bahasa peraturan...
TRANSCRIPT
BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUHARIYONO AR
1/27/2010 1shryn
www.djpp.depkumham.go.id
KESEPAKATAN
• BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ADALAH BAHASA INDONESIA YANG TUNDUK PADA KAIDAH BAHASA INDONESIA, BAIK YANG MENYANGKUT PEMBENTUKAN KATA, PENYUSUNAN KALIMAT, MAUPUN PENGEJAANNYA.
NAMUN, KITA SEPAKAT BAHWA BAHASA PERUNDANG-UNDANGAN SESUNGGUHNYA MEMPUNYAI CORAK ATAU GAYA YANG KHAS YANG BERCIRIKAN KEJERNIHAN PENGERTIAN, KELUGASAN, KEBAKUAN, DAN KESERASIAN.
1/27/2010 2shryn
www.djpp.depkumham.go.id
BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
¨ Bunyi peraturan tiada lain adalah bahasa yang diterapkan untuk kewajiban, perintah, larangan, suruhan, arahan, pedoman, dan pilihan-pilihanuntuk keteraturan dan ketertibanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
¨ Bahasa peraturan perundang-undanganmeliputi dua hal, yakni format peraturan itusendiri dan susunan kata-kata dalam bahasaIndonesia yang mengandung norma.
¨ Bahasa yang ada dalam peraturan tersebutharus mudah dilaksanakan atau dapatditegakkan.
1/27/2010 3shryn
www.djpp.depkumham.go.id
ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN YANG BAIK(TERKAIT DENGAN BAHASA PERATURAN)
• kejelasan tujuan;• kelembagaan atau organ pembentuk yang
tepat;• kesesuaian antara jenis dan materi muatan;• dapat dilaksanakan;• kedayagunaan dan kehasilgunaan;• kejelasan rumusan; dan• keterbukaan.
1/27/2010 4shryn
www.djpp.depkumham.go.id
TIGA VARIABEL(SALING TERKAIT)
¨BAHASA;¨NORMA;¨MATERI MUATAN.
ketiga variabel tersebut merupakan satu kesatuan yang akanmenunjukkan jenis dan macam peraturan perundang-undangan yang diinginkan oleh perancang peraturanperundang-undangan. Perancang harus berani mengatakanbahwa bahasa peraturan perundang-undangan yang akandituangkan dalam peraturan perundang-undangan harusmengandung norma. Norma yang dibuat oleh perancangtersebut juga harus bisa menunjukkan bahwa norma yang dibuat sesuai dengan materi muatan peraturan perundang-undangan yang disusunnya
1/27/2010 5shryn
www.djpp.depkumham.go.id
BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN NORMA
¨ berkomposisi dengan memfokuskan padakalimat yang mengandung suatu larangan, suruhan, kebolehan, diskresi, dan pengecualianbertindak bagi masyarakat, golongan tertentu, atau perorangan, atau menciptakan suatukewenangan baru atau menghapuskankewenangan yang sudah ada, dll.
¨Norma adalah suatu ukuran yang harus dipatuhioleh seseorang dalam hubungannya dengansesamanya ataupun dengan lingkungannya. Adayang mengartikan sebagai suatu ukuran ataupatokan bagi seseorang dalam bertindak ataubertingkah laku dalam masyarakat.
1/27/2010 6shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Norma Tingkah Laku
Perintah perilaku mewujudkan isi norma yang dapatmenampilkan diri dalam berbagai wajah. Penggolongan isinorma (pada umumnya) adalah :
– perintah (gebod), adalah kewajiban umum untukmelakukan sesuatu;
– larangan (verbod), adalah kewajiban umum untuk tidakmelakukan sesuatu;
– pembebasan (vrijstelling, dispensasi), adalah pembolehan(verlof) khusus untuk tidak melakukan sesuatu yang secaraumum diharuskan;
– izin (toestemming), adalah pembolehan khusus untukmelakukan sesuatu yang secara umum dilarang.
1/27/2010 7shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Operator Norma(norma yang sesungguhnya)
• Wajib;
• Harus;
• Dapat;
• Bebas;
• Dilarang;
+ KATA KERJAAKIBAT HUKUM
SANKSI
1/27/2010 8shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Meta Norma
Ada 5 macam metanorma yakni :• norma pengakuan (norma perilaku mana yang di dalam
masyarakat hukum tertentu harus dipatuhi, misalnyalarangan undang-undang berlaku surut);
• norma perubahan (norma yang menetapkan bagaimanasuatu norma perilaku dapat diubah, misalnya undang-undang tentang perubahan);
• norma kewenangan (norma yang menetapkan oleh siapadan dengan melalui prosedur yang mana norma perilakuditetapkan dan bagaimana norma perilaku harusditerapkan, misalnya tentang kekuasaan kehakiman).
• norma definisi; dan• norma penilaian.
1/27/2010 9shryn
www.djpp.depkumham.go.id
MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (JENIS PERATURAN)
• SANGAT TERKAIT DENGAN JENIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• JENIS SATU JENJANG KE ATAS ATAU KE BAWAH TIPIS DAN TUMPANG TINDIH
• JENJANG SEMAKIN KE ATAS, SEMAKIN ABSTRAK, BEGITU SEBALIKNYA
• JENJANG SEMAKIN KE BAWAH MUDAH DILAKSANAKAN, BEGITU SEBALIKNYA
1/27/2010 10shryn
www.djpp.depkumham.go.id
– undang-undang hukum pidana;– undang-undang hukum perdata;– undang-undang hukum administrasi;– undang-undang pengesahan;– undang-undang penetapan; – undang-undang arahan atau pedoman;– undang-undang organik (pengaturan kelembagaan)– undang-undang keperdataan/-
administrasi/pedoman yang mengkriminalisasiperbuatan.
MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MACAM PERATURAN)
1/27/2010 11shryn
www.djpp.depkumham.go.id
• Setiap orang berhak untuk hidup serta berhakmempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal28A UUDNRI Tahun 1945)
• Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan tarafkehidupannya (Pasal 9 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM).
• Bagaimana dengan Pasal 338 KUHP? “Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawaorang lain dipidana karena pembunuhan denganpidana penjara paling lama 15 tahun.
CONTOH KASUS
1/27/2010 12shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Semua rapat di DPR pada dasarnya bersifatterbuka, kecuali rapat tertentu yang dinyatakan tertutup. (Pasal 200 UU MD3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapersidangan dan rapat diatur dengan peraturan DPR tentang tata tertib. (Pasal 201 UU MD3)
Segala pemeriksaan oleh Panitia Angket dilakukandalam rapat tertutup. (Pasal 23 UU Hak Angket)
CONTOH KASUS
1/27/2010 13shryn
www.djpp.depkumham.go.id
• Setiap warga negara berhak melakukanperjalanan ke luar atau masuk wilayahIndonesia (Pasal 2 UU Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian).
• Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecualiberdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada (Pasal 1 ayat(1) KUHP)
CONTOH KASUS
1/27/2010 14shryn
www.djpp.depkumham.go.id
• Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuanmeningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upayapemberantasan tindak pidana korupsi (Pasal 4 UU Nomor 30 Tahun2002 tentang KPK)
• Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK berasaskan pada: a. kepastian hukum; b. keterbukaan; c. akuntabilitas; d. kepentinganumum; dan e. proporsionalitas. (Pasal 5 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK)
Bandingkan dengan:“Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronikdilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologi atau netralteknologi” (Pasal 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE)
CONTOH KASUS
1/27/2010 15shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untukmendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkankesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata,mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan,serta meningkatkan hubungan antarbangsa. (Pasal 3 UU Nomor36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi)
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan denganmemperhatikan: a. asas transparan; b. asas akuntabel; c. asasberkelanjutan; d. asas partisipatif; e. asas bermanfaat; f. asasefisien dan efektif; g. asas seimbang; h. asas terpadu; dan i. asasmandiri. (Pasal 2 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ)
CONTOH KASUS
1/27/2010 16shryn
www.djpp.depkumham.go.id
UU ITE
BAB VII
PERBUATAN YANG DILARANG
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/ataupencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/ataupengancaman.
CONTOH KASUS
1/27/2010 17shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia, Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentudi lingkungan Pemerintah yang lingkup tugasdan tanggung jawabnya di bidang TeknologiInformasi dan Transaksi Elektronik diberiwewenang khusus sebagai penyidiksebagaimana dimaksud dalam Undang-Undangtentang Hukum Acara Pidana untuk melakukanpenyidikan tindak pidana di bidang TeknologiInformasi dan Transaksi Elektronik.
CONTOH KASUS
1/27/2010 18shryn
www.djpp.depkumham.go.id
UU ITEBAB XII
KETENTUAN PERALIHANPasal 53
Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, semua PeraturanPerundang-undangan dan kelembagaan yang berhubungandengan pemanfaatan Teknologi Informasi yang tidakbertentangan dengan Undang-Undang ini dinyatakan tetapberlaku.
Pasal 54Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah diundangkannya Undang-Undang ini.
CONTOH KASUS
1/27/2010 19shryn
www.djpp.depkumham.go.id
Makna kata/istilah
Harus segera dicarikan makna baku untuk istilah:-tugas;-fungsi;-wewenang;-berhak;-tanggung jawab;
Konsistensi penggunaan istilah untuk pengandaian:-dalam hal;-jika;-apabila;-pada saat.
1/27/2010 20shryn
www.djpp.depkumham.go.id
TERIMA KASIHHARTELIJK BEDANK
1/27/2010 21shryn
www.djpp.depkumham.go.id