bagaimana hubungan antara pelatih dan atlet seharusnya
TRANSCRIPT
1. Bagaimana hubungan antara pelatih dan atlet seharusnya ?
Jawab :
Hubungan Pelatih dengan Atlet.
Phill Jackson pelatih Bola basket LA Lakers memandang bahwa kunci keberhasilan
seorang pelatih adalah bagaimana ia dapat memberikan rasa percaya diri dan aman kepada
atlet saat atlet bertanding, Rhonda Revelle pelatih soft ball University of Nebraska USA,
memiliki pandangan bahwa seorang pelatih harus memandang atlet bukan semata-mata
sebagai atlet tetapi sebagai manusia yang utuh yang memilki permasalahan dan kelebihan.
Dua pandangan pelatih kaliber internasional tersebut memberikan gambaran bahwa fungsi
pelatih dalam olahraga disamping mempunyai fungsi sebagai pembuat atau pelaksana
program latihan, juga dapat sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang bertanggung
jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kepelatihan tersebut.
Sebagai manusia biasa, pelatih sama halnya dengan atlet, mempunyai kepribadian yang
unik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Setiap pelatih memiliki kelebihan dan
kekurangan, karena itu tidak ada pelatih yang murni ideal atau sempura. Untuk itu maka
dalam mengisi peran sebagai pelatih, seseorang harus melibatkan diri secara total dengan
atlet asuhannya. Artinya, seorang pelatih bukan hanya berhubungan masalah atau hal-hal
yang berkaitan dengan olahraganya saja, tetapi pelatih juga harus dapat berperan sebagai
teman, guru. orangtua, konselor, bahkan psikolog bagi atlet asuhannya. Dengan demikian
dapat diharapkan bahwa atlet sebagai seorang yang ingin mengembangkan prestasi, akan
mempunyai kepercayaan penuh terhadap pelatihnya.
Terjadinya hubungan yang mendalam antara pelatih dengan atlet asuhannya harus
dilandasi oleh adanya empati dari pelatih terhadap atletnya tersebut. sifat ini merupakan
kemampuan pelatih untuk dapat menghayati perasaan atau keadaan atletnya, yang berarti
pelatih dapat mengerti atletnya secara total tanpa ia sendiri kehilangan identitas pnbadinya.
Untuk mengerti keadaan atlet dapat diperoleh dengan mengetahui atau mengenal hal-hal
penting yang ada pada atlet yang bersangkutan.
Hubungan profesional pelatih dengan atlet yang dipengaruhi oleh sifat atau kepribadian
pelatih akan merujuk pada satu tipe kepelatihannya. Adapun jenis atau tipe pelatih adalah:
1. Pelatih yang Otoriter ( Comand style, Dominating Coach, the dictator, ototriter)
Tipe pelatih yang paling umum, utamanya pada olahraga beregu, seperti bolabasket.
Karakteristik yang menonjol adalah disiplin dan agresif. Pelatih ini akan selalu terjebak
dalam situasi "Do or Die" (memaksakan kehendak), akan tetapi dapat menumbuhkan
perhatian atlit dalam berlatih. Tipe ini biasanya terorganisasi dan terencana dengan baik,
menuntut perhatian penuh dari atlit dan diwarnai adanya hukuman-hukuman dalam
menegakkan disiplin yang diterapkan. Keuntungan tipe pelatih ini adalah terciptanya
suasana yang disiplin dan mendukung pencapaian prestasi serta menimbulkan dedikasi
untuk mencapai tujuan. Sedangkan kelemahannya adalah terlalu sensitif dan rentan
konflik, apalagi jika terjadi kekalahan beruntun.
2. Pelatih yang Demokratis (Cooperative style, Personable Coach)
Ini adalah tipe pelatih yang "Nice Guy" yang disenangi seluruh anggota tim dikarenakan
fleksibel dan kreatif dalam pendekatan kepada atlit dan penuh perhatian dengan
menganggap atlit sebagai individu yang berberbeda dalam perlakuannya. Keuntungan yang
didapat adalah iklim atau suasana saling menghormati dan hubungan yang berkualitas yang
kadang akan memunculkan hasil di luar dugaan. Setiap orang yang termasuk dalam tim
sangat menikmati peran dan sumbangannya terhadap tim. Sedangkan kerugian karena
terlalu fleksibel dan keterbukaan pelatih dapat disalahgunakan oleh atlit, sehingga hal ini
akan nampak berubah menjadi "kelemahan"
3. Pelatih yang Santai (Submissive style, Casual Coach, the baby sister)
Tipe pelatih yang "Easy Going", nyantai, pasif dan mengurangi keterlibatannya dalam tim.
Hal ini akan tercermin dengan tidak adanya komitmen tim. Pelatih ini terbiasa
mempersiapkan diri dan segala sesuatunya tidak terencana, sehingga ia hanya berperan
sebagai konsultan, keuntungannya atlit dituntut untuk mengembangkan kemandiriannya
daripada menunggu dan menguntungkan pelatih. Suasana yang santai menghindari dari
suasana yang penuh tekanan, tapi kerugiannya persiapan tim biasanya tidak mencukupi
dalam menghadapi even, dikarenakan tidak adanya rencana yang matang, hal yang paling
menonjol adalah tingkat kemampuan fisik yang sangat rendah. Efek dari sikap santai ini
akan menimbulkan hilangnya kewibawaan seorang pelatih
2. Profil pelatih ideal ?
1. Pelatih merupakan suri tauladan dengan penuh kejujuran bagi atletnya
2. Pelatih bisa menjadi "Pengikut" dan "Pendengar" yang baik
3. Pelatih bisa mendisiplinkan atlit
4. Pelatih bisa mengoreksi dan mau dikoreksi
5. Pelatih berfungsi sebagai ahli Psikologi bagi atlet
6. Pelatih berfungsi sebagai teman dan pembimbing (curhat)
7. Pelatih berfungsi sebagai pengganti orang tua
8. Pelatih professional yang ditandai oleh kinerja mereka selain didasarkan
berdasarkan pengalaman sebagai pemain pada salah satu cabang olahraga juga
memiliki ilmu pengetahuan yang dapat menunjang kelancaran dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Konsisten
10. Kridibel
11. Sensitif
12. Menghindari sindiran tajam
13. Penuh rasa humor
Daftar pustaka :
http://aryadipelatih.blogspot.com/2012/12/respecting-coach-filosofi-seorang.html
FILOSOFI KEPELATIHAN
MUHAMMAD ICHSAN KUSUMAJATI
13602241047
PKO B
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKATA