bdp

15
NAMA : RAMA NIM : A1C113044 Pendidikan Kimia Reguler 2013 1. Jelaskan pengertian “belajar dan pembelajaran” ? gunakan minimal 3 pendapat para ahli, selanjutnya disimpulkan menurut analisis dan sintesis pendapat anda. Jawab : Belajar Menurut Noehi Nasution , Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal. Menurut Snelbecker , Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal. Menurut Whiterington , Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap. Jadi, belajar adalah suatu bentuk proses yang mana bisa di lihat dari perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan dan sikap itu sendiri yang di control atau di pengaruhi baik dari diri sendiri maupun faktor – faktor ekstrernal itu sendiri.

Upload: nadya-farah-kamilia

Post on 11-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bdp

TRANSCRIPT

Page 1: Bdp

NAMA : RAMA

NIM : A1C113044

Pendidikan Kimia Reguler 2013

1. Jelaskan pengertian “belajar dan pembelajaran” ? gunakan minimal 3 pendapat para ahli, selanjutnya disimpulkan menurut analisis dan sintesis pendapat anda. 

Jawab :

Belajar

Menurut Noehi Nasution, Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.

Menurut Snelbecker, Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal.

Menurut Whiterington, Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap.

Jadi, belajar adalah suatu bentuk proses yang mana bisa di lihat dari perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan dan sikap itu sendiri yang di control atau di pengaruhi baik dari diri sendiri maupun faktor – faktor ekstrernal itu sendiri.

Pembelajaran

Menurut Rahil mahyuddin, Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek

Menurut Achjar Chalil, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Menurut Munif Chatib, Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi

Page 2: Bdp

Jadi pembelarajan adalah suatu bentuk perubahan tingkah laku yang mana dari proses transfer ilmu antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi dalam suatu lingkungan belajar.

2. Jelaskan secara singkat prinsip-prinsip belajar dalam usaha meningkatkan belajar siswa maupun guru !

Jawab :

Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber

motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik

antara pendidik dengan peserta didik yang mana prinsip – prinsip belajar

tersebut berkaitan dengan :

a. Perhatian dan Motivasi

b. Keaktifan

c. Keterlibatan langsung atau pengalaman

d. Pengulangan

e. Tantangan

f. Balikan dan penguatan (law of effect)

3. Salah satu penentu kualitas pendidikan adalah Guru yang professional. Menurut Anda seperti apakah guru yang professional itu? Berikan argumentasi Anda secara utuh tentang sosok guru yang professional tersebut.

Jawab :

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Dalam konteks ini bahwa yang dimaksud dengan profesional adalah guru. Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah . Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru.

Page 3: Bdp

Jadi, menurut saya guru yang professional adalah kemampuan guru untuk menjalankan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar yang mana harus memiliki empat kompetinsi antara lain kompentensi pendagogik, kompetensi pribadi, kompentensi professional, dan kompentensi sosial.

4. Secara garis besar teori-teori belajar dikelompokkan menjadi tiga paradigma, yaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Uraikan secara sistematis tentang pengertian belajar, ciri-ciri teori, proses pembelajaran, implikasi teori terhadap pembelajaran, dan berikan kritik terhadap masing-masing paradigma tersebut!

Jawab :

Behaviorisme

Belajar dalam behaviorisme didefinisikan sebagai perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Dimana perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada konsekuensi.

Ciri – ciri teori behaviorisme ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.

Proses pembelajaran dalam teori behaviorisme adalah ketika seseorang dapat berubah dalam tingkah laku dari interaksi antara stimulus dan respon, sehingga seseorang tersebut akan paham dari apa yang dia dapat.

Implikasi teori ini terhadap pembelajaran adalah karena memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap dan tidak berubah  pengetahuan disusun dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowladge) kepada orang yang belajar.

Menurut saya, teori behaviorisme ini sangat berguna untuk membangun pengalaman seseorang akan sesuatu yang telah dialami, dan tergantung dari pengalamannya masing – masing. Teori ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan, dan materi yang diberikan sangat detail, tetapi dari kelebihan tersebut terdapat kekurangannya, yaitu pembelajaran terpusat hanya pada

Page 4: Bdp

guru saja, murid hanya menerima, keaktifan murid terlihat sehingga kurangnya gairah dari murid untuk menerima pembelajaran.

Kognitivisme

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas

Ciri –ciri teori belajar kognitivisme adalah :

a)Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia

b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian

c) Mementingkn peranan kognitif

d) Mementingkan kondisi waktu sekarang

e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan

mempergunakan bentuk-bentuk reppresentatif yang mewakili obyek-obyek itu

di representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,

gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat

mental, misalnya seseorang menceritakan pengalamannya selama

mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah kembali kenegerinya sendiri.

Tampat-tempat yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak dapat

diabawa pulang, orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat-tempat itu. Pada

waktu itu sedang bercerita, tetapi semulanya tanggapan-tanggapan, gagasan

dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada

orang yang mendengarkan ceritanya.

Proses pembelajaran dalam teori kognitivisme terjadi jika iswa akan belajar dengan baik jika isi pelajarannya didefinisikan dan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa (advanced organizer), dengan demikian akan mempengaruhi pengaturan kemampuan belajar siswa.

Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran yaitu guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat

Page 5: Bdp

dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.

Menurut saya, teori ini tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan, sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

Konstruktivisme

Makna belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana pesrta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan idea-idea baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.

Ciri – ciri teori belajar konstruktivisme antara lain :

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.

2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya

dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi

perubahan konsep ilmiah

4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses

kontruksi berjalan lancar.

5. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah

pertanyaan

Proses pembelajarannya adalah guru tidak boleh hanya semata-mata

memberikan pengetahuan kepada siswa . Siswa harus membangun

pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu

proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi

sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-

ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-

strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada

siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka

Page 6: Bdp

mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus diupayakan

agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.

Implikasi dalam pembelajaran teori konstruktivisme adalah :

a. Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas

dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum

mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini

menunjukkan bahwa seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada

sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar

sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti

dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha

yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul memahami suatu

materi yang diajarkan.

b.Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan

materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan

ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan

dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya

c. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental

yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran

yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-

model itu.

d. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk

masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya

“menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan

pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang

membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental

yang diperlukan.

e.Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang

memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh

peserta didik.

f. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar

kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Page 7: Bdp

g. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar

yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan

teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi

engetahuan pada diri peserta didik.

Menurut saya, dalam teori konstruktivisme ini peran guru sangat minimum dalam proses belajar sedangkan siswa banyak yang berbeda presepsi antara siswa yang lainnya.

5. Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam memilih atau menentukan strategi atau model atau metode pembelajaran yang akan digunakan, antara lain tentang karakteristik siswa, karakteristik materi ajar, media, dan alokasi waktu yang tersedia. Uraikan secara sistematis keterkaitan antara strategi atau model atau metode yang dipilih dengan beberapa karakteristik tersebut!

Jawab :

Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada penetapan.

1. Tujuan PembelajaranPenetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Misalnya, seorang guru Olahraga dan Kesehatan menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa dapat mendemontrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu siswa-siswa mencapai tujuan adalah metode ceramah, guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba dan dilaksanakan di lapangan, kemudian metode demonstrasi, siswa-siswa mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar, selanjutnya dapat digunakan metode pembagian tugas, siswa-siswa kita tugasi, bagaimana menjadi keeper, kapten, gelandang, dan apa tugas mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerjasama dan menendang bola.

Dalam contoh ini, terdapat kemampuan siswa pada tingkat kognitif dan psikomotorik. Demikian juga diaplikasikan kemampuan Afektif, tentang bagaimana

Page 8: Bdp

kemampuan mereka dalam bekerjasama dalam bermain bola dari metode pemberian tugas yang diberikan guru kepada setiap individu.

Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil belajar atau hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar yaitu:

Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar. Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan

melalui peformnce siswa. Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikan performance nya Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur; Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus dimiliki), Condition (kondisi dan situasi) dan Degree (kualitas dan kuantítas hasil belajar).2. Aktivitas dan Pengetahuan Awal SiswaBelajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental.

Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sewaktu memberi materi pengajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan pretes tertulis, tanya jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menyusun strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswa.

Apa metode yang akan kita pergunakan? Sangat tergantung juga pada pengetahuan awal siswa, guru telah mengidentifikasi pengetahuan awal. Pengetahuan awal dapat berasal dari pokok bahasan yang akan kita ajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri, hanya metode yang dapat diterapkan ceramah, demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, pratikum, bermain peran dan lain-lain. Sebaliknya jika siswa telah memahami prinsip, konsep, dan fakta maka guru dapat mempergunakan metode diskusi, studi mandiri, studi kasus, dan metode insiden, sifat metode ini lebih banyak analisis, dan memecah masalah.

3. Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan

Page 9: Bdp

Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas. Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok. Pertama, program pendidikan umum. Kedua, program pendidikan akademik. Ketiga, Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian dikelompokkan ke dalam program pendidikan umum. Program pendidikan akademik bidang studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan.

Umpamanya ranah psikomotorik lebih dominant dalam pokok bahasan tersebut, maka metode demonstrasi yang dibutuhkan, siswa berkesempatan mendemostrasikan materi secara bergiliran di dalam kelas atau di lapangan. Dengan demikian metode yang kita pergunakan tidak terlepas dari bentuk dan muatan materi dalam pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:

a. InteraktifProses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

b. InspiratifProses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sndiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.

c. MenyenangkanProses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan. Proses pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik dan pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber-sumber belajar yang relevan.

d. MenantangProses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara

Page 10: Bdp

maksimal. Kemampuan itu dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.

e. MotivasiMotivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Alokasi Waktu dan Sarana PenunjangWaktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang Studi Biologi, metode yang akan diterapkan adalah metode praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita pergunakan, metode ceramah sangat perlu yang waktunya dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan.

Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi, karena dari hasil praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/problem yang mereka hadapi.

5. Jumlah SiswaIdealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas, sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini bertentangan, manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar, bila pendidikan mempertimbangkan biaya sering mutu pendidikan terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada sekolah dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan sekolah lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat idealnya satu kelas pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan 24 orang

Page 11: Bdp

Ukuran kelas besar dan jumlah siswa yang banyak, metode ceramah lebih efektif, akan tetapi yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode lainnya, terutama dalam pengukuran keberhasilan siswa. Disamping metode ceramah guru dapat melaksanakan tanya jawab, dan diskusi. Kelas yang kecil dapat diterapkan metode tutorial karena pemberian umpan balik dapat cepat dilakukan, dan perhatian terhadap kebutuhan individual lebih dapat dipenuhi.

6. Pengalaman dan Kewibawaan PengajarGuru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar minimal 5 tahun. Dengan demikian guru harus memahami seluk-beluk persekolahan. Strata pendidikan bukan menjadi jaminan utama dalam keberhasilan belajar akan tetapi pengalaman yang menentukan, umpamanya guru peka terhadap masalah, memecahkan masalah, memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa, mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Jabatan guru adalah jabatan profesi, membutuhkan pengalaman yang panjang sehingga kelak menjadi profesional, akan tetapi profesional guru belum terakui seperti profesional lainnya terutama dalam upah (payment), pengakuan (recognize). Sementara guru diminta memiliki pengetahuan menambah pengetahuan (knowledge esspecialy dan skill) pelayanan (service) tanggung jawab (responsbility)dan persatuan (unity) (Glend Langford, 1978).Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa. Kewibawaan merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial, guru merupakan sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh anakanak didiknya. Kewibawaan ada pada orang dewasa, ia tumbuh berkembang mengikuti kedewasaan, ia perlu dijaga dan dirawat, kewibawaan mudah luntur oleh perbuatan-perbuatan yang tercela pada diri sendiri masing-masing. Jabatan guru adalah jabatan profesi terhomat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat, menjadi suri tauladan dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan masyarakat.

7. Media

Dalam hal ini media sangat penting untuk menunjang strategi yang kita gunakan.

Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi

mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-

prinsip penggunaanya antara lain:

Page 12: Bdp

1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral

dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang

berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya

dimanfaatkan sewaktu-waktu.

2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang

digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

belajar-mengajar.

3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media

pengajaran yang digunakan.

4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media

pengajaran.

5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan

sembarang mengunakannya.

6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka

guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar

proses belajar-mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.