batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup signifikan baik di indonesia maupun di dunia

7/21/2019 Batu Ginjal Merupakan Masalah Kesehatan Yang Cukup Signifikan Baik Di Indonesia Maupun Di Dunia

http://slidepdf.com/reader/full/batu-ginjal-merupakan-masalah-kesehatan-yang-cukup-signifikan-baik-di-indonesia 1/33

Batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup signifkan baik diIndonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit ini diperkirakan 13% padalaki laki dewasa dan % pada perempuan dewasa! dengan puncak dekadeketiga sampai ke empat. "ngka kejadian batuginjal berdasarkan data yang

dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia tahun #$$# adalahsebesar 3.3 kasus baru! dengan jumlah kunjungan sebesar &'(&( orang.)elain itu jumlah pasien yang dirawat mencapai 1(.$1' orang! denganmortalitas sebesar 3' orang.

*emajuan dalam bidang endourologi secara drastis telah mengubahtatalaksana pasien batu simtomatik yang membutuhkan operasi terbuka.Perkembangan terapi invasi+ minimal mutakhir! yaitu retrograde uteroscopic

intrarenal surgery ,-I-)! percutaneus nephrolithotomy ,P/0! uteroskopi,-) dan e2tracorporeal shock wave lithotripsy ,)40 telah memicukontroversi mengenai tekhnik mana yang paling e+ekti+. 5alam memilihpendekatan terapi optimal untuk pasien batu ginjal! berbagai +aktor harusdipertimbangkan. 6aktor +aktor tersebut adalah +aktor batu ,ukuran! jumlah!komposisi dan lokasi! +aktor anatomi ginjal ,derajat obstruksi! hidrone+rosis!obstruksi uretero7pelvic junction! divertikel kaliks dan ginja tapal kuda! serta+aktor pasien ,in+eksi! obesitas! de+ormitas habitus tubuh! koagulopati!riwayat gagal ginjal! dsb.



/e+ron adalah unit terkecil penyusun ginjal yang terdiri dariglomerolus! kapsula bowman! tubulus kontortus proksimal! lengkunghenle! tubulus kontortus distal dan tubulus collecting yang semuanya

berperan dalam produksi urin.

2. Proses Terbentuk Batu Ginjal

Batu terbentuk pada tempat dimana sering mengalami hambatan aliranurine. Batu terdiri dari kristal kristal yang tersusun oleh bahan bahan organik

maupun anorganik yang terlarut dalam urine. *ristal kristal tersebut tetapdalam keadaan terlarut dalam urine jika tidak ada keadaan keadaan tertentuyang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. *ristal kristal yang salingmengadakan presipitasi membentuk batu yang kemudian mengadakanagregasi dan menarik bahan bahan lain hingga menjadi kristal yang lebihbesar. >eskipun ukurannya cukup besar! agregat kristal masih rapuh untukmenyebabkan sumbatan. ntuk itu agregat kristal menempel pada epitelsaluran kemih dan kemudian dari sini terjadi pengendapan pada agregatuntuk membentuk batu yang cukup besar untuk menyebaban obstruksi.

*ondisi tetap terlarutnya kristal dalam urin ,metastable dipengaruhi olehsuhu! ph! adanya koloid dalam urine! konsentrasi solute dalam urine ! lajualiran urine atau adanya corpus alienum dalam saluran kemih yangbertindak sebagai inti batu.

Komposisi batu

• Batu *alsium

Batu jenis ini paling banyak dijumpai yaitu kurang lebih $7'$ % dari seluruhbatu ginjal. *andunganya terdiri atas kalsium oksalat! kalsium phospat!



maupun campuran dari keduanya. )ebagian besar berpendapat bahwa batukalsium oksalat awalnya terutama dibentuk oleh agregasi dari kalsiumphospat yang ada pada renal caly2 epithelium. *onkresi kalsium phospatmengikis urothelium dan kemudian terpapar pada urine dan membentuksuatu nidus?inti batu untuk deposisi kalsium o2alat. *emudian deposisi

kalsium o2alat tumbuh hingga batu tersebut cukup besar untukmenghancurkan urothelial dan kemudian tersebar ke dalam ductuscollecting.

6aktor +aktor yang mempengaruhi tebentuknya batu kalsium adalahhiperkalsiuri yaitu kadar kalsium di dalam urine lebih besar dari #&$73$$mg?#@ jam. )elain itu hiperoksaluri dimana eksresi oksalat lebih dari @& grper hari. *eadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang banyakmengkonsumsi makanan kaya oksalat seperti so+t drink! arbei! jeruk sitrun!

teh! kopi! dan sayuran berwarna hijau terutama bayam. *adar asam uratmelenihih '&$ mg?#@ jam juga merupakan +aktor predisposisi terbentuknyabatu! karna asam urat ini akan berperan sebagai nidus untuk terbentuknyabatu kalsium oksalat.

)itrat dan magnesium dapat berikatan dengan kalsium dan membentukikatan yang mudah larut sehingga menghalangi ikatan kalsium denganoksalat. )ehingga keadaan hipositraturia dan hipomagnesuria dapat menjadi+aktor predisposisi terbentuknya batu kalsium.

• Batu asam urat

"sam urat adalah hasil metabolisme dari purin. "sam urat 1$$2 lebih larutdalam p= A dibanding pad p=&!&. 6aktor predisposisi terutama adalahsuasana asam yang berlebihan dalam tubuh ,asidosis p= ! dehydrasidimana urine # liter?hari. =asil metabolisme purin ini akan mengalami

presipitasi pda tubulus renalis dan menyebabkan batu asam urat. Batu asamurat menempati persentasi sekitar &71$% dari keseluruhan batu salurankemih. &7'$ % adalah asam urat murini sisanya adalah campuran dengankalsium oksalat. Pada pemeriksaan PIC batu ini bersi+at radiolusen sehinggatampak sebagai bayangan flling de+ect dan harus dibedakan dengan bekuandarah dsb.



• Batu struvit

5isebabkan oleh in+eksi dari organisme yang memproduksi urease yang

mampu metubah urin menjadi suasan basa seperti proteus mirabilis ,palingbanyak diikuti oleh Klebsiella, Enterobacter atau Pseudomonas. )uasanabasa ini memudahkan magnesium! amonium! +os+at! karbonat untukmembentuk batu magnesium +os+at dan karbonat apatit.

• Batu cystine

Batu sistin dibentuk pada pasien dengan kelainan kongenital yaitu adanyade+ek pada gen yang mentransport cystein atau gangguan asbsorbsi sistinpada mukosa usus.

3. Batu ginjal dan Manifestasi Klinis

Batu ginjal terbentuk pada tubulus ginjal kemudian berada di kaliks!in+undibulum ! pelvis ginjal! dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruhkaliks ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari # kaliks ginjal atauyang menempati sebagian besar tubulus collecting memberi gambaranmenyerupai tanduk rusa dan disebut Dbatu staghornE dan batu yangterdapat pada tempat lain di luar defnisi FstaghornE dapat disebut Dbatu nonstaghornE. Batu staghorn dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu partial,sebagian tubulus collecting dan complete ,seluruh tubulus collecting.

Gejala klinis

*eluhan yang disampaikan pasien tergantung posisi! besar batu dan penyulityang ditimbulkan. *eluhan yang paling sering dirasakan pasien adalah nyeripinggang yang bersi+at kolik maupun non kolik. /yeri kolik terjadi karena



aktivitas peristaltik otot polos sistem kaliks dalam usaha untukmengeluarkan batu. Peningkatan peristaltik ini menyebabkan tekananaintraluminal meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal sara+ yangmemberikan sensasi nyeri. /yeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsulginjal karena terjadi hidrone+rosis atau in+eksi pada ginjal.

=ematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosasaluran kemih yang disebabkan oleh batu. *adang kadang hematuriadidaptkan dari pemeriksaan urinalisis berupa hematuria mikroskopik.

4. Penatalaksanaan batu ginjal

)ecara umum penatalaksanaan batu ginjal dapat dibagi dalam beberapacara yaitu G

• Medikamentosa

Pada dasarnya penatalaksanaan batu saluran kemih secara +armakologismeliputi dua aspekG

1.

>enghilangkan rasa nyeri?kolik yang timbul akibat adanya batu! dan

2.

>enangani batu yang terbentuk! yaitu dengan meluruhkan batu dan juga mencegah terbentuknya batu lebih lanjut ,atau dapat jugasebagai pencegahan?proflaksis



Panduan khusus dalam menatalaksana batu saluran kemihG

1. Pasien dengan dehidrasi harus tetap mendapat asupan cairan yang adekuat

#. 9atalaksana untuk kolik ureter adalah analgesik! yang dapat dicapai denganpemberian opioid ,morfn sul+at atau /)"I5.

3. Pada pasien dengan kemungkinan pengeluaran batu secara spontan! dapatdiberikan regimen >9 ,medical expulsive therapy . -egimen ini meliputikortikosteroid ,prednisone! calcium channel blocker ,ni+edipin untukrelaksasi otot polos uretra dan alpha blocker ,teraHosin atau alpha71selective blocker ,tamsulosin yang juga berman+aat untuk merelaksasikanotot polos uretra dan saluran urinari bagian bawah. )ehingga dengandemikian batu dapat keluar dengan mudah ,'&% batu yang berukurankurang dari 3 mm dapat keluar spontan.

@. Pemberian analgesik yang dikombinasikan dengan >9 dapatmempermudah pengeluaran batu! mengurangi nyeri serta memperkecilkemungkinan operasi.

Pemberian regimen ini hanya dibatasi selama 1$71@ hari! apabila terapi inigagal ,batu tidak keluar maka pasien harus dikonsultasikan lebih lanjut padaurologis.

Pada batu dengan komposisi predominan kalsium! sulit untuk terjadipeluruhan ,dissolve. leh sebab itu tatalaksana lebih mengarah padapencegahan terbentuknya kalkulus lebih lanjut. =al ini dapat dicapai denganpengaturan diet! pemberian inhibitor pembentuk batu atau pengikat kalsiumdi usus! peningkatan asupan cairan serta pengurangan konsumsi garam danprotein.



"dapun batu dengan komposisi asam urat dan sistin ,cystine lebih mudahuntuk meluruh! yaitu dengan bantuan agen alkalis. "gen yang dapatdigunakan adalah sodium bikarbonat atau potasium sitrat. p= dijaga agarberada pada kisaran .&7.$. 5engan cara demikian maka batu yangberespon terhadap terapi dapat meluruh! bahkan hingga 1 cm per bulan.

Pada pasien batu asam urat! jika terdapat hiperurikosurik?hiperurisemiadapat diberikan allopurinol. )elain itu! pada pasien dengan batu sistin! dapatdiberikan 57penicillamine! #7alpha7mercaptopropionyl7glycine yang+ungsinya mengikat sistin bebas di urin sehingga mengurangi pembentukanbatu lebih lanjut.

5i bawah ini adalah obat yang dapat digunakan untuk menatalaksana batusaluran kemih G

1.pioid analgesik! ber+ungsi sebagai penghilang rasa nyeri. 5apatdigunakan kombinasi obat ,seperti o2ycodone dan acetaminophen untukmenghilangkan rasa nyeri sedang sampai berat. =anya jika diperlukan , prn= pro re nata

•

>orphine sulphate #7& mg IC setiap 1& menit jika diperlukan ,jika--1 2?menit dan sistolik 1$$ mm=g! atau

•

2ycodone dan acetaminophen 17# tablet?kapsul P setiap @7 jam jika diperlukan! atau

•

=ydrocodone dan acetaminophen 17# tablet?kapsul P setiap @7 jam jika diperlukan.



#. bat antiinJamasi non7steroid! bekerja dengan menghambat aktivitas KL

yang bertanggung jawab dalam sintesis prostaglandin ,P85 sebagaimediator nyeri. Berman+aat dalam mengatasi kolik ginjal.

•

*etorolac 3$ mg IC ,1& mg jika usia A& tahun! gangguan +ungsi ginjalatau BB &$ kg diikuti dosis 1& mg IC setiap jam jika diperlukan.5ianjurkan untuk tidak digunakan melebihi & hari karena kemungkinantukak lambung.

•

Ibupro+en $$7'$$ mg P setiap ' jam.

3. *ortikosteroid! merupakan agen antiinJamatorik yang dapat menekanperadangan di ureter. Muga memiliki e+ek imunosupresi+.

•

Prednisone 1$ mg P dua kali sehari. Penggunaan prednisone dibatasitidak boleh melebihi &71$ hari.

@.Calcium channel blockers! merupakan obat yang mengganggu konduksiion Ka#: pada kanal kalsium sehingga menghambat kontraksi otot polos.



•

/i+edipine 3$ mg?hari P extended release cap

&. Alpha blocker, merupakan antagonis dari reseptor α1adrenergic! "alamkeadaan normal reseptor α1adrenergic merupakan bagian dari proteinberpasangan protein # $# proteincoupled receptor%! Protein ini ber&ungsidalam signaling dan aktivasi protein kinase C yang mem&os&orilasi berbagai protein lainnya! 'alah satu e&eknya adalah konstriksi otot polos( denganadanya alpha blockers maka konstriksi otot polos $pada saluran kemih%

tersebut dihambat!

•

] 9amsulosine $.@ mg tablet P setiap hari selama 1$ hari. 9amsulosinmerupakan alpha1 blocker yang digunakan untuk memudahkankeluarnya batu saluran kemih.

•

9eraHosin @ mg P setiap hari selama 1$ hari.

.bat urikosurik! merupakan obat yang menghambat ne+ropati danpembentukan kalkulus oksalat.

•



"llopurinol 1$$73$$ mg P setiap hari. "llopurinol merupakan obatyang menghambat enHim 2antin oksidase! suatu enHim yangmengubah hipo2antin menjadi asam urat.

. "gen alkalis

•

Potassium citrate 3$7($ mN?hari P dibagi menjadi 37@ kali sehari!dimakan bersama makanan.

'. 5iuretic

•

9hiaHide! hidroklorothiaHide #&7&$ mg perhari.

• P! "Per#utaneous ep$ro !it$otom%&

/e+rolitotomy perkutan atau P/0 adalah suatu tekhnik untuk mengeluarkanbatu ginjal atau batu pada ureter bagian atas yang berukuran sedang sampaibesar dari saluran kemih melalui suatu alat endoskopi ke sistem kalisesmelalui insisi pada kulit.



'tandard P!

/e+rolithotomy perkutan dilakukan dengan anestesi umum dan biasanya

membutuhkan waktu sekitar 3 ; @ jam untuk pengerjaannya. Insisi dibuatsepanjang 1 ; 1!& cm pada area Jank! pada sisi atas ginjal yang terdapatbatu. )ebuah tabung dimasukkan melalui insisi yang telah dibuat denganbimbingan L7-ay. )ebuah nephroscope kemudian dimasukkan melalui tabunguntuk mencari batu! menghancurkannya menjadi +ragmen7+ragmen kecil danmengeluarkannya dari dalam tubuh. 0itotriptor dapat digunakan untukmemecah batu sebelum dikeluarkan dengan evakuator llik.

)ebuah kateter ditempatkan untuk menguras sistem saluran kemih melalui

kandung kemih dan tabung ne+rostomi dari tempat insisi tersebut. 9ujuannyaadalah untuk membawa cairan dari ginjal ke dalam kantong drainase.*ateter akan dicabut setelah #@ jam pasca operasi.

Persiapan Pra Per#utaneous efro !it$otom%

•

O Pemeriksaan fsik

•

O Pemeriksaan darah lengkap

•



O *8

•

O 9es metabolik

•

O 9es urin

•

O 9es pembekuan darah dan masa pendarahan

,B )elama nephrolitotomy percutaneous! ahli bedah memasukkan jarummelalui

bagian belakang pasien dan langsung menuju ke ginjal

,K /ephroscope yang mengunakan probe ultrasonik atau laser untukmemecah batu ginjal yang besar



,5 Potongan batu7batu yang disedot keluar dengan tabung ne+rostomi

Komplikasi

1.

Perdarahan

2.

In+eksi

3.

8agal mengangkat batu

4.

6istula arteriovenosus

5.

*erusakan organ atau jaringan sekitar tempat insisi



• (')! "(*tra#orporeal '$o#k+a,e !it$otrips%&

(')! "Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy & merupakan terapi non7invasi+! karena tidak memerlukan pembedahan atau pemasukan alatkedalam tubuh pasien. )esuai dengan namanya! 2tracorporeal berarti diluartubuh! sedangkan 0ithotripsy berarti penghancuran batu! secara harfah)40 memiliki arti penghancuran batu saluran kemih menjadi +ragmen7+ragmen kecil dengan menggunakan gelombang kejut ,shock waveyang

ditransmisi dari luar tubuh.

-ndikasi

•

Batu ginjal berukuran dari & mm 7 #$ mm. Batu yang berukuran lebihbesar kadang memerlukan pemasangan stent ,sejenis selang kecilsebelum tindakan )40 untuk memperlancar aliran air seni.

•

Batu ureter berukuran & mm hingga 1$ mm.

•

6ungsi ginjal masih baik.



•

9idak ada sumbatan distal dari batu seperti tidak ada jaringan plamureter yang dapat mencegah mengalirkan pecahan batu keluar melaluiurinearut d

•

9idak ada kelainan perdarahan!pasien yang rutin mengkonsumsiaspirin harus dihentikan minimal 1 minggu sebelum )40

•

9idak sedang hamil.

•

9idak ada in+eksi ginjal! 9I atau keganasan pada ginjal yang akanmenyebabkan tidak seluruh pecahan batu dpat keluar dari ginjal

•

9idak ada structure yang abnormal dari ginjal ,anatomi dari tubuluscollecting baik



Prosedur (')!

)40 dapat dilakukan baik dengan anestesi umum maupun dengansedasi intravena. Puasa ' jam sebelum tindakan dilakukan jika menggunakangeneral anestesi dan @ jam jika menggunakan sedasi intravena. *arena)40 merupakan prosedur non7invasi+! sehingga insisi ? sayatan tidakdiperlukan.

•

Pasien diposisikan diatas meja datar lithotripter.

•

0okasi batu diisolasi dengan menggunakan )8 atau Juoroscopy. =alini juga membantu melacak pergerakan batu selama prosedurdilakukan.

•

)ebuah stent ureter dimasukkan melalui uretra ke kandung kemihkemudian ke ureter untuk membantu mengeluarkan pecahan batu danmenghindari obstruksi.

•



Prosedur )40 ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1 ; # jammeskipun litothripsynya hanya memakan waktu #$73$ menit.

)etelah )40! pecahan dari batu biasanya keluar melalui urine untukbeberapa hari dan menyebabkan sedikit nyeri. >esin )40 ada yang lowenergy dan high energy. 0ow energy menyebabkan e+ek samping yangringan namun dibutuhkan lebih banyak treatments sebelum batu dipecahkanmenjadi bagian bagian kecil. ( dari 1$ pasien yang memiliki batu ginjal 1$mm dan dilakuakn )40 tidak banyak menyisakan gejala.

*omplikasi )40 G

•

/yeri yang disebabkan keluarnya pecahan batu melalui urine

•

9erhambatnya aliran urine sebagai akibat pecahan batu yang tidakdapat keluar. Pecahan pecahan ini mungkin dapat dikeluarkan denganuteroscope

•

9I



•

Pendarahan ? hematuria

)40 kurang memuaskan untuk treatment pada batu systine! jenis batu initidak dapat dipecah dengan sempurna dengan )40.

• /pen ep$rolit$otom% atau /pen P%elolit$otom%

pen nephrolithotomy adalah mengambil atau mengeluarkan batu dariginjal dan open pyelolithotomy adalah mengeluarkan batu dari pelvis ginjal. *edua operasi ini dilakukan dengan incisi 1$71& cm pada daera Jank area,yaitu pada sisi tubuh antara costa dan panggul yang dapat memperlihatkanletak batu.

perasi terbuka ini biasanya ditujukan atau diindikasikan untuk kasusdengan komplikasi! batu yang sulit dikeluaran dengan prosedur non invasiveatau less invasive!batu yang menyebabkan block atau menyebabkan gejalanyeri dan in+eksi recurent.

operasi biasanya dilakukan dengan melakukan incisi pada Jank area padatempat yang palin baik dimana batu dapat terlihat.

5rain kemudian ditempatkan untuk mengalirkan cairan dari daerah tersebutdan nephrostomy tube ditempatkan pada ginjal melalui sayatan yang samauntuk mengeluarkan batu. Mika diperlukan sayatan pada ureter maka perlu juga dilakukan pemasangan stent ureter.



*omplikasi

•

Perdarahan

•

)triktur ureter

=al ini dapat terjadi jika operasi juga melibatkan incisi pada ureter

Penatalaksanaan di atas adalah penatalaksanaan batu ginjal secara umum.Penatalaksanaan batu ginjal juga dapat dibagi menjadi staghorn dan nonstaghorn.

• Penatalaksaan batu ginjal non staghorn

a. kuran Batu #$ mm

Beberapa modalitas terapi dapat digunakan untuk penatalaksanaan batuginjal #$ mm! yaituG



7 2tracorporeal shock wave lithotripsy ,)40

7 Percutaneus nephrolithotomy ,P/0 terutama untuk batu di kaliks in+erior

7 perasi terbuka

'tone free rate

)ecara umum! yang dimaksud dengan stone &ree rate adalah persentasepasien tanpa sisa batu pasca prosedur. *husus untuk )40! pengertianstone &ree rate ini bisa berupa tidak adanya sisa batu ataupun adanya sisa?+ragmen batu yang tidak signifkan secara klinis ,clinically insigni)cant&ragment KI-6. Belum ada keseragaman dalam menentukan KI-6 sampaisaat ini! secara umum literatur menggunakan pada sisa? +ragmen berukurankurang #7& mm! tidak ada in+eksi saluran kemih dan tidak ada keluhan padapasien yang dievaluasi tiga bulan setelah penembakan.

)40 merupakan metode yang e+ekti+ untuk penanganan batu ginjal #$mm. Batu dengan ukuran 1$ mm mempunyai stone &ree rate '@% ,@%7(#% dan batu berukuran 1$7#$ mm mempunyai stone &ree rate % ,&(%7'1%. *omposisi batu berpengaruh terhadap keberhasilan )40. Batudengan komposisi asam urat dan kalsium oksalat dihidrat memiliki koefsien+ragmentasi yang baik! sementara batu kalsium oksalat monohidrat dan batusistin lebih sulit mengalami +ragmentasi. "danya hidrone+rosis dan adanyain+eksi ginjal juga mempengaruhi hasil )40. Persentase keberhasilan )40pada ginjal tanpa hidrone+rosis '3%! turun menjadi &$% pada hidrone+rosisderajat sedang dan sangat rendah pada hidrone+rosis yang berat. *arenanya!

dianjurkan untuk dilakukan ne+rostomi dan pemberian antibiotik selama 37&hari sebelum )40 pada kasus batu ginjal dengan hidrone+rosis.

P/0 mempunyai e+ektivitas yang sama baiknya dengan )40 untuk batuginjal #$ mm. /amun! P/0 merupakan prosedur yang lebih invasi+



dibanding )40. *arena itu! )40 lebih direkomendasikan daripada P/0untuk batu #$ mm! kecuali pada kasus khusus! seperti batu pada kaliksin+erior dengan in+undibulum yang panjang dan sudut in+undibulopelvis yangtajam ataupun pada kaliks yang obstrukti+. 'tone &ree rate pada kasus inidengan )40 kurang dari &$%. Pada batu berukuran 1$7#$ mm yang

terletak di kaliks in+erior! perbandingan stone &ree rate antara )40 dan P/0adalah &% G 3%.

Menis batu berkaitan dengan jumlah )40 yang diperlukan. Pada batukalsium oksalat monohidrat! perlunya penembakan tambahan terjadi pada1$!3% kasus! pada batu struvit !@% sedangkan batu kalsium oksalatdihidrat #!'%.

Banyaknya )40 sebaiknya tidak lebih dari 37& kali ,tergantung dari jenislithotiptornya. Mika perlu dilakukan pengulangan! tidak ada standar bakulamanya interval antar penembakan. /amun biasanya hal ini disesuaikandengan jenis lithotriptornyaG pada mesin )40 elektrohidrolik! interval waktuminimal @7& hari sedangkan pada pieHoelektrik bisa lebih singkat ,# hari.>aksimal gelombang kejut yang diberikan setiap penembakan jugadisesuaikan dengan jenis mesin )40! pada jenis elektrohidrolik sebaiknyatidak melebihi 3&$$! sedangkan pada pieHoelektrik sebaiknya tidak melebihi&$$$.

b. kuran Batu A #$ mm

Beberapa modalitas terapi dapat digunakan untuk penatalaksanaan batuginjal A #$ mm! yaituG

7 )40 Q pemasangan stent

7 P/0



7 9erapi kombinasi ,P/0 : )40

7 perasi terbuka

'tone free rate

)ecara keseluruhan! stone &ree rate untuk batu #$73$ mm dengan )40

lebih rendah dibandingkan pada batu #$ mm ,rentang 33%7&%. 'tone&ree rate P/0 pada batu berukuran #$73$ mm mencapai ($%. Beberapa+aktor menjadi pertimbangan dalam pemilihan )40 untuk batu berukuran A#$ mmG

• 0okasi batu

Batu yang terletak di kaliks in+erior mempunyai stone &ree rate yang rendahdibanding batu yang terdapat di lokasi lain! stone &ree rate paling tinggidijumpai pada batu di pielum. P/0 merupakan pilihan pada batu di kaliksin+erior yang berukuran A 1& mm.

• 9otal stone burden

9idak ada batasan yang pasti mengenai ukuran batu tetapi ukuran @$ 2 3$mm dapat dipakai sebagai pedoman. >onoterapi )40 ,denganpemasangan stent mempunyai stone &ree rate '&% jika batu berukuran @$ 2 3$ mm setelah 3 bulan penembakan. "ngka ini turun menjadi @3% padabatu berukuran A @$ 2 3$ mm. 5engan terapi kombinasi ,P/0 dan )40!stone &ree rate mencapai 1%7(% pada batu A @$ 2 3$ mm! dengan



)ecara keseluruhan! stone &ree rate setelah terapi paling tinggi pada P/0,'% dan paling rendah pada )40 ,&@%. Pada terapi kombinasi ,P/0 dan)40! stone &ree rate lebih rendah jika )40 dilakukan terakhir ,% dandapat menjadi '1% jika dilakukan P/07)407P/0. Pada operasi terbuka!stone &ree rate berkisar antara 1%7'#%. "ngka ini lebih rendah jika batunya

lebih kompleks.

'tone &ree rate juga dihubungkan dengan klasifkasi batu staghorn ,parsialatau komplit. Pada batu parsial! angka stone &ree rate lebih tinggidibandingkan batu komplit. Pada P/0! stone &ree rate batu cetak parsial @%dibandingkan &% pada batu staghorn komplit.

9erapi standar! rekomendasi pada pasien batu staghorn ginjal berlaku untukpasien dewasa dengan batu staghorn ginjal ,bukan batu sistin dan bukanbatu asam urat yang kedua ginjalnya ber+ungsi ,+ungsi keduanya relati+sama atau ginjal soliter dengan +ungsi normal dan kondisi kesehatan yang

secara umum! habitus! dan anatomi memungkinkan untuk menjalanikeempat modalitas terapi! termasuk pemberian anestesi.

*)I>P0"/

1.8injal terletak retroperitoneal dari 91#703 dan terdiri dari corte2 danmedula

2. /e+ron adalah unit terkecil penyusun ginjal yang terdiri dariglomerolus! kapsula bowman! tubulus kontortus distal! ansa henle!tubulus kontortus proksimal dan tubulus collecting.

3. Batu ginjal nterbentuk dari endapan kristal kristal pada uroepiteliumdan kemudian menumpuk dan membentuk batu yang komposisinyadapat berupa batu kalsium! batu asam urat! batu struvit! dan batusystein.

4. 8ejala klinis batu ginjal terutama nyeri baik kolik maupun non kolikdan juga hematuria

5.Penatalaksanaan batu ginjal dapat berupa medikamentosa! )40!P/0 ataupun operasi terbuka

6. >edikamentosa dapat berupa pemberian /)"I5! serta >9 ,>edical2pulsive 9herapy



7. )40 adalah metode non invasive untuk penatalaksanaan batuginjal dengan menggunakan gelombang untuk menghancukan batuginjal menjadi pecahan pecahan kecil yang akan keluar melalui urin

8. Percutaneus /ephrolithotomy adalah prosedur less invasive

penanganan batu ginjal dengan melakukan incisi perkutan pada kulitdan menggunakan nephroscope untuk mencari dan menghancurkanbatu menjadi pecahan pecahan kecil

9. perasi terbuka dilakukan pada kasus kasus dengan komplikasi ataukasus dengan in+eksi berulang dan menyebabkan obstruksi ataupunbatu yang sulit diambil dengan prosedur less dan non invasive.



0ATA P'TAKA

"merican rological "ssociation. #$$&. *idney )tone. Murnal #$$&.httpG??search#.auanet.org"merican rological "ssociation.#$$&. rynary )tone. Murnal.

httpG??search#.auanet.orgKhris. #$11. 2tracorporeal )hock 4ave 0ithotripsy. "rtikel #$11.httpG??www.healthhype.com=ealthwise incorporation. #$11. *idney )tones >edications. "rtikel # juni#$11. httpG??www.webmd.com?kidney7stones?kidney7stones7medications>atlaga! Brian -. #$11. >inimal Invasive )urgery 2tracorporeal )hock 4ave

0ithotripsy. 1 Muni #$11. Mohns =opkins >edicine Murnal. httpG??urology.jhu.edur

>oore! *eith 0 dan "nne >. -. "gur. #$$#. "natomi *linis 5asar. Makarta G8K.Purnomo! Basuki B. #$$. "asar "asar *rologi. Makarta G )agung )eto)nell! -ichard ).#$$. "natomi *linik. Makarta G 8K.

Batu Ginjal (Ur)

Written by Gerisa

Friay! 16 "e#te$ber 2%11 17&%3

!AP/A KA''

I. IDENTITAS PASIEN

/ama Pasien

mur

Menis *elamin

"gama?suku

"lamat

>-)

9anggal

Pemeriksaan

& 'y.

& 31 taun

& *ere$#uan

& +sla$,sasa-

& *ujut! /$b/- 0ena

& 29 ese$ber 2%%9

G Manuari #$1$

II. ANAMNESIS

http://www.webmd.com/kidney-stones/kidney-stones-medications





Kelu$an tama

/yeri pinggang

i+a%at Pen%akit 'ekarang

Pasien mengeluh nyeri pinggang sejak ± 1 bulan yang lalu. /yeri dirasakan

hilang timbul dan terasa seperti tertusuk7tusuk. /yeri dirasakan tidak menjalar

dan tidak sampai mengganggu aktiftas. /yeri dirasakan memberat terutama

saat pasien tidur menghadap ke kiri. )elain itu pasien juga mengeluhkan

adanya benjolan pada perut bagian kiri sejak ± 1 bulan yang lalu. Benjolan

dirasakan tidak bertambah besar dan tidak terasa nyeri. >enurut pasien! B"*

lancar! tidak nyeri! tidak terasa panas! namun berwarna merah seperti teh.

Pasien juga mengeluh demam dalam 1 bulan terakhir ini. 5emam dirasakan

hilang timbul! namun tidak disertai menggigil dan keringat dingin. >ual dan

muntah tidak dikeluhkan oleh pasien! B"B tidak terganggu. )elama sakit pasien

diberi obat dan pasien mengeluhkan B"* berwarna kekuningan dan nyeri

pinggang berkurang! namun volume menjadi tambah banyak dan keluar batu

sebanyak dua buah! sebesar satu ruas jari! dan berwarna putih.

i+a%at Pen%akit 0a$ulu

Pasien mengatakan ia tidak pernah menderita penyakit seperti sebelumnya.

i+a%at Pen%akit Keluarga

9idak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien.

i+a%at Alergi

Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat7obatan dan makanan

tertentu.

i+a%at Pengobatan

Pasien mengatakan sudah berobat # kali dalam 1 bulan ini tetapi pasien



tidak tahu nama obat yang diminumnya. >enurut pasien! setelah minum obat

B"* menjadi berwarna kekuningan dan nyeri pinggang berkurang! namun

volume menjadi tambah banyak dan keluar batu sebanyak dua buah! sebesar

satu ruas jari! dan berwarna putih! dan benjolan masih tetap ada.

III. PEMERIKSAAN FISIK

a. 'tatus Generalis

1. *eadaan mumG Baik

#. *esadaran G @C&>

3. 95 G 1#$?$ mm=g

@. / G '$ 2?menit

&. P G #$ 2?menit

. 9 G 3!' $K

Pemeriksaan sik umum

1. Kepala 5 !e$er

a. *epala G normochepali! bentuk simetris.

b. >ata G anemis ,7?7! ikterik ,7?7! mata cowong ,7?7.

c. 0eher G pembesaran *8B ,7! pembesaran tyroid ,7! MCP ≠

d. 9=9 G tidak ada kelainan.

2. T$ora*67ardio,as#ular

a. Inspeksi G pergerakan dinding dada simetris! retraksi ,7! massa ,7

b. Palpasi G pergerakan dinding dada simetris! nyeri ,7! massa ,7! iktus



kordis ,: di IK) C

c. Perkusi G Paru ,sonor! jantung ,pekak! batas jantung dalam batas

normal.

d. "uskultasi G

1. Paru7paruG Cesikuler :?:! rhonki 7?7! wheeHing 7?7

#. Mantung G )17)# tunggal! reguler! murmur ,7 gallop ,7

3. Abdomen

a. Inspeksi G distensi ,7! darm contour ,7! darm ste+ung ,7! massa ,7

b. "uskultasi G B ,: normal! metallic sound ,7.

c. Palpasi G supel! nyeri tekan ,7! nyeri lepas ,7! =epar?lien tidak

teraba! de+ans muskuler ,7! massa di kuadran kiri atas ,: G passa

padat kenyal! ukuran ± 1$ 2 1$ cm! nyeri ,7! permukaan licin!

immobile! ballotement ,7?:.

d. Perkusi G timpani di seluruh lapang abdomen! redup di daerah

massa!.

4. ro6Genital

a. -egio Jank dan KC" G massa ,7?7! bulging ,7?7!nyeri ketok KC" ,7?7

b. -egio suprapubis G massa ,7! nyeri tekan ,7

c. -egio genitalia eksterna G tanda7tanda inJamasi ,7

8. Anal6perianal

a. Inspeksi G fstula ,7! hemmoroid ,7! tanda7tanda abses ,7.



b. Palpasi G -9 hemmoroid ,7! massa ,7! sfngter ani adekuat! mukosa

licin

. (kstremitas atas9ba+a$G

a. "kral hangat ,: pada keempat ekstremitas! edema ,7 pada keempat

ekstremitas! pembesaran *8B ,7.

a. 'tatus !okalis

1. Abdomen

a. Inspeksi G distensi ,7! darm contour ,7! darm ste+ung ,7! massa ,7

b. "uskultasi G B ,: normal! metallic sound ,7.

c. Palpasi G supel! nyeri tekan ,7! nyeri lepas ,7! =epar?lien tidak


padat keras! ukuran ± 1$ 2 1$ cm! nyeri ,7! permukaan licin!


d. Perkusi G timpani di seluruh lapang abdomen! redup di daerah massa

2. ro6Genital




IV. RESUME

a. Anamnesa

Perempuan! 31 tahun! mengeluh nyeri pinggang sejak ± 1 bulan yang

lalu. /yeri dirasakan hilang timbul dan terasa seperti tertusuk7tusuk. /yeri



dirasakan tidak menjalar dan tidak sampai mengganggu aktiftas. /yeri

dirasakan memberat terutama saat pasien tidur menghadap ke kiri. )elain itu

pasien juga mengeluhkan adanya benjolan pada perut bagian kiri sejak ± 1

bulan yang lalu. Benjolan dirasakan tidak bertambah besar dan tidak terasa

nyeri. B"* lancar! tidak nyeri! tidak terasa panas! namun berwarna merah

seperti teh. Pasien juga mengeluh demam dalam 1 bulan terakhir ini. 5emam

dirasakan hilang timbul! namun tidak disertai menggigil dan keringat dingin.

>ual dan muntah tidak dikeluhkan oleh pasien! B"B tidak terganggu. )elama

sakit pasien diberi obat dan pasien mengeluhkan B"* berwarna kekuningan

dan nyeri pinggang berkurang! namun volume menjadi tambah banyak dan

keluar batu sebanyak dua buah! sebesar satu ruas jari! dan berwarna putih.

b. Pemeriksaan isik

1. Abdomen

a. Palpasi G supel! nyeri tekan ,7! nyeri lepas ,7! =epar?lien tidak


padat keras! ukuran ± 1$ 2 1$ cm! nyeri ,7! permukaan licin!


b. Perkusi G timpani di seluruh lapang abdomen! redup di daerah massa

2. ro6Genital




V. DIAGNOSIS

)usp. batu ginjal : hidrone+rosis renal sinistra

VI. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS



In+eksi saluran kemih

VII. USULAN PEMERIKSAAN

a. 0es lab/rat/riu$ (! U! B0!0! BU'! ")

b. U"G b/$en! B'

VIII. RENCANA TERAPI

a. Batu 5 $$ -/nseerati

b. Batu 5 $$ lit/tri#si atau esi-/lit/t/$i

IX. PROGNOSIS

ub/is a b/na$

batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup signifikan baik di indonesia maupun di dunia

Documents