bbb
DESCRIPTION
bTRANSCRIPT
![Page 1: bbb](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071805/563db93f550346aa9a9b7d11/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 4
PEMBAHASAN
Buta warna (color blind) terjadi disebabkan ketidakmampuan sel-
sel kerucut mata untuk menangkap spektrum baik warna tertentu maupun
keseluruhan. Hal yang paling sering menjadi penyebab ketidakmampuan
sel-sel kerucut ini adalah factor genetic yang merupakan bawaan dari
kedua orang tua. kelainan ini juga sering disebut sex linked, karena
kelainan ini dibawa oleh kromosom X, sehingga dapat diartikan kromosom
Y tidak membawa faktor buta warna. Seorang perempuan disebut sebagai
‘pembawa sifat’ menunjukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat
buta warna. Perempuan dengan pembawa sifat, secara fisik tidak
mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada
umumnya, tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan
faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita
buta warna.
Buta warna (color blind) dapat juga disebabkan dari pengaruh
kerusakan retina, saraf optik, dan daerah otak bagian atas (cranial).
Kerusakan daerah otak bagian atas dapat menyebabkan buta warna (color
blind) dikarenakan otak bagian atas memiliki peran dalam identifikasi
warna yang meliputi “parvocellular pathway” dari nuklei lateral
geniculate dari talamus, visual area V4 dari korteks penglihatan. Selain itu,
buta warna juga dapat disebabkan oleh efek dari penyakit tertentu. Pada
penyakit atau adanya kelainan pada macula, seperti renitis sentral dan
degenerasi macula sentral, neuropati iskemia, dan galukoma dengan atrofi
optic memberikan gangguan penglihatan pada warna biru dan kuning.
Buta warna (color blind) dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis,
yaitu monokromat, dikromat dan anomaly trikomat.
![Page 2: bbb](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071805/563db93f550346aa9a9b7d11/html5/thumbnails/2.jpg)