outsourcing. outsourcing - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/baca/se-06/mbu/2013.pdf · berlangsung...

3
ERI BADAN USAIIA .M1I..IK RA REpuB UK. INDONESIA : Direksi Badan Usaha Milk Negara SURAT EDARAIST NOMOR. SE- 0 6 /MBU/2013 TENTANG KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DI BUMN A. Umum Karyawan merupakan satah satu faktor penting dalam proses produksi suatu perusahaan, sehingga masalah ketenagakerjaan tersebut memegang peranan penting dalam kesuksesan suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu membuat perencanaan masalah ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan perusahaart dengan tetap memperhatikan keseimbangan dengan kebutuhan karyawan itu sendiri. Dalam rangka menjaga keseimbangan tersebut, maka masalah ketenagakerjaan diatur dalam suatu sister hokum ketenagakerjaan di bawah payung Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk manajemen BUMN ada1ah masalah tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja outsourcing sedikit banyak telah memberikan andil bagi perusahaan, sehingga perlu mendapat perlakuan yang wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku namun tetap menjaga keseimbangan dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. BUMN selarna ini telah berupaya untuk menata permasalahan tenaga outsourcing dengan baik, sehingga perlu dipertabankan dan ditingkatkan. Selanjutnya, BUMN kiranya perlu menjadi motor untuk menciptakan suatu sistem ketenagakerjaan outsourcing yang mencerminkan keseimbangan antara perlakuan yang wajar terhadap tenaga kerja tersebut dengan kebutuhan dan kemampuan pemsahaan berlandaskan peraturan perundang- unclangan yang berlaka. Penanganan masalah tenaga kerja outsourcing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah seja1an dengan surat Wahl Ketua DPR-RI Nomor: PW/11376/DPR-RI/X112013 tanggal 6 November 2013. B. Maksud dan Tujuan Penerbitan surat edaran ini memiliki maksud dan tujuan untuk meminta BUMN menangani permasalahan tenaga kerja outsourcing BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundartg-tmdangan. C.Ruang Linokup /2 GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, LANTAI M, J.L. MEDAN MERDEKA SELATAN NO. 13 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 29935678, FAKSIM1LI (021) 29935740, SITUS: www.bumn.go.id

Upload: buidieu

Post on 28-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: outsourcing. outsourcing - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/baca/SE-06/MBU/2013.pdf · berlangsung efektif dan sesuai dengan norma peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan,

ERI BADAN USAIIA .M1I..IK RA REpuB UK. INDONESIA

: Direksi Badan Usaha Milk Negara

SURAT EDARAIST NOMOR. SE- 0 6 /MBU/2013

TENTANG KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DI BUMN

A. Umum Karyawan merupakan satah satu faktor penting dalam proses produksi suatu perusahaan, sehingga masalah ketenagakerjaan tersebut memegang peranan penting dalam kesuksesan suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu membuat perencanaan masalah ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan perusahaart dengan tetap memperhatikan keseimbangan dengan kebutuhan karyawan itu sendiri. Dalam rangka menjaga keseimbangan tersebut, maka masalah ketenagakerjaan diatur dalam suatu sister hokum ketenagakerjaan di bawah payung Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk manajemen BUMN ada1ah masalah tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja outsourcing sedikit banyak telah memberikan andil bagi perusahaan, sehingga perlu mendapat perlakuan yang wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku namun tetap menjaga keseimbangan dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

BUMN selarna ini telah berupaya untuk menata permasalahan tenaga outsourcing dengan baik, sehingga perlu dipertabankan dan ditingkatkan. Selanjutnya, BUMN kiranya perlu menjadi motor untuk menciptakan suatu sistem ketenagakerjaan outsourcing yang mencerminkan keseimbangan antara perlakuan yang wajar terhadap tenaga kerja tersebut dengan kebutuhan dan kemampuan pemsahaan berlandaskan peraturan perundang-unclangan yang berlaka.

Penanganan masalah tenaga kerja outsourcing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah seja1an dengan surat Wahl Ketua DPR-RI Nomor: PW/11376/DPR-RI/X112013 tanggal 6 November 2013.

B. Maksud dan Tujuan Penerbitan surat edaran ini memiliki maksud dan tujuan untuk meminta BUMN menangani permasalahan tenaga kerja outsourcing BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundartg-tmdangan.

C.Ruang Linokup /2

GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, LANTAI M, J.L. MEDAN MERDEKA SELATAN NO. 13 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 29935678, FAKSIM1LI (021) 29935740, SITUS: www.bumn.go.id

Page 2: outsourcing. outsourcing - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/baca/SE-06/MBU/2013.pdf · berlangsung efektif dan sesuai dengan norma peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan,

MEN 'FRI BADAN USAHA MILIK NEGAIZA .REPUBI, K INDONESIA

-2-

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran ini adalah kebijakan Menteri BUMN berkaitan dengan karyawan outsourcing di BUMN.

D. Dasar 1. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003

Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279); 2. UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara

Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4297);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas, dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) pada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4305);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2005 Nornor 117, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4556);

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

6. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; 7. Surat Wakil Ketua DPR-RI Nomor: PW/11376/DPR-RI/X112013 tanggal 6 November

2013.

E. hi Dalam rangka melakukan penataan tenaga kerja outsourcing di BUMN, dengan ini kami manta masing-masing BUMN melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Direksi BUMN ditninta untuk mempelajari dan mencermati masalah tenaga kerja outsourcing dengan teliti dan hati-hati agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagainiana diamanatkan oleh Wakil Ketua. DPR-RI melalui surat Nomor: PW/11376/DPR-RI/X112013 tanggal 6 November 2013.

2. Penyelesaian outsourcing dan PHK. di rnasing-musing BUMN, agar diproses melalui mekanisme korporasi dengan memperhatikan aspek governance dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Undang-Undang Notnor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diamanatkan oleh Wakil Ketua DPR-RI melalui surat Nomor: PW/11376/DPR-RI/XI/2013 tanggal 6 November 2013.

3.Agar /3

GEDUNG KEIvIENTERIAN BUMN, LANTA1M, JL. MEDAN MERDEKA SELATAN NO, 13 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 29935678, FAKSIMIL1 (021) 29935740, SITUS: www.bunin.goid

Page 3: outsourcing. outsourcing - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/baca/SE-06/MBU/2013.pdf · berlangsung efektif dan sesuai dengan norma peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan,

MEN ER' BADAN USA HA I It..1K NI NEGARA REPUBLIK iNI 0 E. IA

-3- 3, Agar proses penyelesaian outsourcing dan PHK. di masing-masing BUMN

berlangsung efektif dan sesuai dengan norma peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan, maka seluruh BUMN dihimbau untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan setempat.

4. Agar BUMN mengkaji sistem dan pola pengelolaan karyawan outsourcing yang memberikan kepastian hidup yang layak bagi karyawan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kemampuan perusahaan jangka panjang. Sistem tersebut dapat merupakan bagian dari Perusahaan, atau menjadi syarat dal= hal penggunaan perusahaan pemborongan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikaji secara matang dapat berupa besaran remunerasi yang tidak di bawah UMR/UMP, K3, hak-hak normative, program pengembangan kompetensi, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial,

5. Direksi agar membentak snafu Tim Pengawasan penanganan masalah Karyawan outsourcing di BUMN dengan melibatkan Serikat pekerja BUMN yang bersangkutan.

6. Seluruh BUMN segera melaporkan kepada Menteri BUMN :

a. Praktek, sistem dan pola pengelolaan kesejahteraan karyawan outsourcing di masing-masing BUMN, yang mencakup besaran remunerasi, K3, hak-hak normatif, program pengembangan kompetensi dan mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang ditempuh;

b. Skema dan proses penyelesaian outsourcing yang sudah dilakukan secara internal berdasarkan mekanisme korporasi dan penmdang-undangan yang berlaku;

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara kaxni ucapkan terima kasih.

Jakarta,22 november 2013

MENTERI BADAN USABA MILIK NEGARA,

DA AN ISKAN

Tembusan Yth.: Wakil Menteri BUMN;

2. Pejabat Eselon I Kementerian BUMN; 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN; 4. Kepala Biro Hukurn.

GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, LANTAI M, IL. MEDAN MERDEKA SELATAN NO. 13 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 29935678, PAKSIMILI (021) 29935740, SITUS: www.bumn.go.id