bahasa visual

66
Mencari Ide Kreatif dengan Bahasa Visual POETIKA VISUAL Hesti Rahayu, S.Sn., MA. Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Upload: hesti-rahayu-prodi-diskomvis-fsr-isi-yogyakarta

Post on 24-Apr-2015

2.534 views

Category:

Design


4 download

DESCRIPTION

Sebuah presentasi untuk mencari ide kreatif melalui bahasa visual.

TRANSCRIPT

Page 1: BAHASA VISUAL

Mencari Ide Kreatif dengan Bahasa Visual

POETIKA VISUAL

Hesti Rahayu, S.Sn., MA.Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Page 2: BAHASA VISUAL

SEKILAS TENTANG PRESENTASI INI

• Presentasi ini saya buat tahun 2008 untuk mata kuliah Periklanan 2 yang waktu itu masih bernama Penulisan Teks Iklan, di Prodi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta.

• Presentasi ini sebagai gambaran bagaimana membuat pendekatan visual melalui gaya bahasa verbal yang divisualkan.

• Contoh2 yang saya tayangkan ini adalah iklan2 pemenang festival iklan dunia pada saat itu (maaf tidak ingat lagi detail sumbernya).

• Nah, selamat mencoba membuat contoh2 sendiri dengan gaya visual yang anda miliki!

Wassalam, Hesti Rahayu

Page 3: BAHASA VISUAL

Kreatif?• Suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu – yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah – dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya (Creative Education Foundation).

Page 4: BAHASA VISUAL

Advertising Work

1. Stopping Power / Creative Idea

2. Communication

3. Execution

Page 5: BAHASA VISUAL

Simple Unexpectedtak terduga/tak disangka Persuasivemeyakinkan

Entertainingmenghibur

Relevant Acceptabledpt diterima/pantas/cocok.

(resep Budiman Hakim MACS909)

Page 6: BAHASA VISUAL

Bahasa Visual

Menggunakan tanda visual dengan memakai model bahasa.

Page 7: BAHASA VISUAL

Simile

Perbandingan diantara dua hal yang pada hakikatnya berbeda (dari kelas yang berbeda), tetapi sengaja dipersamakan.Dalam simile digunakan kata penghubung bagai, bagaikan, seperti, bak, laksana, seumpama.Contoh : matanya setajam belati,

matanya bagaikan belati

Page 8: BAHASA VISUAL
Page 9: BAHASA VISUAL

Metafora

Transformasi dari metafora. Di dalam metafora dua hal yang berbeda (dari kelas yang berbeda) dilihat persamaan atau kemiripannya, walaupun tidak secara eksplisit menggunakan kata penghubung seperti, bagaikan, dst.

Metafora visual mungkin menyajikan kemiripan diantara dua hal yang berbeda melalui superimposisi, penggabungan.

Page 10: BAHASA VISUAL
Page 11: BAHASA VISUAL
Page 12: BAHASA VISUAL

Personifikasi

Gagasan abstrak atau objek tak bernyawa digambarkan seolah-olah makhluk bernyawa.

Page 13: BAHASA VISUAL
Page 14: BAHASA VISUAL
Page 15: BAHASA VISUAL
Page 16: BAHASA VISUAL
Page 17: BAHASA VISUAL
Page 18: BAHASA VISUAL
Page 19: BAHASA VISUAL
Page 20: BAHASA VISUAL
Page 21: BAHASA VISUAL

Alegori

Sebuah metafora atau personifikasi dapat diberlanjutkan sebagai naratif, disebut juga sebagai extended metaphor. Pemberlanjutan atau perluasan ini biasanya menghasilkan sebuah kisah yang metaforis. Contoh klasiknya adalah fabel-fabel seperti si Kancil, dsb.

Page 22: BAHASA VISUAL
Page 23: BAHASA VISUAL
Page 24: BAHASA VISUAL
Page 25: BAHASA VISUAL

Metonimi

Penyebutan ciri atau nama sesuatu yang ditautkan dengan orang, objek, atau hal lain sebagai penggantinya. Metonimi bisa juga berupa penyebutan sebab/ pencipta/ wadah untuk akibat/ ciptaan/ isi atau sebaliknya.

Page 26: BAHASA VISUAL
Page 27: BAHASA VISUAL

Sinekdoke

1) Pars pro toto – bagian menggantikan keseluruhan2) Totum pro parte – keseluruhan menggantikan bagian

Page 28: BAHASA VISUAL
Page 29: BAHASA VISUAL

Alusi

Rujukan kepada seseorang, ucapannya, tindakannya, atau kepada suatu peristiwa yang sudah banyak dikenal.Contoh : Jangan sampai kita sebagai anak,

menjadi Malin Kundang

Page 30: BAHASA VISUAL
Page 31: BAHASA VISUAL
Page 32: BAHASA VISUAL
Page 33: BAHASA VISUAL
Page 34: BAHASA VISUAL

Hiperbola

Melebih-lebihkan atau membesar-besarkan sesuatu, namun tidak dimaksudkan untuk dipahami secara harafiah.Contoh : tubuhnya setinggi tiang listrik

Page 35: BAHASA VISUAL
Page 36: BAHASA VISUAL
Page 37: BAHASA VISUAL
Page 38: BAHASA VISUAL
Page 39: BAHASA VISUAL
Page 40: BAHASA VISUAL
Page 41: BAHASA VISUAL
Page 42: BAHASA VISUAL

Repetisi

Pengulangan bunyi dan kata-kata yang sama untuk menghasilkan semacam ritme musikal tertentu.Contoh : Aku dan kau suka Dancow

Yang bisa dia lakukan hanya mengeluh, mengeluh, dan mengeluh

Page 43: BAHASA VISUAL
Page 44: BAHASA VISUAL
Page 45: BAHASA VISUAL
Page 46: BAHASA VISUAL
Page 47: BAHASA VISUAL
Page 48: BAHASA VISUAL
Page 49: BAHASA VISUAL

Paralelisme

Agak mirip dengan repetisi, tetapi dalam paralelisme yang diulang adalah urut-urutan, konstruksi, atau aransemennya.

Page 50: BAHASA VISUAL
Page 51: BAHASA VISUAL
Page 52: BAHASA VISUAL
Page 53: BAHASA VISUAL
Page 54: BAHASA VISUAL
Page 55: BAHASA VISUAL
Page 56: BAHASA VISUAL

ADFEST 2006

Page 57: BAHASA VISUAL

Antitesis

Di dalam antitesis ditampilkan pertentangan (oposisi) dan kontras diantara dua hal. Antitesis sering sukar dibedakan dengan paradoks, terutama dalam representasi visual

Page 58: BAHASA VISUAL

Gold Cannes Lion

Page 59: BAHASA VISUAL

Gold Cannes Lion

Page 60: BAHASA VISUAL
Page 61: BAHASA VISUAL
Page 62: BAHASA VISUAL

Kiasmus

Kiasmus berarti crossing, ‘persilangan’. Misalnya dua buah frasa dijajarkan (juxtaposed), namun ururtan kata di frasa pertama diulangi di frasa berikutnya dengan urutan terbalik.Contoh : Terus terang Phlips terang terus

Ini bir baru, ini baru bir (motto Bir Bintang)

Page 63: BAHASA VISUAL
Page 64: BAHASA VISUAL
Page 65: BAHASA VISUAL
Page 66: BAHASA VISUAL

sekian

terimakasih