batuan sebagai komponen penyusun bumi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
1/11
A. Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan
merupakan campuran mineral yang bergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa jenis
batuan tersusun dari satu mineral saja, namun jenis batuan lainnya dibentuk oleh gabungan
mineral, bahan organic, serta bahan-bahan vulkanik. Pemahaman bahan yang disebut batuan
dapat disimak melalui konsep kerak bumi yang merupakan lapisan terluar dari tubuh bumi yang
terdiri dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Namun pembahasan mengenai batuan akan terfokus
pada litosfer.
Komposisi litosfer dari satu tempat ke tempat lain akan beragam, tergantung kepada
faktor temperatur dan tekanan yang dominan di tempat itu. Faktor-faktor ini digunakan sebagai
landasan pemisahan litosfer menjadi tiga lingkungan termodinamik, yaitu
!"# $intakat magmatic, terletak pada kedalaman "% & "' mil dari permukaan bumi, memiliki
tekanan lebih dari (.%%% atmosfer dan temperature kurang lebih "%%%o)
!'# $intakat metamorfisma, terletak di atas mintakat magmatic, bertekanan ribuan atmosfer
dengan temperatur sekitar *+o).
!*# $intakat lapukan, terletak di atas mintakat metamorfisme, mempunyai tekanan beragam
dari setara tekanan atmosfer sampai setara tekanan dasar laut dan memiliki temperatur
permukaan bumi.
ika dikaitkan dengan pembentukan batuan, maka kajian akan difokuskan pada mintakat
lapukan, yang merupakan bagian terluar litosfer. $elalui berbagai proses geologis, bahan-
bahan batuan dari kedalaman "% - "' mil di baah permukaan bumi akan terangkat ke
permukaan bumi dan dengan aktu akan menjadi bagian mintakat lapukan. Berdasarkan
konsep di atas, bahan-bahan penyusun batuan berasal dari pusat tubuh bumi, yang setelah
melalui serangkaian proses akan berubah menjadi batuan. Bahasan lebih lanjut tentang batuan
akan disajikan pada modul tersendiri dari matakuliah ini.
2.3. PENUTUP
2.4.1. RANGKUMANPengetahuan tentang proses pembentukan dan alam semesta telah muncul dan
berkembang sejak beberapa abad silam. /ejak jaman sebelum masehi, para ahli telah
memikirkan tentang proses terbentuknya bumi dan alam semesta. Berdasarkan proses
pemikiran mereka, beberapa ahli kemudian mengemukakan teori tentang bumi dan proses
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
2/11
pembentukannya, seperti 0hales, 1na2imander, Phytagoras, 3emokritos, )opernicus, 4alilei
4alileo, dan 5saac Neton.Pendapat para ahli tentang proses pembentukan bumi dan alam semesta tersebut pada
akhirnya gugur karena tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. /elanjutnya, dengan
perkembangan ilmu dan pengetahuan, muncul teori-teori baru yang berkembang di aal abadke-'%. Beberapa teori pembentukan bumi dan alam semesta yang cukup terkenal pada masa
ini adalah teori Kabut !Nebula#, teori planetisimal, teori pasang surut gas, teori bintang kembar,
dan teori big bang.Berdasarkan penelitian dengan bantuan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, para
pakar geologi menyusun suatu konsep tentang kerangka bumi. Berdasarkan konsep ini, para
pakar membagi bumi ke dalam tiga bagian besar yakni kerak bumi ! crush#, selimut !mantle#,
dan inti bumi !Core#. /elanjutnya, berkaitan dengan materi penyusun bumi terlihat baha planet
bumi sebenarnya dibentuk oleh komponen padat, cair dan gas. Namun yang menjadi fokus
kajian dalam geologi adalah materi-materi padat yang umumnya disebut batuan yang umumnya
merupakan kumpulan dari mineral-mineral.enis mineral alam yang menyusun kerak bumi ini sudah sangat banyak sekali bahkan
lebih dari *.%%% jumlahnya. 6alaupun demikian, hanya sejumlah kecil mineral ! 7 (% jenis# yang
terdapat hampir di semua tempat di lapisan kerak bumi. Berdasarkan komposisi kimiai dan
bentuk jaringan kristalnya mineral terbagai atas beberapa kelas, yakni !"# native elements
!unsur murni8mulia#9 !'# sulfida9 !*# halida9 !# :ksida dan hidroksida9 !(# karbonat9 !;# sulfat9 !+#
fosfat9 dan !
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
3/11
Batuan pada dasarnya merupakan kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang
sudah dalam kedaan membeku8keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang
menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya menghasilkan
tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka ragam.
arang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan gabungan dari
dua mineral atau lebih. $ineral adalah suatu substansi anorganik yang mempunyai komposisi
kimia dan struktur atom tertentu. umlah mineral banyak sekali macamnya ditambah dengan
jenis-jenis kombinasinya.
Banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai batuan. 6hitten dan
Brooks, misalnya mendefinisikan batuan sebagai massa materi mineral !dapat terdiri dari satu
macam mineral ataupun beberapa macam mineral#, baik yang kompak dan keras maupun tidak,
yang membentuk bagian kerak bumi. 3i samping itu, Bates dan ackson mendefinisikan batuan
sebagai agregat mineral sejenis atau tidak sejenis seperti granit, marmer yang tidak dapat
dipisahkan.3alam ilmu 0eknik /ipil, batuan !rock# itu bersifat keras dan kompak sehingga
menjadi berat untuk memisahkannya, bila perlu harus dengan ledakan. Namun dalam sudut
pandang geologi, batuan tidak harus keras dan kompak. =umpur, pasir, dan tanah liat !lempung#
termasuk dalam pengertian batuan.
Berdasarkan uraian di atas, batuan diartikan sebagai massa padat, tersusun dari satu
atau lebih macam mineral, merupakan komponen dasar penyusun kulit bumi, sebagai hasil alih
bentuk cairan pembentuk batu !disebut magma# melalui proses solidifikasi !pembekuan atau
pemadatan#. /edangkan magma didefinisikan sebagai massa cair yang berada di dalam tubuh
bumi pada kedalaman lebih dari "+ km yang terbentuk dari bahan padatan yang mencair akibat
pengaruh tekanan yang sangat tinggi !lebih dari (%%% atm# dan temperatur yang sangat tinggi
pula !lebih dari "%%%o)#.
3.1.2. Mine%a& Pembentu' Batuan
Batuan pada dasarnya disusun oleh mineral. $ineral-mineral penyusun batuan ini di
kelompokkan menjadi mineral utama, mineral pengiring dan mineral sekunder. /ecara umum,
mineral-mineral tersebut !mineral utama, pengiring, maupun sekunder digolongkan ke dalam
dua golongan besar, yakni golongan mineral hitam atau mafik mineral dan golongan mineral
putih !berarna terang# atau felsik mineral. )ontoh mineral hitam adalah hornblend, piroksin,
olivin, dan lain-lain, sedangkan contoh mineral putih adalah kuarsa, golongan feldspar,
golongan feldspatoid, dan lain-lain.
A. Mine%a& Utama
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
4/11
$ineral-mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan,
terutama mineral golongan silikat. 4olongan mineral yang berarna tua disebut mafik mineral
karena kaya magnesium dan besi, sedangkan yang berarna muda disebut mineral felsik yang
miskin akan unsur besi atau magnesium. Beberapa mineral hitam yang sering dijumpai pada
berbagai jenis batuan adalah olivin, augit, hornblende, dan biotit. /edangkan mineral putih yang
sering dijumpai adalah plagioklas, ortoklas, muskovit, kuarsa san leusit.
B. Mine%a& Tamba(an
$ineral tambahan adalah mineral-mineral yang terbentuk olh kristalisasi magma,
terdapat dalam jumlah yang sedikit sekali, umumnya kurang dari (>. Kehadirannya atau
ketidak hadirannya tidak menentukan sifat atau nama dari batuan. )ontohnya adalah mineral
magnetit !Fe*:#, sebuah oksida besi yang berarna hitam mempunyai sifat magnetit kuat
yang terdapat dalam jumlah sedikit pada batuan beku. Beberapa jenis mineral tambahan yangumum terdapat pada batuan beku adalah ?irkon, sphen, magnetit, ilmenit, hematit, apatit, pirit,
rutil, korundum, dan garnet.
). Mine%a& Se'un*e%
$ineral sekunder adalah mineral-mineral yang dibentuk kemudian dari mineral-mineral
utama oleh proses pelapukan, sirkulasi air, atau larutan, dan metamorfosa. )ontohnya mineral
klorit yang biasanya terbentuk dari mineral biotit oleh proses pelapukan. $ineral ini terdapat
pada batuan beku yang telah lapuk dan juga batuan sedimen dan batuan metamorf.
3alam proses pembekuan magma, sebagian mineral yang terbentuk lebih dahulu akan
lebih mudah berubah dibanding dengan mineral yang belakangan terbentuk. )ontohnya dalam
mineral mafik, mineral yang lebih dahulu terbentuk bila mengalami perubahan akan menjadi
mineral yang belakangan terbentuk. $isalnya mineral piroksin bila berubah akan menjadi
amphibol, dan seterusnya. 3i samping itu, mineral felsik seperti kelompok mineral plagioklas
dan K-feldspar yang merupakan penyusun terbanyak dan tersebar luas dalam batuan bila
berubah akan menjadi karbonat, serisit, mineral lempung dan lain-lain.
3.1.3. Magma3alam daur batuan dicantumkan baha batuan beku bersumber dari proses
pendinginan dan penghabluran lelehan batuan didalam Bumi yang disebut magma. $agma
adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada di dalam =itosfir, yang terdiri dari ion-ion yang
bergerak bebas, hablur yang mengapung didalamnya, serta mengandung sejumlah bahan
berujud gas. =elehan tersebut diperkirakan terbentuk pada kedalaman berkisar sekitar '%%
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
5/11
kilometer dibaah permukaan Bumi, terdiri terutama dari unsur-unsur yang kemudian
membentuk mineral-mineral silikat.
0akeda !"@+%# mendefinisikan magma sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk
secara alamiah, bertemperatur tinggi antara ".(%%o) & '.(%%o) dan bersifat mobile !dapat
bergerak# serta terdapat pada kerak bumi bagian baah. 3alam magma tersebut terdapat
beberapa bahan yang larut, bersifat folatile !air, ):', chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-
lain# yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non volatile !non gas# yang merupakan
pembentuk mineral yang la?im dijumpai dalam batuan beku.
$agma yang mempunyai berat-jenis lebih ringan dari batuan sekelilingnya, akan
berusaha untuk naik melalui rekahan-rekahan yang ada dalam litosfir hingga akhirnya
mampu mencapai permukaan Bumi. 1pabila magma keluar, melalui kegiatan gunung-berapi
dan mengalir diatas permukaan Bumi, ia akan dinamakan lava. $agma ketika dalam
perjalanannya naik menuju ke permukaan, dapat juga mulai kehilangan mobilitasnya ketika
masih berada didalam litosfir dan membentuk dapur-dapur magma sebelum mencapai
permukaan. 3alam keadaan seperti itu, magma akan membeku ditempat, dimana ion-ion
didalamnya akan mulai kehilangan gerak bebasnya kemudian menyusun diri, menghablur dan
membentuk batuan beku. Namun dalam proses pembekuan tersebut, tidak seluruh bagian
dari lelehan itu akan menghablur pada saat yang sama. 1da beberapa jenis mineral yang
terbentuk lebih aal pada suhu yang tinggi dibanding dengan lainnya.
3alam gambar *." diperlihatkan urutan penghabluran !pembentukan mineral# dalam
proses pendinginan dan penghabluran lelehan silikat. $ineral-mineral yang mempunyai berat-
jenis tinggi karena kandungan Fe dan $g seperti olivine, piroksen, akan menghablur paling
aal dalam keadaan suhu tinggi, dan kemudian disusul oleh amphibole dan biotite. 3isebelah
kanannya kelompok mineral felspar, akan diaali dengan jenis felspar calcium !)a-Felspar# dan
diikuti oleh felspar kalium !K-Felspar#. 1kibatnya pada suatu keadaan tertentu, kita akan
mendapatkan suatu bentuk dimana hublur-hablur padat dikelilingi oleh lelehan. Bentuk-bentuk
dan ukuran dari hablur yang terjadi, sangat ditentukan oleh derajat kecepatan dari pendinginan
magma. Pada proses pendinginan yang lambat, hablur yang terbentuk akan mempunyai bentuk
yang sempurna dengan ukuran yang besar-besar. /ebaliknya, apabila pendinginan ituberlangsung cepat, maka ion-ion di dalamnya akan dengan segera menyusun diri dan
membentuk hablur-hablur yang berukuran kecil-kecil, kadang berukuran mikroskopis. Bentuk
pola susunan hablur-hablur mineral yang nampak pada batuan beku tersebut dinamakan
tekstur batuan.
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
6/11
Gamba% 3.1. U%utan pembentu'an mine%a& pa*a p%oses pen*inginan *an peng(ab&u%an *a%i&a%utan si&i'at magma
3isamping derajat kecepatan pendinginan, susunan mineralogi magma serta kadar
gas yang dikandungnya, juga turut menentukan dalam proses penghablurannya. $engingat
magma dalam aspek-aspek tersebut diatas sangat berbeda, maka batuan beku yang terbentuk
juga sangat beragam dalam susunan mineralogi dan kenampakan fisiknya. $eskipun demikian,
batuan beku tetap dapat dikelompokan berdasarkan cara-cara pembentukan serta susunan
mineraloginya.
P%oses Pembentu'an Magma
$agma dalam kerak Bumi dapat terbentuk sebagai akibat dari perbenturan
antara ' !dua# lempeng litosfir, di mana salah satu dari lempeng yang berinteraksi itu
menunjam dan menyusup kedalam astenosfir. /ebagai akibat dari gesekan yang berlangsung
antara kedua lempeng litosfir tersebut, maka akan terjadi peningkatan suhu dan tekanan,
ditambah dengan penambahan air berasal dari sedimen-sedimen samudra akan disusul oleh
proses peleburan sebagian dari litosfir. /umber magma yang terjadi sebagai akibat dari
peleburan tersebut akan menghasilkan magma yang bersusunan asam !kandungan unsur
/i:' lebih besar dari ((>#. $agma yang bersusunan basa, adalah magma yang terjadi dan
bersumber dari astenosfir. $agma seperti itu didapat di daerah-daerah yang mengalami gejala
regangan yang dilanjutkan dengan pemisahan litosfir.
Berdasakan sifat kimiainya, batuan beku dapat dikelompokan menjadi !empat#
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
7/11
kelompok, yaitu !"# Kelompok batuan beku ultrabasa8ultramafic9 !'# Kelompok batuan beku
basa9 !*# Kelompok batuan beku intermediate9 dan !# Kelompok batuan beku asam.
3engan demikian maka magma asal yang membentuk batuan batuan tersebut diatas dapat
dibagi menjadi * jenis, yaitu magma basa, magma intermediate, dan magma asam. Aang
menjadi persoalan dari magma adalah !"# apakah benar baha magma terdiri dari * jenis
!magma basa, intermediate, asam# 9 !'# apakah mungkin magma itu hanya ada satu jenis
saja dan kalau mungkin bagaimana menjelaskan cara terbentuknya batuan-batuan yang
komposisinya bersifat ultrabasa, basa, intermediate dan asam
Gamba% 3.2 +nte%a'si 'on,e%gen &empeng &itos-i% yang meng(asi&'an pembentu'anmagma
Berdasarkan pengelompokan batuan beku, maka pertanyaan pertama dapat
dibenarkan dan masuk akal apabila magma terdiri dari * jenis, sedangkan pertanyaan kedua,
apakah benar baha magma hanya ada satu jenis saja dan bagaimana caranya sehingga
dapat membentuk batuan yang bersifat ultrabasa, basa, intermediate, dan asam. Cntukmenjaab pertanyaan ini, ada ' cara untuk menjelaskan bagaimana batuan yang bersifat
basa, intermediate, dan asam itu dapat terbentuk dari satu jenis magma saja aabannya
adalah melalui proses 3iferensiasi $agma dan proses 1similasi $agma.
i-e%ensiasi magmaadalah proses penurunan temperatur magma yang terjadi secara
perlahan yang diikuti dengan terbentuknya mineral-mineral seperti yang ditunjukkan dalam deret
reaksi Boen. Pada penurunan temperatur magma maka mineral yang pertama kali yang akan
terbentuk adalah mineral :livine, kemudian dilanjutkan dengan Pyro2ene, Dornblende, Biotite
!3eret tidak kontinu#. Pada deret yang kontinu, pembentukan mineral dimulai denganterbentuknya mineral )a-Plagioclase dan diakhiri dengan pembentukan Na-Plagioclase. Pada
penurunan temperatur selanjutnya akan terbentuk mineral K-Feldspar!:rthoclase#, kemudian
dilanjutkan oleh $uscovite dan diakhiri dengan terbentuknya mineral Kuarsa !Euart?#. Proses
pembentukan mineral akibat proses diferensiasi magma dikenal juga sebagai $ineral
Pembentuk Batuan !ock Forming $inerals#.
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
8/11
Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate, dan asam dapat
terjadi melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap aal penurunan temperatur
magma, maka mineral-mineral yang akan terbentuk untuk pertama kalinya adalah :livine,
Pyro2ene dan )a- plagioklas dan sebagaimana diketahui baha mineral-mineral tersebut
adalah merupakan mineral penyusun batuan ultra basa. 3engan terbentuknya mineral-mineral
:livine, pyro2ene, dan )a- Plagioklas maka konsentrasi larutan magma akan semakin bersifat
basa hingga intermediate dan pada kondisi ini akan terbentuk mineral mineral 1mphibol, Biotite
dan Plagioklas yang intermediate !=abradorite & 1ndesine# yang merupakan mineral pembentuk
batuan 4abro !basa# dan 3iorite !intermediate#. 3engan terbentuknya mineral-mineral tersebut
diatas, maka sekarang konsentrasi magma menjadi semakin bersifat asam. Pada kondisi ini
mulai terbentuk mineral-mineral K- Feldspar !:rthoclase#, Na-Plagioklas !1lbit#, $uscovite, dan
Kuarsa yang merupakan mineral- mineral penyusun batuan 4ranite dan 4ranodiorite !Proses
diferensiasi magma ini dikenal dengan seri reaksi Boen#.
Asimi&asi magma adalah proses meleburnya batuan samping !migling# akibat naiknya
magma ke arah permukaan dan proses ini dapat menyebabkan magma yang tadinya bersifat
basa berubah menjadi asam karena komposisi batuan sampingnya lebih bersifat asam. 1pabila
magma asalnya bersifat asam sedangkan batuan sampingnya bersifat basa, maka batuan
yang terbentuk umumnya dicirikan oleh adanya Genolite !Genolite adalah fragment batuan
yang bersifat basa yang terdapat dalam batuan asam#. Pembentukan batuan yang
berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate, dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal
!magma basa# mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya.
/ebagai contoh suatu magma basa yang menerobos batuan samping yang berkomposisi
asam maka akan terjadi asimilasi magma, dimana batuan samping akan melebur dengan
larutan magma dan hal ini akan membuat konsentrasi magma menjadi bersifat intermediate
hingga asam. 3engan demikian maka batuan-batuan yang berkomposisi mineral intermediate
maupun asam dapat terbentuk dari magma basa yang mengalami asimilasi dengan batuan
sampingnya. Klasifikasi batuan beku dapat dilakukan berdasarkan kandungan mineralnya,
kejadian 8 genesanya !plutonik, hypabisal, dan volkanik#, komposisi kimia batuannya, dan indek
arna batuannya. Cntuk berbagai keperluan klasifikasi, biasanya kandungan mineral dipakaiuntuk mengklasifikasi batuan dan merupakan cara yang paling mudah dalam menjelaskan
batuan beku.
3.1.4. P%oses Pembentu'an Batuan
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
9/11
Berdasarkan definisi batuan yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui baha
batuan sebenarnya berasal dari bahan-bahan penyusun batuan yang berasal dari pusat tubuh
bumi, yang setelah melalui serangkaian proses akan berubah menjadi batuan.
3alam pembahasan mengenai proses pembentukan batuan, kajian harus difokuskan pada
bagian kerak bumi yang berupa bahan padatan yaitu litosfer. =itosfer bumi dibagi ke dalam tiga
lingkungan termodinamik berdasarkan kondisi temperatur dan tekanan, yaitu
"# $intakat magmatic, terletak pada kedalaman "% & "' mil dari permukaan bumi, memiliki
tekanan lebih dari (.%%% atmosfer dan temperature kurang lebih "%%%o)
'# $intakat metamorfisma, terletak di atas mintakat magmatic, bertekanan ribuan atmosfer
dengan temperature sekitar *+o).
*# $intakat lapukan, terletak di atas mintakat metamorfisme, mempunyai tekanan beragam
dari setara tekanan atmosfer sampai setara tekanan dasar laut dan memiliki
temperature permukaan bumi.
/ecara singkat dapat digambarkan baha proses pembentukan batuan disebabkan
karena adanya perbedaan tekanan pada mintakat magmatic dengan mintakat pelapukan.
1danya perbedaan tekanan ini, menyebabkan magma itu selalu berusaha bergerak menuju
permukaan bumi, melalui mekanisme letusan !semburan# dan rembesan. $agma memiliki
temperature yang tinggi mencapai ;%%o) & "'%%o), sehingga dalam perjalanannya menuju
permukaan bumi itu masih dapat melarutkan bermacam-macam bahan yang
disinggung8dileatinya.
0emperatur mintakat pelapukan yang lebih dingin daripada mintakat magmatic
menyebabkan magma yang sedang bergerak menuju permukaan bumi mengalami pembekuan
di sepanjang alirannya di dalam tubuh bumi !sebelum mencapai permukaan bumi# dan di atas
permukaan bumi. $ekanisme letusan yang cukup kuat akan menghamburkan magma dan
bahan bahan padat !magma yang membeku di dalam tubuh bumi# sampai ke permukaan bumi.
$agma yang tetap mempertahankan kecairannya !untuk beberap aktu# ketika berada di
permukaan bumi disebut lava. Pembekuan magma di berbagai lokasi !pada berbagai aras
temperature dan tekanan# akan menghasilkan bahan padat yang disebut batu.
Berdasarkan atas cara terbentuknya di alam, batuan dapat dibagi menjadi * jenis, yakni!"# batuan beku !Hbatuan magma8igneous rocks#9
!'# batuan endapan !batuan sedimen8sedimentary rocks9 dan
!*# batuan metamorfik !Hbatuan malihan8metamorphic rocks#.
A. P%oses Pembentu'an Batuan Be'u
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
10/11
Batuan beku atau igneous rocks !bahas latin dari 5nis H fire H api# adalah batuan yang
terjadi dari materi yang kental yang berasal dari dalam bumi !magma#. /edangkan magma
adalah ?at cair-liat-pijar yang merupakan senyaa silikat dan ada di baah kondisi tekanan dan
suhu tinggi di dalam tubuh bumi !mantle atau crust#.
$agma cair pijar yang semula berada di dalam tubuh bumi oleh kekuatan gas yang larut
di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah
patahan atau rekahan. $agma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunung api
dan disebut lava namun ada pula magma yang membentuk batuan jauh di dalam bumi dan
dikenal dengan batuan beku dalam.
:rang berpendapat baha magma asal itu mempunyai susunan basal dan kemudian
karena proses diferensiasi dan asimilasi didapat susunan magma yang berbeda-beda dan jika
membeku akan menghasilkan batuan yang berbeda susunannya. ika magma tadi tiba di
tempat yang lebih tinggi dalam kerak bumi magma itu akan mendingin dan mulaiah terjadi
kristalisasi atau penghabluran minjadi mineral.
$ineral yang pertama terbentuk adalah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral
yang berarna tua. :leh karena berat jenisnya yang besar dibandingkan dengan massa di
sekelilingnya maka mineral itu tenggelam kembali ke dalam magma yang masih cair. Karena
kristalisasi ini maka susunan magma akan berubah. $ineral yang tenggelam tadi akan larut
kembali dalam magma dan tertinggal di bagian baah magma karena adanya gaya gravitasi. 3i
bagian atas terkumpul mineral yang ringan, kaya akan /i:'. 3engan demikian telah terjadi
pemisahan atau diferensiasi yaitu magma asam !kaya akan /i:'# di atas dan magma basa di
baah. 3engan demikian proses differensiasi terjadi karena kristalisasi dan dipengaruhi oleh
gravitasi bumi. $ineral-mineral yang umum terdapat sebagai penyusun batuan beku adalah
"# $ineral-mineral asam H Felsic mineral H Nonferromagn susu atau kelabu
-# Kuarts9 berarna jernih, kadang-kadang putih susu atau kelabu.
-# Feldspar otroklas9 berarna putih kemerahan atau merah jambu, banyak
terdapat pada batuan beku asam.
-# Feldspar plagioklas9 berarna abu-abu, putih susu, banyak terdapat dalam
batuan menengah sampai ke batuan basa.-# $uskovit9 berarna jernih sampai coklat muda, berupa lempengan-lempengan
tipis dan banyak terdapat pada batuan beku asam.
'# $ineral-mineral basa H mafic mineral H Ferromagnesian silicates
-# Biotit9 berarna coklat tua sampai hitam berupa lempengan tipis
-
7/25/2019 Batuan Sebagai Komponen Penyusun Bumi
11/11
-# Piroksen9 berarna hitam sampai hijau tua, berukuran pendek, merupakan
Kristal bersisi