batang

29
MORFOLOGI BATANG Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar dan daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan. Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara dari akar ke daun dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah. Melalui percabangannya, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Umumnya batang mempunyai sifat antara lain berbentuk panjang, bulat seperti silinder. Pada batang terdapat buku-buku (nodus), tempat duduknya daun. Jarak antara buku disebut ruas (internodus). Batang biasanya tumbuh ke atas, menuju cahaya (fototrofi positif) atau matahari (heliotrofi positif). Pada umumnya batang tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Batang selalu bertambah panjang di ujungnya. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan. MORFOLOGI BATANG Page 1

Upload: lya-amalyah-jamil

Post on 16-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Morfologi dan Anatomi Batang

TRANSCRIPT

Page 1: Batang

MORFOLOGI BATANG

Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar dan

daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada

manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan.

Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara

dari akar ke daun dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung bagian-bagian

tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah. Melalui

percabangannya, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat makanan

cadangan.

Umumnya batang mempunyai sifat antara lain berbentuk panjang, bulat

seperti silinder. Pada batang terdapat buku-buku (nodus), tempat duduknya daun.

Jarak antara buku disebut ruas (internodus). Batang biasanya tumbuh ke atas, menuju

cahaya (fototrofi positif) atau matahari (heliotrofi positif).

Pada umumnya batang tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya

pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Batang selalu bertambah

panjang di ujungnya. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan.

Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks, dalam mengamati

batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi focus pengamatan,

misalnya bentuk, cabang-cabang, arah pertumbuhan dan sebagainya.

A. STRUKTUR BATANG

Bila memperhatikan tumbuhan, biasanya pertama kali dilihat adalah

batangnya. Dari batang baru dilihat bagaimana keadaan daun. Sebagian besar

tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun demikian, beberapa tumbuhan

tidak memiliki batang yang jelas.

Berdasarkan hal tersebuat, salah satu cara membedakan tumbuhan dapat

dilakukan melalui struktur batangnya. Oleh karena itu tumbuhan dibedakan

MORFOLOGI BATANG Page 1

Page 2: Batang

menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan tumbuhan tidak berbatang

(planta aacaulis). Terlepas dari pernyataan tersebuat, tumbuh-tumbuhan yang

dikatagorikan planta acaulis pada dasarnya memiliki batang, namun tidak tampak

jelas terlihat.

Batang akan terlihat dengan jelas pada saat berbunga. Bila tumbuhan

memasuki tahap pembungaan, dari tengah-tengah roset tempat berkumpulnya

daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang tersusun

jarang dan mendukung bunga-bunga.

Pada tumbuhan yang memiliki umbi batang atau rimpang, pelapah daun akan

tumbuh berimpitan saling melekat. Pelapah daun yang berdekatan ini terlihat

seperti batang. Struktur seperti ini disebuat dengan batang semu, misalnya pada

pisang (Musa paradisiaca) dan jenis-jenis Zingiberaceae.

B. SIFAT DAN TUGAS BATANG

Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:

a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula

mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat

dengan jumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.

b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku inilah

terdapat daun.

c. Tumbuhnya biasa ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau

heliotrop).

d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa

batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas,

e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan,

kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil,

f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,

misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

MORFOLOGI BATANG Page 2

Page 3: Batang

Sebagian bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :

a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu: daun,

bunga dan buah.

b. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan

bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi

kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling

menguntungkan.

c. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan

pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.

d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

C. JENIS-JENIS BATANG

Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada diantaranya yang jelas

kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab

itu kita membedakan :

a. Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang

benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya tampaknya saja tidak

ada. Hal itu sdisebabkan karena batangnya amat pendek, sehingga semua

daunnya seakan-akan keluar dari bagian akarnya dan tersusun rapat satu sama

lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak (Raphanus sativus

L.), sawi (Brassica juncea L.). Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan

batang dengan nyata pada waktu bebrbunga. Dari tengah-tengah roset daun

akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-

jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.

MORFOLOGI BATANG Page 3

Page 4: Batang

Gambar 1. Contoh tanaman tak berbatang

b. Tumbuhan yang jelas berbatang

Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut :

1. Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang memiliki struktur yang lunak

dan berair. Pada beberapa jenis tumbuhan, kadang-kadangstruktur batang

terdiri dari rongga-rongga. Dengan struktur seperti ini, batang basah dapat

dipaathkan dengan mudah. Selain itu, batang basah tidak dapat tumbuh

tinggi. Misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L.), krokot (Portulaca

oleraceae L.), keladi (Caladium sp.), pacar air (Impatien Balsamina L.),

dan sebagainya.

Gambar 2. Beberapa contoh batang basah

MORFOLOGI BATANG Page 4

Page 5: Batang

2. Batang berkayu (ligosus), yaitu batang yang disusun oleh jaringan lignin.

Oleh karena itulah batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian

besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan

semak-semak (frutices) pada umumnya.

Perbedaan semak dan pohon dapat dilihat dari tinggi, percabangan,

dan perkembangan kambiumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi

besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang

semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu,

pertumbuhan cabang dekat dengan permukaan tanah atau malahan dalam

tanah. Diameter batang tidak dapat membesar. Tingkat pertumbuhan

semak disebut tingkat tiang. Kadang-kadang semak dianggap sebagai

perawakan (habitus) tumbuhan. Contoh pohon : mangga (Mangifera

indica L.), semak : sidaguri (Sida rhombifolia L.), putri malu (Mimosa

pudica), dan sebagainya.

Gambar 3. Contoh tumbuhan semak sidaguri

3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-

ruas yang jelas dan berukuran pendek. Kebanyakan batang rumput

seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput

(Gramineae) pada umumnya.

MORFOLOGI BATANG Page 5

Page 6: Batang

Gambar 4. Beberapa contoh batang rumput

4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai

ruas-ruas yang lebih panjang dan biasanya hanya terdiri dari satu ruas saja,

misalnya pada mending (Fimbristylis globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus

grossus L.) dan tumbuahan sebangsa teki (Cyperaceae) lainnya.

Gambar 5. Contoh batang mending pada tumbuhan teki (Cyperaceae)

MORFOLOGI BATANG Page 6

Page 7: Batang

D. BENTUK DAN PERMUKAAAN BATANG

Bentuk batang pada umumnya bulat. Meskipun demikian, beberapa tumbuhan

memiliki bentuk batang yang tidak bulat. Bentuk batang menjadi kunci dalam

determinasi dan mengklarifikasi tumbuhan.

Tumbuhan biji belah (Dicotyledonae) pada umumnya mempunyai batang

yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung atas semakin mengecil, jadi

batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat

memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji

tunggal (Monocotyledonae) sebaliknya mempunyai batang yang pangkal sampai

ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa

golongan saja yang pangkalnya tampak membesar , tetapi selanjutnya ke atas

tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (Palmae).

Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah

bentuk batang pada penampang melintangnya, dan dilihat dari sudut bentuk

penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang,

anatar lain :

a. Bulat (teres), jika penampang melintangnya menunjukkan bangun lingkaran.

Batang bulat dapat ditemukan pada kebanyakan tumbuhan. Misalnya bamboo

(Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.),

Gambar 6. Batang Bulat pada Bambusa sp.

MORFOLOGI BATANG Page 7

Page 8: Batang

b. Bersegi (angularis). Penampang melintang batang menunjukkan dalam hal ini

kemungkinan :

- Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus),

- Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah (Passiflora

quadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth.),

Gambar 7. Contoh batang bersegi pada markisah

c. Pipih, penampang melintang batang yang terlihat biasanya berbentuk elips

atau setengah lingkaran. Batang pipih biasanya selalu melebar menyerupai

daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian

dinamakan :

- Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuahan

yang terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.),

- Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan

percabangan, misalnya sebagai kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).

Gambar 8. Contoh batang pipih pada jakang

MORFOLOGI BATANG Page 8

Page 9: Batang

Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat

yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang:

a. Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays L.),

Gambar 9. Jagung (Zea mays L.)

b. Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang membujur,

misalnya iler (Coleus scutellarioides Benth.),

c. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas,

misalnya pada Cereus peruvianus (L.) Haw.

Gambar 10. Batang beralur pada Cereus peruvianus (L.) Haw

MORFOLOGI BATANG Page 9

Page 10: Batang

d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-

sudutnya terdpat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi (Dioscoreae alata

L.) dan markisah (Passiflora quadrangularis L.).

Selain dari itu permukaan batang dapat pula:

a. Berambut (pilosus), seperti misalnya pada tembakau (Nicotiana tabacum L.),

b. Berduri (spinosus), misalnya pada mawar (Rosa sp.),

c. Memperlihatkan bekas-bekas daun. Misalnya pada papaya (Carica papaya L.)

dan kelapa (Cocos nucifera L.),

Gambar 11. Batang dengan bekas-bekas daun

d. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya: nangka (Artocarpus

integra Merr.), keluwih (Artocarpus communis Forst.),

MORFOLOGI BATANG Page 10

Page 11: Batang

Gambar 12. Batang dengan bekas-bekas daun penumpu

e. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada segon (Albuzia stipulate

Bolv.),

f. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang mati)

seperti terlihat pada jambu biji (Psidium guajava L.) dan pohon kayu putih

(Melaleuca leucadendron L.).

Gambar 13. Batang dengan bagian kulit yang mati

E. ARAH TUMBUH BATANG

Walaupun seperti telah dikemukakan, batang umumnya tumbuh ke arah

cahaya meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat

memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang

tumbuhnya:

a. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas. Batang tegak lurus

biasanya tidak bercabang, misalnya papaya (Carica papaya L.), kelapa

(Cocos nucifera) dan beberapa jenis cemara.

MORFOLOGI BATANG Page 11

Page 12: Batang

Gambar 14. Contoh Batang tegak lurus

b. Menggantung (dependens, pendulus), batang seperti ini hanya dimiliki oleh

tumbuh-tumbuhan yang tumbuhnya di lereng-lereng atau tepi jurang,

misalnya Zebrina pendula Schnitzl. atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas

pohon seperti epifit, misalnya jenis anggrek (Orchidacea) tertentu.

Gambar 15. Batang menggantung pada Zebrina pendula Schnitzl

c. Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya

ujungnya saja yang sedikit membelok ke atas, misalnya pada semangka

(Citrullus vulgaris Schrad.), kadang-kadang batang berbaring diberikan

penunjang dari kayu, kawat, atau besi agar bias tumbuh ke atas.

Batang 16. Batang berbaring pada Citrullus vulgaris Schrad.

MORFOLOGI BATANG Page 12

Page 13: Batang

d. Menjalar atau merayap (repens), batang menjalar hampir sama dengan batang

berbaring. Yang membedakan terletak dari buku-bukunya yang mengeluarkan

akar, sehingga dapat tumbuh menjadi tunas. Batang menjalar dapat ditemukan

pada kangkung (Ipomoea crassicaulis), ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.) dan

sebagainya.

Gambar 17. Batang menjalar pada Ipomoea batatas Poir

e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak

berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas, misalnya pada kacang

tanah (Arachis hypogaea L.)

f. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya lalu

membengkok kembali ke bawah, misalnya pada bunga matahari (Hellathus

annuus L.)

g. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunaka

penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupuntumbuhan lain, dan

pada waktu naik ke atas batang menggunakan alat-alat khusus untuk

“berpegangan” pada penunjang ini, misalnya dengan :

- Akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),

- Akar pembelit, misalnya panili (Vanilla pianifolia Andr.)

- Cabang pembelit (sulur dahan), misalnya anggur (Vitis vinifera L.)

- Daun pembelit atau sulur daun, misalnya kembang sungsang (Glariosa

superba L.)

MORFOLOGI BATANG Page 13

Page 14: Batang

- Tangkai pembelit, misalnya pada kapri (Pisum sativum L.)

- Duri, misalnya mawar (Rosa sp.), bugenvil (Bougainvillea spectabilis

Willd.)

- Duri daun, misalnya rotan (Calamus caesius Bl.)

- Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir Roxb.).

h. Membelit (volubillis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan

penunjang seperti batang yang memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan alat-

alat khusus, melainkan batangnya sendiri naik melilit penunjangnya. Menurut

arah melilitnya dibedakan lagi batang yang :

- Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis), jika dilihat dari atas arah belitan

berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Dapat pula dikatakan

demikian: jika kita mengikuti jalannya batang yang membelit itu,

penunjang selalu berada disebelah kiri kita. Batang yang membelit kekiri

misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L.)

- Membelit kekanan (dextrosum volobilis). Jika arah belitan sama dengan

arah gerakan jarum jam., atau jika kita mengikuti arah belitan, penunjang

akan selalu disebelah kanan tidak bayak ditemukan contoh : gadung

(Dioscorea hispida Dennst).

F. PERCABANGAN PADA BATANG.

Pertumbuhan batang dapat dilihat dari percabangan. Kebanyakan tumbuhan

melakukan percabangan, walaupun sedikit. Batang suatu tumbuhan ada yang

bercabang atau tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan

yang berbiji tunggal (monocotyledoneae). Misalnya jagung (Zea mays L.)

Umumnya batang memperlihatkan percabangan, entah banyak entah sedikit.

Cara menentukan percabangan pada batang adalah dengan melihat posisi

batang pokok terhadap cabang-cabangnya. Cara percabangan ada macam-macam

biasanya dibedakan 3 macam cara percabangan yaitu :

MORFOLOGI BATANG Page 14

Page 15: Batang

1. Cara percabangan monopodial, yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena

lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-

cabangnya, misalnya pohon cemara (Cosiarina aquisetifolita L.)

Gambar 18. Percabangan Monopodial pada pohon cemara

2. Percabangan Simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam

perkembanagan selanjutnya, mungkin lalu menghentikan pertumbuhanya atau

kalah besar atau kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan

cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.)

Gambar 19. Percabangan Simpodial pada Achras zapota L

3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang

setiap kali menjadi dua cabang yang saam besarnya. Misalnya pada andam

(Gleichenia linearis Clarke)

MORFOLOGI BATANG Page 15

Page 16: Batang

Gambar 20. Percabangan menggarpu pada andam (Gleichenia linearis Clarke)

Cabang yang besar dibiasakan langsung keluar dari batang pokok lazim nya

disebuat lahan (ramus) sedangkam cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting

(ramulus).

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh

sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini :

a. Geragih (flagellum, stolo) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh

merayap, dan dari buku-bukunya keatas keluar tunas baru dan kebawah

tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini berserta akar-akarnya masing-

masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang

demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :

1. Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica

Urb.) dan arbe (Fragraria vesca L.)

2. Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus L.), kentang

(Solanun tuberosum L.) dan alang-alang (Imperatae cilindrica)

b. Wiwilan atas tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh

cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang

MORFOLOGI BATANG Page 16

Page 17: Batang

tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.) dan

pohon coklat (Theobroma cacoa L.)

c. Sirung panjang (virga) yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan

mendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada

cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu

sering disebut pula cabang yang mandul (steril).

d. Sirum pendek (virgula atau virgula sucrescens) yaitu cabang-cabang kecil

dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan

pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat

perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebuat pula cabang yang subur

(Fertil).

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang

tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini,

maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.

Umunya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut :

a. Tegak (fastigiatus) yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil,

sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong

ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya,

misalnya kelor (Moringa oleiifera), wiwilan pada kopi (Coffea sp.).

b. Condong ke atas (patens) jika cabang dengan batang pokok membentuk

sudut-sudut kurang lebih 45º, misalnya pada pohon cemara (Casuarinas

aquisetifolia L.)

c. Mendatar (horisontalis), jika batang dengan batang pokok membentuk

sudut sebesar kurang lebih 90ºC, misalnya pada pohon randu (Ceiba

pentandra Gaertn), ketapang (Terminalia cattapa).

d. Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar atau serong,

tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta (Coffea

robusta Lindil.)

MORFOLOGI BATANG Page 17

Page 18: Batang

e. Bergantung (pendulus) cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah

misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix sp., glondokan (Polyathia

longifolia).

G. UMUR BATANG

Batang tumbuhan dapat menunjukkan umur suatu tumbuhan. Hal ini

disebabkan oleh siklus hidup tumbuhan, mulai dari kecambah, fase vegetatif, fase

generatif, dan fase maturasi. Perkecambahan merupakan suatu fase awal

tumbuhan memulai hidupnya, yang ditandai dengan muculnya daun pertama dan

akar.

Sejak berkecambah, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan, dengan

bertambahnya jumlah daun, akar dan tegaknya batang. Fase ini dinamakan fase

vegetatif. Fase generatif dimulai sejak tumbuhan mulai berbunga, lalu terjadi

penyerbukan sampai akhirnya menghasilkan buah. Buah akan mengalami

kematangan. Pada saat itu tumbuhan sudah memasuki fase maturasi.

Setelah fase maturasi, beberapa tumbuhan tidak lagi produktif, tetapi ada

beberapa jenis yang melanjutkan siklus hidupnya sebanyak satu kali atau berkali

kali. Hal inilah yang dimaksud sebagai umur tumbuhan.

Ada bermacam-macam tumbuhan yang mempunyai pangkal batang dalam

tanah, yang dapat meruapakan suatu alat untuk menahan kala yang buruk.

Tumbuhan yang mempunyai batang yang demikian itu dalam musim buruk

misalnya didaerah panas dalam musim kering (didaerah iklim sedang dalam

musim dingin) , bagian yang diatas tanah seringkali mati tetapi bagian yang

didalam tanah tetap hidup dan jika musim baik telah tiba akan bertunas

menghasilkan tumbuhan yang baru. Pangkal batang dalam tanah yang berguna

untuk mengarungi kala yang buruk itu disebuat : caudex, terdapat misalnya pada

valerian (Valeriana officinalis L.) dan klembak (Rheum officinale B.).

MORFOLOGI BATANG Page 18

Page 19: Batang

Dalam membicarakan perihal pangkal batang menjadi alat untuk

mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat diketahui

bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas. Karna kalau batangnya

mati, biasanya tumbuhannya pun mati, maka tumbuhannya sering kali dibeda-

bedakan menurut panjang atau pendeknya umurnya yaitu dalam :

1. Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang mengalami hanya satu

siklus hidup. Bila sudah berbuah, tumbuhan akan mati dengan kata lain

tumbuhan annual merupakan tumbuhan setahun atau tumbuhan berumur

pendek. Dalam golongan ini termaksud bermacam-macam tanaman yang

didunia pertanian terkenal sebagai tanaman palawija, misalnya jagung (Zea

mays L.) , kedele (soja max Piper), kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dll.

Untuk menunjukan sidat ini dalam buku-buku pelarajan dicantumkan tanda ʘ

dibelakang nama tumbuhannya.

2. Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang untuk

hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru)

memerlukan waktu dua tahun. Sifat ini sering ditunjukan dengan tanda ʘʘ,

misalkan biet (Beta vulgaris L.) digilitas (Digitalis purpurea L.), cabe

(Capsicum sp.), tomat (Solanum lycopersicum).

3. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras (perennial), yaitu yang dapat

mencapai umur sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang

dapat mencapai umur sampai ratusan tahun. Untuk golongan pohon-pohon

dan semak-semak, sifat ini ditunjukan dengan tanda planet saturnus, yaitu

tanda ʮ sendagkan untuk tanda terna (herba) yang seumur panjang, sifat ini

ditunjukan dengan tanda planet Jupiter, yaitu tanda X. Terna yang selalu

hidup, walaupun bagiannya yang di atas tanah telah mati, misalnya : empon-

empon (Zingiberaceae).

MORFOLOGI BATANG Page 19

Page 20: Batang

Daftar Pustaka

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Tljitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

MORFOLOGI BATANG Page 20