bbab 2

38
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefenisikan sistem yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Upload: rahmat-agung

Post on 15-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem komputer

TRANSCRIPT

Page 1: bbab 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefenisikan sistem yaitu

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefenisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Sedangkan pendekatan sistem

yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan suatu

sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.

Kedua kelompok defenisi ini adalah benar dan tidak ada bertentangan,

yang berbeda adalah cara pendekatannya [(Ing Ngarso:2000)].

2.1.1 Karekteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu [(Ing

Ngarso:2000)] :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

Page 2: bbab 2

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut.Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk

subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Page 3: bbab 2

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk

dapat keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data

adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem komputer akan mengolah

masukan berupa data-data menjadi keluaran berupa informasi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang di

butuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.

Page 4: bbab 2

2.1.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan

tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan

waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem

melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan

sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipilihara. Bila operasi sudah

dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta

tidak dapat diatasi dalam tahap pemiliharaan sistem, maka perlu dikembangkan

lagi suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap pertama,

yaitu tahap perencanaan sistem siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem

(system life cycle). Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupakan suatu

bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan lngkah-langkah

dalam tahapan tersebut dalam pengembangannya.

Ide dari system life cycle adalah sederhana dan masuk akal.Pada system life

cycle, tiap-tiap dari pengembangan sistem dibagi menjadi tahapan kerja.Tiap-tiap

tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Tahapan utama siklus hidup

pengembangan sistem dapat terdiri dari tahapan perencanaan sistem (system

planning), analisa sistem (system analysis), desain sistem (system des

ign), seleksi sistem (system selection) implementasi sistem (system

implementation) dan perawatan sistem (system maintenance). Tahapan-tahapan

seperti ini sebenarnya merupakan tahapan dalam pengembangan sistem teknik

(engineering system). Tampak bahwa daur hidup dari sistem teknik dan sistem

informasi dapat sama atau mirip. Hal ini tidaklah kebetulan, karena proses

pengembangan sistem informasi adalah proses teknik dan proses semacam ini

Page 5: bbab 2

harus mengikuti langkah-langkah yang sama serta prinsip-prinsip umum dari

sistem teknik. Istilah softwere engineering merupakan proses pengembangan

perangkat lunak yang merupakan subsistem dari pengembangan sistem informasi.

Secara umum siklus hidup pengembangan sistem dapat digambarkan pada

gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem [(Ing Ngarso:2000)]

2.1.3 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus

dari sistem sekarang dikenal dengan nama arus data (Data Flow Diagram). Data

Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

memperhitungkan lingkungan fisik. Data Flow Diagram merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Pada dasarnya terdapat beberapa simbol yang digunakan pada Data Flow

Diagram antara lain pada tabel 2.1 :

Kebijakan dan perencanaan sistem

Perawatan sistem

Analisa sistem

Desain (perancangan) system secara umum

Desain (perancangan) system terinci

Seleksi sistem

Implementasi (penerapan) sistem

Awal Proyek Sistem

Pengembangan Sistem

Manajemem Sistem

Page 6: bbab 2

Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram

Simbol Fungsi

Eksternal Entity (kesatuan luar) / Boundary (batas sistem)

Data Flow (arus data)

Process (proses)

Data Store (simpanan data)

2.1.4 Flowchart

Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-

algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.

Tabel 2.3 berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam menggambar

suatu flowchart [(http://faculty.petra.ac.id)] :

Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart

Simbol Nama Fungsi

TERMINATOR Permulaan/akhir program

GARIS ALIR Arah aliran program

PREPARATION Proses inisialisasi/pemberian

harga awal

PROSESProses

perhitungan/prosespengolahaINPUT/OUTPUT

DATA

Proses input/output data,

parameter, informasiPREDEFINED

PROCESS

Permulaan sub

program/proses menjalankan

sub program

Page 7: bbab 2

DECISIONPerbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk ON PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada OFF PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

2.2. Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 (http://www.atmel.com)merupakan salah satu

mikrokontroler keluaran dari ATMEL yang termasuk dalam bagian

mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini mempunyai instruction set dan

susunan pin yang sama dengan keluaran Intel 8051 atau 8031. Beberapa jenis

keluaran mikrokontroler dari ATMEL adalah :

Tabel 2.4. Jenis-jenis Mikrokontroler keluaran ATMEL

Jenis Memori

ProgramMemori Data

(bytes)Pewaktu

16 bitTeknologi

AT89C1051 1 K Flash 64 RAM 1 CMOS

AT89C2051 2 K Flash 128 RAM 2 CMOS

AT89C51 4 K Flash 128 RAM 2 CMOS

AT89C52 8 K Flash 256 RAM 3 CMOS

AT89C55 20 K Flash 256 RAM 3 CMOS

AT89S8252 8 K Flash 256 RAM

2K EEPROM

3 CMOS

AT89S52 8 K Flash 256 RAM 2 CMOS

(Sumber : Agfianto : 2002: 28)

AT89S52 (http://www.atmel.com)merupakan mikrokontroler dengan

konsumsi daya yang rendah, CMOS 8 bit microcomputer yang handal dengan 8K

Page 8: bbab 2

Flash ROM yang dapat ditulis dan dihapus (Programmable and Eraseable Read

Only Memory/ PEROM). Diproduksi oleh ATMEL menggunakan teknologi

memori non volatile kerapatan tinggi dan kompatibel dengan instruction set dan

pinout standar MCS-51.

Beberapa keistimewaan mikrokontroler AT89S52 ini adalah :

1. Kompatibel dengan keluarga MCS-51.

2. 8K bytes flash memory terintegrasi yang dapat ditulis/ hapus sebanyak

1000 kali.

3. Dapat beroperasi pada clock internal RAM.

4. 256 x 8 bit internal RAM.

5. 32 saluran I/O yang dapat diprogram.

6. 2 buah 16 bit pencacah/ pewaktu.

7. 5 sumber interupsi.

8. Saluran serial yang dapat diprogram

2.2.1 Pin-Pin dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 konfigurasi pin, dan fungsi dari

tiap-tiap pin dapat dikelompokkan menjadi sumber blok diagram dari

mikrokontroller AT89S52.

Page 9: bbab 2

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin–pin Mikrokontroler AT89S52

(http://www.atmel.com)

Masing-masing pin dari mikrokontroler AT89S52 memiliki beberapa

fungsi (www.atmel.com)adalah sebagai berikut:

Keterangan Pin :

1. Pin 1 sampai 8 : Port 1

Port 1 ini merupakan 8-bit bidirectionalI/O port yang dapat digunakan

sebagai input maupun output.

2. Pin 9 : Reset

Digunakan untuk mereset sistem.

3. Pin 10 sampai 17 : Port 3

Merupakan 8 bit bidirectional I/O Port. Disamping itu bisa juga berfungsi

sebagai :

a. Port 3.0 : Berfungsi sebagai RXD (Serial Input Port)

Page 10: bbab 2

b. Port 3.1 :Berfungsi sebagaiTXD(Serial Output Port)

c. Port 3.2 : Berfungsi sebagai INT 0 (external interrupt 0)

d. Port 3.3 : Berfugsi sebagi INT 1 (external interrupt 1)

e. Port 3.4 : Berfungsi sebagai WR ( Aktif low)

f. Port 3.5 : Berfungsi sebagai RD (Aktif Low)

4. Pin 18 : XTAL – 2

Merupakan output dari Penguat Osilator.

5. Pin 19 :XTAL - 1

Merupakan input dari penguat osilator yang ada dalam mikrokontroler

AT89S51.

6. Pin 20 : Gnd

Dihubungkan ke ground.

7. Pin 21 sampai 28 : Port 2

Port 2 ini merupakan 8-bit bidirectional I/O port.Pada port ini, disediakan

alamat untuk mengakses ekternal memori.

8. Pin 29 : PSEN

Akan diaktifkan apabila kita ingin membaca program ekternal memori.

9. Pin 30 : ALE / PROG

ALE( Address Latch Enable ) digunakan untuk menahan alamat memori

eksternal selama pelaksanaan instruksi.

10. Pin 31 : EA

External Access Enable (EA ) disambungkan ke ground untuk mengambil

kode instruksi dari program memori eksternal dimulai dari lokasi 0000H

Page 11: bbab 2

sampai FFFFH. Pin EA dihubungkan ke VCC jika melaksanakan program

internal.

11. Pin 32 sampai 39 : Port 0

Merupakan port paralel 8 bit bidirectional. Bila digunakan untuk mengakses

memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori dengan data.

12. Pin 40 : VCC

Pin 40 ( Vcc ) dihubungkan ke Vcc ( +5 volt ).

2.2.2 Blok Diagram Mikrokontroler AT89S52

Pada bagian ini digambarkan blok external yang terdapat pada piranti

mikrokontroler seperti terlihat pada gambar 2.2[(www.atmel.com)] :

Gambar 2.2Blok Diagram AT89S52

(http://www.atmel.com )

Page 12: bbab 2

2.2.3 Memori

Semua serpih tunggal dalam keluarga MCS-51 memiliki pembagian ruang

alamat untukprogram dan data.Pemisahan memori program dan memori data

memperbolehkanmemori data untuk diakses oleh alamat 8 bit. Sekalipun

demikian, alamat data memori 16bit dapat dihasilkan melalui register DPTR

(Data Point Register). Memori programhanya bisa dibaca tidak bisa ditulis karena

disimpan dalam EPROM. Dalam hal iniEPROM yang tersedia di dalam serpih

tunggal AT89S52 sebesar 8 Kbyte .

a. Memori Program

Pada EPROM 8 Kbyte, jika EA (External Access) bernilai tinggi, maka pro-

gram akanmenempati alamat 0000 H sampai 0FFF H secara internal. Jika

EA bernilai rendah makaprogram akan menempati alamat 1000 H sampai

FFFF H ke pr ogram eksternal.

b. Memori Data

Memori data internal dipetakan seperti pada gambar di bawah ini Ruang

memorinyadibagi menjadi tiga blok yaitu bagian 128 bawah, 128 atas, dan

ruang SFR ( SpecialFunction Register).

Page 13: bbab 2

Bagian RAM 128 byte bawah dipetakan menjadi 32 byte bawah dikelom-

pokkan menjadi4 bank dan 8 register (R0 sampai R7). Pada bagian 16 byte

berikutnya, di at as bank-bankregister, membentuk suatu blok ruang memori yang

bisa teralamati per bit ( bitaddressable). Alamat-alamat bit ini adalah 00 H hingga

7F H. Semua byte yang berada didalam 128 bawah dapat diakses baik secara lang-

sung maupun tidak langsung. Bagian 128atas hanya dapat diakses dengan pen-

galamatan tidak langsung.Bagian 128 atas dariRAM hanya ada di dalam piranti

yang memiliki RAM 256 byte.

2.2.4 Status Register (SREG)

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi

yang dilakukan ketika suatu intruksi dieksekusi SREG merupakan bagian dari inti

CPU mikrokontroler.

a. Bit 7-1: Global Interrupt Enable.

Bit harus diset untuk meng-enable interupsi. Hal ini dilakukan dengan cara

mengaktifkan interupsi yang akan digunakan, melalui meng-enable bit

control register yang bersangkutan secar individu. Bit akan di-clear apabila

terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, dan bit tidak akan

mengizinkan terjadinya interupsi, serta akan diset kembali oleh RET1.

Page 14: bbab 2

b. Bit 6-T: Bit Copy Storage.

Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan

dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPRdapat disalinke bit

T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali

ke suatu bit dalam register GPR menggunakan intruksi BLD.

c. Bit 5-h: Half carry flag.

d. Bit 4-s: Sign Bit.

Bit S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (negative) dan Flag V

(complement dua overflow).

e. Bit 3-V: Two’s Complement Overflow Flag.

Bit berguna untuk mendukung operasi aritmatika.

f. Bit 2-N: Negative Flag.

Apabila suatu operasi menghasilkanbilangan negative, maka flag-N akan

diset.

g.Bit 1-Z: Zero Flag.

Bit akan diset bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.

h. Bit 0-C: Carry Flag.

Apabila suatu operasi menghasilkan carry, maka bit akan diset.

2.2.5 I/O

Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal dengan piranti

di luar sistem.Sesuai dengan namanya, perangkat I/O dapat menerima maupun

memberi data dari /keserpih tunggal.

Ada dua macam piranti I/O yang digunakan, yaitu piranti untuk hubungan

serial UART(Universal Asynchronous Receiver Transmitter )dan piranti untuk

Page 15: bbab 2

hubungan pararelyang disebut dengan PIO (Pararel Input Output). Kedua jenis

I/O tersebut telah tersediadi dalam serpih tunggal AT89S52.

2.3 Komponen Pendukung

Pada bab ini akan dibahas mengenai komponen pendukung yang

digunakan dalam pembahasan perancangan alat ini antara lain:

2.3.1. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk

menghambat arus lisrtik agar mempunyai nilai tertentu.Berdasarkan bahan

pembuatannya, maka ada dua jenis resistor, yaitu resistor jenis lilitan kawat dan

resistor karbon.Berdasarkan nilai hambatannya ada dua jenis resistor, yaitu

resistor tetap dan resistor variabel. Berikut tampilan resistor pada gambar 2.30:

Gambar 2. 30 Resistor

Tabel 2.21. Kode warna dan arti kode pada resistor

WarnaPita ke 1

Angka ke 1Pita ke 2

Angka ke 2Pita ke 3

Banyak angka nol

Hitam 0 0 Tidak adaCoklat 1 1 SatuMerah 2 2 DuaOrange 3 3 TigaKuning 4 4 EmpatHijau 5 5 LimaBiru 6 6 EnamUngu 7 7 Tujuh

Abu-abu 8 8 DelapanPutih 9 9 Sembilan

Selain kode warna, nilai resistor dapat dicantumkan dengan menggunakan

kode huruf yang tercetak pada tubuh resistor. Nilai toleransi huruf ini dikodekan

Page 16: bbab 2

dengan huruf F = 1 %, G = 2 %, J = 5 %, K = 10%, M = 20 %. Untuk

mempersingkat penulisan, nilai hambatan yang besar diringkas dengan huruf R

untuk 1 ohm, k untuk kilo ohm, dan M untuk mega ohm. Huruf R, k dan M

dituliskan pada kode tersebut sebagai pengganti koma. Misalkan, kode 4k7J

berarti nilai hambatan 4,7 K 5 %.

2.3.2. Kapasitor

Kapasitor (kadangkala disebut juga kondensator) merupakan salah satu

blok utama dari satu sirkut elektronik. Komponen komponen ini bentuk dan

ukurannya macam-macam.

Ada yang dapat dipertukarkan, misalnya yang terbuat dari keramik dan

mika, biasanya keterangan ini disertakan pada daftar yang disertakan pada waktru

pembeli alat yang bersangkutan, kadang kala lebih disukai kapasitor milar.

Kapasitor kertas tak seperti jenis keramik dan mika, jauh kurang fleksibelitasnya,

sedangkan kapasitor elektronik hanya digunakan untuk pekerjaan pekerjaan

tertentu saja. Jenis-jenis kapasitor diperlihatkan pada gambar 2.31:

Gambar 2.31 Jenis-jenis Kapasitor

Page 17: bbab 2

Semua kapasitor terbuat dari ‘plat-plat ‘ yang dipisahkan satu sama

dengan yang lain oleh material insulasi (mungkin juga udara), karena itu simbol

untuk kapasitor adalah dipisahkan dua garis yang dipisahkan oleh spasi.

Kalau kapasitor itu adala elektrolitis maka ia akan memiliki polaritas,

seperti juga pada baterai. Polaritas biasanya juga diperlihatkan juga dengan simbol

skematis.

Seperti akan anda lihat sendiri nanti. Pada waktu mempelajari suatu

diagram sirkuit suatu kapasitor juga diperlihatkan dengan suatu garis yang agak

melengkung. Garis yang melengkung menyatakan sisi kapasitor yang akan

dihubungkan dengan bagian bumi.

Gambar 2.32Simbol kapasitor

Pernah kapasitor diberi kode warna, tetapi nyatanya sistem itu cukup

membingungkan. Karena itu semua menarik napas lega ketika hampir semua

(untungnya tak semua) kapasitor sekarang ini diberi kode diatas kapasitor itu

sendiri. Karena kapasitor itu jarang panas sekali (kecuali sesekali yang

elektrolitik) maka tanda yang ditulis pada kapasitor biasanya cukup bertahan

lama[(J.A.stanley:1999)].

2.3.3. Dioda

Page 18: bbab 2

Dioda adalah peralatan semikonduktor bipolar yang mempunyai dua kutub

berbeda yaitu Anoda dan Katoda.Biasanya digunakan untuk penyearah arus

listrik. Selain pada arus listrik, dioda juga dapat mengalir arus ( DC ), dari kutub

Anoda (+) ke kutub Katoda ( - ). Jika kutub Anoda diberi arus negatif dan katoda

diberi arus positif, maka akan bersifat menahan arus listrik.

Dioda merupakan gabungan antara bahan semikonduktor tipe P dan bahan

Semikonduktor tipe N. Bahan tipe P adalah bahan campuran yang terdiri dari

germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang

kekurangan elaktron dan bersifat positf. Bahan tipe N adalah bahan campuran

yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor dan merupakan bahan

yang kelebihan elektron dan bersifat negatif.

Dioda mempunyai sifat hanya dapat mengalirkan elektron atau arus pada

satu arah, secara ideal arus tidak dapat mengalir pada arah yang berlawanan, tetapi

kenyataannya terdapat sedikit pengaliran balik atau arus bocor.

Contoh dari dioda yang ada gambar 2.33:

Dioda penyearah

Dioda Tunnel

Dioda zener

Dioda backward bias

Dioda varactor

Gambar 2.33. Simbol Dioda

2.3.4. Transistor

N

P

Anoda Anoda

Katoda Katoda

Page 19: bbab 2

Transistor merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan yang

tidak dapat mengantar arus listrik menjadi dapat menghantar arus listrik atau

setengah mengantar (semikonduktor).

Dalam bidang elektronika komponen transistor banyak sekali jenisnya,

antara lain adalah Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (FET).

Transistor bipolar memiliki 3 buah terminal yang membentuk tiga buah kaki,

yaitu: kaki emiter disingkat e, kaki basis disingkat b dan kaki kolektor disingkat c.

Kita mengenal 2 macam transistor, yaitu:

1. Transistor PNP (Posistif Negatif Positif)

2. Transistor NPN (Negatif Positif Negatif)

Transistor asal mulannya adalah hasil pengembangan dari dua dioda jenis

PN dan NP yang dipertemukan menjadi satu, sehingga akan menghasilkan satu

elektroda ketiga yang berfungsi sebagai pengontrol parameter antara bahan PN

dan NP adalah seperti gambar dibawah:

Gambar 2.34. Transistor PNP dan Transistor NPN

Lambang dari transistor diperlihatkan pada gambar 2.14 :

emiter kolektor emiter kolektor

basis basis

Gambar 2.35 Lambang Transistor

Page 20: bbab 2

Berdasarkan skema yang ada transistor bukanlah merupakan bahan yang

simetrik, masing-masing materialnya tidak dapat di rubah fungsinya, baik material

P maupun material N.

Transistor mempunyai tiga elektroda yang terdiri dari Emiter, Basis dan

Kolektor.Masing-masing elektroda yang terdapat pada transistor mempunyai

fungsi yang berbeda.

2.3.5. IC LM 3915

Tegangan analog dan drive tingkat 10 LED, menyediakan linier analog

display. Sebuah pin tunggal mengubah tampilan dari bergerak tegangan analog

dan drive tingkat 10 LED, menyediakan linier analog display. Sebuah pin tunggal

mengubah tampilan dari bergerak kurang dari 3V.

Rangkaian berisi referensi sendiri dan akurat disesuaikan 10–langkah

pembagi tegangan. Input rendah saat ini bias-penyangga menerima sinyal ke

ground, atau V-, namun tidak perlu perlindungan terhadap input dari ground atas

atau di bawah 35V. Penyangga drive 10 pembanding direferensikan kepresisi

pembagi. Indikasinon-linearitas sehingga dapat diadakan biasanya untuk1 / 2%,

bahkan pada rentang temperatur yang luas. Multi fungsi ini dirancang ke dalam

LM3914 sehingga controller alarm visual, dan fungsi skala diperluas mudah

ditambahkan pada sistem tampilan. Sirkuit bisa drive LED dari banyak warna,

atau rendah-arus lampu pijar. Banyak LM3914 dapat "gabung" untuk membentuk

menampilkan dari 20 sampai lebih dari 100 segmen.

Kedua ujung dari pembagi tegangan secara eksternal tersedia 2 driver

sehingga dapat dibuat menjadi nol meter pusat. LM3914 ini sangat mudah untuk

menerapkan sebagai sirkuit analog meter Sebuah meter 1.2 V skala penuh hanya

Page 21: bbab 2

membutuhkan 1 resistor dan satu 3V untuk memasok 15V di samping layar LED

10. Jika 1 resistorpot, menjadi kontrol kecerahan LED. Pada diagram blok yang

disederhanakan menggambarkan hal ini eksternal sangat sederhana Ketika dalam

modustitik, ada sejumlah kecil tumpang tindih atau "Memudar" (sekitar 1 mV)

antara segmen. Hal ini menjamin bahwa pada waktu tidak akan semua LED

menjadi "OFF", dan dengan demikian setiap menampilkan ambigu dihindari.

Banyak dari fleksibilitas tampilan berasal dari fakta bahwa semua output

individu, DC diaturarus. Berbagai efek dapat dicapai dengan modulasi arus ini.

Individ uoutput dapat drive transistor serta LED pada saat yang sama, sehingga

fungsi controller termasuk kontrol "pementasan" dapat dilakukan. LM3914 ini

juga dapat bertindak sebagai seorang program merataus equencer.

LM3914 adalah nilai untuk operasi dari 0 °C sampai +70° C. Para

LM3914 N-1 tersedia dalam paket 18- memimpin dibentuk (N).Aplikasi khas

berikut menggambarkan penyesuaian dari referensi ke nilai yang diinginkan, dan

tepat landasan untuk akurat operasi, dan menghin dari osilasi.

Inti dari rangkaian ini adalah chip dari National Semiconductor, LM3915.

LM3915 mempunyai beberapa variasi yaitu LM3914 dan LM3916.Varian-varian

tersebut mempunyai persamaan yang mendasar namun digunakan pada aplikasi

yang berbeda.

Output LM3915 selain menggerakkan tampilan LED, dapat juga

menggerakkan transistor PNP. Basis transistor ini dihubungkan dengan output

tertentu agar ketika output yang dimaksud aktif (low) maka transistor PNP ini

akan aktif juga dan menyalakan buzzer.

Page 22: bbab 2

Hubungan antara output LM3915 dengan basis transistor PNP dapat

dipilih sesuai dengan intensitas suara yang diinginkan agar aktif. Dengan

konfigurasi seperti ini makan pada saat intensitas suara sudah mencapai output

tertentu maka indikator buzzer berbunyi. Dipilih transistor PNP karena output

LM3915 aktif jika outputnya low. Sehingga ketika basis transistor PNP

tegangannya lebih rendah dari pada emitternya maka transistor PNP ini aktif.

Selain itu LM3915 mempunyai pin mode untuk mengatur mode tampilan

LEDnya. Mode yang dimiliki oleh LM3915 adalah mode dot dan mode bar. Mode

dot akan menyalakan 1 buah led pada suatu kondisi tertentu sedankan mode bar

akan menyalakan semua led dibawah led yang aktif. Pada mode bar akan nampak

tinggi dari level intensitas suara sedangkan pada mode dot hanya nampak sebuah

led yang menunjukkan level dari intensitas suara tersebut.

Inti dari blok ini adalah LM3915. LM3915 ini akan menerima sinyal dari

SIG IN pin untuk di bandingkan dengan 10 internal komparator dengan tegangan

referensi yang ditentukan dari pin REF HI, REF LO dan REF ADJ.

Tegangan referensi ditentukan dari R1 dan R2 pada gambar 3.36 dibawah

ini.

Gambar 2.36 Penentuan Tegangan Referensi LM3916

Page 23: bbab 2

Tegangan referensi untuk LM3916 ditentukan dari R1 dan R2 pada

gambar 4 di atas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sedangkan besarnya arus yang lewat pada LED ditentukan dengan

persamaan berikut :

Resistor 2k2 merupakan resistor internal pada blok tegangan referensi

LM3914. LM3914 adalah rangkaian terpadu monolitik yang merasakan level

tegangan analog dan drive 10 LED, memberikan tampilan analog linier. Sebuah

pin tunggal mengubah tampilan dari sebuah titik yang bergerak ke grafik batang.

Drive saat ini ke LED diatur dan diprogram, menghilangkan kebutuhan untuk

resistor. Fitur ini adalah salah satu yang memungkinkan pengoperasian seluruh

sistem dari kurang dari 3V.

Rangkaian berisi referensi sendiri dan disesuaikan akurat 10-langkah

pembagi tegangan. Buffer input rendah-bias-saat menerima sinyal ke tanah, atau

V-, namun tidak memerlukan perlindungan terhadap input dari tanah atas atau di

bawah 35V. Buffer drive pembanding 10 individu direferensikan ke pembagi

presisi. Indikasi non-linearitas demikian dapat diadakan biasanya untuk% ½,

bahkan pada rentang temperatur yang luas.

Multifungsi dirancang ke LM3914 sehingga kontroler, alarm visual, dan

fungsi skala diperluas dengan mudah ditambahkan ke sistem tampilan. Sirkuit

bisa drive LED banyak warna, atau rendah saat ini lampu pijar. LM3914s banyak

dapat "dirantai" untuk membentuk menampilkan 20 sampai lebih dari 100

Page 24: bbab 2

segmen. Kedua ujung dari pembagi tegangan secara eksternal tersedia sehingga 2

driver dapat dibuat menjadi nol meter pusat.

LM3914 ini sangat mudah untuk menerapkan sebagai rangkaian analog

meter. Argometer skala penuh 1.2V hanya membutuhkan 1 resistor dan 3V

tunggal untuk suplai 15V di samping layar LED 10. Jika resistor 1 adalah pot,

menjadi kontrol kecerahan LED. Diagram blok yang disederhanakan

menggambarkan sirkuit eksternal ini sangat sederhana.

Ketika dalam modus titik, ada sejumlah kecil tumpang tindih atau

"memudar" (sekitar 1 mV) antara segmen. Hal ini menjamin bahwa pada waktu

tidak akan semua LED menjadi "OFF", dan dengan demikian setiap menampilkan

ambigu dihindari.

2.3.6. Motor DC

Motor arus searah (DC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah

tegangan listrik DC menjadi tenaga mekanis dimana tenaga gerak merupakan

putaran dari pada rotor. Dalam kehidupan sehari-hari, motor DC terdapat pada

motor starter mobil, tape recorder, mainan anak-anak dan sebagainya. Pada

prinsipnya motor arus searah dapat dipakai sebagai generator arus searah,

sebaliknya generator arus searah dapat dipakai sebagai motor arus searah.

Pada prinsipnya, setiap jenis motor listrik dapat digunakan dalam

perancangan pengontrolan secara elektronik terhadap kecepatan dan daya yang

disesuaikan dengan beban yang akan digerakkan oleh motor tersebut. Pada

perancangan dan pembuatan alat ini, digunakan motor DC yang berfungsi untuk

menggerakkan belt conveyer.Untuk dapat menggerakkan motor DC ini maka

Page 25: bbab 2

diperlukan suatu rangkaian tambahan berupa rangkaian penguat daya yang disebut

dengan rangkaian penggerak (driver circuit).

Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan mengubah tegangan yang

dikenakan pada motor, pada dasarnya motor DC merupakan peralatan listrik yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.

Motor terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator atau

bagian diam terdiri dari magnet permanen, dan rotor atau bagian yang berputar

terdiri dari kumparan-kumparan tembaga yang ditanam dicelah-celah inti besi

rotor.

Kumparan-kumparan tembaga pada rotor sama prinsipnya seperti

konduktor, dimana setiap konduktor yang mengantar arus mempunyai medan

magnet disekelilingnya, Kuat medan magnet tergantung dari kuat arus yang

mengalir [(Depari,2000)].

2.3.7.1 Dasar-dasar Motor DC

Pada percobaan Maxwell, bilamana arus listrik yang mengalir dalam kawat

arahnya menjauhi kita (maju), maka medan-medan yang terbentuk disekitar kawat

searah dengan putaran jarum jam.Sebaliknya bila mana arus listrik yang mengalir

dalam kawat arahnya mendekati kita (mundur), maka medan-medan magnet yang

terbentuk disekitar kawat arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

2.3.7.2 Jenis-jenis Motor DC

Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor DC dibedakan atas:

1. Motor DC penguat terpisah: arus penguat magnetnya diperoleh dari sumber

DC diluar motor.

Page 26: bbab 2

2. Motor DC dengan penguat sendiri: arus penguat magnetnya berasal dari

motor itu sendiri

Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar,

motor DC dengan penguat sendiri dibedakan atas:

1. Motor shunt: mempunyai kecepatan yang hampir konstan, perubahan

kecepatan hanya sekitar 10 %, pemakaian misalnya untuk kipas angin.

2. Motor seri: dapat memberikan moment yang besar pada saat mulai start

dengan arus start yang rendah, dapat memberikan perubahan kecepatan

dengan arus yang kecil. Penggunaan untuk pengangkat.

3. Motor kompon: Mempunyai sifat yang sama dengan seri dan mempunyai

moment start yang besar, perubahan kecepatan sekitar 25 %, biasanya dipakai

pada pemecah.

2.4 Ulasan Literatur

Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa pendapat dari kesimpulan dari

para pakar serta peneliti terdahulu sehubungan dengan topik pembahasan. Adapun

hal ini dimaksudkan adalah untuk meningkatkan keakuratan dan kualitas

penulisan ini .

2.4.1 Motor DC

Motor DCakan dipergunakan jika dikehendaki jumlah perputaran yang

tepat dan atau diperlukan sebagian dari perputaran poros motor [(Wolftang,

1993), Terjemahan].

Motor langkah adalah alat yang popular untuk mengadakan gerakan dalam

banyak proyek. Setiap kali motor langkah diaktifkan maka motor menggerakkan

Page 27: bbab 2

porosnya persis sebesar sudut tertentu. Keuntungan keluar langkah diskrit

demikian adalah selamanya diketahui dimana poros berada dengan menghitung

berapa langkah telah dikirim oleh mikrokontroler ATmega 8535 kepada motor

[(Rodnay, 2010,(Austin, 2010), Terjemahan].