bagaimana seharusnya muslim memandang kristen...

43
Dasar-dasar Islam Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN-YAHUDI & IMAM MAHDI Diterjemahkan dari The Esoteric Deviation in Islam: Bagian ke-5: Islam Penulis: Umar Ibrahim Vadillo Penerjemah: Muhammad Sufyan Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Bagaimana Seharusnya MUSLIMMemandang KRISTEN-YAHUDI & IMAM MAHDI

Diterjemahkan dari The Esoteric Deviation in Islam: Bagian ke-5: Islam

Penulis: Umar Ibrahim Vadillo

Penerjemah: Muhammad Sufyan

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 2: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Pengantar penerjemah

Alhamdulillah, terjemahan salah satu bab dari Penyimpangan Esoterik telah dapat diselesaikan dalam rangka mensyukuri nikmat sehat yang telah Allah berikan. Ini adalah uraian paling mendasar dari Islam agar dapat diteguhkan dalam keyakinan setiap Muslim. Catatan kaki ditambahkan oleh penerjemah.

Shalawat dan salam semoga tercurah-limpahkan kepada Baginda Rasulullah salalahu'alayhiwasalam, Keluarga beliau dan Sahabat-sahabat beliau. Semoga penulisbuku ini, Shaykh Umar Ibrahim Vadillo, dikarunia banyak kebaikan oleh Allah subhanahuwata'ala. Mengingat pentingnya buku ini bagi kaum Muslimin terutama di jaman ini, maka dihimbau untuk menyebarkan buku ini seluas-luasnya. Tidak ada imbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para pembaca sekalian dan juga kepahaman kita semua mengenai kondisi jaman saat ini.

Demikian.Malam Rabu, 10 Shafar 1441Hormat saya,Muhammad Sufyan

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 3: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Dasar-dasar Islam

Keyakinan kita didirikan di atas syahadat Islam:

Tiada tuhan selain AllahMuhammad Rasul Allah

Dua elemen keyakinan ini terintegrasi. Itulah sebabnya mengapa kita berbicara tentang perlunya menerima kedua elemen tersebut untuk menerima salah satu dari keduanya. Keyakinan ini mewakili batas antara Islam dan kufr, ini menjadi perbedaanfundamental yang orang harus lakukan ketika berkata tentang Deen.

Keyakinan kita bukanlah monoteisme teologikal. Syahadat kita tidak hanya berkata “Allah”. Ia berkata “Tiada tuhan selain Allah.” Ekspresi ini sudah memisahkan kita dari kuffar, dari kristen, yahudi dan dari semua musyrikun. Jika mereka tidak percaya pada “Tiada tuhan selain Allah” mereka adalah musyrikun dan mereka semua sama.

Begitu pula jika mereka menyangkal “Muhammad adalah Rasul Allah”, maka merekatidak percaya kepada Allah karena Rasul kita memiliki “Tiada tuhan selain Allah.” Kuffar menyangkal bagian dari syahadat ini dan karenanya mereka melawannya. Tidak masalah bagaimana mereka mencoba membingkai penyangkalan ini dalam kata-kata toleransi, kedamaian, persaudaraan dan lain-lain. Penyangkalan mereka adalah serangan kepada kita. Formulasi hukum mereka, yang disebut Deklarasi Hak Asasi Manusia, yang mana setiap orang harus menyerah pada keyakinan kuffar — termasuk Muslim — adalah deklarasi perang kepada Muslim.

Mereka ingin sebuah dunia di mana Muslim tidak dibolehkan berkata bahwa dia mengimani “Tiada tuhan selain Allah” yang betul-betul mutlak Sejati. Mereka berkatabahwa beriman secara mutlak adalah intoleran. Muslim tidak akan dibolehkan untuk mengatakan bahwa siapapun yang menyangkal Syahadat tersebut adalah seorang kafir. Inilah yang mereka inginkan. Mereka ingin kita menyerahkan Kebenaran. Tetapi kita adalah para pengikut Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dan kita pasti mengikut langkah-langkah beliau tanpa keraguan. Kuffar perlu mendengar tentang Deen Islam sehingga mereka dapat memeluknya atau bertempur melawannya.Tidak ada titik tengah.

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 4: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Kita bukanlah monoteis. Kafir yang menyangkal Syahadat tidak sama seperti kita. Kita bukan saudara mereka dan tidak ada itu yang namanya persaudaraan umat manusia. Muslim berada di atas komunitas-komunitas lain, bukan karena kita adalah ini atau itu, tetapi karena kaum kuffar menyangkal Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dan bahwa kedunguan adalah kedunguan yang meresap kepada semua pengetahuan kuffar. Mereka dungu dan rendah. Rasulullah meninggikan Muslim di atas komunitas-komunitas lain dengan memintakan kepada Allah untuk kita. Dan Allah mengabulkan keinginan beliau. Siapapun yang menyangkal hal ini menyangkal Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dan misi beliau.

Keyakinan kita memisahkan kita dari kuffar. Mereka berkata bahwa kita semua meyakini tuhan yang sama, tetapi kita tidak meyakini tuhan mereka, dan mereka tidakpercaya kepada Allah. Pengetahuan akan Allah bukanlah misteri bagi kita. Pengetahuan Syahadat adalah dasar untuk mempelajari Tauhid1. Pengetahuan Syahadat adalah dasar yang darinya kita mempelajari Tauhid. Menurut Qadi Abu’l-Fadl ‘Iyad, yang termasyhur, semoga Allah ridlo kepadanya, dalam kitabnya Dasar-dasar Islam, Syahadat diimbangi dengan empatpuluh keyakinan esensial:

“Hal-hal yang wajib diterima

1. Bahwa Allah adalah Satu, tidak terbagi dalam esensi-Nya.2. Tidak ada yang kedua bersamanya dalam ketuhanan-Nya.3. Bahwa Dia adalah Hayat [Hidup], Qiyamuhu Binafsihi [Tidak Bergantung].4. Bahwa Dia adalah Qidam.5. Bahwa Dia adalah Rabbul'alamiin dan Penciptanya.6. Bahwa Dia adalah Qudrat [Kuasa].7. Bahwa Dia mengetahui yang lahir dan yang batin.8. Bahwa Dia memiliki Iradat [Kehendak].9. Bahwa Dia Sama' [Mendengar], Bashar [Melihat] dan Kalam [Berbicara], tanpa bagian tubuh atau alat apapun — tetapi Pendengaran, Penglihatan dan Kalam-Nya adalah beberapa dari sifat-sifat-Nya, dan sifat-sifat-Nya tidak menyerupai sifat yang biasanya.10. Bahwa Dia Mukhalafatu lil Hawaditsi [Tidak Menyerupai kepada yang baru/dicipta].

1 Pelajaran ilmu Tauhid dapat dipelajari pada kitab Al-Mursyidul Mu'in

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 5: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Hal-hal Mustahil yang harus anda terima

1. Bahwa memiliki awal adalah tidak mungkin bagi-Nya, suhanallahu wata'ala.2. Bahwa 'Adam [Tiada], adalah tidak mungkin baginya.3. Bahwa tiada tuhan selain-Nya.4. Bahwa Dia adalah Qiyamuhu Binafsihi, tidak memerlukan dukungan dalam martabat-Nya.5. Bahwa Iradat dan Qudratnya tidak bergantung.6. Bahwa tidak ada satu tempat pun di langit-Nya atau di bumi-Nya menjadi tempat bersemayam-Nya.7. Bahwa Dia bukanlah substansi atau sebuah tubuh dan tidak memiliki bentuk dan rupa dan tidak ada satu hal pun yang menyerupai-Nya dan Dia tidak memiliki keserupaan dengan apapun yang diciptakan, Mukhalafatu lil Hawaditsi.8. Bahwa peristiwa dan perubahan tidak merubah-Nya dan kerusakan atau kecacatan tidak mencapai-Nya, Baqa.9. Bahwa ketidakadilan tidak terkait kepada-Nya.10. Bahwa tidak satu pun dari tindakan penciptaan yang dilakukan-Nya tanpa takdir dari-Nya dan tindakan penciptaan dari-Nya dan Iradat-Nya.

Hal-hal, yang adanya hal-hal itu telah terjadi, yang anda terima

1. Bahwa Allah, subhanahuwata'ala, mengutus Nabi-nabi-Nya dan Rasul-rasul-Nya kepada Hamba-hamba-Nya.2. Bahwa Dia menurunkan ayat-ayat-Nya dan Kitab-kitab-Nya.3. Bahwa Dia menutup kerasulan dengan Nabi kita Muhammad, salalahu'alayhiwasalam.4. Bahwa Dia mewahyukan padanya Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dengan bukti-bukti yang jelas dalam petunjuk dan pembeda.5. Bahwa Qur'an adalah Kalam Rabb kita, tidak dicipta maupun mencipta.6. Bahwa Rasul, salalahu'alayhiwasalam, shiddiq dalam perkataan.7. Bahwa hukum Rasul (Syariat) membatalkan semua hukum lain.8. Bahwa Surga dan Neraka adalah nyata.9. Bahwa keduanya telah ada, disiapkan bagi orang-orang yang bahagia atau sengsara.10. Bahwa para malaikat adalah nyata.

Hal-hal yang dipercayai pasti datang

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 6: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

1. Bahwa dunia ini akan berakhir dan bahwa segala sesuatu yang ada di atasnya akan berakhir.2. Bahwa orang-orang akan diberikan ujian di alam kubur dan mereka akan diberikan kemudahan atau siksaan di dalamnya.3. Bahwa Allah akan mengumpulkan mereka semua pada hari kebangkitan — sebagaimana asalnya Dia menciptakan mereka, mereka akan kembali.4. Bahwa Mizan [Timbangan Amal] adalah nyata.5. Bahwa Shirath di atas Neraka menuju Surga adalah nyata.6. Bahwa Telaga (hawd) adalah nyata.7. Bahwa orang yang bertindak benar akan bahagia di Surga.8. Bahwa kafirun akan ada di neraka yang panas membara.9. Bahwa mukminun akan melihat Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mulia dengan pandangan mata mereka di dunia yang berikutnya.10. Bahwa Allah subhanahuwata'ala akan menghukum dengan Neraka siapapun yang Dia kehendaki dari orang-orang yang melakukan tindakan kesalahan secara sungguh-sungguh (kabira) di antara orang-orang beriman dan akan mengampuni siapapun dari mereka yang Dia kehendaki, dan Dia akan mengeluarkan mereka dari Neraka menujuSurga dengan kemurahan-Nya yang melimpah dari Rahim-Nya dan syafaat para nabi dan orang-orang yang bertindak benar di antara hamba-hamba-Nya, sampai tidak ada yang tertinggal lagi di neraka kecuali kafirun yang tetap di neraka Jahannam.

Keyakinan-keyakinan ini adalah Dasar-dasar Islam yang menjadikan kafir siapapun yang dengan sadar menolak salah satu dari dasar-dasar tersebut dan meletakkannya diluar tubuh utama Muslim.”

Mengenai agama lain

Kristenitas sebagai fiksi metafisikal

Adalah mendasar bagi Muslim untuk memahami bahwa kita melihat pada kristenitas dan yudaisme sebagai bentuk rusak dari agama, dan bahwa kita melihat orang-orang mereka sebagai orang-orang yang Allah telah sesatkan dan kutuk di dalam Qur’an. Sebuah garis mengenai bagaimana seharusnya kita memandang kristenitas disajikan oleh Shaykh Abdalqadir al-Sufi dalam pengantarnya untuk buku Jesus, Prophet of Islam:

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 7: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

“Bagi Muslim, kristenitas adalah sebuah realitas historikal berdasarkan fiksi metafisikal. Karena fondasinya bersifat dongeng dan dibuat-buat, sebagai lawan dari eksistensial dan diwahyukan, ia nampak bagi kita sebagai sistim terkunci peniadaan. Mendeklarasikan doktrin cinta, ia menyusun penyelidikan. Mengkhotbahkan paham cinta damai, ia membuat perang salib. Menyerukan berpihak kepada orang miskin, ia membangun bangunan yang besar dari kekayaan yang disebut gereja. Mendeklarasikan ‘misteri’, ia melibatkan diri dalam politik. Reformasi, jauh dari memecahkan kontradiksi,malah membuka lebih banyak kontradiksi. Mendeklarasikan kependetaan bagi semua orang beriman, mereka mendirikan sebuah kependetaan, tetapi dengan fokus perubahan yang dengannya penyakit gila yang melekat dalam fiksi kristen mulai timbul.

Kualifikasi kependetaan dalam gereja yang direformasi murni akademik, sementara sebelumnya seseorang dapat memperoleh tempat dalam hierarki tersebut melalui kesalehan dan menarik diri dari dunia. Ini adalah permulaankonsep sekularisme — sekarang di situ ada zona ‘agama’ dan zona politik. Gereja dan negara diselenggarakan secara terpisah.

Hari ini, kristenitas sebagai badan metafisik sebetulnya non-eksisten. Tak seorangpun sadar mengenai hal ini ketimbang Vatikan. Upaya-upaya merekayang sangat menyedihkan untuk memilih-bersama setiap gerakan intelektual ke dalam tesis kristen telah keluar dari batas karangan. Tanda yang paling signifikan dari kecurangan intelektual mereka telah hampir menyebrang dari kaum terpelajar kristen ke kamp masyarakat Marxist dan post-Marxist. Bagi orang beda agama, selalu nampak mengherankan bagaimana kristen dapat menyesuaikan diri kepada setiap pusat-kekuasaan yang muncul, kanan atau sayap kiri. [...] Jelas bahwa tidak ada lagi yang namanya agama kristen. Kristenitas telah selesai. Dongeng akhirnya telah meledak. [...]

Islam adalah pewaris Jesus. Jesus, alaihissalam, adalah Nabi yang membuka jalan kepada datangnya Khatamun-Nabiyyin dan selesainya lingkaran kenabian. Terkadang sulit bagi kristen untuk memahami itu, sementara mereka melihat kepada yahudi dengan ketakjuban kepada ketidakmampuan mereka untuk ‘mengenali’ Jesus sebagai manifestasi kenabian, mereka sendiri berada pada posisi fanatikal yang sama atas ketidakmampuan mengenali kesamaan dari Nabi dan Rasul yang mahamulia Muhammad, salalahu'alaihiwasalam.

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 8: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Musa, Jesus, Muhammad — mereka berada pada satu garis, 'alaihimushsholatu wasalam — pengajaran mereka adalah Islam. Pengajaran mereka adalah ketaatan kepada Al-Khaliq, menyembah satu Rabb, dan ketaatan kepada hukum-Nya, atau Syariat. Musa, 'alaihissalam, merubah kepada hukum terdahulu untuk disesuaikan dengan jaman beliau hidup, dibawah bimbingan Ketuhanan. Jesus menegaskan Hukum Musa dan mungkin telah merubahnya. Rasul Muhammad, salalahu'alaihiwasalam, menegaskan para nabi dan menyajikan versi akhir dari Hukum Ketuhanan agar sesuai dengan masa akhir manusia, yang akan menjaga suku Adam secara mendasar hidup sebagai satu umat. Untuk alasan inilah Allah dalam Rahmat-Nya menyederhanakan dan memudahkan Hukum Musa.

Kristen tidak pernah diijinkan untuk memeriksa atau menemukan pengajarannubuwwah dalam Islam, karena basis edukasionalnya yang dari situ mereka menerima pandangan dunia mereka yang terbatas, tidak membolehkan untukmengakses Deen Islam. [Buktinya], baru saja kitab Imam Malik radiyallahu'anhu, yang memuat Hadist Rasul, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa, artinya, setelah seribu tigaratus tahun. Vatikan, sementara ia membuat-buat kata deklarasi pertemanan dengan Muslim dan berbicara mengenai ‘dialog’, pada saat yang sama terlibat jauh dengan program intelektual sensor kejam dan pemutar-balikan risalah Islam, yang sayangnya,telah kami susun bukti yang kuat.

Elemen penting kedua adalah cara bagaimana ‘fiksi’ kristenitas dibuat-buat. Itu jelas-jelas agama-pura-pura dalam cara yang dapat dikatakan sebagaimana pengajaran hindu dan budha. Walaupun doktrin mereka juga telah dirusak oleh kekurangan dari teks yang dipalsukan yang dengannya mereka mendasarkan diri, melalui reruntuhan yang orang dapat lihat sekilas sebuah cuplikan arkeologikal yang hebat dari pengajaran unitarian. Dibenamkan dalam tulisan-tulisan vedic2 dan sutras3 penganut Budha, tidak diragukan lagi bahwa seseorang dapat menemukan cuplikan dari Tauhid murni (kesatuan). Fenomena kristen dengan teguh ditetapkan pada kebohongan trinitarian yang hal tersebut dapat dimengerti, tidak pernah menghasilkan tradisi genostik yang jelas dan murni yang ada di dalam pancaran sinar Sufisme Islam. Spiritualisme kristen terjebak dalam fase-mental, dan karenanya memalsukan diri adalah realitas yang diberikan. Hasilnya adalah bahwa gerak-hati spiritual dalam agama-pura-pura ini

2 Tulisan berbahasa sansekerta3 Kumpulan aforisme, yakni pernyataan yang padat dan ringkas tentang sikap hidup atau kebenaran

umum

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 9: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

adalah penyaluran melalui sadisme, masokhisme, dan berzinah dengan saudaranya.

Menurut doktrin murni dari Huda4, atau bimbingan awal yang diikuti dari jaman bapak kita, Sayyiduna Adam, 'alaihissalam, pengetahuan terletak di tangan para nabi di jamannya masing-masing. Ketika pemerintahannya berakhir kemudian diteruskan kepada nabi berikutnya. Maksudnya, nabi adalah pintu kepada pengetahuan akan Allah. Itulah sebabnya mengapa selama enam ratus tahun di situ hidup tradisi kristen, dan setelah itu5 hanya ada sebuah tradisi yang dipalsukan yang penuh dengan keajaiban, stigmata6 dan perwujudan neurotik7 lainnya.

[...] Kristen harus diperiksa lagi dengan pikiran terbuka yaitu fantasi yang disebut agama kristen, dan melihat dengan berterus-terang pada organisasi yang terpecah dalam sekte-sekte di luar motivasi waras apapun, memahami setiap isyarat spiritualitas di luarnya dan mencoba mengurutkannya (misal kristen Zen dan kristen yoga yang dianjurkan oleh Jung8). Mereka harus melihat pada organisasi yang masih menggelinding melalui komitmennya untuk mendukung baik itu status quo maupun kekuatan revolusioner yang ingin menghancurkan status quo — sebuah agama yang pada tingkat populermerayakan dua ritual pusat dari keduanya dengan mengikatkan hadiah ke pohon cemara dan menggelindingkan telur dari atas bukit, yang pada tingkat intelektual, keduanya sama sekali sudah tidak ada lagi.

Pada akhirnya, kristen hanya disebut sebatas Eropa. Dan Eropa telah berakhir. Islam adalah dunia. Dan dunia masih belum berakhir. Dan walaupun kita dapat melihat tanda-tanda semakin mendekatnya akhir dunia, Nabi kita salalahu'alaihiwasalam membimbing kita dengan mengatakan:

“Jika Hari Akhir tiba pada anda ketika sedang menanam pohon — selesaikanlah menanamnya.”

Dan pohon yang sedang kita tanam adalah Islam.”

Yahudi dan kristen adalah kuffar

4 Petunjuk5 Setelah berlalu masa tersebut6 Keistimewaan pada tubuh yang menandakan suatu penyakit atau kemerosotan kesehatan7 Gangguan pada urat saraf8 Carl Gustav Jung

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 10: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Tidak menganggap yahudi dan kristen [nasrani] sebagai kuffar dapat menjadi kufr. Inikarena Allah telah mendeklarasikan bahwa yahudi dan nasrani adalah kuffar dalam Kitab-Nya. Allah telah berfirman,

(Orang-orang yahudi berkata, "Uzair itu putra Allah," dan orang-orang nasrani berkata, "Almasih itu) yakni Nabi Isa (adalah putra Allah,") Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka tanpa ada sandaran dalil yang mendukung perkataannya itu, bahkan (mereka meniru-niru) perkataan mereka itu meniru (perkataan orang-orang kafir yang terdahulu) dari kalangan nenek moyang mereka, karena menuruti tradisi mereka. (Semoga mereka dilaknat) dikutuk (oleh Allah, bagaimana) mengapa (mereka sampai berpaling) maksudnya bagaimana mereka sampai berani berpaling dari kebenaran, padahal dalilnya sudah jelas dan gamblang.

(Mereka menjadikan orang-orang alimnya) yang dimaksud adalah ulama-ulama yahudi (dan rahib-rahib mereka) para pendeta nasrani (sebagai tuhan selain Allah) karena para pengikut agama yahudi dan nasrani mengikuti mereka dalam halmenghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh-Nya (dan juga mereka mempertuhankan Almasih putra Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan) oleh kitab Taurat dan kitab Injil mereka (melainkan hanya menyembah) maksudnya mereka disuruh supaya menyembah (Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, Maha Suci Allah) lafal subhaanahu mengandung arti menyucikan Allah (dari apa yang mereka persekutukan).

(QS. At-Taubah ayat 30-31) Terjemah dan Tafsir Jalalain diambil dari aplikasi Ayat terbitan King Saud University, yang juga digunakan untuk terjemah dan tafsir ayat-ayat berikutnya di dalam buku ini.

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang mempertautkan sekutu dengan Allah adalah musyrikun. Di dalam ayat lain, Allah telah memberi kejelasan bahwa mereka adalah kuffar:

(Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu ialah Almasih putra Maryam.") yang mereka memandangnya sebagai Tuhan. Mereka ini ialah kaum yakobin, suatu sekte dari agama nasrani. (Qur’an 5, 17 dan 72)

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 11: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

(Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang) dari tuhan (yang tiga) artinya salah seorang dari tuhan-tuhanyang jumlahnya tiga dan dua orang lainnya yang dianggap tuhan ialah Nabi Isa beserta ibunya. Mereka yang berpendapat demikian adalah golongan dari orang-orang nasrani. (Qur’an 5, 73)

(Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israel melalui lisan Daud) yaitu Nabi Daud mendoakan/menyerapah mereka hingga mereka berubah ujud menjadi kera-kera; mereka adalah orang-orang dari kalangan Bani Israel yang menduduki tanah Ailah (dan Isa putra Maryam) yaitu Nabi Isa mendoakan/menyerapah mereka sehingga mereka berubah ujud menjadi babi-babi; mereka adalah orang-orang Bani Israel yang memiliki Al-Maidah/hidangan yang didatangkan dari langit. (Qur’an 5, 78)

(Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik dimasukkan ke dalam neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya) lafal Khaalidiina menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari lafal yang tidak disebutkan; lengkapnya mereka telah dipastikan oleh Allah subhanahuwata'ala untukmenjadi penghuni tetap di dalam neraka Jahanam untuk selama-lamanya. (Qur’an 98, 6)

Banyak ayat dan hadist mengungkapkan makna yang sama. Orang yang menolak pernyataan bahwa yahudi dan kristen yang tidak percaya kepada Rasul, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dan menyangkal beliau, adalah kuffar adanya, kenyataannya, menyangkal yang Allah telah firmankan. Menyangkal apa yang Allah telah firmankanadalah kufr. Jika seseorang ragu menganggap mereka sebagai kuffar, maka dia sendirijuga orang yang tidak beriman.

Bagaimana bisa seseorang mengklaim bahwa kita tidak harus berkata bahwa kristen kuffar, ketika mereka berkata bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga? Pencipta mereka telah mendeklarasikan bahwa mereka kuffar. Bagaimana bisa seorang Muslimtidak senang menyebut mereka kuffar ketika mereka sungguh telah berkata, “Jesus adalah anak Tuhan” atau “tangan Allah tergenggam,” dan “Allah miskin dan kami kaya”? Bagaimana bisa seorang Muslim tidak yakin menyebut mereka kuffar dan menerapkan kata tidak beriman kepada mereka secara umum, ketika mereka menggambarkan Rabb mereka dalam cara yang terkutuk dan menyalahi Allah?

Allah telah berfirman dalam Kitab-Nya:

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 12: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

(Mereka menginginkan) mengharapkan (supaya) merupakan mashdariyah (kamu bersikap lunak) bersikap lembut terhadap mereka (lalu mereka bersikap lunak) pula terhadapmu; diathafkan kepada lafal tudhinu. Seandainya dijadikan sebagai jawab dari tamanni yang tersimpulkan dari lafal wadduu, maka sebelum huruf fa diperkirakan adanya lafal hum. Yakni, seandainya kamu bersikap lunak terhadap mereka, maka mereka pun akan bersikap lunak pula terhadapmu. (Qur’an 68, 9)

Poin ini sangat penting, karena ini adalah niat yang tetap dari kuffar sehubungan dengan kita, dan itulah inti dari semua dialog Muslim-kristen. Mereka ingin kita berkompromi dengan mereka, tetapi kita tidak akan pernah melakukannya. Sebagai sebuah ilustrasi, C. M. Naim9 berkata:

“Tujuan dari dialog antar-iman antara Kristen dan Muslim pastinya tidak akan mengambil posisi yang ada di dalam Qur'an yang digunakan oleh Muslim: “Lakum Diinukum wa Liya Diin.” Ayat tersebut secara ekplisit dialamatkan kepada orang kafir, “kuffar”. Kristen bukanlah kafir, bukan, bahkan dalam pandangan Muslim yang paling absolutis. [...] Qur'an dengan jelas menempatkan Muslim, Kristen dan Yahudi pada posisi yang sama berkenaan dengan kemampuan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dalam pandangan Tuhan.”

Ini adalah palsu. Kuffar adalah para penghuni neraka Jahanam. Nabi, sallallahu ‘alayhi wa sallam, berkata, “Aku bersumpah dengan Dia yang menggenggam jiwaku, tak ada yahudi atau nasrani dari komunitas ini mendengar tentang aku — artinya dari komunitas orang-orang dari jaman Nabi, sallallahu ‘alayhi wa sallam, sampai Hari Penentuan — dan lalu tidak mengikutiku — atau berkata dia tidak percaya pada apa yang aku sampaikan — kecuali dia adalah penghuni neraka Jahanam.” (Sahih Muslim).

Allah berfirman di dalam Qur’an:

(Yaitu orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi) yaitu Nabi Muhammad salalahu'alaihiwasalam, (yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka) lengkap dengan nama dan ciri-cirinya (yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka

9 Cendekiawan Amerika, seorang sarjana sastra bahasa Urdu

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 13: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

segala yang baik) dari apa yang sebelumnya diharamkan oleh syariat mereka (dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk) yaitu bangkai dan lain-lainnya (dan membuang dari mereka beban-beban) maksudnya tanggungan mereka (dan belenggu-belenggu) hal-hal yang berat (yang ada pada mereka) seperti bertobat dengan jalan membunuh diri dan memotong apa yang terkena oleh najis. (Maka orang-orang yang beriman kepadanya) dari kalangan mereka (memuliakannya) yaitu menghormatinya (menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya) yakni Al-Qur'an (mereka itulah orang-orang yang beruntung). (Qur’an 7, 157)

Rasul, sallallahu ‘alayhi wa sallam adalah orang yang Nabi ‘Isa, ‘alayhi salam, putra Maryam, telah sampaikan kabar gembiranya. Sayyiduna ‘Isa, ‘alayhi salam, berkata, sebagaimana Allah telah firmankan dalam Qur’an,

(Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan sebelumku (yaituTaurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad, kepada orang-orang kafir (dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda (mereka berkata, "Ini) maksudnya apa yang didatangkannya itu (adalah sihir) menurut satu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun, artinya orang yang datang ini adalah penyihir (yang nyata") yang jelas. (Qur’an 61, 6)

Lebih jauh lagi, barang siapa mengklaim bahwa ada deen10 di muka bumi selain Islam, yang diterima oleh Allah, maka dia adalah seorang kafir dan tidak ada keraguan mengenai ketidak-berimanannya. Ini karena Allah telah berfirman dalam Kitab-Nya,

(Barang siapa mencari deen selain deen Islam, maka tidaklah akan diterima dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi) karena tempat tinggalnya ialah neraka di mana ia akan menetap di sana untuk selama-lamanya. (Qur’an 3, 85)

10 Istilah deen Islam adalah yang tepat sebab 'religion' memiliki konotasi yahudi-kristen

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 14: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Yahudi telah digambarkan sebagai orang-orang yang mendapat kemurkaan Allah. Itu karena mereka mengetahui kebenaran dan memilih untuk melawan kebenaran. Kristen telah digambarkan sebagai orang-orang yang tersesat. Ini karena mereka mencari kebenaran tetapi mereka disesatkan dari kebenaran. Mereka semua memiliki pengetahuan tentang Kebenaran dan mengenalinya, tetapi mereka mengubah naskah kitab-suci dan melawannya. Karenanya, mereka semua pantas mendapatkan kemurkaan Allah atas mereka.

Dalam kitab hukum al-Iqna`, di bagian tentang kemurtadan, penulis menyatakan:

“Orang yang tidak menganggap sebagai seorang yang tidak-beriman terhadap orang-orang yang mengikuti deen selain Islam, seperti kristen, atau orang yang meragukan ketidak-berimanan mereka atau orang yang menyetujui cara hidup mereka, maka orang itu adalah orang yang tidak beriman.”

Dan ia mengutip Ibn Taymiyya sebagai berkata,

“(Yang berikut ini adalah) seorang yang tidak beriman: siapapun yang meyakini bahwa gereja adalah rumah Allah yang di tempat itu Dia disembah atau orang yang berfikir bahwa apa yang yahudi dan kristen lakukan adalah tindakan peribadahan yang sah dari Allah dan ketaatan kepada-Nya dan Rasul-Nya, atau mencintai atau menyetujui apa yang mereka lakukan, atau membantu mereka untuk memiliki tempat-tempat semacam itu dan menegakkan deen mereka, sementara ia berfikir bahwa itu adalah sebuah cara untuk lebih mendekat kepada Allah atau beribadah kepada Allah.”

Dia juga menyatakan:

“Jika seseorang percaya bahwa mengunjungi yahudi dan kristen di tempat peribadahan mereka, adalah sebuah tindakan yang mendekatkan dirinya kepada Allah, maka dia adalah seorang yang murtad.”

Semua ini adalah bukti bahwa kristen dan yahudi adalah kuffar. Wajib bagi kita untukmempercayai ini, seperti halnya wajib bagi kita untuk mempercayai bahwa mereka akan menjadi penghuni neraka Jahanam. Ini adalah perkara yang tidak ada keraguan mengenainya. Dan pertolongan dicari hanya dengan Allah.

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 15: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Sebagaimana Qadi ‘Iyad dengan jelas nyatakan di dalam Dasar-dasar Islam11, wajib bagi Muslim untuk percaya bahwa Surga dan Neraka adalah nyata, bahwa keduanya adalah ada, disiapkan untuk orang-orang yang sengsara dan orang-orang yang bahagia. Juga wajib untuk mempercayai bahwa kuffar akan menjadi penghuni neraka Jahanam. Ini cocok dengan keyakinan kita bahwa Allah subhanahuwata'ala akan menghukum dengan neraka. Allah berfirman di dalam Qur’an:

(Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni bila Dia dipersekutukan) artinya tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan-Nya (dan Dia akan mengampuni selain dari demikian) di antara dosa-dosa. (Qur’an 4, 48)

MASALAH KRISTEN

Kristen berkata: “Jesus adalah Allah.” Dan apa yang kita pikirkan mengenai hal ini? Ini gila, itu adalah keanehan milik orang-orang yang dungu atau gila. Mereka ingin kita menjadi toleran atas pemikiran gila ini. Tetapi jika kita mentoleransi mereka, maka kita berbohong kepada mereka. Apa yang kristen benar-benar ingin dengar adalah bahwa agamanya omong kosong. Karena di lubuk hatinya yang paling dalam, dia tahu bahwa itu adalah penipuan. Kita harus menolong kristen keluar dari masalah mereka dengan mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah penipuan. Dialog kita dengan mereka [seharusnya] bukan seputar omong kosong perbandingan agama. Satu-satunya dialog adalah mengatakan kepada mereka setegas mungkin: “Tinggalkan agama palsumu dan jadilah seorang Muslim!” Ketika mereka melihat ketegasan kita, mereka akan meninggalkan omong kosong mereka. Tetapi jika kita memberikan validitas kepada omong kosong mereka, maka mereka akan menjadi lebih keras dan lebih keras lagi bersuara. Hasilnya mereka akan menjadi lebih buruk.

Kita boleh merasa kasihan kepada kristen tetapi kita hanya dapat menginginkan bagi mereka bahwa mereka meninggalkan agama tolol mereka secepat mungkin. Di situ ada ide kafir umum, di bawah label toleransi, bahwa kita seharusnya memperlakukan ide mereka mengenai tuhan sebagai sama nilainya dengan Tauhid kita. Tentu saja itu yang ingin mereka dengar. Tetapi ini tidak mungkin bagi kita. Kita tidak dapat dibandingkan dengan mereka. Kita tidak dapat menerima kitab-kitab mereka karena kita tahu kitab-kitab itu rusak. Kita tidak dapat menerima apa yang mereka pertautkandengan Allah. Kita tidak dapat menerima cara hidup mereka, atau moralitas mereka atau posisi hipokrit mereka atas riba. Orang-orang ini adalah musyrikun, seperti orang

11 Ataupun kitab lainnya yang membahas Tauhid seperti Al-Mursyidul Mu'in

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 16: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

yang menyembah batu atau matahari. Mereka memiliki teori tentang tuhan, yang mereka sebut misteri. Setidaknya mereka mengenali bahwa tidak seorang pun dapat memahami tuhan misterius mereka. Eropa bukanlah kristen. Eropa telah mencoba keluar dari kristenitas sejak Beethoven menulis simfoni-simfoninya. Sebagaimana Nietzsche katakan:

“‘Berperanglah dengan Roma12 sampai Titik Darah Penghabisan! Kedamaiandan pertemanan dengan Islam’: Dengan demikian berpendapat semangat bebas yang besar, jenius di antara para Kaisar Jerman, Frederick II. Apa? Apakah Jerman yang pertama kali memiliki kejeniusan, sebuah semangat bebas agar memandang segala sesuatu secara tepat? Saya tidak dapat mengerti bagaimana seorang Jerman dapat merasa sebagai kristen...”

Ini adalah semangat sejati dari orang Eropa. Bagaimana seorang Eropa dapat merasa dirinya kristen? Inilah sikap orang Eropa yang mendapat kesempatan untuk mengetahui Islam, merasakan bagaimana itu kristenitas. Pada inti Eropa, ada kebencian pada kristenitas. Beberapa abad yang baru saja berlalu, semua yang sudah mereka coba adalah keluar dari agama mengerikan ini. Muslim melihat pada kristen dengan rasa kasihan di bawah perintah Allah bahwa kita mengasihani mereka dalam bentuk yang Syariat katakan pada kita dengan memperlakukan mereka sebagai dzimmi dan ahli Kitab. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita menerima fantasi mereka atau Kitab-kitab mereka yang dipalsukan. Mereka adalah kuffar, dan yang terbaik yang kita inginkan bagi mereka adalah bahwa mereka meninggalkan kepercayaan palsu mereka dan menjadi Muslim. Tetapi pastinya kita tidak sama dengan mereka.

MASALAH YAHUDI

Yahudi datang dan berkata: “Allah diharuskan bagi kami. Kami adalah Orang-orang terpilih.” Ini bahkan lebih jahat karena mereka berkata Allah adalah Ahad tetapi segala sesuatu untuk mereka. Urusan kita dengan yahudi adalah riba dan kapitalisme. Ini selalu menjadi kasus yahudi dengan orang Eropa dan Muslim. Setiap orang mengetahui bahwa Rothschilds adalah yahudi dan bukan misteri bahwa yahudi dipandang sebagai pimpinan utama perbankan, bukan hanya di Eropa dan di Amerika tetapi juga di dunia Muslim, sebagaimana John Stuart Mill berkata:

12 Kristen

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 17: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

“Di negeri-negeri orang Islam, para bankir dan pedagang uang, kalau tidak Hindu, ya Armenia atau yahudi.”

Kapitalisme adalah agama moderen dan cara hidup kufr dan penting bagi kita untuk mengenali keseluruhan tingkat dan akibat dari bentuk perbudakan yang mendukungnya, artinya tenaga kerja atau warga negara yang menjadi buruh. Max Weber, seorang yahudi, menulis:

“...Kapitalisme yahudi adalah kapitalisme-paria13 spekulatif, keseluruhan kapitalisme puritan terdirikan dalam pengorganisasian warga negara yang dijadikan buruh.”

Yahudi juga bertanggung-jawab untuk marxisme. Marxisme adalah bentuk lain kapitalisme. Itu didasarkan pada ‘mempersamakan antara jual-beli dengan riba’. Marx menemukan ide nilai tambah, yang diterjemahkan olehnya sebagai riba, lalu diaberkata “jual-beli adalah riba”. Dengan demikian dia membelokkan arah dari revolusisosialis dengan tujuan antikapitalis, menjadi sebuah keanehan. Marx menulis:

“Baik itu riba maupun perdagangan, memanfaatkan berbagai macam aneka [barang yang] diproduksi. Mereka [riba dan perdagangan], tidak memproduksinya, tetapi menyerangnya dari luar.”

Antisemitisme adalah bom-asap14 mereka. Tetapi keyahudian mereka bukanlah urusankita, urusan kita adalah perbankan dan banyak bankir nyatanya adalah yahudi. Kita tidak peduli apakah mereka yahudi atau bukan. Kita berperang, dengan perintah Allah, dengan dunia mereka. Kita adalah musuh mematikan dari kapitalisme. Jadi, jika mereka tidak suka disebut yahudi, cukup bagi kita menyebut mereka ‘bankir’.

Yahudi pastinya telah menjadi pelindung Deklarasi Hak Asasi Manusia — setidaknyayahudi Perancis Rene Cassin dipandang sebagai salah seorang bapak-pelopornya — tetapi yahudi tidak memandang umat manusia lainnya sebagai saudara mereka. Itulah sebabnya mengapa Maimonides15 mendorong yahudi untuk mempraktekkan riba terhadap non-yahudi, karena, dia beralasan, riba hanya dilarang jika dipraktekkan di antara yahudi. Karl Marx muda, seperti Luther, awalnya melawan riba tetapi

13 Golongan masyarakat yang terendah atau hina-dina14 Untuk menyembunyikan kegiatan yang sebenarnya15 Filosof yahudi

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 18: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

kemudian menyerah. Penting untuk mengingat bahwa ibu-bapanya Marx berasal dari keluarga rabbi yahudi. Dia adalah salah seorang dari mereka dan dia menulis:

“Apa itu cara memuja sekular dari Yahudi? Riba. Apa itu Tuhan sekuler? Uang.”

Marx, sendiri secara sosial bebas dari keharusan menjadi seorang yahudi dengan adanya persamaan masyarakat yang terlepas dari apa agamanya, termasuk yudaisme, ia memberikan nasehat ini:

“Persamaan masyarakat atas [agama] Yahudi [dan agama lainnya], adalah persamaan masyarakat dari Yudaisme.”

Kenyataannya adalah bahwa mereka dikutuk atas riba yang mereka praktekkan. Riba adalah kekuatan palsu mereka, tetapi mereka mengetahui bahwa cepat atau lambat orang-orang akan menyadari apa yang mereka lakukan dan kemudian mereka akan menginginkan bahwa Muslim sebagai pihak yang memberikan keadilan. Seperti kita ketahui, kristen menunjukkan sedikit sekali pengekangan ketika tiba kepada pemberian vonis kepada yahudi untuk perbuatan riba mereka. Setidaknya yahudi mengetahui bahwa mereka selalu menikmati perlakuan baik di bawah [pemerintahan]Muslim karena kita menerapkan kasih-sayang dari Hukum Dzimmi kepada mereka.

Sombart menulis bahwa “mereka adalah para penemu kapitalisme moderen” dan “takkan ada kapitalisme moderen, takkan ada budaya moderen, tanpa ada penyebaran Yahudi di negeri-negeri Utara.” Dia memandang bahwa untuk alasan ini mereka telahdibenci dan diusir di mana pun mereka hadir: “Peristiwa pertama untuk diingat, sebuah peristiwa yang terjadi di tingkat dunia, adalah pengusiran Yahudi dari Spanyol(1492) dan dari Portugal (1495 and 1497). Harusnya jangan pernah dilupakan bahwa hari sebelum Columbus berlayar dari Palos untuk menemukan Amerika (3 Agustus 1492), ketika 300 ribu orang Yahudi dikatakan telah berpindah dari Spanyol...” “Di Abad Kelimabelas, Yahudi diusir dari kota-kota perdagangan penting di Jerman: Cologne (1424-1425), Augsburg (1439-1440), Strasbourg (1438), Erfurt (1458), Nuremberg (1498-1499), Ulm (1499), Regensburg (1519). Di Abad Keenambelas, nasib yang sama menimpa mereka di sejumlah kota-kota di Italia; mereka dikeluarkandari Sicily di tahun 1492, dari Naples di tahun 1540-41, dari Genoa dan Venesia di tahun 1550.” Sebaliknya kedatangan yahudi telah dipertautkan dengan tibanya kapitalisme: “Pembangunan ekonomi Belanda di akhir abad Keenambelas ditandai

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 19: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

dengan kebangkitan besar kapitalisme. Orang-orang Portugis pertama, Marranos16 bermukim di Amsterdam tahun 1593.” Dan contoh lain: “Kejayaan singkat Antwerp sebagai pusat perdagangan dunia dan sebagai Bursa bertepatan dengan kedatangan dan kepergian Marranos.”

Persoalan yahudi bukanlah persoalan rasial atau agama. Mereka seperti menyajikan persoalan tersebut dalam cara ini, tetapi ini tidak benar. Satu-satunya persoalan yahudi adalah riba. Dan kasus melawan yahudi adalah yang Allah dan Rasul-Nya telah deklarasikan perang pada para pelaku riba. Karl Marx, dalam bukunya mengenai persoalan yahudi, menyebutkan hujjah penting pada poin yang sama: riba. Keseluruhan ide toleransi di Eropa dihadirkan di sekitar poin yang sama: riba. Dalam kasus ini ia terhubung bukan hanya kepada yahudi tetapi juga kepada para kalvinis, yang merupakan kristen Eropa pertama yang secara terbuka membela praktek riba.

Ketika di bulan Desember 1789 parlemen Perancis mengajukan pertanyaan mengenaistatus non-katolik di bawah rejim baru, tidak terhindarkan bawah seseorang akan menanyakan jika hal ini menyertakan yahudi, yang juga dipandang sebagai bangsa lain. Seorang wakil dari kaum bangsawan Paris yang secara umum bersekutu dengan bangsawan liberal dan yang mendukung yahudi, Clermont Tonnerre, berhujjah sebagai berikut:

“Riba tidak diperintahkan oleh hukum mereka; pinjaman berbunga diharamkan di antara mereka dan dibolehkan dengan orang selain mereka... Riba ini sangat tepat dikecam, adalah hasil dari hukum kita sendiri. Orang yang tidak mempunyai apapun kecuali uang, hanya dapat bekerja dengan uang: itu jahat17.”

Anggota parlemen lain, Abbé Maury membalas kepadanya:

“Yahudi tidak pernah menjalankan kegiatan apapun selain memperdagangkan uang; mereka telah menjadi bencana di provinsi-provinsi yang menjalankan pertanian... Di Alsace mereka memegang 12 juta agunan atas lahan. Dalam sebulan, mereka menjadi pemilik setengah dari provinsi ini; dalam sepuluh tahun, mereka sudah menaklukkan semuanya, dan provinsi tidak akan menjadi apapun kecuali koloni yahudi. Orang merasakankebencian kepada Yahudi yang cepat atau lambat segera meledak sebagai

16 Yahudi Spanyol Portugis17 Pengecaman tersebut

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 20: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

hasil dari tindakan memperkaya18 diri tersebut. Untuk keselamatan mereka sendiri kita harus menjadikan hal ini sebagai persoalan yang harus diselesaikan.”

Dan lagi, anggota parlemen lain, Charles Louis Victor, Prince de Broglie, berhujjah membela yahudi di Alsace dengan cara berikut:

“Kehadiran mereka sekarang dapat dipandang sebagai ketidakberuntungan bagi provinsi ini dan sebagai salah satu dari penyalahgunaan yang paling menekan untuk mengobati dalam cara yang manjur, sebagaimana yang dituntut oleh daftar-ajuan saya. Berangkat dari penjelasan ini, bahwa Yahudi di Alsace, dengan mengakumulasi pinjaman dan bunga, membangkrutkan banyak pemilik lahan dan petani, dan masih tersisa di saat ini para kreditur untuk jumlah yang besar dari sejumlah besar warga negara di Alsace, sayangnya dipandang oleh rakyat sebagai musuh alami terhadap orang-orangyang kekerasan dibolehkan.”

Akhirnya, setelah beberapa diskusi yang ribut mengenai yahudi, Majelis Nasional mengambil suara di bulan September 1791, untuk mengatur situasi dari semua komunitas yahudi. Adrien Jean François Duport mengajukan mosi:

“Karenanya saya meminta agar dekrit penundaan ditarik kembali dan bahwa dekrit tersebut dideklarasikan sehubungan dengan yahudi bahwa mereka akan mampu menjadi warga negara yang aktif, seperti halnya warga dunia lainnya, dengan memenuhi syarat-syarat yang disebutkan oleh Konstitusi. Saya percaya bahwa kebebasan untuk beribadah tidak lagi mengijinkan perbedaan apapun untuk dibuat di antara hak politik warga negara berdasarkan keyakinan mereka dan saya juga percaya bahwa yahudi menjadisatu-satunya pengecualian untuk ikut merasakan hak-hak ini, sementara penyembah berhala, orang Turki, Muslim, bahkan orang Cina, pendeknya manusia dari semua sekte, diakui hak-haknya.”

Beginilah caranya bagaimana hujjah disimpulkan dan inilah caranya bagaimana yahudi memperoleh hak-hak mereka. Tetapi tidak perlu waktu lama untuk menyadari bahwa hak-hak baru yang diperoleh yahudi untuk memiliki properti dan diikutsertakan dalam semua usaha perdagangan tidak mencegah yahudi dari melanjutkan praktek riba, sebagaimana yang mereka lakukan hari ini.

18 Lewat jalan memperdagangkan uang

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 21: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Yahudi telah mencoba membenarkan, dengan keharusan sejarah, keterlibatan mereka dengan riba. Mereka berkata bahwa mereka dipaksa oleh keadaan. Mereka terpaksa karena mereka tidak dibolehkan memiliki lahan dan terlibat secara penuh dalam usaha perdagangan. Jika ini benar, yahudi, yang sudah dikenal sebagai sifat alami riba, sudah sejak lama meninggalkan riba ketika hak-hak penuhnya diperoleh. Banyaknya bankir yahudi saat ini, meniadakan kemungkinan ini. Kebenarannya adalah bahwa setidaknya sejak Maimonides, praktek riba telah diperintahkan kepada yahudi sebagai cara memperoleh kekuatan ekonomi.

Sekarang pertanyaannya adalah, akankah kita mentoleransi riba? Jawabannya tidak. Kita tidak akan mentoleransi riba. Tidak peduli apa yang akan dikatakan oleh para ekonom. Riba adalah kejahatan dan ketika terbuka selubungnya, semua bankir akan dihukum. Ini bukan intoleransi tetapi keadilan.

KUFFAR INGIN KITA MENGIKUTI AGAMA MEREKA

Allah berfirman dengan sangat jelas mengenai kristen dan yahudi di dalam Qur’an. Yahudi dan kristen hanya ingin kita untuk mengikuti mereka dalam kufr mereka dan mereka tidak akan mentoleransi kita sampai kita mengalah kepada kufr mereka. Dengan kata lain, toleransi mereka terhadap kita adalah palsu:

(Orang-orang yahudi dan kristen tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka) maksudnya agama mereka. (Qur’an 2, 120)

Garis depan politik dari keseluruhan fantasi esoterik dan pemisahan yang tersirat antara domain esoterik dan eksoterik, adalah filosofi hak-asasi manusia dan ungkapanPBB di bawah motto berikut: ‘semua agama adalah sama dalam nilai’ dan ‘persaudaraan umat manusia’. Di bawah filosofi ini, agama dikurangi menjadi prinsip-prinsip keyakinan (baik itu teologi atau tidak-berteologi) dan dipraktekkan semata-mata di dalam parameter gereja, sinagog, atau masjid dan di dalam kebiasaan pribadi. Islam adalah, dalam filosofi mereka, dihapuskan. Inilah sebabnya mengapa filosofi ini bertentangan dengan Islam. Dijadikan sebagai kebiasaan yang baik oleh pengarang modernis untuk membicarakan hak-asasi manusia dalam Islam, mencoba melukiskan Islam sebagai agama moderen. Dalam kedunguan mereka, para pengarang ini tidak dapat memahami doktrin batiniah dan konsekuensi politik dari hak-asasi manusia. Masih nampak sebagai kebaikan di dalam kelompok Muslim

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 22: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

tertentu yang terpapar oleh penyimpangan esoterik, untuk menunjukkan bahwa Islam adalah moderen dengan cara melekatkannya pada hak-asasi atau membela isu-isu Muslim di bawah doktrin hak-asasi. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang merekabela adalah kufr se-kufur-kufurnya dalam istilah ayat Qur'an di atas: “hingga kamu mengikuti millah mereka”.

Dalam prakteknya, penerapan Deklarasi Hak Asasi Manusia kepada bangsa-bangsa Muslim, yakni semua bangsa Muslim yang menganut Piagam PBB, telah mendirikan penindasan kepada Hukum Islam baik itu dengan cara menggantikan, mengurangi atau menunda penerapannya. Inilah di mana istilah-istilah seperti modernisme, esoterisisme dan Mahdi-isme memperoleh dimensi tambahan dan sebuah keselarasan kebatinan. Namun kegagalan esoterisisme selalu terjadi dan sama namanya, yakni ketidakmampuan memahami apa itu Islam dan apa sumber kekuatan Islam: “laa haula wala quwwata illa billah.” Ini adalah alasan lain untuk berbesar harapan: kafir tidak dapat memahami kekuatan Islam.

Dzimmah

Dzimmah adalah kontrak konsesi yang dibuat dengan non-Muslim yang hidup di bawah Hukum Islam. Kata dzimmi sebenarnya bermakna ‘orang yang dilindungi’. Perlembagaan ini didirikan oleh Sunnah Rasul, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dengan otoritas Qur’an.

Di tahun 628, Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, yang mengambil kesempatan dari perjanjian Hudaibiyah dengan warga Makkah, menyerbu oasis Khaybar yang terletak seratus empatpuluh kilometer di barat-daya Madinah dan diolah oleh suku yahudi. Para penyerang Muslim tiba di oasis di malam hari dan di pagi harinya menyerang para petani saat mereka mulai berladang. Hutan palem mereka dibakar. Setelah bertahan sebulan setengah dari pengepungan, para penghuni menyerah di bawah istilah perjanjian yang dikenal sebagai ‘dzimmah’. Berdasarkan perjanjian ini, Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, membolehkan yahudi untuk melanjutkan pengolahan oasis mereka, dengan syarat bahwa mereka menyerahkan pada beliau setengah dari hasil produksi; beliau juga memberikan hak untuk memutus perjanjian dan membuang mereka kapanpun beliau ingin. Sesudah itu, semua yahudi dan komunitas kristen di Arabia tunduk kepada Muslim di bawah istilah dzimmah, sama dengan yang diberikan di Khaybar. Kaum tani diharapkan menyediakan bantuan dan

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 23: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

perbekalan bagi pasukan Muslim dan membayar upeti dalam uang atau komoditas yang difungsikan sebagai uang, yang diketahui sebagai Jizyah, untuk dibagikan di antara Nabi dan para pengikut beliau berdasarkan hal-ihwal dari penaklukkan. Sebagai tambahan, mereka harus menyediakan sebuah area di dalam sinagog atau gereja, jika diminta oleh Muslim.

Dzimmah menetapkan sifat dasar hubungan antara Muslim dan kuffar. Entah itu kita perangi mereka atau kita menjadi pemenang dan mereka menjadi penduduk setempat yang ditaklukkan, yang melayani kita karena kita mendorong mereka kepada Deen Islam dengan cara bujukan yang terus-menerus. Perjanjian, atau dzimmah, wajib untuk dihormati, sambil tetap diingat bahwa perjanjian tersebut maksudnya adalah menetapkan hubungan antara dua pihak yang tidak sama. Inilah inti dari hubungan tersebut. Kita di atas dan mereka di bawah. Orang-orang yang membayar Jizyah diperlakukan sebagai dzimmi dan dibolehkan untuk hidup dan bekerja, di bawah syarat-syarat tertentu, di Darul-Islam. Syarat-syarat ini termasuk: tidak ada pembangunan dari tempat ibadah baru; tidak ada perbaikan atas tempat ibadah lama (bahkan jika tempat-tempat itu dihancurkan oleh Muslim); tidak ada kepemilikan atassenjata; tidak ada penyebaran adat-istiadat dan iman mereka; tidak ada ibadah di tempat umum; tidak boleh berpakaian seperti Muslim atau memakai cincin stempel; tidak boleh menunggang kuda dengan pelana dan tali-kekang; dan tidak mendirikan rumah di lingkungan Muslim.

Uraian berikut adalah berbagai macam ragam keadaan mengenai dzimmi di dalam Islam. Keadaan tersebut menghasilkan-ulang sifat dasar dan fakta bahwa dalam hubungan ini, tujuannya adalah mereka akhirnya menjadi Muslim, yang merupakan tujuan kita dengan mereka.

Kasih sayang dari menganggap remeh non-Muslim ini, yang ditimbulkan pada dzimmi dengan jelas direfleksikan dalam teks berikut dari Ghazi ibn al-Wasiti, yang diberi judul Sebuah jawaban bagi dzimmi dan orang-orang yang mengikuti mereka.

Khalifah ‘Umar ibn ‘Abdalaziz (717-720) kepada para Gubernur:

“‘Umar ibn ‘Abdalaziz, pimpinan Bani Umayyah, menulis kepada para perwiranya-nya di berbagai provinsi sebagai berikut: ‘Umar menyampaikan salam. [...] Saya telah mendengar beberapa Muslim di waktu yang telah lalu,bahwa ketika mereka tiba di negeri tertentu, non-Muslim mendatangi mereka

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 24: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

dan meminta mereka untuk membantu dalam urusan-urusan pemerintahan dan urusan pencatatan-keuangan, karena Muslim ahli dalam mencatat keuangan, dalam pengumpulan pajak, dan dalam menjalankan urusan-urusanbisnis. Tidak ada kemakmuran, dan juga tidak ada pengelolaan yang sejati ketika seseorang menggunakan sebagai alat dari apapun yang membuat marah Allah atau Nabi-Nya. Memang, itu masa yang telah berlalu — Allah telah memusnahkannya — ketika seseorang tidak tahu tentang seorang gubernur, yang, memerintahkan seseorang yang hidup di provinsinya terhubung dengan agama apapun selain Islam, tidak mengunjunginya denganhukuman yang patut dicontoh. Untuk penghapusan pemerintahan mereka sendiri, dan mereka telah mencapai kedudukan yang rendah yang dengan kedudukan itu Allah telah turunkan mereka, sebagai suatu penghinaan dan kemunduran. Marilah kalian semua menuliskan kepadaku apa yang telah dia lakukan di provinsinya.’

“Dia memerintahkan bahwa baik itu yahudi dan nasrani seharusnya dilarang menunggangi hewan dengan pelana; bahwa tidak seorang pun dari warga ‘Dzimmi’ boleh memasuki pemandian umum di hari Jumat, kecuali setelah waktu shalat. Dia memerintahkan, lebih jauh lagi, bahwa seorang penjaga harus diutus untuk mengawasi baik itu yahudi maupun nasrani kapanpun mereka menyembelih hewan, sehingga penjaga tersebut dapat menyebut nama Allah dan Nabi-Nya (pada penyembelihan itu). Gubernurnya di Mesir, Hayyan, menulis padanya: ‘Wahai Amirul Mukminin! Jika semuanya berjalan sebagaimana yang terjadi di Mesir, semua ‘Dzimmi’ akan segera menjadi Muslim dan kemudian kita berhenti mendapat uang (pajak) dari mereka.’ Kemudian ‘Umar menitahkan kepada seorang utusan yang kuat, sembari berkata: “Pergilah ke Mesir dan hukumlah Hayyan dengan tigapuluhcambukan pada kepalanya sebagai hukuman untuk apa yang telah dia tulis, dan katakan padanya sebagai berikut: ‘Camkan, Wahai Hayyan; siapapun yang telah menjadi Muslim, jangan pungut Jizyahnya. Saya hanya ingin bahwa keseluruhan gerombolan mereka akan menjadi Muslim. Sungguh! Allah mengutus Muhammad, sallallahu ‘alayhi wa sallam, sebagai penyampai ajaran, bukan sebagai pengumpul-pajak.’”

KEMURAHAN-HATI DARI DZIMMAH

Dalam cerita Umar ini, jelas bahwa niat dari dzimmah bukanlah untuk mengumpulkan pajak tetapi untuk membuat orang-orang ini menjadi Muslim dengan cara terbaik yang Allah telah tentukan untuk mereka: penghinaan dan perendahan-diri

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 25: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

di hadapan Muslim. Ada kasih sayang di dalam keseluruhan situasi dzimmah — dan itu adalah bagian dari perintah Allah. Hal ini diungkapkan dengan baik oleh Ibn Naqqash al-Maliki, ahli hukum Maliki dari Mesir, dalam Fatwa-nya mengenai Kondisi Dzimmi:

Maksud Jizyah : Maklumat Khalifah al-Amir ibn-Ahkam Illah (1101-1130):

"(Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada Hari Akhir) jika tidak demikian niscaya dari dahulu mereka sudah berimankepada Nabi salalahu'alaihiwasalam (dan mereka tidak mengharamkan apa yangtelah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya) seperti khamar (dan tidak beragama dengan agama yang benar) yakni agama yang telah ditetapkan oleh Allah yang mengganti agama-agama lainnya, yaitu agama Islam (yaitu orang-orang) lafal alladziina pada ayat ini berkedudukan menjelaskan lafal alladziina padaawal ayat (yang diberikan Alkitab kepada mereka) kepada orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani (sampai mereka membayar jizyah) kharaj yang dibebankan kepada mereka untuk membayarnya setiap tahun (dengan patuh) lafal yadin berkedudukan menjadi hal/kata keterangan, artinya, secara taat dan patuh, ataumereka menyerahkannya secara langsung tanpa memakai perantara atau wakil (sedangkan mereka dalam keadaan tunduk) yaitu patuh dan taat terhadap peraturan/hukum Islam. (Qur’an 9:29) maksudnya ayat ini adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah. Karena dalam hukum agama, diperintahkan penyertaan semua kafir dalam pembayaran Jizyah, tetapi dengan pengecualian orang-orang yang tidak mampu; dan wajib untuk mengikuti halini, yang telah digariskan oleh Islam.”

Kemudian beliau menyajikan gambaran yang jelas dari hubungan yang didirikan di antara dua pihak:

“Malik ibn Anas berkata bahwa tidak benar bagi Muslim mengajarkan huruf Arab ataupun yang lainnya kepada kristen. Lebih jauh lagi, Muslim seharusnya tidak menempatkan anak-anaknya di sekolah-sekolah asing untuk mempelajari alfabet (bahasa) selain bahasa Arab. [...] Ketika seorang dzimmi bersin, Muslim seharusnya tidak berkata, ‘semoga Allah memberkahimu’ tetapi ‘semoga Allah membimbingmu kepada jalan yang benar! atau ‘semoga Dia memperbaiki keadaanmu.’

Jika seorang dzimmi melakukan kejahatan persetubuhan dengan perempuan Muslim yang menyetujuinya, pendapat terbagi menjadi apakah perjanjian

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 26: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

menjadi batal atau tidak. Sebaliknya jika, dia memaksa perempuan itu, sejauh pengetahuan saya tidak ada ketidaksetujuan dan sejauh orang tersebutdipertimbangkan, perjanjiannya diakhiri. Dalam hal ini perjanjian dari sebagian besar dzimmi Mesir dibatalkan, karena mereka menghina Muslim dan mengatur, dalam satu atau lain cara, kejahatan persetubuhan dengan perempuan Muslim. Selebihnya, Allah Yang Maha Mengetahui. Jika dzimmimenolak untuk membayar Jizyah, maka perjanjiannya (dzimmah) putus dan semua harta-bendanya boleh dirampas. Jika dia menghina Nabi, dia harus dihukum mati. Boleh ditanyakan apakah dia mau terlepas dari hukuman matidengan memeluk Islam. Walaupun ada dua pendapat mengenai hal ini, nampak bahwa kapanpun seorang dzimmi dihukum mati untuk pelanggaran perjanjian, dia dapat terlepas dari hukuman berat dengan memeluk Islam. Jika dia membeli seorang budak Muslim atau mushaf Qur’an, dia akan dihukum.

Malik ditanyai pertanyaan berikut mengenai kitab-kitab yang memuat Pentateuch19 dan Injil: “Apakah anda berfikir bahwa dibolehkan menjual buku-buku tersebut kepada yahudi dan nasrani?” “Perhatikanlah,” dia menjawab, “pertama, dapatkah seseorang yakin bahwa naskah-naskah tersebut adalah betul-betul Taurat dan Injil? Sekalipun iya betul, saya tidak berfikir bahwa kita seharusnya menjual kitab-kitab itu, atau menerima pembayaran dari penjualannya.” Ulama lain juga berpendapat bahwa, sejak Islam membatalkan agama-agama yang telah lalu, tidak dibolehkan menjual buku-buku itu kepada orang yang mempercayai ajaran di kitab-kitab itu dan yang tidak mengenali Qur’an, yang telah menggantikan kitab-kitab itu, bahkan jika kitab-kitab itu adalah Pentateuch dan Injil yang sebenarnya; tetapi ini juga tidak dapat diterima, karena tidak ada cara mengetahui naskahyang otentik, karena Allah telah berfirman: “Mereka merubah Taurat dan Injil.” (18: 510-12)

Terhubung dengan hadist tersebut, bahwa Nabi membuat deklarasi berikut: “Tidak ada gereja yang dibangun di tanah Muslim, dan yang sudah runtuh tidak akan diperbaiki.” Hadist lain yang dikutip dengan nama beliau, salalahu'alaihiwasalam: “Tidak ada gereja di bawah Islam.” Umar ibn al-Khattab, radiyallahu'anhu, memerintahkan bahwa setiap gereja yang tidak ada sebelum berkembangnya Islam harus dibongkar dan dia melarang membangun yang baru. Dia juga memerintahkan bahwa tidak boleh ada salib yang nampak di luar gereja, kalau tidak, salib itu akan dipatahkan memakai kepala orang yang membawanya. Urwat ibn Naj memerintahkan

19 Lima buku pertama dari kitab Perjanjian Lama

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 27: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

untuk menghancurkan semua gereja di San’a (Yaman). Ini adalah hukum dari ‘ulama Islam. ‘Umar ibn ‘Abdalaziz bahkan bertindak lebih dari ini dan memerintahkan untuk meninggalkan baik itu gereja maupun kapel yang berdiri di mana pun, baik itu yang sudah lama berdiri ataupun yang baru saja dibangun. Itu sudah biasa, ucap Hasan al-Basri, seorang Sufi besar dan ahli hukum, menghancurkan gereja yang lamaatau yang baru di negeri manapun.

"‘Umar ibn ‘Abdalaziz juga mengeluarkan dekrit yang melarang kristen dari mengeraskan suara ketika bernyanyi di gereja mereka, karena suara-suara ituadalah nyanyian pujian yang paling tidak disukai oleh Yang Maha Tinggi. Terlebih lagi, dia melarang mereka dari memperbaiki bagian-bagian tempat ibadah mereka yang rusak. Mengenai hal terakhir ini ada dua pendapat. Jika mereka melapisi bagian yang rusak itu dari luar, ucap al-Istakhari, maka mereka harus dicegah dari melakukan hal itu, tetapi jika mereka hanya memperbaikinya di dalam, bagian yang merupakan jatah mereka, maka hal ini dapat ditoleransi. Tetapi, Allah Yang Maha Mengetahui.”

Selama kristen dan yahudi dijaga di bawah dzimmah, Muslim selamat dan dzimmi terlindung dari diri-mereka sendiri. Ini harus dipandang sebagai bandingan dengan perlakuan atas warga Palestina oleh yahudi di Israel. Anda dapat melihat bahwa sekarang Muslim dipermalukan tetapi tanpa Syariat apapun yang menyediakan kasih-sayang. Perlakuan kita pada orang dzimmi, ketika dibandingkan dengan apa yang kuffar lakukan pada kita, adalah lembut.

Kewajiban Jihad

Kita hidup di sebuah jaman ketika perang dan agama tidak dapat dihubungkan satu sama lain. Hanya tujuan politik yang boleh menjadi sebab sah untuk berperang dan ini tidak ada hubungannya dengan Allah. Sebaliknya dalam Islam, Allah adalah satu-satunya alasan sah untuk Jihad. Beginilah seharusnya orang memandang Jihad.

Pertama, ide perang agama selalu ditafsirkan sebagai pertarungan ideologi antara katolik dan protestan atau Muslim dan yahudi, dll. Dengan mempertimbangkan kejiwaan dan kepribadian yang dengannya agama dipandang hari ini, perang agama dipandang sebagai metode ekstrim dari bujukan agama. Perang tersebut selalu dipandang sebagai reaksi ekstrimis di dalam sebuah tatanan, yaitu tatanan kapitalis. Mengapa mereka harus berperang, itu akan ditanyakan, jika kita semua hidup di

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 28: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

dalam demokrasi di dalam konstitusi kapitalis? Realitas tersebut, sebagaimana dipandang dalam Islam, sangat berbeda. Tidak ada agama lain hari ini, hanya ada satu: kapitalisme. Melawan kapitalisme hanya ada satu kekuatan: Islam. Faktanya bahwa perang antara Islam dan kapitalisme tidak terhindarkan dan hal itu tidak dapat dirubah karena Allah dan Rasul-Nya telah mendeklarasikan perang ini sebagaimana disebutkan dalam Qur’an. Apa yang kita maksudkan dengan perang agama hari ini adalah bahwa kita, hamba-hamba Allah — Muslim — menjalankan perintah-Nya untuk memerangi riba dan sistimnya: kapitalisme. Kita melakukannya semata-mata karena Allah. Perintahnya adalah final dan abadi. Tidak akan pernah ada kata damai, karena tidak seorang pun dapat mengubah Hukum Allah.

Sekarang karena agama telah dikurangi menjadi sebatas persoalan pribadi, orang tidak dapat membuat perang melawan kristen, sebagian karena sangat sedikit yang tersisa, tetapi yang terpenting karena mereka telah kehilangan agama mereka sendiri. Orang dapat beralasan bahwa satu-satunya cara kristen dapat mengembalikan praktekagamanya adalah dalam Islam, sebagai dzimmi. Contoh, yahudi tidak pernah merasa lebih bahagia melebihi kebahagiaan di bawah pemerintahan Muslim. Jika mereka ditinggalkan sendiri, atau di bawah pemerintahan kristen, maka pembunuhan berencana dan kesengsaraan akan mendatangi mereka. Kapitalisme telah menjadi agama sejati karena ia menghendaki dan memaksakan perintah serta hukumannya di bawah aturan keras masyarakat dan pemerintahan personal yang mempengaruhi keseluruhan hidup jauh lebih dalam, ketimbang bujukan agama. Yang paling menjadi bukti adalah bahwa tidak masalah apakah anda yahudi, atau kristen atau budha, apakah anda hidup di republik sekuler Perancis atau di tempat yang disebut ‘republik Islam Iran', mereka semua hidup di bawah jenis ekonomi dan tatanan masyarakat yang sama . Ketika tiba pada ilmu-ekonomi, agama bukan masalah, kecuali dari sudutpandang marketing, seperti ‘bank Islam’ dan ‘pasar saham Islam’ atau omong kosong lain yang serupa.

Islam senantiasa berperang melawan kapitalisme. Bagi Muslim ini adalah perang semata-mata karena Allah saja. Perang tersebut datang langsung dari perintah-Nya dan kemenangan yang penghabisan adalah milik-Nya. Peperangan adalah setua umur masyarakat itu sendiri. Praktek Jihad oleh Muslim tidak bermakna bahwa kuffar tidakmelawan. Kuffar juga melawan tetapi mereka melakukan itu untuk tujuan lain; kita hanya dapat berperang karena Allah semata, sementara kuffar akan melakukannya untuk tujuan apapun. Kewajiban berjihad pada Muslim, adalah komitmen yang hidup

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 29: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

untuk keadilan. Jihad ketika dijalankan dari Darul-Islam selalu menang. Tetapi apa yang kurang yang meninggalkan banyak Muslim amat bingung dan kehilangan kekuatan setelah mereka memenangkan perang?

Di abad ke-20, Muslim telah dikunci dalam genggaman perang yang dirancang dan ditenagai oleh non-Muslim. Hasilnya adalah Muslim menemukan diri mereka di medan-perang yang dipilih bagi mereka oleh orang lain, yang didorong oleh ilusi kekuatan yang tidak mengancam fondasi yang sesungguhnya dari pemerintahan kuffar. Dalam Ring-nya Wagner, Siegmund mampu melawan dan menang terhadap siapapun berkat senjata yang baru ditemukan — setiap orang dapat dikalahkannya kecuali orang yang membuat senjata. Dengan senjata buatan Eropa dan Amerika yangdengan mudah dijejalkan kepada kelompok-kelompok Muslim dan negara-negara yang menerima, ini hanya mampu memerangi peperangan lokal tertentu yang dapat diintensifkan atau dibuat tidak intensif sesuai kehendak; tetapi sebuah kehendak mengecewakan bagi orang-orang yang benar-benar terlibat, sangat jauh dari Islam. Pertanyaannya tidak pernah dikedepankan: siapa orang-orang yang tidak dapat kita lawan menggunakan senjata itu? Jawabannya adalah orang yang menjual senjata itu kepada kita. Dengan demikian abad ke-20, perjuangan Muslim merupakan refleksi dari disintegrasi politik dan dapat didefinisikan sebagai pemberontakan regional yangdilokalisasi, sering hanya bersifat nasionalis dan terkadang nihilisme bunuh diri yang sangat menyedihkan, itu tidak mengancam cara hidup universal kafir.

Perjuangan nasionalis berdasarkan definisi dan tujuan, adalah sesuatu yang sangat berbeda dari Jihad. Buktinya adalah bahwa pemenang nasionalis, kendatipun sangat heroik dan luar biasa, dengan cepat tergesa-gesa menyerah di pintu IMF untuk sebuahpinjaman; sebuah pinjaman riba yang sama sekali tidak ada rasa nasionalitasnya — dibuat dalam uang kertas asing fiksi — dan tidak ada nilai Islamnya sama sekali. Nasionalisme dan statisme membajak kemungkinan sarana perjuangan lain di luar arena peperangan konvensional. Inilah sesuatu yang telah diatasi sejak lama oleh orang Eropa. Menjelang abad keenambelas kekuatan Eropa yang muncul telah menemukan bahwa lebih mudah (atau setidaknya lebih menguntungkan) untuk membuang mata-uang kertas mereka yang busuk ke tempat bangsa lain, ketimbang menaklukkan mereka secara militer. Venesia mengeluarkan di abad keenambelas, larangan pertama untuk menerima uang-kertas Inggris, yang sungguh benar-benar tidak masuk akal. Melihat fakta sejarah ini, sangat mungkin dipikirkan bahwa sebuah bangsa Muslim suatu hari nanti akan menganggap penerimaan dolar Amerika lebih

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 30: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

membahayakan Islam ketimbang perzinahan. Ini pastinya akan mendefinisikan jenis perjuangan baru, dan juga maknanya.

Jihad dipahami dalam Islam sebagai bagian integral dari perintah untuk menyeru manusia kepada Deen. Jihad membuka pintu bagi Deen Islam untuk masuk kepada semua tanah barat Makkah, mencapai pantai barat Afrika dan bagian Perancis di Pyrenees. Jihad karena Allah semata membebaskan Spanyol dalam waktu yang sangatsingkat, di luar apa yang orang dapat harapkan secara militer. Islam dipeluk oleh sejumlah besar orang asli setempat pada saat mereka punya kesempatan untuk menemukan apa itu Islam dan apa yang diperanginya. Sementara pelaku bom bunuh diri hanya dapat menimbulkan rasa jijik di dalam pikiran, sejumlah besar orang di Eropa Barat, sebagaimana terjadi di masa lalu, akan heran menemukan Islam dan siapmemerangi apa yang Allah deklarasikan perang atasnya. Saya merujuk secara khusus kepada riba, penyakit jaman ini dan penyebab penderitaan bukan hanya di negeri-negeri penghutang Dunia Ketiga tetapi di dunia Barat mereka sendiri juga, di mana ditemui meningkatnya orang-orang yang ingin mendukung jenis perjuangan ini. Ada generasi muda Eropa yang siap untuk Islam dalam cara yang belum pernah dilihat dunia selama seabad. Kebulatan tekad kita untuk mendirikan sebuah Darul-Islam, tidak ada hubungannya dengan minat nasionalis, sebagai tanah air dari semua Muslim, adalah sebuah kekuatan tanpa kesejajaran dalam dunia ini. Ini adalah Da'wah dan ini adalah Jihad.

Kristen dan yahudi telah selesai, runtuh di atas kedustaan dan perubahan yang diperkenalkan oleh para pendeta dan rabi mereka. Mereka mengubah Kitab. Apa yangtertinggal pada kristenistas dan yahudi hari ini adalah bentuk yang aneh sekali dari pengajaran Nabi Allah. Keduanya adalah agama palsu20, dan namun mereka lebih dekat kepada kita ketimbang penyembah berhala lain dan kita menyeru kepada para pengikut Ahli Kitab. Nabi kita tercinta, sallallahu ‘alayhi wa sallam, dan Sahabatnya, radiallahu ta‘ala ‘alayhim ajma‘in, menunjukkan pada kita bagaimana menghadapi mereka di bawah hukum dzimmah.

Allah telah memerintahkan kepada Muslim untuk menyebarkan Deen Islam ke seluruh dunia. Untuk alasan ini Islam adalah agama universal, sementara yang lain bukan. Dan Allah telah memerintahkan kita untuk berperang semata-mata karena-Nyamelawan semua orang yang menyangkal-Nya dan Rasul-Nya, dan karenanya

20 Sejak satu-satu Deen yang diridloi di sisi Allah adalah Islam

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 31: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

menyangkal kemungkinan menegakkan Deen-Nya. Kewajiban ini adalah tetap dan selamanya sampai akhir dunia. Jihad adalah referensi dan perspektif untuk setiap keputusan yang kita buat dalam hidup, hari ini atau besok. Memperoleh kesadaran ini adalah bagian dari keagungan dan kehormatan rakyat Muslim, sesuatu yang dikagumibahkan oleh kuffar. Jihad, kendatipun tidak diwajibkan bagi semua Muslim, diharapkan untuk dilakukan oleh kita semua. Ia menghilangkan kesombongan dari pandangan hidup yang berorientasi-pribadi dan mendorong hasrat untuk keadilan, bahkan jikalaupun jihad itu berlawanan dengan kepentingan dan kenyamanan personal. Tidak seorangpun yang ingin duduk dan mengeluhkan ketidakadilan dunia di depan televisi, banyak orang ingin melakukan sesuatu mengenai hal itu. Jihad menetapkan tujuan yang benar (fisabilillah) kepada naluri yang alami dan mulia itu, dan menetapkan batasan serta syarat-syaratnya. Perang, seperti cinta, adalah sesuatu yang tidak anda bicarakan atau tonton, itu adalah sesuatu yang anda kerjakan; menonton atau membicarakan tentang Jihad tanpa melakukannya adalah bersanak-saudara kepada pornografi. Cara ‘Amal Madinah adalah hidup dengannya tanpa interupsi atau penundaan.

Dalam Risalahnya, ahli hukum Maliki dari Tunisia Ibn Abi Zayd al-Qayrawani berkata:

“Jihad adalah ajaran dari lembaga Ketuhanan. Pengerjaannya oleh perorangan tertentu dapat menular kepada orang lain. Kita dari madzhab Maliki mengatur bahwa lebih disukai tidak memulai permusuhan terhadap lawan sebelum mengundang mereka untuk memeluk agama Allah kecuali ketika musuh menyerang terlebih dahulu. Mereka diberi alternatif masuk Islam atau membayar Jizyah, kalau tidak perang dideklarasikan atas mereka. Jizyah hanya dapat diterima dari mereka jika mereka menempati sebuah teritori di mana hukum kita dapat dipaksakan. Jika mereka di luar jangkauan kita, Jizyah tidak dapat diterima dari mereka kecuali jika mereka datang ke dalam teritori kita. Kalau tidak [tanpa Jizyah] kita akan memerangi mereka. [...] Wajib atas kita memerangi musuh tanpa perlu ingin tahu apakah kita di bawah komando pemimpin yang saleh atau yang rusak akhlaknya.”

Dalam Al-Muqaddimah (Sebuah Pengantar Sejarah), Ibn Khaldun menulis:

“Di dalam Komunitas Muslim, Jihad adalah kewajiban agama, karena universalisme dari misi Muslim dan kewajiban untuk meng-Islam-kan semuaorang, baik itu dengan bujukan atau dengan paksaan. Karena itu, Khalifah

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 32: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

dan Sultaniyya disatukan dalam Islam, sehingga orang yang memimpin dapat mencurahkan kekuatan yang tersedia kepada keduanya pada saat yang sama.

Kelompok agama lain tidak memiliki misi universal, dan Jihad bukanlah kewajiban agama bagi mereka, hanya menyelamatkan untuk tujuan membeladiri. Dengan demikian, mulai terjadi bahwa orang yang memimpin urusan-urusan agama (dalam kelompok-kelompok agama lain) sama sekali tidak kuatir dengan kekuatan politik. Di antara mereka Sultaniyya mendatangi orang-orang yang memilikinya, tanpa direncanakan dan dalam beberapa caratidak ada hubungannya dengan agama. Ia datang kepada mereka sebagai hasil penting dari perasaan sama kelompok, yang secara mendasar mencari cara untuk memperoleh Sultaniyya, sebagaimana kita telah sebutkan sebelumnya, dan bukan karena mereka di bawah kewajiban untuk memperoleh kekuasaan atas bangsa lain, sebagaimana halnya Islam. Semuanya hanya diperlukan untuk menegakkan agama mereka di antara rakyat mereka sendiri.

Inilah sebabnya mengapa Israelites21 setelah Nabi Musa dan Joshua22, tetap tidak berurusan dengan Sultaniyya selama sekitar empat ratus tahun. Satu-satunya kepedulian mereka adalah menegakkan agama.”

Islam membatalkan semua agama lain

Hanya Islam yang sekarang dapat diterima yang Allah telah turunkan kepada kemanusiaan. Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, bersabda,

“Demi Dia yang tangannya mengenggam jiwa Muhammad, setiap orang dariKomunitas ini, yahudi atau kristen manapun, yang mendengarku dan tanpa mempercayai apa yang aku sampaikan akan menjadi penghuni neraka.”

Hadist ini menjelaskan firman Allah dalam surat Al ‘Imran:

(Barang siapa mencari Deen selain Islam, maka tidaklah akan diterima dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi) karena tempat tinggalnya ialahneraka di mana ia akan menetap di sana untuk selama-lamanya. (Qur’an 3, 85)

21 Keturunan Nabi Ya'kub22 Pemimpin keturunan Nabi Ya'kub setelah meninggalnya Nabi Musa

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 33: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Ini didukung oleh banyak ayat dan hadist lain. Bahwa Islam adalah satu-satunya deenyang sah yang tersisa, adalah penting untuk diketahui sebagai bagian dari agama kita, dan mempercayai apapun selain Islam adalah kufr yang menempatkan seseorang di luar Islam.

Imam Nawawi, ulama Syafi'i, mencatat:

“Seseorang yang tidak percaya bahwa siapapun yang mengikuti agama lain di samping Islam adalah orang yang tidak beriman (seperti kristen), atau meragukan bahwa orang seperti itu adalah seorang yang tidak beriman, atau mempertimbangkan bahwa sekte mereka adalah sah, maka ia sendiri adalah orang yang tidak beriman (kafir) bahkan jika ia mewujudkan Islam23 dan mempercayai Islam.”

Posisi yang sama dapat ditemukan dalam semua madzhab. Semua fukaha bersepakat mengenai pembatalan semua agama lain oleh Islam.

Juga, Allah berfirman di dalam Qur’an bahwa Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, adalah Khatamun-Nabiyyin24. Ini bermakna bahwa beliau adalah yang paling menyeluruh ajarannya dan paling terakhir. Allah berfirman dalam Qur’an:

(Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian) dia bukan bapak Zaid, Zaid bukanlah anaknya, maka tidak diharamkan baginya untuk mengawini bekas istri anak angkatnya yaitu Zainab (tetapi dia) adalah (Rasulullah dan penutup nabi-nabi) artinya tidak akan lahir lagi nabi sesudahnya. Dan menurut suatu qiraat dibaca Khataman Nabiyyiina, sama dengan alat untuk mencap atau cincin, yang maksudnya sesudah dia para nabi dilak atau ditutup. (Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara lain Dia mengetahui bahwa tidak akan ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad salalahu'alahiwasalam; seumpama Nabi Isa turun nanti, maka ia akan memerintah dengan memakai syariat Nabi Muhammad. (Qur’an 33, 40)

Tidak dapat diterimanya hak-asasi di bawah Hukum Islam

Pertama, perlu dikatakan bahwa doktrin hak-asasi manusia tidak cocok dengan hukum agama. Tidak bisa ada, hak-asasi-manusia Islam seperti halnya tidak bisa ada

23 Dalam kehidupan kesehariannya24 Penutup nabi-nabi

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 34: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

hak-asasi-manusia katolik. Ini seperti halnya berkata ateisme Islam atau agnotisisme Islam.

Hak-asasi tidaklah Islami karena meniadakan Hukum Islam. Formulasi legal mereka adalah formulasi hukum kapitalis, dan mengurangi agama menjadi fenomena esoterik. Hak-asasi menjamin terpeliharanya dunia kapitalis yang ada sambil menjamin tidak adanya campur-tangan norma agama. Ia melakukan demikian denganmendeklarasikan bahwa semua agama memiliki nilai identik; diskriminasi ekonomi dan aktivitas kejahatan ekonomi seperti riba adalah untuk ditoleransi karena perintah Allah tidak cukup bagi mereka.

Kemurtadan dalam Hukum Islam

Hukum Islam adalah jelas mengenai hukuman berat yang dijatuhkan pada orang murtad. Ditunjukkan dengan jelas bahwa meninggalkan Islam demi agama lain tidaklah dibolehkan.

Allah berfirman di dalam Qur’an:

(Dan siapa yang menyalahi) atau menentang (Rasul) mengenai kebenaran yang dibawanya (setelah nyata baginya petunjuk) artinya setelah jelas baginya kebenaran dengan adanya mukjizat-mukjizat (dan ia mengikuti) jalan (yang bukan jalan orang-orang mukmin) artinya jalan keagamaan yang biasa mereka lalui dengan cara menyimpang dan mengingkarinya (maka Kami jadikan ia menguasai apa yang telah dikuasainya berupa kesesatan) artinya Kami jadikan ia membina hubungan di antaranya dengan kesesatan itu di atas dunia, lalu (Kami masukkan ia) di akhirat (ke dalam neraka Jahanam) hingga ia terbakar hangus didalamnya (dan itulah seburuk-buruk tempat kembali). (Qur’an 4, 115)

Qadi ‘Iyad menulis di akhir kitabnya Dasar-dasar Islam:

“Ini — Allah memberi kita dan anda taufiq — yakni dasar-dasar Islam — yang menjadikan kafir siapapun yang dengan sadar menolak salah satu dari dasar-dasar itu, yang membuat darahnya halal dan menaruhnya di luar tubuh utama Muslim. Tetapi bagi orang-orang yang meninggalkan dasar-dasar tersebut karena ketidak-tahuan atau menganggap enteng walaupun ia mengakui dasar-dasar itu wajib maka: Jika dia meninggalkan pengucapan dua kalimat Syahadat dan tidak mengucapkan bahkan sekali seumur hidup

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 35: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

— dia adalah kafir dan dibunuh. Bahkan jika dia berkata dengan kalimat berikut: “Saya menerima bahwa Syahadat adalah sah dan percaya pada konsekuensi yang dituntut dari Syahadat.”

Adapun untuk Shalat: Orang yang tidak mengerjakannya dibunuh, jika dia berkata: “Saya tidak mengerjakan shalat.” Atau jika dia berkata: “Saya mengerjakan shalat”, tetapi tidak shalat. Dia dibunuh sebagai sebuah had25. Bukan karena kufr — menurut penjelasan yang benar. Beberapa telah berkata, dia dibunuh karena kufr, bahkan jika dia mengakui bahwa shalat adalah wajib.

Adapun untuk Zakat: Zakat dipungut dengan paksaan, jika menolak untuk memberikannya. Jika mencoba berhenti berzakat, akan diserbu dan dipaksa untuk berzakat. Jika punya pasukan, maka akan diperangi sampai berzakat atau dipungut. Muslim diminta untuk memerangi bersama Pemimpin .

Adapun untuk Shaum: Siapapun yang tidak mengerjakannya karena ketidak-tahuan, maka diajari. Ditunjukkan kepada hukuman berat. Dan dia dipenjarakan selama masa pengadilan karena anggapannya itu bermakna untuk melanggar shaum.

Adapun untuk Haji: Siapapun yang menghindari haji setelah mampu melakukannya ditegur, dinasehati dan disalahkan. Ini karena haji memiliki periode waktu yang panjang26, untuk pengerjaannya.

Beberapa ulama telah mengambil posisi bahwa siapapun yang meninggalkan apapun dari dasar-dasar ini — bahkan jika ia mengakui dasar-dasar itu sebagai wajib — adalah seorang kafir dan dibunuh. Seperti orang yang tidak mengerjakan Shalat. Tetapi mereka tidak berselisih mengenai ke-kufr-an orang yang dengan sadar menolak bahwa dasar-dasar itu adalah wajib. Dan mereka tidak berselisih mengenai membunuhnya.

Allah — Subhanahuwata'ala — melindungi kita dari berbuat kesalahan dan mengatakan hal-hal yang tidak berguna. Semoga Dia membawa kita pada keberhasilan ucapan dan tindakan yang langsung ke tujuan. Ini semua karena rahmat-Nya yang berlimpah. Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Tidak ada Rabb di samping Dia.

25 Bentuk tunggal dari Hudud26 Sepanjang masih hidup, tidak harus saat itu juga, tetapi didorong untuk disegerakan

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 36: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Shalawat dan Salam untuk Muhammad — Nabi-Nya yang terpilih — dan keluarga beliau dan memberi mereka kedamaian yang berlimpah.

Hasbuna-llahu wa ni’mal-wakil.

Perbudakan dalam Hukum Islam

Kaisar Perancis Napoleon menulis dalam Campaignes d’Italie d’Egypt et de Syrie yang ditulis di pulau Elba:

“Perbudakan di Timur tidak pernah dipandang sama caranya dengan perbudakan di Barat. Perbudakan Timur seperti yang ada di Naskah-Kitab-Suci; budak mewarisi dari majikannya, dia menikahi anak perempuan majikannya. Sebagian besar pasya adalah budak; juga sejumlah besar wazir agung, semua Mamluk, Ali-Bay dan Mourad-Bey. Mereka mulai dari mengerjakan kerjaan kasar di rumah tuan mereka, dan terus naik karena jasa-jasanya ataupun karena didukung. Sebaliknya di Barat, budak selalu menjadipelayan-rumah; dengan tingkat paling rendah.”

Jika kita sekarang melanjutkan hujjah tersebut, kita menyadari bahwa perbudakan sebagai hasil dari perang adalah bagian dari apa yang Napoleon juga sebut “sebuah perbaikan atas the state of war27”.

Riba dalam Hukum Islam

RIBA BUKAN HANYA SEKEDAR BUNGA

Malik meriwayatkan dalam Muwatta bahwa pada satu waktu, Zaid ibnTsabit mendengar bahwa bon kuitansi (sukuk) diterbitkan untuk makanan di pasar al-Jar (sebuah pelabuhan di pantai Laut Merah tidak jauh dari Madinah) yang dijual dan dijual ulang sebelum orang mengambil kepemilikan makanan yang menjadi maksud dari diterbitkannya bon kuitansi itu. Zaid, bersama dengan Sahabat lain mendatangi Marwan dan berkata, ‘Apakah engkau menghalalkan riba, Marwan? Marwan menjawab, ‘Aku berlindung kepada Allah! Bagaimana maksudnya?’ Keduanya menjelaskan apa yang orang lakukan, kemudian Marwan mengutus para petugas

27 Istilah dari Napoleon

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 37: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

(haras) untuk mengumpulkan bon tersebut dan mengembalikan kepada para pemiliknya yang sah.

Mengenai Mahdi

Mahdi adalah unsur eskatologi dalam gambaran yang lebih luas mengenai akhir dunia, yang sudah pasti tiba. Itu bukanlah keyakinan fundamental dan tidak mengubah kewajiban kita hari ini.

Walaupun ada beberapa yang mempercayai Mahdi, banyak Muslim Sunni tidak mengetahui apa arti ‘Mahdi’ dan banyak lagi yang meninggal tanpa mengetahuinya, karena tidak pernah diajarkan kepada mereka sebagai suatu hal yang dipikir perlu. Banyak Muslim tidak akan pernah tahu apapun selain namanya. Yang lainnya tidak percaya Mahdi atau meragukan otoritas dari segenggam hadist yang berhubungan dengan isu Mahdi. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Ibnu Khaldun. Beliau adalah seorang qadi Maliki, sebuah otoritas pada ‘Mudawwana’dan Muwatta Imam Malik, beliau memiliki otoritas untuk mengajarkan Kutubus-Sittah (al-Bukhari,al-Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah) yang ditetapkan oleh Abu Muhammad al-Hadrami, beliau diberi ijazah untuk mengajarkan Qiraah Sab'ah Qur’an oleh Syaikh Abul Abbas Az-Zuaui, dan beliau dipandang sebagai seorang ulama besar oleh semua Muslim Sunni, dan beliau dikenal oleh sebagian besar dari kita karena kitabnya yang unik ‘Al-Muqaddimah’.

Tidak ada seorang pun Muslim Sunni yang akan menyebut Ibnu Khaldun seorang kafir. Bagaimana dengan jutaan orang yang meninggal tanpa tahu apapun mengenai Mahdi? Apakah ke-Islam-an mereka tidak lengkap? Tentu tidak. Alasannya adalah bahwa kita tidak menganggap keyakinan pada Mahdi sebagai esensial. Jika seseorangmenyangkal Mahdi kita tidak dapat menyebutnya seorang kafir, karena bukan suatu keyakinan esensial.

Percaya kepada Mahdi bukan wajibah, artinya, bukan salah satu dari hal-hal yang perlu yang anda harus terima untuk menjadi seorang Muslim. Ini oleh otoritas Qadi ‘Iyad. Mempercayai apa yang dideklarasikan dalam Dasar-dasar Islam28 adalah cukupuntuk menjadi seorang Muslim. Kewajiban lainnya termasuk: mendirikan shalat, membayar Zakat, shaum di bulan Ramadlan dan melaksanakan Haji.

28 Ataupun kitab Al-Mursyidul Mu'in

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 38: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Fikih mengenai Mahdi

Beberapa orang telah mengembangkan, berdasarkan bermacam tingkat validitas hadist di sekitar figur Mahdi, seperangkat penuh keyakinan yang dicocok-cocokkan dan dihubung-hubungkan mengenai Mahdi. Keyakinan dan penemuan mereka dibolehkan bagi mereka selama tidak bertentangan dengan keyakinan esensial apapundari Islam, atau menyangkal atau menunda kewajiban kita dengan Syariat. Meskipun begitu, kita sebagai Muslim tidak menyukai orang yang selama masa yang panjang menyibukkan diri dalam eksplorasi, penguraian dan penafsiran isu-isu marginal, seringkali merujuk pada sumber yang diragukan dan penafsiran dari penafsiran. Yang seperti itu jarang mengarah kepada kebaikan apapun.

Beberapa sekte yang menyimpang telah menciptakan keseluruhan fantasi di sekitar Mahdi berdasarkan cerita yang mereka karang sendiri, seperti okultasi Mahdi atau ‘menunggu’ Mahdi. Pembentangan kedustaan-kedustaan ini memaksa elaborasi kedustaan yang lebih jauh, yang didukung oleh lebih banyak kebohongan. Seringkali hasilnya adalah penyangkalan Islam. Berikut adalah contoh ekstrim perlakuan orang yang memperkenalkan keyakinan baru seolah-olah esensial bagi Deen.

Penyimpangan yang lebih jauh sebagai akibatnya terjadi ketika mereka ingin membenarkan keyakinan mereka, atau mereka dengan pasrah ingin kita mengikuti keyakinan mereka. Mereka menggunakan hujjah dusta untuk membenarkan kasus mereka: melalui fitnah orang-orang beriman, dengan secara salah menuduh kita atas ketidak-berimanan kepada Mahdi; dan terkadang melalui perusakan sumber-sumber Deen. Usaha mereka sia-sia. Pertama karena kita percaya Mahdi dan kedua karena sumber Deen jelas dan tidak dapat dirubah. Kita akan menguraikan lebih jauh pada poin yang tadi mengenai rusaknya sumber-sumber tersebut. Para pemfitnah mengatakan bahwa kita adalah pembaharu, dan terkadang kafir, jika kita tidak mengikuti keyakinan mereka. Tuduhan fitnah semacam itu membawa kita kepada fikih Islam. Kegagalan mereka mengarahkan mereka pada fitnah karena fikih tidak mendukung mereka. Apa dasar kita dalam fikih ketika menuduh seseorang melakukanpembaharuan atau kufr mengenai isu ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita akan mengikuti langkah khas dari fukaha ketika hendak menetapkan hukum suatu perkara. Kita akan mengikuti langkah khas dari

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 39: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

seorang fakih dari Madzhab ‘Amal Madinah, yang juga diketahui sebagai Ibu dari semua Madzhab dan inti dari Madzhab Maliki. Dalam pencariannya, ia akan secara khas menguji kondisi dan perlunya sebuah ketetapan hukum dan kemudian dia akan mengikuti hierarki khas penyelidikan yang tertata dengan kitab-kitab berikut:

1. Qur’an: dan TafsirnyaStudi Ahkam, biasanya dari Qadi Abu Bakr Ibn al-Arabi(Setelah Qur’an dan Ahkam al-Qur’an kita menuju ke...)

2. Muwatta Imam Malik.Penjelasan atas al-Muwatta. Hadist Imam Muslim distrukturkan secara referensial kepada al-Muwatta.

3. Mudawwana al-Kubra dari Sahnun.Penjelasan atas Mudawwana.

4. Ringkasan esensialShaykh al-Khalil: Mukhtasar + Penjelasan.Ibn Abi Zaid al-Qayrawani: Risala + Penjelasannya.Qadi ‘Iyad: Dasar-dasar Islam + Penjelasannya.(Jika kita masih belum menemukan jawaban (jarang) kita merujuk ke...)

5. Kumpulan FatwaFatawa Imam Malik + Penjelasannya.Fatawa Ibn Rushd dan yang lainnya + Penjelasannya.

6. Dua Kumpulan Hadist ShahihSahih Al-Muslim.Sahih Al-Bukhari.(Jika anda masih belum menemukan jawaban (jarang terjadi),maka tibalah saatnya untuk ijtihad)

7. Pintu IjtihadBidayat al-Mujtahid dari Ibn Rushd (al-hafid).

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 40: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Mahdi tidak disebutkan dalam Qur’an, tidak disebutkan oleh Malik, bukan bagian dari fikih kita, dan tidak disebutkan pada dua kumpulan Hadist terpenting, Al-Muslimdan Al-Bukhari. Perkara Mahdi ada pada hadist dalam kumpulan yang sedikit dan tradisi kesusasteraan budaya yang sangat banyak. Jika ini adalah perkara soal menjadiMuslim atau menjadi kafir, maka perkara itu akan dengan jelas diulang-ulang penyebutannya di dalam sebagian besar dari kitab-kitab di atas.

Tidak diragukan bahwa ada hadist yang Sahih dan otentik dalam periwayatan yang berbicara tentang Mahdi. Tetapi penting untuk memahami peranan hadist sehubungandengan Sunnah. Dalam madzhab Madinah kita tidak bergantung pada kitab hadist sebab kitab-kitab tersebut bukan sumber penetapan hukum. Ketika kita menggunakankitab-kitab itu, kita menggunakannya untuk mengilustrasikan penetapan hukum yang sudah ada berdasarkan fikih. Untuk keperluan itu kita biasanya mengambil Al-Muslim, terkadang Al-Bukhari. Jarang kitab lainnya. Secara insiden, keseluruhan pergerakan moderen telah bersikeras mengangkat hadist di atas fikih, yang oleh modernis secara busuk disebut sebagai ‘madzhab jaman pertengahan’.

Dari mana ide Mahdi datang? Bagaimana caranya sehingga kita menerima kedatangan Mahdi di bagian pertama? Karena nampak dalam segenggam kumpulan hadist (dengan mengabaikan semua koleksi syiah), terutama Tirmidzi, Sunan Abu Dawud and Musnad Ahmad Ibn Hanbal.

Hadist-hadist ini telah dipelajari secara rinci, dan beberapa perawi telah ditemukan sebagai benar-benar syiah atau khawarij, tetapi beberapa hadist lainnya benar-benar otentik. Bagi sebagian besar ulama, hadist-hadist ini dipandang sebagai menyediakan bukti yang cukup untuk membenarkan keyakinan pada Mahdi, yang bakal datang, danuntuk alasan ini kita menerima keyakinan ini, walaupun tidak sewajib atau se-esensialmenjadi seorang Muslim. Contoh dari salah satu hadist-hadist ini adalah sebagai berikut:

Sunan Abu Dawud, Kitab 36, Nomor 4272:

“Diceritakan oleh Abu Sa’id al-Khudri: Nabi (sallallahu ‘alayhi wa sallam) berkata: Mahdi akan berasal dari keturunanku, dan akan memiliki dahi yang luas dan hidung yang menonjol. Dia akan mengisi bumi dengan persamaan dan keadilan karena bumi diisi dengan penindasan dan tirani, dan dia akan memerintah selama tujuh tahun.”

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 41: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Rusaknya sumber-sumber

1. TA’WIL ESOTERIK

Syiah mendukung klaim mereka bahwa Mahdi adalah keyakinan esensial dengan rujukan rahasia yang diduga di dalam Qur’an, penafsiran rahasia dari Qur’an, merekasebut ta’wil. Ide esoterik ta’wil ini tidak dapat diterima oleh kita dan bukan bagian dari Sufisme.

Henry Corbin menulis:

“Untuk alasan ini, perlu untuk menjalankan studi komparatif ta’wil, untuk mengukur perbedaan antara cara penyusunan dan pemraktekkan oleh Ibn Rushd dan cara yang Shi’isme dan yang semua gerakan spiritual hasilkan dari cara itu, yang mendasari sikap mereka terhadap Wahyu kenabian, yakni kerja keras mereka untuk menyelesaikannya, dalam ta’wil... Perlu untuk mengetahui apakah sebuah ta’wil Ibn Rushd akan mempersepsikan simbol-simbol, atau sekedar menguraikan sebuah alegori yang tidak mengganggu secara metafisikal dan bersifat rasional.”

Sebaliknya Shaykh Abdalqadir al-Jilani menulis yang berikut mengenai ta’wil:

“Dalam kitab al-Majma’ kata tafsir, ‘penjelasan’ dan ta’wil, ‘penafsiran melalui analogi’, dengan demikian didefinisikan: ‘Penjelasan mengenai Qur’an dijernihkan dan diuraikan untuk pemahaman orang biasa, sementara penafsiran melalui analogi adalah penjernihan dari makna batiniah melalui refleksi yang diilhamkan yang dialami oleh mukmin sejati.”

Ta’wil bukanlah mengakses rahasia atau misteri yang disandikan, seperti di mana Mahdi atau kapan dunia berakhir, tetapi pemahaman bahwa Qur’an begitu luas maknanya sehingga penjernihan dimungkinkan dalam bentuk tafsir dan ta’wil. Tafsir berbeda dari ta’wil dalam cara menjernihkan: tafsir menggunakan tata-bahasa, asbabun-nuzul dan analisis kontekstual, sementara ta’wil menggunakan analogi berdasarkan refleksi atas realitas. Shaykh al-Jilani juga berkata, menjelaskan berdasarkan ta’wil, bahwa “penafsiran semacam itu adalah bagi hamba Allah yang sejati yang:

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 42: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

a] teguh pendirian,b] konstan dalam keadaan spiritual mereka danc] memiliki dasar yang kokoh dalam pengetahuan yang membolehkan mereka membentuk ketetapan hukum sejati.”

Lebih jauh lagi sebelum siapapun dapat membuat penafsiran Qur’an, dia juga harus sudah cukup memahami tafsir-tafsir besar yang sudah ada, sehingga pengetahuannya cukup untuk membuat penafsiran sendiri. Shaykh Mawlay al-‘Arabi ad-Darqawi menulis:

“Saudaraku, berhati-hatilah terhadap menafsirkan ayat apapun dari Qur’an dengan penafsiran yang tidak memadai. Rujuklah sepenuhnya tafsir, maka engkau akan benar. Jika engkau tidak merujuk sepenuhnya pada tafsir, maka engkau salah karena Qur’an sangat besar. Makna dari yang besar juga sama besarnya, tidak seorang pun mengetahui penafsirannya kecuali Allah. Ketikapara guru, ulama, ahli syariat, menafsirkannya, bacaan mereka dapat membingungkan mereka dari penafsirannya sampai Allah memberi keterbukaan pada makna hakikatnya. Kemudian mereka akan menggabungkan pengetahuan lahiriah dan batiniah, atau pengetahuan Syariat Muhammad dan pengetahuan Hakikat.”

Hamba Allah sejati diwajibkan untuk memenuhi perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Ta’wil bukanlah tambahan atau kontradiksi bagi Syariat, tetapi lebih kepada, meningkatkan makna. Penting bahwa kita membedakan antara orang-orang yang ingin menambahkan sesuatu yang baru atau merubah Syariat menggunakan ta’wil dan orang-orang yang menegaskan Syariat melalui ta’wil. Ini adalah faktor yang membedakan.

Ta’wil rahasia terdiri dari penyembunyian rahasia yang ditemukan yang mereka bayangkan di dalam Qur’an. Ta’wil rahasia juga diduga keras menjadi pintu bagi Yang-Tidak-Terlihat. Terutama sekali penting bagi mereka adalah bahasan Mahdi. Qur’an adalah kitab yang ‘laa raiba fiih’ hudan lil muttaqiin'. Ta’wil rahasia mengarah pada proposisi yang menarik: untuk membenarkan Mahdi, anda harus memiliki — atau mengikuti seseorang yang memiliki — penafsiran rahasia mengenai Qur’an yang kebanyakan Muslim tidak dapat pahami.

Umar Ibrahim Vadillo, 2003

Page 43: Bagaimana Seharusnya MUSLIM Memandang KRISTEN …msa.my.id/wp-content/uploads/2019/10/Islam.pdfimbalan yang diharapkan oleh penerjemah dalam hal ini kecuali doa kebaikan dari para

Dasar-dasar Islam

Pembenaran lain dari jenis yang sama melibatkan pewahyuan langsung dari ‘perwakilan’ Mahdi (ini menurut syiah). Ini adalah orang-orang khusus yang ditunjukoleh Mahdi sementara dia berada dalam okultasi.

2. SUMBER RAHASIA

Ada orang-orang yang membenarkan cerita dan ajaran mereka dengan sumber rahasia. Yang paling terkenal adalah sekte syiah tertentu yang mengklaim bahwa Mahdi sendiri telah menunjuk perwakilan khususnya, yang dengannya telah berkomunikasi secara rahasia. Para perwakilan ini sebagai hasilnya memiliki pengetahuan unik yang tidak tersedia bagi semua orang lainnya kecuali dengan periwayatan mereka sendiri saja. Karena itu mereka membenarkan diri atas dasar keputusan dari orang-orang khusus ini. Cara berhujjah seperti ini tidak dapat diterima oleh kita. Akhirnya semua alasan-alasan ini mengarah kepada perubahan Syariat dan ini juga tidak dapat diterima oleh kita.

Umar Ibrahim Vadillo, 2003