bahan kuliah pelatihan petani oleh koperasi jateng 2010

24
Ir. Warih Hardanu, M.Sc. Ir. Warih Hardanu, M.Sc. Oleh : PELATIHAN PETANI OLEH KOPERASI PROPINSI JAWA TENGAH BBPBAP Jepara, 16 - 17 Juni 2010 PENGENALAN PROGRAM NSBC DI BBPBAP JEPARA (KONDISI TERKINI DAN RENCANA PENGEMBANGAN)

Upload: ardi-hamza

Post on 24-Jun-2015

173 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Ir. Warih Hardanu, M.Sc.Ir. Warih Hardanu, M.Sc.

Oleh :

PELATIHAN PETANI OLEH KOPERASI PROPINSI JAWA TENGAH

BBPBAP Jepara, 16 - 17 Juni 2010

PENGENALAN PROGRAM NSBC DI BBPBAP JEPARA

(KONDISI TERKINI DAN RENCANA PENGEMBANGAN)

Page 2: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Latar BelakangLatar Belakang Pemenuhan target produksi udang windu Pemenuhan target produksi udang windu .. Induk udang windu di pembenihan tergantung dari Induk udang windu di pembenihan tergantung dari

laut.laut. Prevalensi penyakit viral induk windu dari laut (14-Prevalensi penyakit viral induk windu dari laut (14-

60)%.60)%. Solusi kebutuhan induk udang windu adalah Solusi kebutuhan induk udang windu adalah

domestikasi. domestikasi. Domestikasi dalam wadah terkontrol merupakan Domestikasi dalam wadah terkontrol merupakan

pemilahan pemilahan awal dalam penyiapan calon induk bebas awal dalam penyiapan calon induk bebas virus.virus.

BBPBAP Jepara telah melakukan domestikasi calon BBPBAP Jepara telah melakukan domestikasi calon induk udang windu dari berbagai sumber induk induk udang windu dari berbagai sumber induk potensial.potensial.

BBPBAP

Page 3: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Kebutuhan Induk

KONTRIBUSI BENIH UDANG WINDU UNGGUL KONTRIBUSI BENIH UDANG WINDU UNGGUL DALAM BUDIDAYA UDANG DALAM BUDIDAYA UDANG

Target produksi tambak

Kebutuhan Benih

Latar Belakang

Page 4: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

KEBUTUHAN BENIH DAN INDUK UDANG KEBUTUHAN BENIH DAN INDUK UDANG PENAEID TAHUN 2004 S/D 2009PENAEID TAHUN 2004 S/D 2009

TAHUNTAHUN KEBUTUHAN BENIHKEBUTUHAN BENIH (RIBU EKOR)(RIBU EKOR)

KEBUTUHAN KEBUTUHAN INDUKINDUK

(Ribu Ekor) (Ribu Ekor)

20042004 12.041.30312.041.303 20.06920.069

20052005 14.243.29414.243.294 23.73923.739

20062006 15.999.07615.999.076 26.66526.665

20072007 17.709.86417.709.864 29.51629.516

20082008 19.420.65219.420.652 32.36832.368

20092009 21.131.53121.131.531 35.21935.219Sumber : Direktorat perbenihan (2004).

Latar Belakang

Page 5: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Sumber Induk Jumlah(ekor)

PCR positif(ekor)

Prevalensi(%)

NTB ♂ ♀ Total

222850

41620

185740

Aceh ♂ ♀ Total

56

11

011

0169

Jawa ♂ ♀ Total

152136

93

12

601433

Hasil PCR induk udang windu dari 3 sumber utama.

Latar Belakang

Page 6: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Pakan Pakan IndukInduk

Sistim Sistim BudidayaBudidaya

BiosekuritiBiosekuriti

Lama Lama pemeliharaanpemeliharaan

Permasalahan yang timbul dalam Permasalahan yang timbul dalam pemeliharaan calon induk udangpemeliharaan calon induk udang

di tambakdi tambak

Penyakit Viral :Penyakit Viral :WSSVWSSV

NSBC

Page 7: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Menghasilkan dan menyediakan induk dan Menghasilkan dan menyediakan induk dan calon induk udang winducalon induk udang windu yang sehat dalam yang sehat dalam mendukung pembenihan.mendukung pembenihan.

TujuanTujuan NSBC NSBC

SasaranSasaran NSBC NSBC Pemenuhan kebutuhan induk udang winduPemenuhan kebutuhan induk udang windu

untuk pembenihan udanguntuk pembenihan udang : :

- Skala industri dan rakyat.- Skala industri dan rakyat.

- Unit Pembenihan Udang Daerah.- Unit Pembenihan Udang Daerah.

BBPBAP

Page 8: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Pemeliharaan Calon Pemeliharaan Calon Induk Udang WinduInduk Udang Windu

Calon induk (PL 20-21 dari Aceh, Selat Sunda dan Pangandaran, dll).

Kepadatan udang windu rendah (1-5 ekor/m2).

Dipelihara dengan SOP budidaya udang. Menggunakan sistim berpindah.

Penerapan biosePenerapan biosekkurituritii..

Page 9: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Pemeliharaan Calon Induk Udang Pemeliharaan Calon Induk Udang WinduWindu

Page 10: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

WILD

HATCHERY-1CEK

PATHOGEN

MusnahkanCek di Hatchery-2

Prod.Induk

+ _ Prod F-1

SPF

+ -

-

+

Musnahkan

Induk utk breeding center

Musnahkan

Induk SPF

Benih SPF

CekPathogen

- Neg.

PROSES PEMBUATAN SPF

Page 11: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

0

2

4

6

8

10

12

14

10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Seleksi Calon Induk Udang

Seleksi masal dilakukan saat Seleksi masal dilakukan saat pemindahan.pemindahan.

Sebaran berat pada saat itu digunakan Sebaran berat pada saat itu digunakan sebagai acuan seleksi. sebagai acuan seleksi.

Ukuran ekstreem tidak dipelihara.Ukuran ekstreem tidak dipelihara. Kesehatan udang juga digunakan Kesehatan udang juga digunakan

sebagai acuan seleksi, meskipun berat sebagai acuan seleksi, meskipun berat memenuhi.memenuhi.

Frekuensi seleksi tergantung dari Frekuensi seleksi tergantung dari kualitas media dan kesehatan udang.kualitas media dan kesehatan udang.

Page 12: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

KAPASITAS PRODUKSI KAPASITAS PRODUKSI DAN DAN PERFORMA INDUK PERFORMA INDUK

UDANGUDANG

Page 13: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Sebaran Berat CalSebaran Berat Calon Ion Indndukuk Udang Udang Windu Windu

6 Bulan Pemeliharaan6 Bulan PemeliharaanSebaran berat calon induk udang windu

jantan

0

10

20

30

40

51 56 59 60 62 63 71

Berat (gram

Pro

sen

tase ju

mla

h (

%)

Sebaran berat calon induk udang windu betina

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

58 61 63 65 67 68 69 72 74 80 82 84 87

Berat (gram)

Sebaran Berat Calon Induk Windu Betina10 Bulan Di Tambak

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

103.4 104.9 110.5 107.2 110.3 110.5 111.5

Bobot Tubuh (gram)

Pro

sen

tase

1010 Bulan Pemeliharaan Bulan PemeliharaanSebaran Berat Calon Induk Windu Jantan Umur

10 Bulan Di Tambak

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

68.6 77.6 78.1 78.6 79.7 83.7 85.2

Berat Tubuh (gram)

Pro

se

nta

se

(%

)

Pemeliharaan Calon Induk Pemeliharaan Calon Induk UdangUdang Windu Windu

Page 14: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Hasil akhir : Ukuran Induk Siap Mijah Asal Selat Sunda pada 14

bulan pemeliharaan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

180 190 195 200 240

Berat calon induk (gram)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

100 110 120

Berat calon induk (gram)

Betina Jantan

Page 15: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Tampilan reproduksi induk windu asal Selat Sunda (F-1) dan Asal Campuran (F-1) .

No. Parameter NilaiSelat Sunda Campuiran

1.

2.3.4.5.6.7.

Panjang (TL) induk Jantan (Cm) Betina (Cm)Proporsi Induk Mijah (%)Laju Pematangan Gonad (hari)Latency Period (hari)Fekunditas (butir/mijah)Hatching Period (jam)Hatching Rate (%)

23 26 129,4

9 7-10 335.127

127

22-23 24-25

487-9 7-10 245.000

11-1366,6

Page 16: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

ParameterParameter Asal Asal Campuran Campuran

(F-2)(F-2)

Asal Selat Asal Selat Sunda (F-2)Sunda (F-2)

Sintasan (%)Sintasan (%)

Panjang (mm)Panjang (mm)

Berat (gr)Berat (gr)

Stress test :Stress test :

Air Tawar (20 Air Tawar (20 menit)menit)

Formalin (200 Formalin (200 ppm)ppm)

28,828,8

1616

0,0220,022

91,5891,58

92,0892,08

10,710,7

16,416,4

0,0230,023

9898

99,599,5

Kualitas Benih Hasil Pemeliharaan Pada F-2 Stadia PL-

15

Page 17: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

 

Enzym Allele Allele Frequency

Populasi Aceh Populasi NTB

Populasi Pangandaran

Mbo 1 0,4 0,53 0,00

2 0,45 0,737 0,632

3 0,15 0,211 0,368

Hae III 1 0,00 1,00 1,00

2 1,00 0,00 0,00

Hinf I 1 0,00 1,00 0,579

2 1,00 0,00 0,421

Heterosigositas (Ho) 0,205 0,137 0,318

He 0,205 0,113 0,318

Ho/He 1 1 1

Allele Frequency dan Variasi Genetik P. monodon

HUBUNGAN KEKERABATAN: NTB VS PANGANDARAN: 0.187 ----ACEH : 0.708

Page 18: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

No. JENIS

JANTAN BETINA

JENISBerat(gr)

Jumlah(ekor)

Berat(gr)

Jumlah(ekor)

1. Windu 70 - 80 200 70 - 80 2400 F1 Aceh

2. Windu 80 - 90 500 80 - 90 600 F1 Panganda

ran

3. Windu 10 - 15 35000 10 - 15 35000 F1 Aceh

4. Windu PL 15 30000 PL15 30000 F4

Ketersediaan Calon Induk Udang Windu

Page 19: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Berpedoman pada data dasar yang telah Berpedoman pada data dasar yang telah didapat, tahapan selanjutnya adalah produksi didapat, tahapan selanjutnya adalah produksi massal.massal.

Meningkatkan peran aktif seluruh komponen Meningkatkan peran aktif seluruh komponen yang terkait dengan broodstock centre untuk yang terkait dengan broodstock centre untuk mempercepat pencapaian hasil.mempercepat pencapaian hasil.

Mengatur kembali porsi pekerjaan yang harus Mengatur kembali porsi pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh mdilaksanakan oleh maasing-masing unit kerja sing-masing unit kerja (NSBC dan RSBC).(NSBC dan RSBC).

Merealisasikan ataupun meningktakan kerja Merealisasikan ataupun meningktakan kerja sama dengan instansi terkait baik dalam sama dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri.maupun luar negeri.

RENCANA PENGEMBANGAN

Page 20: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Mengkaji ulang Mengkaji ulang secara lebih secara lebih cermat kesesuaian cermat kesesuaian lokasi untuk lokasi untuk broodstock centre.broodstock centre.

Penyediaan Penyediaan fasilitas yang fasilitas yang dapat mewadahi dapat mewadahi berbagai berbagai kebutuhan mulai kebutuhan mulai dari biosekuriti, dari biosekuriti, genetis, breeding genetis, breeding maupun proses maupun proses pemeliharaan.pemeliharaan.

RENCANA PENGEMBANGAN

Aspek Teknis

Page 21: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

Kegiatan di tingkat stake holder haruslah selaras dengan kegiatan di NSBC seperti penerapan biosecurity. Sehingga diperlukan sertifikasi di pembenihan

maupun pembesaran. Institusi yang terlibat dalam proses tersebut adalah

Unit kerja penghasil induk dan benih (NSBC dan RSBC) dan Unit kerja penerima, baik milik pemerintah (UPTD) atau swasta (hatchery).

RENCANA PENGEMBANGAN

Page 22: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

5. RENCANA PENGEMBANGAN

KOLEKSI INDUK RSBC, UNIT PENGUMPUL INDUK

PROSES KARANTINA

NUCLEUS BREEDING CENTRE

MULTIPLICATION CENTRE

HATCHERY KOMERSIAL, UPTD

NSBC dan RSBC

NSBC

NSBC

Page 23: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010

6. KESIMPULAN

Produksi calon induk udang windu Produksi calon induk udang windu hingga saat ini masih dalam tahap hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum mencapai pengembangan dan belum mencapai ukuran reproduksi dalam jumlah yang ukuran reproduksi dalam jumlah yang mencukupi.mencukupi.

SARAN Diperlukan penataan sistim pembagian Diperlukan penataan sistim pembagian

pekerjaan dan penyediaan sarana yang lebih pekerjaan dan penyediaan sarana yang lebih baik untuk percepatan pencapaian hasil.baik untuk percepatan pencapaian hasil.

Page 24: Bahan Kuliah Pelatihan Petani Oleh Koperasi Jateng 2010