beauty blogger abel cantika di youtube ... d1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan...

21
JURNAL STUDI KORELASI ANTARA KUALITAS KONTEN, DAYA TARIK KONTEN DAN TERPAAN TAYANGAN VIDEO BLOG PADA AKUN BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE DENGAN PERILAKU IMITASI SISWI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA Disusun Oleh: Aan Wulan Kartika D1216001 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

JURNAL

STUDI KORELASI ANTARA KUALITAS KONTEN, DAYA TARIK

KONTEN DAN TERPAAN TAYANGAN VIDEO BLOG PADA AKUN

BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE DENGAN

PERILAKU IMITASI SISWI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

Disusun Oleh:

Aan Wulan Kartika

D1216001

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019

Page 2: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

1

Studi Korelasi Antara Kualitas Konten, Daya Tarik Konten Dan Terpaan

Tayangan Video Blog Pada Akun Beauty Blogger Abel Cantika Di Youtube

Dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta

Aan Wulan Kartika

Firdastin Ruthnia Y.

Program Studi Ilmu Komunikasi Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

YouTube is the most frequently used social media by the people of

Indonesia. As a development, now many YouTube accounts upload blog videos or

vlogs. Blog video is a form of blogging by using a video medium over using text or

audio as the main media source. Aspects of communication in this research is the

study of the effect of media from the phenomenon of beauty vlogger on YouTube.

Abel Cantika is one of the most famous beauty vloggers among young women. The

YouTube account already has a number of subscribers of 314,490. This study

aims to find out whether there is a relationship between the quality of content, the

attractiveness of content, and the exposure of Abel Cantika's video blog on

YouTube to the imitation behavior of teenage girls in SMK Negeri 4 Surakarta.

In this study using several theories, including the Stimulus-Organism-

Response theory. The basic assumption of this theory is that communication is a

process of action-reaction, that verbal words, non-verbal cues, certain symbols

will stimulate other people to respond in certain ways. Exposure can be

interpreted as a means of hearing, seeing, and reading media message messages

or having experience and attention to those messages that can occur in

individuals or groups.

The method used is a quantitative method. The sampling technique used is

non-probability by means of purposive sampling. The selected respondents were

female students majoring in Beauty at SMK Negeri 4 Surakarta with a sample of

122 respondents. Data collection techniques in this study used a questionnaire.

Test results of this research show the value of the correlation of 0.532, so

pointed out that there was a significant positive relationship between the quality

of the content, the attractiveness of content, and the exposure of Abel Cantika's

video blog on YouTube to the imitation behavior of teenage girls in SMK Negeri 4

Surakarta.

Keywords: Video Blog, YouTube, Exposure, Imitation Behavior

Page 3: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

2

Pendahuluan

Fenomena pemanfaatan internet dalam beralih ke platform online sangat

meningkat. Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) pada tahun 2017 pengguna internet Indonesia mencapai 143,26

juta jiwa dari total penduduk Indonesia 262 juta jiwa. Pemanfaatan internet

terbanyak digunakan untuk mengakses media sosial (social media) dengan

perolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik,

download atau nonton film, berita entertainment, baca berita, bermain game dan

membaca berita olahraga. (www.apjii.go.id, diakses pada 2 Maret 2018).

Salah satu media sebagai penyebar informasi adalah YouTube. Informasi

yang disampaikan kepada khalayak dikemas dalam bentuk video. Berdasarkan

data dari databoks kadata penggunaan media sosial YouTube memperoleh

presentase tertinggi dibanding media yang lain.

Gambar 1

Media Sosial yang Paling Sering Digunakan di Indonesia

Sumber: www.databoks.kadata.co.id

YouTube merupakan situs online berbagi video yang memberikan

kemudahan bagi penggunanya untuk memuat video ataupun menonton video.

Kemudahan dalam pembuatan akun dan pengunggahan video membuat banyak

orang berkreasi menciptakan berbagai video. Umumnya konten yang dimuat

merupakan video clip music, film, cuplikan tayangan televisi, dan video dari

kreator para pengguna YouTube. Sebagai perkembangannya kini banyak akun

YouTube yang mengunggah video blog atau vlog. Untuk sebutan para pengguna

YouTube yang membagikan video blog adalah vlogger. Menurut Forbenius (dalam

Page 4: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

3

Sokol, 2016) menyebutkan bahwa seorang vlogger adalah seseorang membuat

video dari diri mereka berbicara ke kamera dan mengunggahnya ke internet

(dalam kasus ini adalah YouTube), dimana penonton dapat menilai dan

meninggalkan komentar. Sokol menambahkan bahwa vlogger memanfaatkan

berbagai strategi komunikasi.

Gambar 2

Pengguna YouTube Indonesia yang berlangganan saluran YouTube

Sumber: www.eMarketer.com

Berdasarkan data dari eMarketer, penelitian JakPat pada bulan Februari

2017, menghasilkan temuan bahwa pengguna YouTube di Indonesia paling

banyak berlangganan konten tutorial. Selain itu, konten yang biasa diikuti

pengguna YouTube Indonesia adalah tutorial (turorial), personal/YouTube artist

(artis YouTube), Tv shows/studios/produksion house (pertunjukan tv/studio/rumah

produksi), news and information (berita dan informasi), dan celebrity (selebriti).

Beauty vlog merupakan konsep video blog baru yang membuat vlog

kecantikan dengan membagi tips tentang kecantikan, tutorial dalam berdandan

(make up), ulasan suatu produk kecantikan, dan tips berbagai perawatan kulit

yang ditujukan untuk perempuan. Sedangkan untuk sebutan pengguna YouTube

yang membagikan tips seputar kecantikan berupa video yang diunggah ke

YouTube disebut beauty vlogger.

Aspek komunikasi dalam penelitian ini adalah studi mengenai efek media

dari fenomena beauty vlogger di YouTube. Kredibilitas seorang beauty vlogger

dinilai berdasarkan kualitas informasi dan kreatifitas dari konten videonya.

Misalnya, dengan memberikan tutorial berdandan (make up) yang digunakan

Page 5: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

4

dalam berbagai kepentingan acara. Abel Cantika merupakan seorang beauty

vlogger yang kontennya merupakan tutorial make up. Abel Cantika memiliki

jumlah subscriber (pengikut) sebesar 314,490 dengan total penonton videonya

sejumlah 27,729,108. Dalam kurun waktu tiga tahun, Abel Cantika telah

mengunggah 107 video dengan membagi 6 kategori, yaitu beauty tutorial, beauty

review, bittersweet, vlog – Abel Cantika, Q & A Abel Cantika, dan pillow talk.

Pemilihan video blog Abel Cantika sendiri didasari karena penyajian

konten videonya yang informatif dan menarik dan jumlah subscribernya yang

terbilang banyak, melampaui 300,000. Selain itu, konten video blog Abel Cantika

memiliki daya tarik tersendiri yaitu dengan menyajikan ciri khasnya dalam

berdandan dengan tampilan yang flawless natural. Ciri khas Abel yang lain dalam

setiap kontennya, ia ingin menanamkan bahwa konten tersebut „Abel banget‟.

Berdasarkan artikel yang memuat tentang survei yang dilakukan oleh

perusahaan entertainment digital, Defy Media, yang berjudul Youth Media Diet,

remaja yang lebih memilih menonton video di YouTube daripada media yang lain.

Alasannya karena video digital sebagai wadah informasi dan tempat untuk belajar

sesuatu yang baru (www.defimedia.com diakses pada 1 April 2018).

Berdasarkan pemaparan pada paragraf-paragraf sebelumnya, fokus

penelitian ini adalah pada studi hubungan kualitas konten, daya tarik konten, dan

terpaan tayangan video blog Abel Cantika di YouTube dengan perilaku imitasi

siswi di SMK Negeri 4 Surakarta.

Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Adakah hubungan yang signifikan antara kualitas konten video blog Abel

Cantika di YouTube dengan perilaku imitasi siswi di SMK Negeri 4

Surakarta?

2. Adakah hubungan yang signifikan antara daya tarik konten video blog Abel

Cantika di YouTube dengan perilaku imitasi siswi di SMK Negeri 4

Surakarta?

Page 6: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

5

3. Adakah hubungan yang signifikan antara terpaan tayangan video blog Abel

Cantika di YouTube dengan perilaku imitasi siswi di SMK Negeri 4

Surakarta?

4. Adakah hubungan yang signifikan antara kualitas konten, daya tarik konten,

dan terpaan tayangan video blog Abel Cantika di YouTube dengaan perilaku

imitasi siswi di SMK Negeri 4 Surakarta?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara kualitas konten,

daya tarik konten, dan terpaan tayangan video blog Abel Cantika di YouTube

dengan perilaku imitasi siswi di SMK Negeri 4 Surakarta. Semakin tinggi

hubungan antara kualitas konten, daya tarik konten, dan terpaan tayangan video

blog Abel Cantika, maka akan menunjukkan hubungan yang kuat dengan perilaku

imitasi.

Keranga Teori

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan. Cangara menjelaskan

definisi komunikasi dari kelompok sarjana komunikasi.

“Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan

antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk

menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha

mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book,1980).” (Cangara, 2016; 21-

22)

Menurut Lasswell (dalam Mulyana, 2007: 69) menjelaskan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,

dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (who? Says

what? In which channel? To whom? With what effect?).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan dari sumber ke penerima

Page 7: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

6

melalui saluran atau media tertentu yang dapat menghasilkan efek. Dengan

keterlibatan lima unsur komunikasi menghendaki perubahan perilaku seseorang

2. Intermediated Communication

Intermediated Communication merupakan suatu komunikasi perantara.

Komunikasi perantara yang dimaksud adalah suatu sarana komunikasi. Ioana

Cristina Brastescu Muscalu (2016: 6) pada penelitiannya yang berjudul

Intermediated Communication and Aging, menyatakan bahwa ada hubungan

antara penggunaan intermediated communication pada usia lanjut dengan

kepuasan kebutuhan, kualitas kesehatan dan berdampak pada kesehatan psikis,

emosional dan relasional. Ioana juga menyebutkan bahwa penggunaan sarana

komunikasi menengah (intermediated communication) secara eksklusif merujuk

pada lingkungan virtual. Dari pemaparan Ioana tersebut, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa intermediated communication adalah suatu sarana komunikasi

menengah atau komunikasi perantada antara media konvensional dengan media

virtual.

3. Media Sosial

Mandibergh (dalam Nasrullah, 2015: 11) mendefinisikan media sosial

sebagai "media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang

menghasilkan konten (User generated content)". Sedangkan Van Dijk (dalam

Nasrullah, 2015:11) menjelasakan media sosial adalah platform media yang

memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam

beraktifitas maupun berkolaborasi.

Media sosial memiliki karakteristik khusus dibandingkan dengan media

lainnya. Adapun karakteristik media sosial menurut Nasrullah (2015: 16) adalah

jaringan (network), informasi (information), arsip (archive), interaksi

(interactivity), simulasi sosial (simulation of society), konten oleh pengguna (user

generated content).

Page 8: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

7

4. YouTube

YouTube merupakan situs web yang menyediakan berbagai video dari para

penggunanya. YouTube mulai diluncurkan pada bulan Desember 2005. Budiargo

mendefinisikan YouTube sebagai video online dan yang utama dari kegunaan

situs sebagai media untuk mencari, melihat, dan berbagi video yang asli ke dan

dari segala penjuru dunia melalui suatu web. YouTube memudahkan orang untuk

mengambil dan berbagi video klips melalui www.YouTube.com. Orang dapat

melihat semua kejadian dan hal-hal menarik serta hobi engan cepat. Yang

menarik, YouTube dapat membantu anda untuk menjadi seorang broadcaster

masa mendatang karena melalui YouTube ini kita dapat mendokumentasikan

segala kejadian yang ada, dan ini merupakan suatu latihan (Budiargo, 2015: 47).

5. Video Blog

Video Blog atau Video-Blogging, atau bisa disingkat vlogging merupakan

suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video. Edgecom

dalam Fariz dikutip oleh Alianto (2017:27) menjelaskan bahwa vlog merupakan

situs web yang menggunakan video sebagai pengiriman konten utamanya,

daripada tulisan atau gambar. Alianto (2017: 27) mendefinisikan video blog

sebagai video diary online yang berbasis blog.

Menurut Forbenius (dalam Sokol, 2016) menyebutkan bahwa seorang

vlogger adalah seseorang membuat video dari diri mereka berbicara ke kamera

dan mengunggahnya ke internet (dalam kasus ini adalah YouTube), dimana

penonton dapat menilai dan meninggalkan komentar. Sokol menambahkan bahwa

vlogger memanfaatkan berbagai strategi komunikasi yang berbeda dari media

tradisional pada umumnya.

6. Kualitas Konten

Pada penjelasan kualitas konten ini mengadaptasi dari penjelasan kualitas

pesan yang dijabarkan oleh Kotler. Menurut Kotler (1996) dalam afrianto (2010),

pesan harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan

(interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan

(action). Tidak jauh beda dengan konten, konten juga harus menarik perhatian,

Page 9: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

8

mempertahankan ketertarikan, dan membangkitkan keinginan. Dampak dari pesan

tidak hanya tergantung pada apa yang di katakan, tetapi bagaimana

mengatakannya. Kualitas berkaitan dengan kejelasan informasi dan kelengkapan

informasi.

7. Daya Tarik Konten

Konten yang menarik merupakan konten yang memiliki kemampuan daya

tarik. Daya tarik mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan

perhatian konsumen dan mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk atau

jasa yang ditawarkan (Belch dan Belch, 2004).

Daya tarik konten berkaitan dengan tayangan video menjelaskan suatu hal

seperti video blog Abel Cantika. Seperti kejelasan video apakah

merepresentasikan Abel Cantika dalam memberikan informasi, gambar dapat

menarik perhatian followers, menimbulkan efek hingga subscribers ikut meniru.

Menurut Kenneth E. Andersen dalam Rakhmat (2009:52), perhatian

adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol

dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita

mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan

masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Perhatian atau atensi yang

diberikan khalayak dalam menonton tayangan video blog Abel Cantika dapat

dinilai dari penggunaan kata-kata yang menarik perhatian subscriber. Menurut

Rakhmat (2011:50-51), kata-kata yang menarik adalah katakata yang jelas dan

pantas, kata-kata juga harus menimbulkan kesan yang kuat, hidup, dan merebut

perhatian.

8. Terpaan Media

Terpaan media merupakan kegiatan yang muncul setelah pengguna terlibat

dalam kegiatan penggunaan media. Menurut Slater dalam jurnal Vreese & Peter

terpaan media dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sejauh mana audiens

telah mengalami pesan tertentu atau kelas pesan/konten media. Tingkat perhatian

dalam media exposure dapat bervariasi dari pra-perhatian (pemindaian media

dalam cara bawah sadar), perhatian penuh/fokus (cukup perhatian untuk

Page 10: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

9

menentukan isi konten), pemahaman (menetapkan makna), dan elaborasi

(menghasilkan koneksi dan citra pribadi) (Vreese & Peter, 70-71).

Terpaan merupakan intensitas keadaan khalayak dimana terkena pesan

pesan yang disebarkan oleh media. Menurut Ardianto dan Erdinaya (2005: 2),

terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik

jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi. Terpaan media (media

exposure), menurut Rosengren dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu

yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan

berbagai hubungan antar individu konsumen media dengan isi media yang

dikonsumsi atau dengan media keseluruhan (Rakhmat: 2011, 66).

9. Perilaku Imitasi

Kata imitasi berasal dari bahasa Inggris to imitate yang berarti mencontoh,

mengikuti suatu pola, istilah imitasi ini secara populer di artikan secara meniru.

Menurut pendapat Tarde, hubungan sosial berkisar kepada proses imitasi, bahkan

semua pergaulan antar manusia itu, menurut pendapat ini, hanyalah berdasarkan

proses imitasi itu (Gerungan, 2004: 31).

Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan

maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai

penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah

informasi dari rangsangan dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan

motorik (Hurley, 2005: 137). Menurut Miller dan Dolland dalam Sarwono (2017:

25-27) adalah rangsangan yang menetapkan apakah suatu tingkah laku-balas akan

diulang atau tidak dalam kesempatan lain. Imitasi terbagi menjadi tiga mekanisme

tiruan, yaitu same behavior (tingkah laku sama), matched dependent behavior

(tingkah laku tergantung), copying (tingkah laku salinan).

10. Teori S-O-R

Teori S-O-R oleh Hovland, et al (1953) sebagai singkatan dari Stimulus-

Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi

komponen-komponen: sikap, opini, perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus

tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus

Page 11: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

10

khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian

antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003: 254).

Asumsi dasar dari teori ini adalah komunikasi merupakan proses aksi-

reaksi. Artinya teori ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,

simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan

cara tertentu (Effendy, 2003: 253-254).

11. Teori Belajar Sosial

Albert Bandura memiliki asumsi bahwa “manusia cukup fleksibel dan

mampu mempelajari berbagai sikap, kemampuan, dan perilaku, serta cukup

banyak dari pembelajaran tersebut yang merupakan hasil dari pengalaman tidak

langsung. Walaupun manusia dapat fan memang belajar dari pengalaman

langsung, banyak dari apa yang mereka pelajari didapatkan dengan

mengobservasi orang lain.”. Bandura menemukan empat proses yang mengatur

pembelajaran melalui observasi, yaitu perhatian, representasi, prosuksi perilaku

dan motivasi. (Feist, 2010: 203)

Hipotesis

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas konten video blog

pada akun beauty vlogger abel cantika di YouTube terhadap perilaku imitasi

siswi di SMK Negeri 4 Surakarta.

2. H2 : Terdapat hubungan yang signifikan antara daya tarik konten video blog

pada akun beauty vlogger abel cantika di YouTube terhadap perilaku imitasi

siswi di SMK Negeri 4 Surakarta.

3. H3 : Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan tayangan video blog

pada akun beauty vlogger abel cantika di YouTube terhadap perilaku imitasi

siswi di SMK Negeri 4 Surakarta.

4. H4 : Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas konten, daya tarik

konten, dan terpaan tayangan video blog pada akun beauty vlogger abel

cantika di YouTube terhadap perilaku imitasi siswi di SMK Negeri 4

Surakarta.

Page 12: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

11

Metode Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2006:108).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMK Negeri 4 Surakarta yang

mengetahui Abel Cantika dan pernah menonton video blog Abel di YouTube.

Penetapan populasi dikaitkan oleh media yang digunakan oleh sosok beauty

blogger dalam menyampaikan pesan yaitu menggunakan media sosial, salah

satunya YouTube.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi atau bagian dari karakteristik

yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti (Umar, 2000: 145). Peneliti

menggunakan metode pengambilan sampel non probabilitas sampling dengan

cara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang didasarkan penilaian atas karakteristik anggota sampel yang dengannya

diperoleh data yang sesuai dengan maksud penelitian (Silalahi, 2012: 273).

Karakteristik sampel yang digunakan oleh peneliti adalah siswi yang menerapkan

hasil video blog Abel Cantika di YouTube.

Kemudian, peneliti menetapkan sample berdasarkan siswi SMK Negeri 4

Surakarta yang menerapkan konten video blog Abel Cantika di YouTube.

Sedangkan yang menerapkan disini rata-rata adalah siswi jurusan Kecantikan.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini berdasarkan rumus Slovin (Umar,

2000: 78).

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e= prosentase kelonggaran ketidaktelitian, 5%.

Dalam penentuan besaran sampel, berdasarkan dari jumlah siswa jurusan

Tata Kecantikan dengan total 176 siswi. Dengan menggunakan rumus di atas,

Page 13: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

12

maka didapatkan sampel sebesar 122,2. Sehingga ukuran sampel dibulatkan

menjadi 122 orang.

3. Teknik Analisis

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan rumus kendal tau.

Kendal‟s Tau merupakan uji statistika untuk mengukur aosiasi atau korelasi antara

variable-variabel yang diurut. Oleh Hovant (dalam Silalahi, 2012: 400) koefisien

korelasi urutan Kendal‟s Tau didefinisikan sebagai “the total number of

agreements minus the total number of inversions, divided by the number of

possible pairs”. Simboliasi Kendal‟s Tau adalah t, total number of agreement

sebagai A dan total number of inversions sebagai I.

Keterangan:

A: total kesepakatan

I: total iversi

N: total jumlah dari kemungkinan pasangan dari subjek

Setelah dilakukan uji Kendal Tau, dibutuhkan Uji determinasi koefisien korelasi

dengan rumus, R2

= (hasil korelasi)2 x 100%.

Sajian Data

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji ini dilakukan ketika pra survey. Kuesioner dapat dikatakan valid

apabila nilai signifikasi < 0,05. Berikut merupakan hasil uji validitas.

Tabel 1

Hasil Uji Validitas Pertanyaan Nilai Signifikasi Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

4 0,000 Valid

5 0,000 Valid

6 0,003 Valid

7 0,000 Valid

Page 14: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

13

8 0,002 Valid

9 0,000 Valid

10 0,000 Valid

11 0,000 Valid

12 0,000 Valid

13 0,000 Valid

14 0,000 Valid

15 0,000 Valid

16 0,000 Valid

17 0,000 Valid

18 0,000 Valid

19 0,000 Valid

20 0,000 Valid

21 0,000 Valid

22 0,000 Valid

23 0,000 Valid

24 0,000 Valid

Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas adalah dengan uji statistik cronbach Alpha.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai cronbach

Alpha > 0,05 (Arikunto, 2006: 144). Uji reliabilitas ini dapat menunjukkan

konsistensi instrumen pengukuran dalam mengukur gejala yang sama.

Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

Nilai

Critical

Keterangan

Kualitas Konten 0,973 0,600 Reliabel

Daya Tarik Konten 0,927 0,600 Reliabel

Terpaan Media 0,946 0,600 Reliabel

Perilaku Imitasi 0,960 0,600 Reliabel

Berdasarkan tabel 2, hasil reliabilitas diketahui bahwa kualitas konten

diperoleh cronbach alpha 0,973, daya tarik konten menghasilkan cronbach alpha

0,927, terpaan media menghasilkan cronbach alpha 0,946, dan perilaku imitasi

menghasilkan cronbach alpha 0,960.

Uji Korelasi

Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Kendal Tau.

Page 15: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

14

1. Hubungan antara Variabel Kualitas Konten dengan Variabel Perilaku Imitasi

Tabel 3

Correlations

X1_Kualitas_Konten Y_Perilaku_Imitasi

Kendall's tau_b X1_Kualitas_Konten Correlation Coefficient 1,000 ,410**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 122 122

Y_Perilaku_Imitasi Correlation Coefficient ,410** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 122 122

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa adanya hubungan

yang positif antara Kualitas Konten (X1) dengan Perilaku Imitasi (Y) dengan nilai

korelasi 0,410 dan nilai signikasi 0,000. Dari hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 <

0,01 (lebih kecil), maka H1 dalam penelitian ini diterima. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Konten Video blog Abel

Cantika di YouTube (X1) dengan Perilaku Imitasi Siswi (Y)

2. Hubungan antara Daya Tarik Konten dengan Perilaku Imitasi Siswi SMK

Negeri 4 Surakarta

Tabel 4

Correlations

X2_Daya_tarik_Konten Y_Perilaku_Imitasi

Kendall's tau_b X2_Daya_tarik_Konten Correlation Coefficient 1,000 ,405**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 122 122

Y_Perilaku_Imitasi Correlation Coefficient ,405** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 122 122

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa adanya hubungan

antara Daya Tarik Konten Video blog Abel Cantika di YouTube (X2) dengan

Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta (Y) dengan nilai korelasi 0,405

Page 16: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

15

dan nilai signikasi 0,000. Dari hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,01 (lebih

kecil), maka H2 dalam penelitian ini diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara Daya Tarik Konten Video blog Abel Cantika di

YouTube (X2) dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta (Y).

3. Hubungan antara Terpaan Tayangan Video Blog dengan Perilaku Imitasi

Siswi SMK Negeri 4 Surakarta

Tabel 5

Correlations

X3_Terpaan Y_Perilaku_Imitasi

Kendall's tau_b X3_Terpaan Correlation Coefficient 1,000 ,485**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 122 122

Y_Perilaku_Imitasi Correlation Coefficient ,485** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 122 122

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa adanya hubungan

antara Terpaan Tayangan Video blog Abel Cantika di YouTube (X3) dengan

Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta (Y) dengan nilai korelasi 0,485

dan nilai signikasi 0,000. Dari hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,01 (lebih

kecil), maka H3 dalam penelitian ini diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara Terpaan Tayangan Video blog Abel Cantika di

YouTube (X3) dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta (Y).

4. Hubungan antara Kualitas Konten, Daya Tarik Konten, dan Terpaan

Tayangan Video Blog Abel Cantika dengan Perilaku Imitasi Siswi SMK

Negeri 4 Surakarta

Page 17: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

16

Tabel 6

Correlations

X1_Kualitas_Konten_X2_Daya_T

arik_Konten_X3_Terpaan Y_Perilaku_Imitasi

Kendall's

tau_b

X1_Kualitas_Konten_X2_Daya_Ta

rik_Konten_X3_Terpaan

Correlation Coefficient 1,000 ,523**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 122 122

Y_Perilaku_Imitasi Correlation Coefficient ,523** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 122 122

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa adanya Kualitas

Konten (X1), Daya Tarik Konten (X2), dan Terpaan (X3) Tayangan Video blog

Abel Cantika dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta dengan

nilai korelasi 0,532 dan nilai signikasi 0,000. Dari hasil nilai signifikasi sebesar

0,000 < 0,01 (lebih kecil), maka H4 dalam penelitian ini diterima. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Konten

(X1), Daya Tarik Konten (X2), dan Terpaan (X3) Tayangan Video blog Abel

Cantika dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 6, menunjukkan adanya hubungan

dari ketiga variabel X, yaitu Kualitas Konten, Daya Tarik Konten dan Terpaan

dengan Variabel Y, yaitu Perilaku Imitasi. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan

tingkat kesalahan 5%. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan secara statistik

bahwa:

1. Sesuai dengan tabel 3, bahwa kualitas konten video blog Abel Cantika

memiliki hubungan yang positif dengan perilaku imitasi siswi SMK Negeri 4

Surakarta. Dengan nilai korelasi sebesar 0,410, dimana derajat korelasinya

sedang.

2. Sesuai dengan tabel 4, bahwa daya tarik konten video blog Abel Cantika

memiliki hubungan yang positif dengan perilaku imitasi siswi SMK Negeri 4

Page 18: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

17

Surakarta. Dengan nilai korelasi sebesar 0,405, dimana derajat korelasi

keduanya sedang.

3. Sesuai dengan tabel 5, bahwa terpaan tayangan video blog Abel Cantika

memiliki hubungan yang positif dengan perilaku imitasi siswi SMK Negeri 4

Surakarta. dengan nilai korelasi sebesar 0,485, dimana derajat korelasi

keduanya sedang.

4. Sesuai dengan tabel 6, bahwa kualitas konten, daya tarik konten dan terpaan

video blog Abel Cantika dengan perilaku imitasi siswi SMK Negeri 4

Surakarta. Dengan nilai korelasi sebesar 0,523, dimana derajat korelasi

keduanya sedang.

Menurut Teori S-O-R oleh Hovland, et al (1953) sebagai singkatan dari

Stimulus-Organism-Response, komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya

teori ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol

tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.

Unsur-unsur dalam teori ini adalah pesan (sebagai stimulus, S), komunikan

(sebagai organism, O), dan efek (sebagai response, R).

Hubungannya dengan teori S-O-R adalah dimana teori ini merupakan teori

efek media sedangkan penelitian ini merupakan penelitian efek media dari

tayangan video blog Abel Cantika. Dimana media memberikan efek yang terarah,

segera, dan langsung. Jika dikaitkan dengan teori ini, sesuai unsur-unsur dalam

teori adalah pesan sebagai strimulus, pesan-pesan yang disampaikan Abel Cantika

berupa tutorial dan informasi seputar kecantikan. Pesan tersebut diterima oleh

organism, karena adanya sesuatu yang menarik perhatian saat menonton tayangan

video blog Abel Cantika pada siswi SMK Negeri 4 Surakarta. Pada proses aksi-

reaksi, menganut teori ini yang mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat, dan

non verbal dapat merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara

tertentu. Reaksi yang diberikan oleh siswi SMK Negeri 4 Surakarta adalah dengan

mengimitasi atau meniru cara bermake-up Abel dan menerapkan pesan atau

informasi yang ada di konten video Abel Cantika.

Sedangkan, teori pembelajaran sosial menurut Albert Bandura (dalam

Feist, 2010: 203) menjelaskan bahwa manusia cukup fleksibel dalam mempelajari

Page 19: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

18

sikap, kemampuan, dan perilaku. Bandura menghasilkan temuan bahwa dalam

proses pembelajaran melalui observasi, dengan perhatian, representasi, produksi

perilaku, dan motivasi. Teori ini merupakan teori pendukung untuk melihat

bagaimana reponden belajar sesuatu dari media melalui observasi dengan adanya

perhatian, motivasi dan produksi perilaku hingga mempengaruhinya pemahaman

dan pengetahuan responden dalam menonton video blog Abel Cantika. Pada

proses pembelajaran melalui perhatian, reponden menjawab pernyataan dengan

baik bahwa responden meluangkan perhatian penuh dalam menonton video blog

Abel Cantika. Kemudian direpresentasikan dalam ingatan dan memutuskan utuk

memproduksi perilaku dengan meniru. Pembelajaran akan efetif apabila

termotivasi untuk melakukan perilaku yang akan di tiru. Karena kualitas konten

(X1) dan daya tarik konten (X2) video blog Abel Cantika sehingga memunculkan

motivasi tersebut untuk melakukan perilaku meniru.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Studi Korelasi Antara Kualitas Konten, Daya

Tarik Konten Dan Terpaan Tayangan Video Blog Pada Akun Beauty Blogger

Abel Cantika Di Youtube Dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4

Surakarta, dapat diperoleh kesimpulan, bahwa:

1. Terdapat hubungan yang positif antara Kualitas Konten Video Blog Abel

Cantika di YouTube (X1) dengan Perilaku Imitasi Siswi (Y). Dimana derajat

koefisien korelasi keduanya sedang, yaitu 0,410.

2. Terdapat hubungan yang positif antara Daya Tarik Konten Video Blog Abel

Cantika di YouTube (X2) dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4

Surakarta (Y). Dimana derajat korelasi keduanya sedang, yaitu 0,405.

3. Terdapat hubungan yang positif antara Terpaan Tayangan Video Blog Abel

Cantika di YouTube (X3) dengan Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4

Surakarta (Y). Dimana derajat korelasi keduanya sedang, yaitu 0,485.

4. Terdapat hubungan yang positif antara Kualitas Konten (X1), Daya Tarik

Konten (X2), dan Terpaan (X3) Tayangan Video Blog Abel Cantika dengan

Page 20: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

19

Perilaku Imitasi Siswi di SMK Negeri 4 Surakarta. Dimana derajat korelasi

keduanya sedang, yaitu 0,532.

Daftar Pustaka

E-Mareter. (2017). Chart YouTube Users Indonesia Who Subscribe YouTube

Channels by Type Feb 2017 of Respondents. Diakses di

https://www.emarketer.com/Chart/YouTube-Users-Indonesia-Who-

Subscribe-YouTube-Channels-by-Type-Feb-2017-of-respondents/206806

diakses pada 1 Februari 2019.

Admin. (2018). Pengguna Internet Indonesia. https://www.apjii.or.id/survey2017,

diakses pada 2 Maret 2018.

Admin. (2017). Gen Y dan Z Cenderung Beralih ke Platform Online. dipublish

pada 28 April 2017.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/04/28/gen-y-dan-z-

cenderung-beralih-ke-platform-online , diakses pada 23 Agustus 2018.

Alianto, D. (2017). Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk

Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa VIII SMP Katolik

Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ardianto, E., E, L. K. (2005). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Budiargo, D. (2015). Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Cangara, H. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo.

E-Mareter. (2017). Chart YouTube Users Indonesia Who Subscribe YouTube

Channels by Type Feb 2017 of Respondents. Diakses di

https://www.emarketer.com/Chart/YouTube-Users-Indonesia-Who-

Subscribe-YouTube-Channels-by-Type-Feb-2017-of-respondents/206806

diakses pada 1 Februari 2019.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung : Citra Aditya

Bakti.

Feist, J. F., G. J. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Gerungan, W. A. (2004). Psikologi Sosial, Bandung: PT Refika Aditama.

Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muscalu, I. C. B. (2016). Intermediated Communication and Aging. International

Journal of Scientific and Research Publications (IJSRP), 6 (3), 6-9.

Diakses di http://www.ijsrp.org/research-paper-0316.php?rp=P515135.

Nasrullah, R. (2015). Medis Sosial Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Rakhmat, J. (2011). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 21: BEAUTY BLOGGER ABEL CANTIKA DI YOUTUBE ... D1216001.pdfperolehan sebesar 87,13%, diikuti pemanfaatan internet untuk download musik, download atau nonton film, berita entertainment,

20

_________. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sarwono, W., S. (2017). Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Silalahi, U. MA. (2012). Metode Penelitian Sosial. Cetakan Ketiga. Bandung:

Refika Aditama.

Sokol, Elisabeth. (2017). The World of Beauty Vlogger on YouTube (The type of

endorses, product placement and its effect on perceived credibility, brand

attitude and purchase intention of consumers after watching beauty vlog

on YouTube. Rotterdam: Erasmus University Rotterdam

Umar, H. (2005). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

www.defimedia.com