bbc313 slide anti koagulansia - pengawet dan sampling
DESCRIPTION
jbjkvjwvjwvwivwn kwnwnwe wkenvnrebwev uwbeuwbv uubvvujwrvuwr uwbrubwr iubwinr iwreiw rvw i iwiwe w uvw nvvjrbnjrvv ub wrv w vuwjv uowj vjw vwrol ju owjrvwrvw wv w w nwor vw wjr wTRANSCRIPT
Anti Koagulansia, pengawet dan samplingsamplingDr.Ozar Sanuddin, SpPKDr.Ozar Sanuddin, SpPKDr.Ozar Sanuddin, SpPKDr.Ozar Sanuddin, SpPK
Anti KoagAulansia
• Adalah suatu bahan kimia/substansi
yang dapat menekan, menunda atau yang dapat menekan, menunda atau
mencegah pembekuan darah.
Jenis- jenis anti koagulansia
1. Etilen Diamin Tetra Asetat,
2. Natrium Oxalat.
3. Natrium Citrat.3. Natrium Citrat.
4. Heparin.
5. CPD-A.
6. Na F
1. Etilen Diamin Tetra Asetat
• Bentuk garam di, tri atau tetra
sodium,potasium dan lithium
• Garam dipotasium > baik dari • Garam dipotasium > baik dari
garam sodium ok daya larut lebih
tinggi
• Ada dalam 2 bentuk :
a. larutan 10% � Pengenceran.
b. kering �lambat larut dalam b. kering �lambat larut dalam
darah � goyang (1-2) menit.
• Tidak untuk pemeriksaan hemoragik tes
( aPTT,PT,TT dan fungsi thrombosit).
• Tidak mempengaruhi pemeriksaan
glukosa, kreatinin dan urea.glukosa, kreatinin dan urea.
• Untuk pemeriksaan darah lengkap ( Hb,
Ht,LED,retikulosit,eritrosit,leukosit,
thrombosit,nilai MC),Hapusan/morfologi
DT.
• Dosis >1 mg/ml (refreegerator)
� morfologi eritrosit tetap
• Dosis > 2 mg/ml • Dosis > 2 mg/ml
� Ht turun, big trombosit.
Natrium sitrat
• Bentuk larutan 3,8 %, isotonik dengan darah.
• Prinsip: mengikat Ca++ yang berperan dalam proses berperan dalam proses koagulasi.
• Untuk pemeriksaan :
- Hemoragik tes,
- Faktor pembekuan
- Fungsi trombosit.
- Fibrinogen/Fibrin Degradation
Products(FDP)
- LED Westergen( 1 : 4 )
Natrium Oxalat
• Biasanya dalam bentuk campuran
antara ammonium dan kalium
oxalat ( 3 : 2 )oxalat ( 3 : 2 )
• Disebut campuran seimbang
(Heler dan PaulHeler dan PaulHeler dan PaulHeler dan Paul).
• Bentuk tunggal,
- Ammonium oxalat�MCV ↑.
- Kalium oxalat� eritrosit - Kalium oxalat� eritrosit
mengerut.
• Larutan oxalat seimbang:
- Ammonium oxalat 12 gr
- Kalium oxalat 8 gr- Kalium oxalat 8 gr
- Aquadest ad 1000 ml
Citrate Phosphate and Dextrose –Adenine (CPD-A)
• Untuk transfusi darah.
• 1 unit darah(450 ml darah + 63 ml
CPD-A)
• 1 unit darah(450 ml darah + 63 ml
CPD-A)
• Cara kerja :Sitrat mengikat Ca++
plasma, mencegah aktivasi kaskade
koagulasi.
• Pospat sebagai substrat
membantu mempertahankan
kadar 2,3 DPG. kadar 2,3 DPG.
• Adenin (Nucleotide) substrat
untuk proses metabolisme dan
komponen seluler
Heparin
• Anti koagulansia alamiah dalam
tubuh.
• Kadar rendah�dapat mencegah• Kadar rendah�dapat mencegah
pembekuan.
• Merupakan mukopolisakarida
sulfat.
• Dengan bantuan protein
kofaktor bertindak sebagai anti
protrombin dan anti trombin.protrombin dan anti trombin.
• Melindungi dan mencegah
aglutinasi platelet.
• Heparin komersil mengandung pospat
� sebaiknya jangan digunakan untuk
menentukan parameter yang
mengandung pospat.mengandung pospat.
• Efek cytotoxic terhadap sel imposit �
anti koagulansia lain untuk uji liposit
• Dalam bentuk garam Na,K,Li
• Bentuk vacunteiner heparine • Bentuk vacunteiner heparine
tube � mahal.
• Pemeriksaan AGDA dan
elektrolit
• Dosis : 0,2 mg/ml darah.
Bentuk cair � kering, higroskopis
(100 C), tidak mempengaruhi (100 C), tidak mempengaruhi
bentuk eritrosit
Pengawet
• Suatu bahan yang digunakan untuk
mencegah penguraian komponen
yang terdapat dalam urine (kecuali yang terdapat dalam urine (kecuali
elektrolit), cairan tubuh lain oleh
bakteri dan jamur.
• Asam klorida 10 N
• Asam sulfat pekat
• Natrium karbonat 10 • Natrium karbonat 10
• Asam asetat glasial 10 dan 25
ml
Pemilihan pengawet
• Sangat tergantung pada jenis spesimen
/materi yang akan diperiksa.
• Pengawet urin yang sering digunakan
pada laboratorium :pada laboratorium :
- Toluen dan
- Timol
Toluen
� Dalam bentuk larutan.
� Dosis : 3 ml/liter urine
� Pengawet yang paling banyak � Pengawet yang paling banyak
dipakai.
� Bersifat all round.
• Dalam kondisi dingin dapat menahan
perombakan komponen-komponen
urine oleh kuman.
• Biasa dipakai untuk pemeriksaan • Biasa dipakai untuk pemeriksaan
urine 24 jam
• Setiap penambahan urine ,harus
dikocok.
Thymol
• Dosis :
- 1-2 tablet/liter urine.
- larutan 10 % Thymol dalam - larutan 10 % Thymol dalam
propanol � Dosis: 5ml /urine 24 jam.
• Sifat hampir = toluen.
• Tidak mengganggu pemeriksaan protein, elektrolit, glukosa, kreatinin, keton dan bilirubin.
• Over dosis� false positive proteinuria • Over dosis� false positive proteinuria pada pemanasan dengan asam asetat.
Formaldehide 40 % .
• Tidak dianjurkan untuk
pemeriksaan gula (menggangu
reaksi reduksi )
• Pengawet sedimen khusus pada • Pengawet sedimen khusus pada
penilaian kuantitatif.
• Dosis
1-2 ml formaldehid + urine 24 jam.
• Campur dan kocok dengan baik pada
setiap penambahan urine.
• Campur dan kocok dengan baik pada
setiap penambahan urine.
• Over dosis� mengganggu reaksi
reduksi.
H2SO4 pekat
• Untuk penentuan :
Calsium,kandungan nitrogen & bahan
inorganik lain secara kuantitatip.inorganik lain secara kuantitatip.
• Dosis ditentukan dengan cara
mengusahakan pH urine tetap 4.5
(pakai kertas nitrazin)
• Reaksi asam akan mencegah :
- Pelepasan gugus nitrogen
dalam bentuk amoniak dalam bentuk amoniak
- Pengendapan calsium fosfat
HCl 10 N.
• Untuk pemeriksaan:
� Steroid
� Cathecolamin� Cathecolamin
� Adrenalin dan noradrenalin
• Dosis 10 ml.
Asam asetat glasial
• Dosis 10 ml (pH 4.5) � Aldosteron
25 ml (pH 2.0) � Serotinin.25 ml (pH 2.0) � Serotinin.
Na2CO3 10 gr
• Biasanya dalam bentuk campuran
5 gr Na2CO3 + 2 ml toluen.
• Harus menggunakan botol berwarna.• Harus menggunakan botol berwarna.