beakrita artaberketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan...

5
Jakarta Berita Berketahanan DESEMBER, 2019 Halaman 2 Kawasan Perkotaan LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Sekretariat Jakarta Berketahanan Bersambung ke Hal. 3 >>> Bersambung ke Hal. 4 >>> JAKARTA bERKETAHANAN Selayang Pandang Source : Dokumentasi JakBer 2019 Source : Dokumentasi JakBer 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta. Kamis, 05 Desember 2019. Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali menggelar Forum Jakarta Berketahanan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk hadir dan saling bertukar informasi serta pengetahuan yang diharapkan dapat mendukung proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dalam upaya mewujudkan ketahanan kota. Pada forum ini secara spesifik dibahas bagaimana kesiapsiagaan Jakarta dalam menghadapi bencana gempa bumi yang dilihat dari sisi prediksi dan potensinya. Untuk menjelaskan kedua hal tersebut, Sekretariat Jakarta Berketahanan sengaja mengundang beberapa ahli Pada Hari Rabu, 11 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri Kegiatan Lokakarya Aplikasi Pengelolaan Banjir yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta yang bekerjasama dengan University of Braunschweig (TUBS). Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) yang mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait pengendalian banjir di DKI Jakarta yang terdiri dari: Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR, BMKG, LIPI, dan TNI AL); Pemprov DKI Jakarta (Bappeda, BPBD, DSDA, DPRKP, DCKTRP, DLH, Biro PKLH, Kantor seperti Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc. dari Institute for Sustainable Earth and Resources Universitas Indonesia (ISER-UI), Dr. Daryono, S.Si., M, Si selaku Kabid Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Sukmandaru Prihatmoko selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ryan Sarsono selaku Kepala Seksi Pencegahan dari BPBD DKI Jakarta, dan Trinirmalaningrum selaku Direktur SKALA Partnership for Sustainability. Dalam sesi diskusi Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc yang dipercaya sebagai moderator memantik diskusi dengan isu yang sekarang sedang Kesiapsiagaan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi - Prediksi dan Potensi Upaya Mengelola Risiko Banjir DKI Jakarta Bersama University of Braunschweig (TUBS) Prof. Gunter Meon, menjelaskan tentang pentingnya memahami fenommena banjir secara menyeluruh agar bisa menanggulanginya dengan pendekatan yang komprehensif. Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan di DKI Jakarta Halaman 2 Perubahan Iklim Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Beakrita artaBerketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu

JakartaBerita

BerketahananDESEMBER, 2019

Halaman 2

Kawasan Perkotaan

LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Bersambung ke Hal. 3 >>>

Bersambung ke Hal. 4 >>>

JAKARTA bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”.

Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Kamis, 05 Desember 2019. Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali menggelar Forum Jakarta Berketahanan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk hadir dan saling bertukar informasi serta pengetahuan yang diharapkan dapat mendukung proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dalam upaya mewujudkan ketahanan kota. Pada forum ini secara spesifik dibahas bagaimana kesiapsiagaan Jakarta dalam menghadapi bencana gempa bumi yang dilihat dari sisi prediksi dan potensinya.

Untuk menjelaskan kedua hal tersebut, Sekretariat Jakarta Berketahanan sengaja mengundang beberapa ahli

Pada Hari Rabu, 11 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri Kegiatan Lokakarya Aplikasi Pengelolaan Banjir yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta yang bekerjasama dengan University of Braunschweig (TUBS).

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) yang mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait pengendalian banjir di DKI Jakarta yang terdiri dari: Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR, BMKG, LIPI, dan TNI AL); Pemprov DKI Jakarta (Bappeda, BPBD, DSDA, DPRKP, DCKTRP, DLH, Biro PKLH, Kantor

seperti Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc. dari Institute for Sustainable Earth and Resources Universitas Indonesia (ISER-UI), Dr. Daryono, S.Si., M, Si selaku Kabid Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Sukmandaru Prihatmoko selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ryan Sarsono selaku Kepala Seksi Pencegahan dari BPBD DKI Jakarta, dan Trinirmalaningrum selaku Direktur SKALA Partnership for Sustainability.

Dalam sesi diskusi Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc yang dipercaya sebagai moderator memantik diskusi dengan isu yang sekarang sedang

Kesiapsiagaan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi - Prediksi dan Potensi

Upaya Mengelola Risiko Banjir DKI Jakarta Bersama University of Braunschweig (TUBS)

Prof. Gunter Meon, menjelaskan tentang pentingnya memahami fenommena banjir secara menyeluruh agar bisa menanggulanginya dengan pendekatan yang komprehensif.

Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan di DKI Jakarta

Halaman 2

Perubahan IklimSoft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim

Page 2: Beakrita artaBerketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Senin, 16 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari ICLEI terkait Diskusi Lintas Iman Menghadapi Perubahan Iklim serta Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk tindak lanjut rangkaian kegiatan Ambitious City Promises (ACP) Ikhtiar Jakarta yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan ICLEI untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Program ACP sebelumnya juga telah menemukenali bahwa diperlukan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama sektor pemuka agama, pemuda, dan swasta, dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dari kontribusi pemuka agama dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dalam kegiatan ini turut dikemukakan bahwa perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia (Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan

Konghucu) tengah menyusun Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

Dalam kegiatan ini, perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia juga bersepakat dan mendeklarasikan untuk terus terlibat aktif dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim.

Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim direncanakan akan selesai disusun pada akhir bulan Desember 2019.

Menindak lanjuti berbagai pembahasan yang ada para perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia akan terus menyusun Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim agar bisa diterbitkan pada awal Tahun 2020 mendatang. ICLEI bersama dengan Kedeputian TRLH dan DLH Provinsi DKI Jakarta juga akan terus menjalankan program ACP dengan tetap melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan siap mendukung dan terlibat dalam program ACP mengingat keterkaitan antara program ACP dengan Pilar SIAP dan SEHAT Jakarta Berketahanan.

akan diupayakan untuk berupa portal yang akan dapat terintegrasi dengan Jakarta Smart City (JSC). Portal Pusat Data Kumuh Terpadu Berbasis Spasial akan memayungi berbagai data, yaitu: Data Spasial (basis data dari BPS 2017 terkait RW Kumuh di DKI Jakarta); Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Provinsi DKI Jakarta; Kepemilikan Lahan; Sosio-demografi; Data Perkembangan Ekonomi Lokal; Sarana Prasarana Eksisting; dan Berbagai Program Eksisting terkait Penanganan Kumuh di DKI Jakarta. Dengan ini, diharapkan dapat ditemukenali profil kekumuhan setiap RW di Jakarta.

Pengembangan portal ini dianggap dapat menyelesaikan isu pemetaan kekumuhan di DKI Jakarta. Meskipun demikian, diperlukan basis data yang lebih akurat daripada yang dimiliki oleh BPS (2017) mempertimbangkan delineasi data dengan kondisi eksisting. Mempertimbangkan bahwa portal ini juga akan memiliki Data Sarana Prasarana Eksisting, portal ini juga diharapkan dapat membantu koordinasi pelaksanaan Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP).

Portal ini diharapkan juga mampu mengintegrasikan berbagai data kebutuhan warga di pemukiman kumuh yang dimulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) hingga CAP dan CIP.

Jumat, 20 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari Plt. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) terkait Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan. Rapat ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menyelesaikan isu permukiman kumuh.

Rapat ini juga diselenggarakan sebagai tindak lanjut rangkaian penyusunan Desain Besar (Grand Design). Agenda rapat ini adalah menyelaraskan isu dan prioritas yang perlu diselesaikan oleh Desain Besar nantinya. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa DPRKP Provinsi DKI Jakarta juga tengah menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP).

Dengan demikian, dengan mempertimbangkan bahwa desain besar disusun dengan tujuan melengkapi dokumen Pemprov DKI Jakarta, penyusunan desain besar penanganan kekumuhan Jakarta akan berfokus kepada isu strategis terkait kekumuhan yang perlu pula diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu: Aspek Tata Ruang dan Tata Kelola.

Pihak Bank Dunia (The World Bank) turut memaparkan bahwa penyusunan desain besar penanganan kekumuhan akan diarahkan untuk mendukung penyelesaian isu tata kelola dan penataan ruang terkait kekumuhan di DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan sebuah Pusat Data Kumuh Terpadu Berbasis Spasial untuk memudahkan penanganan kekumuhan. Pusat data ini

2 JakartaBerita

Berketahanan

Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan di DKI Jakarta

Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim

DESEMBER, 2019P

eru

bahan Ik

limK

aw

asa

n P

erk

ota

an

Page 3: Beakrita artaBerketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu

hangat diperbincangkan terkait pemindahan status ibu kota dan berbagai temuan riset akademis yang menunjukan bahwa Jakarta harus bersiap menghadapi risiko gempa bumi yang tinggi akibat berbagai fenomena alam dan kondisi geologi yang ada di bawah Jakarta. Dalam paparannya, Prof Jan juga melontarkan beberapa pertanyaan seperti apakah Jakarta sudah mengenal dengan baik perilaku dan ancaman gempa yang ada, bagaimana distribusi risiko tersebut pada setiap pemangku kepentingan dilihat dari sisi ruang dan waktu, dan sudah adakah gambaran skenario dampak gempa bumi terburuk yang mungkin terjadi di Jakarta dan perhitungan potensi kerugian yang bisa terjadi jika tidak dilakukan tindakan apapun.

Menyambut berbagai pertanyaan oleh Prof Jan, Daryono dari BMKG dalam paparannya menunjukan bahwa secara data Jakarta memang tidak pernah menjadi titik kejadian gempa bumi, tidak pernah ada sumber gempa bumi yang berada di bawah lapisan tanah di Jakarta. Namun, dalam beberapa pemodelan yang sudah dilakukan oleh BMKG, didapatkan bahwa ternyata lapisan tanah Jakarta merupakan lapisan aluvial tebal yang berpotensi besar meningkatkan risiko dan dampak gempa bumi meskipun sumber gempa bumi relatif lebih jauh. Hal ini tidak lepas dari adanya berbagai patahan dan

megathrust di sekitar pulau Jawa yang secara data berpotensi mengirimkan gelombang gempa hingga ke Jakarta.

Senada dengan Daryono, Sukmandaru selaku ketua IAGI juga menyatakan bahwa ekspedisi Badan Geologi pada 2019 ini telah menemukan adanya Sesar Baribis yang melintang sepanjang subang hingga wilayah di sekitar bogor atau selatan jakarta. Dengan demikian, keberadaan Sesar Baribis ini, menguatkan dugaan bahwa Jakarta sangat berpotensi hancur akibat bencana gempa bumi yang dapat kapan saja terjadi. Dalam paparannya, Sukmandaru juga menegaskan, kemungkinan pergerakan lempeng tanah ini tidak pernah bisa diprediksi secara pasti, mereka mempunyai waktu periodik yang mungkin bisa diukur, namun fenomena dan pergerakan ini tetap menjadi tanda tanya besar yang harus segera dijawab dengan upaya peningkatan kesiapsiagaan di semua level baik dalam pendekatan fisik atau non-fisik mengingat pertumbuhan penduduk dan ekonomi Jakarta terus naik sehingga, bayang-bayang kerugian tersebut juga akan terus naik jika tidak ada upaya mitigasi dan adaptasi.

Selain Daryono dan Sukmandaru yang memaparkan beberapa temuan hasil ekspedisi dan pemodelan, Trinirmalaningrum dari SKALA juga membeberkan beberapa hasil temuan studi antropologi yang dilakukannya

dalam kegiatan ekspedisi batavia. Dia berhasil menemukan catatan dan bukti sejarah berupa berita di media massa tempo dulu dan foto perubahan berbagai bagunan yang terdampak bencana gempa bumi. Dalam media massa tempo dulu misalnya, disebutkan bahwa pada zaman kolonialisme belanda, terdapat laporan kerugian dan korban jiwa yang terjadi akibat gempa bumi pada tahun 1834. Dalam media tersebut dituliskan “10 Oktober 1834, Javasche Courant mengabarkan guncangan parah terjadi di batavia, banten, karawang, bogor, dan priangan pada pagi buta. Gemetar tanah terasa hingga tegal dan lampung bagian barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu dengan beberapa saksi hidup yang menceritakan kejadian gempa bumi pada tempo dulu yang dikenal sebagai “lindu” dan “aya-aya” oleh masyarakat lokal di wilayah Jabodetabek.

Melengkapi berbagai pemaparan dari setiap narasumber, Ryan Sarsono dari BPBD DKI Jakarta, berusaha menjelaskan berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam mengantisipasi risiko dan potensi gempa bumi. Meskipun belum sempurna, Jakarta telah melakukan berbagai upaya penting untuk membangun fondasi yang mendukung kegiatan kesiapsiagaan bencana, termasuk gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya Pergub DKI Jakarta nomor 170 tahun 2016 tentang Penggunaan Rambu Kebencanaan dan Sistem Penanggulangan Pada Gedung dan Pergub DKI Jakarta nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Melalui kedua Pergub tersebut, BPBD DKI pun telah melaksanakan berbagai pelatihan kesiapsiagaan bagi berbagai lapisan masyarakat dan berbagai jenis bangunan seperti sekolah, bangunan gedung tinggi, rumah sakit, dsb. Meskipun demikian, Ryan juga menyampaikan bahwa upaya ini memang dirasa masih memerlukan perbaikan dan bantuan dari semua pihak mengingat banyaknya jumlah penduduk yang berpotensi terpapar dan harus dicerdaskan.

Berbagai informasi yang disampaikan oleh setiap narasumber menjadi catatan yang sangat baik untuk memulai langkah panjang dalam membangun ketahanan kota Jakarta. Ketersediaan skenario terburuk yang bisa terjadi di Jakarta juga menjadi tantangan nyata bagi setiap pihak yang harus segera dipenuhi untuk menjadi landasan dalam merencanakan pembangunan. Melalui forum dan diskusi ini, setidaknya kesadaran adanya gap pengetahuan dan aksi dalam konteks gempa bumi berhasil menjadi kesadaran bersama yang diharapkan akan terus diperbaiki guna mewujudkan Pilar SIAP pada Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

3>>>

JakartaBerita

Berketahanan

Kesiapsiagaan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi - Prediksi dan Potensi

DESEMBER, 2019

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer

Page 4: Beakrita artaBerketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu

megathrust di sekitar pulau Jawa yang secara data berpotensi mengirimkan gelombang gempa hingga ke Jakarta.

Senada dengan Daryono, Sukmandaru selaku ketua IAGI juga menyatakan bahwa ekspedisi Badan Geologi pada 2019 ini telah menemukan adanya Sesar Baribis yang melintang sepanjang subang hingga wilayah di sekitar bogor atau selatan jakarta. Dengan demikian, keberadaan Sesar Baribis ini, menguatkan dugaan bahwa Jakarta sangat berpotensi hancur akibat bencana gempa bumi yang dapat kapan saja terjadi. Dalam paparannya, Sukmandaru juga menegaskan, kemungkinan pergerakan lempeng tanah ini tidak pernah bisa diprediksi secara pasti, mereka mempunyai waktu periodik yang mungkin bisa diukur, namun fenomena dan pergerakan ini tetap menjadi tanda tanya besar yang harus segera dijawab dengan upaya peningkatan kesiapsiagaan di semua level baik dalam pendekatan fisik atau non-fisik mengingat pertumbuhan penduduk dan ekonomi Jakarta terus naik sehingga, bayang-bayang kerugian tersebut juga akan terus naik jika tidak ada upaya mitigasi dan adaptasi.

Selain Daryono dan Sukmandaru yang memaparkan beberapa temuan hasil ekspedisi dan pemodelan, Trinirmalaningrum dari SKALA juga membeberkan beberapa hasil temuan studi antropologi yang dilakukannya

DESEMBER, 20194E

nerg

i

Kliping

JakartaBerita

Berketahanan

Walikota Jakarta Utara); BUMD (PT. Jakarta Propertindo dan PD. PAM Jaya); Organisasi Masyarakat (UCLG ASPAC dan Sekretariat Jakarta Berketahanan); serta Akademisi (University of Braunschweig/TUBS).

Lokakarya ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam bersiap dalam menghadapi dan mengurangi dampak bencana banjir di DKI Jakarta. Lokakarya terbagi ke dalam 2 (dua) sesi, yaitu: (i) Sesi Diskusi Mitigasi dan Pengendalian Dampak Banjir dan (ii) Kunjungan Lapangan. Sesi Diskusi Mitigasi dan Pengendalian Dampak Banjir menampilkan narasumber dari: (i) University of Braunschweig/TUBS; (ii) DSDA Provinsi DKI Jakarta; (iii) BPBD Provinsi DKI Jakarta; dan (iv) BBWSCC Kementerian PUPR.

Lokakarya ini dibuka oleh Plt. Deputi TRLH yang menjelaskan bahwa banjir merupakan salah satu bencana rutin yang dihadapi oleh Jakarta di setiap tahunnya sehingga diperlukan upaya lebih untuk mitigasi dan mengurangi dampaknya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan upaya tersebut. Lokakarya ini menjadi salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengoptimalkan berbagai program dan kegiatan terkait mitigasi dan pengendalian dampak banjir di DKI Jakarta.

Dalam lokakarya ini, narasumber dari University of Braunschweig/TUBS, Prof. Gunter Meon, menjelaskan tentang pentingnya memahami fenommena banjir secara menyeluruh agar bisa menanggulanginya. Selain itu, terdapat beberapa poin penting berupa, Pengendalian banjir perlu dilaksanakan dari hulu hingga ke hilir secara menyeluruh.

Diperlukan sistem Flood Early Warning System (FEWS) untuk meminimalkan dampak banjir. FEWS perlu memiliki sistem yang terintegrasi. Selain itu, Sistem FEWS yang terintegrasi terdiri dari: (i) penyediaan data; (ii) pengelolaan database; (iii) pelaksanaan prediksi/forecast dan analisis banjir; (iv) pencitraan prediksi banjir melalui pemodelan banjir (modelling); (v) pelaksanaan FEWS dan pengambilan keputusan; serta (vi) penyebarluasan informasi. Agar memiliki FEWS yang optimal, diperlukan data yang berkualitas, akurat, dan transparan. Dalam hal ini, University of Braunschweig/TUBS dapat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan FEWS dalam proses pengumpulan data dan pemodelan banjir (modelling) melalui aplikasi Panta Rhei.

Selain itu, DSDA Provinsi DKI Jakarta turut menjelaskan tentang upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mitigasi dan pengendalian dampak banjir yang terfokus pada penyediaan polder, pompa, dan integrasi sistem monitoring jumlah debit dan ketinggian air dari hulu ke hilir.

BBWSC Kementerian PUPR juga menjelaskan tentang pentingnya aspek Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam mitigasi dan pengendalian dampak banjir yang berfokus pada opimalisasi pengawasan hulu-hilir, optimalisasi Kanal Banjir Barat dan/atau Timur (KBB dan KBT), serta bantuan tenaga dan pompa dalam situasi banjir.

BPBD DKI Jakarta lebih menekankan kepada pendekatan peningkatan kesadaran dan kapasitas, penyediaan peta rawan banjir, dan penyediaan infrastruktur FEWS (automatic weather recorder, automatic water level recorder, penyebarluasan sms, serta penyediaan alat peringatan/bel).

Pada sesi Kunjungan Lapangan, para peserta lokakarya mengunjungi kantor BMKG dan dapat mempelajari beberapa hal seperti alat peraga gempa untuk melihat pengaruh gempa terhadap situasi perkotaan dan secara tidak langsung berpengaruh pada bencana banjir serta Command Center untuk memantau kondisi hidrologi, klimatologi, dan metereologi secara real-time.

Simulasi permainan ini juga membuka kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berinteraksi satu sama lain. Simulasi permainan ini diharapkan menjadi pemicu terjadinya kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam implementasi di kehidupan nyata, terutama dalam pengelolaan rusunawa di DKI Jakarta. Memahami aspek penting dalam berkomunikasi untuk berkolaborasi dapat membantu Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam melaksanakan kolaborasi, terutama saat impelementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Lokakarya ini dapat menjadi salah satu pilihan bagi Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk menjalankan peran hub dan meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan terkait pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan Jakarta Berketahanan, terutama dalam sisi mitigasi dan pengendalian dampak banjir.

Prof. Gunter Meon menerima Cinderamata dari Plt. Deputi Gubernur Pemprov DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Gidup

Upaya Mengelola Risiko Banjir DKI Jakarta Bersama University of Braunschweig (TUBS)

>>>

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Page 5: Beakrita artaBerketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/... · barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu

DESEMBER, 2019

The environment in 2050: flooded cities, forced migration – and the Amazon turning to savannah30 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/01/02/the-environment-in-2050-flooded-cities-forced-migration-and-the-amazon-turning-to-savannah/

Climate change is hurting farmers – even seeds are under threat30 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/31/climate-change-is-hurting-farmers-even-seeds-are-under-threat/

Transjakarta Tambah Armada dan Jam Operasional di Malam Tahun Baru, Ini Jadwal dan Rutenya29 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/31/transjakarta-tambah-armada-dan-jam-operasional-di-malam-tahun-baru-ini-jadwal-dan-rutenya/

Climate change: six positive news stories from 201929 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/30/climate-change-six-positive-news-stories-from-2019/

Nine things you love that are being wrecked by climate change21 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/26/nine-things-you-love-that-are-being-wrecked-by-climate-change/

Portal Jakarta BerketahananSekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Desember 2019

Tautan Unduhan :

DokumenStrategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan :

http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/08/Strategi-Ketahanan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1..pdf

5E

nerg

i

JAKARTA bERKETAHANAN

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected], Portal : www.jakberketahanan.org

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Produk Sekretariat Jakarta BerketahananLaporan - Dokumentasi - Strategi Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Pustaka

Media Informasi Jakarta BerketahananMedia Digital

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Prosiding Forum Jakarta Berketahanan “Kesiapan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi – Prediksi Dan Potensi”

Tautan Unduhan :

Kliping

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

JakartaBerita

Berketahanan

http://jakberketahanan.org/wp-con-tent/up-loads/2020/01/20200106_Lap-Desember-2019-compressed.pdf

http://jakberketahanan.org/2019/12/06/-prosiding-forum-jakar-ta-berketahanan-kesiapan-jakarta-menghadapi-gempa-bumi-prediksi-dan-potensi/