asuhan keperawatan batu ginjal

Upload: mifta-hussaadah

Post on 12-Jul-2015

424 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Asuhan Keperawatan Batu GinjalNavigasi Artikel Asuhan Keperawatan Batu GinjalPendahuluan Sebab Gejala Medikasi Tindakan Litotripsi perkutan Manajemen bedah Diet Aktivitas Diagnosis keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi keperawatan Evaluasi Pendahuluan Batu ginjal (urolitiasis) dapat terjadi di bagian mana saja pada sistem perkemihan. Namun, yang paling banyak ditemukan adalah di dalam ginjal (nefrolitiasis). Batu ginjal adalah peng-kristalan mineral yang mengelilingi eat organik, misalnya nanah, darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya, batu (kalkuli) terdiri atas garam kalsium (oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. Sebab Penyebab batu ginjal adalah idiopatik. Akan tetapi, ada faktor yang merupakan predisposisi dan yang utama adalah ISK. Infeksi ini akan meningkatkan terbentuknya zat organik. Zat ini dikelilingi mineral yang mengendap. Pengendapan mineral ini (karena infeksi) akan meningkatkan alkalinitas urine dan mengakibatkan pengendapan kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat. Stasis urine juga dapat menyebabkan pengendapan zat organik dan mineral. Faktor lain yang dikaitkan dengan pem-bentukan batu adalah konsumsi antasida dalam jangka panjang, terlalu banyak vitamin D, dan kalsium karbonat. Batu ginjal biasanya terdiri atas kalsium oksalat. Oleh karena itu, apa saja yang mungkin menyebabkan hiperkalsiuri dapat menjadi faktor pencetus pembentukan batu ginjal. Peningkatan absorpsi usus terhadap kalsium juga dapat mengakibatkan hiperkalsiuria atau dapat juga karena tubula ginjal kurang mereabsorpsi kalsium.

Gejala Gejala utama batu ginjal yang akut adalah kolik ginjal atau nyeri kolik. Lokasi nyeri bergantung pada lokasi batu. Apabila batu ada di dalam pelvis ginjal, penyebab nyerinya adalah hidronefrosis dan nyeri ini tidak tajam, tetap, dan dirasakan di area sudut kostovertebra. Apabila batu turun ke dalam ureter, pasien akan mengalami nyeri yang hebat, kolik, dan rasa seperti ditikam. Nyeri ini bersifat intermiten dan disebabkan oleh spasme (kejang) ureter dan anoksia dinding ureter yang ditekan batu. Nyeri ini menyebar ke area suprapubik, genitalia eksterna, dan paha. Nyeri kolik dapat disertai dengan mual dan muntah. Biasanya, setelah pasien mengalami dua atau tiga kali serangan nyeri kolik, batu dapat keluar. Hal ini mungkin disebabkan batu tersangkut di bagian ureter yang sempit seperti pada pertemuan ureter dan pelvis (ureteropelvic junction) serta pertemuan ureter dan kandung kemih (ureterovesical junction). Hematuria makroskopik dapat terjadi apabila batunya kasar. Pasien dengan batu ginjal juga dapat mengalami ISK. Manajemen Keperawatan Kolaboratif Uji diagnostik Yang termasuk dalam pemeriksaan diagnostik adalah sinar X KUB, pielografi intravena atau retrograd, ultrasonografi, pemindaian CT, dan sistoskopi. Urinalisis dan kalsium serum dan kadar asam urat serum juga diperiksa. Untuk mengetahui asiditas dan alkalinitas urine, pH urine dipantau dengan dipstick setiap pasien berkemih. Pengumpulan spesimen urine 24 jam untuk mengetahui kadar kalsium, oksalat, fosfor, dan asam urat dalam urine. Medikasi Natrium dan kalium fosfat dapat diberikan untuk mengurangi kalsium dalam urine. Akan tetapi, obat ini tidak diberikan (kontraindikasi) apabila terjadi infeksi ginjal. Hidroklorotiazid (diuretik) dapat mengurangi kalsium dalam urine dengan meningkatkan reabsorpsi kalsium dalam tubulus ginjal. Batu fosfat dapat tumbuh di dalam urine yang alkalin. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah membuat urine menjadi asam dengan memberi vitamin C dan menghindari infeksi saluran kemih (ISK). Profilaksis untuk batu asam urat adalah pemberian obat natrium bikarbonat untuk urine agar menjadi alkalin. Tindakan Sekitar 90% batu perkemihan keluar secara spontan. Apabila tidak ada infeksi atau obstruksi, batu dibiarkan dalam ureter selama beberapa bulan. Asupan cairan ditingkatkan (2.500-3.000 ml/hari) untuk membantu pengeluaran batu dan mencegah infeksi.

Apabila batu tidak keluar secara spontan, kateter uretra melalui sistoskopi dapat dipasang selama 24 jam. Diharapkan kateter ini mampu memperbesar lumen ureter dan apabila kateter dicabut, bath dapat masuk ke dalam kandung kemih. Pengeluaran dari dalam kandung kemih baru dapat dilakukan dengan cara manipulasi sistoskopik. Litotripsi perkutan Litotripsi perkutan merupakan. teknik yang memerlukan nefrostomi perkutan yang dibuat melalui insisi 1/4-1/2 inci di atas ginjal. Untuk melaksanakan prosedur ini, diperlukan anestesia dan sinar X selama prosedur berlangsung. Nefroskop dimasukkan melalui insisi di kulit (perkutan) untuk mengambil batu. Apabila batu tidak dapat diambil, probe lithotripter dimasukkan untuk menghancurkan batu. Komplikasi prosedur ini meliputi perdarahan, sepsis, dan abses, tetapi jarang terjadi. Setelah prosedur ini selesai, pasien merasa nyeri seperti kolik ginjal. Nyeri ini disebabkan oleh manipulasi yang dilakukan dokter pada ginjal dan ureter saat mengeluarkan batu. Pasien diberi obat analgesik narkotik. Drainase dan nefrostomi dapat menjadi banyak sehingga balutan perlu diganti sesering mungkin untuk mencegah lecet dan infeksi di kulit. Keluarnya drainase dari nefrostomi dapat berlangsung selama 3-4 hari. Biasanya, pasien diberi antibiotika selama dua minggu. Manajemen bedah Pembedahan diperlukan apabila besar batu lebih dari 1 cm dan menimbulkan nyeri, obstruksi, dan infeksi. Pembedahan untuk mengambil batu dari ureter disebut ureterolitotomi. Pemeriksaan sinar X perlu dilaksanakan sebelum pembedahan supaya insisi dibuat tepat di lokasi batu. Apabila batu ada di sepertiga bagian bawah ureter, dapat dilakukan insisi rektus. Apabila batu terdapat di dua pertiga bagian atas ureter, insisi panggul dilakukan. Pengambilan batu dari pelvis ginjal disebut pielolitotomi. Pengambilan batu dari parenkim ginjal disebut pielolitotomi. Batu di kandung kemih dapat diambil melalui pembukaan suprapubik atau batu dihancurkan dengan alat litotrit yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra. Prosedur ini disebut litolapaksi. Setelah batu dihancurkan, kandung kemih diirigasi secara terus-menerus atau intermiten dengan natriurn sitrat (larutan G) atau Hemiacidrin (Renacidin) untuk menetralkan alkalinitas urine yang terjadi akibat infeksi, sekaligus mem-buang sisa batu yang dihancurkan. Diet Pasien penderita batu kalsium perlu menghindari makanan yang tinggi kalsium. Individu yang berisiko mengalami batu yang terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, magnesiumamonium fosfat, perlu mengonsumsi makanan yang kaya asam agar urine menjadi asam. Vitamin C dapat banyak

membantu. Pasien dengan asam urat atau batu sistin memerlukan diet yang alkalin karena asam urat dan sistin dapat larut dalam urine yang alkalin. Asupan cairan (dianjurkan air) ditingkatkan dari 3.500-4.000 ml per 24 jam. Pasien dianjurkan bangun malam untuk minum segelas air. Aktivitas Kemungkinan mengeluarkan batu secara spontan lebih besar terjadi pada orang yang ambulasi dan aktif daripada orang yang istirahat baring. Manajemen Keperawatan Pengkajian Data subjektif. Kunci penting dalam diagnosis adalah riwayat pasien. Dari riwayat nyeri yang dialami pasien, sudah dapat diketahui apakah nyeri itu karena obstruksi batu. Lokasi dan sifat nyeri dapat juga menunjukkan lokasi dari batu. Apabila batu ada di dalam ginjal, nyerinya tidak tajam dan mungkin tetap dan dirasakan di daerah sudut kostovertebra. Nyeri yang kolik dan hebat akan dirasakan apabila batu masuk ke dalam ureter. Riwayat keluarga juga perlu digali. Data objektif. Data objektif yang harus diperoleh mencakup haluaran urine, adanya batu dalam urine, tanda vital (demam), dan nyeri tekan di daerah sudut kostovertebra. Diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan untuk gangguan ini meliputi: - Nyeri yang berhubungan dengan adanya batu. - Risiko infeksi yang berhubungan dengan stasis urine dan adanya batu. - Gangguan pola eliminasi urine yang berhubungan dengan obstruksi oleh batu. - Ansietas yang berhubungan dengan penanggulangan rasa nyeri yang hebat, pembedahan, dan pemeriksaan urologis. Defisit pengetahuan (mengenai proses penyakit, pemeriksaan urologis, dan pengobatan) yang berhubungan dengan tidak ada informasi dan sikap acute terhadap informasi. Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan meliputi: 1. Klien mengatakan rasa nyeri dapat dikendalikan dengan obat. 2. Klien tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi. 3. Klien mempertahankan asupan dan haluaran yang seimbang. 4. Klien dapat memanfaatkan dukungan sistem yang ada. 5. Klien dapat menjelaskan proses penyakitnya, pemeriksaan urologis, dan pengobatan dengan benar.

Intervensi keperawatan Meredakan nyeri. Nyeri kolik yang hebat akan dirasakan oleh pasien sehingga narkotik dan antispasmodik perlu segera diberikan. Mencegah infeksi. Adanya batu ginjal dapat menyebabkan pasien rawan terhadap infeksi. Perawat perlu memantau pasien untuk tanda dan gejala ISK. Pasien perlu didorong untuk meningkatkan asupan air sebanyak 3.500-4.000 ml per 24 jam. Biasanya, diberikan antibiotik profilaktik. Teknik aseptik perlu diperhatikan apabila prosedur invasif perlu dilakukan. Peningkatan eliminasi urine. Perlu dipantau asupan dan haluaran. Pengalihan (diversi) urine melalui nefrostomi atau uterostomi harus sering diperiksa apakah kateter tetap di tempatnya dan kepatenan kateter. Refluks urine dapat terjadi apabila ada kekusutan pada kateter. Urine pasien dengan batu yang kecil harus disaring dengan kasa. Batu harus diperlihatkan ke dokter dan pemeriksaan di laboratorium untuk analisis (komposisi batu). Mencegah ansietas. Nyeri yang datang tiba-tiba dan sangat dapat membuat pasien merasa cemas. Setelah rasa nyeri dapat ditangani, pasien perlu didorong mengungkapkan perasaannya. Penjelasan tentang sifat dan proses penyakitnya serta pemeriksaan urologis dapat membantu mengurangi rasa cemas. Sistem pendukung seperti keluarga atau temannya dapat juga membantu pasien menghadapi rasa cemasnya. Penyuluhan pasien. Perawat perlu memberi informasi kepada pasien mengenai: 1. Mencegah ISK a. Minum air sebanyak 3.500-4.000 per 24 jam. Bangun malam untuk minum segelas air. b. Hindari statis urine dengan ambulasi, gerak badan. 2. Modifikasi diet. 3. Obat: Nama obat, dosis, frekuensi, dan efek obat (membuat urine asam atau alkalin). 4. Melapor ke dokter bila terdapat tanda dan gejala ISK (disuria, hematuria, urgensi, dan frekuensi). Evaluasi Perawat menilai intervensi keperawatan dengan mengevaluasi: 1. Klien mengatakan rasa nyeri hilang atau pada skala 2 (skala 1-5). 2. Tidak ada tanda dan gejala infeksi: Tidak .ada demam, disuria, urgensi, frekuensi, dan hematuria. 3. Asupan dan haluaran seimbang; tidak terdapat batu di saringan urine. 4. Mengatakan mampu menangani rasa cemas; ada sistem pendukung yang efektif, tampak tenang, dan relaks. Daftar PustakaKlien Gangguan Ginjal Oleh Mary Baradero, SPC, MN, Mary Wilfrid Dayrit, SPC, MAN & Yakobus Siswadi, MSN

Otomikosis: Infeksi jamur liang telinga bagian luarOtomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke dalam hang telinga melalui alat-alat pengorek telinga yang terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan mengeluh mesa gatal atau sakit di dalam hang telinga. Liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama dan kelainan ini dapat meluas ke bagian luar sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas ke dalam sampai ke membran timpani, daerah ini akan menjadi merah, berskuama, dan mengeluarkan cairan serosanguinos. Penderita akan mengalami gangguan pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat terjadi otitis eksterna. Penyebab infeksi biasanya jamur kontaminan, yaitu Aspergillus sp., Mukor, dan Penisilium. Diagnosis Diagnosis didasarkan pada: a. Gejala-gejala klinik yang khas, terasa gatal atau sakit di liang telinga dan daun telinga menjadi merah, skuamos dan dapat meluas ke dalam hang telinga sampai 2/3 bagian luar. b. Pemeriksann laboratorium: Preparat langsung Skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat ditemukan spora kecil dengan diameter 2-3 mikro. Pembiakan Skuama dibiak pada media sabouroud dekstrosa agar dan dikeram pada temperatur kamar Koloni akan tumbuh dalam 1 minggu berupa koloni filamen berwarna pubh. Dengan mikroskop tampak hifahifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya. Diagnosis banding Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering memberi gejala-gejala yang sama. Prognosis Umumnya baik bila diobati dengan adekuat. Pengobatan Pengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap kering, jangan lembab dan jangan mengorek telinga dengan barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga, atau kapas. Kotoran-

kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol 2% dalarn Spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan burowi 5% satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektasi biasanya memberi basil pengobatan yang memuaskan. Neosporin dan larutan gentian violet 1-2% juga dapat menolong. PustakaPenyakit Jamur Kulit Oleh Dr. R.S. Siregar

Tips memilih tempat bersalinIbu hamil dapat memilih tempat bersalinnya di rumah sendiri. Dapat juga di luar rumah. Persalinan di rumah sendiri ditolong oleh bidan atau dukun bersalin. Di beberapa daerah masih ditolong oleh dukun beranak. Di beberapa daerah dukun beranak sudah ditatar sehingga menjadi dukun bersalin terlatih. Dengan demikian, ditolong dukun bersalin sama amannya dengan ditolong oleh bidan. Untuk persalinan di luar rumah, Ibu dapat memilih puskesmas, rumah bersalin, atau rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal Ibu. Pada persalinan dengan penyulit, persalinan dilakukan di rumah sakit besar. Persalinan di luar rumah dapat ditolong oleh bidan, dokter umum atau dokter ahli kebidanan. Ibu hamil dapat menentukan pilihannya sendiri. Kecuali jika kehamilannya mengalami gangguan atau mengalami kesulitan. Semua persalinan dengan penyulit harus ditolong oleh dokter. Kebanyakan ibu hamil melahirkan dengan mudah. Mengapa? Karena persalinan itu merupakan suatu peristiwa alamiah. Hanya sebagian kecil saja persalinan yang mengalami kesulitan. Kini, semua persalinan yang sulit dapat dicegah atau diatasi sebelumnya. Caranya, dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Dengan demikian bahaya bagi ibu maupun anak dapat dikurangi atau tidak sampai terjadi. Masalah timbul kalau tempat bersalinnya bukan di tempat ibu biasa melakukan pemeriksaan kehamilan. Di tempat persalinan ini tidak ada catatan kehamilan ibu. Ibu hamil tidak dikenal. Apa hasil pemeriksaan selama kehamilannya, tidak diketahui. Bagaimana perkembangan anaknya? Adakah penyakit atau gangguan kesehatan yang dialami? Apakah memerlukan persiapan persalinan khusus? Catatan pemeriksaan kehamilan ini penting, sebab persalinan Ibu hamil bisa terhambat bila ada gangguan atau penyakit tertentu yang diderita. Untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan, ibu hamil yang pindah harus membawa catatan pemeriksaan kehamilannya. Dengan catatan ini penolong persalinan akan tahu keadaan kehamilan ibu. Apakah persalinan dapat berlangsung normal, atau perlu persiapan khusus.

Memilih tempat bersalin dan penolong persalinan juga tidak boleh sembarangan. Kebiasaan melahirkan secara tradisional sudah lama ditinggalkan. Selain tidak menyehatkan bagi ibu, bahkan mungkin ibu dapat menjadi korban. Persalinan tradisional dapat juga mengancam nyawa anak. Dalam persalinan tradisional biasanya tidak dilakukan pengguntingan episiotomi pada kemaluan ibu, sehingga berisiko terjadi robekan vagina. Vagina yang robek spontan menghambat proses penyembuhan luka vagina sehingga struktur vagina tidak pulih seperti sediakala. Persalinan tradisional juga dapat merusak bagian-bagian yang berdekatan dengan saluran vagina. Mungkin bisa terjadi koyakan jembatan penghubung antara saluran kemih dengan saluran vagina. Atau dapat pula antara saluran usus dengan saluran vagina. Akibat dari itu terbentuk apa yang disebut fistel. Dapat berupa fistel vagina-kandung kemih, atau dapat juga berupa fistel vagina-muara usus. Akibat terbentuknya fistel, dari vagina mengalir air seni kalau bukan tinja. Vagina berbau pesing atau berbau tinja atau ban keduanya. Tanpa sadar vagina basah terus oleh air seni atau ada tinja keluar sendiri dari vagina. Akibat terjadi komplikasi persalinan seperti itu, dapat menimbulkan gangguan dalam hubungan suami-istri. Selain itu, persalinan tanpa digunting menjadikan vagina lebih kendur dibanding jika persalinan digunting. Dengan guntingan berarti luka vagina sembuh sempurna. Cara menjahit bekas guntingan dapat memulihkan struktur vagina kembali seperti sediakala. Ini alasan seksualitas bagi suami, mengapa persalinan tidak dilakukan sembarangan. Daftar PustakaCara sehat selama hamil Oleh dr. Handrawan N.

Praktik aborsi yang tidak amanDi Indonesia diperkirakan 2-2,5 juta kasus aborsi terjadi setiap tahunnya. Sebagian besar masih dilakukan secara tersembunyi sehingga menimbul-kan berbagai bentuk komplikasi ringan sampai meninggal dunia. Meskipun UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah ditetapkan, masih sulit untuk dapat memenuhi syaratnya. Pelaksanaan gugur kandung yang lebih liberal akan dapat meningkatkan sumber daya manusia karena setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan pada saat yang optimal. Akibat beratnya syarat yang harus dipenuhi dari UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, masyarakat yang memerlukan terminasi kehamilan akhirnya mencari jalan pintas de-ngan bantuan dukun yang berisiko tidak bersih dan tidal( aman. Pertolongan terminasi kehamilan yang dilakukan secara ilegal dengan fasilitas terbatas dan komplikasi yang sangat besar (yaitu, perdarahan-infeksi-trauma) dan

menimbulkan mortalitas yang tinggi. Terminasi kehamilan yang tidak dike-hendaki merupakan fakta yang tidak dapat dihindari sebagai akibat perubah-an perilaku seksual, khususnya remaja sehingga memerlukan pemecahan yang rasional dan dapat diterima masyarakat. Upaya promotif dan preventif pada remaja dengan memberi pendidik-an seks yang sehat, termasuk menghindari kehamilan, menyediakan metode KB khusus untuk remaja, memberi penjelasan tentang KB daru-rat, dan menyediakan sarana terminasi kehamilan. Penyediaan sarana terminasi kehamilan dianggap menjunjung hak asasi manusia karena penentuan nasib kandungan merupakan hak asasi perempuan. Tempat yang memenuhi syarat terminasi kehamilan sesuai dengan UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 hanya rumah sakit pemerintah sehingga pelaksanaan terminasi kehamilan berjalan bersih dan aman serta tujuan fungsi dan kesehatan reproduksi remaja dipertahankan. Daftar Pustaka Kebidanan Komunitas Oleh Safrudin, SKM, M.Kes & Hamidah, S.Pd, M.Kes

Orang-orang yang Berisiko Mengidap DMPenyakit Diabetes Mellitus atau DM kebanyakan adalah penyakit keturunan, bukan penyakit menular. Meskipun demikian tidak berarti penyakit ini pasti menurun pada anak. Walaupun kedua orangtua menderita DM, kadang-kadang anaknya tidak ada yang menderita DM. Namun apabila dibandingkan dengan kedua orangtua yang non-DM, jelas penderita DM lebih cenderung mempunyai anak yang mengidap penyakit DM. Berikut ini adalah urutan yang menunjukkan siapa saja yang mempunyai kemungkinan akan menderita penyakit DM, yaitu: 1. Kedua orangtuanya mengidap penyakit DM. 2. Salah satu orangtuanya atau saudara kandungnya mengidap penyakit DM. 3. Salah satu anggota keluarga (nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu) mengidap DM. 4. Pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir > 4 kg. 5. Pada waktu pemeriksaan kesehatan pernah ditemukan kadar glukosa darah melebihi antara 140200 mg/dl 6. Menderita penyakit lever (hati) kronik atau agak berat. 7. Terlalu lama minum obat-obatan, mendapat suntikan atau minum tablet golongan kortikosteroid (sering digunakan oleh penderita asma, penyakit kulit, penyakit reumatik, dan lain-lain) misalnya prednison, oradexon. kenacort, rheumacyl, kortison, hidrokortison. 8. Terkena infeksi virus tertentu misalnya virus morbili, virus yang menyerang kelenjar ludah, dan

lain-lain. 9. Terkena obat-obatan antiserangga (insektisida). Daftar PustakaDiabetes Mellitus:Ulcer, Gangren,Infeksi Oleh Misnadiarly

Apendisitis (Radang Usus Buntu) ApendektomiPATOFISIOLOGI Apendisitis adalah penyakit paling umum yang memerlukan intervensi bedah selama masa kanakkanak. Apendisitis disebabkan oleh obstruksi lumen apendiks dan menimbulkan edema, inflamasi, bendungan vena, dan peningkatan tekanan intralumen serta iskemi. Hal ini dapat menyebabkan invasi bakteri, nekrosis, perforasi, dan peritonitis. Penyebab obstruksi lumen adalah hiperplasia dad jaringan limfoid submukosa, fekalit di apendiks, benda asing dan parasit. Prognosisnya sangat baik, terutama bila pembedahan dilakukan sebelum terjadi perforasi. INSIDENS 1.Insidens sedikit lebih tinggi pada pria. 2.Insidens paling tinggi pada akhir masa kanak-kanak. 3.Jarang terjadi pada anak di bawah 2 tahun dan sangat jarang pada anak di bawah 1 tahun. 4.Perforasi berhubungan dengan usialebih sering terjadi pada anak yang lebih muda, sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh kesulitan dalam diagnosis. MANIFESTASI KLINIS 1. Sakitkram di daerah periumbilikus menjalar ke kuadran kanan bawah dengan intensitas nyeri tertinggi pada titik McBurney (yang terletak di pertengahan antara krista iliaka anterior superior kanan dan umbilikus). 2.Anoreksia 3.Mual 4.Muntah (tanda awal yang umum; kurang umum pada anak yang lebih besar) 5.Demamdemam ringan di awal penyak it; dapat meningkat tajam pada peritonitis 6.Nyeri lepas 7.Bising usus menurun atau tidak ada sama sekali 8.Konstipasi 9.Diare (sedikit, berair) 10. Kesulitan berjalan atau bergerak 11. Iritahilitas

KOMPLIKASI (JIKA TIDAK TERDIAGNOSIS) 1.Perforasi 2.Peritonitis UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK 1.Hitting darah lengkap (complete bloodcount,CBC)leulsositosis, neutrofilia, tanpa eosinofil 2.Urinalisisuntuk menyingkirkan infeksi sal uran kemih 3.Pemeriksaan foto abdomenlengkung tulang belakang konkafke kanan, fekalit berkalsifikasi 4.Ultrasonografifekalit tidak berkalsifikasi, apendiks tidak berperforasi, abses apendiks PENATALAKSANAAN BEDAH Anak dengan dugaan apendisitis dimasukkan ke rumah sakit, diberi infus (IV) dan antibiotik, serta diobservasi; perkeinbangan gejala yang cepat akan membuat diagnosis menjadi tampak nyata. Slang nasogastrik (NGT) dipasang bi la anak mengalami muntah. Apendiks dikeluarkan melalui insisi di kuadran kanan bawah atau diangkat dengan laparoskopi. Drain dipasang dan luka dibiarkan terbuka untuk mencegah infeksi luka serta pembentukan abses. Jika apendiksnya telah perforasi, rongga abdomen diirigasi. Pada beberapa kasus, sebuah kateter kecil tetap dipasang di tempatnya untuk memberi antibiotik. Setelah dilakukan pembedahan, tempatkan anak tersebut pada posisi semiFowler selama 24 jam pertama. Drainase lambung dan pemberian cairan IV serta antibiotik dilanjutkan. Obat narkotik/analgesik dipakai untuk mengatasi nyeri. Makanan oral mulai diberikan dalam 1 atau 2 hari dan ditingkatkan sesuai toleransi bila fungsi usus telah kembali. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 1. Lihat bagian Pengkajian Gastrointestinal pada Lampiran A. 2. Kaji perkembangan yang cepat dari gejala yang berat. 3. Kaji nyeri prabedah dan pascabedah. 4. Kaji gejala perforasi, meliputi pengurangan nyeri yang tiba-tiba. 5. Kaji adanya bising usus dan distcnsi abdomen pascabedah. 6. Kaji luka dari drainase dan tanda-tanda infeksi. DIAGNOSIS KEPERAWATAN - Nyeri - Risiko defisit volume cairan - Risiko infeksi - Ansietas - Defisit pengetahuan INTERVENSI KEPERAWATAN Perawatan Praoperasi

1. Berikan tindakan pengurang rasa nyeri dan tindakan kenyamanan. a. Posisi yang nyaman. b. Hindari gerakan yang tidak perlu dan palpasi abdomen yang juga tidak perlu. c. Pemberian obat antinyeri jika diprogramkan 2. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. a. Pertahankan status puasa b. Pantau aliran infus cairan intravena pada kecepatan rumatan. c. Pantau dan catat jumlah haluaran dari muntahan, urine, tinja, dan drainase nasogastrik. 3. Pantau status anak untuk perkembangan gejala dan komplikasi a.Tanda syokpenurunan tekanan darah, penurunan frekuensi pernapasan, pucat, diaforesis, nadi hampir tidak teraba dan cepat b.Perforasi atau peritonitistidak ada bising usus, nadi apeks meningkat, suhu meningkat, frekuensi pernapasan meningkat, membebat abdomen, nyeri abdomen yang menyebar yang kemudian akan hilang dengan tiba-tiba. c. Obstruksi ususbising usus menurun atau hilang, distensi abdomen, nyeri, muntah, tidak ada feses. 4. Siapkan anak untuk pembedahan: a.Pertahankan status puasa. b.Ambil spesimen untuk analisis praoperasi. c.Persiapkan anak dan dukung anak selama pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. d.Jelaskan tindakan praoperasi dan pascaoperasi yang akan dilakukan (mis., balutan, slang nasogastrik). Perawatan Pascaoperasi 1. Kaji nyeri dan berikan tindakan penghilang nyeri sesuai kebutuhan. a.Berikan analgesik sesuai kebutuhan b.Lakukan teknik distraksi untuk meredakan nyeri dengan mainan dan permainan. c. Gunakan tindakan memberikan rasa nyaman, seperti kompres dingin dan pengaturan posisi. 2. Cegah dan pantau distensi abdomen a.Pertahankan status puasa. b.Pertahankan kepatenan slang nasogastrik. c. Kaji kekakuan abdomen (keras, lunak) 3. Pantau status hidrasi. a.Pantau asupan dan haluaran.

b.Pertahankan status puasa,kemudian lanjutkan sesuai toleransi. c. Pertahankan in fus IV dan tempat pemasukan IV sesuai program. 4. Pantau tanda-tanda infeksi dan cegah penyebaran infeksi. a.Pantau tanda-tanda vital sesuai program b.Observasi luka dari tanda-tanda infeksihangat, drainase, nyeri, bengkak, dan kemerahan c.Berikan antibiotik; pantau respons anak. d.Lakukan perawatan luka sesuai indikasi dan pembuangan balutan dengan tepat. e. Ambulasikan anak bila mampu. 5. Tingkatkan penyernhuhan luka. a.Lakukan perawatan lukapertahankan daerah luka tetap kering dan bersih. b.Atur posisi anak semi-Fowler untuk meningkatkan drainase bila ada drainase. 6. Bantu anak dan orang tua dalam mengatasi stres emosional karena hospitalisasi dan pembedahan. a.Berikan informasi sesuai usia sebelum dan setelah prosedur. b.Anjurkan aktivitas pengalih yang menenangkan c.Tingkatkan kontak keluarga dan kunjungan teman sebaya. d.Libatkan rutin itas anak di rumah ke dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Perencanaan Pulang dan Perawatan di Rumah 1 . Ajarkan orang tua untuk mengobservasi dan melaporkan tandatanda komplikasi. a.Infeksi b.Obstruksi 2.Ajarkan orang tua tentang perawatan luka. 3.Berl tahu orang tua untuk meminta anak menghindari aktivitas berat dalam beberapa minggu. 4. Beri tahu orang tua tentang janji kunjungan kembali lanjut. a.Nama dan nomor telepon dokter b.Tanggal dan waktu janji kunjungan tidak lanjut HASIL YANG DIHARAPKAN 1.Fungsi gastrointestinal anak kembali normal, meliputi asupan diet praoperasi dan fungsi defekasi yang normal. 2.Nyeri yang dialami anak menjadi minimal. 3.Anak akan terbebas dari infeksi. 4.Anak dan keluarga memahami perawatan di rumah dan perlunya tindak lanjut.

Daftar PustakaBuku Saku Keperawatan Pediatri ed 5 Oleh Cecily Lynn Betz & Linda A. Sowd

Bedah Hidung dan SinusitisSinusitis adalah inflamasi sinus, istilah yang hanya digunakan untuk sinus paranasal. Penyakit ini dapat akut atau kronik. Sinusitis akut sering kali merupakan sekuela infeksi saluran napas alas, misalnya demam salesma (common cold), tetapi juga dapat terjadi akibat masalah gigi. Sinusitis kronik dapat terjadi akibat ventilasi sinus yang kurang memadai akibat obstruksi hidung, atau timbul setelah sinusitis akut. Sinusitis dapat diatasi secara konservatif, misalnya dengan pemberian antibiotik, dekongestan lokal, dan kortikosteroid. Jika upaya konservatif gagal, tersedia sejumlah prosedur bedah. Bedah hidung dan sinus Antrostomi-pembukaan secara bedah sinus maksilaris melalui rongga hidung untuk memperbaiki drainase. Etmoidektomi-pengangkatan secara bedah sel etmoid yang merupakan asal polip hidung. Functional endoscopic sinus surgery (FEES)melalui sebuah endoskop nasal tipis. Lubang sinus dapat diperlebar untuk memperbaiki ventilasi dan drainase. Jaringan yang sakit di dalam sinus dapat dikeluarkan. Polipektomipengangkatan polip. Rinoplastibedah plastik untuk kerangka hidung. Pembedahan septum atau konkamemperbaiki aliran udara be hidung dan sinus serta mempermudah pemberian obat topikal. Septoplastioperasi konservatif untuk meluruskan septum nasal. Septum nasal diubah posisinya di gads tengah dengan mengangkat sesedikit mungkin kartilago hidung. Pembilasan sinus (sinus washout)berupa pembuatan lubang di sinus maksilaris di bawah konka inferior. Salin dimasukkan untuk rnengalirkan debris atau pus melalui lubang tersebut. Reseksi submukosa septum nasalmass mukosa hidung, pengangkatan septum nasal yang bengkok, dan penggantian mukosa.

Turbinektomipengangkatan tulang konka hidung. Daftar PustakaEnsiklopedia Keperawatan Oleh Chris Brooker

Pengaruh Sinar Matahari Terhadap KulitLapisan kulit manusia bersusun seperti lapisan kue lapis. Lapisan paling luar disebut kulit ari, di dalam terdapat lapisan jangat dan lapisan lemak. Pada kulit ari terdapat sel yang berguna untuk pergantian kulit dan sel melanosit pembentuk pigmen eumelanin di dalamnya terdapat melanosom tempat terjadinya melanisasi pembentukan pigmen eumelanin. Seperti telah diuraikan di atas, fungsi eumelanin adalah sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari, selain untuk mewarnai kulit. Orang yang berkulit hitam, sel melanosit-nya lebih banyak dibandingkan dengan orang berkulit putih, sehingga lebih tahan terhadap sengatan cahaya matahari. Sebaliknya, orang berkulit putih, pajanan/paparan sinar matahari mudah menembus lapisan kulit ari, mudah terbakar, dan terkena kanker kulit. Kekuatan sinar matahari tergantung dari jenis ultra violet (UV) yang terkandung. Jenis sinar UV terdiri atas sinar ultra violet A (UVA), sinar ultra violet B (UVB), dan visible light. Sinar UVB dengan panjang gelombang pendek, disaring oleh lapisan ozon sehingga mencapai atmosfer bumi dengan kadar yang cukup tinggi dan menyebabkan pemaparan pada kulit ari dengan gejala terbakar (sunburn) atau kecoklatan (sutan). Sementara itu, sinar UVA memiliki energi yang lebih rendah, tetapi mampu menembus lapisan lemak pada kulit. UVA inilah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan kolagen dan jaringan elastin, yakni zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal. Apa yang harus dilakukan untuk menangkal sinar matahari? Pertama, para ahli menganjurkan selalu menggunakan tabir surya jika terpapar cahaya matahari. Tabir surya ada bermacam-macam jenisnya. Ada yang berbentuk krim, cairan, gel, atau busa. Terbaik adalah tabir surya yang mengandung SPF dan sesuai dengan jenis kulit kita. Zat SPF adalah kemampuan sebuah tabir surya untuk menurunkan jumlah sinar UV yang mencapai kulit. Jika pada tabir surya terdapat SPF 15, berarti kulit akan terbakar selama 15 x 20 menit = 300 menit. Dua puluh menit itu merupakan batas toleransi kulit dan sengatan UV. Tabir surya yang beredar dan SPF 2 sampai SPF 34. Dalam memilih tabir surya juga harus diperhatikan jenis kulit. Apakah kondisi kulit berminyak dan berjerawat? Jika ya, pilihlah tabir surya yang bebas minyak atau non-komedogenik. Tabir surya kimiawi mengandung bahan aktif golongan PABA (para amino benzoin), non-PABA, dan kombinasi. Golongan PABA menghalangi atau memblokir UVA (yang membuat kelainan pigmentasi), sedangkan pemblokiran terhadap UVB (sinar yang menyebabkan kulit terbakar) bersifat lemah. Tabir surya kombinasi mengandung lebih dan satu bahan aktif dan melindungi kulit dan UVA dan UVB. Dengan

mengetahui bermacam-macam tabir surya, rasanya tak ada lagi yang perlu dikhawtirkan akibat yang terjadi karena paparan matahari. PustakaMerawat Kulit & Wajah Oleh dr. Maria Dwikarya, DSKK

Pencemaran Susu Formula: Enterobacter sakazakiiJangan menganggap remeh masalah pengenceran susu formula. Ini bukan main-main karena data di Afrika bisa dijadikan gambaran; 30 % bayi meninggal sebelum usia satu tahun karena pemberian susu dengan air tidak bersih dan cara pengenceran yang salah. Pengenceran yang tidak tepat tidak hanya membuat si kecil sakit atau kurang gizi, tapi juga menyebabkan komplikasi lain. Itulah mengapa, komposisi air dan susu dengan takaran yang tepat amat dibutuhkan. Salah satu cemaran yang sebaiknya disikapi dengan sangat serius, adalah cemaran susu oleh bakteri. Hal ini sesuai dengan berbagai berita yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Keresahan masyarakat diawali dengan pemberitaan hasil penelitian tim peneliti IPB yang berkesimpulan bahwa 23 % susu formula mengandung Enterobacter sakazakii. Bakteri tersebut berpotensi dapat menyebabkan peradangan saluran pencernaan (enteritis), infeksi peredaran darah (sepsis), serta infeksi pada lapisan urat syaraf tulang belakang dan otak (meningitis). Menyikapi hasil penelitian tersebut, sebaiknya Anda tidak serta merta bertindak gegabah. Tindakan waspada, lebih selektif memilih produk susu, sikap penuh dengan kehati-hatian juga diperlukan dalam menyiapkan dan memberikan susu formula kepada buah hati Anda. Berbeda dengan air susu ibu yang mengandung zat antibakteri, susu formula tidak bersifat bakteriostatis (menahan perkembangan dan reproduksi bakteri) sehingga mudah menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. Kondisi tubuh bayi yang baru lahir, terlebih lagi yang terlahir premature sangat rentan terhadap bakteri tersebut. Sebenarnya selain E. sakazakii, ada jenis bakteri lain yang lebih patut diwaspadai, yaitu E. coli dan Salmonella. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2970-1999, sebagai indikator sanitasi masih mencantumkan bakteri koliform E. coli, bukan Entereobacteriaceae. Sedangkan Committee on Food Hygiene (CCFH) merekomendasikan jumlah sample untuk pengujian E. sakazakii bagi industri tidak sebanyak jumlah sample untuk pengujian Salmonella. Hal ini mengindikasikan, bahwa meskipun E.

sakazakii dianggap berbahaya dan harus diwaspadai dalam susu formula, namun resikonya tidak sebesar Salmonella. Proses pencemaran bakteri pada susu formula dapat bermula dari ketika susu diperah dari sapi. lika proses pemerahan tidak hygiene akan memungkinkan berkembangnya bakteri. Namun dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan proses pemerahan susu, hal tersebut dapat diperkecil kemungkinan tercemarnya bakteri. Misalnya menggunakan mesin pemerah susu, sehingga mengurangi risiko susu tercemar dari udara di luar. Proses pencemaran mikroorganisme dapat juga terjadi pada saat penyimpanan dan saat proses pengolahan. Intinya proses pengolahan susu formula harus selalu terjaga dan tetap steril, mulai dari proses pemerahan hingga saat diproses di dalam pabrik. Melihat proses pengolahan susu kini sudah sangat canggih dan dapat terjamin kualitasnya sehingga cemaran bakteri dinyatakan nihil. Selain cemaran mikroorganisme, SNI tersebut juga mengatur persyaratan jenis cemaran logam seperti tembaga, timbal, seng timah, raksa, dan arsen. Dengan adanya persyaratan ini, produsen susu formula dituntut untuk memberikan jaminan keamanan sesuai dengan yang telah ditentukan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) biasanya melakukan pengawasan secara berkala terhadap berbagai produk yang beredar di pasaran, tidak hanya susu formula, tapi jenis pangan lainnya. Namun yang patut disadari adalah, tidak ada pangan yang zero risk (tidak beresiko sama sekali), tetapi pengelolaan yang baik akan menghasilkan pangan dengan resiko yang sangat rendah. Konsumen modern sudah perlu membuka cakrawala wawasan terhadap informasi-informasi keamanan pangan sehingga bisa menempatkan diri secara tepat terhadap isu-isu yang berkembang demi menjamin kesehatan diri sendiri dan keluarga. PustakaHidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui Oleh Hindah Muaris

Betulkah Ada Obat Untuk Keriput ?Satu-satunya cara manjur untuk mencegah keriput adalah menghindari penuaan, misalnya dengan cara membekukan diri seperti Austin Powers. Sedangkan untuk menghambat, kita bisa memakai tabir surya dan pelembab. Untuk mengurangi atau menghambat keriput ada beberapa pilihan. Tretinoin (Retin-A) adalah satu-satunya pengobatan topikal yang telah terbukti menyembuhkan keriput dalam studi-studi klinis menggunakan kontrol. Bahan ini juga satu-satunya yang diizinkan oleh FDA untuk pengobatan anti-keriput. Tretinoin meningkatkan kepekaan terhadap cahaya matahari,

oleh sebab itu pemakai obat ini harus menghindari kontak dengan cahaya matahari, misalnya dengan mengenakan busana pelindung, dan berulang kali mengoleskan tabir surya. Dampak samping tretinoin antara lain adalah pengelupasan, kulit kering, terbakar, gatal, dan kulit memerah. Asam hidroksi juga dipakai dalam krim-krim yang dijual di toko kosmetik. Ada laporan bahwa bahan ini cukup berhasil untuk keriput ringan. Namun, kandungan dan tipe asam hidroksi pada tiap produk berbeda-beda, maka tingkat keberhasilan tiap produk pun berbeda-beda. Pengobatan lain yang lebih drastis antara lain adalah pengelupasan secara kimiawi dan pemolesan menggunakan laser. Namun, jawab singkatnya, sesungguhnya keriput tidak dapat dipulihkan. PustakaMengapa pria punya puting susu?:ratusan pertanyaan yang tak berani anda tanyakan pada dokter oleh Mark Leyner, Mark Leyner, Billy Goldberg, M.D., Billy Goldberg

Tips merawat rambut kemaluan (khusus wanita)Mumpung kita sedang membicarakan masalah rambut kemaluan. mari kita bahas gimana cara merawatnya. Pertama-tama, rnencukur atau menggunduli rambut kaki dan rambut ketiak nggak masalah kalau kamu ingin melakukannya. Beberapa cewek nggak mau melakukannya, itu juga nggak jadi masalah. Beberapa cewek bahkan mencukur habis rambut di bagian bawah sana. Apakah ini ide yang bagus? Pastinya nggak masalah untuk mencukur rambut kemaluan, tapi masak, sih. harus dicukur habis? Kayaknya nggak perlu deh. Bahkan, mencukur semua rambut kemaluan bisa menyebabkan iritasi padabagian luar kemaluan dan bisa menimbulkan bengkak dan nanah.Awwww dan ouch! Mencukur atau menggunduli semua rambut di daerah saluran vagina juga bisa menyebabkan infeksi, dan biasanya menimbulkan iritasi kulit di bagian mulut vagina. Tahu nggak, rambut yang tumbuh di sekitar lubang vagina berguna untuk menyerap dan membersihkan kotoran yang mungkin menempel di kulit kemaluanmu. Kotoran dari vagina punya pH yang bisa menimbulkan iritasi kulit. Intinya, nggak masalah mencukur rambutmu, di bagian mana pun. Mencukur maksudnya memangkas atau memotong pendek, bukan berarti mengerok atau memotong habis semua rambutmu. Daftar PustakaGirlology: a Girls Guide to Stuff That Matters Oleh Melisa Holmes dan Trish Huchison

Teknik Stimulasi OtakBagaimana caranya agar kita bisa melatih otak supaya bekerja secara maksimal? Program pelatihan seperti apa yang cocok untuk otak? Bukan hanya mobil loh yang harus dirawat. Tidak banyak orang yang mengerti cara melatih otak agar cadangan kognitifnya terus berkembang dan menjadi semakin kuat. Anak muda zaman sekarang kurang termotivasi untuk bertahan hidup. Memilih cara yang mudah untuk mendapatkan sesuatu, itu yang menjadi perhatian mereka. Padahal sebenarnya proses dalam meraih gol itulah yang menjadi pembelajaran baik untuk otak kita. Hal seperti ini juga akan memperpanjang usia kita. Jadi sebenarnya, manfaat melatih otak itu banyak sekali untuk kesehatan tubuh serta perkembangan mental manusia. Manusia perlu belajar secara berkelanjutan tanpa henti untuk bisa mendapatkan cadangan kognitif yang cukup dalam otak. Apa arti cadangan kognitif itu? Segala sesuatu yang menstimulasi otak secara mental dalam hidup manusia, bisa melalui pekerjaan, pendidikan, atau hobi. Memberikan stimulasi pada otak dapat merangsang otak untuk membentuk sel neuron baru sehingga akan memberikan penampilan otak yang lebih balk dan menurunkan risikoterkena penyakitAlzheimer. Penelitian menyebutkan, orang yang melakukan latihan pada otot otak selama hidupnya memiliki risiko yang lebih sedikit terkena Alzheimer. Lebih jauh lagi, dengan munculnya teknologi MRI di bidang kedokteran, memberikan kesempatan pada para ahli untuk meneliti lebih banyak tentang otak yang sehat. Penemuan penting yang didapat dari penelitian ini menyebutkan, bahwa otak kita seperti plastik (artinya dia bukan hanya membentuk neuron baru tetapi juga bisa mengganti strukturnya), bagian otak yang berdekatan dengan dahi merupakan bagian yang paling mirip seperti plastik. Bagian ini mengendalikan fungsi-fungsi utama seperti perhatian, merencanakan masa depan dan perilaku dalam mencapai gol. Bagian ini sangat kritis menghadapi situasi berbeda dan mampu beradaptasi dengan cepat. Kita harus melatih bagian ini lebih balk dengan belajar dan menguasai hal baru dalam hidup. Bagian otak depan atau lobus frontal sangat lembut, dia menunggu hingga usia 20 tahunan untuk menjadi benar-benar dewasa. Dia juga menjadi bagian dari otak yang pertama kali akan mengalami penurunan fungsi, biasanya di usia paruh baya. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk merawat otak kita terutama lobus frontal? Tentunya kita harus fokus pada tiang utama penyangga otak yaitu latihan fisik, diet yang seimbang dan latihan otak. Pengendalian stres juga penting karena stres telah menunjukkan bukti dapat membunuh neuron dan mengurangi pembentukan sel baru. Di bawah ini, beberapa tips dan teknik yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan otak kita.

1. Bermain video games Aksi dalam video games dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mengembangkan keahlian penglihatan visual karena dilakukan secara terus-menerus. 2. Menguatkan memori Memori adalah bagian mental yang terpenting. Menguatkan memori atau daya ingat merupakan komponen penting dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer. 3. Mempelajari kata baru setiap hari Mempelajari kata baru bukan hanya memperkaya pemahaman akan dunia, tetapi juga berkaitan dengan pusat bahasa dalam otak dan otak bagian depan di mana fungsi dan penilaian dilakukan. 4. Latihan mengeja Mengeja akan mendorong kita untuk melihat secara mental kata yang akan diucapkan atau dituliskan. Latihan seperti ini melibatkan beberapa bagian dan sirkuit dalam otak. 5. Awasi mood, imajinasi, dan bicara pada diri sendiri Jika kita sedang kesal atau berada dalam situasi yang mengecewakan, ganti kegiatan otak kita dengan hal yang tidak melibatkan perhatian kita. 6. Kurangi stres dengan aktivitas fisik Otak yang sehat didapatkan dari tubuh yang sehat secara keseluruhan. Kita dapat mengurangi efek berbahaya dari stres dengan berolahraga setiap hari. Tapi kita harus memilih jenis olahraga yang disenangi karena dengan begitu tidak akan menjadi suatu kewajiban yang melelahkan tetapi justru menyenangkan. Hanya berjalan kaki juga cukup bagus. Berjalan kaki dua kilometer setiap minggu akan mengurangi risiko terkena Dementia sebanyak 50%. 7. Tidur siang Tidur siang akan meningkatkan kemampuan memori, sama halnya seperti saat kita tidur di malam hari. Jadi, saat kita sudah melakukan pelbagai kegiatan di pagi hari, luangkan waktu untuk tidur siang sekitar 20 menit setelah makan, saat itu merupakan waktu yang tepat untuk terlelap karena tubuh lelah setelah beraktivitas di pagi hari. 8. Menyelesaikan puzzle Dengan mengerjakan puzzle, bagian berbeda dalam otak akan terlatih, sesuai dengan jenis puzzle yang kita mainkan. Teka-teki menantang bagian memori dan bahasa sedangkan jigsaw puzzle melatih otak bagian belakang. Jika kita telah ahli cobalah kerjakan puzzle tanpa harus menuliskannya tetapi bayangkan dalam pikiran, hal ini akan mengasah otak menjadi lebih tajam.

9. Gunakan tanganmu Beberapa orang selain musisi dan ahli bedah mampu bekerja dengan menggunakan tangannya dan mengendalikannya dengan baik. Kegiatan yang melibatkan gerakan jari akan menguatkan otak kita seperti merajut, membangun model bangunan atau memainkan alat musik. 10. Perhatikan sensor kita Salah satu penyebab umum dari sifat pelupa dan ingatan yang Iemah adalah tidak memberikan perhatian yang cukup. Daftar PustakaMelatih Otak setajam Silet Oleh Astri Novia

Perawatan Kesehatan Masyarakat dalam Keadaan BencanaMasalah bencana tidak terlepas dari interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Alam mempunyai kegiatan-kegiatan yang terjadi sebagai akibat interaksi antara unsur-unsur yang ada dalam bumi dengan atmosfirnya dan interaksi dengan planet bumi dengan tata suryanya. Kegiatankegiatan alam terjadi secara evolusi. Suatu saat oleh karena alam mengikuti aturan-aturannya, akan timbul secara mendadak dan tak terduga menyebabkan gangguan pada lingkungan, dan gangguan lingkungan ini disebut bencana alam. Terjadinya bencana alam merupakan akibat langsung gangguan lingkungan, terjadi karena unsurunsur lingkungan termasuk manusia, yang pada akhirnya nanti akan memberikan akibat positip dan negatip terhadap manusia. Dan salah satu akibat negatipnya adalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan masyarakat akibat terjadinya bencana yang menimpa manusia dan lingkungannya. Definisi Bakir Abisudjak & Helman Hamdani (1990) Bencana alam adalah gangguan ekologis yang melampaui kapasitas penyesuaian sekelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. Arjono Djuned Pusponegoro (1990) Bencana adalah situasi yang gawat di mana kehidupan sehari-hari mendadak terganggu dan banyak orang yang terjerumus dalam keadaan yang tidak berdaya dan menderita sebagai akibat dari padanya membutuhkan pengobatan, perawatan, perlindungan, makanan, pakaian dan lain kebutuhan. Penggolongan Bencana

1. Bencana alam a. Bencana meterologik angin topan (Cyclon, Thypoon, tornado) badai salju kemarau panjang b. Bencana topologik tanah longsor banjir gelombang Tsunami c. Bencana vulkanologik gempa bumi letusan gunung berapi d. Bencana biologik wabah penyakit serangan hama (wereng, belalang, tikus) 2. Bencana karena perbuatan manusia a. kecelakaan. industri (mesin, bahan kimia, polusi) kecelakaan lalu lintas (darat, laut, udara) kebakaran pembuangan Iimbah beracun nuklir (radiasi, kontaminasi) ledakan (tambang, gas, amunisi) b. Yang direncanakan peperangan gangguan kerusuhan teroris.

Sifat Bencana 1. Mendadak (akut), seperti gempa bumi, gelombang tsunami, tanah longsor yang sifatnya antara lain; datang tidak diduga, tidak dapat diramalkan, banyak memakan korban, menimbulkan

penderitaan banyak orang, ketidakberdayaan, angka kematian dan kesakitan tinggi, kehidupan sehari-hari mendadak terganggu. 2. Yang dapat diramalkan, seperti kemarau panjang, wabah penyakit, gunung meletus yang sifatnya dapat diramalkan, mungkin dapat dikendalikan, tanda-tanda awal, luas dan intensitas peristiwa serta kecepatan terjadinya bencana dapat diperkirakan. Tahap-Tahap Bencana yang Dapat Diramalkan 1. Persiapan sebelum bencana Pembentukan tim penanggulangan bencana alam tingkat nasional yang telah disiapkan, dan terorganisir dengan baik. Mulai dari tingkat pusat, profinsi, sampai dengan tingkat operasional di lapangan. 2. Pemberitahuan akan terjadinya bencana Bencana alam yang dapat diramalkan misalnya gunung meletus, kemarau panjang, secara teoritis sudah dapat diramalkan sebelumnya, oleh karena itu pengungsian pendudukan di daerah bencana sudah dapat dimobilisasi dengan memberitahukan kepada masyarakat secepat mungkin. Sehingga daerah yang akan terjadi bencana telah dapat dilokalisasi menjadi daerah bahaya, daerah siaga dan daerah aman untuk penduduk, sehingga korban manusia dan harta benda dapat dikurangi. 3. Peristiwa bencana Merupakan peristiwa kejadian bencana itu sendiri. Terhadap bencana-bencana yang dapat diramalkan, upaya-upaya preventif telah dapat dilakukan sehingga korban jiwa dan harta benda dapat diminimalkan. Dalam peristiwa bencana tim penanggulangan bencana alam telah melakukan persiapan untuk memberikan bantuan yang diperlukan. 4. Keadaan darurat Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam keadaan darurat adalah penyelamatan, pertolongan gawat darurat, rujukan bagi korban ke fasilitas yang lengkap, isolasi korban, pengungsian dan penampungan, bantuan pangan, sandang, dsb. Faktor-Faktor Bahaya yang Dipertimbangkan dalam Bencana 1. Jenis Bencana Bahaya dari suatu bencana sangat tergantung pada jenis bencana yang menimpa, bencana yang datangnya tiba-tiba akan sangat banyak memakan korban manusia dan harta benda, misalnya gempa bumi yang disertai gelombang tsunami. Tetapi jenis bencana meteriologi yang dapat diperkirakan sebelumnya dapat dilakukan upaya-upaya preventif, persiapan dan evakuasi yang lebih terencana sehingga mengurangi sekecil mungkin korban manusia dan harta benda.

2. Daerah Tempat Terjadinya Bencana Daerah terjadinya bencana akan sangat mempengaruhi upaya-upaya pertolongan yang diberikan, misalnya daerah terpencil yang akan sangat berpengaruh dalam transportasi, bantuan yang diberikan, evakuasi korban, penyediaan tempat pengungsian dan mobilisasi penduduk secara menyeluruh. 3. Besarnya atau Intensitas Terjadinya Bencana Besar atau intensitas terjadinya bencana akan sangat erat kaitannya dengan jumlah korban dan kerugian yang dialami oleh masyarakat yang terkena bencana. Semakin besar dan seringnya bencana yang terjadi akan semakin banyak menelan korban. 4. Lingkungan Daerah Bencana Lingkungan daerah bencana yang sulit dan terpencil akan sangat berpengaruh terhadap bala bantuan korban, pengungsian dan evakuasi korban. 5. Kesiapan Petugas dalam Menghadapi Bencana Secara nasional sebaiknya dibentuk Tim Penanggulangan Bencana Alam yang melibatkan berbagai instansi terkait secara lintas sektoral, seperti Tim Sar, Kesehatan Dan Keperawatan, Kepolisian, Kebakaran dan sebagainya. Tim ini dapat digerakkan sewaktu-waktu bila terjadinya bencana secara tiba-tiba atau dapat mengadakan upaya persiapan didaerah yang akan terjadi bencana yang telah dapat diramalkan tersebih dahulu, misal gejala-gejala gunung yang akan meletus, baljir lahar panas dan sebagainya. Masalah-Masalah Kesehatan Masyarakat Akibat Bencana Alam 1. Peningkatan Morbiditas Tingginya angka kesakitan dalam keadaan terjadinya bencana dibagi dalam 2 katagori, yaitu: a. Kesakitan primer, adalah kesakitan yang terjadi sebagai akibat langsung dari kejadian bencana tersebut, kesakitan ini dapat disebabkan karena trauma fisik, termis, kimiawi, psikis dan sebagainya. b. Kesakitan sekunder, kesakitan sekunder terjadi sebagai akibat sampingan usaha penyelamatan terhadap korban bencana, yang dapat disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk, kekurangan makanan dan sebagainya. 2. Tingginya Angka Kematian Kematian akibat terjadinya bencana alam dibagi dalam dua katagori, yaitu: a. Kematian primer, adalah kematian langsung akibat terjadi bencana, misalnya tertimbun tanah tongsor, terbawa arus gelombang pasang, tertimpa benda keras dan sebagainya. b. Kematian Sekunder, adalah kematian yang tidak langsung disebabkan oleh bencana, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelamatan terhadap penderita cedera berat, seperti. kurangnya persediaan darah, obat-obatan, tenaga medis dan para medis yang dapat bertindak cepat untuk mengurangi kematian tersebut.

3. Masalah Kesehatan Lingkungan Mencakup masalah-masalah yang berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan, tempat penampungan yang tidak memenuhi syarat, seperti penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja dan air bekas, tempat pembuangan sampah, tenda penampungan dan kelengkapannya, kepadatan dari tempat penampungan, dsb. 4. Suplai Bahan Makanan dan Obat-Obatan Apabila kekurangan suplai bahan makanan dan obat-obatan untuk membantu korban bencana, maka kemungkinannya akan menimbulkan berbagai masalah, diantaranya: a. Kekurangan gizi dari berbagai lapisan umur b. Penyakit infeksi dan wabah, diantaranya infeksi pencernaan (GED), infeksi pernapasan akut seperti influensa, penyakit kulit. 5. Keterbatasan Tenaga Medik dan Paramedis serta Transportasi ke Pusat Rujukan Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana 1. Belajar dari penanggulangan bencana-bencana sebelumnya 2. Jangan menolong korban secara acak-acakan 3. Pergunakan sistem triage. 4. Buat perencanan yang baik untuk penanggulangan bencana 5. Buat katagori bencana a. katagori I jumlah korban di bawah 50 orang b. katagori II jumlah korban antara 51-100 orang c. katagori III jumlah korban antara 101-300 orang d. katagori IV jumlah korban di atas 300 orang 6. Tentukan katagori rumah sakit yang mampu menampung korban 7. Harus ada sistem komunikasi sentral untuk satu kota atau daerah dengan nomor telpon khusus seperti 118 8. Sistem ambulance dengan petugas dinas 24 jam dan mampu melakukan resusitasi dan life support seperti ambulan 118 yang dapat dimanfaatkan untuk menolong penderita gawat dan korban kecelakaan 9. Dari segi medis melaksanakan tindakan-tindakan yang mudah cepat dan menyelamatkan jiwa 10. Lebih mencurahkan perhatian pada penderita yang mempunyai harapan yang lebih baik, seperti perdarahan luar, traumatik, amputasi, gangguan jaIan napas dan lain-lain 11. Kerjasama yang baik di bawah seorang pimpinan yang disebut dengan petugas triage 12. Menggunakan buku pedoman bagi petugas polisi, dinas kebakaran dan medis/para medis, satuan SAR dalam penanggulangan bencana.

Sistem Triage Adalah suatu seleksi penderita yang menjamin supaya tak ada penderita yang tidak mendapat perawatan medis. Orang yang melakukan seleksi adalah seorang ahli bedah yang berpengalaman sehingga dapat melakukan diagnosa secara on the spot dengan cepat dan menentukan penanggulangannya.

Langkah-Langkah dalam Penanggulangan Bencana 1. Pengkajian awal terhadap korban bencana, yang mencakup: a. Keadaan jalan napas, apakah terdapat sumbatan napas? Sifat pernapasan cepat, lambat, tidak teratur. b. Sistem kardiovaskular, meliputi tekanan darah; tinggi atau rendah; nadi cepat, lambat atau lemah c. Sistem musladoskeletal, seperti luka, trauma, fraktur d. Tingkat kesadaran, komposmentis-koma 2. Pertolongan darurat Evaluasi melalui sistem triage sesuai dengan urutan prioritas. a. Atasi masalahjalan napas, atur posisi (semi Fowler, Fowler tinggi), bebaskan jalan napas dari sumbatan, berikan oksigen sesuai kebutuhan, awasi pernapasan. b. Atasi perdarahan, bersikan luka dari kotoran dan benda asing, desinfeksi luka, biarkan darah yang membeku, balut luka. c. Fraktur atau trauma, imobilisasikan dengan memasang spalak, balut. d. Kesadaran terganggu, bebaskan jalan napas, awasi tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital. 3. Rujukan segera ke puskesmas/rumah sakit Dengan menyiapkan ambulan dan melakukan komunikasi sentral ke pusat rujukan. Persiapan Perlengkapan 1. Perlengkapan jalan napas a. Resusitasi (manual, otomatik, laringoskop, nasotrakeal, gudel) b. Oksigen set lengkap c. Suksion 2. Alat-alat perlengkapan intravena a. Infus set b. blood set c. cairan infus (NaCL, glukosa, ringer laktat, plasma fusin, dsb.) d. spuit 5- 10 cc e. standar infus f. gunting, plester, manset, venaseksi set

3. Bahan-bahan untuk keperluan trauma a. bidai dengan segala ukuran untuk kaki, tangan, leher, tulang, punggung b. verban dengan segala ukuran c. kain kasa d. gips e. benang, catgut dan jarum berbagai ukuran f. larutan desinfektan (alkohol, betadin, obat merah, dsb.) 4. Perlengkapan lain a. selimut b. pembalut c. kain segitiga d. tensimeter e. usungan dsb. 5. Obat-obatan a. analgesik b. antikoagulan c. antiinflamsi d. vitamin, dll. Peranan Perawat Peranan 1. Melakukan asuhan keperawatan penderita gawat darurat 2. Kolaborasi dalam pertolongan gawat 3. Pengelolaan pelayanan perawatan di daerah bencana dan ruang gawat darurat. Kemampuan yang diharapkan 1. Melakukan resusitasi dan dukungan hidup dasar 2. Pertolongan pada syok 3. Menghentikan perdarahan 4. Perawatan luka dan patah tulang 5. Memasang bidai dan balutan 6. Rujukan a. Ambulan b. Komunikasi dan penyampaian informasi ke sentral. c. Pertolongan pertama. Daftar Kepustakaan- Arjono Djunet Pusponegoro (1990), Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, Perhimpunan Indonesia Critical Care Medicine,

Jakarta. - Bakir Abisujak Dan Heiman liamdani (1990), Bencana Atom Dan Kesehatan Masyarakat, Widya Medika. Jakarta. Muriel Skeet (1988), Emergency Procedures And First Aid For Nurses. Blackwell Scientific Publication. - Departemen Kesehatan RI (1978), Usaha Kesehatan Sekoluh Funtunan Pelayanan Bagi Guru, Jakarta. - Departemen Kesehatan RI (1979), Undang Undang Nomor. 4 Tentang Penthinaan Kesehatan Anak lista Sekolah, Jakarta. - Departemen Kesehatan RI (1993), Usaha Kesehatan Kerya Sektorinformal, Cetakan ke III. Ditjen Bina Peran Serta Masyarakat, jakarta. - Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Oleh Drs. Nasrul Effendy

Baca Juga:December 20, 2010 -- Tinjauan Proses Keperawatan Untuk Komplikasi IntrapartumSelain diagnosis spesifik komplikasi, berikut ini adalah diagnosis keperawatan yang umum untuk perawatan klien intrapartum yang berisiko tinggi: 1. Ansietas 2. Takut 3. Koping keluarga tidak efektif: gangguan 4. Duka cita adaptif 5. Gangguan harga diri 6. Distres spiritual 7. Defisit pengetah...

October 10, 2010 -- Karsinogen: bahan pemicu kankerKarsinogen (carcinogene) adalah bahan yang dapat memicu terjadinya kanker atau keganasan. Karsinogen dapat memengaruhi DNA atau suatu protein yang berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel, seperti protooncogene atau tumor supressorgene. Pada umumnya karsinogen dapat dibedakan menjadi tiga kelo...

October 10, 2010 -- Asuhan Keperawatan Bayi IkterusRiwayat penyakit. Terdapat riwayat gangguan hemolisis darah (ketidaksesuaian golongan Rh atau golongan darah ABO). Polisitemia, infeksi, hematoma, gangguan metabolisme hepar, obstruksi saluran pencernaan, ibu menderita DM....

October 7, 2010 -- Asuhan Keperawatan (Askep) MeningitisSecara ringkas, pengertian dari meningitis adalah inflamasi pada meningen atau membran (selaput) yang mengelilingi otak dan medula spinalis. Penyebab meningitis meliputi: 1) bakteri, piogenik yang disebabkan oLeh bakteri pembentuk pus, terutama meningokokus, pneumokokus, dan basil influensa; 2) v...

October 3, 2010 -- Pemeriksaan Fisik Ibu HamilPengkajian fisik harus dilakukan secara komprehensif serta meliputi riwayat kesehatan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pengkajian fisik, di antaranya sikap petugas kesehatan saat melakukan pengkajian. Selain harus menjaga kesopanan, petugas harus membina hubungan yang bai...

Jenis Limbah Pengolahan Makanan Asuransi Kesehatan Program Pokok Puskesmas Pencegahan wabah demam berdarah dengue