bahan praktek bio
DESCRIPTION
materi praktikum , sumber : internet (googling)TRANSCRIPT
Invertebrata terdiri dibagi dalam beberapa filum, yaitu :
1. Porifera2. Coelentrata3. Platyhelminthes4. Nemathelminthes5. Annelida6. Mollusca7. Arthropoda8. Echinodermata .9. Chordata
PORIFERA
Porifera adalah hewan yang berlubang lubang (berpori), hidup diair tawar, dirawa, dilaut yang dangkal , air jernih dan tenang. Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik ( dua lapisan jaringan ). Lapisan luar tersusun oleh sel epidermis dan lapisan dalam tersusun atas sel sel leher (koanosit). Tubuh menyerupai vas bunga, memiliki rongga tubuh (spongosol) dan lubang keluar (oskulum), tubuh lunak, permukaannya berpori (ostium).
Porifera memiliki dua lapisan jaringan, yaitu:
a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit.
b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit.
Klasifikasi Porifera
Porifera terdiri atas 4 Kelas, yaitu :
Calcarea
Sel koanosit besar, kerangka tubuh dari CaCO3 , hidup dilaut dangkal.Contoh : Scypha
Hexactinellida
Tubuh enam cabang atau kurang, rangka dari silikat. Contoh : Pheronema
Demospongiae
Hidup diair tawar, perairan yang terkena cahaya matahari, kerangka tubuh dari silikat, spongin, atau campuran keduanya. Contoh : Spongia
Selenospongiae
Memiliki spikula yang tersusun atas silikat.
Manfaat Porifera
Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan
COELENTERATA
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan.
Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :
a. Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.
b. Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.
Klasifikasi Coelenterata.
Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :
Hydrozoa
Hidup soliter berbentuk polip, sedang yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.
Contoh : Hydra, Obelia, Physalia.
Scyphozoa
Hidup menempel pada dasar perairan, memiliki benuk medusa. Medusa berukuran besar, banyak terdapat ditepi pantai sebagai ubur ubur. Tentakelnya mengandung nematosis yang dapat mengeluarkan racun.
Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur).
Anthozoa
Sering dinamakan binatang bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu / terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk.
Contoh : Anemon, Euplexaura antipathes (Akar bahar).
Manfaat Coelenterata
Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium.
Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata.
PLATYHELMINTHES ( Cacing pipih)
Cacing merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang, tubuh simetri bilateral. Hidup dialam bebas, parasit pada organisme. Cacing memiliki tiga lapisan kulit, yaitu :
1. Ektoderm, lapisan luar berkembang menjadi kulit.
2. Mesoderm, lapisan tengah berkembang menjadi otot, dan beberapa organ tubuh.
3. Endoderm, lapisan dalam berkembang menjadi usus.
Tubuh cacing pipih dorsoventral (pipih kearah punggung dan perut), tidak berbuku buku. Tempat hidup disungai, di danau, dilaut , parasit pada tubuh organisme lain.
Klasifikasi Platyhelminthes.
Platyhelminthes, terdiri dari 3 kelas, yaitu :
Turbellaria (Cacing berbulu getar).
Turbellaria merupakan cacing pipih, dapat bergerak dengan bulu getar. Hidup bebas , diair tawar yang jernih dan belum tercemar.
Contoh : Planaria
Trematoda (Cacing Isap).
Cacing pipih yang hidup parasit pada hewan dan manusia.Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada tubuh inang. Contoh :
Fasciola
Sering disebut cacing hati, Fasciola hepatica hidup dihati domba dan Fasciola gigantica hidup di hati sapi.
Chlonorchis
Cacing hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing dewasa hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses. Jika telur termakan siput akan berkembang menjadi sporokista, kemudian menjadi redia. Redia menghasilkan serkaria dan keluar dari tubuh siput, berenang mencari inang ikan air tawar. Serkaria hidup pada otot ikan berupa metaserkaria. Jika ikan yang mengandung metaserkaria dimakan manusia maka metaserkaria akan masuk saluran pencernaan makanan dan akhirnya ke empedu.
Schistosoma
Disebut cacing darah, hidup pada vena. Inang berupa manusia,babi, biri-biri, sapi dan binatang mengerat. Di Indonesia cacing ini ditemukan di Sulawesi.
Cestoda (Cacing Pita)
Cestoda memiliki tubuh pipih, beruas-ruas, kulit dilapisi kitin, parasit pada hewan dan manusia. Ruas-ruas (segmen) tubuh disebut proglotid, setiap proglotid mampu melakukan aktivitas sendiri. Segmen pertama untuk menempel pada usus inang dinamakan skoleks (kepala). Semakin kebelakang proglotid semakin besar dan dewasa.Contoh : Taenia saginata sebagai inang sementara sapi, Taenia solium sebagai inang sementara babi.
Manfaat Platyhelminthes
Cacing pipih kebanyakan merugikan bagi manusia. Karena umumnya bersifat parasit.
NEMATHELMINTHES
Tubuh tersusun 3 lapisan (triploblastik),tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran tubuh kecil. Kulit halus dan licin dan dilapisi kutikula. Hidup dialam bebas, air, tanah, parasit pada manusia dan hewan.
Contoh :
Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ).
Hidup dalam usus manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus.
Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )
Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita, dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika.
Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi )
Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang perantara.
Trichinella spiralis
Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah.
Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria )
Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria dinamakan Elephantiasis.
ANNELIDA
Bentuk tubuh gilig, memanjang, tersusun atas ruas atau segmen. Segmen segmen yang sama dinamakan metameri. Tubuh tersusun triploblastik. Annelida terdiri 3 kelas, yaitu :
Polychaeta
Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo)
Oligochaeta
Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)
Hirudinea
Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup diair dan didarat.Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat).
MOLLUSCA
Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang, memiliki cangkang atau tidak. Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada juga yang didalam tubuh.
Molusca terdiri 5 kelas, yaitu :
Amphieura
Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi cangkang.
Contoh : Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomenia carimata
Gastropoda
Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Hidup di darat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh betina.
Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (sumpil)
Scaphopoda
Memiliki cangkok berbentuk silinder, kedua ujung terbuka, kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur.Contoh : Dentalium vulgare
Bivalvia
Disebut juga Pelecypoda, hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas :
1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, terdiri zat tanduk
2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun CaCo3 ¬
3. Nakreas : lapisan terdalam, mengkilap, merupakan lapisan mutiara.
Contoh :
1. Ostrea ( tiram )
2. Panope generosa ( kerang raksasa )
3. Meleagrina ( kerang mutiara )
4. Corbicula ( remis )
5. Anodonta ( kijing )
Cephalopoda
Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.Cephalophoda terdiri dari 2 ordo, yaitu :
1. Tetrabranchiata, contoh : Nautilus
2. Dibranchiata, contoh : Loligo (cumi-cumi), Sepia (ikan sotong), Octopus (gurita)
Manfaat Mollusca
1. Menghasilkan daging sebagai sumber protein.
2. Penghasil mutiara
3. Untuk hiasan
ARTHROPODA
Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon -pohon, menempel pada hewan piaraan. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu :
1. Crustacea (Kelas Udang).
Hidup diair, tubuh terdiri dari kepala-dada (Cephalothorax), badan belakang ( Abdomen).
Contoh :
a. Neptunus pelagicus (rajungan)
b. Portunus sexdentalus (kepiting)
c. Penaeus (udang windu)
d. Cambarus virilis (udang air tawar)
2. Arachnoidea
Ditemukan didalam atau dipermukaan tanah, tubuh terdiri kepala-dada, abdomen. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat pedisel (bagian menyempit).
Contoh :
a. Thelyphonus condutus (kalajengking)
b. Araneus (laba-laba)
c. Dermacentor (tungau)
d. Sarcoptes scabies (caplak)
3. Myriapoda
Hewan berkaki banyak, tubuh beruas ruas, terdiri dari kepala (caput), perut (abdomen), tidak memiliki dada, ditemukan didalam atau permukaan tanah.
Contoh : Julus terristris (Keluwing), Scolopendra sp.(Lipan).
4. Insecta / Hexapoda
Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen). Hidup bebas dialam, hidup parasit, dapat beradaptasi dengan segala kondisi.
Klasifiksi Insecta / Hexapoda :
Apterygota
Serangga tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaannya, mulut menggigit. Contoh : Lepisma (kutu buku)
Pterygota
Serangga bersayap, terdiri dari beberapa ordo antara lain :
1. Odonata contoh : Capung
2. Orthoptera contoh : Stagmomantis (belalanng sembah)
3. Isoptera/Archiptera contoh: Helmithermes sp.(rayap).
4. Hemiptera contoh : Cimex (kutu busuk), Leptocorisa acuta (walang sangit)
5. Homoptera contoh : Pediculus capitis (kutu kepala)
6. Coleoptera contoh : Dysticus marginalis (kepik air)
7. Lepidoptera contoh : Attacus atlas (Kupu Gajah)
8. Diptera contoh : Musca domestika (lalat rumah), Culex sp.
9. Shiponoptera contoh : Clenocephalus felis (kutu kucinng)
10. Hymenoptera contoh : Apis cerana (lebah madu), Xylocopa sp.
Peran Serangga bagi Manusia :
a. Yang Menguntungkan
1. Lebah madu menghasilkan madu.
2. Ulat sutera, penghasil benang sutera
3. Membantu penyerbukan
4. Pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator).
5. Membantu mengurai sampah
b. Yang Merugikan
1. Larva Lepidoptera merusak daun tanaman.
2. Nyamuk dan lalat penular penyakit
3. Walang sangit merusak padi
4. Wereng merusak padi
ECHINODERMATA
Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih, dan tidak bergelombang.
1. Klasifikasi Echinodermata
Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu :
a. Asteroidea
Bentuk seperti bintang, organ organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan, merah jingga. Banyak dijumpai dipantai.
Contoh : Astropecten irregularis, Crossaster supposus, Culcita sp.
b. Ophiuroidea
Lengan panjang menyerupai ular, sering disebut bintang ular laut, tidak memiliki anus. Warna kehitam hitaman, terdapat disela sela bebatuan.
Contoh : Ophiolepsis sp. (Bintang Ular)
c. Crinoidea
Mirip dengan tumbuhan, memiliki 5 lengan yang bercabang cabang, melekat pada bebatuan.
Contoh : Antedon, Ptilocrinus pinnatus (Lilia Laut)
d. Echinoidea
Tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang panjang, bentuk bulat, tidak memiliki lengan.
Contoh : Deadema saxatile (Landak Laut).
e. Holothuroidea
Tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun, warna coklat, kehitaman dan putih, banyak dijumpai ditepi pantai.
Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam)
2. Manfaat Echinodermata
1. Bintang laut untuk hiasan.
2. Teripang untuk bahan kerupuk.
3. Sebagai pembersih pantai
Filum ChordataHanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata invertebrata.
Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23 spesies. Tubuh lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter. Dinamakan lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan berujung runcing.
Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu.
Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap hidup bebas hingga dewasa.Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan.
Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
1. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut, yaitu xylem dan floem.
2. Klasifikasi SpermathophytaSpermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:
1) ConiferalesConiferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk
sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
2) Ginkgoales
Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.
3) Cycadales
Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.
4) Gnetales
Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembangbiakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina.
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.
Klasifikasi Angiospermaeberdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1) Monokotil
Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur. Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.d) Musaceae, contohnya pisang.e) Orchidaceae, contohnya anggrek.f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2) Dikotil
Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:
a) Euphorbiaceae, contohnya karet.b) Moraceae, contohnya beringin.c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.d) Labiatae, contohnya kentang.e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.f) Apocynaceae, contohnya kamboja.g) Rubiaceae, contohnya kopi.h) Verbenaceae, contohnya jati.i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.j) Rutaceae, contohnya jeruk.k) Bombacaceae, contohnya durian.l) Malvaceae, contohnya waru.m) Mimosaceae, contohnya putri malu.n) Caesalpiniaceae, contohnya asam.
Batang
Struktur Jaringan Batang
1) Epidermis batang Tumbuhan
– Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang
berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah
tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.– Aktivitas kambium gabus adalah
melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan
sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.
2) Korteks batang Tumbuhan
– Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang
antarsel.– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.
– Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ).
3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan
– Lapisan terluar disebut perisikel.
– Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut
Fungsi Jaringan Batang
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar.
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari.
3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih.
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa umbi atau
rimpang.
Kerangka
Kerangka Tubuh Manusia Atau Skeleton (Skeleton aksial dan Skeleton apendikular) - Pada manusia, kerangka tubuh (skeleton) dibagi menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
Skeleton aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan, skeleton apendikuler terdiri atas tungkai atas dan anggota gerak atas, serta tungkai bawah dan anggota gerak bawah.
SKELETON AKSIAL
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah. Tulang ini mempunyai fungsi yang amat penting, yaitu melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Tulang tengkorak yang lain berfungsi membentuk wajah, seperti tulang pipi (os zigomatikus), tulang hidung (os natalis), tulang rahang atas (os maksila), dan tulang rahang bawah (os mandibularis). Tulang tengkorak berhubungan dengan bagian atas tulang belakang (tulang leher).
2. Tulang belakang
Tulang belakang terdiri atas 33 buah ruas tulang yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
(a) 24 ruas vertebrae (tulang belakang) yang terdiri atas: 7 ruas vertebrae servical (tulang leher), 12 ruas vertebrae torasik (tulang punggung), dan 5 ruas vertebrae lumbaris (tulang pinggang).
(b) 5 ruas sacrum (tulang kelangkang)
(c) 4 ruas coccyx (tulang ekor)
Ruas-ruas pada tulang sacrum dan tulang coccyx telah menyatu semenjak masa embrio. Tulang belakang terdiri atas carpus (badan) yang memiliki tiga tonjolan spinalis (procesus spinalis), yaitu prosesus tranversus, procesus anterior dan procesus posterior.
3. Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada (sternum) terdiri atas kepala (capit), badan (korpus), dan ekor (procesusxip hoideus). Pada tulang dada melekat tulang rusuk (costae) yang terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang dada beserta tulang rusuk dan tulang punggung membentuk rongga dada yang di dalamnya terdapat organ penting, seperti paru-paru dan jantung.
SKELETON APENDIKULAR
1. Tungkai atas
Tungkai atas terdiri atas tulang selangka (clafikula), tulang belikat (stapula), tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), 8 buah tulang pergelangan tangan (karpal), 5 buah tulang telapak tangan (metakarpal), dan 14 buah tulang jari (falanges).
2. Tungkai bawah
Tungkai bawah terdiri atas tulang pinggul atau pelvic (yang dibedakan menjadi ilium, pubis, dan ischium), tulang paha (femur), tulang tempurung lutut (patella), tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang pergelangan kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang jari kaki (falanges). Pada tulang telapak kaki terdapat satu tulang yang berukuran besar, yaitu tulang tumit (kalkanius).
MACAM MACAM SENDI PADA TUBUH MANUSIA
Berdasarkan sifat geraknya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1) Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati adalah hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya hubungan pada tulang tengkorak.
2) Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang dapat digerakkan, tetapi gerakannya terbatas, contohnya hubungan pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, hubungan tulang rusuk dan tulang dada, serta ruas-ruas tulang belakang.
3) Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan tulang secara bebas. Contoh sendi gerak yaitu:
a) Sendi Engsel
Sendi ini dapat bergerak satu arah, seperti gerakan pada pintu, contohnya pada persendian siku dan lutut atau hubungan antar ruas pada jari tangan dan kaki.
b) Sendi Pelana
Pada sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak ke dua arah, contohnya hubungan antara ruas jari dan telapak tangan.
c) Sendi Geser
Sendi geser memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.
d) Sendi Putar
Pada sendi ini, gerakan salah satu tulang dapat bergerak terhadap tulang yang lain sebagai poros sendi, contohnya pada hubungan antar tulang atlas pada leher dan tulang tengkorak serta antara tulang hasta dan pengumpil.
e) Sendi Peluru
Sendi ini dapat bergerak ke segala arah karena salah satu tulang berbentuk bonggol yang masuk ke dalam tulang lain, contohnya hubungan antar tulang gelang bahu dan tulang lengan atas serta antara gelang panggul dan tulang paha.
UJI MAKANAN DAN REAGEN
o Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung) / karbohidrat berwarna biru kehitaman
o Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan disakarida) / glukosa berwarna merah bata
o Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein berwarna ungu
o Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
Sudan III Terbentuk lapisan berwarna merah pada permukaan larutan (LEMAK)
o Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C
GOLONGAN DARAH
· Ketika darah bagian yang ditetesi Antiserum A menggumpal dan darah yang ditetesi Antiserum B tidak menggumpal, maka kita memiliki golongan darah A.
· Ketika bagian darah yang ditetesi Antiserum A tidak megalami penggumpalan dan bagian darah yang ditetesi Antiserum B mengalami penggumpalan maka kita memiliki golongan darah B.
· Ketika Bagian darah yang ditetesi Antiserum A dan bagian darah yang ditetesi Antiserum B sama-sama menggumpal maka kita memiliki golongan darah AB.
· Ketika Bagian darah yang ditetesi Antiserum A dan bagian darah yang ditetesi Antiserum B sama-sama tidak menggumpal maka kita memiliki golongan darah O.
Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah bergolongan darah B atau O
Bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka darah orang tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut bergolongan darah B atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum aglutinin a maupun b tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O .