bahan workshop aksara jawa …...muhibah budaya purworejo | 9 c. analisis teks menurut deskripsi...

16
Muhibah Budaya Purworejo | 1 WORKSHOP AKSARA JAWA Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Karaton Ngayugyakarta Hadiningrat Oleh : Mas Bekel Dwijasetyaprasaja,S.S. Arif Budiarto,S.Pd Muhibah Budaya Mataraman Dinas Kebudayaan (Kudha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta Purworejo 2020

Upload: others

Post on 16-Mar-2020

66 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Muhibah Budaya Purworejo | 1

WORKSHOP AKSARA JAWA Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa

Karaton Ngayugyakarta Hadiningrat

Oleh : Mas Bekel Dwijasetyaprasaja,S.S.

Arif Budiarto,S.Pd

Muhibah Budaya Mataraman Dinas Kebudayaan (Kudha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta

Purworejo 2020

Muhibah Budaya Purworejo | 2

A. PENGANTAR

Budaya Jawa pada umumnya terkenal memiliki hasil – hasil budaya yang luar biasa,

selain bahasa Jawa yang memiliki kekayaan ragam undha – usuk, juga varian dialek, maka

bahasa Jawa juga merupakan salah satu bahasa yang memiliki kesejarahan tulis, artinya

masyarakat Jawa telah lama mengenal tradisi tulis, selain tradisi lisan.

Aksara Jawa sebagai bagian dari jejak peradaban kebudayaan masyarakat Jawa,

tentu saja juga mengalami perkembangan, baik dari tata tulis maupun langgam cakrik aksara

yang digunakan.

Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Karaton Ngayugyakarta

Hadiningrat, pada gelaran kegiatan Muhibah Budaya Mataraman di Kabupaten Purworejo

mencoba menawarkan workshop aksara Jawa untuk umum, namun workshop yang akan

dilaksanakan nanti tidaklah membahas bagaimana kesejarahan aksara Jawa, maupun filosofi

yang terkandung pada susunan aksara Jawa, akan tetapi lebih pada memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang dinamika tata tulis, serta langgam cakrik aksara

Jawa yang berkembang pada skriptorium Kasultanan Ngayugyakarta Hadiningrat pada masa

– masa terdahulu, meskipun kita tahu bahwa secara umum pengetahuan tentang aksara Jawa

yang dipahami masyarakat saat ini, mungkin sebatas pada tata tulis Sriwedari 1922, serta

yang terbaru hasil kesepakatan tiga Gubernur tahun 2006.

Workshop aksara Jawa ini mencoba untuk sedikit mengupas tata tulis yang digunakan

pada penulisan – penulisan naskah, adapun naskah yang akan dijadikan obyek kajian adalah

salah satu naskah koleksi British Library dengan judul The teachings of Sultan Hamengku

Buwana I, kode koleksi Add MS 12337.

Naskah ini sangat menarik untuk dikaji secara kajian pernaskahannya, tata tulis

naskahnya mungkin akan banyak membuat kita yang belajar aksara Jawa melalui paugeran

Sriwedari maupun KBJ akan merasa agak sedikit bingung, setidaknya untuk beberapa kasus

distribusi pilihan aksara serta sandhangan yang digunakan.

B. TRANSLITERASI

Transliterasi, atau pengalih aksaraan dari aksara Jawa ke aksara Latin adalah sesuatu

yang penting dilakukan untuk bisa mendapatkan sebuah suntingan naskah dalam huruf latin

secara tekstual, namun tidak kehilangan benang merah dengan kesejarahan aksara – aksara

yang digunakan pada penulisan teks naskah tersebut.

Transliterasi aksara Jawa dalam teks akan berdampingan dengan penggunaan aksara

Jawa cakrik digital, hal ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan aksara – aksara yang

ada pada bentuk cakrik teks.

Muhibah Budaya Purworejo | 3

Penyajian susunan aksara Jawa pada tulisan ini didasarkan pada urutan unicode

aksara Jawa, dan akan dihadirkan sebatas aksara pokoknya saja, artinya bentuk pasangan

tidak akan ditampilkan pada tabel.

Transliterasi Jawa huruf Latin akan ditampilkan melalui transliterasi utuh artinya sesuai

dengan karakter aksara Jawa melalui sistem Javanese General System of Transliteration

(JGST) dan untuk standarisasi transliterasi mengacu pada Ejaan Bahasa Balai Bahasa

Yogyakarta (EBBBY).

1. SUSUNAN AKSARA JAWA BERDASAR UNICODE

Unicode Aksara Jawa Latin

Digital1 Teks2 JGST EBBBY

A980 ¼ ¼ ṁ

candrabindu

A981 = = ŋ

anuswara cecak

A982 / / ṙ layar

A983 h h ḥ wignyan

A984 A ꦄ a a

A985 I ꦅ i

i kawi i

A986 I ꦆ i i

A987 1 ꦇ ī i

A988 U ꦈ u u

A989 x ꦉ ṛ re

A98A X ꦊ ḷ le

A98B 2 ꦋ ḷö leu

1 Fonta pengetikan digital menggunakan fonta Javanese Text.ttf versi dari Microsoft Windows 10. 2 Fonta pengetikan digital menggunakan fonta wulang.ttf kreasi Aditya Bayu Perdana.

Muhibah Budaya Purworejo | 4

A98C E ꦌ é é

A98D Ķ ꦍ ai

A98E O ꦎ o o

A98F k ꦏ ka ka

A990 �3' qa

ka sasak

A991 @ ꦑ kha

ka murda ka

A992 g ꦒ ga ga

A993 & ꦓ gha

ga murda ga

A994 z ꦔ ṅ nga

A995 c ꦕ ca ca

A996 ¡ cha

ca murda

A997 j ꦗ ja ja

A998 ^ ꦘ jña

nya murda

A999 Ø jha

ja murda

A99A v ꦚ ña nya

A99B q ꦛ ṭa tha

A99C "§ ṭha

A99D ¡ ꦝ ḍa dha

Muhibah Budaya Purworejo | 5

A99E ’ ḍdha

A99F ! ꦟ ṇa na

A9A0 t ꦠ ta ta

A9A1 # ꦡ tha

ta murda ta

A9A2 f ꦢ da da

A9A3 d ꦣ dha

da murda dha

A9A4 n ꦤ na na

A9A5 p ꦥ pa pa

A9A6 % ꦦ pha

pa murda pa

A9A7 b ꦧ ba ba

A9A8 * ꦨ bha

ba murda ba

A9A9 m ꦩ ma ma

A9AA y ꦪ ya ya

A9AB r ꦫ ra ra

A9AC 4 rra

ra agung ra

A9AD l ꦭ la la

A9AE w ꦮ wa wa

A9AF $ ꦯ śa

sa murda sa

Muhibah Budaya Purworejo | 6

A9B0 À ꦰ ṣa

sa mahaprana sa

A9B1 s ꦱ sa sa

A9B2 a ꦲ ha ha

A9B3 + +

A9B4 o o� ā

A9B5 5 � o tolong

A9B6 i i� i

i

A9B7 È È� ī dirgha melik

A9B8 u u� u u

A9B9 ÙÌ Ì� ū dirgha mendut

A9BA [ [� é é

A9BB { {� ai dirgha mure

A9BC e e� ĕ e

A9BD } }� ṛĕ re

A9BE -5 -� ỿa ya

A9BF ] ]� ra ra

A9C0 \ \� wirama pangkon

A9C1 6 � Rerenggan kiwa

A9C2 7 � Rerenggan tengen

A9C3 § ¥� Pada andhap

Muhibah Budaya Purworejo | 7

A9C4 ¦ ¦� Pada madya

A9C5 ¥ §� Pada luhur

A9C6 0 0� Pada windu

A9C7 ; ;� Pada pangkat

A9C8 , ,� lingsa

A9C9 . .� lungsi

A9CA ! � adeg

A9CB ? ?� Adeg - adeg

A9CC ĸ@ � Pisèlèh kiwa

A9CD ļ# � Pisèlèh tengen

A9CF ٢5 � pangrangkep

A9D0 0 0� 0 0

A9D1 15 1� 1 1

A9D2 25 2� 2 2

A9D3 35 3� 3 3

A9D4 45 4� 4 4

A9D5 55 5� 5 5

A9D6 65 6� 6 6

A9D7 75 7� 7 7

A9D8 85 8� 8 8

Muhibah Budaya Purworejo | 8

A9D9 95 9� 9 9

A9DE %5 � Tirta tumètès

A9DF ©&� � Isèn - isèn

2. AKSARA POKOK DAN PASANGAN

Aksara pokok dan pasangan yang dimaksud adalah, wujud cakrik atau langgam

aksara yang ada dan digunakan dalam teks.

a� H� n� N� c� C� r� R� k� K�ha na ca ra ka

f� F� t� T� s� S� w� W� l� L�da ta sa wa la

p� P� d� D� j� J� y� Y� v� V�pa dha ja ya nya

m� M� g� G� b� B� q� Q� z� Z�ma ga ba tha nga

3. AKSARA MURDA

!� ��®� @� ¯� #� °� $� ±� %� ²� &� ´� *� µ�na ka ta sa pa ga ba

^ ³���nya

Muhibah Budaya Purworejo | 9

C. ANALISIS TEKS

Menurut deskripsi naskah yang terdapat pada koleksi digital British Library, naskah ini

ditandai dengan angka tahun 1812 M, terdiri dari 18 pupuh tembang, berawal dengan pupuh

tembang Dhandhanggula, ditulis dengan bahasa Jawa aksara Jawa, menggunakan kertas

Eropa dan kertas dluwang. Naskah Piwulang Sultan Hamengku Bhuwana I, merupakan

naskah yang dihadiahkan oleh Pakualam I kepada John Crawfurd.

Beberapa hal terkait tata tulis, serta penggunaan aksara Jawa yang bisa diamati dan

cermati pada naskah ini antara lain :

1. Masih dikenal dan digunakannya sandhangan dirgha, yang lazim digunakan pada

tata tulis jaman kakawin, namun telah dialih fungsikan sebagai penanda setiap

akhir penulisan gatra, adapun sandhangan – sandhangan tersebut antara lain:

Wujud Nama Fungsi

Kakawin Naskah

�Dirgha melik

Sandhangan ini pada tata tulis

masa kakawin digunakan

untuk sandhangan i panjang.

Sandhangan ini untuk

menandakan bahwa bunyi i

berada pada akhir gatra

tembang dengan guru lagu

i.

{�Dirgha muré

Sandhangan ini pada tata tulis

masa kakawin digunakan

untuk sandhangan diftong ai.

Sandhangan ini untuk

menandakan bahwa bunyi é

berada pada akhir gatra

tembang dengan guru lagu

é.

�Dirgha mendut

Sandhangan ini pada tata tulis

masa kakawin digunakan

untuk sandhangan u panjang.

Sandhangan ini untuk

menandakan bahwa bunyi u

berada pada akhir gatra

tembang dengan guru lagu

u.

Contoh :

꧃ꦺꦏꦴꦕꦥꦮꦭꦁꦔꦶꦫꦿꦯꦶꦨꦸꦦꦡꦷꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤꦰꦾꦂꦒꦔꦺꦪꦴꦒꦾꦏꦂꦠ꧈ꦝꦸꦩꦠ9ꦥꦸꦿꦠꦮꦪꦃꦻꦲꦿꦥꦶꦠꦸ

ꦮꦶꦿꦤꦩ=ꦮꦢꦾꦒꦹ꧈ꦁꦱꦸꦿꦥꦶꦃꦱꦩꦾꦩꦁꦒꦶꦃꦿꦥꦶꦺꦪꦴꦒ꧈ꦷꦿꦥꦤꦠꦤ=ꦱꦸꦺꦩꦮ꧈ꦔꦧꦢꦩꦶꦫꦁꦫꦡꦹ꧈ꦺꦮꦴꦁꦔꦮꦸꦭꦺꦤꦴ

ꦫꦒꦩꦥꦁ꧈ꦲꦭꦶꦤꦤꦭꦶꦤꦏꦭꦶꦭꦶꦤꦩꦸꦁꦒꦸꦃꦲ=ꦒꦸꦱꦡ꧈ꦷꦺꦢꦿꦤꦮꦃꦲ=ꦱꦸꦧꦱꦶꦠ꧃

//kocap wulangira Sri Bupati, Sinuhun Syarga Ngayogyakarta, dhumateng putra wayahé, prituwin

mring wadyagung, suprih samya manggih priyogi, pranataning suméwa, ngabdi marang ratu, wong

ngawula nora gampang, alin – alin kalilin mungguhing gusti, dèn wruh ing subasita//

Muhibah Budaya Purworejo | 10

2. Penggunaan aksara murda yang pada tata tulis kakawin lazim untuk penulisan

aksara – aksara mahaprana, pada tata tulis naskah digunakan untuk penulisan

tata prunggu.

ꦒꦸꦱꦡꦶ꧈ꦒꦸꦱꦡ ꦷ gusti

ꦿꦯ ꦶ sri

ꦨꦸꦦꦡꦶ bupati

ꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ sinuhun

3. Penggunaan taling tarung semu, penggunaan sandhangan ini adalah untuk

membimbing pengucapan kata yang berawal swara [a], namun diikuti konsonan,

pada tata bunyi bahasa Jawa apabila ada vokal [a] diawal diikuti konsonan

biasanya akan dibaca miring [a], sehingga agar vokal [a] dibaca [å], maka

disandhangi taling tarung.

ꦺꦏꦴꦤꦕ konca

ꦺꦧꦴꦤꦝ bondha

4. Tata tulis [na] (ꦤ) yang mendapat pasangan [ja] ( J) maupun [ca] ( C) tidak

diperlakukan khusus seperti halnya pada tata tulis lama, ketika aksara [na] (ꦤ)

dipasangani aksara ja (ꦗ) maupun [ca] (ꦕ), maka aksara [na] (ꦤ) akan berubah

ditulis [nya] (ꦚ).

ꦺꦏꦴꦤꦕ konca

ꦺꦧꦴꦤꦝ bonḍa

Muhibah Budaya Purworejo | 11

5. Penggunaan aksara [ḍa] (ꦝ) bukan [dha] (ꦣ), meskipun kedua aksara ini

berbeda bentuk dan fungsi, namun pada tata tulis sekarang pelatinannya

disamakan, [ḍa] (ꦝ) dan [dha] (ꦣ) dilatinkan sama [dha].

Jawa Latin

JGST EBBBY

ꦝꦸꦩꦠ9 ḍumatĕŋ dhumateng

ꦝꦭ ꦁ ḍalaŋ dhalang

ꦲꦁꦔꦭꦶꦤꦝꦸ ꦁ haṇlinḍuŋ anglindhung

Catatan :

Pada awalnya aksara ḍa (ꦝ) dan dha (ꦣ) memiliki pasangan sendiri – sendiri,

namun pada perkembangannya aksara ḍa tidak dipakai, namun pasangan aksara

ḍa ( D) dialihkan untuk menjadi pasangan asli dari aksara dha ( D�):

D. SUNTINGAN TEKS

꧃ꦥꦸꦃꦣꦣꦁꦒꦸꦭ꧉꧃

꧃ꦺꦏꦴꦕꦥꦮꦭꦔꦁꦶꦫꦿꦯꦶꦨꦸꦦꦡꦷꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤꦰꦾꦂꦒꦔꦺꦪꦴꦒꦾꦏꦂꦠ꧈ꦝꦸꦩꦠ9ꦥꦸꦿꦠꦮꦪꦃꦻꦲꦿꦥꦶꦠꦸꦮꦶꦿꦤꦩ=ꦮ

ꦢꦾꦒꦁꦹ꧈ꦱꦸꦿꦥꦶꦃꦱꦩꦾꦩꦁꦒꦶꦃꦿꦥꦶꦺꦪꦴꦒꦷ꧈ꦿꦥꦤꦠꦤ=ꦱꦸꦺꦩꦮ꧈ꦔꦧꦢꦶꦩꦫꦁꦫꦡꦹ꧈ꦺꦮꦴꦁꦔꦮꦭꦸꦺꦤꦴꦫꦒꦩꦥꦁ꧈ꦲ

ꦭꦶꦤꦤꦭꦶꦤꦏꦭꦶꦭꦶꦤꦩꦸꦁꦒꦸꦃꦲ=ꦒꦱꦸꦡꦷ꧈ꦺꦢꦿꦤꦮꦃꦲ=ꦱꦸꦧꦱꦶꦠ꧉꧃ꦱꦾꦂꦒꦿꦤꦏꦩꦂꦒꦱꦏ=ꦒꦸꦱꦡ꧈ꦷꦒꦸꦱꦠꦶꦤꦶꦫꦲ

ꦱꦶꦃꦩꦫ=ꦱꦶꦫ꧈ꦺꦪꦴꦒꦾꦮꦊꦱꦰꦼꦤꦤ=ꦒꦻꦮꦫꦸꦩꦼꦏꦰꦱꦏꦮꦸꦠꦩ꧈ꦹꦧꦫꦁꦏꦁꦏꦮꦸꦂꦪꦤꦏꦺꦲꦏꦰꦷ꧈ꦏꦁꦩꦼꦺꦤꦕꦴꦺꦫꦴꦁ

ꦒꦸꦩꦼꦧꦾꦂ꧈ꦮꦂꦤꦺꦤꦏꦁꦩ9ꦏꦹ꧈ꦺꦪꦤꦏꦮꦸꦺꦫꦴꦤꦤꦼꦩꦸꦥꦥ꧈ꦺꦮꦴꦁꦢꦂꦸꦱꦶꦭꦕꦸꦮꦥ9ꦔꦤꦢꦼꦭ=ꦒꦱꦸꦡꦷ꧈ꦱꦶꦱꦶꦥꦤꦼꦩꦸꦥꦭꦿꦱꦠ

Muhibah Budaya Purworejo | 12

꧉꧃ꦩꦪꦁꦏꦫꦫꦶꦤ9ꦒꦲ=ꦏꦼꦭO꧈ꦺꦤꦴꦺꦤꦴꦫꦥꦼꦕꦠꦔꦱꦡꦺꦤꦏꦶꦝꦭꦁ꧈ꦚꦮꦢꦂꦩꦺꦩꦴꦭꦃꦧꦻꦲꦲꦮꦭꦱꦰꦿꦩ=ꦒꦸ

ꦱꦡꦶꦩꦹ꧈ꦧꦫꦁꦉꦤꦠ9ꦱꦸꦱꦃꦲ=ꦒꦭꦷꦃ꧉ꦲꦱꦶꦃꦿꦩ=ꦩꦼꦩꦤꦶꦱꦚ꧈ꦮꦼꦢꦶꦢꦸꦏꦤꦤꦶꦥꦹꦤ꧀꧈ꦒꦸꦱꦡꦶꦢꦸꦢꦸꦱꦼꦥꦥꦝ꧈ꦏꦁꦒꦸꦩꦠꦶ

ꦧꦫꦁꦏꦏꦉꦩꦤꦒꦸꦱꦡꦷ꧈ꦏꦁꦒꦢꦸꦺꦒꦢꦤꦤꦥꦪ꧉꧃ꦩꦤꦠꦼꦥꦠꦼꦩꦼꦤꦝꦱꦂꦫꦤꦺꦲꦭ=꧈ꦱꦂꦠꦠꦿꦧꦶꦥꦁꦔꦽꦁꦔꦾꦥꦤ=ꦔꦭ꧀꧈ꦲꦶ

ꦏꦸꦒꦸꦫꦸꦏ꦳ꦏꦗꦠꦶꦻꦤꦲꦗꦭꦭꦶꦲ=ꦝꦥꦂꦹ꧈ꦝꦥꦂꦸꦏꦂꦱꦱꦁꦔꦢꦶꦒꦸꦱꦡꦷ꧈ꦲꦁꦒWꦥꦺꦫꦤꦠꦃꦮꦸꦤ ꦠꦠ꧀꧈ꦢꦾꦤꦰꦶꦃꦏꦂꦱꦤꦸꦗꦹ꧈

ꦏꦮꦸꦭꦲꦸꦥꦩꦺꦭꦱꦰꦤ꧀꧈ꦠꦩꦫꦿꦱꦠ꧈ꦗꦼꦩꦥꦫ=ꦭꦁꦸꦔꦶꦢꦤꦶꦧꦤꦤ꧈ꦷꦲꦶꦏꦸꦱꦶꦃꦲ=ꦧꦼꦤꦢꦫ꧉꧃ꦺꦪꦤꦠꦶꦤꦶꦠꦃꦏꦼꦥꦭ

ꦿꦥꦗꦸꦫꦷꦠ꧀꧈ꦺꦢꦤꦥꦫꦶꦏꦰꦠꦶꦠꦶꦭꦮꦤꦠꦠ꧈ꦒꦸꦩꦠꦶꦲ=ꦥꦼꦏꦏꦻꦱꦰ꧈ꦺꦏꦴꦤꦕꦲꦶꦏꦸꦱꦢꦸꦭꦂꦹ꧈ꦏꦤꦕꦸꦃꦲꦺꦤꦔꦭ

ꦺꦏꦴꦤꦤꦶꦏꦂꦢꦷ꧈ꦩꦠꦶꦲꦸꦫꦶꦥꦠꦤꦥꦶꦱꦃ꧈ꦢꦸꦭꦸꦂꦱꦶꦪꦁꦢꦭꦹ꧈ꦧꦢꦤꦰꦶꦗꦶꦏꦸꦮꦠꦥꦶꦫ꧈ꦺꦢꦤꦰꦸꦿꦥꦪ꧈ꦺꦏꦴꦤꦕꦺꦒꦴꦤꦢꦂ

ꦒꦺꦩꦁꦺꦮꦱꦛꦷ꧈ꦱꦿꦠꦸꦪꦾꦤꦠꦤꦰꦼꦤꦕꦪ꧉꧃ꦩꦁꦿꦔꦤꦮꦼꦢꦤꦥ9ꦔꦉꦥꦪꦼꦏꦠꦷ꧈ꦲ=ꦥꦔꦸꦕꦥꦉꦁꦒꦤ=ꦥꦱꦂꦸꦪꦤ꧀꧈ꦧꦢ

ꦤꦰꦺꦏꦴꦗꦸꦂꦏꦤꦕꦻꦤꦤꦢꦾꦤꦮꦼꦢꦤꦧꦒꦸꦱ꧀꧈ꦭꦶ ꦤꦢꦶꦭꦶ ꦤꦢꦶꦤꦪꦧꦼꦏꦩꦤꦷꦱ꧀꧈ꦺꦪꦺꦤꦛꦺꦏꦴꦂꦱꦶꦏꦶꦭꦠꦁꦔꦤ꧀꧈ꦲꦤꦕ

ꦕꦢꦢꦶꦥꦹꦤ꧀꧈ꦺꦢꦤꦭꦸꦲꦂꦸꦏꦼꦤꦕ9ꦥꦺꦫꦤꦠꦃ꧈ꦲꦁꦔꦾꦺꦏꦴꦤꦠꦥꦰꦫꦺꦠꦠꦺꦮꦴꦔꦁꦉꦥꦩꦤꦢꦷꦺꦣꦺꦮꦺꦏꦔꦭꦺꦏꦴꦤꦤꦤ꧉꧃ꦺꦤꦴꦫ

ꦲꦁꦺꦔꦺꦭꦏꦴꦤꦕꦩꦼꦱꦛꦶꦮꦼꦢꦷ꧈ꦠꦸꦩꦼꦥꦠꦼꦥꦩꦫ=ꦏꦼꦥꦭ꧈ꦺꦢꦤ꧀ ꦩꦭꦱꦰꦶꦃꦤꦶꦠꦶꦥꦥꦻꦏꦿꦩ=ꦺꦏꦴꦤꦕꦗꦶꦮꦤꦤꦶꦥꦹꦤ꧀꧈ꦭꦩꦸꦤꦤ

ꦤꦏꦁꦔꦁꦸꦱꦶꦲꦢꦷꦭ꧀꧈ꦲꦗꦱꦶꦫꦊꦭꦮꦱ꧀꧈ꦱꦸꦱꦃꦲꦺꦠꦤꦤꦶꦥꦹꦤ꧀꧈ꦺꦮꦴꦁꦢꦢꦶꦏꦼꦥꦭꦥꦼꦫꦁ꧈ꦒꦸꦭꦁꦒꦸꦭꦁꦲꦁꦒꦭꦁꦸꦼ

ꦺꦫꦏꦤꦤ=ꦗꦸꦫꦷꦠ꧀꧈ꦿꦥꦮꦶꦫꦗꦺꦪꦁꦫꦤ꧉꧃ꦭꦮꦤꦤꦗꦲꦁꦿꦔꦶꦩꦥꦶꦭꦭꦶꦺꦩꦭꦷꦏ꧀꧈ꦺꦩꦭꦶꦏ=ꦺꦏꦴꦤꦕꦮꦤꦶꦿꦩ=ꦱꦶꦫ꧈ꦲꦶꦏꦸ

ꦥꦼꦤꦤꦕꦢꦢꦤꦒꦼꦻꦣ꧈ꦩꦶꦮꦃꦭꦩꦸꦤ ꦠꦶꦤꦸꦢꦹꦃ꧈ꦔꦼꦧꦪꦤꦤꦶꦫꦸꦩꦼꦺꦏꦰꦁꦥꦶꦕꦷꦱ꧀꧈ꦏꦢꦶꦒꦂꦮꦏꦮꦶꦠꦤ꧀꧈ꦫꦸꦩꦼꦏꦰꦫꦸꦩ9ꦏꦹꦃ

꧈ꦱꦺꦪꦴꦒꦾꦺꦤꦩꦸꦮꦸꦃꦲꦤ꧈ꦮꦼꦏꦼꦭꦠꦼꦩꦼꦤ꧀꧈ꦱꦸꦕꦃꦏꦺꦭꦴꦁꦺꦔꦏꦁꦥꦶꦕꦷꦱ꧀꧈ꦲꦶꦏꦸꦭꦢꦾꦃꦲꦸꦠꦩ꧉꧃ꦭꦤꦤꦗ

ꦉꦺꦥꦢꦤꦤꦩꦧꦃꦏꦁꦠꦼꦥꦶꦱ꧀꧈ꦮꦶꦫ=ꦺꦢꦤ=ꦢꦂꦸꦗꦤꦱꦼꦱꦧ꧈ꦮꦼꦫꦸꦃꦲꦭꦸꦁꦔꦠꦼꦏꦻꦤ꧈ꦺꦮꦴꦁꦏꦺꦮꦴꦺꦮꦴꦫꦤꦥꦤꦢ꧈ꦁꦒꦸꦁꦩꦼꦩꦭ

Muhibah Budaya Purworejo | 13

ꦩꦭꦺꦤꦤꦩꦭ=ꦏꦶꦢꦁꦏꦫꦶꦲꦭꦱꦚ꧈ꦒꦸꦫꦃꦲꦼꦺꦤꦢꦤꦏꦧꦹꦂ꧈ꦠꦸꦿꦩꦺꦥꦧꦴꦤꦝꦧꦤꦝꦤꦤꦤ꧈ꦲꦗꦺꦔꦴꦮꦼꦭꦧꦸꦮꦁꦔꦂꦠꦭꦸꦫꦸꦩꦭc꧈

ꦲꦶꦏꦸꦉꦒꦼꦢ=ꦧꦢꦤ꧀꧉꧃ꦩꦭꦸꦩꦭꦧꦾꦸꦃꦲꦧꦾꦠꦧꦶꦭꦲꦷ꧈ꦩꦶꦮꦃꦺꦕꦴꦧꦤꦤ=ꦱꦶꦭꦤꦼꦒꦫ꧈ꦱꦏ=ꦕꦶꦿꦢꦥꦔꦸ

ꦭꦃꦻꦲꦗꦒꦲꦗꦺꦪꦁꦺꦏꦕꦸꦃ꧈ꦲꦗꦱꦶꦩꦼꦤ9ꦲꦁꦔꦸꦕc꧈ꦺꦢꦤꦮꦤꦤꦶꦭꦫꦩꦠ꧈ꦪꦶꦠꦤꦺꦤꦭꦸꦩꦶꦤꦠꦹ꧈ꦱꦩꦼꦸꦧꦂꦫꦲ=ꦥꦺꦫꦤꦠꦃ

꧈ꦭꦁꦭꦁꦧꦪꦺꦪꦤꦒꦸꦱꦡꦶꦥꦼꦠ9ꦏꦁꦒꦭꦷꦃ꧈ꦱꦶꦫꦺꦣꦺꦮꦏꦁꦠꦶꦮꦱ꧀꧉꧃ꦥꦭꦤꦤ=ꦺꦮꦴꦁꦔꦸꦫꦶꦥꦲꦁꦔꦠꦾꦠ꧈ꦷꦢꦸꦺꦮꦧ

ꦢꦤꦲꦗꦱꦶꦪꦱꦶꦪ꧈ꦠꦶꦧꦱꦏꦲ9ꦺꦒꦴꦤꦤ9ꦺꦒꦴꦻꦤꦤ꧈ꦭꦺꦤꦪꦤꦤꦤꦥꦶꦠꦸꦠꦂꦸ꧈ꦠꦤꦰꦸꦩꦼꦉꦥꦏꦭꦪꦾꦤꦧꦠꦷꦤ꧀꧈ꦪꦾ

ꦤꦏꦼꦿꦠꦒꦭꦏꦼꦥꦭꦁꦿꦒꦁ꧈ꦧꦫꦁꦺꦠꦏꦢꦠꦁꦒꦸꦁ꧈ꦠꦁꦒꦼꦺꦭꦩꦴꦺꦒꦴꦭꦠꦸꦢꦸꦃꦩꦁꦏꦏ꧀꧈ꦮꦸꦂꦪꦤꦤ=ꦿꦔꦠ꧀꧈ꦠꦤꦏꦼꦤꦤꦼꦤꦤꦁꦒꦸꦁꦥꦶꦏO꧈ꦲ

ꦤꦠꦫꦏꦼꦠꦠꦶꦮꦱꦰꦤ꧀꧉꧃ꦧꦶꦱꦧꦶꦺꦱꦁꦲꦤꦩꦲꦤꦸꦠꦒꦷ꧈ꦤꦁꦒꦸꦁꦔꦫꦱ꧀ ꦺꦮꦴꦁꦒꦸꦤꦿꦥꦺꦕꦴꦩꦩ꧉ꦤꦢꦾꦿꦤꦥꦁꦏ

ꦭꦃꦪꦸꦢꦻꦤ꧈ꦒꦒꦼꦸꦫꦸꦺꦤꦴꦫꦏꦧꦸꦭ꧀꧈ꦢꦒꦁꦠꦺꦤꦤꦠꦸꦤꦠꦤꦧꦛꦷ꧉ꦱꦼꦤꦢꦾꦺꦤꦮꦴꦁꦔꦮꦸꦭꦠꦁꦒꦸꦁꦺꦤꦴꦫꦱꦸꦲꦸꦢ꧀꧈ꦱꦼ

ꦱꦼꦮꦶꦠꦤꦭꦶꦤꦕꦏꦭꦶꦤꦕꦏ꧀꧈ꦧꦫꦁꦠ=ꦏꦃꦲꦸꦥꦩꦏꦂꦪꦏꦸꦭꦩꦧꦷ꧈ꦧꦢꦺꦤꦏꦁꦠꦶꦤꦼꦥ꧉꧃ꦱꦼꦢꦾꦩꦁꦿꦏ=ꦲ=ꦒꦸꦱꦡꦶꦏꦸꦮ

ꦭꦷꦏ꧀꧈ꦠꦿꦤꦮꦃꦥꦶꦤꦸꦠꦁꦸꦔꦺꦤꦢꦤ=ꦺꦮꦪ꧈ꦲꦁꦔꦁꦺꦒꦴꦏꦉꦺꦥꦥꦺꦣꦻꦮ꧈ꦠꦿꦤꦮꦃꦥꦩꦸꦫꦁꦸꦔꦶꦥꦸꦤ꧀꧈ꦠꦤꦏꦼꦠꦭꦶꦤꦭꦶꦏꦲ=

ꦱꦶꦃꦲꦁꦪꦾꦠꦠꦸꦤꦭꦶꦮꦠ꧀꧈ꦪꦾꦩꦼꦠꦺꦫꦁꦱꦼꦩꦸ꧈ꦥꦺꦤꦰꦮꦶꦮꦃꦪꦤꦤ=ꦕꦶꦥꦠ꧈ꦲꦺꦢꦴꦃꦥꦉꦏꦰꦶꦃꦲꦼꦤꦤꦠꦼꦩꦧꦏꦁꦭ=ꦭ=

꧈ꦲꦁꦔꦭꦶꦤꦝꦸꦁꦲ=ꦱꦱꦩꦶꦠ꧉꧃ꦏꦁꦔꦸꦠꦩꦠꦤꦰꦃꦲꦸꦭꦃꦲ=ꦱꦷꦃ꧈ꦏꦢꦾꦉꦧꦧꦕꦊꦩꦥꦸꦁꦭꦤꦰꦾꦫ꧈ꦱꦲ=ꦔꦽꦺꦫꦲꦗ

ꦺꦏꦴꦻꦱꦏ꧀꧈ꦺꦱꦴꦭꦃꦱꦼꦉꦺꦥꦥꦥꦠꦸꦠ꧀꧈ꦲꦁꦪꦾꦭꦭꦶꦲꦤꦸꦠ=ꦱꦸꦭc꧈ꦩꦁꦏꦤꦲ=ꦱꦱꦩꦶꦠ꧈ꦲ9ꦺꦒꦺꦤꦲꦤꦢꦭꦹ꧈

ꦺꦪꦤꦤꦺꦢꦴꦃꦭꦮꦤꦰꦶꦃꦠꦼꦩꦧ꧈ꦁꦺꦪꦤꦤꦥꦉꦏꦪꦶꦠꦤꦲꦮꦼꦏꦱꦰ=ꦺꦮꦱꦛꦷ꧈ꦣꦠ9ꦲ=ꦥꦤꦤ9ꦔꦽꦫꦤ꧀꧈꧃ꦺꦪꦤꦏꦸꦩꦶꦭꦠꦰꦶꦃ

ꦺꦢꦤꦔꦠꦶꦪꦠꦷ꧈ꦥꦁꦔꦤꦢꦺꦼꦭꦭꦥꦶꦤꦭꦶꦃꦢꦸꦢꦸꦒ꧈ꦠ=ꦠ=ꦏꦃꦲ=ꦱꦶꦃꦏꦥꦶꦺꦤꦝꦴꦻꦤꦲꦁꦪꦾꦲꦩꦶꦮꦭꦏꦪꦹꦤ꧀꧈ꦏꦁꦱꦶꦤꦶꦲ

ꦤꦪꦶꦠꦤꦠꦤꦭꦭꦷ꧈ꦱꦏꦂꦱꦤꦤ=ꦧꦼꦤꦢꦫ꧈ꦺꦢꦤꦲꦤꦁꦸꦒꦭꦏꦪꦹꦤ꧀꧈ꦥꦩꦸꦫꦁꦸꦺꦔꦱꦶꦃꦥWꦕꦪ꧈ꦺꦪꦤꦒꦸꦩꦩꦥꦁꦏWꦱꦤꦤ=ꦒꦸꦱꦡꦷ꧈

Muhibah Budaya Purworejo | 14

ꦲꦶꦏꦸꦭꦩꦠꦢꦼꦢꦶꦭꦠ꧀꧈꧃ꦥꦺꦩꦧꦒꦭꦭꦺꦤꦮꦴꦁꦱꦸꦮꦶꦺꦠꦁꦒꦸꦱꦡꦷ꧈ꦭꦺꦭꦤꦏꦼꦺꦱꦢꦊꦔꦸꦱꦠꦸꦂꦺꦩꦭꦶꦏꦤ꧀꧈ꦩꦱꦏꦶꦠꦶꦪꦱ

ꦺꦧꦺꦧꦻꦠ꧈ꦤꦢꦾꦤꦒꦸꦤꦱꦒꦸꦤꦹꦁ꧈ꦥꦶꦠꦸꦫꦸꦤꦤꦥꦸꦁꦒꦮꦭꦩꦷ꧈ꦠꦤꦮꦫꦸꦁꦭꦮꦱꦭꦸꦮꦱ꧀꧈ꦲꦶꦱꦶꦤꦢꦶꦥꦸ ꦤꦭꦸꦁꦱꦂꦸ꧈ꦧꦼꦤꦢꦫꦺꦤꦥꦶ

ꦤꦸꦫꦶꦏꦤ꧀꧈ꦏꦼꦺꦭꦺꦮꦂꦫꦤꦲꦁꦊꦺꦧꦴꦤꦤꦶꦭꦏꦸꦤꦼꦱꦛꦷꦥ꧀꧈ꦤꦸꦭꦶꦧꦫꦁꦥꦫꦶꦩꦤ꧀꧈꧃ꦤꦶꦱꦛꦤꦤ=ꦺꦮꦴꦁꦮꦠꦺꦏꦩꦫꦺꦩꦫꦷ꧈

ꦒꦸꦱꦠꦶꦺꦤꦤꦮꦶꦤꦂꦢꦶꦺꦩꦴꦁꦱꦏꦼꦤꦤ꧈ꦲꦤꦸꦫꦸꦠꦠꦲ=ꦺꦣꦺꦮꦻꦏꦤ꧈ꦩꦸ ꦤꦝꦏꦕꦼꦺꦕꦺꦫꦴꦁꦲꦁꦔꦸꦱ꧀꧈ꦺꦤꦴꦫꦏꦼꦤꦢꦭꦢꦶꦥꦤꦸꦠꦶꦺꦠꦤꦤꦷ꧈

ꦺꦲꦴꦮꦃꦲꦠꦶꦕWꦫꦏꦃ꧈ꦲꦁꦺꦔꦭꦢꦶꦱꦼꦥꦸꦃ꧈ꦺꦪꦤꦤꦤꦺꦮꦴꦁꦥꦭꦼꦏꦰꦤ꧈ꦤꦢꦾꦤꦰꦤꦏꦲꦗꦮꦤꦶꦲꦁꦺꦔꦤꦤꦏꦷ꧈ꦕꦶꦭ

ꦏꦺꦤꦒꦸꦩꦤꦠꦾ꧉꧃ꦭꦤꦤꦗꦱꦶꦫꦲꦁꦔꦶꦱꦶꦤꦤꦶꦱꦷꦤ꧀꧈ꦺꦮꦴꦁꦢꦼꦺꦢꦴꦱꦤꦗꦼꦤ9ꦺꦲꦁꦭꦃꦩꦲ꧈ꦏꦼꦺꦤꦤꦁꦥꦤꦤWꦏꦧꦶꦤꦤꦁꦻꦒ

ꦭ꧀꧈ꦲ=ꦏꦁꦭꦁꦒ9ꦥꦶꦪꦁꦏꦹꦃ꧈ꦲꦁꦪꦾꦺꦏꦴꦤꦡꦥꦰꦩꦤꦤ=ꦭ=ꦒꦷꦃ꧈ꦔꦺꦠꦴꦏꦏꦼꦤꦰꦶꦃꦲ=ꦫꦢꦾ꧈ꦱꦥꦭꦒꦸꦱꦡꦶꦏꦹ꧈ꦲꦶꦏꦸꦱꦼ

ꦠꦾꦥꦤꦤꦫꦶꦩ꧈ꦒꦸꦱꦠꦶꦠꦸꦩꦤ꧀꧈ꦺꦏꦴꦭꦸꦂꦥꦶꦠꦗ9ꦲ=ꦒꦭꦷꦃ꧈ꦱꦂꦠꦠꦧꦼꦺꦫꦤꦤꦶꦫ꧉꧃ꦭꦤꦤꦗꦭꦸꦥꦠꦶꦧꦤꦤ=ꦏꦁꦱꦷꦃ꧈ꦮꦶ

ꦠꦰꦁꦫꦢꦾꦿꦥꦕꦪꦲ=ꦱꦶꦫ꧈ꦲꦥꦥ9ꦒꦺꦮꦩꦸꦮꦶꦻꦠꦠ꧈ꦲꦶꦏꦸꦗꦭꦂꦫꦤꦮꦃꦪꦹ꧈ꦺꦪꦺꦤꦏꦥꦾꦤꦤꦲꦩꦼꦭꦫꦠꦶ꧈ꦭꦭꦶꦮꦶꦠꦠ=

ꦱꦸꦩ9ꦏ꧈ꦭꦁꦒꦸꦏꦠ=ꦔꦭꦧꦮꦂꦸ꧈ꦒꦸꦩꦁꦸꦒꦸꦁꦔꦼꦒꦸꦁꦏꦼꦤꦤꦮꦏ꧀꧈ꦏꦢꦶꦠꦫꦸꦧꦽꦫꦠꦤꦏꦼꦺꦤꦤꦁꦔꦲꦸꦧꦧꦷ꧈ꦱꦫꦁꦺꦒꦴꦺꦣꦴꦁꦔꦧꦫꦒ

ꦱ꧀꧈꧃ꦠꦤꦢꦺꦩꦃꦏꦂꦪꦠꦩꦭꦤꦤꦶꦱꦛꦷꦥ꧀꧈ꦥꦶꦭꦶꦃꦩꦂꦒꦏꦲꦸ ꦤꦠꦸꦁꦔꦤꦤꦶꦫ꧈ꦫꦢꦾꦤꦏꦂꦪꦔꦼꦺꦣꦴꦺꦏꦤꦴꦻꦥꦁꦏꦤꦸꦿꦒꦃꦲ

ꦤꦪꦾꦁꦔꦒꦸꦁ꧈ꦮꦗꦶꦧꦭꦩꦸꦤ ꦠꦶꦤꦤꦏꦶꦠꦏꦷ꧈ꦱꦺꦪꦴꦒꦾꦮꦸꦮꦸꦃꦲꦤ꧈ꦱꦸꦏꦱ=ꦱꦁꦔꦸꦭꦸꦤ꧀꧈ꦲꦺꦏꦃꦺꦥꦴꦠꦁꦩꦸꦔꦮꦸꦭ꧈ꦺꦤꦴ

ꦫꦺꦧꦴꦺꦣꦴꦒꦸꦱꦠꦶꦥꦼꦤꦚꦲꦸꦂꦺꦫꦥꦶꦗO꧈ꦪꦾꦏꦼꦤꦝꦠꦩꦿꦩꦶꦃꦺꦥꦴꦠꦁ꧉꧃ꦺꦪꦤꦮꦶꦱꦩꦁꦱꦸꦢꦰꦸꦩꦸꦁꦏꦼꦩꦲꦁꦔꦧꦢꦷ꧈ꦩꦾꦁꦒꦸꦱꦡꦶꦩꦸ

ꦿꦥꦮꦶꦫꦱꦾꦗꦂꦤ꧈ꦺꦢꦤꦠꦁꦒꦶꦤꦱꦰꦏꦂꦱꦻꦤꦤ꧈ꦤꦢꦾꦤꦏꦶꦺꦤꦤꦤꦔꦩꦧꦸꦁ꧈ꦲ=ꦥꦶꦥꦶꦤꦤ=ꦤꦒꦺꦢꦤꦤꦒꦭꦷꦱ꧀꧈ꦲꦩꦧꦸꦁꦔꦼꦤꦠꦼꦩꦃꦭꦶꦤ

꧈ꦱꦲꦶꦢꦢ=ꦪꦾꦁꦔꦒꦸꦁ꧈ꦺꦮꦴꦁꦮꦱꦮꦱꦥ9ꦒꦺꦮꦺꦱꦠꦤ꧀꧈ꦲꦸꦭꦠꦰꦶꦫꦁꦸꦲꦶꦱꦶꦤꦤꦶꦱꦶꦤꦭꦿꦥꦶꦃꦲꦠꦷꦤ꧀꧈ꦠꦩꦠꦸꦔꦼꦺꦢꦴꦃꦲꦶꦧꦼ

ꦒꦗ꧉꧃ꦒꦩꦥꦁꦔꦁꦺꦔꦭꦮꦼꦮꦠꦼꦏꦤꦒꦸꦱꦠꦷ꧈ꦺꦪꦤꦤꦗꦾꦁꦺꦔꦭꦭꦸꦩꦸꦃꦏꦕꦼꦒꦠꦠꦤ꧀꧈ꦱꦥꦲꦸꦢꦂꦸꦧꦼꦤWꦺꦥꦺꦛꦴꦠ꧀꧈ꦢꦢꦶ

Muhibah Budaya Purworejo | 15

ꦩꦁꦸꦺꦤꦠꦾꦭꦸꦫꦸꦃ꧈ꦚꦶꦥꦠꦲꦁꦒꦤꦤꦶꦺꦫꦁꦱꦸꦫꦠꦠꦷ꧈ꦮꦶꦒꦾꦭꦶꦥꦸꦂꦫ=ꦢꦸꦒ꧈ꦺꦪꦤꦒꦩꦥꦁꦱꦶꦃꦤꦸꦗꦹ꧈ꦏꦼꦤꦤꦥꦶꦤꦭꦂꦠꦂꦸꦭꦩ꧈ꦲ

ꦺꦏꦃꦺꦲꦤꦏ꧀꧈ꦺꦤꦴꦫꦏꦪꦺꦮꦴꦁꦺꦔꦴꦭꦃꦱꦷꦃ꧈ꦺꦏꦫ=ꦔꦤꦤ=ꦱꦼꦱꦩ꧉꧃ꦺꦮꦴꦁꦏꦺꦱꦥꦩꦸꦤꦤꦺꦥ꦳ꦏꦠꦸꦢꦸꦃꦧꦼꦕꦶꦏ꧀꧈ꦠ

ꦤꦥꦿꦔꦱꦤꦸꦭꦶꦏꦱWꦫꦏꦠ꧀꧈ꦩꦸꦫ=ꦩꦸꦫ=ꦥꦁꦺꦔꦫꦻꦤꦤꦺꦤꦴꦫꦲꦶꦤꦪꦾꦁꦔꦒꦸꦁ꧈ꦥꦣꦱꦶꦤꦁꦸꦠꦁꦔꦤꦭꦤꦰꦶꦏꦶꦭ꧀꧈ꦲꦠꦶꦏꦸ

ꦥ=ꦭꦤꦩꦠ꧈ꦺꦮꦴꦁꦲ=ꦏꦁꦭꦶꦤꦸꦲꦁꦸ꧈ꦲꦠꦱꦒꦼꦒꦮꦺꦤꦥꦣ꧈ꦩꦔꦭꦃꦩꦔꦭꦃꦒꦸꦱꦡꦶꦄꦭꦃꦺꦢꦤꦥꦸꦠꦁꦸꦔꦷ꧈ꦲꦶꦏꦸꦱꦿꦠꦸꦤ=ꦗ

ꦒꦠ꧀꧈꧃ꦧꦢꦤꦤꦶꦏꦸꦏꦪꦗꦫꦶꦠꦥꦸꦠꦷꦃ꧈ꦏꦼꦤꦁꦉꦒꦼꦢꦠꦸꦩꦸꦭꦾꦒꦶꦤꦶꦫꦃ꧈ꦺꦮꦴꦁꦱꦭꦃꦭꦤꦤꦥꦸꦤ ꦠꦼꦻꦤꦤ꧈ꦮꦭꦶꦮꦭꦶ

ꦤꦼꦭꦸꦠꦹꦃ꧈ꦺꦤꦴꦫꦥꦸꦠꦶꦃꦠꦶꦒꦱꦰ=ꦔꦸꦤꦷ꧈ꦲꦸꦥꦩꦥꦤꦗꦁꦥꦼꦕꦃ꧈ꦺꦏꦴꦥꦾꦃꦮꦸꦱꦔꦼꦭꦸꦿꦩꦥꦸꦏ꧀꧈ꦮꦶꦤꦤꦭꦶꦏꦢꦢꦶꦠꦂꦫꦸꦩꦥꦃ꧈

ꦫꦒꦲꦶꦏꦸꦲꦗꦏꦺꦮꦴꦁꦔꦤꦗꦼꦗꦫꦷꦠ꧀꧈ꦔꦽꦏꦰꦱꦸꦕꦶꦤ=ꦧꦢꦤ꧀꧈꧃ꦠꦼꦭꦁꦸꦿꦥꦏꦫꦕꦕꦢꦢ=ꦔꦸꦫꦷꦥ꧀꧈ꦣ=ꦔꦶꦤꦮꦤꦶꦤ

ꦫꦗꦁꦱꦸꦥꦠ꧈ꦩꦾꦁꦮꦊꦂꦺꦫꦺꦮꦴꦁꦠꦸꦮꦻꦤ꧈ꦥꦶꦺꦤꦝꦴꦗꦸꦱꦠꦏꦥꦩꦸꦮꦸꦱ꧀꧈ꦲꦁꦺꦔ ꦤꦢꦤꦶꦿꦥꦱꦼꦠꦾꦪꦼꦏꦡꦷ꧈ꦲꦶꦏꦸꦢꦸꦤꦸꦁꦺꦮꦴꦁꦕꦶ

ꦿꦢ꧈ꦗꦁꦏꦼꦥꦚꦠꦼꦠꦼꦭꦸ꧈ꦺꦮꦴꦁꦢꦠꦿꦤꦮꦃꦏꦥꦼꦤꦼꦢꦢꦤ꧀꧈ꦲ=ꦱꦼꦱꦩ꧈ꦿꦥꦶꦠꦸꦮꦶꦤꦩꦸꦁꦒꦸꦃꦲ=ꦒꦸꦱꦠꦷ꧈ꦺꦮꦴꦁꦺꦪꦴꦩꦩꦤꦤꦶꦕꦣꦁꦘ꧉

꧃ꦕꦶꦭꦏꦺꦤꦺꦮꦴꦁꦔꦸꦫꦶꦥꦥꦸꦤꦶꦏꦷ꧈ꦤ=ꦒꦺꦭꦧꦴꦺꦧꦴꦠꦰꦩꦂꦸꦮꦠ=ꦔꦮꦏ꧀꧈ꦩꦁꦸꦿꦩꦶꦃꦒꦼꦺꦣꦺꦤꦠꦲꦶꦻꦤ꧈ꦗꦼꦤ9ꦺꦮꦴꦁ

ꦠꦿꦤꦮꦶꦤꦔꦸꦏꦂꦸ꧈ꦱꦸꦒꦶꦃꦲꦸꦠꦁꦲꦩꦼꦭꦫꦠꦷ꧈ꦩꦫ=ꦲꦤꦏꦥꦸꦠꦸꦤꦚ꧈ꦲꦭꦱꦤꦤꦤꦶꦥꦸꦤ꧀꧈ꦲꦤꦏꦥꦸꦠꦸꦺꦤꦤꦠꦸꦫꦶꦢ꧈ꦥꦥ

ꦤꦶꦱꦛꦱꦏ=ꦺꦥꦴꦭꦃꦲ=ꦲ=ꦱꦸꦢꦂꦩꦷ꧈ꦺꦮꦴꦁꦔꦸꦫꦶꦥꦠꦤꦥꦿꦔꦱ꧉꧃ꦠꦼꦒꦼꦺꦱꦰꦺꦮꦴꦁꦧꦲꦸꦉꦺꦏꦰꦁꦒꦸꦱꦡꦷ꧈ꦧꦲꦸꦏꦸꦮ

ꦠꦥꦁꦺꦿꦔꦃꦺꦏꦫ=ꦏꦤꦤꦤ꧀꧈ꦱꦸꦩꦼꦏꦠꦩꦿꦩꦶꦃꦠꦂꦠꦶꦻꦧꦧ꧈ꦧꦲꦸꦊꦊꦁꦔꦼꦤꦤꦶꦏꦹ꧈ꦢꦠꦤꦏꦼꦤꦤꦧꦶꦤꦸꦃꦏꦼꦤꦏꦂꦢꦷ꧈ꦺꦪꦤꦠꦤꦥꦤꦤ=

ꦔꦭꦭꦶꦫ꧈ꦭꦤꦠꦾꦿꦱꦠꦸꦱꦭꦸꦩꦏꦹ꧈ꦺꦤꦴꦫꦥꦠꦶꦠꦶꦱꦫꦸꦩꦼꦏꦰ꧈ꦒꦒꦥꦒꦸꦒꦸꦥ ꦠꦁꦔꦺꦤꦤꦺꦢꦤꦤꦫ=ꦔꦸꦫc꧈ꦺꦪꦤꦏꦶꦤꦼꦺꦛꦴꦏꦏꦭꦫ꧉

Muhibah Budaya Purworejo | 16

KAPUSTAKAN

A.T. Gallop with B.Arps, Golden letters: writing traditions of Indonesia (London: British Library; Jakarta:

Lontar, 1991), p. 78.

M.C. Ricklefs and P. Voorhoeve, Indonesian manuscripts in Great Britain (Ofxord: Oxford University

Press, 1977), p. 109.