bahan metode perawatan pompa
DESCRIPTION
TEKNIK PERAWATANTRANSCRIPT
3.1 Bantalan/ BearingBantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Berikut ini adalah gambar jenis-jenis bantalan Deep groove ball bearings dan Angular contact ball bearing :
Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu.a. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros
Bantalan luncur: Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.
Bantalan gelinding: Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.
b. Berdasarkan arah beban terhadap poros
Bantalan radial: Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu. Bantalan aksial: Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. Bantalan gelinding khusus: Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar
dan tegak lurus sumbu poros.
Meskipun bantalan gelinding menguntungkan, orang tetap memilih bantalan luncur dalam hal tertentu, contohnya bila kebisingan bantalan menggangu, pada kejutan yang kuat dalam putaran bebas.
I. Kerusakan bantalan Kerusakan bantalan gelinding dapat disebabkan karena:
Kesalahan bahan (faktor produsen) yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus maupun berat, kesalahan tolransi, kesalahan celah bantalan.
Kesalahan pada saat pemasangan.
Pemasangan yang terlalu longgar yang akibatnya cincin dalam atau cincin luar yang berputar yang menimbulkan gesekan denga housing/poros.
Pemasangan yang terlalu erat yang akibatnya ventilasi atau celah yang kurang sehingga pada saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan terjadi konsentrasi tegangan yang lebih.
Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga bantalan saat berputar akan tersendat-sendat.
Kesalahan operasi seperti. Bahan pelumas yang tidak sesuai akibatnya akan terjadi korosi atau penggumpalan
pelumas yang dapat menghambat berputarnya bantalan. Pengotoran dari debu atau daerah sekitarnya yang akibatnya bantalan akan mengalami
keausan dan berputarnya dengan bushing. Pemasangan yang tidak sejajar maka akan menimbulkan guncangan pada saat berputar
yang dapat merusak bantalan.
. Proses pemasangan bearing.
Proses balancing. Pemasangan bearing pada komponen mesin, komponen tersebut pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat bertahan dengan baik.
Alignment (pengaturan sumbu poros pada mesin harus benar-benar sejajar). Proses pemberian beban. Pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis bearing yang
digunakan apakah itu beban radial atau beban aksial. Pengaturan posisi bearing pada poros. Clearance bearing. Metode pemasangan dan peralatan yang digunakan. Toleransi dan ketepatan yang diperlukan. Pada saat pemasangan bearing pada poros,
maka toleransi poros pada proses pembubutan harus diperhatikan karena hal tersebut mempengaruhi keadaan bearing.
3. Environment/lingkungan tempat bearing dioperasikan.
Pemberian Seal pada bearing agar bebas terhadap debu atau air. Sistem pendinginan bearing jika beroperasi pada suhu tinggi. Sistem pemanasan jika beroperasi pada suhu rendah. Penyimpanan bearing.
4. Maintenance atau perawatannya yang terbagi menjadi
Sistem pelumasannya menggunakan olie atau grease. Pemeriksaaan visual. Pemonitoran dari kondisi yang ada seperti :
• Kondisi getarannya.• Analisis olinya.• Aliran, tekanan dan arus yang mungkin timbul.• Pemonitoran secara kontinyu.• Sistem perlindungannya seperti rumah bearing, dan lain-lain.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar
yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak terdiri
dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran
keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch
high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk
menghindari overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve
dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak
terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa
yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi
dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa
ialah level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
Pemeliharaan pompa sentrifugal adalah dengan melakukan pemeriksaan harian,
bulanan, tahunan, pemeriksaan bagi anus dan penelusuran terhadap gangguan.
1. Pemeriksaan harian
Pemeriksaan harian kondisi operasi pompa meliputi :
a. Tekanan dan suhu
b. Arus dan tegangan listrik
c. kebocoran air
d. getaran dan kebisingan
2. Pemeriksaan bulanan
Pemeriksaan bulanan kondisi operasi pompa meliputi :
a. Suhu bantalan
b. sekat
c. motor
d. poros kopling
e. tahanan isolasi
3. Pemeriksaan tahunan
Meliputi pembongkaran dan pemeriksaan :
a. karat/korosi
b. rotor, poros danbantalan
c. motor
4. Pemeriksaan bagian aus
a. sekat (sekali setahun, atau jika sudah mengeras)
b. sekat mekanik yang dapat menyebabkankebocoran (sekali setahun)
c. karet kopling (sekali setahun)
d. bantalan peluru (sekali dalam 2-3 tahun)
e. minyak pelumas ( perlu diganti sekali setahun, atau jika sudah hitam atau
encer )
f. gasket ( perlu diganti setiap kali mesin dibongkar )
5. Penelusuran gangguan
Penelusuran gangguan meliputi fenomena/gejala, sebab, serta prosedur
pemeriksaan :
a. pompa horizontal ataupun vertical (benam) tidak bekerja/berjalan
b. pompa tidak mengalirkan air
c. laju aliran dan tekanan kurang
d. arus listrik terlalu besar
e. terjadinya getaran dan kebisingan
f. pompa tidak bisa start otomatik
• SEAL(PERAPAT) berfungsi untuk Mencegah kebocoran cairan, zat padat, dan gas dari
bagian mesin dan peralatan industri lainnya dan menghalangi kotoran dan sumber-sumber
kontaminasi dari luar masuk ke dalam mesin atau sistem perpipaan
Jenis perapat:
• Gasket adalah perapat statis untuk menahan cairan, benda padat, dan gas pada seluruh
jenis mesin, bejana dan sistem perpipaan dan dapat beroperasi di bawah beraneka ragam
kondisi pelayanan. Gasket normalnya ditempatkan diantara benda kaku dan biasanya
merapatkan permukaan logam
• Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau
karet synthetic atau plastik. Dalam pemakaiannya O-ring biasanya dikompres antara dua
permukaan sebagai seal, O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya
sama dengan gasket
Macam–macam Pemeliharaan pada Pompa
Diposkan oleh awan di 22.14 . Selasa, 08 Desember 2009 Label: Sains dan Teknologi
1. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pompa dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contoh pekerjaan tersebut adalah:
o Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur fluida
pada pompa, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai hasilnya
untuk kondisi normal kerja pompa atau tidak
o Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada bodi pompa (debu, tanah maupun
bekas minyak)
o Mengikat baut-baut yang kendor
o Pengecekan kondisi pelumasan pada bearing (unsealed)
o Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang bocor atau rusak.
2. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini
merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat
dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi pada pompa dan juga dapat
melakukan pengecekan vibrasi dan alignment pada pompa untuk menambah data dan
tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih
dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada pompa yang sedang beroperasi,
yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga pompa tidak dapat beroperasi. Contoh
kerusakan tesebut adalah:
o Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan
o Terlepasnya couple penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya akibat
kurang kencangnya baut-baut yang tersambung.
o Macetnya impeller karena terganjal benda asing.
4. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan
pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk pompa tersebut.
Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan
penggantian terhadap setiap bagian-bagian pompa yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak
maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.