bahan magnetik_dhira
TRANSCRIPT
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 1/16
TUGAS KELOMPOK
MATERIAL ELEKTRO TEKNIK
“ Bahan Magnet ”
Oleh:
D411 10 269 Reski Kilala
D411 10 271 Nur Wahid Akhram
D411 10 281 Dhita Rurin Adistyaningsih
D411 10 295 Hanser Aprianus
D411 10 297 Fathul Razak Said
JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
BAHAN MAGNETIK
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 2/16
A. Historis Magnet
Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan
tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani pada sejenis
batuan yang dinamakan magnetit di kota magnesia. Awal abad ke 12, magnet
mulai digunakan sebagai kompas karena sifatnya yang selalu menunjuk arah
utara dan selatan bumi. Sifat kutub magnet mulai diselidiki ilmuwan,
diantaranya:
• Pierre de Maricourt (1269) menemukan garis medan magnet pada
magnet berbentuk bola.
• William Gilbert (1600) menemukan sifat kemagnetan bumi.
• John Michell (1750) menemukan hubungan gaya magnet dengan jarak
antar magnet.
• HC. Oersted, Marie Ampere, Biot dan Savart (awal abad 19) menemukan
hubungan listrik dan magnetisme.
• M. Faraday dan J. Henry (1830) menemukan hubungan medan magnet
dengan medan listrik.
• J. C. Maxwell (1860) menyusun teori dan konsep elektromagnetik.
B. Bahan Magnetik
Magnet terbaik umumnya mengandung besi metalik. Namun, ternyata
bahwa unsur lainpun menampilkan sifat magnetik; selain itu, bukan logam pun
dapat memiliki sifat magnet. Dalam teknologi modern kini digunakan magnet
logam dan keramik. Selain itu dimanfaatkan pula unsur lain untuk meningkatkan
kemampuan magnet sehingga memenuhi persyaratan.
C. Gejala Kemagnetan Pada Atom
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 3/16
Tiap elektron atom akan memiliki momen magnetic pm, yang disebut
spin elektron oleh ahli fisika. Momen magnetik disebut magneton Bohr, dan
sama dengan 9,27x10‐ 27 A.m 2 . Elektron biasanya berpasangan dalam orbit dan
membentuk spin atas dan bawah. Jadi, efek luar dari momen tersebut tidak ada.
Atom akan bersifat magnet bila ada ketidakseimbangan dalam spin elektron.
Akhirnya, diketahui bahwa hanya beberapa elektron memiliki spin elektron yang
tidak seimbang, dan dengan demikian memiliki momen magnetik.
D. Spin Magnet Atom Bahan Tertentu
Elemen yang memenuhi persyaratan adalah unsur transisi dengan kulit
subvalensi yang tidak terisi, seperti yang diperlihatkan gambar berikut:
Gambar bahan dengan spin magnet tak seimbang.
E. Komposisi Bahan Magnetik
1. Magnet alam (dahulu disebut batu magnet)
Magnet alam adalah mineral, Fe3O4 dalam fasa keramik alamiah dengan
ion O2‐ dalam kisi kps. Ion besi berada dalam lokasi intertisial rangkap 4 dan
rangkap 6. Secara lebih terinci dapat dilihat ion Fe2+
berada pada lokasi rangkap
6, sedangkan ion Fe3+
terbagi rata pada rangkap 6 dan rangkap 4. Struktur ini
termasuk jenis struktur NiFe2O4 yang disebut spinnel . Sel satuan ini bersifat
magnetik karena momen magnet ion pada lokasi rangkap 6 sama arahnya dan
yang berada pada lokasi rangkap 4 berlawanan arah.
2.
Magnet logam
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 4/16
Besi kpr merupakan bahan magnet logam yang sering dijumpai. Bahan
logam lain yang memiliki permeabulitas maksimum yang sangat tinggi, ( maks)adalah permalloy, dan medan oersif (‐Hc) yang tinggi adalah Alnico V.
3. Magnet Keramik.
Magnet keramik seperti, ferit terdiri dari senyawa ionik. Jadi besi
berbentuk Fe2+
atau Fe3+
. Ion feros kehilangan dua elektron, yaitu dua elektron
4s dan satu electron 3d, jadi tersisa lima elektron yang tidak berpasangan.
Contoh: BeFe12+O19
F. Kutub Magnet & Garis Gaya Magnet
G. Sifat Kemagnetan
Beberapa sifat kemagnetan yang dapat diamati:
1. Magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub utara selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub
selatan selalu menunjuk ke arah selatan Bumi.
2. Kutub-kutub senama (sejenis) akan tolak-menolak dan kutub-kutub yang
tidak senama (tidak sejenis) akan tarik-menarik.
H.
Teori Kemagnetan
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 5/16
Menurut teori kemagnetan,
1.
sebuah bahan magnet tersusun dari sejumlah besar magnet-magnet kecilyang dinamakan magnet elementer
2. pada magnet, magnet elementer tersusun secara teratur, sedangkan
pada bahan nonmagnetik, magnet elementer tersusun secara acak;
3. prinsip membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang
tadinya tidak teratur menjadi teratur dan searah;
4. pada bahan magnet lunak, magnet elementer mudah "diputar" sehingga
bahan-bahan tersebut mudah dijadikan magnet;
5. pada bahan magnet keras, magnet elementer sukar "diputar" sehingga
bahan ini sukar dijadikan magnet;
6. bila magnet permanen dipotong, masing-masing potongan akan tetap
mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
I. Pembuatan Magnet
1. Membuat magnet dengan cara menggosok
Bahan magnet dapat dijadikan magnet dengan cara menggosokkan
magnet dengan arah yang senantiasa tidak berubah. Ujung akhir bahan magnet
yang digosok akan menjadi kutub yang berlawanan dengan kutub magnet yang
menggosok.
2. Membuat magnet dengan cara induksi
Peristiwa batang besi atau baja menjadi magnet karena sebuah magnet
berada di dekatnya (tanpa menyentuh) disebut induksi magnetik. Ujung bahan
magnetik yang didekatkan ke ujung magnet utama akan menjadi kutub yang
berlawanan dengan kutub magnet utama yang terdekat. Membuat magnet
dengan menggunakan arus listrik
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 6/16
Untuk membuat magnet dengan cara ini, bahan magnet dililiti kawat
berarus listrik yang berisolasi. Magnet yang dihasilkan dinamakan elektromagnet.
J. Fluks magnetik
Fluks magnetik adalah jumlah medan magnetik ( garis gaya magnet ) yang
dihasilkan sumber magnetik, dilambangkan dengan Ф (phi). Satuan fluks
magnetik weber (Wb ). Kerapatan fluks magnet adalah jumlah total fluks yang
menembus area yang tegak lurus dengan fluks tersebut, dirumuskan:
Dengan:
B : Rapat fluks magnet ( T atau Wb/m2
)
Ф : Fluks magnet (Wb)
A : Luas penampang (m2
)
K. Gaya Gerak Magnet (Magnetomotive Force / mmf)
Mmf merupakan penyebab munculnya fluks magnetik pada rangkaian
elektromagnetik, dirumuskan:
Dengan:
N= jumlah belitan (turn)
I = arus (amper / A)
Sehingga jika terdapat belitan sepanjang l maka kekuatan magnet yang
dihasilkan adalah:
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 7/16
Dengan:
H = Kuat medan magnetl = panjang fluks / panjang belitan
L. Permeabilitas Magnet
Permeabilitas magnet merupakan konstanta pembanding antara rapat
fluks (B) dengan kuat medan (H) yang dihasilkan magnet. Untuk udara dan bahan
non magnetik, permeabilitas dinyatakan sebagai permeabilitas ruang kosong(μ0
= 4.10‐7 H/m), sehingga:
Untuk bahan lain maka permeabilitasnya sebanding dengan permeabilitas ruang
kosong dikalikan permeabilitas relatif bahan (μr ). Sehingga diperoleh:
Permeabilitas relatif didefinisikan sebagai:
Sehingga pada ruang hampa, μr = 1 dan μr . μo = μ dinamakan permeabilitas
absolut.
Dengan konstanta permeabilitas maka karakteristik kemagnetan suatu bahan
dapat digambarkan dalam kurva perbandingan B – H.
Kurva perbandingan B‐H dari berbagai bahan:
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 8/16
M. Suseptibilitas Magnet
Diperlihatkan hubungan antara induksi magnet dan intensitas magnet
serta juga magnetisasi untuk memecahkan persoalan dalam teori magnet.
Hubungan ini bergantung pada bahan magnetnya yang dapat diperoleh dari
eksperimen.
Xm adalah suseptibilitas magnet bahan (besaran tidak berdimensi)
Ada tiga kelompok bahan menurut nilai suseptibilitas magnetnya.
1. Xm < 0 : bahan diamagnetic
2. Xm > 0, namun Xm << 1 : bahan paramagnetic
3. Xm > 0 dan Xm >> 1 : bahan ferromagnetic
N. Hubungan Suseptibilitas dengan Permeabilitas
Bila magnetisasi linier terhadap intensitas magnet:
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 9/16
Maka induksi magnet juga linier terhadap intensitas magnet, melalui:
µ disebut permeabilitas magnet bahan.
Permeabilitas nisbi (relatif) diberikan oleh:
O. Magnetisasi M sebagai fungsi dari kuat medan H
P. Bahan Magnetik
1. Bahan Diamagnetik
Bahan magnetic terdiri atas atom-atom atau molekul-molekul yang tidak
memiliki dipole magnet permanen.
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 10/16
Jika bahan tersebut di dalam medan magnet, sehingga terinduksi momen
dipole sedemikian rupa sehingga medan magnet di dalam bahan B lebih kecildaripada medan luar B.
Contoh beberapa bahan diamagnetik (memperlemah medan magnet).
Suseptibilitas magnet diperoleh dari temperatur kamar.
2. Bahan Paramagnetik
Atom-atom dalam bahan ferromagnetic memiliki momen dipole magnet
permanen, namun arahnya dalam bahan bersifat acah, jika tidak ada medan
magnet luar sehingga:
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 11/16
Jika diberikan medan magnet luar, sebagian dari dipol magnetnya akan
terorientasi, sehingga magnetisasi menjadi:
adalah vector satuan dari medan magnet dan N adalah jumlah dipole per m3.
Suseptibilitas magnetnya:
Arah orientasi momen dipol magnet bahan (a) tanpa medan magnet luar, (b)
dengan magnet luar.
Contoh beberapa bahan paramagnetik (memperkuat medan magnet)
Nilai suseptibilitas magnet diukur pada suhu kamar.
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 12/16
3. Bahan Ferromagnetik
Ada kemungkinan terjadi magnetisasi permanen. Artinya walaupun takada medan luar (tak ada magnetisasi), bahan tersebut bersifat magnetic.
Hubungan antara magnetisasi dan intensitas magnet, serta antara induksi
magnet dan intensitas magnet tidak linier.
Untuk bahan ferromagnetic, permeabilitas magnet µ, tidak lagi konstan
tetapi merupakan fungsi dari intensitas magnet.
Pandang suatu bahan ferromagnetic yang semula tidak dimagnetisasi, dikatakan
dalam medan magnet yang besarnya dapat diubah-ubah.
Jika intensitas magnet yang awalnya nol, dinaikkan secara monoton, maka
hubungan induksi magnet dan intensitas magnet ditunjukkan dalam gambar di
bawah ini.
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 13/16
Contoh beberapa bahan ferromagnetik
Mayoritas bahan ferromagnetic adalah elemen logam transisi, seperti besi, nikel
atau kobalt.
Jika bahan ferromagnetik dipanaskan di atas temperatur tertentu (temperatur
Curie, Tc), maka sifat magnetiknya akan hilang.
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 14/16
Suseptibilitas magnet bahan ferromagnetic hanya dapat diamati pada
tempertatur di atas temperature Curie.
4. Antiferromagnetik
Bahan antiferromagneti dapat digambarkan oleh struktur Kristal dengan
kisi-kisi yang diisi oleh dua jenis atom dengan momen magnet yang
berlawanan arah (anti-paralel). Jika tidak ada medan luar, besarnya
momen magnet yang anti-paralel seimbang sehingga magnetisasi total
sama dengan nol (M=0).
Contoh bahan antiferromagnetik MnO, MnF2, dll.
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 15/16
5. Ferrimagnetik dan Ferrit
Dalam bahan ferrimagnetik, momen magnet masing-masing atom tidaksama, sehingga memiliki magnetisasi spontan M, walaupun tanpa adanya medan
magnet luar. Contoh bahan ferrimagnetik adalah Fe3O4.
Jika atom Fe diganti dengan atom lain, seperti Mg atau Al, maka menjadi
bahan Ferrit.
Jika dipanaskan di atas temperature kritis (temperature Neel, T N), bahan anti
ferromagnetic dan bahan ferrimagnetik akan berubah menjadi bahan
paramagnetic. Suseptibilitasnya digambarkan dengan:
5/17/2018 bahan magnetik_dhira - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-magnetikdhira 16/16
Referensi:
http://teguhinside.blogspot.com/2008/01/mengenal-bahan-magnet.html
http://vandha.wordpress.com/my-physics/b-bahan-magnetik/
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:6DcAIbcE4F8J:iwan78.
files.wordpress.com/2010/11/12_13_bahan-
magnet.pdf+bahan+magnet.pdf&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id