bahan makalah

5
Diagnosa : Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare yang ditandai dengan : Data Subjektif : a. Pasien mengeluh masih diare bercampur lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi sampai 1 siang. b. Riwayat pernah dirawat karena perutnya perut memesar, demam dan diare lebih dari 10 kali/hari disertai muntah setiap kali makan atau minum. Data Objektif : a. Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200 kkal tetapi masih belum dapat menghabiskan porsinya. b. Turgor kulit menurun c. TD 100/80 mmHg, nadi 134 kali/menit, kecil, suhu 38.7 0 , Hb 9 g/dl. Tambahan : Data tambahan yang perlu dikaji antara lain : a. Volume dan karakteristik urin; b. CRT/ capillary refill time; c. Keadaan kelembaban mukosa; d. Suhu akral; e. Berat jenis urin; f. Konjungtiva anemis Analisa data Data yang menyimpang Etiologi Masalah Data Subjektif : a. Pasien mengeluh masih diare bercampur lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi sampai 1 siang. b. Riwayat pernah dirawat karena perutnya perut memesar, demam dan diare lebih Diare → cairan & elektrolit banyak tereliminasi lewat feses cair → cairan intrasel dan cairan ekstrasel menurun → volume sirkulasi → venous return menurun → stroke volume turun cardiac output turun → stimulasi ssaraf simpatis → stimulasi Defisit volume cairan

Upload: anggun

Post on 13-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: bahan makalah

Diagnosa :

Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare yang ditandai dengan :

Data Subjektif :

a. Pasien mengeluh masih diare bercampur lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi sampai 1 siang.b. Riwayat pernah dirawat karena perutnya perut memesar, demam dan diare lebih dari 10

kali/hari disertai muntah setiap kali makan atau minum.

Data Objektif :

a. Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200 kkal tetapi masih belum dapat menghabiskan porsinya.

b. Turgor kulit menurunc. TD 100/80 mmHg, nadi 134 kali/menit, kecil, suhu 38.70 , Hb 9 g/dl.

Tambahan : Data tambahan yang perlu dikaji antara lain :

a. Volume dan karakteristik urin;b. CRT/ capillary refill time;c. Keadaan kelembaban mukosa;d. Suhu akral;e. Berat jenis urin;f. Konjungtiva anemis

Analisa data

Data yang menyimpang Etiologi MasalahData Subjektif :

a. Pasien mengeluh masih diare bercampur lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi sampai 1 siang.

b. Riwayat pernah dirawat karena perutnya perut memesar, demam dan diare lebih dari 10 kali/hari disertai muntah setiap kali makan atau minum.

Data Objektif :a. Pasien sudah mendapat

diet cair tinggi protein 1200 kkal tetapi masih belum dapat menghabiskan porsinya.

b. Turgor kulit menurunc. TD 100/80 mmHg, nadi

134 kali/menit, kecil, suhu 38.70 , Hb 9 g/dl.

Diare → cairan & elektrolit banyak tereliminasi lewat feses cair → cairan intrasel dan cairan ekstrasel menurun → volume sirkulasi → venous return menurun → stroke volume turun → cardiac output turun → stimulasi ssaraf simpatis → stimulasi alfa adrenergik reseptor → vasokonstriksi selektif → aliran darah ke kulit turun → turgor kulit menurun

Defisit volume cairan

Page 2: bahan makalah

Tujuan Intervensi RasionalPanjang PendekSetelah 7 hari perawatan, pasien mencapai keseimbangan cairan yang optimal (intake = output)

Setelah 2 hari perawatan, klien akan :1. Memiliki

turgor baik;2. Kulit elastis;3. Ouput urin

minimal 0,5 ml/kg/jam;

4. Ht normal (32.7%-39.3%)

1. Berikan terapi hidrasi cairan dengan menggunakan rumus Holiday-Segar :

Kebutuhan = (100x 10 kg pertama) + (50x 10 kg kedua) + (25x kg berikutnya) = (100x10) + (50x10) + (25x0.5) = 1512,5 ml

Kaji tanda dehidrasi sedang :a. turgor menurun;b. minum dengan lahap;c. rewel, gelisah;d. mata cekung.

Tambahan cairan mengatasi dehidrasi sedang = 1512.5 ml + 10% x BB = 1663.75 ml = 1700 ml

Jumlah tetesan infus =

1700ml24 jam

+ 1560

=17.7 tetesmenit

2. Kolaborasi medikasi diare dan hipertermi;

3. Ukur intake dan output cairan pasien setiap hari secara berkala (minimal tiap 4 jam sekali).

1. Memenuhi kebutuhan cairan dan mengganti fluid loss akibat diare, dan demam.

2. Mengatasi penyebab utama kehilangan cairan (diare dan demam).

3. Melihat efektifitas terapi dan adanya tanda-tanda komplikasi pemberian cairan yang berlebihan

Diagnosa :

Penyebaran infeksi berhubungan dengan gangguan proses penyembuhan luka yang ditandai dengan :

Data Subjektif :

Page 3: bahan makalah

a. Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi terutama bila sedang diganti balutan atau bergerak/ berganti posisi tidur, skala nyeri 3 dari skala 1-5.

b. Pasien juga mengeluh nyeri dan panas di daerah bokong.

Data Objektif :

a. Tampak luka post operasi LE hari ke 6 di perut sepanjang 10 cm, luka tampak kotor (pus) dan kemerahan di sekitar luka;

b. Saat diperiksa tampak luka dekubitus grade 2 sebesar 3 cm di sakrum dan grade 1 di kedua skapula.

c. Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200 KKal tetapi pasien masih belum dapat menghabiskan porsinya.

d. BB saat ini 20.5 kg, TB 110 cm. BB sebelum sakit 23 kg.e. Hb. 9 gr/dl, leukosit 33.300/m3f. Pasien dinyatakan mengalami ileus paralitik dan akan dilakukan laparatomy eksplorasi (LE).

Tambahan : Data tambahan yang perlu dikaji antara lain :

Analisa data

Data yang menyimpang Etiologi MasalahData Subjektif :Data Objektif :

Gangguan proses penyembuhan luka (asupan nutrisi tidak adekuat, prosedur perawatan luka tidak steril) → imun menurun → infeksi bakteri pada port de entree/luka → integritas kulit tidak utuh

Penyebaran infeksi

Tujuan Intervensi RasionalPanjang PendekSetelah 7 hari perawatan, pasien mencapai proses penyembuhan luka yang optimal

1. Kondisi kulit mulai membaik (derajat ulkus mulai berkurang)

2. Asupan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :

a. BB mulai meningkat menuju BB ideal (Rumus

c. Berikan asupan nutrisi yang adekuat pada anak

Kebutuhan :TEE = BEE x Aktivitas x Faktor stresBEE laki-laki = 66.5 + 1.75 (BB) + 5(TB) – 6.78(U) = 66.5 + 13.75(20.5) + 5(110) – 6.78 (9) = 837,355TEE laki-laki = 837,355 x 1.32 x 2 = 2177,23 kkal

Jenis nutrisi disesuaikan dengan kondisi GI. Bila bising usus kecil atau absen, beri nutrisi dengan

a. Memenuhi asupan nutrisi anak dan mencegah malnutrisi. Jenis nutrisi cair lebih mudah diserap saat kondisi GI lemah. Frekuensi sedikit tapi sering dapat mengurangi sensasi penuh pada perut dan usus yang bisa diakibatkan oleh pemberian porsi

Page 4: bahan makalah

Behrman untuk usia 6-12 tahun : (usiax7-5)/2 = (9x7-5)/2 = 58/2 = 29 kg

b. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi (perut buncit, mata cekung, nilai albumin serum rendah)

jenis enteral cair atau parenteral.

Cara pemberian frekuensi sedikit tapi sering.

d. Lakukan prosedur perawatan luka dengan teknik steril

e. Berikan skin hygiene secara berkala

besar, serta meningkatkan asupan nutrisi dalam periode 24 jam. Protein membantu perbaikan sel-sel tubuh.

b. Mencegah kontaminasi mikroorganisme pada luka.

c. Membersihkan kotoran pada kulit, memberi kenyamanan.

Daftar Pustaka :

ICHR.2012. Tatalaksana Pemberian Cairan. www.ichrc.org/102-tatalaksana-pemberian -cairan, diakses tanggal 9 Juni 2015 pukul 14.29 WIB