bagian iii
DESCRIPTION
bab3TRANSCRIPT
Nama : Teguh SunyotoNIM : F1314164
RESUME MATA KULIAH AUDITING II
BAB 14AUDIT SIKLUS PENJALAN DAN PENAGIHAN:
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Tujuan menyeluruh dari audit siklus penjalan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum .
Siklus penjualan dan penerimaan kas melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual, dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan konversi barang/jasa menjadi piutang usaha dan menjadi kas.
Fungsi Bisnis Dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan Terkait
Kelas Transaksi
Account Terkait Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Penjualan Penjualan Piutang Usaha
Pemrosesan order pelanggan
Persetujuan penjualan kredit
Pengiriman barang Penagihan ke
konsumen dan pencatatan penjualan
Order pelanggan, order penjualan, order pelanggan atau order penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan ikhtisar penjualan, berkas induk piutang usaha, neraca saldo piutang usaha, rekening bulanan
Penerimaan kas
Kas di Bank Piutang usaha
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
Nota pembayaran, Daftar penerimaan kas, Jurnal penerimaan kas
Retur dan pengurangan harga penjualan
Retur dan pengurangan harga penjualan
Piiutang usaha
Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan
Nota Kredit, Jurnal retur dan pengurangan harga penjualan
Penghapusan Piutang Usaha Penghapusan piutang Formulir otorisasi
piutang tak tertagih
Penyisiha piutang tak tertagih
tak tertagih penghapusan piutang
Beban piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih
Penyisihan piutang -
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penjualan
a. Memahami struktur pengendalian intern penjualan : mempelajari flow chart sistem penjualan klien, menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern, dan menjalankan uji “walkthrough” atas penjualan.
b. Menilai resiko pengendalian yang direncanakan (penjualan): terdiri dari empat tahap:1) Menentukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian, terdapat 6 tujuan
audit berkait transaksi yaitu:a) Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada
pelanggan yang nonfiktif (existency)b) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)c) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim, ditagih dan
dicatat dengan benar (akurasi)d) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai (klasifikasi)e) Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat (waktu)f) Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk, dan
diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran)Beberapa pengendalian intern kunci:a. Pemisahan tugas yang memadaib. Otorisasi yang semestinyac. Dokumen dan catatan yang memadaid. Dokumen yang prenumberede. Pengiriman rekening bulanan
2) Mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahannya untuk penjualan. 3) Mengaitkan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan
audit 4) Menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.c. Menentukan luas pengujian pengendalian.d. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan, untuk mengurangi resiko
pengendalian yang ditetapkan. e. Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan, untuk menentukan apakah
ada salah saji moneter bagi tujuan tersebut. Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb:1) Penjualan dicatat sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
2) Penjualan dicatat lebih dari satu kali3) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif4) Transaksi penjualan yang ada telah dicatat5) Penjualan dicatat dengan akurat6) Transaksi penjualan dimasukkan dengan semestinya di file induk dan diikhtisarkan
dengan benar7) Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya8) Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat.
Perancangan pengujian atas pengendalian, dan pengujian substantif transaksi penjualan tersebut berguna untuk membantu auditor dalam merancang audit program yang efektif dan efisien dalam memenuhi tujuan audit pada suatu situasi tertentu
Retur dan Pengurangan Harga Penjualan
Biasanya pos ini tidak material, namun perlu diperhatikan penekanannya pada pengujian keberadaan transaksi yang dicatat sebagai cara untuk menemukan adanya kemungkinan pengalihan kas dari penagihan piutang yang telah diterima yang dicatatsebagai retur dan pengurangan harga penjualan. (retur dan pengurangan harga penjualan fiktif). Perancangan pengujian atas pengendalian, dan pengujian substantif transaksi penjualan tersebut berguna untuk membantu auditor dalam merancang audit program yang efektif dan efisien dalam memenuhi tujuan audit pada suatu situasi tertentu
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penerimaan Kas
Metodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan kas pada dasarnya sama dengan metode yang dikembangkan untuk penjualan.Metodologi dalam merancang pengujian atas transaksi penerimaan kas:
a. Tujuan audit terkait transaksi ditentukan.b. Pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan ditentukan.c. Pengujian atas pengendalian dikembangkan untuk masing-masing tujuan.d. Dikembangkan pengujian substantif atas transaksi bagi kekeliruan moneter
dikaitkan dengan tiap tujuan.
Prosedur audit berkaitan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk penerimaan kas dikembangkan dari kerangka acuan audit yang sama seperti yang digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas. Bagian penting ketika mengaudit penerimaan kas yaitu mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya fraud/kecurangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan auditor terhadap hal ini antara lain:
a. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat;
Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi auditor adalah ketika hal tersebut terjadi sebelum kas dicatat di jurnal penerimaan kas. Prosedur yang lazim dilakukan adalah menelusuri dari remmitance advice yang prenumbered ke jurnal penerimaan kas dan catatan pembantu piutang, dengan catatan bahwa pengujian ini akan efektif kalau pita register kas atau prelisting lainnya disipkan pada saat kas diterima.
b. Menyiapkan pembuktian atas penerimaan kas; Untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetor ke rekening bank. Prosedur yang lazim dilakukan adalah rekonsiliasi bank.
c. Pengujian untuk menemukan lapping piutang usaha. Lapping adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang untuk menutupi adanya kekurangan kas. Biasanya pengujian ini dilakukan kalau diyakini auditor bahwa struktur pengendalian intern penerimaan kas lemah, antara lain ditandai dengan tidak adanya pemisahan tugas antara orang yang menerima pembayaran dari pelanggan dengan orang yang mencatat penerimaan dari piutang tersebut.
Tujuan audit berkait transaksi untuk Penerimaan Kas a. Keberadaan: penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang secara aktual diterima
oleh perusahaan. b. Kelengkapan: kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas. c. Akurasi: penerimaan kas yang dicatat telah disetor dan dicatat pada nilai yang
diterima. Klasifikasi: penerimaan kas diklasifikasikan dengan pantas. d. Tepat Waktu: penerimaan kas dicatat dalam waktu yang sesuai. e. Posting dan Pengikhtisaran: penerimaan kas dimasukan dengan semestinya dalam
berkas induk dan diiktisarkan dengan benar.
Pengujian Audit Untuk Menghapus Piutang Tak Tertagih
Perhatian utama dalam menguji penghapusan piutang tak tertagih adalad kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah tertagih. Pengendalian untuk mencegah kekeliruan ini adalah otorisasi yang pantas atas penghapusan piutang oleh tingkat manajemen yang telah ditentukan, hanya setelah penyelidikan menyuluruh tentang alasan mengapa pelanggan tidak dapat membayar.
Pengendalian Internal Tambahan Atas Saldo Akun dan Penyajian serta Pengungkapan
Pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas di luar dari lima transaksi yang berkaitan dengan siklus tersebut, yaitu nilai yang dapat direalisasi (realizable value), hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan. Realizable value merupakan unsur yang penting, karena kolektibilitas piutang sering menjadi perhatian utama suatu business entity. Pengendalian yang lazim adalah:
a. Persetujuan kredit oleh orang yang berwenang, b. Penyiapan neraca saldo piutang usaha menurut umur oleh orang yang berwenang
dan direview dengan semestinyac. Kebijakan penghapusan piutang yang tidak tertagih.
Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
Bagian audit yang sangat dipengaruhi oleh pengujian atas transaksi siklus penjualan dan penerimaan kas adalah saldo-saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang tak tertagih. Dampak paling besar dari hasil pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis konfirmasi, ukuran sample, dan saat pelaksanaanpengujian dipengaruhi baik oleh pengujian atas pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi.