beban belajar smk

22
BAB IV BEBAN BELAJAR Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang sama diluar jumlah jam yang dicantumkan terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam. Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu). Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam). A. Pengaturan beban belajar 83

Upload: imam-fauzi-rohman

Post on 13-Aug-2015

307 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEBAN BELAJAR SMK

BAB IV BEBAN BELAJAR

Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh

peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk

mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan

memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap

program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam

tambahannya diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang sama diluar jumlah

jam yang dicantumkan terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan

sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan

kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak

boleh kurang dari 1000 jam. Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).

Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam

pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat

jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.

Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi

waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

A. Pengaturan beban belajar

1. Pengaturan bebean belajar pada satuan pendidikan

SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta terdiri dari;

a. Kegiatan tatap muka; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang

berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban

belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-

masing satuan pendidikan ditetapkan selama 45 menit.

b. Penugasan terstruktur; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran

yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan

peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian

83

Page 2: BEBAN BELAJAR SMK

tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap

muka.

Penugasan terstruktur termasuk ; kegiatan perbaikan, pengayaan

dan percepatan, penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh

pendidik serta waktu yang ditetapkan per jam pembelajarn pada

masing-masing satuan pendidikan selama 25 menit.

c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur; pada hakekatnya kegiatan

pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dilakukan

peserta didik yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian

tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau

kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh

peserta didik.

2. Jumlah jam pembelajaran per minggu adalah 44 jam pembelajaran tatap

muka.

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan adalah sebagaimana

tertera pada Tabel berikut :

3. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur terdiri dari:

a. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur bagi peserta didik pada SMK TANJUNG PRIOK I

maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata

pelajaran yang bersangkutan.

b. Penyelesaian program pendidikan adalah 3 (tiga) tahun.

Satuan

Pendidik

an

Kelas/

Semes

ter

Satu

jam

pemb.

tatap

muka

(menit)

Jumlah

jam

pemb.

per -

minggu

Minggu

Efektif

per

tahun

ajaran

Waktu pemb.

Tatap muka

per -tahun

Jumlah

jam per-

tahun (@

60 menit)

SMK

TANJUNG

PRIOK I

X – XII

(1 – 6)45 44 38

1368 jam

pelajaran

(61560 menit)

1026 jam

(standar -

minimum)

84

Page 3: BEBAN BELAJAR SMK

c. Beban belajar meliputi satu jam pembelajaran (45 menit) tatap muka,

satu jam (25 menit) penugasan terstruktur, dan satu jam (alokasi

waktu ditentukan oleh peserta didik) kegiatan mandiri tidak

terstruktur.

B. Penilaian dan Laporan Hasil Belajar

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan.

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes

dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau

produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran maupun hasil

akhir pembelajaran yaitu;

1. Penilaian selama proses pembelajaran dilakukan melalui penugasan,

pengamatan dan/atau portofolio.

2. Penilaian hasil akhir pembelajaran dilakukan melalui tes tertulis, hasil

karya/proyek, dan/atau ujian praktik.

3. Penilaian tes tertulis dilakukan dalam bentuk

ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir

semester.

4. Ulangan harian dirancang dan dikembangkan

berdasarkan instrumen penilaian oleh guru/kelompok MGMP di

sekolah dalam bentuk tes uraian atau pilihan ganda.

5. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan harian

sesuai dengan kompetensi dasar yang dibelajarkan di kelas.

6. Ulangan tengah semester dirancang dan dikembangkan oleh

kelompok MGMP di sekolah dalam bentuk pilihan ganda sebagai

proses verifikasi menejemen sekolah (Quality Assurance).

85

Page 4: BEBAN BELAJAR SMK

7. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan tengah semester adalah

seluruh kompetensi dasar pada paruh pertama semester berjalan.

8. Ulangan akhir semester dirancang dan dikembangkan oleh kelompok

MGMP di sekolah dalam bentuk pilihan ganda sebagai kegiatan

verifikasi internal menejemen sekolah (Quality Assurance).

9. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan akhir semester adalah

seluruh kompetensi dasar pada paruh ke dua semester berjalan.

10. Penilaian melalui penugasan, pengamatan, dan/atau portofolio, serta

penilaian diri dilakukan dengan instrumen penilaian yang dirancang

dan dikembangkan oleh kelompok MGMP di sekolah.

11. Hasil penilaian mengacu pada ketercapaian kompetensi dasar yang

meliputi aspek penguasaan konsep/pengetahuan, sikap, dan

keterampilan/praktik.

12. Hasil penilaian tes tertulis menunjukkan informasi tentang

ketercapaian kompetensi pada aspek penguasaan

konsep/pengetahuan.

13. Hasil penilaian penugasan, pengamatan, hasil karya/proyek, dan/atau

portofolio menunjukkan informasi tentang ketercapaian kompetensi

pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan, sikap, dan/atau

ketrampilan/praktik.

14. Sedangkan hasil penilaian diri menunjukkan informasi tentang

ketercapaian kompetensi pada aspek sikap.

15. Hasil penilaian dilaporkan secara berkala kepada peserta didik dan

orang tua pada tengahsemester dan akhir semester dam bentuk

laporan hasil belajar tengah semester danlaporan hasil belajar

semester satu/dua.

16. Hasil penilaian apda aspek penguasan konsep/pengetahuan

dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatis, sedangkan aspek sikap

dinyatakan secara kualitatif.

17. Hasil penilaian sementara dapat diakses melalui website

SMK TANJUNG PRIOK I dengan alamat Email ;

[email protected] sesuai dengan masukan yang diterima

pengolah data.

86

Page 5: BEBAN BELAJAR SMK

Laporan hasil belajar tengah semester merupakan laporan

penggalan paruh pertama semester berjalan yang memuat pencapaian

tiap kompetensi dasar pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan.

Pada kondisi yang diperlukan, laporan hasil belajar tengah semester

juga memuat aspek sikap dan keterampilan agar ditindaklanjuti untuk

memperbaiki ketercapaian aspek sikap/ketrampilan.

Laporan hasil belajar semester 1 merupakan akumulasi

pencapaian kompetensi dasar yang ada di semester 1. Akumulasi

pencapaian kompetensi pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan

dan keterampilan/praktik merupakan rata-rata dari masing masing aspek;

pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari sejumlah kompetensi dasar

pada semester 1. Akumulasi pencapaian kompetensi pada aspek sikap

merupakan hasil kesimpulan berdasarkan pengamatan selama semester

1.

Laporan hasil belajar semester 2 merupakan akumulasi

pencapaian kompetensi dasar yang ada di semester 2. Akumulasi

pencapaian kompetensi pada aspek penguasaan konsep/pengetahuan

dan keterampilan/praktik merupakan rata-rata dari masing-masing

kompetensi dasar pada semester 2. Akumulasi pencapaian kompetensi

pada aspek sikap merupakan hasil kesimpulan berdasarkan pengamatan

selama semester 2.

C. Kelulusan

Kenaikan kelas mengacu pada hasil penilaian setiap muatan mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan standar

penilaian yang ditetapkan pemerintah serta keputusan dewan guru

melalu rapat pleno kenaikan kelas.

Penilaian menggunakan acuan criteria tertentu sebagai batas

ketuntasan minimal, batas ketuntasan minimal setiap mata pelajaran

normatif dan adaptif adalah 6.0, sedangkan untuk nilai produktif minimal

7.0 untuk setiap kompetensi dalam tiap semester.

Penjurusan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan potensi

peserta didik yang diperoleh dari data potensi yang bersifat ajeg melalui

rekaman test potensi peserta didik sejak SD, SMP, dan SMK. Test

87

Page 6: BEBAN BELAJAR SMK

potensi di tingkat SMK dilaksanakan pada awal tahun penerimaan siswa

baru. Bagi peserta didik yang memiliki keinginan berbeda dengan data

test potensi akan diverifikasi melalu test kompetensi mata pelajaran

keahlian oleh lembaga independen uji kompetensi.

Kelulusan peserta didik mengacu pada prosedur operasional

standar yang ditetapkan pemerintah dan hasil rapat pleno dewan guru.

D. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup dilaksanakan secara terintegrasi

pada setiap mata pelajaran. Kecakapan hidup yang dikembangkan

adalah kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan

sosial.

Kecakapan akademik lebih ditekankan pada kompetensi mata

pelajaran sehingga memiliki keunggulan dari kedalaman isinya.

Kecakapan personal dikembangkan supaya menjadi pembelajar mandiri,

pemikir kritis, dan pemecah masalah yang dilaksanakan melalui

pembelajaran berbasis ICT. Kecakapan sosial dikembang-kan melalui

kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua dalam

pembelajaran di sekolah.

E. Basis Keunggulan SMK N 56 Jakarta

Basis keunggulan SMK TANJUNG PRIOK I adalah dalam bidang

iptek sehingga kompetensi peserta didik lebih diunggulkan dari sisi iptek

dengan tidak mengesampingkan potensi peserta didik dalam bidang

lainnya. Prioritas keunggulan SMK TANJUNG PRIOK I dilaksanakan

dalam wadah ICT centre dan ketrampilan teknik sesuai program

keahliannya masing-masing. Keberhasilan sekolah sejak tahun 2000

turut serta dalam LKS tingkat nasional menjadi pijakan untuk memacu

prestasi peserta didik.

F. Silabus Mata Pelajaran

Silabus mata pelajaran merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

88

Page 7: BEBAN BELAJAR SMK

Silabus dikembangkan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah

dengan basis keunggulan maupun sarana prasarana yang dimiliki,

kebutuhan peserta didik, serta potensi pengembangan kota Jakarta.

Silabus mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri

disusun dan dikembangkan oleh guru melalui kegiatan MGMP sekolah

yang telah dilaksanakan sejak bulan awal tahun pembelajaran

2006/2007. Dokumen silabus tercantum dalam dokumen terpisah, yaitu

dokumen silabus SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta yang disajikan dalam

lampiran.

89

Page 8: BEBAN BELAJAR SMK

BAB VPENUTUP

Menjadi bijak apabila Kurikulum sebagai paradigma baru ini disikapi

dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis. Karena harapan kita,

keberadaaan Kurikulum SMK 56 ini berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan

dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma

Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menjadikan:

1. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence

2. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school

community.

3. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform

4. Guru akan mampu memeberdayakan potensi dirinya untuk melaksakan

reformasi pembelajaran.

Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari

keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan

dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam

merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan,

sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan

untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program

pembelajran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar

penilaian.

90

Page 9: BEBAN BELAJAR SMK

I. GLOSARIUM

1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah

badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan,

mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar isi (SI) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu.

5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam

penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada

setiap satuan pendidikan.

6. Keunggulan lokal dan global adalah potensi unggulan daerah dan atau

internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni,

produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).

7. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan.

8. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

91

Page 10: BEBAN BELAJAR SMK

10.Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar

Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran

atau seluruh kelompok mata pelajaran.

11.Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran

yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,

estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

12.Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap

tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

13.Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta

didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau

semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar

sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.

14.Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan

kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan

kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.

15.Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus

dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan

untuk menyusun indikator kompetensi.

16.Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem

tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya

dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

17.Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan

lingkungan.

18.Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh

92

Page 11: BEBAN BELAJAR SMK

pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau

kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian

penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur

termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

19.Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang

didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi

mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang

waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

20.Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran

dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai

dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang

dimaksud.

21.Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan

program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban

belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap

semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.

22.Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender

pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

23.Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

24.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran

untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

25.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran

termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri.

26.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang

dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar

93

Page 12: BEBAN BELAJAR SMK

semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur

umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.

27.Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam

kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam

lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi,

estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

28.Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal

pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, contohnya

SMK TANJUNG PRIOK I Jakarta.

II. KALENDER PENDIDIKAN

1. Hari Belajar Efektif

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup

permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif

dan hari libur.

Permulaan tahun ajaran adalah minggu ke tiga bulan Juli dan berakhir pada

minggu terakhir bulan Juni.

Minggu efektif untuk kelas X dan kelas XI berjumlah 38 minggu, sedangkan

untuk kelas XII berjumlah 34 minggu. Minggu efekti tidak termasuk pekan

ulangan, baik ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester.

Waktu pembelajaran efektif adalah enam hari dalam seminggu, yaitu hari

Senin sampai Jum’at dimulai pukul 07.00 sampai dengan maksimum pukul

14.00. seangkan hari Sabtu kegiatan pembelajafran dilakukan pukul 07.00

sampai pukul 10.00, selanjutnya digunakan untuk kegiatan pengembangan

diri dalam bentuk ekstrakurikuler, bimbingan karier, dan layanan klinik

akademik atau pendalaman materi dan remedial. Jadwal belajar dan jadwal

pelajaran disajikan dalam lampiran.

Hari libur terdiri dari libur tengah semester, libur akhir semester 1, libur akhir

tahun atau akhir semester 2, libur hari besar keagamaan, libur nasional, dan

libur yang berkaitan dengan kegiatan khusus sekolah.

94

Page 13: BEBAN BELAJAR SMK

Libur tengah semester sebanyak empat hari, yaitu dua hari pada tengah

semester 1 dan dua hari pada tengah semester 2.

Libur akhir semester 1 selama satu minggu, sedangkan libur akhir tahun

atau akhir semester 2 selama dua minggu.

Libur hari besar keagamaan dan libur nasional disesuaikan dengan kalender

dan ketetapan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur khusus berkaitan

dengan kegiatan sekolah disesuaikan dengan kalender kegiatan sekolah.

Kalender pendidikan tiap bulan pada tahun pelajaran 2006/2007 disajikan

berikut ini.

95

Page 14: BEBAN BELAJAR SMK

KALENDER PENDIDIKAN SMK TANJUNG PRIOK I Tahun Pelajajaran 2007/2008

BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

JULI 2007

AGUSTUS 2007                                                              

SEPTEMBER 2007                                                            

OKTOBER 2007                                                              

NOVEMBER 2007                                                            

DESEMBER 2007                                                              

JANUARI 2008                                                              

FEBRUARI 2008                                                        

MARET 2008                                                              

APRIL 2008                                                            

MEI 2008                                                              

JUNI 2008                                                             

JULI 2008   Tahun Pelajaran 2008 – 2009

Keterangan :  = Hari Pertama Sekolah / MOS   = Libur Umum   = Hari Ahad / Minggu   = Perkiraan Ujian Nasional

  = Libur Semester   = Laporan hasil Belajar

  =   Uji Kompetensi /Lbr Puasa

  = Hari Efektif Belajar   = Perkiraan Ujian Sekolah

96

Page 15: BEBAN BELAJAR SMK

97