bambu

5
RINGKASAN PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSI TANAMAN dan IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA BAMBU (Bambusa folium) ASAL DESA UJUNG BORI KEL. BULU KUNYI, KEC. POL-SEL, KAB. TAKALAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN Mirah 150 209 145, [email protected] Ringkasan Laporan PKL ABSTRAK Mirah, Pemeriksaan farmakognositik yaitu morfologi, anatomi, dan kandungan kimia Bambu (Bambussa sp.) Asal Dusun Ujung Bori Kelurahan Bulu Kunyi Kecamatan Polo Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar (Di bimbing oleh Risda Waris). Pada pemeriksaan morfologi menunjukkan bahwa tanaman Bambu (Bambussa sp.) termasuk kelas monokotil dengan batang tidak berkayu dan berakar serabut, daun tunggal , letak berhadapan, irisan melintang batang terdapat berkas pengangkut tipe kolateral. Identifikasi kandungan kimia terhadap serbuk simplisia Bambu dengan reaksi warna dan pengendapan, dimana digunakan pereaksi FeCl3, HCl, KOH, Bouchard, dan Lieberman diperoleh hasil yang positif terhadap

Upload: onlyiikhaa

Post on 24-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

blaaa

TRANSCRIPT

RINGKASAN

PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSI TANAMAN dan IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA BAMBU (Bambusa folium) ASAL DESA UJUNG BORI KEL. BULU KUNYI, KEC. POL-SEL, KAB. TAKALAR, PROVINSI SULAWESI SELATANMirah 150 209 145, [email protected]

Ringkasan Laporan PKL

ABSTRAK

Mirah, Pemeriksaan farmakognositik yaitu morfologi, anatomi, dan kandungan kimia Bambu (Bambussa sp.) Asal Dusun Ujung Bori Kelurahan Bulu Kunyi Kecamatan Polo Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar (Di bimbing oleh Risda Waris).Pada pemeriksaan morfologi menunjukkan bahwa tanaman Bambu (Bambussa sp.) termasuk kelas monokotil dengan batang tidak berkayu dan berakar serabut, daun tunggal , letak berhadapan, irisan melintang batang terdapat berkas pengangkut tipe kolateral.Identifikasi kandungan kimia terhadap serbuk simplisia Bambu dengan reaksi warna dan pengendapan, dimana digunakan pereaksi FeCl3, HCl, KOH, Bouchard, dan Lieberman diperoleh hasil yang positif terhadap flavonoid. Adapun berdasarkan literature mengandung flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen.

ABSTRACT

Mirah, The pharmacognostic assay include morphology, anatomy, and chemical compound identifity with color reaction of Bambu (Bambussa sp.) collected from Ujung Bori Village, Bulu Kunyi Distric of Polo Bangkeng South, RegencyTakalar of South Sulawesi Under Supervision of Risda Waris).Morphology assay plant of morphology to indicate that crop Bambu (Bambussa sp.) inclusive of class monocotil with the not wood and the take root to fibre, the single leaf look out on, athwart slice leaf anatomy show the exicstence of stomata of type of athwart bidiasitic slice and bar there are blinding shut ciollateral type conveyor.Identify the chemical content to dust or power crop using that reagens color and sediment to use reagens chemistry FeCl3, HCl, KOH, Bouchard, and Lieberman. Result which are positive to simplisia is extract is flavanoid. As for pursuant to literature contain the flavonoid, polisakarida, klorofil, amino acid, vitamin, mikroelemen.

Daun memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis. Proses fotosintesis adalah proses pembuatan makanan dari air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya. Untuk menunjang peranannya ini, di daun terdapat banyak klorofil. Klorofil inilah yang menyebabkan warna daun hijau. Seperti pada tanaman bambu (Bambussa sp.)Bambu tergolong keluarga Graminae (rumput-rumputan). Tumbuhan ini juga sering disebut sebagai rumput raksasa (Giant Grass). Bambu merupakan tumbuhan berumpun yang terdiri dari sejumlah batang/ buluh yang tumbuh secara bertahap dari mulai rebung (tunas bambu), batang muda, dan batang dewasa pada umur 4 5 tahun. Bambu memiliki tiga bagian tubuh utama yang tampak, yaitu akar, batang, dan daun.

Berdasarkan literatur yang diperoleh, khasiat dari bambu (Bambussa Sp.) yaitu untuk menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskularPada pemeriksaan organoleptik, yakni warna, bau, dan rasa, diperoleh hasil batang berwarna hijau muda, akar cokelat, dan daun hijau tua. Sedangkan untuk rasa pada batang, akar, dan daun pahit, untuk bau memiliki bau yang khas.Untuk pengamatan morfologi, tanaman bambu daun tunggal pada fase muda dan daun majemuk fase tua, batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga, akar bambu terdiri atas rimpang (rhizon) yang berbuku dan beruas.Pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan jaringan yang diuji berupa sayatan melintang, membujur, dan serbuk dari simplisia. Dari pemeriksaan diperoleh pada anatomi daunnya terdiri dari epidermis, hypodermis, sklerenkim, trikoma, xilem, floem. Pada batang terdiri dari epidermis, hypodermis, sklerenkim, xylem, floem, berkas pengangkut tipe kolateral. Pada akar terdapat epidermis, eksodermis, parenkim korteks, floem, dan xilem. Identifikasi kandungan kimia Simplisia yang diuji berupa simplisia tunggal baik dalam bentuk rajangan, serbuk, ekstrak, yang ditambahkan dengan pereaksi tertentu, dan reaksi warna dilakukan untuk pemastian identifikasi. Dari pemeriksaan diperoleh bambu(Bambussa sp.) mengandung flavonoid.khasiat dari bambu (Bambussa Sp.) yaitu untuk menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular