bahasa figuratif dan pesan moral dalam kumpulan...

19
BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN PUISI LAGU CINTA PARA PENDOSA KARYA ZAIM ROFIQI : KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Dan Daerah Disusun Oleh: Niken Indah Saputri A310 09 0104 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKATRA 2013

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN

PUISI LAGU CINTA PARA PENDOSA KARYA ZAIM ROFIQI : KAJIAN

STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

SASTRA DI SMA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Dan Daerah

Disusun Oleh:

Niken Indah Saputri

A310 09 0104

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKATRA

2013

Page 2: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi
Page 3: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN

PUISI LAGU CINTA PARA PENDOSA KARYA ZAIM ROFIQI : KAJIAN

STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

SASTRA DI SMA

ABSTRAK

NIKEN INDAH SAPUTRI

A310090104

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan pemanfaattan

bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi Lagu Cinta

Para Pendosa. (2) Mendeskripsikan pesan moral dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para

Pendosa. (3) Mendeskripsikan implementasi bahasa figuratif dan pesan moral dalam

kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa sebagai bahan ajar sastra Bahasa Indonesia di

SMA.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti

dalam penelitian ini adalah bahasa figuratif dan pesan moral dengan tinjauan stilistika dan

implementasinya sebagai bahan ajar Bahasa dan Sastra di SMA pada penggalan puisi

dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa. Sumber data yang diperoleh dari

penggalan puisi dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa berjumlah 10 judul

puisi. Teknik pengumpulan data yakni, teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis

data yang digunakan adalah model semiotik, yakni pembacaan heuristik dan hermeneutik.

Hasil penelitian ini adalah (1) pemanfaatan bahasa figuratif dalam kumpulan

puisi Lagu Cinta Para Pendosa berupa majas dan tuturan idiomatik. Majas yang terdapat

dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa adalah (a) majas personifikasi, (b) majas

metafora, (c) majas hiperbola, (d) majas simile, dan (e) majas metonimia. Tuturan

idiomatik yang terdapat dalam penggalan puisi kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa

terdapat satu data yaitu „Taman Surga‟. (2) pesan moral dalam kumpulan puisi Lagu

Cinta Para Pendosa dari segi moral menggunakan kajian semiotik. Pesan Moral dalam

kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa meliputi, pesan moral kejujuran, moral

kesadaran diri, moral bertanggung jawab, moral kebenaran, dan moral kerendahan hati.

(3) Implementasi bahasa figuratif dan pesan moral puisi pada kumpulan puisi Lagu Cinta

Para Pendosa sebagai bahan ajar Sastra di SMA, yakni terdapat pada standar kompetensi

mendengarkan 5. memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung

dengan kompetensi dasar 5.1 mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang

disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman, dilanjutkan 5.2 mengungkapkan

isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

Kata kunci: bahasa figuratif, pesan moral puisi, kumpulan puisi Lagu Cinta Para

Pendosa, kajian stilistika, bahan ajar Sastra di SMA

Page 4: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

1

A. PENDAHULUAN

Puisi sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari

bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-

unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari

bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan (Pradopo, 1987:3).

Zaim Rofiqi adalah seorang penulis muda yang karya-karyanya

sangat segar dan hasil karyanya termasuk dalam puisi baru. Isi yang

terkandung di dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa ini

mengandung makna-makna dan kata-kata yang sebenarnya mudah

dipahami tetapi dibuat agak sedikit rumit dengan mempermainkan kata-

kata di dalamnya sehingga terbentuk sebuah puisi yang apik.

Dipilihnya puisi Lagu Cinta Para Pendosa karya Zaim Rofiqi

dikarenakan kumpulan puisi ini masih baru dan belum banyak yang

meneliti. Selain itu kumpulan puisi ini mengisahkan atau menceritakan

kehidupan sehari-hari sang penyair. Penyair dalam menciptakan puisi itu

memikirkan bunyi yang merdu dan kontras antar lariknya.

Rumusan masalah dalam penelitian yang hendak dicapai dalam

penelitian ini. (1) Bagaimana pemanfaatan bahasa figuratif yang

digunakan Zaim Rofiqi dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa

(LCPP)?. (2) Bagaimanakah pemaknaan bahasa figuratif puisi dalam

kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa (LCPP)?. (3) Bagaimana

implementasi bahasa figuratif puisi dalam kumpulan puisi puisi Lagu

Cinta Para Pendosa (LCPP) sebagai bahan ajar sastra Bahasa Indonesia di

SMA?. Dalam penelitian ini ada tiga tujuan yang ingin dicapai, yaitu: (1)

untuk mendiskripsikan dan menjelaskan pemanfaattan bahasa figuratif

dalam Kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa (LCPP), (2) untuk

mendiskripsikan makna bahasa figuratif puisi dengan menggunakan

kajian stilistika dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa (LCPP),

(3) untuk mendiskripsikan implementasi bahasa figuratif dalam kumpulan

puisi Lagu Cinta Para Pendosa (LCPP) sebagai bahan ajar sastra Bahasa

Indonesia di SMA.

Page 5: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

2

Puisi merupakan sebuah struktur yang kompleks, maka untuk

memahaminya perlu dianalisis sehingga dapat diketahui bagian- bagian

serta jalinannya secara nyata (Pradopo, 2007:14). Pradopo (2007:7) juga

berpendapat bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang

membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam

susunan yang berirama.

Stilistika adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya

bahasa di dalam karya sastra. Dapat dikatakan bahwa stilistika adalah

proses menganalisis karya sastra dengan mengkaji unsur-unsur bahasa

sebagai medium karya sastra yang digunakan sastrawan, sehingga terlihat

bagaimana perlakuan sastrawan terhadap bahasa dalam rangka

menuangkan gagasannya (subyek matter) (Al-Maruf, 2010:14). Menurut

Endraswara (2003) stilistika adalah penggunaan gaya bahasa secara

khusus dalam karya sastra.

Bahasa figuratif diartikan sebagai satuan kebahasaan yang

memiliki makna yang tidak langsung, makna yang terkandung di balik

kata yang tertulis (eksplisit). Dalam karya sastra, bahasa figuratif bersifat

prismitis, memancarkan makna lebih dari satu. Pada dasarnya bahasa

figuratif digunakan oleh sastrawan untuk menciptakan imajinasi dan daya

asosiatif dan pengungkapan terkesan lebih hidup (Al-Ma‟ruf, 2010:161).

Waluyo (dalam Al-Ma‟ruf, 2009:59-60) menyebut bahwa bahasa figuratif

atau bahasa kias digunakan oleh sastrawan untuk mengatakan sesuatu

dengan cara yang tidak langsung untuk mengungkapkan makna.

Kata semiotika berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti

tanda. Maka semiotika berarti ilmu tanda. Semiotika adalah cabang ilmu

yang berurusan dengan penkajian tanda dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku

bagi penggunaan tanda (Zoest, 1993: 1).

Menurut Prierce (dalam Zoest, 1993:23-25) membedakan tiga

macam tanda menurut sifat penghubungan tanda dan denotatum:

Page 6: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

3

a. Ikon: Tanda ikon adalah tanda yang ada sedemikian rupa

sebagai kemungkinan, tanpa tergantung pada adanya sebuah

denotatum, tetapi dapat dikaitkan dengannya atas dasar suatu

persamaan yang secara potensial dimilikinya.

b. Indeks: Indeks adalah sebuah tanda yang dalam hal corak

tandanya tergantung dari adanya sebuah denotatum.

c. Lambang: Simbol (lambang) adalah tanda yang hubungan

antara tanda dan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan

yang berlaku umum.

Menurut Faqih (dalam Shobahiya dan Rosyadi, 2005:89) Istilah

moral berasal dari bahasa latin mores, yaitu bentuk plural dari emos, yang

berarti adat kebiasaan. Jadi moral dikatakan sebagai nilai dasar dalam

masyarakat untuk menentukan baik-buruknya suatu tindakan yang pada

akhirnya menjadi adat istiadat masyarakat tersebut.

Menurut (Iskandarwassid dan Sonendar, 2010:171) bahan ajar

merupakan seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui

pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik harus benar-benar

merasakan manfaat bahan ajar atau materi itu selelah ia mempelajarinya.

Secara umum, sifat bahan ajar dapat dibedakan ke dalam beberapa

kategori, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan.

Standar Kompetensi mata pelajaran dapat didefinisikan sebagai

“pernyataan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus

dikuasai serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam

mempelajari suatu mata pelajaran” (Center for Civis Education dalam

Majid, 2011:42). Kompetensi dasar adalah pernyataan minimal atau

memadai tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak stelah peserta didik

menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran tertentu

(Iskandarwassid dan Sunendar, 2010:170).

Page 7: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

4

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus terpancang. Adapun

objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bahasa figuratif dan citraan

dengan kajian stilistika dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa

karya Zaim Rofiqi, diterbitkan oleh Alvabet, Jakarta 2009, dengan tebal

100 halaman. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data primer

dalam penelitian ini adalah teks dari puisi-puisi dari kumpulan puisi Lagu

Cinta Para Pendosa sajak-sajak karya Zaim Rofiqi. Adapun sumber data

sekunder berasal dari berbagai pustaka yang mengkaji tentang bahasa

figuratif seperti di dalam buku Kajian Stilistika yang mengkaji tentang

Stilistika Novel Ronggeng Dukuh Paruk, hasil penelitian terdahulu,

makalah maupun artikel pada jurnal ilmiah.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik pustaka dan

catat. Penelitian ini menggunakan teknik triangggulasi teoretis.

Trianggulasi teoretis digunakan dalam membahas permasalahan yang

dikaji. Langkah kedua dengan pembacaan hermeneutik, yaitu dengan

membaca puisi Lagu Cinta Para Pendosa lebih lanjut secara mendalam

dan berulang-ulang untuk memahami isi puisi Lagu Cinta Para Pendosa.

Page 8: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

5

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Bahasa Figuratif Pada Kumpulan Puisi Lagu Cinta Para Pendosa

Karya Zaim Rofiqi

Dalam hal ini analisis bahasa figuratif dikhususkan pada dua jenis bahasa

figuratif yakni: (a) Majas, dan (b) Tuturan Idiomatik.

a. Pemajasan

Berikut akan dipaparkan analisis majas yang terkandung dalam kumpulan

puisi Lagu Cinta Para Pendosa karya Zaim Rofiqi.

1) Majas Personifikasi

Benda-benda mati dilukiskan memiliki kemampuan dan keadannya

seperti manusia yang dapat bergerak, berhias, sakit, sengsara, tua, dan lain

sebagainya.

(3) Ruang demi ruang// semakin

Penuh keluhan, ratapan, rancauan (hlm.5)

(5) Matahari Melaju (hlm.5)

(6) Hari Melaju (hlm. 5)

Pada data (3) mengandung majas personifikasi karena benda mati

yaitu ruang dilukiskan memiliki kemampuan seperti manusia seperti

mengeluh, meratapi seperti keadaan hati yang dirasakan oleh manusia.

Demikian pula pada data (5) juga mengandung majas personifikasi karena

benda mati yaitu matahari dilukiskan memiliki kemampuan seperti

manusia yaitu melaju (berjalan). Pada data (6) benda mati yaitu hari

disamakan dengan manusia yaitu melaju (berjalan).

2) Majas Metafora

Majas metafora pengungkapan maksud menjadi lebih

mengesankaan, lebih hidup, jelas dan menarik. Berikut data majas

metafora dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa.

(4) Tembok waktu (hlm.5)

(12) Penguasa segala kerajaan (hlm. 37)

Page 9: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

6

Pada data (4) merupakan pemanfaatan majas metafora yaitu gaya

bahasa yang membandingkan sesuatu yaitu sebuah tembok di sel penjara

itu bagaikan sebuah tembok waktu bagi orang-orang di dalamnya untuk

menunggu waktu kapan mereka keluar dari balik tembok sel tersebut.

Demikian pula pada data (12) juga menggunakan majas metafora karena

seorang guru diibaratkan adalah seorang penguasa kerajaan, kerajaan di

dalam puisi ini bukan kerajaan-kerajaan seperti yang dimaksud di dongeng

tetapi kerajaan disini adalah sebuah sekolah yang seorang guru mengajar

di dalam sekolah tersebut.

3) Majas Hiperbola

Seperti dikutip dari pernyataan Keraf (dalam Al-Ma‟ruf, 2010:144)

bahwa hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan

yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.

(2) Saat taman, jalan, pepohonan, mengilat (hlm.1)

(7) Cahaya terlalu tajam (hlm. 26)

(9) Membuat sinar tubuh kami semakin cemerlang (hlm. 28)

Pada data (3) Kalimat tersebut menggambarkan bahwa taman,

jalan,dan pepohonan itu mengilat padahal yang dimaksud didalam puisi

tersebut adalah bahwa taman, jalan, dan pepohonan itu basah terkena air

hujan sehingga terlihat seperti licin jika dilewati. Demikian pula pada data

(7) juga menggunakan majas hiperbola karena kalimatnya melebih-

lebihkan yaitu cahayanya terlalu tajam. Sama halnya dengan data (9) juga

memanfaatkan majas hiperbola dalam menggambarkan puisinya, yaitu

Membuat sinar tubuh kami semakin cemerlang yang dimaksud dalam

kalimat ini adalah seorang pelacur yang bekerja mencari uang dalam

remang-remang kota dia merasa bangga dan seperti gadis yang paling

cantik karena banyak pria hidung belang yang memakainya, dan uang

yang di dapatnya semakin banyak.

Page 10: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

7

4) Majas Simile

Majas simele merupakan sarana retorika yang paling sederhanaa

karena membandingkan suatu hal dengan hal lain yang sama atau mirip

artinya. Berikut adalah data tentang majas simile.

(10) Kami merasa bak patung hiasan (hlm.29)

(16) yang agung seperti merapi (hlm.42)

Penggunaan majas pada data (10) merupakan contoh pemanfaatan

majas simile yaitu membandingkan sesuatu yang mirip artinya seperti

pada kalimat Kami merasa bak patung hiasan artinya seseorang yang

seperti tidak ada artinya dan dianggap mati seperti patung yang tidak

bisa bicara. Pada data (16) juga menggunakan majas simile yaitu yang

agung seperti merapi di dalam puisi ini menggambarkan bahwa cinta

pertama itu berjuta rasanya dan bahagia memilikinya itu seperti gunung

merapi yang tinggi yang tidak bisa berpindah tempat.

5) Majas Metonimia

Majas metonimia dimanfaatkan oleh Zaim Rofiqi untuk

menggantikan nama suatu hal dengan nama lain. Hal tersebut dilakukan

agar pengungkapan suatu hal tersebut lebih ekspresif dan mengesankan.

Lihat data berikut.

(27) Seperti sekumpulan cecurut kami disini terlempar tebuang

(hlm. 31)

Penggunaan majas pada data (27) merupakan contoh pemanfaatan

majas metonimia karena menggantikan nama suatu hal dengan nama lain

seperti dalam kalimat Seperti sekumpulan cecurut kami disini terlempar

tebuang yang dimaksud dalam kalimat ini kumpulan cecurut disini

menggambarkan sekumpulan orang-orang yang yang sedang berjudi, yang

artinya adalah kumpulan orang penjudi yang riuh saat memainkan dadunya

tanpa mempedulihan orang lain yang juga sedang main judi di sana.

6) Tuturan Idiomatik

Berikut ini kan dikaji tuturan idimmatik dalam kumpulan puisi Lagu Cinta

Para Pendosa yang dimanfaatkan Zaim Rofiqi guna mengefektifkan sarana

Page 11: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

8

bahasa sekaligus mencapai intensitas dalam pengungkapan gagasan yang pada

gilirannya akan mencapai efek estetis.

(15) Taman Surga (hlm. 42)

(21) Mulut Raksasa (hlm. 62)

Penggunaan tuturan idiomatik pada data (15) yaitu taman surga pada

kalimat puisi Kembali berseminya // taman surga pada judul puisi cinta

pertama ini untuk mengibaratkan bahwa cinta pertama itu adalah sebuah

perasaan yang mengagumkan dan bahagia sejuta rasanya seperti berada di

dalam surga. Data (21) juga terdapat tuturan idiomatik ungkapan mulut

raksasa pada kalimat puisi dan yang ia lihat Cuma cakrawala kosong seperti

// mulut raksasa pada judul puisi Kota dapat diartikan bahwa sebuah kota yang

kosong dan hampir tidak berpenghuni itu diibaratkan seperti sebuah kota yang

sudah tertelan oleh mulut raksasa sehingga membuat orang enggan untuk

menghuni kota tersebut karena kota tersebut terlihat menyeramkan seperti di

dalam sebuah mulut raksasa.Tuturan idiomatik telah dimanfaatkan oleh Zaim

Rofiqi secara efektif dan ekspresif.

2. Pesan Moral dalam Kumpulan Puisi Lagu Cinta Para Pendosa Karya

Zaim Rofiqi

Moral merupakan unsur isi, ia merupakan sesuatu yang ingin

disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang

terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita

(Nurgiyantoro, 2009:320).

a. Moral Kejujuran

Menurut Magnis dan Suseno (1993:142) dasar setiap usaha untuk

menjadi orang kuat secara moral adalah kejujuran.

1) Cinta Pertama

Puisi yang berjudul “Cinta Pertama” menceritakan

seseorang yang sedang jatuh cinta. Dia bertanya pada dirinya

sendiri, apakah itu cinta? Dan apakah ini sebuah cinta yang

sedang dia rasakan, karena apa yang dia rasakan membuat

Page 12: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

9

hatinya bahagia. Dalam sekejap membuatnya seperti berada di

dalam surga.

Sebuah tanda

Kembali berseminya taman surga

…..

Kita pun kembali sadar

Tak ada surga

Kata //sebuah tanda//, //kembalinya taman surga// merupakan

penanda seseorang bahwa dia sedang jatuh cinta.

Kalimat //dan bersama lenguh terakhir, kita pun kembali sadar//

merupakan sebuah petanda bahwa perasaan sepeti di surga itu

hanyalah sebuah halusinasi sesaat saja, tetapi dia mengakui

sebuah kejujuran bahwa dia merasakan cinta, cinta yang baru

pertama dia rasakan selama ini.

b. Moral Kesadaran Diri (Wawas Diri)

Kesadaran diri adalah usaha manusia untuk mengelola dan

membenahi dunia dan dirinya, dengan tujuan agar hidupnya semakin

manusiawi (Hadiwardoyo, 2007:89).

2) Sel

Puisi ”Sel” ini menceritakan seseorang yang sudah lama

ditahan di dalam sel sampau dia hafal setiap jengkal yang ada

di dalam rumah tahatan tersebut.

Kita tahu

Jalan-jalan itu

__ruang demi ruang

Semakin penuh keluhan, ratapan,

Rancauan__

Kalimat // ruang demi ruang, Semakin penuh keluhan,

ratapan, Rancauan__// merupakan penanda bahwa di dalam sel

penjara itu suasananya tidak menyenangkan, dan untuk

menunggu waktu untuk keluar dari dalam balik jeruji itu terasa

begitu lama dan membosankan. Kata //kita// merupakan

petanda yang memiliki memiliki pesan moral mawas diri, agar

Page 13: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

10

setiap manusia bisa menjaga tingkah laku dan perbuatan agar

tidak terjadi sebuah kesalahan yang fatal.

3) Para Pemabuk

Puisi “Para Pemabuk” menceritakan seseorang yang sudah

kecanduan dengan minuman keras.

Cahaya terlalu tajam

Lalu kami pun mulai belajar

Kalimat //sebab di luar cahaya terlalu tajam// merupakan

penanda yang menandai bahwa seorang pemabuk itu takut

terkena sinar matahari karena sinar matahari membuatnya silau

untuk melihat dunia luar karena pengaruh dari minuman keras

tersebut. Kata //kami// merupakan petanda bahwa mereka sadar

bahwa perbuatan yang mereka lakukan memanglah tidak baik

dan harusnya sadar diri (mawas diri) akan perbuatannya.

4) Kota

Puisi “Kota” menceritakan tentang sebuah kondisi kota

yang sudah tidak terurus bahkan hampir sudah tidak

berpenghuni.

Tapi di kota ini ingatan hanya sebatas iklan

Buram, berderet tak beraturan

Kusan, dihantam bara siang

Beku malam

Suatu hari ia akan jadi malaikat

Kalimat //tapi kota ini ingatan hanya sebatas papan iklan//

merupakan sebuah penanda yang menandai bahwa kota ini

memang sudah tidak ada lagi orang yang menghuninya, dan

hanya tingga tempelan-tempelan iklan yang sudah tidak ada

gunanya. Kata //ia// dalam puisi di atas adalah sebuah petanda

bahwa suatu saat annti kota tua itu akan menjadi kota mati

yang sudah tidak ada gunannya lagi untuk di pertahankan.

c. Moral Tanggung Jawab

Bertanggung jawab berarti suatu sikap terhadap tugas yang

membebani kita. Kita merasa terikat untuk menyelasaikannya, demi

tugas itu sendiri (Magnis, 1993:145).

Page 14: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

11

5) Subuh

Puisi “Subuh” menceritakan sebuah kegigihan seseorang

yang menjalani hari-harinya. Seseorang yang sangat rajin

dalam bekerja dan membagi waktunya.

Demi subuh

Saat langit kosong

Kalimat //demi subuh// adalah sebuah penanda bahwa

seseorang itu melakukan pekerjaannya dari pagi-pagi buta.

Dan kau menyusut

Luluh

Menjadi mereka

Pada kalimat //dan kau luluh menjadi mereka// merupakan

sebuah petanda bahwa sebelum orang-orang datang bekerja dia

sudah bersiap dari subuh untuk melakukan rutinitasnya.

d. Moral Kebenaran

Kebenaran moral tidak menyesuaikan diri dengan kekuatan-

kekuatan yang ada kalau itu berarti mengkompromikan kebenaran dan

keadilan (Magnis, 1993:148).

6) Malam Terakhir

Puisi “Malam Terakhir” menceritakan tentang sebuah

pergantian tahun di sebuah perayaan tahun baru yang

menyalakan kembang api di tengah riuhnya penonton.

Dari 00.00 dan pergi

Dan kini, mungkin yang tersisa hanya jejak

Meski di dalam, luka lama mungkin akan

bertambah

Kalimat //dari 00.00 dan pergi// merupakan sebuah penanda

untuk menandai bahwa pada pukul 00.00 adalah sebuah tanda

pergantian tahun.

Pada kalimat //meski di dalam, luka lama mungkin akan

bertambah// merupakan sebuah petanda bahwa tokoh dalam

puisi tersebut berusaha untuk melupakan masa lalunya

walaupun itu akan terasa sakit nantinya karena hanya dengan

Page 15: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

12

itu dia ingin bisa lepas dari belenggu masa lalunya yang selalu

membuatnya sakit.

7) Para Pendosa

Puisi “Para Pendosa” menceritakan sebuah kisah perjalanan

hidup seseorang yang dulunya dia bisa hidup berfoya-foya

dengan menikmati berbagai macam kegiatan yang membuat

mereka bahagia dan senang.

Kami pernah merasa seperti kunang-kunang

…..

Kami mencoba bertahan

Kalimat //kami pernah merasakan seperti kunang-kunang//

merupakan sebuah penanda bahwa mereka pernah merasakan

kesenangan dulu sebelum kota itu berubah menjadi tembok

yang menjulang menjadi sebuah bangunan baru. Kalimat

//kami mencoba bertahan// merupakan sebuah petanda bahwa

mereka berusaha untuk mencari kesenangan baru di tempat lain

yang ditandai dengan adanya kalimat //membuka jalan-jalan

baru// ini merupakan sebuah tanda bahwa mereka berani untuk

berpetualang di tempat yang baru walaupun itu terasa begitu

asing bagi mereka, tetapi itulah keinginan mereka mencari

tempat dimana mereka bisa merasakan kesenangan seperti

dahulu lagi.

e. Moral Kerendahan Hati

Dalam bidang moral kerendahan hati tidak hanya berarti bahwa

kita sadar akan keterbatasan kebaikan kita, melainkan juga bahwa

kemampuan kita untuk memberikan penilaian moral terbatas.

8) Pagar Sekolah

Puisi “Pagar Sekolah” menceritakan seorang anak yang

berusia 13-14 tahun. Anak itu ingin sekali bersekolah tetapi

biaya yang menghalanginya sehingga dia tidak dapat

bersekolah.

Page 16: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

13

Pada asing yang ingin ia kenal

Papan hitam tulisan,

Pada kalimat //pada asing yang ingin ia kenal// merupakan

sebuah penanda betapa ingin sekali dia mengikuti semua

kegiatan belajar di dalam kelas, menerima pelajaran, dan

bermain-main bersama teman-teman sebayanya.

Bulan demi bulan

Menggertakkan kata: “bayar”!!”

Dan ia hanya diam

Sebab ia hanya punya harapan

Harapan seperti penyakit cacar

Sebab ia hanya punya impian

Impian tentang sebuah kerajaan

Kalimat //menggertakkan kata: “bayar‟‟!!”// dan kalimat //dan

ia hanya diam// ini merupakan sebuah petanda yang

menandakan bahwa ia tidak mempunyai uang untuk membayar

masuk sekolah.

9) Aku

Puisi “aku” menceritakan seorang yang ingin menjadi

elastis dalam mendampingi seseorang yang dikasihinya,

seseorang yang tidak ingin menjadi kaku dalam menjalin

hubungan yang apa adanya mengalir seperti air.

Bukan hijau

Yang kadang membuatmu silau

Bukan merah

Yang kadang membuatmu terbakar

Bukan kuning

Yang kadang membuatmu kuyu

Bukan biru

Yang kadang membuatmu menangis

Kata //bukan// dalam puisi di atas merupakan sebuah penanda

bahwa dari kata //bukan// dapat mengartikan bahwa seseorang

di dalam puisi itu menceritakan dia tidak ingin menjadi siapa-

siapa untuk bisa membuat orang yang dia cintai bahagia, dia

ingin menjadi dirinya sendiri untuk mengungkapkan rasa

sayang pada kekasihnya.

Page 17: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

14

Bersamaku, kau akan selalu terjaga

Sebab kau akan tersesat

Kalimat //bersamaku, kau akan selalu terjaga// merupakan

sebuah petanda yang menandai bahwa dia menjamin kepada

kekasihnya, bahwa dia akan selalu menjaga kekasihnya dalam

hal apapun.

3. Implementasi Bahasa Figuratif dalam Kumpulan Puisi Lagu Cinta

Para Pendosa sebagai Bahan Ajar sastra Indonesia di SMA

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pembelajaran sastra di

SMA. Larik-larik puisi dalam kumpulan puisi Lagu Cinta ara Pendosa ini

terdapat bahasa figuratif yang berupa majas dan tuturan idiom. Dengan

demikian, skripsi ini merupakan implementasi sebagai bahan ajar Bahasa

Indonesia di SMA yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan komponen

yang penting dalam pencapaian atau pemahaman materi ajar yang

diberikan untuk siswa.

Standar kompetensi juga merupakan kerangka yang menjelaskan

dasar pengembangan program pembelajaran yang tersetruktur, sehingga

proses pengembangan kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun

kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen pengetahuan,

keterampilan dan sikap dari bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa siswa

yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal

(Majid, 2011:42). Menurut Majid (2011:43) kompetensi dasar adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus dikuasai peserta

didik untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar

kompetensi yang ditetapkan.

Hal demikian disesuaikan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar pada kelas X semester gasal, yakni. 5. Memahami puisi

yang disampaikan secara langsung/tidak langsung. 5.1 Mengidentifikasi

unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun

melalui rekaman. 5.2 Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan

secara langsung ataupun melalui rekaman. Dengan adanya standar

Page 18: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

15

kompetensi dan kompetensi di atas, siswa diharapkan mampu mempelajari

materi pembelajaran sastra sekaligus materi bahasa di sekolah dan mampu

mengambil pesan moral yang terkandung dalam larik puisi Zaim Rofiqi

untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Simpulan

Dari analisis pemanfaatan bahasa figuratif dan pemaknaan yang

digunakan pada kumpulan puisi Lagu Cinta para Pendosa karya Zaim Rofiqi

di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, bahasa figuratif yang unik dan khas dalam kumpulan puisi

Lagu Cinta Para Pendosa berupa majas dan tuturan idiomatik. Majas yang

terdapat dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa, antara lain: (1)

majas personifikasi, (2) majas metafora, (3) majas hiperbola, (4) majas simile,

dan (5) majas metonimia. Tuturan idiomatik yang terdapat dalam kumpulan

puisi Lagu Cinta Para Pendosa hanya terdapat dua data, yaitu „Taman Surga‟

dan „Mulut Raksasa‟. Kedua, makna bahasa figuratif dalam kumpulan puisi

Lagu Cinta Para Pendosa dibagi menjadi dua, yakni (1) pemaknaan majas

dan (2) pemaknaan tuturan idiomatik. Pemaknaan majas dalam larik puisi

dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa banyak mengandung pesan

moral, di antaranya pesan moral kejujuran, moral kesadaran diri, moral

tanggung jawab, moral kebenaran, dan moral kerendahan hati. Ketiga,

implementasi bahasa figuratif dalam puisi Lagu Cinta Para Pendosa sebagai

bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA yakni terdapat pada standar kompetensi

mendengarkan 5. memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak

langsung dengan kompetensi dasar 5.1 mengidentifikasi unsur-unsur bentuk

suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman,

dilanjutkan 5.2 mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara

langsung atau pun melalui rekaman.

Page 19: BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN …eprints.ums.ac.id/24760/11/02._Naskah_publikasi.pdf · bahasa figuratif dengan menggunakan kajian stilistika dalam Kumpulan puisi

16

E. DAFTAR PUSTAKA

Al-Ma‟ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika:Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian

Estetika Bahasa. Solo: CakraBooks.

Aminudin,1995. Stilistika, Pengantar memahami Bahasa dalam Karya sastra.

Semarang: IKIP semarang Press.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Wodyatama.

Hardiwardoyo, Purwa. 2007. Moral dan Masalahnya.Yogyakarta: Kanisius.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Magnis, Franz dan Suseno. 1993. Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat

Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Majid, Abdul.2011. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press.

Rofiqi, Zaim. 2009. Lagu Cinta Para Pendosa. Jakarta: Alvabet.

Tarigan, Guntur Henry.1984. Prinsip-Prinsip dasar Sastra.Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta:

Pustaka Jaya.

Wahyuningtyas dan Santosa. 2011: sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Waluyo, H.J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Zoest, Aart van. 1993. Semiotika (Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang

Kita Lakukan Dengannya). Diterjemahkan oleh Ani Soekowati.Jakarta:

Yayasan Sumber Agung.