bahan tambahan pangan yang berbahaya dan dilarang

7
ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) YANG BERBAHAYA DAN DILARANG OLEH KELOMPOK 8 1. NI WAYAN NIA ARISKA PURWANTI (P07134013010) 2. NI KADEK DWI ANJANI (P07134013021) 3. NI NYOMAN SRI KASIHANI (P07134013031) 4. GUSTYARI JADURANI GIRI (P07134013039)

Upload: nia-ariska

Post on 06-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) YANG BERBAHAYA DAN DILARANG

OLEH

KELOMPOK 8 1. NI WAYAN NIA ARISKA PURWANTI(P07134013010)2. NI KADEK DWI ANJANI(P07134013021)3. NI NYOMAN SRI KASIHANI(P07134013031)4. GUSTYARI JADURANI GIRI(P07134013039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN ANALIS KESEHATAN2015Analisis Bahan Tambahan Pangan yang Berbahaya dan Dilarang

1. Pengertian Bahan Tambahan PanganDi dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 dijelaskan bahwa bahan tambahan makanan yang selanjutnya disebut bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingridien khas pangan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan, atau pengangkutan pangan untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan yang sering dilakukan oleh produsen pangan, yaitu (Lubis, 2012) :a. Menggunakan bahan tambahan yag dilarang penggunaannya untuk pangan seperti formalin, boraks, rhodamin, methanol yellowb. Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkanc. Menggunakan BTP yang tidak sesuai dengan kategori pangannya.Berikut ini adalah beberapa bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaannya (sesuai dengan Lampiran 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 033 Tahun 2012:1. Asam borat dan senyawanya (Boric acid)2. Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)3. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)4. Dulsin (Dulcin)5. Formalin (Formaldehyde)6. Kalium bromat (Potassium bromate)7. Kalium klorat (Potassium chlorate)8. Kloramfenikol (Chloramphenicol)9. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)10. Nitrofurazon (Nitrofurazone)11. Dulkamara (Dulcamara)12. Kokain (Cocaine)13. Nitrobenzen (Nitrobenzene)14. Sinamil antranilat (Cinnamyl anthranilate)15. Dihidrosafrol (Dihydrosafrole)16. Biji tonka (Tonka bean)17. Minyak kalamus (Calamus oil)18. Minyak tansi (Tansy oil)19. Minyak sasafras (Sasafras oil)Beberapa bahan tambahan makanan yang berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative bagi kesehatan antara lain (Adriani, 2012) : a. Formalinb. Boraksc. Sakarind. Siklamate. Rhodaminf. Metanil Yellow

2. Bahan Tambahan Pangan yang Dilarang dan AnalisisnyaDari sekian banyak bahan tambahan makanan yang dilarang dan berbahaya, ada beberapa bahan yang akhir akhir ini paling sering dijumpai untuk digunakan pada makanan, seperti formalin dan boraks. Untuk itu pada paper ini akan dibahas lebih lanjut mengenai analisis formalin dan boraks.a. Formalin Formalin adalah nama dagang dari larutan formaldehida dalam air dengan kadar 30-40%. Formalin biasanya mengandung alkohol 10-15% yang berfungsi sebagai stabilator agar formaldehida tidak mengalami polimerisasi.Umumnya, formalin banyak digunakan di bidang kedokteran, seperti mengawetkan mayat atau organ tubuh. Formalin biasanya juga digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk dan mengawetkan jasad renik, seperti serangga untuk disimpan dalam museum biologi.Analisis formalin dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif formalin dapat dilakukan dengan metode asam kromatofat. Asam kromatofat digunakan untuk menentukan kadar formaldehid dalam 0,5 mg sampel yang diuji. Selain itu asam kromatofat juga dapat digunakan untuk menentukan fenol, etanol, alcohol tingkat tinggi, olefin, hidrokarbon aromatic, dan sikloheksanon. Prinsip analisis secara kualitatif dengan asam kromatofat adalah dalam suasana asam, asam kromatofat akan bereaksi dengan formalin menghasilkan warna ungu atau violet yang menandakan hasil positif (mengandung formalin).Cara analisisnya adalah bahan yang diduga mengandung formalin ditetesi dengan campuran antara asam kromatopik, asam fosfat, dan hydrogen peroksida. Jika dihasilkan warna merah keunguan maka dapat disimpulkan bahwa bahan tersebut mengandung formalin.Analisis formalin secara kuantitatif menggunakan prinsip titrasi menggunakan indicator fenolftalein.

b. Boraks Boraks atau lebih dikenal dengan sebutan bleng merupakan kristal lunak berupa garam natrium yang mengandung unsur boron ,Na2B4O7.10H2O yang mudah larut dalam air. Boraks digunakan dalam industri non pangan, seperti industri kertas, pengawet kayu, keramik, dan gelas. Gelas pyrex yang telah banyak dikenal juga dibuat dengan campuran boraks, dengan tujuan menghaluskan permukaan gelas.Salah satu metode pengujian boraks secara kualitatif adalah uji nyala. Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah dalam makanan terdapatboraksatau tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan dibakar, kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. Serbuk boraks murni dibakar menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakar menghasilkan warna hijau maka sampel dinyatakan positif mengandungboraks. Prosedur dilakukan dengan melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam wadah (cawan penguap) kemudian dibakar. warna api hijau menunjukkan terdapat senyawaboraks dalam sampel (Ponco, 2002).

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Wirjadmadi, Bambang ,2012,. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : KencanaLubis, Reny Rahmawati., 2012, Bahan Tambahan Makanan yang Berbahaya. Diunduh dari http://renyrahmawatilubisreanerel-fkm12.web.unair.ac.id/artikel_detail-61903-Umum-Bahan%20Tambahan%20Makanan%20yang%20Berbahaya.html diakses tanggal 5 Juni 2015Ponco D.2002.Pemeriksaan Boraks pada Bakso di Pasar Perumnas Bekasi. Karya Tulis Ilmiah.Jakarta : AKK Depkes JakartaRimaya, 2013, Bahaya Zat Kimia dalam Makanan. Diunduh dari http://rimayaz.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvmlo.html diakses tanggal 5 Juni 2015