Hipa 20 dan Hipa 21 Varietas Unggul Padi
Hibrida Potensi Hasil Tinggi, Tahan WBC dan
HDB serta Hasil Produksi Benih Tinggi
Bayu Pramono Wibowo, Satoto, Sudibyo TW Utomo, Yuni Widyastuti, Indrastuti A. Rumanti,
Nita Kartina
2
Dua cara untuk meningkatkan potensi
hasil padi melalui pemuliaan
1. Pemuliaan Konvensional 1. Inbrida :
Tradisional dan murah, mudah, membutuhkan waktu lama, peluang ‘kecil’ untuk memperoleh terobosan dalam waktu singkat.
2. Hibrida (Pemuliaan Heterosis) : dapat diperoleh heterosis untuk hasil dan komponen hasil, sederhana,
lebih cepat, dan ekonomis .
2. Pemuliaan Inkonvensional 1. Pemuliaan Mutasi
2. Perbaikan sifat melalui Bioteknologi (gene marker, wide hybrid, transgenic, etc):
pada beberapa hal lebh cepat, mahal, belum jelas pengaruhnya terhadap kesehatan (untuk tanaman pangan) dan lingkungan
MENGAPA PADI HIBRIDA
• Lahan relatif tetap, permintaan meningkat peningkatan pro’vitas > perluasan lahan
• Peningkatan potensi hasil inbrida sudah sangat sulit karena diversitas genetik terbatas
• Pada turunan pertama persilangan (F1) atau hibrida ada fenomena genetik yang disebut HETEROSIS kecenderungan F1 untuk tampil lebih baik dibandingkan kedua tetuanya
• Semakin jauh kekerabatan tetua semakin tinggi heterosis hibrda indika x japonika tropis (javanika)
• Pengg gen cms
menghrskan perktn
VUH menggunakan 3
galur : GMJ (A),
galur B, & R.
• Ke 3 galur (A, B, dan
R) tsb hrs dibuat &
diseleksi scr ketat utk
membentuk hibrida
metode tiga galur
• A X B A
• A X R HIBRIDA.
Tetua Betina
(Jantan Mandul) Tetua Jantan (gen Rf)
(Memberi tepung sari)
• Hibrida = jenis (tipe) tanaman bukan varietas
• Tetua secara genetik berbeda.
• F1 ≠ P1/P2
• Hibrida : Heterozigot homogen
• Bersegregasi pd generasi selanjutnya Aa AA : Aa : aa
Pengertian Padi Hibrida
4 Satoto BB Padi 17/10/2019
Perbedaan antara varietas hibrida dengan varietas inbrida
Varietas hibrida Varietas inbrida (galur murni)
Komposisi genetik heterozigot homogen Komposisi genetik homozigot homogen
Produksi benih dihasilkan dari persilangan
dua galur yang berbeda
Produksi benih dihasilkan penyerbukan
sendiri
Benih yang digunakan untuk pertanaman
konsumsi berupa benih F1
Benih yang digunakan berupa benih
turunan generasi lanjut (bukan F1)
Ada keunggulan yang disebabkan oleh
fenomena heterosis
Tidak terdapat fenomena heterosis
Tanaman lebih seragam (homogenos) Ketidakseragaman lebih mungkin terjadi
Hasil panen dari pertanaman sebelumnya
jika tanaman lagi akan bersegregasi
Hasil panen dari pertanaman sebelumnya
jika ditanam lagi tidak bersegregasi
Sumber (Satoto et al., 2008)
5 Satoto BB Padi 17/10/2019
6
Galur Diidentifikasi Diuji stabil Dilepas
(komersial)
CMS A/B 365 17 6
Restorer * 1339 532 117
Hibrida* 673 673 21**
* Hanya galur R yang hibrida turunannya telah diuji pada DHP, tidak termasuk
yang di TCN dan OBS
** Termasuk hibrida yang tetuanya merupakan galur introduksi dari IRRI
YANG SUDAH DIHASILKAN DARI PENELITIAN 2002 – 2019
Varietas yang di lepas oleh Balitbangtan
Hibrida Thn dilepas Ketahanan Rata2 hasil
(t/ha) WBC HDB Blast
Maro 2002 P P P 6.24
Rokan 2002 P P P 6.44
Hipa 3 2004 AT AT P 7.90
Hipa 5 CEVA 2007 T P P 7.29
Hipa 8 2009 P AT P 7.50
Hipa 9 2010 P AT P 8.10
Hipa 12 SBU 2011 AT AT P 7.70
Hipa 14 SBU 2011 AT AT P 8.40
Hipa 18 2013 AT AT T 7.80
Hipa 19 2013 T P T 7.80
Hipa 20 2019 T T MR 9,54
Hipa 21 2019 T T MR 8,99
Perbaikan terhadap ketahanan OPT
8 Satoto BB Padi 17/10/2019
HIPA11
9 Satoto BB Padi 17/10/2019
10 Satoto BB Padi 17/10/2019
HIPA8 11 Satoto BB Padi 17/10/2019
12 Satoto BB Padi 17/10/2019
13 Satoto BB Padi 17/10/2019
Penampilan Padi Hibrida di Kebumen, Jawa Tengah (Area lahan kering), Jan 2018
Produktivitas
antara :
7.4 – 8.3 t/ha
Penampilan denfarm padi hibrida di Tabanan Bali,
Desember 2018 (22 ha)
16
International Hybrid Rice Symposium 2018
17
PENDAHULUAN
• Hipa 18 dan Hipa 19, VUH
Balitbangtan yang dilepas Th.
2013
• Kurun Th. 2014 sd Th. 2018,
perakitan hibrida terus
berjalan: Hibrida harapan,
potensi tinggi, tetua tahan
OPT, mutu enak
• Salah satu kelemahan:
produksi benih yang masih
rendah
• Tahun 2015, Seleksi hibrida di
UDHL dari hibrida turunan
tetua rakitan BB Padi yang
memiliki kemampuan
outcrossing tinggi (GMJ12A)
• Th. 2017 – 2018, PT Bayer
Indonesia, tertarik untuk turut
mengembangkan padi hibrida
Balitbangtan = MOU
• Kerjasama BB Padi dg PT
Bayer diharapkan turut
mengembangkan industri
perbenihan padi hibrida di
Indonesia
18
SILSILAH DAN METODE
PEMULIAAN
19
GMJ12A X CRS849
HIPA 20/H263
GMJ12A X CRS939
HIPA 21/H267
PELAKSANAAN
PENGUJIAN
20
1. Uji Adaptasi 8 Lokasi Th 2018
2. Uji OPT di BB Padi Th 2018
3. Uji Mutu Fisik Gabah, Beras dan Organoleptik, BB
Padi Th 2018
4. Uji Potensi Produksi Benih,
Bayer + BB Padi, Jombang Th 2018
Bojonegoro
1 H-263 8,98bd
12,08abcd
9,04 9,73abcd
11,45abcd
7,89b
7,71 9,47bd
9,54abcd
2 H-264 7,27 8,70 7,39 8,07 9,42 7,49 7,11 8,83 8,03bd
3 H-265 8,23 11,02 9,06 7,25 11,17 6,97 8,28 9,05 8,88bd
4 H-266 5,61 8,18 8,44 7,36 9,10 5,72 7,76 8,50 7,58
5 H-267 8,27 10,31abcd
10,08cd
8,22 11,11abcd
7,02 7,89 9,02d
8,99bcd
6 H-273 5,72 7,91 9,41 7,93 9,19 5,55 8,44 9,44 7,95b
7 H-274 8,41 9,10 8,33 7,72 9,80 7,35 7,82 8,70 8,40bd
8 H-275 7,01 8,43 8,37 7,92 9,01 6,34 8,08 8,71 7,98bd
9 Arize® H6444 Gold 8,63 9,08 9,72 8,57 9,99 8,41 7,47 9,08 8,87
10 Sembada 989 4,08 7,54 9,29 7,57 8,39 6,21 6,87 8,08 7,25
11 Hipa Jatim2 8,10 9,03 8,73 7,93 10,05 8,37 7,53 8,98 8,59
12 Inpari 30 7,64 8,95 7,84 7,87 8,98 6,72 6,88 6,13 7,63
Rata-Rata Lokasi 7,33 9,19 8,81 8,01 9,80 7,00 7,65 8,67 8,31
Koefisien keragaman (%) 11,38 11,08 10,20 6,97 7,09 14,48 13,95 7,63 10,38
Beda nyata terkecil (%) 1,19 1,46 1,29 0,80 1,00 1,46 1,60 0,95 0,34
Rata-rata hasil
(t/ha, ka 14%)CilacapPurwakarta LamonganSubangKarawangCianjur
Hasil gabah GKG (t/ha, Ka 14%) di lokasi:
SlemanNo
Hibrida/varietas
pembanding
Uji Penapisan terhadap hama WBC
Uji Penapisan terhadap penyakit HDB
Reaksi Skor Reaksi Skor Reaksi Skor Reaksi Skor
1 H-263 5 R 1 T 5 R 5 R
2 H-264 3 AT 3 AT 5 R 7 R
3 H-265 5 R 1 T 3 AT 7 R
4 H-266 3 AT 1 T 5 R 7 R
5 H-267 5 R 1 T 5 R 7 R
6 H-273 3 AT 1 T 1 T 3 AT
7 H-274 3 AT 3 AT 3 AT 5 R
8 H-275 1 T 3 AT 3 AT 5 R
9Arize® H6444
Gold1 T 3 AT 1 T 3 AT
10 Sembada 989 1 T 3 AT 1 T 3 AT
11 Hipa Jatim2 5 R 3 AT 3 AT 5 R
12 Inpari 30 5 R 5 R 5 R 5 R
13 Kencana Bali 5 R 5 R 5 R 5 R
14 Situpatenggang 1 T 1 T 1 T 3 AT
NoHibrida/varietas
pembanding
Reaksi Pyricularia grisea
Ras 033 Ras 073 Ras 133 Ras 173
Uji Penapisan terhadap penyakit Blas
Skala Ketahanan Skala Ketahanan
1 H-263 9 R 8 R
2 H-264 8 R 6 AT
3 H-265 8 R 8 R
4 H-266 8 R 7 R
5 H-267 9 R 8 R
6 H-273 8 R 7 R
7 H-274 9 R 8 R
8 H-275 9 R 7 R
9 Arize® H6444 Gold 8 R 5 AT
10 Sembada 989 8 R 5 AT
11 Hipa Jatim2 8 R 7 R
12 Inpari 30 8 R 7 R
NoHibrida/varietas
pembanding
Inokulum Garut (073) Inokulum Purwakarta (033)
Uji Penapisan terhadap penyakit Tungro
Beras
Pecah Kulit
Beras
Giling
Beras
Kepala
Beras
Pecah
Butir
Menir
Butir
Kapur
Butir
Kuning+Rusa
k
1 H 263 11.10 79.70 69.40 84.75 12.58 2.67 0.47 0.30
2 H 264 11.70 78.96 70.16 91.81 7.44 0.75 0.19 0.57
3 H 265 12.00 78.87 68.43 90.35 7.83 1.82 1.45 0.52
4 H 266 11.50 79.09 68.68 90.34 8.36 1.30 0.54 0.59
5 H 267 11.60 78.86 68.92 88.27 9.98 1.75 0.50 0.62
6 H 273 11.70 78.40 71.10 92.73 6.47 0.80 0.55 0.72
7 H 274 13.10 78.12 67.79 86.26 11.45 2.29 0.64 1.33
8 H 275 11.90 76.39 67.87 82.98 15.26 1.76 0.22 0.63
9 Arize® H6444 Gold 11.50 72.50 68.21 91.52 8.02 0.46 0.33 1.29
10 Sembada 989 11.40 79.55 70.01 87.82 10.83 1.35 0.48 0.69
11 Hipa Jatim2 11.70 79.49 69.40 79.76 18.36 1.88 0.29 0.37
12 Inpari 30 11.30 79.52 69.07 88.52 9.42 2.06 0.51 0.49
No.Hibrida/varietas
pembanding
Kadar Air
Beras (%)
Rendemen (%) Persentase (%)
Mutu Beras
Identifikasi karakter mutu giling beras
mm Konsistensi Gel Tekstur Nasi
1 H 263 45.0 Sedang Remah 22.89
2 H 264 43.5 Sedang Remah 21.15
3 H 265 42.0 Sedang Remah 22.62
4 H 266 58.0 Sedang Remah 23.25
5 H 267 56.0 Sedang Remah 22.82
6 H 273 55.5 Sedang Remah 22.06
7 H 274 53.5 Sedang Remah 23.77
8 H 275 55.0 Sedang Remah 22.30
9 Arize® H6444 Gold 64.0 Sedang Remah 15.46
10 Sembada 989 47.0 Sedang Remah 22.93
11 Hipa Jatim2 74.0 Lunak Empuk 17.92
12 Inpari 30 46.0 Sedang Remah 22.26
No.Hibrida/varietas
pembanding
Konsistensi Gel
Kadar amilosa ( % )
Mutu Beras
Karakter kimia dan kandungan amilosa
Panjang (mm) Lebar (mm) Ratio P / L Whiteness (%) Translucency (%) Milling Degree
1 H 263 7.21 2.23 3.23 56.40 3.55 174
2 H 264 6.86 2.26 3.04 52.50 3.50 156
3 H 265 7.39 2.17 3.41 54.50 3.71 167
4 H 266 7.33 2.21 3.32 55.00 3.60 169
5 H 267 7.25 2.28 3.18 54.40 3.46 165
6 H 273 7.53 2.11 3.57 45.70 3.11 123
7 H 274 7.69 2.16 3.56 51.00 3.52 148
8 H 275 7.39 2.23 3.31 49.30 3.50 142
9Arize® H6444
Gold7.08 2.28 3.11 44.90 3.68 124
10 Sembada 989 6.63 2.32 2.86 52.80 3.38 157
11 Hipa Jatim2 7.48 2.24 3.34 54.60 3.61 167
12 Inpari 30 7.35 2.16 3.40 56.40 3.70 176
No.Hibrida/varietas
pembanding
Ukuran Beras Milling Meter
Mutu Beras
Identifikasi karakter mutu fisik beras
Potensi produksi benih (t/ha)
Luas
Plot
CMS Restorer ( Ha ) Jumlah %Total
Malai
Malai
Produktif%
GMJ12 CRS849 H263 0.01 21 77% 235 115 49% 26.61 11.69 22 2.72
GMJ12 CRS939 H267 0.01 20 64% 260 119 46% 28.57 11.21 21 2.94
GalurAnakan
ProduktifPengisian Malai Berat
1000
Butir (gr)
Potensi
Hasil per
Ha
(Ton/Ha)
KodeHasil
(KG)
Kadar
air (%)
30
KESIMPULAN
31
Hibrida H263 kombinasi dari GMJ12A/CRS849
rakitan dari BB Padi Balitbangtan.
Hibrida ini memilik umur 115 hss, memiliki hasil rata-
rata GKG 9,54 t/ha dengan potensi hasil 12,08 t/ha.
Hibrida ini bereaksi agak tahan wereng coklat
biotipe 1, 2, dan 3, memiliki ketahanan terhadap
penyakit HDB patotipe III, IV, dan VIII, serta
bereaksi agak tahan terhadap penyakit Blas ras
073.
Produksi benih F1 mudah, dengan potensi
mencapai 2,72 ton/ha.
Hibrida ini memiliki mutu beras yang baik dengan
tekstur nasi pulen.
VARIETAS UNGGUL BARU
HIBRIDA H263 (HIPA20)
32
Hibrida H267 merupakan kombinasi dari
GMJ12A/CRS939 dari BB Padi Balitbangtan.
Hibrida ini memilik umur 113 hss, memiliki hasil
rata-rata GKG 8,99 t/ha dengan potensi hasil
11,11 t/ha.
Hibrida ini bereaksi agak tahan wereng coklat
biotipe 1, memiliki ketahanan terhadap penyakit
HDB terutama patotipe III serta bereaksi agak
tahan terhadap penyakit Blas ras 073.
Produksi benih F1 mudah, dengan potensi
mencapai 2,94 ton/ha.
Hibrida ini memiliki mutu beras yang baik
dengan tekstur nasi pulen.
VARIETAS UNGGUL BARU
HIBRIDA H267 (HIPA 21)
GMJ12/CRS849 (HIPA 20)
33
34
GMJ12/CRS849 (HIPA 20)
GMJ12/CRS 939 (HIPA 21)
35
GMJ12/CRS939 (HIPA 21)
36
Terimakasih