memiliki keunggulan dari kedalaman isinya.
Kecakapan personal dikembangkan supaya menjadi pembelajar mandiri,
pemikir kritis, dan pemecah masalah yang dilaksanakan melalui
pembelajaran berbasis ICT. Kecakapan sosial dikembang-kan melalui
kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua dalam
pembelajaran di sekolah.
E. Basis Keunggulan SMK N 56 Jakarta
Basis keunggulan SMK TANJUNG PRIOK I adalah dalam bidang
iptek sehingga kompetensi peserta didik lebih diunggulkan dari sisi iptek
dengan tidak mengesampingkan potensi peserta didik dalam bidang
lainnya. Prioritas keunggulan SMK TANJUNG PRIOK I dilaksanakan
dalam wadah ICT centre dan ketrampilan teknik sesuai program
keahliannya masing-masing. Keberhasilan sekolah sejak tahun 2000
turut serta dalam LKS tingkat nasional menjadi pijakan untuk memacu
prestasi peserta didik.
F. Silabus Mata Pelajaran
Silabus mata pelajaran merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
88
Silabus dikembangkan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah
dengan basis keunggulan maupun sarana prasarana yang dimiliki,
kebutuhan peserta didik, serta potensi pengembangan kota Jakarta.
Silabus mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
disusun dan dikembangkan oleh guru melalui kegiatan MGMP sekolah
yang telah dilaksanakan sejak bulan awal tahun pembelajaran
2006/2007. Dokumen silabus tercantum dalam dokumen terpisah, yaitu
dokumen silabus SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta yang disajikan dalam
lampiran.
89
BAB VPENUTUP
Menjadi bijak apabila Kurikulum sebagai paradigma baru ini disikapi
dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis. Karena harapan kita,
keberadaaan Kurikulum SMK 56 ini berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan
dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma
Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menjadikan:
1. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence
2. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school
community.
3. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform
4. Guru akan mampu memeberdayakan potensi dirinya untuk melaksakan
reformasi pembelajaran.
Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari
keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan
dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam
merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan,
sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program
pembelajran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar
penilaian.
90
I. GLOSARIUM
1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah
badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan,
mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
3. Standar isi (SI) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada
setiap satuan pendidikan.
6. Keunggulan lokal dan global adalah potensi unggulan daerah dan atau
internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni,
produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).
7. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
8. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
91
10.Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar
Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau seluruh kelompok mata pelajaran.
11.Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran
yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
12.Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
13.Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau
semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
14.Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
15.Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
untuk menyusun indikator kompetensi.
16.Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya
dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
17.Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan
lingkungan.
18.Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
92
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau
kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur
termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
19.Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi
mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang
waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
20.Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran
dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang
dimaksud.
21.Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban
belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap
semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
22.Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
23.Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
24.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
25.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
26.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
93
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.
27.Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam
lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
28.Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, contohnya
SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta.
II. KALENDER PENDIDIKAN
1. Hari Belajar Efektif
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
Permulaan tahun ajaran adalah minggu ke tiga bulan Juli dan berakhir pada
minggu terakhir bulan Juni.
Minggu efektif untuk kelas X dan kelas XI berjumlah 38 minggu, sedangkan
untuk kelas XII berjumlah 34 minggu. Minggu efekti tidak termasuk pekan
ulangan, baik ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester.
Waktu pembelajaran efektif adalah enam hari dalam seminggu, yaitu hari
Senin sampai Jum’at dimulai pukul 07.00 sampai dengan maksimum pukul
14.00. seangkan hari Sabtu kegiatan pembelajafran dilakukan pukul 07.00
sampai pukul 10.00, selanjutnya digunakan untuk kegiatan pengembangan
diri dalam bentuk ekstrakurikuler, bimbingan karier, dan layanan klinik
akademik atau pendalaman materi dan remedial. Jadwal belajar dan jadwal
pelajaran disajikan dalam lampiran.
Hari libur terdiri dari libur tengah semester, libur akhir semester 1, libur akhir
tahun atau akhir semester 2, libur hari besar keagamaan, libur nasional, dan
libur yang berkaitan dengan kegiatan khusus sekolah.
94
Libur tengah semester sebanyak empat hari, yaitu dua hari pada tengah
semester 1 dan dua hari pada tengah semester 2.
Libur akhir semester 1 selama satu minggu, sedangkan libur akhir tahun
atau akhir semester 2 selama dua minggu.
Libur hari besar keagamaan dan libur nasional disesuaikan dengan kalender
dan ketetapan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur khusus berkaitan
dengan kegiatan sekolah disesuaikan dengan kalender kegiatan sekolah.
Kalender pendidikan tiap bulan pada tahun pelajaran 2006/2007 disajikan
berikut ini.
95
KALENDER PENDIDIKAN SMK TANJUNG PRIOK I Tahun Pelajajaran 2007/2008
BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JULI 2007
AGUSTUS 2007
SEPTEMBER 2007
OKTOBER 2007
NOVEMBER 2007
DESEMBER 2007
JANUARI 2008
FEBRUARI 2008
MARET 2008
APRIL 2008
MEI 2008
JUNI 2008
JULI 2008 Tahun Pelajaran 2008 – 2009
Keterangan : = Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum = Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional
= Libur Semester = Laporan hasil Belajar
= Uji Kompetensi /Lbr Puasa
= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Sekolah
96
97