bbl

10
2. PEMERIKSAAN FISIK BBL NILAI APGAR Klinis 0 1 2 Detak jantung Tidak ada < 100 x/menit >100x/menit Pernafasan Tidak ada Tak teratur Tangis kuat Refleks saat jalan nafas dibersihkan Tidak ada Menyeringai Batuk/ bersin Tonus otot Lunglai Fleksi ekstrimitas (lemah) Fleksi kuat gerak aktif Warna kulit Biru pucat Tubuh merah ekstrimitas biru Merah seluruh tubuh Nilai 0-3 : Asfiksia berat Nilai 4-6 : Asfiksia sedang Nilai 7-10 : Normal Dilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-1 dan menit ke-5, bila nilai apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, bukan untuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai 30 detik setelah lahir bila bayi tidak menangis. (bukan 1 menit seperti penilaian skor Apgar). Nilai Apgar 1 menit menunjukkan toleransi bayi terhadap proses kelahirannya. Nilai Apgar 5 menit menujukkan adaptasi bayi terhadap lingkungan barunya. 17. PENYEBAB KEJANG 1. Metabolik

Upload: rahmi

Post on 08-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bblr

TRANSCRIPT

2. PEMERIKSAAN FISIK BBLNILAI APGARKlinis012

Detak jantungTidak ada< 100 x/menit>100x/menit

PernafasanTidak adaTak teraturTangis kuat

Refleks saat jalan nafas dibersihkanTidak adaMenyeringaiBatuk/bersin

Tonus ototLunglaiFleksi ekstrimitas (lemah)Fleksi kuat gerak aktif

Warna kulitBiru pucatTubuh merah ekstrimitas biruMerah seluruh tubuh

Nilai 0-3 : Asfiksia berat Nilai 4-6 : Asfiksia sedang Nilai 7-10 : NormalDilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-1 dan menit ke-5, bila nilai apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, bukan untuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai 30 detik setelah lahir bila bayi tidak menangis. (bukan 1 menit seperti penilaian skor Apgar). Nilai Apgar 1 menit menunjukkan toleransi bayi terhadap proses kelahirannya. Nilai Apgar 5 menit menujukkan adaptasi bayi terhadap lingkungan barunya.17. PENYEBAB KEJANG1.Metabolika.Hipoglikemia => WHY DILAKUKAN PEMERIKSAAN GULA DRHBila kadar darah gula kurang dari 30 mg% pada neonatus cukup bulan dan kurang dari 20 mg% pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Hipoglikemia dapat dengan/tanpa gejala. Gejala dapat berupa serangan apnea, kejang sianosis, minum lemah, biasanya terdapat pada bayi berat badan lahir rendah, bayi kembar yang kecil, bayi dari ibu penderita diabetes melitus, asfiksia.b.HipokalsemiaYaitu: keadaan kadar kalsium pada plasma kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 4 MEq/LGejala: tangis dengan nada tinggi, tonus berkurang, kejang dan diantara dua serangan bayi dalam keadaan baik.c.HipomagnesemiaYaitu kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,2 mEg/l. biasanya terdapat bersama-sama dengan hipokalsemia, hipoglikemia dan lain-lain.Gejala kejang yang tidak dapat di atasi atau hipokalsemia yang tidak dapat sembuh dengan pengobatan yang adekuat.d.Hiponatremia dan hipernatremiaHiponatremia adalah kadar Na dalam serum kurang dari 130 mEg/l. gejalanya adalah kejang, tremor. Hipertremia, kadar Na dalam darah lebih dari 145 mEg/l. Kejang yang biasanya disebabkan oleh karena trombosis vena atau adanya petekis dalam otak.e.Defisiensi pirodiksin dan dependensi piridoksisnMerupakan akibat kekurangan vitamin B6. gejalanya adalah kejang yang hebat dan tidak hilang dengan pemberian obat anti kejang, kalsium, glukosa, dan lain-lain. Pengobatan dengan memberikan 50 mg pirodiksinf.AsfiksiaSuatu keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir etiologi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer O2dari ibu ke janin.2.Perdarahan intracranialDapat disebabkan oleh trauma lahir seperti asfiksia atau hipoksia, defisiensi vitamin K, trombositopenia. Perdarahan dapat terjadi sub dural, dub aroknoid, intraventrikulus dan intraserebral. Biasanya disertai hipoglikemia, hipokalsemia. Diagnosis yang tepat sukar ditetapkan, fungsi lumbal dan offalmoskopi mungkin dapat membantu diagnosis. Terapi : pemberian obat anti kejang dan perbaikan gangguan metabolism bila ada.3.InfeksiInfeksi dapat menyebabkan kejang, seperti : tetanus dan meningitis4.Genetik/kelainan bawaan5.Penyebab laina.PolisikemiaBiasanya terdapat pada bayi berat lahir rendah, infufisiensi placenta, transfuse dari bayi kembar yang satunya ke bayi kembar yang lain dengan kadar hemoktrokit di atas 65%b.Kejang idiopatikTidak memerlukan pengobatan yang spesifik, bila tidak diketahui penyebabnya berikan oksigen untuk sianosisnyac.Toksin estrogenMisalnya : hexachlorophene

11. DOWN SCORE

5. KEUTAMAAN ASI1. memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena asi mengandung prebiotik. KEKEBALAN TBH 15-20 LBH BAIK2. ASI dapat membantu menurunkan kadar bilirubinHubungan antara pemberian ASI dan penurunan kadar bilirubin telah lama terbukti. Itulah mengapa, bayi kuning amat disarankan banyak menyusu ASI. Tingkatkan frekuensi menyusui sekitar 1012 kali dalam sehari. Patut diketahui, asupan cairan yang kurang (termasuk pemberian ASI) dapat menyebabkan kuning pada bayi. Ini biasanya tampak pada hari ke-3 sampai ke-5 dengan tanda penambahan berat badan yang minim dan urine berwarna pekat.2. menurunkan terjadinya resiko alergi3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan4. menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk5. mendukung pertumbuhan kecerdasan anak karena ASI kaya akan AA|DHA6. memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang7. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak.8. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari9. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.3. A.2. Pemberian susu formula pada bayi kurang bulan (BKB)Bayi kurang bulan memerlukan kalori, lemak dan protein lebih banyak dari bayi cukup bulan agar dapat menyamai pertumbuhannya dalam kandungan. ASI bayi prematur mengandung kalori, protein dan lemak lebih tinggi dari ASI bayi matur, tetapi masalahnya adalah ASI prematur berubah menjadi ASI matur setelah 3 -4 minggu. Jadi untuk BKB kurang dari 34 minggu setelah 3 minggu kebutuhan tidak terpenuhi lagi.Volume lambung BKB kecil dan motilitas saluran cerna lambat sehingga asupan ASI tidak optimal. Untuk merangsang produksi ASI, diperlukan isapan yang baik dan pengosongan payudara. Refleks mengisap bayi prematur kurang / belum ada, akibatnya produksi ASI sangat tergantung pada kesanggupan ibu memerah.Beberapa penelitian klasik antara lain oleh Lucas dan Schanler telah membuktikan manfaat ASI pada bayi prematur, akan mengurangi hari rawat, menurunkan insidensi enterokolitis nekrotikans (EKN) dan menurunkan kejadian sepsis lanjut, hal hal yang sangat bermakna untuk perawatan BKB kecil di Indonesia. Sehingga perlu diusahakan memberi kolostrum (perah) terutama pada perawatan bayi di hari hari pertama.Untuk mengatasi masalah nutrisi selanjutnya, setelah ASI prematur berubah menjadi ASI matur dianjurkan penambahan penguat ASI (HMF atau human milk fortifier, saat ini belum tersedia secara meluas di Indonesia). Penguat ASI adalah suatu produk komersial berisi karbohidrat, protein dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi kurang bulan. HMF yang proteinnya berasal dari susu sapi, biasanya dicampurkan dalam air susu ibu bayi sendiri . Bila tidak tersedia penguat ASI, pemberian susu prematur dapat dibenarkan terutama untuk bayi prematur yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu atau berat lahir kurang dari 1500 gram. Apabila terdapat alergi terhadap susu sapi sebaiknya susu formula yang diberikan adalah susu formula yang telah dihidrolisis sempurna. Schanler menemukan pemberian HMF pada ASI donor kurang bermanfaat mungkin karena prosedur pemanasan yang harus dilalui. Selanjutnya, bila bayi sudah stabil, susu prematur dapat diberikan dengan Alat Bantu Laktasi (Lact Aid / Suplementer)untuk melatih bayi belajar mengisap6. EFEK SUSU FOMULABayi yang diberisusuformula sangat rentan terhadap penyakit-penyakit di bawah ini :1. Infeksi saluran pencernaan (muntah, mencret)2. Infeksi saluran pernafasan3. Meningkatkan resiko alergi4. Meningkatka resiko serangan asma5. Menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif6. Meningkatkan resiko kegemukan (obesitas)7. Meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah8. Meningkatkan resiko kencing manis9. Meningkatkan resiko kanker pada anak10. Meningktakan resiko penyakit menahun11. Meningkatkan kurang gizi12. Meningkatkan resiko kematian

Mengapasusuformula berbahaya ?susuformula dianggap berbahaya karena alasan-alasan di bawah ini :1. Ahli kimia Dr Chris Exley, yang memimpin studi di Keele University, Staffordshire, mengatakan: Kadar tinggi alumunium dalamsusuformula sebenarnya cukup berbahaya sebab berkaitan erat dengan kerusakan syaraf, tulang, hingga potensi demensia pada kehidupan di kecil di masa depan2. Dari member milis yang lain, yang pernah bekerja di perusahaansusu, ada 7 point yang lebih komprehensif berikut : Susuformula adalahsususapi yang sampai kapanpun tidak akan pernah sama dengan ASI. Susuformula yang tagline-nya kaya akan AA, DHA, kolin, dll yang fungsinya untuk otak, itu adalah semuanya premix atau bahan kimia sintetis & bukan alami. Sebagaimana kita tahu bahan kimia sintetis/buatan yang bila diberikan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping yang dikhawatirkan akan merugikan. Gula padasusuformula mayoritas berupa sukrosa. Ada jugasusuformula yang klaimnya tidak mengandung gula, tetapi gula karbohidrat berupa laktosa yang mirip dengan ASI. Gula tambahan itu yang akan menjadi bahan aditif, sehingga bayi ketergantungan padasusuformula karena rasanya yang manis. Gula itu juga bersamaan akan mengganggu kerja organ ginjal bayi sehingga lebih berat untuk mencerna gula atau disebut Renal Salute Load (RSL). Kasein padasusuformula susah dicerna oleh bayi, sehingga membuat gumpalan di pencernaan bayi, yang membuat bayi mengalami gangguan pencernaan.7. ciri-ciri normal pada BBL :1. Berat badan 2500 - 4000 gram2. Panjang badan 48 - 52 cm3. Lingkar dada 30 - 38 cm4. Lingkar kepala 33 - 35 cm5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit6. Pernafasan - 60 40 kali/menit7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup 8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna9. Kuku agak panjang dan lemas10. Genitalia;Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minoraLaki laki testis sudah turun, skrotum sudah ada11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan1. BAYI KUNING KDR BILIRUBIN +++ KARNA: Bayi baru lahir menghasilkan bilirubin lebih banyak dari orang dewasa karena sel darah merah bayi baru lahir usianya lebih pendek sehingga dihancurkan lebih cepat Kondisi hati bayi baru lahir belum cukup matang untuk mengolah dan mengeluarkan bilirubin dari darah secara maksimal Kadar bilirubin yang diserap kembali dari usus cukup besar sebelum bayi dapat mengeluarkannya dalam tinja.Warna kekuningan pada bayi baru lahir adakalanya merupakan kejadianalamiah(fisologis), adakalanya menggambarkan suatupenyakit(patologis).Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir cukup bulan (masa kehamilan yang cukup), dan persentasenya lebih tinggi pada bayi prematur.Secara garis besar, batasan kekuningan bayi baru kahir karena prosesalamiah(fisiologis) adalah sebagai berikut: Warna kekuningan nampak pada hari kedua sampai hari keempat. Secara kasat mata, bayi nampak sehat Warna kuning berangsur hilang setelah 10-14 hari. Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah kurang dari 12 mg%.Adapun warna kekuningan pada bayi baru lahir yang menggambarkan suatupenyakit(patologis), antara lain: Warna kekuningan nampak pada bayi sebelum umur 36 jam. Warna kekuningan cepat menyebar kesekujur tubuh bayi. Warna kekuningan lebih lama menghilang, biasanya lebih dari 2 minggu. Adakalanya disertai dengan kulit memucat (anemia). Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah lebih dari 12 mg% pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10 mg% pada bayi prematur.

A.3. Pemberian susu formula pada bayi cukup bulan (BCB) (KNP MLS MENYUSU N EFEK SUSU FORMULA)memberi susu formula terutama pada hari hari pertama kelahiran mungkin mengganggu produksi ASI, bonding, dan dapat menghambat suksesnya menyusui dikemudian hari. Bayi yang diberi formula akan kenyang dan cenderung malas untuk menyusu sehingga pengosongan payudara menjadi tidak baik. Akibatnya payudara menjadi bengkak sehingga ibu kesakitan, dan akhirnya produksi ASI memang betul menjadi kurang. Belum lagi akibat pemberian susu formula, masalah medis lain yang mungkin timbul adalah perubahan flora usus, terpapar antigen dan kemungkinan meningkatnya sensitivitas bayi terhadap susu formula (alergi) dan bayi kurang mendapat perlindungan kekebalan dari kolostrum yang keluar justru di hari hari pertama kelahiran16. PENYEBAB SEPSIS

Infeksi terjadi dengan cara ; Pemberian susu formula (pengolahan tidak hygienis, kontaminasi dari lingkungan) Masuknya mikroorganisme melalui umbilicus, pharynx, telinga, sistem pernafasan, saluran kemih, gastro intestinal Kontaminasi dengan bayi, individu atau lingkungan seperti pemakaian alat suction, pemasangan infus Bakteri disebutwater bugs(karena mampu tumbuh dalam air) ditemukan pada : Sumber air Alat pengatur kelembaban Mesin penghisap lendir Alat bantu pernafasan Daur kateter vena ddan arteri Sampel darah Alat monitor TTV10. TINGKATAN IKTERIKTabel Pembagian Ikterus Menurut Metode KremerDerajat IkterusDaerah IkterusPerkiraan Kadar Bilirubin

IDaerah kepala dan leher5,0 mg%

IISampai badan atas9,0 mg%

IIISampai badan bawah hingga tungkai11,4 mg%

IVSampai daerah lengan, kaki bawah, lutut12,4 mg%

VSampai daerah telapak tangan dan kaki16,0 mg%

Tabel Perkiraan Klinis Derajat IkterusUsiaIkterus Terlihat PadaKlasifikasi

Hari 1Setiap ikterus yang terlihat*Ikterus berat

Hari 2Lengan dan tungkai**

Hari 3 dan seterusnyaTangan dan kaki

BAYI MTA CEKUNG => KEKURANGAN CAIRAN (ELEKTROLIT)