bahan refrensi batu bata

10
Lifestyle >> Rumah Taman Aplikasi Batu Bata pada Dinding Tag : Aplikasi Batu Bata Pada Dinding BERITA - rumah-taman.infogue.com - RUMAH tinggal pada umumnya menggunakan batu bata sebagai dasar rangka dinding. Namun, apakah Anda sudah cukup mengenal material satu ini sehingga bisa memilih yang terbaik? Batu bata merah dulu dan yang sekarang sudah sangat berbeda, baik dari sisi kekuatan maupun ukurannya. Selain semakin getas, dimensinya pun semakin lama semakin menyusut. Semua itu memang saling berkaitan, entah karena alasan biaya produksi yang kian tinggi atau harga jual yang harus semakin ditekan. "Jika dilihat dari jenisnya, batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press," kata arsitek Andi Haryadi. "Batu bata merah konvensional teksturnya kasar, tidak rapi, dan kadar kekerasannya tergantung pada kualitas bahan dan teknik pembakarannya. Bata jenis yang agak sulit dipertanggungjawabkan ukuran dan kekuatannya. Sedangkan bata press teksturnya lebih halus, ukurannya sama dan kekerasannya lebih baik. Warna bata juga akan tergantung dari jenis tanah liat yang digunakan serta lama proses pembakarannya," kata Andi. Dari segi aplikasi, bata merah konvensional biasanya digunakan untuk konstruksi dinding dengan plesteran biasa karena kekurangan dari jenis

Upload: rahmad-rizen

Post on 03-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan Refrensi Batu Bata

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Refrensi Batu Bata

Lifestyle >> Rumah Taman

Aplikasi Batu Bata pada Dinding Tag : Aplikasi Batu Bata Pada Dinding

BERITA - rumah-taman.infogue.com - RUMAH tinggal pada umumnya menggunakan batu bata sebagai dasar rangka dinding. Namun, apakah Anda sudah cukup mengenal material satu ini sehingga bisa memilih yang terbaik?

Batu bata merah dulu dan yang sekarang sudah sangat berbeda, baik dari sisi kekuatan maupun ukurannya. Selain semakin getas, dimensinya pun semakin lama semakin menyusut. Semua itu memang saling berkaitan, entah karena alasan biaya produksi yang kian tinggi atau harga jual yang harus semakin ditekan.

"Jika dilihat dari jenisnya, batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press," kata arsitek Andi Haryadi.

"Batu bata merah konvensional teksturnya kasar, tidak rapi, dan kadar kekerasannya tergantung pada kualitas bahan dan teknik pembakarannya. Bata jenis yang agak sulit dipertanggungjawabkan ukuran dan kekuatannya. Sedangkan bata press teksturnya lebih halus, ukurannya sama dan kekerasannya lebih baik. Warna bata juga akan tergantung dari jenis tanah liat yang digunakan serta lama proses pembakarannya," kata Andi.

Dari segi aplikasi, bata merah konvensional biasanya digunakan untuk konstruksi dinding dengan plesteran biasa karena kekurangan dari jenis bata ini bisa dengan mudah ditutupi lapisan semen. Sementara batu bata press sering diaplikasikan tanpa lapisan penutup atau yang lebih sering kita kenal dengan bata ekspos.

"Salah satu jenis bata press adalah bata kuo shin yang biasa digunakan untuk bahan pagar. Jenis bata ini sebenarnya sudah melalui uji kelayakan sehingga mutunya dapat dipertanggung jawabkan. Kadang setiap kasus memang harus dilihat dulu penyebabnya. Apakah karena teknik pemasangannya kurang sempurna atau ada hal-hal lain yang kurang sesuai," papar Andi.

Page 2: Bahan Refrensi Batu Bata

Salah satu kelebihan menggunakan bata press sebagai bata ekspos adalah, bata ini memang cenderung tahan lama atau awet. Ukurannya pun presisi, tetapi sebagian orang menilai sisi artistiknya kurang karena terkesan kaku dan kurang alami. Wajar saja, ini karena produk tersebut dihasilkan mesin sehingga cenderung tipikal dan kurang berseni.

Namun, Anda jangan khawatir, karena hal ini dapat diatasi dengan teknik penyusunannya. Jika menggunakan teknik konvensional memang akan cenderung monoton dan kurang artistik. Trik untuk menyiasatinya adalah dengan membuat alur-alur di setiap ketinggian 50 cm. Susunannya setengah bata atau menyusun setengah bata dengan posisi tegak. Kombinasi susunan ini bisa bervariasi asal tetap mempertimbangkan kekuatan batu bata dan dalam posisi tetap berselang-seling.

"Tapi, jika Anda ingin tetap menggunakan batu bata merah konvensional agar tampilan dinding tetap terlihat berseni, kombinasi susunan seperti di atas bisa juga diterapkan selain teknik pemasangan. Memang sih tidak semua tukang bisa mengerjakan bata ekspos ini karena butuh ketelitian dan ketekunan yang sangat tinggi. Apalagi setengahnya merupakan pekerjaan seni," ujar Andi.

Untuk menyiasati tekstur bata yang tidak rata, di sini teknik pemasangan sangat berperan penting. Material yang terlalu tebal atau tebal-tipisnya tidak beraturan akan membuat tampilan dinding ekspos ini jadi terkesan kumuh atau seperti rumah setengah jadi.

Bata ekspos juga cukup rentan terhadap jamur. Karena itu, secara berkala lakukanlah pelapisan (coating) dengan cairan khusus yang dapat melindungi batu bata dari kelembapan dan jamur. Sedikitnya lakukan dua kali pelapisan setelah pemasangan dan bisa diulangi secara berkala, misalnya tiga bulan sekali sehingga tampilan dinding tetap bagus serta tidak mudah rusak terkena pergantian cuaca.

"Akan lebih baik lagi jika dinding bata ekspos terlindungi dari cuaca langsung seperti misalnya digunakan pada bagian interior saja atau teras yang memiliki atap pelindung. Hujan dan panas matahari langsung kurang lebih bisa memengaruhi warna dan tampilan bata," kata Andi.(Koran SI/Koran SI/tty) Sumber: okezonecom Lihat Sumbernya

Page 3: Bahan Refrensi Batu Bata

TEMPO.CO, MADIUN - Inovasi batu bata tahan gempa temuan siswa Sekolah Menengah

Atas Negeri 5 Kota Madiun belum dikembangkan atau diproduksi massal

Karya ilmiah tersebut memenangkan salah satu medali emas olimpade pelajar internasional bidang lingkungan bertajuk International Environtmental Project Olympiade (Inepo) di Istanbul, Turki, Mei 2010 lalu.

»Pernah ada pengusaha dari asosiasi kontraktor bangunan ramah lingkungan yang menghubungi, tapi tidak ada tindak lanjutnya,” kata guru pembina Fisika SMA Negeri 5 Kota Madiun, Imam Zuhri, Rabu (16/3).

Menurut Imam. pihaknya selama ini hanya sesekali memberikan pengarahan kepada pengrajin batu bata tradisional untuk memanfaatkan formula batu bata tahan gempa tersebut.

Penemuan batu bata tahan gempa ini juga belum dipatenkan. »Untuk mengurus hak paten memang mahal dan sekolah tidak mungkin membiayainya. Pihak pemerintah juga belum berperan lebih jauh untuk membantu pengembangannya,” ucap lulusan Pendidikan Fisika IKIP Surabaya.

Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pendidikan setempat juga tidak begitu berperan dalam mengembangkan inovasi siswa ini.

Bersama siswa, guru setempat menemukan formula bahan baku pembuatan batu bata yang terbukti memiliki daya tahan dan daya lekat lebih kuat dibanding batu bata yang biasa dibuat masyarakat. »Bahan bakunya sederhana dan murah, juga mudah didapatkan,” papar Imam.

Bahan baku batu bata tahan gempa tersebut, terdiri dari tanah liat dan karbon aktif bekas pembakaran tebu yang mengandung senyawa silikat. ”Kami mengambilnya dari limbah di pabrik gula,” ujar Nina Milasari, salah seorang siswa praih medali emas Inepo.

Siswa kelas XII ini menjelaskan, karya ilmiah yang diuji di Inepo, kandungan dust –sebutan abu karbon limbah pembakaran tebu- yang efektif dicampurkan dengan tanah liat adalah 10 persen dari volume massa satu buah batu bata.

Sebelumnya, eksperimen dilakukan dengan menggunakan 5-40 persen kandungan dust dari volume massa.

Karya ilmiah itu bertema The Use of Sugar Factory Dust in Making Seismic Resistant Bricks, atau kegunaan limbah abu (dust) asap pabrik gula dalam pembuatan batu bata yang tahan getaran atau gempa.

Pengujian daya tahan batu bata tahan gempa buatan siswa SMA Negeri 5 Kota Madiun itu telah dilakukan di Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Fakultas Tekhnik Sipil dan Perencanaan Institut Tekhnologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.

Page 4: Bahan Refrensi Batu Bata

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Madiun Purwanto mengaku baru mendengar temuan batu bata tahan gempa tersebut.

»Saya malah baru dengar ini. Kalau memang sudah teruji, seharusnya bisa dikembangkan atau dikomersilkan karena ini potensi daerah yang bermanfaat bagi masyarakat luas bahkan dunia,” katanya.

Purwanto menambahkan, pemerintah daerah dengan pemerintah provinsi dan pusat seharusnya bisa merumuskan kebijakan untuk mematenkan dan membantu produksinya secara komersil dan massal.

Dukungan yang sama datang dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Disperindagta) Kabupaten Madiun.

»Kalau memang lebih efektif dan menguntungkan, bisa dikembangkan untuk dimanfaatkan pengrajin batu bata yang banyak terdapat di Kabupaten Madiun,” tutur Kepala Bidang Perindustrian Disperindagta Kabupaten Madiun Ahmad Najib Farid.

Menurut Ahmad Najib Farid, Disperindagta Kabupaten Madiun akan mengundang pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan kepada pengrajin batu bata. ISHOMUDDIN.

Home » Lifestyle » Griya Evolusi Batu Bata

Senin, 12 Oktober 2009 - 17:20 wib

Foto: astudioarchitect.com enlarge this image

RUMAH tinggal pada umumnya menggunakan batu bata sebagai dasar rangka dinding. Namun, apakah Anda sudah cukup mengenal material satu ini sehingga bisa memilih yang terbaik?

Batu bata merah dulu dan yang sekarang sudah sangat berbeda, baik dari sisi kekuatan maupun ukurannya. Selain semakin getas, dimensinya pun semakin lama semakin menyusut. Semua itu memang saling berkaitan, entah karena alasan biaya produksi yang kian tinggi atau harga jual yang harus semakin ditekan.

Page 5: Bahan Refrensi Batu Bata

"Jika dilihat dari jenisnya, batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press," sebut arsitek Andi Haryadi.

"Batu bata merah konvensional teksturnya kasar, tidak rapi, dan kadar kekerasannya tergantung pada kualitas bahan serta teknik pembakarannya. Bata jenis inilah yang agak sulit dipertanggungjawabkan ukuran dan kekuatannya. Sedangkan bata press teksturnya lebih halus, ukurannya sama dan kekerasannya lebih baik. Warna bata juga akan tergantung dari jenis tanah liat yang digunakan serta lama proses pembakarannya," ucap Andi.

Dari segi aplikasi, bata merah konvensional biasanya digunakan untuk konstruksi dinding dengan plesteran biasa karena kekurangan dari jenis bata ini bisa dengan mudah ditutupi lapisan semen. Sedangkan batu bata press sering diaplikasikan tanpa lapisan penutup atau yang lebih sering kita kenal dengan bata ekspos.

"Salah satu jenis bata press adalah bata kuo shin yang biasa digunakan untuk bahan pagar. Jenis bata ini sebenarnya sudah melalui uji kelayakan sehingga mutunya dapat dipertanggungjawabkan. Kadang setiap kasus memang harus dilihat dulu penyebabnya. Apakah karena teknik pemasangannya kurang sempurna atau ada hal-hal lain yang kurang sesuai," papar Andi. Salah satu kelebihan menggunakan bata press sebagai bata ekspos adalah, bata ini memang cenderung tahan lama atau awet. Ukurannya pun presisi, tetapi sebagian orang menilai sisi artistiknya kurang karena terkesan kaku dan kurang alami. Wajar saja, ini karena produk tersebut dihasilkan oleh mesin sehingga cenderung tipikal dan kurang berseni.

Namun, Anda jangan khawatir, karena hal ini dapat diatasi dengan teknik penyusunannya. Jika menggunakan teknik konvensional memang akan cenderung monoton dan kurang artistik.

Trik untuk menyiasatinya adalah dengan membuat alur-alur di setiap ketinggian 50 cm. Susunannya setengah bata atau menyusun setengah bata dengan posisi tegak. Kombinasi susunan ini bisa bervariasi asal tetap mempertimbangkan kekuatan batu bata dan dalam posisi tetap berselang-seling.

"Tapi, jika Anda ingin tetap menggunakan batu bata merah konvensional agar tampilan dinding tetap terlihat berseni, kombinasi susunan seperti di atas bisa juga diterapkan selain teknik pemasangan. Memang sih tidak semua tukang bisa mengerjakan bata ekspos ini karena butuh ketelitian dan ketekunan yang sangat tinggi. Apalagi setengahnya merupakan pekerjaan seni," ujar Andi.

Page 6: Bahan Refrensi Batu Bata

Untuk menyiasati tekstur bata yang tidak rata,di sini teknik pemasangan sangat berperan penting. Material yang terlalu tebal atau tebal-tipisnya tidak beraturan akan membuat tampilan dinding ekspos ini jadi terkesan kumuh atau seperti rumah setengah jadi.

Bata ekspos juga cukup rentan terhadap jamur. Karena itu, secara berkala lakukanlah pelapisan (coating) dengan cairan khusus yang dapat melindungi batu bata dari kelembapan dan jamur. Sedikitnya lakukan dua kali pelapisan setelah pemasangan dan bisa diulangi secara berkala, misalnya tiga bulan sekali sehingga tampilan dinding tetap bagus serta tidak mudah rusak terkena pergantian cuaca.

"Akan lebih baik lagi jika dinding bata ekspos terlindungi dari cuaca langsung,seperti digunakan pada bagian interior saja atau teras yang memiliki atap pelindung. Hujan dan panas matahari langsung kurang lebih bisa memengaruhi warna serta tampilan bata," sebut Andi. (Koran S

Bata Tahan Gempa Lebih Kuat 25 % dari Batu Bata Biasa

Sumber Madiun – Batu bata tahan gempa karya memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan batu bata yang saat di ada dipasaran. Dari hasil uji manual yang dilakukan pihak sekolah, batu bata ini lebih kuat 25 persen.

Imam Zuhri, pembina 2 pelajar SMAN 5 saat ditemui detiksurabaya.com, Jumat (7/5/2010) mengatakan, pengujian manual tersebut dengan membuat 2 tumpukan batu bata setinggi 1,5 meter. Dua tumukan itu terdiri, tumpukan batu bata tahan gempa dan tumpukan batu bata yang dijual dipasaran.

Setelah dilakukan penumpukan setinggi 1 meter, lanjutnya, batu bata yang dijual dipasaran mulai retak di bagian tumpukan bawah. Sedangkan pada tunpukan batu bata tahan gempa, masih bertahan, dan baru mengalami retak setelah ketinggian 1,5 meter.

Page 7: Bahan Refrensi Batu Bata

Dengan adanya perbedaan itu, maka dapat disimpulkan, kekuatan batu bata buatan mereka lebih kuat atau tahan getaran hingga 25 % dibanding batu bata dipasaran.

“Kita memang belum menguji di lembaga penguji. Kemarin waktu kita akan uji di ITS Surabaya, alatnya rusak. Katanya alat uji yang ada lagi di Bandung, namun kita belum lakukan karena msih fokus kegiatan persiapan ke Turki ini,” jelas Imam.

Imam menambahkan, komposisi pembuatan batu bata tahan gempa yakni, 15 % dust atau abu limbah pabrik gula, dan 85 % tanah liat. Dari hasil penggabungan ini maka batu bata tersebut mampu menahan beban 91831,56 Pa.

Dengan demikian, apabila batu bata disusun untuk tembok, maka batu bata yang paling bawah akan menopang beban yang lebih ringan disampingnya.

===================================== Madiun – Biaya yang dikeluarkan untuk membuat batu bata tahan gempa, jauh lebih ringan. Bahkan, jika batu bata ciptaan pelajar SMAN 5 MAdiun ini dijual, keuntungannya lebih tinggi daripada batu bata biasa yang ada dipasaran.

“Pembuatan batu bata dengan bahan campuran abu lebih murah biaya produksinya mulai bahan Dustnya dan pembakaran juga lebih cepat karena ringan dan cepat kering saat penjemuran,” kata Nina Milasari (17) kelas XI, salah satu pencipta bata tahan gempa, saat berbincang dengan detiksurabaya di sekolahnya, Jumat (7/5/2010).

Menurut Nina, untuk biaya pembuatan batu bata tahan gempa, dalam 1.000 batu bata, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 160 Ribu, dan dijual dipasaran dengan harga Rp 350 ribu. Makan laba yang didapat sebesar Rp 190 ribu.

Sedangkan batu bata biasa dipasaran untuk 1.000 bata membutuhkan biaya Rp 172 Ribu, dan dijual dengan harga yang sama Rp 350 ribu. Maka laba yang didapat Rp 178 ribu. Dengan begitu terdapat selisih keuntungan sebesar Rp 12 ribu.

Page 8: Bahan Refrensi Batu Bata

Komposisi pembuatan batu bata tahan gempa yakni, 15 % dust atau abu limbah pabrik gula, dan 85 % tanah liat. Dari hasil penggabungan ini, maka batu bata tersebut mampu menahan beban 91831,56 Pa.R\