bayu pramono wibowo, satoto, sudibyo tw utomo, yuni...

37
Hipa 20 dan Hipa 21 Varietas Unggul Padi Hibrida Potensi Hasil Tinggi, Tahan WBC dan HDB serta Hasil Produksi Benih Tinggi Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni Widyastuti, Indrastuti A. Rumanti, Nita Kartina

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Hipa 20 dan Hipa 21 Varietas Unggul Padi

Hibrida Potensi Hasil Tinggi, Tahan WBC dan

HDB serta Hasil Produksi Benih Tinggi

Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni Widyastuti, Indrastuti A. Rumanti,

Nita Kartina

Page 2: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

2

Dua cara untuk meningkatkan potensi

hasil padi melalui pemuliaan

1. Pemuliaan Konvensional 1. Inbrida :

Tradisional dan murah, mudah, membutuhkan waktu lama, peluang ‘kecil’ untuk memperoleh terobosan dalam waktu singkat.

2. Hibrida (Pemuliaan Heterosis) : dapat diperoleh heterosis untuk hasil dan komponen hasil, sederhana,

lebih cepat, dan ekonomis .

2. Pemuliaan Inkonvensional 1. Pemuliaan Mutasi

2. Perbaikan sifat melalui Bioteknologi (gene marker, wide hybrid, transgenic, etc):

pada beberapa hal lebh cepat, mahal, belum jelas pengaruhnya terhadap kesehatan (untuk tanaman pangan) dan lingkungan

Page 3: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

MENGAPA PADI HIBRIDA

• Lahan relatif tetap, permintaan meningkat peningkatan pro’vitas > perluasan lahan

• Peningkatan potensi hasil inbrida sudah sangat sulit karena diversitas genetik terbatas

• Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida ada fenomena genetik yang disebut HETEROSIS kecenderungan F1 untuk tampil lebih baik dibandingkan kedua tetuanya

• Semakin jauh kekerabatan tetua semakin tinggi heterosis hibrda indika x japonika tropis (javanika)

Page 4: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

• Pengg gen cms

menghrskan perktn

VUH menggunakan 3

galur : GMJ (A),

galur B, & R.

• Ke 3 galur (A, B, dan

R) tsb hrs dibuat &

diseleksi scr ketat utk

membentuk hibrida

metode tiga galur

• A X B A

• A X R HIBRIDA.

Tetua Betina

(Jantan Mandul) Tetua Jantan (gen Rf)

(Memberi tepung sari)

• Hibrida = jenis (tipe) tanaman bukan varietas

• Tetua secara genetik berbeda.

• F1 ≠ P1/P2

• Hibrida : Heterozigot homogen

• Bersegregasi pd generasi selanjutnya Aa AA : Aa : aa

Pengertian Padi Hibrida

4 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 5: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Perbedaan antara varietas hibrida dengan varietas inbrida

Varietas hibrida Varietas inbrida (galur murni)

Komposisi genetik heterozigot homogen Komposisi genetik homozigot homogen

Produksi benih dihasilkan dari persilangan

dua galur yang berbeda

Produksi benih dihasilkan penyerbukan

sendiri

Benih yang digunakan untuk pertanaman

konsumsi berupa benih F1

Benih yang digunakan berupa benih

turunan generasi lanjut (bukan F1)

Ada keunggulan yang disebabkan oleh

fenomena heterosis

Tidak terdapat fenomena heterosis

Tanaman lebih seragam (homogenos) Ketidakseragaman lebih mungkin terjadi

Hasil panen dari pertanaman sebelumnya

jika tanaman lagi akan bersegregasi

Hasil panen dari pertanaman sebelumnya

jika ditanam lagi tidak bersegregasi

Sumber (Satoto et al., 2008)

5 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 6: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

6

Galur Diidentifikasi Diuji stabil Dilepas

(komersial)

CMS A/B 365 17 6

Restorer * 1339 532 117

Hibrida* 673 673 21**

* Hanya galur R yang hibrida turunannya telah diuji pada DHP, tidak termasuk

yang di TCN dan OBS

** Termasuk hibrida yang tetuanya merupakan galur introduksi dari IRRI

YANG SUDAH DIHASILKAN DARI PENELITIAN 2002 – 2019

Page 7: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Varietas yang di lepas oleh Balitbangtan

Hibrida Thn dilepas Ketahanan Rata2 hasil

(t/ha) WBC HDB Blast

Maro 2002 P P P 6.24

Rokan 2002 P P P 6.44

Hipa 3 2004 AT AT P 7.90

Hipa 5 CEVA 2007 T P P 7.29

Hipa 8 2009 P AT P 7.50

Hipa 9 2010 P AT P 8.10

Hipa 12 SBU 2011 AT AT P 7.70

Hipa 14 SBU 2011 AT AT P 8.40

Hipa 18 2013 AT AT T 7.80

Hipa 19 2013 T P T 7.80

Hipa 20 2019 T T MR 9,54

Hipa 21 2019 T T MR 8,99

Perbaikan terhadap ketahanan OPT

Page 8: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

8 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 9: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

HIPA11

9 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 10: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

10 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 11: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

HIPA8 11 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 12: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

12 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 13: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

13 Satoto BB Padi 17/10/2019

Page 14: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Penampilan Padi Hibrida di Kebumen, Jawa Tengah (Area lahan kering), Jan 2018

Produktivitas

antara :

7.4 – 8.3 t/ha

Page 15: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Penampilan denfarm padi hibrida di Tabanan Bali,

Desember 2018 (22 ha)

Page 16: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

16

Page 17: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

International Hybrid Rice Symposium 2018

17

Page 18: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

PENDAHULUAN

• Hipa 18 dan Hipa 19, VUH

Balitbangtan yang dilepas Th.

2013

• Kurun Th. 2014 sd Th. 2018,

perakitan hibrida terus

berjalan: Hibrida harapan,

potensi tinggi, tetua tahan

OPT, mutu enak

• Salah satu kelemahan:

produksi benih yang masih

rendah

• Tahun 2015, Seleksi hibrida di

UDHL dari hibrida turunan

tetua rakitan BB Padi yang

memiliki kemampuan

outcrossing tinggi (GMJ12A)

• Th. 2017 – 2018, PT Bayer

Indonesia, tertarik untuk turut

mengembangkan padi hibrida

Balitbangtan = MOU

• Kerjasama BB Padi dg PT

Bayer diharapkan turut

mengembangkan industri

perbenihan padi hibrida di

Indonesia

18

Page 19: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

SILSILAH DAN METODE

PEMULIAAN

19

GMJ12A X CRS849

HIPA 20/H263

GMJ12A X CRS939

HIPA 21/H267

Page 20: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

PELAKSANAAN

PENGUJIAN

20

1. Uji Adaptasi 8 Lokasi Th 2018

2. Uji OPT di BB Padi Th 2018

3. Uji Mutu Fisik Gabah, Beras dan Organoleptik, BB

Padi Th 2018

4. Uji Potensi Produksi Benih,

Bayer + BB Padi, Jombang Th 2018

Page 21: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Bojonegoro

1 H-263 8,98bd

12,08abcd

9,04 9,73abcd

11,45abcd

7,89b

7,71 9,47bd

9,54abcd

2 H-264 7,27 8,70 7,39 8,07 9,42 7,49 7,11 8,83 8,03bd

3 H-265 8,23 11,02 9,06 7,25 11,17 6,97 8,28 9,05 8,88bd

4 H-266 5,61 8,18 8,44 7,36 9,10 5,72 7,76 8,50 7,58

5 H-267 8,27 10,31abcd

10,08cd

8,22 11,11abcd

7,02 7,89 9,02d

8,99bcd

6 H-273 5,72 7,91 9,41 7,93 9,19 5,55 8,44 9,44 7,95b

7 H-274 8,41 9,10 8,33 7,72 9,80 7,35 7,82 8,70 8,40bd

8 H-275 7,01 8,43 8,37 7,92 9,01 6,34 8,08 8,71 7,98bd

9 Arize® H6444 Gold 8,63 9,08 9,72 8,57 9,99 8,41 7,47 9,08 8,87

10 Sembada 989 4,08 7,54 9,29 7,57 8,39 6,21 6,87 8,08 7,25

11 Hipa Jatim2 8,10 9,03 8,73 7,93 10,05 8,37 7,53 8,98 8,59

12 Inpari 30 7,64 8,95 7,84 7,87 8,98 6,72 6,88 6,13 7,63

Rata-Rata Lokasi 7,33 9,19 8,81 8,01 9,80 7,00 7,65 8,67 8,31

Koefisien keragaman (%) 11,38 11,08 10,20 6,97 7,09 14,48 13,95 7,63 10,38

Beda nyata terkecil (%) 1,19 1,46 1,29 0,80 1,00 1,46 1,60 0,95 0,34

Rata-rata hasil

(t/ha, ka 14%)CilacapPurwakarta LamonganSubangKarawangCianjur

Hasil gabah GKG (t/ha, Ka 14%) di lokasi:

SlemanNo

Hibrida/varietas

pembanding

Page 22: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Uji Penapisan terhadap hama WBC

Page 23: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Uji Penapisan terhadap penyakit HDB

Page 24: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Reaksi Skor Reaksi Skor Reaksi Skor Reaksi Skor

1 H-263 5 R 1 T 5 R 5 R

2 H-264 3 AT 3 AT 5 R 7 R

3 H-265 5 R 1 T 3 AT 7 R

4 H-266 3 AT 1 T 5 R 7 R

5 H-267 5 R 1 T 5 R 7 R

6 H-273 3 AT 1 T 1 T 3 AT

7 H-274 3 AT 3 AT 3 AT 5 R

8 H-275 1 T 3 AT 3 AT 5 R

9Arize® H6444

Gold1 T 3 AT 1 T 3 AT

10 Sembada 989 1 T 3 AT 1 T 3 AT

11 Hipa Jatim2 5 R 3 AT 3 AT 5 R

12 Inpari 30 5 R 5 R 5 R 5 R

13 Kencana Bali 5 R 5 R 5 R 5 R

14 Situpatenggang 1 T 1 T 1 T 3 AT

NoHibrida/varietas

pembanding

Reaksi Pyricularia grisea

Ras 033 Ras 073 Ras 133 Ras 173

Uji Penapisan terhadap penyakit Blas

Page 25: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Skala Ketahanan Skala Ketahanan

1 H-263 9 R 8 R

2 H-264 8 R 6 AT

3 H-265 8 R 8 R

4 H-266 8 R 7 R

5 H-267 9 R 8 R

6 H-273 8 R 7 R

7 H-274 9 R 8 R

8 H-275 9 R 7 R

9 Arize® H6444 Gold 8 R 5 AT

10 Sembada 989 8 R 5 AT

11 Hipa Jatim2 8 R 7 R

12 Inpari 30 8 R 7 R

NoHibrida/varietas

pembanding

Inokulum Garut (073) Inokulum Purwakarta (033)

Uji Penapisan terhadap penyakit Tungro

Page 26: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Beras

Pecah Kulit

Beras

Giling

Beras

Kepala

Beras

Pecah

Butir

Menir

Butir

Kapur

Butir

Kuning+Rusa

k

1 H 263 11.10 79.70 69.40 84.75 12.58 2.67 0.47 0.30

2 H 264 11.70 78.96 70.16 91.81 7.44 0.75 0.19 0.57

3 H 265 12.00 78.87 68.43 90.35 7.83 1.82 1.45 0.52

4 H 266 11.50 79.09 68.68 90.34 8.36 1.30 0.54 0.59

5 H 267 11.60 78.86 68.92 88.27 9.98 1.75 0.50 0.62

6 H 273 11.70 78.40 71.10 92.73 6.47 0.80 0.55 0.72

7 H 274 13.10 78.12 67.79 86.26 11.45 2.29 0.64 1.33

8 H 275 11.90 76.39 67.87 82.98 15.26 1.76 0.22 0.63

9 Arize® H6444 Gold 11.50 72.50 68.21 91.52 8.02 0.46 0.33 1.29

10 Sembada 989 11.40 79.55 70.01 87.82 10.83 1.35 0.48 0.69

11 Hipa Jatim2 11.70 79.49 69.40 79.76 18.36 1.88 0.29 0.37

12 Inpari 30 11.30 79.52 69.07 88.52 9.42 2.06 0.51 0.49

No.Hibrida/varietas

pembanding

Kadar Air

Beras (%)

Rendemen (%) Persentase (%)

Mutu Beras

Identifikasi karakter mutu giling beras

Page 27: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

mm Konsistensi Gel Tekstur Nasi

1 H 263 45.0 Sedang Remah 22.89

2 H 264 43.5 Sedang Remah 21.15

3 H 265 42.0 Sedang Remah 22.62

4 H 266 58.0 Sedang Remah 23.25

5 H 267 56.0 Sedang Remah 22.82

6 H 273 55.5 Sedang Remah 22.06

7 H 274 53.5 Sedang Remah 23.77

8 H 275 55.0 Sedang Remah 22.30

9 Arize® H6444 Gold 64.0 Sedang Remah 15.46

10 Sembada 989 47.0 Sedang Remah 22.93

11 Hipa Jatim2 74.0 Lunak Empuk 17.92

12 Inpari 30 46.0 Sedang Remah 22.26

No.Hibrida/varietas

pembanding

Konsistensi Gel

Kadar amilosa ( % )

Mutu Beras

Karakter kimia dan kandungan amilosa

Page 28: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Panjang (mm) Lebar (mm) Ratio P / L Whiteness (%) Translucency (%) Milling Degree

1 H 263 7.21 2.23 3.23 56.40 3.55 174

2 H 264 6.86 2.26 3.04 52.50 3.50 156

3 H 265 7.39 2.17 3.41 54.50 3.71 167

4 H 266 7.33 2.21 3.32 55.00 3.60 169

5 H 267 7.25 2.28 3.18 54.40 3.46 165

6 H 273 7.53 2.11 3.57 45.70 3.11 123

7 H 274 7.69 2.16 3.56 51.00 3.52 148

8 H 275 7.39 2.23 3.31 49.30 3.50 142

9Arize® H6444

Gold7.08 2.28 3.11 44.90 3.68 124

10 Sembada 989 6.63 2.32 2.86 52.80 3.38 157

11 Hipa Jatim2 7.48 2.24 3.34 54.60 3.61 167

12 Inpari 30 7.35 2.16 3.40 56.40 3.70 176

No.Hibrida/varietas

pembanding

Ukuran Beras Milling Meter

Mutu Beras

Identifikasi karakter mutu fisik beras

Page 29: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Potensi produksi benih (t/ha)

Luas

Plot

CMS Restorer ( Ha ) Jumlah %Total

Malai

Malai

Produktif%

GMJ12 CRS849 H263 0.01 21 77% 235 115 49% 26.61 11.69 22 2.72

GMJ12 CRS939 H267 0.01 20 64% 260 119 46% 28.57 11.21 21 2.94

GalurAnakan

ProduktifPengisian Malai Berat

1000

Butir (gr)

Potensi

Hasil per

Ha

(Ton/Ha)

KodeHasil

(KG)

Kadar

air (%)

Page 30: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

30

Page 31: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

KESIMPULAN

31

Hibrida H263 kombinasi dari GMJ12A/CRS849

rakitan dari BB Padi Balitbangtan.

Hibrida ini memilik umur 115 hss, memiliki hasil rata-

rata GKG 9,54 t/ha dengan potensi hasil 12,08 t/ha.

Hibrida ini bereaksi agak tahan wereng coklat

biotipe 1, 2, dan 3, memiliki ketahanan terhadap

penyakit HDB patotipe III, IV, dan VIII, serta

bereaksi agak tahan terhadap penyakit Blas ras

073.

Produksi benih F1 mudah, dengan potensi

mencapai 2,72 ton/ha.

Hibrida ini memiliki mutu beras yang baik dengan

tekstur nasi pulen.

VARIETAS UNGGUL BARU

HIBRIDA H263 (HIPA20)

Page 32: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

32

Hibrida H267 merupakan kombinasi dari

GMJ12A/CRS939 dari BB Padi Balitbangtan.

Hibrida ini memilik umur 113 hss, memiliki hasil

rata-rata GKG 8,99 t/ha dengan potensi hasil

11,11 t/ha.

Hibrida ini bereaksi agak tahan wereng coklat

biotipe 1, memiliki ketahanan terhadap penyakit

HDB terutama patotipe III serta bereaksi agak

tahan terhadap penyakit Blas ras 073.

Produksi benih F1 mudah, dengan potensi

mencapai 2,94 ton/ha.

Hibrida ini memiliki mutu beras yang baik

dengan tekstur nasi pulen.

VARIETAS UNGGUL BARU

HIBRIDA H267 (HIPA 21)

Page 33: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

GMJ12/CRS849 (HIPA 20)

33

Page 34: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

34

GMJ12/CRS849 (HIPA 20)

Page 35: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

GMJ12/CRS 939 (HIPA 21)

35

Page 36: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

GMJ12/CRS939 (HIPA 21)

36

Page 37: Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni ...pangan.litbang.pertanian.go.id/files/seminar/2019/hipa20danhipa21.pdf · • Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida

Terimakasih