bagian ilmu kedokteran gigi masyarakat
TRANSCRIPT
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 1/12
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
REFERENSI LAPORAN PENELITIAN
ANALISA DEMOGRAFI DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
MASYARAKAT NELAYAN DI PULAU SABUTUNG KABUPATEN PANGKAJENE &
KEPULAUAN
Oleh :
Nama : Rini Riyanti
Nim : J 111 09 265
Pembimbing : Dr. Drg. Muh Ilyhas, M.Kes
Penguji : Prof. Dr. Drg. Rasmidar Samad, MS
Hari/Tanggal : 14 Juni 2013
Tempat : Ruang Seminar Bagian IKGM
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 2/12
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Derajat kesehatan tercermin dalam status kesehatan baik individu maupun
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diselenggarakan upaya kesehatan
yang menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau untuk seluruh masyarakat dengan peran
aktif masyarakat. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencapai keadaan
yang sehat. Setiap individu atau masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa
kesehatan gigi merupakan suatu bagian dari kesehatan umum secara pribadi. Untuk
bidang kesehatan gigi dan mulut, upaya dapat ditinjau dari aspek lingkungan, pendidikan,
kesadaran masyarakat, serta penanganan kesehatan gigi termaksud perawatan dan
pencegahannya.
Belum meratanya jangkauan pelayanan ini disebabkan oleh karena belum merata
dan memadainya penyediaan tenaga dan fasilitas yang diperlukan, bisa juga disebabkan
oleh karena persepsi dan kemampuan masyarakat yang masih terbatas. Menurut Blum
(1973), status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku
dan pelayanan kesehatan.(1)
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang diderita oleh 90%
penduduk Indonesia, yang mempunyai sifat progresif yang berarti bila tidak dirawat
akan makin parah, dan bersifat irreversible yaitu jaringan yang rusak tidak dapat utuh
kembali. Penyakit gigi dan mulut banyak berkaitan dengan masalah kebersihan mulut.
Penyebab dari kedua penyakit tersebut adalah diabaikannya kebersihan mulut sehingga
terjadilah akumulasi plak.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 3/12
Masalah belum meratanya jangkauan pelayanan dilatarbelakangi oleh proses
menajemen (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) program – program kesehatan
gigi yang masih belum memadai, keterbatasan sarana, kesulitan penempatan/ penyebaran
tenaga kerja dokter gigi, serta belum sempurna susunan rujukan dan jabatan fungsional
tenaga kesehatan gigi. Walaupun selama ini program – program kesehatan gigi telah
dilaksanakan, namun pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum terjangkau secara efektif
dan merata oleh seluruh masyarakat, terutama masyarakat pesisir atau yang bermukim di
pulau, fasilitas kesehatan yang ada masih sangat minim karena akses wilayah yang sulit
dijangkau dengan mudah.
Pemberdayaan masyarakat pesisir merupakan salah satu kecenderungan baru
dalam paradigma pembangunan di Indonesia setelah sekian lama wilayah laut dan
pesisir menjadi wilayah yang dilupakan dalam pembangunan di Indonesia. Selama
ini pembangunan di Indonesia sangat berorientasi pada wilayah daratan. Pulau
Sabutung adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan pesisir pantai barat Sulawasi Selatan yang merupakan salah satu pulau
yang hampir sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai nelayan
penangkap ikan.
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari - harinya bekerja menangkap
ikan atau biota laut lainnya yang hidup didasar, kolom maupun permukaan perairan,
mereka pergi ke laut meninggalkan pantai hingga berhari -hari lamanya untuk
mencari nafkah bagi keluarga. Nelayan merupakan kelompok masyarakat rawan
kemiskinan karena pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
Itulah sebabnya kualitas hidup masyarakat nelayan masih rendah, tercermin dari masih
banyaknya kantong - kantong kemiskinan yang dijumpai pada masyarakat nelayan.
Menurut Badan Pusat Statistik (2005), indikator yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan yaitu pendapatan, konsumsi atau
pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan
anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan
memasukkan anda ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas
transfortasi.(2)
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 4/12
Untuk menunjang upaya kesehatan agar mencapai derajat yang optimal, maka
upaya dibidang kesehatan gigi juga perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian analisa demografis dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut
masyarakat nelayan di Pulau Sabutung Desa Mattiro Kanja Kabupaten Pangkejene dan
Kepulauan.
1.2 Rumusan Masalah
Belum meratanya jangkauan pelayanan kesehatan serta derajat kesehatan gigi dan
mulut masih rendah termaksud yang berkaitan dengan masalah kebersihan gigi dan
mulut. Berdasarkan hal ini, maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui
hubungan demografi dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat
nelayan di Pulau Sabutung Kabupaten Pangkejene & Kepulauan ?
1.3 Hipotesis
1. Ada hubungan usia dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat
nelayan.
2. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan status keparahan kebersihan gigi dan
mulut masyarakat nelayan.
3. Ada hubungan tingkat pendapatan dengan status keparahan kebersihan gigi dan
mulut masyarakat nelayan.
4. Ada hubungan suku dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat
nelayan.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan demografi
dengan status keparahan kebersihan gigi dan mulut masyarakat nelayan di Pulau
Sabutung Kabupaten Pangkep dan Kepulauan.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat membantu dalam
mengurangi penyakit gigi dan mulut akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak dirawat
guna terwujudnya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyrakat khususnya
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 5/12
mayarakat yang tinggal di pulau yang sangat kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan
gigi dan mulut.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 6/12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI DEMOGRAFI
2.1.1 Pengertian Demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata
“ demos, yang artinya rakyat/penduduk dan “ grafein, yang artinya menulis.
Menurut Donald J. Bogue (1973) demografi adalah ilmu yang mempelajari
secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi
penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya
lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Selain itu demografi adalah ilmu
yang
mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran,
struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap waktu akibat kelahiran/kematian migrasi, serta penuaan. Analisa
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok
tertentu yang didasarkan kriteria seperti(3)
:
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam
suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi
seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies tersebut. Jenis kelamin
merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual, yang pada manusia dikenal
menjadi laki-laki dan perempuan.
b. Suku
Suku adalah nama yang menunjuk pada suatu kelompok yang ciri
utamanya yaitu penuturan bahasa. Di Indonesia jumlah suku sangat
beranekaragam salah satu diantaranya adalah suku Jawa terdapat di Pulau Jawa,
suku Bugis dan Makassar terdapat di Pulau Sulawesi, suku Raha dan Buton
terdapat di bagian tenggara Pulau Sulawesi, suku Melayu sekitar 15% dari seluruh
populasi, sebagian besar mendiami Pulau Sumatera Utara, Riau, Kepulauan
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 7/12
Meskipun begitu, banyak pula masyarakat Minangkabau, Mandailing
dan Dayak yang berpindah ke wilayah pesisir Timur Sumatra dan pantai Barat
Kalimantan, mengaku sebagai orang melayu.(3,4)
c. Usia
Usia atau umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Misalnya,
umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu
umur itu dihitung.(3,5)
Jenis perhitungan usia :
1. Usia kronologis
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat
kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia.
2. Usia mental
Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf
kemampuan mental seseorang. Misalkan seorang anak secara kronologis
berusia empat tahun akan tetapi masih merangkak dan belum dapat berbicara
dengan kalimat lengkap dan menunjukkan kemampuan yang setara dengan
anak berusia satu tahun, maka dinyatakan bahwa usia mental anak tersebut
adalah satu tahun.
3. Usia biologis
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan
biologis yang dimiliki oleh seseorang.
d. Agama
Agama atau kepercayaan adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, yaitu
pelakunya melakukan tindakan – tidakan ritual, moral dan sosial atas dasar aturan
– aturan-Nya. Asal usul terbentuknya agama terbagi atas, yaitu :1. Agama yang muncul dan berkembang dari budaya masyarakat
2. Agama yang disampaikan oleh hamba – hamba terpilih dan
mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk disebarkan ke umat, sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
3. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 8/12
e. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan
politik tertentu atau secara khusus negara, yang dengannya membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan ke anggotaan yang
demikian disebut warga negara.
f. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan serta
sebagai faktor yang dominan dalam pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan selain penting dalam mengatasi dan mengikuti tantangan
zaman serta dapat membawa pengaruh positif dalam berbagai sendi-sendi
kehidupan, sehingga tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa
mendapat banyak perhatian yang lebih.(3)
Menurut Undang-undang No. 20 tahu 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha pendidikan menurut Undang-undang
Repubilk Indonesia nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 13, menyatakan: “
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang- kan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendali- an diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting. Bertambah
tingginya taraf pendidikan makin besar kemungkinan mobilitas bagi anak -anak
golongan ekonomi rendah dan menengah. Makin tinggi tingkat pendidi- kannya
dari sisi intelektualitas makin tinggi derajat sosialnya di dalam masya- rakat
biasanya keluaran dari pendidikan formal (Karsidi, 2008).(6)
Menurut Undang-Undang no.2 tahun 1999, pengukuran tingkat
pendidikan formal digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. Tingkat pendidikan sangat tinggi, yaitu minimal pernah menempuh
pendidikan tinggi.
2. Tingkat pendidikan tinggi, yaitu pendidikan SLTA/sederajat.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 9/12
3. Tingkatan pendidikan sedang, yaitu pendidikan SMP/sederajat.
4. Tingkat pendidikan rendah, yaitu pendidikan SD/sederajat.
g. Pekerjaan
Pekerjaan adalah seorang/penduduk yang bekerja melakukan pe-kerjaan
guna menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh penghasilan. Seseorang
yang berkerja disebut tenaga kerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa untuk me-menuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga
kerja dapat juga diartikan sebagai penduduk yang berada dalam batas usia kerja.
Tenaga kerja disebut juga golongan produktif. Usia kerja adalah suatu tingkat
umur di mana orang sudah dapat bekerja. Batas usia kerja di Indonesia yaitu 15
tahun – 64 tahun.(3,6)
Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Angkatan kerja, yaitu penduduk yang termasuk angkatan kerja terdiri atas
orang yang bekerja dan menganggur.
2. Bukan angkatan kerja, yaitu golongan terdiri atas anak sekolah, ibu rumah
tangga, dan pensiunan. Golongan bukan angkatan kerja ini jika mereka
mendapatkan pekerjaan maka termasuk angkatan kerja. Sehingga golongan
bukan angkatan kerja disebut juga angkatan kerja potensial.
Secara umum tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.
a. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan
kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses
produksi. Contohnya manager, direktur, dan jenisnya.
b. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam ke-giatannya lebih
banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang
produktif dalam produksi. Tenaga kerja jasmani terbagi dalam tiga
jenis yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, dan tenaga
kerja tidak terdidik.
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 10/12
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
Tenaga kerja terdidik (skilled labour ) adalah tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan tinggi. Misalnya guru, dokter, dan sebagainya.
2) Tenaga kerja terlatih (trained labour)
Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang
memerlukan pelatihan dan pengalaman terlebih dahulu.
Misalnya sopir, montir, dan sebagainya.
3) Tenaga kerja tak terdidik (unskilled labour)
Tenaga kerja tak terdidik (unskilled labour) adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pelatihan ataupun pendidikan khusus. Misalnya kuli
bangunan dan buruh gendong.
h. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penghasilan yang didapat oleh keluarga baik
berupa uang ataupun jasa. Setiap orang berhak untuk mencari nafkah dalam upaya
untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga pendapatan dapat mempengaruhi
seseorang untuk mengejar apa yang mereka cita-citakan. Untuk masyarakat yang
mempunyai penghasilan yang kecil, mereka berupaya hasil dari pekerjaannya
hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari. Untuk keluarga yang
berpenghasilan menengah mereka lebih terarah kepada pemenuhan kebutuhan
pokok yang layak seperti makan, pakaian, perumahan, pendidikan dan lain-lain.
Sedangkan keluarga yang berpeng- hasilan tinggi dan berkecukupan mereka akan
memenuhi segala keinginan yang mereka inginkan termasuk keinginan untuk
menyekolahkan anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Karsidi,
2008).
Menurut Schultz (1961) dalam Soenarya (2000), pembiayaan yang
dialokasikan untuk pendidikan tidak semata-semata bersifat konsumtif, tetapi
lebih merupakan suatu investasi dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga
kerja untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendidikan di sekolah merupakan
salah satu bagian investasi dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia. Investasi yang dilakukan masyarakat dalam dunia pendidikan tidak lepas
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 11/12
dari pengaruh pendapatan yang diperoleh sebagai akibat dari pekerjaan yang
mereka jalani.
Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS, 2008)
membedakan pendapatan menjadi 4 golongan adalah:
1. Golongan pendapatan sangat tinggi, adalah jika pendapatan rata-rata lebih
dari Rp. 3.500.000,00 per bulan.
2. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara
Rp. 2.500.000,00 – s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.
3. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata antara
Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan.
4. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata 1.500.000,00
per bulan.
Berdasarkan uraian di atas, pendapatan masyarakat antara satu sama lain
berbeda-beda tergantung jenis/profesi pekerjaan yang dilakukan sehingga variasi
tingkatan pendapatannya dapat berbeda-beda. Pendapatan yang dihasilkan dari
pekerjaan yang dilakukan ada yang dibayarkan per hari, mingguan atau bulanan
sehingga pendapatan inilah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup baik keperluan makan atau keperluan lain seperti untuk keberlanjutan
pendidikan anak yang merupakan suatu investasi untuk masa depan.(3,6)
2.1.2 Pembagian Demografi
Ilmu demografi terbagi menjadi dua :
Demografi murni (pure demography)
Demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk
menghitung indikator-indikator demografi.
Studi atau analisis kependudukan
Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan
penduduk dan faktor-faktor pembangunan.(3)
2.1.3 Manfaat Analisis Demografi
7/27/2019 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-ilmu-kedokteran-gigi-masyarakat 12/12
Manfaat analisis demografi antara lain yaitu :
a. Untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.
b. Untuk menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau,
kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan
data yang tersedia.
c. Untuk mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan
penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi,
budaya, lingkungan dan lain-lain.
d. Untuk memperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada
masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.(3)