bahas indonesia

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencipta sastra dalam menyusun karya sastra tidak asal jadi, tetapi benar-benar dikerjakan dengan maksimal. Mengingat karya sastra yang dibuatnya bukan untuk dirinya, tetapi untuk masyarakat sebagai penikmat sebuah karya sastra. Sebagaimana pepatahnya seni bukan untuk seni, tetapi untuk masyarakat. Dalam hal ini sastra menjadi pokok utama dalam memberikan kenikmatan kepada masyarakat lebih mengenali apa arti sebuah sastra yang dijadikan sebagai inspirasi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sastra dalam perkembangannya melalui berbagai tahap untuk mencapai sebuah karya sastra yang bermutu dan berimajinatif maupun non imajinatif sebagai seni budaya yang tidak dilupakan dan harus dilestarikan. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah teori sastra. Selain itu juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca dengan memberi informasi tentang sastra dan perkembangannya di Indonesia. BAB II PEMBAHASAN

Upload: zahidmuhamad31

Post on 27-Jul-2015

42 views

Category:

Art & Photos


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahas indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pencipta sastra dalam menyusun karya sastra tidak asal jadi, tetapi benar-benar

dikerjakan dengan maksimal. Mengingat karya sastra yang dibuatnya bukan untuk dirinya,

tetapi untuk masyarakat sebagai penikmat sebuah karya sastra. Sebagaimana pepatahnya seni

bukan untuk seni, tetapi untuk masyarakat. Dalam hal ini sastra menjadi pokok utama dalam

memberikan kenikmatan kepada masyarakat lebih mengenali apa arti sebuah sastra yang

dijadikan sebagai inspirasi dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, sastra dalam perkembangannya melalui berbagai tahap untuk mencapai

sebuah karya sastra yang bermutu dan berimajinatif maupun non imajinatif sebagai seni

budaya yang tidak dilupakan dan harus dilestarikan.

B.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

teori sastra. Selain itu juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi

penulis dan pembaca dengan memberi informasi tentang sastra dan perkembangannya di

Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sastra

Sastra adalah seni bahasa. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang

mendalam. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa. Dimaksud dengan pikiran disini

adalah pandangan, ide-ide, perasaan, pemikiran, dan semua kegiatan mental manusia. Sastra

adalah inspirasi yang diekspresikan dalam sebuah bentuk keindahan. Sastra juga adalah

semua buku yang memuat perasaan manusia yang mendalam dan kebenaran moral dengan

sentuhan kesucian, keleluasaan, pandangan, dan membentuk yang mempesona.

Batasan yang lainnya sastra adalah merupakan pengungkapan dari fakta artistik dan

imajinatif sebagai manivestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai

medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia atau kemanusiaan.

Page 2: Bahas indonesia

Sastra adalah hasil kehidupan jiwa yang terjelma dalam tulisan atau bahasa tulis yang

menggambarkan atau mencerminkan peristiwa kehidupan masyarakat atau anggota-anggota

masyarakat itu.

Sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia dalam mengungkapkan penghayatan dengan

menggunakan bahasa.

Sastra adalah rekaman penting hal-hal yang pernah dilihat, dihayati, dipikirkan dan

dirasakan pengarangnya dalam kehidupan.

Dari ungkapan diatas batasan sastra sampai kini belum ada yang klop. Tentu hal itu ada

penyebabnya. Batasan sastra sulit di buat atau didefinisikan penyebabnya sebagai berikut :

      Sastra bukan ilmu, sastra adalah seni. Dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang masuk ke

dalamnya, khususnya perasaan, karena terlalu dominan kedudukan perasaan itu, maka sangat

sulit diterapkan untuk metode ilmu.

      Sebuah batasan selalu berusaha mengungkapkan hakikat sebuah sasaran, hakikat itu sifatnya

universal dan abadi. Bisa dikatakan, sastra tergantung tempat dan waktu.

      Sebuah batasan sastra sulit menjangkau hakikat dari semua jenis sastra. Mungkin batasan itu

cocok untuk puisi, belum tentu cocok untuk novel, atau sebaliknya.

      Batasan tentang sastra biasanya tidak hanya berhenti pada pembuat pemberian saja, tetapi

juga suatu usaha penilaian. Disinilah letaknya batasan sastra itu selalu mengacu kepada apa

yang disebut karya sastra yang baik untuk suatu zaman dan tempat.

Pengertian sastra menurut para ahli antara lain :

1.      Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran,

perasaan, gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang

membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.

2.      Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik

dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa

sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

3.    Menurut Engleton, sastra yang disebutnya "karya tulisan yang halus" (belle letters) adalah

karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang

dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.

4.    Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan

bahasa dan garis simbol- simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.

5.    Menurut Semi, sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya

Page 3: Bahas indonesia

6.    Panuti Sudjiman, mendefinisikan sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki

berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan

ungkapannya.

7.    Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu :

-            Sastra adalah seni bahasa.

-            Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.

-            Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa.

-            Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.

-            Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang benar dan kebenaran

moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang mempesona.

8.    Suyitno, Sastra adalah sesuatu yang imajinatif, fiktif dan inventif juga harus melayani misi-

misi yang dapat dipertanggungjawabkan.

9.    Tarigan, sastra adalah merupakan obyek bagi pengarang dalam mengungkapkan gejolak

emosinya, misalnya perasaan sedih, kecewa, senang dan lain sebagainya.

10.  Damono, mengungkapkan bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan

itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.

B.    Ciri-Ciri Sastra

      Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan sebuah imitasi, sastra merupakan

suatu luapan yang spontan.

      Sastra bersifat otonom yang artinya tidak mengacu kepada sesuatu yang lain dan sastra tidak

bersifat komunikatif.

      Karya sastra yang otonom itu bercirikan suatu koherensi. Koherensi artinya suatu

keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi.

      Sastra menghidangkan sebuah sintesis antara hal-hal yang saling bertentangan, bertentangan

itu aneka ragam bentuknya.

      Sastra mengungkapkan yang tidak terungkap oleh bahasa sehari-hari.

C.    Fungsi Karya Sastra

   Karya sastra itu bisa memberikan kesadaran kepada para pembaca tentang kebenaran-

kebenaran hidup.

   Karya sastra bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang

manusia, dunia dan kehidupan.

Page 4: Bahas indonesia

   Karya sastra bisa memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan yang dilontarkan

karya sastra itu merupakan hiburan intelektual spiritual.

   Karya sastra itu bisa memuat kebenaran-kebenaran hakiki.

   Karya sastra jangan mengenal batasan kebangsaan.

   Karya sastra harus bisa memenuhi kebutuhan manusia terhadap naluri keindahan.

   Karya sastra harus bisa memberikan penghayatan yang mendalam.

   Karya sastra harus bisa membudayakan manusia.

D.    Karya Sastra Bermutu

   Harus berupa rekaman isi jiwa si pengarang.

   Harus komunikatif, artinya bisa dimengerti oleh orang banyak tidak hanya dimengerti oleh

orang tertentu saja atau hanya dimengerti oleh si pengarang.

   Harus berpola atau berbentuk teratur. Artinya bentuk atau polanya itu berstruktur, jalan

pikiran yang dilontarkan si pengarang bisa dipahami dan bisa dimengerti si penikmat sastra.

   Harus bisa menghibur. Karya sastra yang baik harus bisa menghibur para penikmat sastra.

   Seluruh unsur harus menyatu. Karya sastra baik seluruh unsurnya harus menunjukan kesatuan

dari isi, bentuk, bahasa dan ekspresi pribadi pengarangnya harus benar-benar serasi satu sama

lainnya.

E.     Jenis Sastra

1)   Sastra Imajinatif

Sastra imajinatif adalah karya-karya yang amat tipis berhubungan dengan fakta atau

realita kehidupan. Karya sastra imajinatif lebih bertugas untuk menerangkan, menjelaskan,

memahami, membuka pandangan baru, memberikan makna kepada realitas kehidupan atau

dengan kata lain sastra imajinatif menyempurnakan realitas agar manusia lebih mengerti dan

bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupan. Sastra imajinatif antara lain puisi dan

prosa.

a.    Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media

penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi. Ditinjau dari bentuk dan isinya ragam

puisi terbagi menjadi beberapa macam yaitu :

-       Puisi epik, adalah suatu puisi yang didalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik

kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah.

-       Puisi naratif, adalah puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita dan pelaku,

perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita.

Page 5: Bahas indonesia

-       Puisi lirik, adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam

endapan pengalaman sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya.

-       Puisi dramatik, adalah salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku

seseorang baik lewat kelakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu

gambaran kisah tertentu.

-       Puisi dikdaktik, adalah puisi yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang umumnya

terampil eksplisit.

-       Puisi satirik, adalah puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau

ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat.

-       Romance, adalah puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap kekasih.

-       Elegi, adalah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.

-       Ode, adalah puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa atau sikap

kepahlawanan.

-       Himne, adalah puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap

bangsa.

b.      Prosa adalah bentuk sastra yang dinyatakan dengan bahasa bebas, artinya tidak memakai

ikatan yang luar biasa. Bentuk-bentuk dari prosa yaitu novel, roman dan cerpen.

c.       Novel adalah cerita yang berbentuk prosa dalam ukuran yang luas yang menguraikan

peristiwa kehidupan seseorang yang luar biasa dan berakhir dengan perubahan nasib

kehidupan pelakunya. Menurut isinya novel dapat dibagi menjadi tiga yakni :

-       Novel percintaan, merupakan novel yang melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara

seimbang, bahkan kadang-kadang peranan wanita lebih dominan.

-       Novel petualangan, merupakan novel yang sedikit sekali memasukan peranan wanita.

-       Novel fantasi, merupakan sebuah cerita tentang hal-hal yang tidak realitas dan serba tidak

mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari.

d.      Roman adalah karangan yang menceritakan kehidupan manusia dengan suka dan duka.

Roman dapat dibedakan sebagai berikut :

-       Roman adat, merupakan roman yang berisi kecaman terhadap adat yang berlaku tidak sesuai

lagi dengan kemajuan zaman.

-       Roman psikologis, merupakan roman yang ceritanya berasal dari kehidupan jiwa manusia.

-       Roman bertujuan, adalah roman berisi tujuan atau cita-cita pengarangnya.

-       Roman sejarah, merupakan roman yang terdapat unsur sejarah dan pelakunya diambil dari

orang-orang yang benar ada dalam sejarah tanah air.

-       Roman ditektif, merupakan roman yang menceritakan persoalan polisi rahasia.

Page 6: Bahas indonesia

e.       Cerpen atau cerita pendek. Kata pendek disini tidak ada ketentuan yang pasti. Pendek disini

diartikan sebagai bacaan yang singkat yang dapat dibaca sekali duduk dalam waktu yang

singkat, genrenya mempunyai efek tunggal, karakter, plot dan setting yang terbatas, tidak

beragam dan tidak kompleks.

2)   Karya Non Imajinatif

Karya non imajinatif kadar faktanya agak menonjol. Para sastrawan di dalam

mengarang sastra yang imajinatif benar-benar berkerja berdasarkan fakta atau kenyataan yang

betul-betul terjadi.

Yang termasuk ke dalam karya sastra nonimajinatif adalah esei, kritik, bografi,

otobiografi, sejarah, memoar, catatan harian, dan surat-surat.

a.    Easi adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi

penulisannya. Untuk mengungkapkan fakta dalam esai dapat dibagi empat yakni :

-       Esai deskripsi, benar-benar fakta itu digambarkan secara sebenarnya, penulisan tak dibebani

untuk menjelaskan atau menafsirkan fakta tersebut, penulisan bertugas hanya untuk memotret

dan melaporkan apa adanya tanpa dibebani harus mengomentari.

-       Esai ekposisi, penulisan bukan hanya tidak hanya bertugas untuk menggambarakan fakta

tetapi harus menjelaskan fakta sempurna-sempurnanya.

-       Esai argumentasi, penulis bukan hanya sekedar menujukan fakta saja tetapi juga harus

menujukan permasalahannya,setelah itu baru dianalisis dan disimpulkan,

-       Esai narasi, penulisan selain bisa menggambarkan fakta dalam urutan yang kronologis, juga

harus bisa menceritakan dalam bentuk cerita.

b.    Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya seni, yakni kritik sastra intrinsik dan kritik

sastra ekstrinsik. Kritik sastra intrinsik menganalisis sebuah karya sastra berdasarkan bentuk

dan gayanya. Kritik sastra intrinsik mengupas unsur-unsur karya menilai dan menyimpulkan

kelemahan dan kelebihan yang terdapat dalam karya itu. Disamping itu jenis kritik dibagi

menjadi tiga, yaitu :

-       Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap

sebuah karya sastra.

-       Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh

kepada ukuran-ukuran sastra terrtentu, untuk menetapkan apakah karya sastra itu baik atau

tidak.

-       Kritik teknis adalah kritik sastra yang bertujuan menunjukkan kelemahan-kelemahan tertentu

dari sebuah karya sastra agar pengarangnya dapat memperbaiki kesalahannya dilain waktu.

Page 7: Bahas indonesia

c.    Biografi adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi

digolongkan menjadi empat, yaitu :

-       Biografi ilmiah adalah biografi yang penuh dengan data-data teknis yang menjadi keahlian

khusus tokoh tersebut.

-       Biografi berat sebelah adalah biografi yang banyak menyembunyikan atau menghilangkan

segi-segi buruknya, karena demi keberhasilan tujuan yang akan dicapainya.

-       Biografi populer adalah biografi yang menekankan penggambaran riwayat hidup seseorang

secara jelas.

-       Novel biografi adalah novel yang lebih mementingkan unsur khayalinya daripada fakta.

d.   Otobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri atau kadang-kadang ditulis

oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya.

e.    Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber

tertulis maupun tidak tertulis.

f.     Memoar adalah sebuah otobiografi, yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya sendiri.

g.    Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya dan lingkungan hidup yang ditulis

secara teratur.

h.    Surat-surat adalah tokoh tertentu untuk orang lain dapat dinilai sebagai karya sastra karena

kualitas yang sama seperti terdapat dicatatan harian.

F.     Aliran-Aliran Dalam Sastra

      Aliran realisme adalah aliran ini melukiskan sebagai objek cerita.

      Aliran naturalisme merupakan aliran cabang dari aliran realisme dan cenderung melukiskan

kenyataan-kenyataan yang buruk dan jelek.  

      Aliran neo-naturalisme adalah naturalisme yang tidak hanya mengemukakan keburukan atau

kejelekan saja, tetapi cenderung pula melukiskan keadaan yang baik dan bagus.

      Aliran ekspresionisme adalah aliran yang mengambil cara menyampaikan segala lukisan

dengan menempuh curahan jiwa.

      Aliran impresionisme adalah aliran yang melukiskan kenyataan yang sebenarnya dengan

jalan mengemukakan kesan atau pandangan sepintas lalu.

      Aliran determinisme merupakan cabang dari aliran naturalisme yang melukiskan nasib buruk

yang ditentukan oleh keadaan zaman dan lingkungan.

      Aliran surealisme merupakan aliran realisme yang berlebih-lebihan sehingga lukisannya

merupakan campuran antara realisme dan ekspresionisme. 

      Aliran romantik merupakan lawan dari aliran realisme.

Page 8: Bahas indonesia

      Aliran idealisme merupakan aliran yang mengutamakan idea sebagai pokok tujuannya.

      Aliran simbolik adalah gubahan yang beraliran romantik yang melukiskan dan memakai

alam hewan atau tumbuhan sebagai perlambangannya bagi kehidupan manusia.

      Aliran psikologisme adalah aliran yang mengutamakan penguraian jiwa.

      Aliran didaktis adalah aliran yang bermaksud member pendidikan kepada seluruh lapisan

masyarakat, bahannya diambil dari tengah-tengah masyarakat.

G.    Perkembangan Sastra di Indonesia

Ketika kita membahas masalah perkembangan sastra Indonesia, bayangan kita

seringkali tertuju pada angkatan-angkatan sastra Indonesia, seperti angkatan 1920-an atau

disebut juga angkatan Balai Pustaka; angkatan 1933, yang disebut juga angkatan Pujangga

Baru; angkatan 1945 yang disebut angkatan Pendobrak, dan angakatn 1966 atau disebut juga

angkatan Orde Lama.

Angkatan 1920-an identik dengan novel Marah Rusli berjudul Siti Nurbaya; angkatan

1933 dengan tokoh sastrawannya Sutan Takdir Alisahbana (dalam bidang prosa) dan Amir

Hamzah (bidang puisi). Angjatan 1945 dengan tokoh sentralnya, Chairil Anwar dengan puisi-

puisinya yang sangat monumental berjudul Aku. Angkatan 1966 dengan tokoh centralnya Dr.

Taufik Ismail dengan kumpulan puisinya berjudul Tirani dan Benteng.

Pembagian angkatan seperti itu dikemukakan oleh Hans Bague Jassin (H.B. Jassin),

seorang ahli sastra Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai Paus Sastra Indonesia. Tentu

boleh-boleh saja kita setuju dengan pembagian seperti itu, apalagi memang kepakaran H.B.

Jassin dalam mengapresiasi sastra Indonesia cukup mumpuni. Tetapi yang lebih penting kita

ketahui adalah bahwa sastra Indonesia dari masa ke masa mengalami perkembangan.

Menarik untuk diperhatikan bahwa perkembangan sastra Indonesia berbanding lurus

dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia, terutama

pendidikan formal, dimulai tahun 1900-an, yaitu ketika penjajah Belanda membolehkan

bangsa boemi poetra (sebutan untuk orang Indonesia oleh Belanda) memasuki pendidikan

formal. Tentu saja pendidikan formal saat itu adalah milik penjajah Belanda.

Karena genre sastra terdiri dari tiga bentuk (yaitu puisi, prosa, dan drama), maka ada

baiknya kita menganalisis perkembangan genre sastra ini dari tiga bentuk itu. Dengan

demikian, dalam pembelajaran ini Anda akan menganalisis perkembangan puisi, prosa, dan

drama dalam lingkup sastra Indonesia.

   Perkembangan Puisi

Page 9: Bahas indonesia

Dilihat dari segi kewaktuan, puisi Indonesia dibedakan menjadi puisi lama dan puisi

modern. Puisi lama Indonesia umumnya berbentuk pantun atau syair. Dan bersifat anonim

karena tidak disebutkan siapa pengarangnya. Puisi lama menjadi milik masyarakat.

Puisi modern, atau puisi baru, berkembang sejak bangsa Indonesia mengenal pendidikan

formal. Maka puisi modern Indonesia mulai muncul tahun 1920-an karena pada tahun itulah

bangsa terdidik Indonesia mulai muncul. Sejak itu puisi baru Indonesia terus berkembang.

Sejarah perpuisian Indonesia mencatat beberapa penyair berikut:

Penyebutan nama-nama di atas tentu saja masih belum lengkap karena penyair-penyair

Indonesia yang tersebar di berbagai daerah masih banyak. Boleh jadi jumlahnya sampai

ratusan, bahkan ribuan. Yang tercatat diatas hanyalah penyair-penyair yang secara intens

kerap muncul di media massa dengan karya-karyanya, baik karya berbentuk puisi itu sendiri

maupun esai-esainya. Dan oleh pengamat sastra (kritikus) dicatat namanya sebagai penyair

yang karyanya layak disebut puisi-puisi yang bermutu.

   Perkembangan Prosa

Seiring dengan perkembangan puisi, prosa Indonesia pun berkembang pula. Seperti puisi,

prosa pun mengenal prosa lama dan prosa baru atau prosa modern. Prosa lama bersifat

anonim; dengan penjenisannya meliputi dongeng, hikayat, fabel, sage. Sedangkan prosa baru,

dengan diukur dari panjang pendeknya, meliputi cerpen, novelet, dan novel/roman.

Prosa Indonesia baru pun mulai muncul tahun 1920-an, dengan ditandai munculnya novel

monumental berjudul Siti Nurbaya, buah karya Marah Rusli. Lalu zaman Pujangga Baru

muncul pula Sutan Takdir Alisjahbana dengan roman berjdul Layar Terkembang. Lalu,

menjelang kemerdekaan muncul Armiyn Pane yang menulis novel Belenggu yang dianggap

novel modern pada zamannya.

Tahun 1945 perlu dicatat nama Idrus sebagai prosaic cerpen. Buku kumpulan cerpennya

Dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma menjadi buku yang cukup terkenal. Selain itu juga

novel singkat yang digarap dengan nada humor berjudul Aki.

Tahun 1949 muncul novel karya Achdiat Karta Miharja berjudul Atheis. Atheis termasuk

novel yang cukup berhasil karena hamir semua unsurnya menonjol dan menarik unuk dibaca.

Dengan mengambil latar Pasundan berhasil mengangkat sebuah tema terkikisnya sebuah

kepercayaan keagamaan. Hasan, tokoh utama dalam novel ini, adalah orang yang 180 derajat

berbalik dari taat beragama tiba-tiba menjadi seorang yang atheis karena pengaruh

pergaulannya dengan Rusli dan Anwar yang memang berpaham komunis.

Page 10: Bahas indonesia

Tahun 1955 muncul cerpen yang sangat terkenal, berjudul Robohnya Surau Kami, buah

karya Ali Akbar Navis (lebih dikenal dengan A.A. Navis). Cerpen ini sarat dengan kritik

sosial menyangkut kesalahan orang dalam menganut agama. Navis nambapknya ingin

mendobrak paham keagamaan masyarakat Indonesia yang mengira beribadah hanyalah

sekedar melaksanakan shalat, puasa, atau mengaji Quran; sedangkan kegiatan lain di luar

ibdah formal, sepertimencari nafkah, peduli pada sesama dan alam dibaikan. Lewat tokoh

Haji Shaleh yang tiba-tiba masuk neraka karena ulahnya di dunia yang mengabaikan

kepentingan keluarga.

Tahun 1968 muncul novel berjudul Merahnya Merah, garapan Iwan Simatupang, sebuah

novel yang cukup absurd, terutama dalam hal gaya bercerita. Namun demikian, novel ini

banyak memperoleh pujian dan sorotan para kritikus sastra, baik dalam maupun luar negeri.

Tahun 1975 nuncul novel Harimau! Harimau!, buah karya Mochtar Lubis, menceritakan

tentang tujuh orang pencari damar yang berada di tengah sutan selama seminggu. Mereka

adalah Pak Haji, Wak Katok, Sutan, Talib, Buyung, Sanip dan Pak Balam. Di tengah hutan

itu mereka berhadapan dengan seekor harimau yang tengah mencari mangsa. Empat orang di

antara tujuh orang itu (Pak Balam, Sutan, Talib, dan Pak Haji). Kecuali Pak Haji yang

meinggal karena terte