bayi besar

19
REFLEKSI KASUS Agustus 2014 BAYI BESAR DAN ASFIKSIA NEONATORUM Nama : Fifie Dama!ati N"# Stam$u% : N 111 1& 0&' (em$im$ig : )*# Su+)ia, S-#A

Upload: deri

Post on 06-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fkik untad

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS Agustus 2014

BAYI BESAR DAN ASFIKSIA NEONATORUM

Nama : Fifien DamayantiNo. Stambuk : N 111 13 036Pembimbing: dr. Suldiah Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKORUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATAPALU2014

PENDAHULUANDalam beberapa dekade angka kejadian bayi besar meningkat terutama dinegara berkembang. Beberapa penelitian melaporkan 15 % dan 25% wanita melahirkan bayi besar dalam populasi berbeda dalam 3 dekade terakhir. Dalam beberapa penelitian mengemukakan beberapa faktor resiko diantaranya umur ibu, penambahan berat badan ibu, rasio pinggang dan panggul, multiparitas, umur kehamilan, diabetes gestational, obesitas, merokok selama kehamilan, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir >4000 gram, jenis kelamin laki-laki, perubahan sosial demografi yang signifikan.1Bayi besar atau makrosomia adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lebih dari 4000 gram. Dimana bayi dengan makrosomia akan meningkatkan resiko perinatal dan maternal bila dibandingkan dengan berat normal. Komplikasi maternal yang ditimbulkan diantaranya pendarahan, chorioamnionitis, persalinan lama, secsio cesarean. Sedangkan resiko untuk perinatal misalnya distosia bahu, kerusakan plexus brahialis, kerusakan tulang, aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, hipoglikemia, fraktur clavicula, hyperbilirubinemia.1Penatalaksanaan prenatal untuk bayi curiga makrosomia adalah dengan melakukan elective cesarean section untuk mencegah trauma lahir. Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada bayi besar diantaranya adalah hipoglikemia dan ikterus. Sehingga penatalaksanaan hipoglikemia perlu dilihat apakah simtomatik atau asimtomatik. Hipoglikemia simtomatik perlu diberikan bolus dextrose 10% sebanyak 2 ml/kgbb dan perlu dipantau kadar gula darah sewaktu setElah lahir dan dalam 30 menit, 2-4 jam selama 48 jam.1Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis. Asfiksia neonatorum mengakibatkan 14 per 100.000 kematian di Amerika Serikat. Sedangkan menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 di Indonesia asfiksia mengakibatkan kematian neonatal sebanyak 27%. Tingginya kasus ini dapat disebabkan karena factor maternal dan intrauterine. Penanganan bayi dengan asfiksia adalah dengan melakukan resusitasi neonates.2Gangguan nafas sampai saat ini masih merupakan salah satu faktor penting sebagai penyebab tingginya angka kesakitan dan angka kematian pada masa neonatus. Di Indonesia berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2010, sebesar 20% kematian neonatus disebabkan oleh kelainan saluran nafas. Neonatus dianggap menderita gawat nafas apabila ditemukan gejala meningkatnya frekuensi nafas (lebih dari 60x/menit). Gejala gangguan nafas lainnya antara lain sesak nafas, adanya tarikan dinding dada dan apabila gangguan sudah sangat berat dapat terjadi sianosis. Penanganan gangguan napas didasarkan atas penanganan umum dan penanganan spesifik didasarkan atas klasifikasi WHO.3.4

LAPORAN KASUSI. IDENTITAS PASIENNama : Bayi. RKelamin : PerempuanTanggal Lahir : 25-07-2014 pukul 09: 55WITATanggal Masuk : 25-07-2014 pukul 10:05 WITAII. ANAMNESISBayi perempuan lahir tanggal 25-07-2014 pukul 10:05 WITA dengan sectio caesarea atas indikasi bayi besar berat badan lahir 4900 gram, panjang badan 52 cm. Air ketuban warna biasa tidak bercampur mekonium. Saat lahir bayi menangis lemah, aktivitas kurang, sianosis saat lahir namun hilang dengan pemberian O2, merintih ada. Apgar 1/3/5.Dari riwayat ibu tidak memiliki riwayat Diabetes Mellitus, tidak ada hipertensi, tidak ada demam selama kehamilan, riwayat antenatal care rutin setiap bulan. Selama hamil ibu banyak mengkonsumsi makanan-makanan yang manis.PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital Denyut Jantung: 120 kali/menit Pernapasan: 81 kali/menit Suhu: 36,5 oC CRT: 2 detikBerat badan lahir : 4200 gramPanjang badan : 52 cm Sistem Pernapasan Sianosis: (+) Merintih: (+) Apnea: (-) Retraksi dinding dada: (-) Pergerakan dinding dada: simetris bilateral Cuping hidung: (-) Stridor: (-) Bunyi napas: bronkovesikularSKOR DOWN Frekuensi napas: 2 Retraksi: 1 Sianosis: 1 Udara masuk: 0 Merintih : 1 Total: 5 Kesimpulan: Gawat napas

Sistem Kardiovaskular Bunyi jantung: reguler Murmur: (-) Sistem Hematologis Pucat: (-) Anemia: (-) Sistem Gastrointestinal Kelainan dinding abdomen: (-) Muntah: (-) Diare: (-) Organomegali: (-) Bising usus: (+) kesan normal Umbilikus: keluaran (-), edema (-), warna keluaran (-) Sistem Saraf Tingkat keadaran: compos mentis Aktivitas: sedang Fontanela: datar Sutura: belum menyatu Kejang: (-) Refleks cahaya: (+) Sistem Genitalia Keluaran: (-) Anus: (+) Pemeriksaan Lain Ekstremitas: normal, akral hangat Turgor: baik Tulang belakang: normal Trauma lahir: (-) Kelainan kongenital: (-)SKOR BALLARD Maturitas neuromuskular Sikap tubuh: 4 Persegi jendela: 4 Rekoil lengan: 4 Sudut poplitea: 3 Tanda selempang: 4 Tumit ke kuping: 3 Maturitas fisik Kulit: 4 Lanugo: 2 Permukaan plantar: 3 Payudara: 2 Mata/telinga: 2 Genitalia: 4 Total skor: 39 Estimasi umur kehamilan: 38-40 minggu

(Besar Masa Kehamilan berdasarkan berat badan dan masa kehamilan pada kurva Lubchenco)RESUMEBayi perempuan lahir dengan sectio caesarea atas indikasi bayi besar dengan berat badan lahir 4900 gram, panjang badan 52 cm. Air ketuban biasa. Tidak bercampur mekonium. Saat lahir bayi menangis lemah, aktivitas kurang, sianosis saat lahir namun hilang dengan pemberian O2, merintih ada. Apgar Score 1/3/5. Selama kehamilan ibu tidak ada demam , riwayat antenatal care rutin setiap bulan.. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan: Denyut jantung:120 x/menit. Pernapasan: 81 x/menit Suhu:36,5 oC. Skor Down: 5 gawat napas Skor ballard: 39 dengan estimasi umur kehamilan 38-40 minggu.DIAGNOSISBayi aterm BMK + Asfiksia BeratTERAPI Jaga kehangatan Atur posisi bayi Isap lendir Keringkan tubuh bayi sambil berikan rangsangan taktil Reposisi kembali Pantau tanda vitalAsuhan pasca resusitasi Jaga kehangatan bayi Inisiasi menyusui dini Pencegahan infeksi Memantau kondisi secara berkala Injeksi Vit. K Gentamicin tetes mata Oksigen 1-2 liter/menit iVFD D5 % 8 tpm Injeksi Cefotaksim 2x240 mg/IV Injeksi Gentamisin 2x12 mgAnjuran pemeriksaan : periksa gula darah sewaktu dan darah lengkapFollow up Tanggal 25 Juli 2014 Subjective : keadaan umum bayi baik ObjectiveTANDA VITAL Denyut jantung: 120 kali/menit Respirasi: 81 kali/menit Suhu badan: 36.5 oC CRT: < 2 detik

PEMERIKSAAN FISIKBerat badan : 4900 gramKeadaan umum : Sakit ringanKulit : Sianosis (-), ikterus(-)Sistem Pernapasan: merintih (+), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi tambahan Sistem kardiovaskuler : murni regular Sistem saraf : bayi aktif, kejang (-)Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)Ekstremitas: akral dingin dan turgor baikPemeriksaan Penunjang :1. Periksa Gula darah sewaktuPemeriksaan dilakukan dalam 30 menit setelah lahir :57 mg/dl Tanda-tanda hipoglikemia simtomatik Tidak tenang (+) Sianosis (-) Apneu (-) Kejang (-) Letargi (-) Tangis lemah/melengking (+)Pada pasien ditemukan tanda-tanda hipoglikemia simtomatik2. Pemeriksaan darah rutin RBC4,6 x1012

HCT47 %

HB15.2 gr/dl

WBC51.900

PLT155.000

AssesmentBayi aterm BMK + Asfiksia Berat

PlanOksigen 1-2 liter/menitiVFD D5 % 8 tpmInjeksi Cefotaksim 2x240 mg/IVInjeksi Gentamisin 2x12 mgAsi/Pasi 8x 40 ccObservasi TTV Tanggal 26 Juli 2014 Subjective : keadaan umum bayi baik ObjectiveTANDA VITAL Denyut jantung: 120 kali/menit Respirasi: 72 kali/menit Suhu badan: 36.2 oC CRT: < 2 detik

PEMERIKSAAN FISIKBerat badan : 4800 gramKeadaan umum : Sakit ringanKulit : Sianosis (-), ikterus(-)Sistem Pernapasan: merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi tambahan Sistem kardiovaskuler : murni regular Sistem saraf : bayi aktif, kejang (-)Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)Ekstremitas: akral hangat dan turgor baik AssesmentBayi aterm BMK + Asfiksia Berat PlaniVFD D5 % 18 tpmInjeksi Cefotaksim 2x240 mg/IVInjeksi Gentamisin 2x12 mgAsi/Pasi 8x 18 ccObservasi TTV/jam Tanggal 28 Juli 2014 Subjective : keadaan umum bayi baik ObjectiveTANDA VITAL Denyut jantung: 142 kali/menit Respirasi: 52 kali/menit Suhu badan: 36 oC CRT: < 2 detik

PEMERIKSAAN FISIKBerat badan : 4600 gramKeadaan umum : Sakit ringanKulit : Sianosis (-), ikterus(-)Sistem Pernapasan: merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi tambahan Sistem kardiovaskuler : murni regular Sistem saraf : bayi aktif, kejang (-)Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)Ekstremitas: akral hangat dan turgor baik AssesmentBayi aterm BMK + Asfiksia Berat PlaniVFD D5 % 13 tpmInjeksi Cefotaksim 2x240 mg/IVInjeksi Gentamisin 2x12 mgAsi/Pasi 8x 40 ccObservasi TTV/jam Tanggal 29 Juli 2014 Subjective : keadaan umum bayi baik ObjectiveTANDA VITAL Denyut jantung: 120 kali/menit Respirasi: 72 kali/menit Suhu badan: 36.6 oC CRT: < 2 detik

PEMERIKSAAN FISIKBerat badan : 4500 gramKeadaan umum : Sakit ringanKulit : Sianosis (-), ikterus(-)Sistem Pernapasan: merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi tambahan Sistem kardiovaskuler : murni regular Sistem saraf : bayi aktif, kejang (-)Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)Ekstremitas: akral hangat dan turgor baik AssesmentBayi aterm BMK + Asfiksia Berat PlanAff infusAsi/Pasi 8x 85 ccObservasi TTV/jamPASIEN BOLEH PULANG

DISKUSIDiagnosis pada kasus ini ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini didiagnosis dengan bayi aterm BMK dan asfiksia.Makrosomia atau bayi besar adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Batasan makrosomia adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Pada kasus ini bayi lahir dengan berat 4900 gram dan berjenis kelamin perempuan,bayi dilahirkan dengan sectio caesarea atas indikasi bayi besar. Pada saat lahir bayi mengalami berat.1 Menurt American Family Physician Makrosomia memiliki beberapa faktor diantaranya, maternal diabetes, gangguan intoleransi glukosa maternal multiparitas, riwayat bayi besar sebelumnya, kehamilan memanjang, maternal obesitas, kelebihan berat badan selama kehamilan, janin laki-laki. tinggi badan ibu dan kala II lama.1Hiperinsulinemia berperan dalam merangsang pertumbuhan bayi besar. Hipotesis perdersen menyebutkan bahwa hiperglikemia maternal merangsang hiperinsulinemia janin dan makrosomia. Hiperinsulinemia akan menekan glukoneogenesis dan glikogenolisis janin. Kadar glukosa menurun