bagaimana seandainya konsep khilafah diterapkan di indonesia

16
“Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan Di Indonesia?” Guru Pembimbing: M.Luthfillah, M.Ag Di susun oleh: 1. Ahmad Ali Manan 2. Hafzah Surya Hidayah 3. Nofiyanti Walidatul I. 4. Novianti Rossalina 5. Riris Arniati Kelas : XII IPA 5 KEMENTERIAN AGAMA RI XII IPA 5 | “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 1

Upload: novianti-rossalina

Post on 18-Dec-2014

2.437 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

By: Novianti Rossalina dkk XII IPA 5 MAN Babat Lamongan

TRANSCRIPT

Page 1: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

“Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan Di Indonesia?”

Guru Pembimbing:

M.Luthfillah, M.Ag

Di susun oleh:

1. Ahmad Ali Manan2. Hafzah Surya Hidayah3. Nofiyanti Walidatul I.4. Novianti Rossalina5. Riris Arniati

Kelas :

XII IPA 5

KEMENTERIAN AGAMA RI

MADRASAH ALIYAH NEGERI BABAT

TP: 2012 / 2013

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 1

Page 2: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma ALLAH yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Alhamdulillah berkat rahmat ALLAH SWT “Makalah Fiqih” telah kami selesaikan. Tiada harapan sedikitpun dari kami kecuali makalah ini dapat bermanfaat memberikan sumbangan positif kepada segenap pembaca dan menambah pengetahuan mengenai kenakalan remaja untuk pegangan dalam menjalani kehidupan.

Sejalan dengan itu semua, maka dengan seggala kemampuan yang ada kami usahaakan berbagai cara dalam menyusun makalah ini agar mudah difaham dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian para pembaca mungkin menjumpai hal hal yangdirasa kurang berkenan dihati , Hal ini kami menyadarinya semua, tiddak ada gading yang tak retak , sehingga jika para pembaca menjumpai kesalahan kesalahan didalam makalahini, sudilah kiranya memberi teguran positif, insyaallah dengan teguran dan pembetulan dari pembaca yang arif lagi bijaksana makalah yang selanjutnya akan lebih baik, dan demikian inilah yang kami8 harapkan.

Akhirnya semoga ALLAH meridhoi usaha kaami dan mencacatnya sebagai amal shaleh kami. Dan kepada pembaca yang telahsudi memberikan teguran dan pembetulan, Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih, semoga ALLAH memberipaahala yang setimpal, Amiieen...

Babat, 07 Agustus 2012

Penyusun

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 2

Page 3: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

DAFTAR ISIHalaman Cover..........................................................................................................................1

Kata Pengantar............................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................5

1.5 Metode Penulisan.....................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan antara Khilafah dan Demokrasi..............................................................6

2.2 Persamaan antara Khilafah dan Demokrasi..............................................................6

2.3 Penerapan Khilafah di Indonesia..............................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 3

Page 4: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang beragama majemuk (lebih dari 1 agama). Meskipun begitu, agama islam tetap menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia. Akan tetapi hal ini justru menimbulkan dampak tersendiri mengenai tatanan kenegaraan yang sejak dahulu hingga sekarang masih diperdebatkan oleh beberapa pihak dari islam sendiri. Menurut beberapa pihak Islam yang beraliran keras, menginginkan agar sistem pemerintahan Indonesia menggunakan sistem Khilafah (sistem pemerintahan islam).

Hal ini tentu saja sangat sulit untuk diterapkan, mengingat keberagaman agama yang terdapat di Indonesia, tentu kemungkinan besar akan menimbulkan kecemburuan sosial yang nantinya malah akan menghancurkan islam itu sendiri, bukan malah membangkitkan kejayaannya. Tentu saja islam akan dianggap sebagai agama yang tidak memiliki toleransi, padahal ALLAH memerintahkan kita untuk menghormati sesama manusia meskipun berbeda agama, kecuali orang kafir yang memerangi islam dan membahayakan islam. Untuk itu makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan sedikit kesimpulan mengenai “Bagaimana seandainya jika konsep khilafah diterapkan di Indonesia?”.

1.2 Rumusan MasalahAdapun Rumusan Masalah yang dapat diambil dari topik “Bagaimana seandainya

jika konsep khilafah diterapkan di Indonesia?” adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persamaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di Indonesia)?

2. Bagaimana perbedaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di Indonesia)?

3. Bagaimana seandainya konsep khilafah diterapkan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam Penulisan makalah ini kami penulis memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persamaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di

Indonesia)

2. Untuk mengetahui perbedaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di

Indonesia)

3. Untuk mengetahui bagaimana seandainya konsep khilafah diterapkan di

Indonesia

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 4

Page 5: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat dipetik dari penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Dapat mengetahui persamaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di

Indonesia)

2. Dapat mengetahui perbedaan konsep Khilafah dan Demokrasi (di Indonesia)

3. Dapat mengetahui bagaimana seandainya konsep khilafah diterapkan di

Indonesia

1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data menggunakan metode study pustaka dan literatur.

2. Prosedur penelitian:

Mencari di buku dan di Internet tentang “Bagaimana seandainya jika

konsep khilafah diterapkan di Indonesia?”

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 5

Page 6: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Perbedaan antara Khilafah dan Demokrasi

Berdasarkan pencarian kami, ada sumber yang menyebutkan perbedaan antara

Khilafah dan Demokrasi sebagai berikut:

1. Demokrasi : Ajaran PlatoKhilafah : Ajaran Nabi

2. Demokrasi : Kedaulatan di tangan rakyatKhilafah : Kedaulatan di tangan syara’

3. Landasan Demokrasi : SekularismeLandasan Khilafah : Aqidah Islam

4. Demokrasi : Kebenaran adalah suara terbanyakKhilafah : Kebenaran sesuai nash syara’

5. Demokrasi : Bebas bertingkah lakuKhilafah : Hukum asal perbuatan terikat dengan hukum syara’

6. Referensi hukum/UU Demokrasi : Studi banding luar negeriReferensi UU Khilafah : Qur’an & Sunnah.

(http://globalkhilafah.blogspot.com/2012/04/sistem-khilafah-vs-sistem-demokrasi.html)

Secara khusus tujuan khilafah adalah sebagai berikut :

a. Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah Nabi Muhammad saw. wafat (bukan

pengganti sebagai Nabi).

b. Berupaya untuk memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara.

c. Mengupayakan kesejahteraan lahir batin dalam rangka memperoleh kebahagiaan di

dunia dan di akhirat.

d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek

kehidupan umat Islam. (DEPAG, hal 105-107)

Sedangkan Tujuan Demokrasi Sebagai Berikut :

a. Melanjutkan kepemimpinan negara sebagaimana sistem pemerintahan di Athena,

Yunani Kuno.

b. Berupaya untuk memelihara keamanan dan ketahanan negara.

c. Mengupayakan kesejahteraan umum / rakyat.

d. Mewujudkan pemerintahan yang sesuai dengan UUD dan Dasar Negara.

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 6

Page 7: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

2.2 Persamaan antara Khilafah dan Demokrasi

Dari sudut pandangan agama, pemerintahan Indonesia adalah sah. Pandangan ini didasarkan pada dua dalil. Yaitu: pertama, presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. Menurut Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah (cet. 2001 hal. 204), sistem pemilihan langsung oleh rakyat sama dengan pengangkatan Sayyidina Ali karamullah wajhah untuk menduduki jabatan Khalifah.

Kedua, presiden terpilih Indonesia dilantik oleh MPR, sebuah gabungan dua lembaga tinggi, DPR dan DPD yang dapat disepadankan dengan ahlu a-halli wa al-‘aqdi dalam konsep al-Mawardi dalam Al-Ahkam as-Sulthoniyah.

Keabsahan pemerintahan Indonesia bukan hanya dapat dilihat dari sudut sistem pemilihan dan mekanisme pelantikan presiden saja, namun juga bisa dilihat dari terpenuhinya maqashidu al-syari’ah (tujuan syar’i) dari imamah (pemerintahan) Indonesia, dalam rangka menjaga kesejahteraan dan kemashlahatan umum. Dalam konteks ini, pemerintahan Indonesia telah memenuhi tujuan syar’i di atas dengan adanya institusi pemerintahan, kepolisiaan, pengadilan dan lain sebagainya. Alhasil, menurut Ahlussunnah wal Jama’ah, pemerintahan Indonesia adalah pemerintah yang sah. Siapa pun tidak bisa mengingkarinya.

(http://bongkarhti.blogdetik.com/khilafah/tidak-perlu-ada-khilafah-di-indonesia)

Jika dilihat secara seksama, khilafah dan demokrasi ini adalah satu kesatuan. Ini jika kita melihat dari kita sebagai seorang muslim yang harus percaya bahwa khilafah itu nantinya akan muncul dan berjaya kembali. Itu adalah suatu kepastian. Khilafah adalah tujuan bersama, dan demokrasi adalah alat kita untuk menuju kesana. Jika ada orang idealis yang mengatakan bahwa saat ini demokrasi bobrok dan tidak mau terlibat dalamnya, maka jangan harap khilafah muncul. Kita melihat saat ini, demokrasi adalah satu-satunya sistem yang terbaik diantara yang terburuk. Kita melihat, dengan kebebasan yang diberikan oleh demokrasi membuat kita semakin leluasa menyebarkan dakwah ini. Dan inilah yang dinamakan menikmati demokrasi. Menunggangi demokrasi untuk kejayaan khilafah.

(http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/20/khilafah-dan-demokrasi-adakah-keberbedaan)

2.3 Penerapan Khilafah di Indonesia

Menganggap khilafah penyelamat NKRI juga sudah salah. Kekhawatiran yang terjadi bagi Umat Islam yang ada di Indonesia adalah NKRI merupakan pemersatu bangsa sekaligus agama. Tidak mungkin kemudian digantikan Khilafah atau syari’at islam yang didalamnya akan ada aturan pengikat antara agama yang satu dengan yang lainnya. Di dalam islam masih ada istilah kafir dzimmi dan harbi. Namun, Indonesia tidak mempunyai itu. Sikap pemerintah mengunakan model sekularisme adalah hal yang cocok buat indonesia. Ini bukan arab yang semuanya ber-agama islam.

(http://adie85.blogspot.com/2009/10/rumahopini.html)

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 7

Page 8: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

Terlebih, mendirikan khilafah mendunia atau di Indonesia terbantahkan oleh dalil-dalil berikut ini:

Pertama, khilafah mendunia tidak memiliki akar dalil syar’i yang qath’i. Adapun yang wajib dalam pandangan agama, adalah adanya pemerintahan yang menjaga kesejahteraan dan kemaslahatan dunia. Terlepas dari apa dan bagaimana sistem pemerintahannya. Karena itu, kita melihat para ulama di berbagai negara di belahan dunia memperbolehkan, bahkan tak jarang yang ikut terlibat langsung dalam proses membidani pemerintahan di negaranya masing-masing. Beberapa contoh kasus dari sistem pemerintah di jaman klasik, antara lain: Daulah Mamalik di Mesir, Daulah Mungol di India, Daulah Hafshiyyah di Tunis, dan lain sebagainya.

Kedua, persoalan imamah dalam pandangan Ahlussunnah wal Jama’ah bukanlah bagian dari masalah aqidah, melainkan termasuk persoalan siyayah syar’iyyah atau fiqih mu’amalah. Karena itu, kita boleh berbeda pendapat dalam soal sistem pemerintahan, sesuai dengan kondisi zaman dan masyarakatnya masing-masing dalam mempertimbangkan mashlahah dan mafsadah dari sistem yang dianutnya tersebut.

Ketiga, membentuk pemerintahan agama di suatu daerah, akan membunuh agama itu sendiri di daerah lain. Menegakkan Islam di suatu daerah di Indonesia, sama halnya dengan membunuh Islam di daerah-daerah lain seperti di Irian Jaya, di Flores, di Bali dan lain sebagainya. Daerah basis non Islam akan menuntut hal yang sama dalam proses penegakkan agamanya masing-masing. Bentuk negara nasional adalah wujud kearifan para pemimpin agama di Indonesia, tidak ingin terjebak pada institusionalisasi agama, sebagai tuntutan dari otonomi daerah.

Keempat, masyarakat masih belum siap benar untuk melaksanakan syari’at Islam secara penuh, terutama untuk menerapkan hukum pidana Islam. Seperti bagi pezinah dirajam, pencuri dipotong tangan, sanksi bagi yang tidak melaksanakan sholat dan zakat, dan seterusnya. Penerapan syari’ah Islam secara penuh tanpa mempertimbangkan kesiapan umat Islam akan menyebabkan banyak umat Islam yang tidak mengakui sebagai seorang muslim karena takut terhadap sanksi hukum tersebut. Jumlah 90 persen umat Islam akan mengalami penurunan secara drastis. Sehingga penerapan itu justru merugikan umat Islam sendiri.

Kelima, sulitnya mencari tolok ukur apakah yang dilakukan oleh seorang khalifah itu merupakan suatu langkah politik atau sekedar pelampiasan ambisi kekuasaan, atau itu memang benar-benar melaksanakan perintah Allah ketika terjadi kekerasan dari khalifah yang berkuasa terhadap para ulama sebagaimana dialami oleh imam madzhab yang empat: Imam Maliki,

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 8

Page 9: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal dan para pengikut mereka. Sejarah mencatat tidak sedikit dari para ulama yang mendapat perlakuan zalim, diborgol, dipenjara, dan dianiaya, sementara khalifah dalam menjalankan hukuman tersebut melakukannya atas nama agama. Jika demikian yang terjadi maka sudah pasti ulama nahdliyyin akan memenuhi penjara-penjara di seluruh wilayah Indonesia.

Keenam, jika memang disepakati ide formalisasi syari’ah, maka teori syari’ah manakah yang akan diterapkan. Apakah model Wahabi di Saudi Arabia yang memberangus ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman pemerintah, sebagaimana diamalkan oleh kaum nahdliyyin seperti tawassul, tahlil, talqin, dan lain sebagainya atau sistem Syi’ah yang telah membunuh ratusan ulama dan umat Islam, menghancurkan masjid-masjid Ahlus Sunnah sebagaimana yang terjadi di teluk Persi, di bagian wilayah Timur Tengah, atau belahan lain di dunia ini, dan pemerintah yang berkuasa melakukan semua itu, lagi-lagi, atas nama agama. Jika itu yang terjadi, niscaya warga Nahdliyyin akan akan menjadi korban dari pemerintah yang berbeda aqidah tersebut.

Dalil-dalil di atas kian meyakinkan bahwa cita-cita untuk mendirikan khilafah islamiyah akan membawa konsekuensi tersendiri bukan hanya menyangkut tampilan wajah Indonesia tetapi juga kondisi masyarakat yang akan diwarnai oleh konflik dan disistensi dari elemen bangsa yang lain.

(http://bongkarhti.blogdetik.com/khilafah/tidak-perlu-ada-khilafah-di-indonesia)

Dan selayaknya bagi umat Islam Indonesia sudah harus mengetahui bahwa apa yang ada dalam al-Qur’an lebih banyak hal toleransi bukan memaksakan kehendak. Pada surat al-Kafirun Misalnya, merupakan ayat yang mengandung toleransi yang cukup tinggi. Tidak perlu bagi kaum muslimin untuk memaksakan suatu agama terhadap orang lain. Biarlah, agamaku (islam) dan agama mereka (selain Islam). Ini menjadi bukti kongkret bahwa islam juga mengajarkan kebebasan dalam memeluk agama. 

(http://adie85.blogspot.com/2009/10/rumahopini.html)

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 9

Page 10: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Meskipun sistem Khilafah telah berhasil membawa islam pada masa

kejayaannya, akan tetapi penerapan khilafah di Indonesia adalah hal yang sulit untuk

diwujudkan, mengingat bermacam-macam agama yang dianut oleh warga Indonesia

sampai saat ini.

Khilafah dan Demokrasi hanya ada sedikit perbedaan yang mendasar yakni Khilafah menggunakan dasar syari’at islam dalam menjalankan program pemerintahan sedangkan sistem demokrasi menggunakan dasar konstituante. Sebenarnya Khilafah dan Demokrasi hampir sama, walaupun ada sedikit perbedaan, kesamaan itu terletak pada:

Pertama, presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. Menurut Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah (cet. 2001 hal. 204), sistem pemilihan langsung oleh rakyat sama dengan pengangkatan Sayyidina Ali karamullah wajhah untuk menduduki jabatan Khalifah.

Kedua, presiden terpilih Indonesia dilantik oleh MPR, sebuah gabungan dua lembaga tinggi, DPR dan DPD yang dapat disepadankan dengan ahlu a-halli wa al-‘aqdi dalam konsep al-Mawardi dalam Al-Ahkam as-Sulthoniyah.

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 10

Page 11: BAGAIMANA SEANDAINYA KONSEP KHILAFAH DITERAPKAN DI INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen Bjnbaga Islam Depag RI.1995/1996.Kurikulum Madrasah Aliyah/GBPP Mata Pelajaran Fiqih Jakarta

http://adie85.blogspot.com/2009/10/rumahopini.html

http://bongkarhti.blogdetik.com/khilafah/tidak-perlu-ada-khilafah-di-indonesia/

http://globalkhilafah.blogspot.com/2012/04/sistem-khilafah-vs-sistem-demokrasi.html

http://idiaprenduan.com/antara-sistem-demokrasi-dan-sistem-khilafah-pemerintahan-islam/

http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/20/khilafah-dan-demokrasi-adakah-keberbedaan/

| “Bagaimana Seandainya Konsep Khilafah Diterapkan di Indonesia?” 11