bagaimana hubungan antara pelatih dan atlet seharusnya

7
1. Bagaimana hubungan antara pelatih dan atlet seharusnya ? Jawab : Hubungan Pelatih dengan Atlet. Phill Jackson pelatih Bola basket LA Lakers memandang bahwa kunci keberhasilan seorang pelatih adalah bagaimana ia dapat memberikan rasa percaya diri dan aman kepada atlet saat atlet bertanding, Rhonda Revelle pelatih soft ball University of Nebraska USA, memiliki pandangan bahwa seorang pelatih harus memandang atlet bukan semata-mata sebagai atlet tetapi sebagai manusia yang utuh yang memilki permasalahan dan kelebihan. Dua pandangan pelatih kaliber internasional tersebut memberikan gambaran bahwa fungsi pelatih dalam olahraga disamping mempunyai fungsi sebagai pembuat atau pelaksana program latihan, juga dapat sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kepelatihan tersebut. Sebagai manusia biasa, pelatih sama halnya dengan atlet, mempunyai kepribadian yang unik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Setiap pelatih memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu tidak ada pelatih yang murni ideal atau sempura. Untuk itu maka dalam mengisi peran sebagai pelatih, seseorang harus melibatkan diri secara total dengan atlet asuhannya. Artinya, seorang pelatih bukan hanya berhubungan masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan olahraganya saja, tetapi pelatih juga harus dapat berperan

Upload: kunam95

Post on 16-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Hubungan Antara Pelatih Dan Atlet Seharusnya

1. Bagaimana hubungan antara pelatih dan atlet seharusnya ?

Jawab :

Hubungan Pelatih dengan Atlet.

Phill Jackson pelatih Bola basket LA Lakers memandang bahwa kunci keberhasilan

seorang pelatih adalah bagaimana ia dapat memberikan rasa percaya diri dan aman kepada

atlet saat atlet bertanding, Rhonda Revelle pelatih soft ball University of Nebraska USA,

memiliki pandangan bahwa seorang pelatih harus memandang atlet bukan semata-mata

sebagai atlet tetapi sebagai manusia yang utuh yang memilki permasalahan dan kelebihan.

Dua pandangan pelatih kaliber internasional tersebut memberikan gambaran bahwa fungsi

pelatih dalam olahraga disamping mempunyai fungsi sebagai pembuat atau pelaksana

program latihan, juga dapat sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang bertanggung

jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kepelatihan tersebut.

Sebagai manusia biasa, pelatih sama halnya dengan atlet, mempunyai kepribadian yang

unik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Setiap pelatih memiliki kelebihan dan

kekurangan, karena itu tidak ada pelatih yang murni ideal atau sempura. Untuk itu maka

dalam mengisi peran sebagai pelatih, seseorang harus melibatkan diri secara total dengan

atlet asuhannya. Artinya, seorang pelatih bukan hanya berhubungan masalah atau hal-hal

yang berkaitan dengan olahraganya saja, tetapi pelatih juga harus dapat berperan sebagai

teman, guru. orangtua, konselor, bahkan psikolog bagi atlet asuhannya. Dengan demikian

dapat diharapkan bahwa atlet sebagai seorang yang ingin mengembangkan prestasi, akan

mempunyai kepercayaan penuh terhadap pelatihnya.

Terjadinya hubungan yang mendalam antara pelatih dengan atlet asuhannya harus

dilandasi oleh adanya empati dari pelatih terhadap atletnya tersebut. sifat ini merupakan

kemampuan pelatih untuk dapat menghayati perasaan atau keadaan atletnya, yang berarti

pelatih dapat mengerti atletnya secara total tanpa ia sendiri kehilangan identitas pnbadinya.

Untuk mengerti keadaan atlet dapat diperoleh dengan mengetahui atau mengenal hal-hal

penting yang ada pada atlet yang bersangkutan.

Hubungan profesional pelatih dengan atlet yang dipengaruhi oleh sifat atau kepribadian

pelatih akan merujuk pada satu tipe kepelatihannya. Adapun jenis atau tipe pelatih adalah:

Page 2: Bagaimana Hubungan Antara Pelatih Dan Atlet Seharusnya

1. Pelatih yang Otoriter ( Comand style, Dominating Coach, the dictator, ototriter)

Tipe pelatih yang paling umum, utamanya pada olahraga beregu, seperti bolabasket.

Karakteristik yang menonjol adalah disiplin dan agresif. Pelatih ini akan selalu terjebak

dalam situasi "Do or Die" (memaksakan kehendak), akan tetapi dapat menumbuhkan

perhatian atlit dalam berlatih. Tipe ini biasanya terorganisasi dan terencana dengan baik,

menuntut perhatian penuh dari atlit dan diwarnai adanya hukuman-hukuman dalam

menegakkan disiplin yang diterapkan. Keuntungan tipe pelatih ini adalah terciptanya

suasana yang disiplin dan mendukung pencapaian prestasi serta menimbulkan dedikasi

untuk mencapai tujuan. Sedangkan kelemahannya adalah terlalu sensitif dan rentan

konflik, apalagi jika terjadi kekalahan beruntun.

2. Pelatih yang Demokratis (Cooperative style, Personable Coach)

Ini adalah tipe pelatih yang "Nice Guy" yang disenangi seluruh anggota tim dikarenakan

fleksibel dan kreatif dalam pendekatan kepada atlit dan penuh perhatian dengan

menganggap atlit sebagai individu yang berberbeda dalam perlakuannya. Keuntungan yang

didapat adalah iklim atau suasana saling menghormati dan hubungan yang berkualitas yang

kadang akan memunculkan hasil di luar dugaan. Setiap orang yang termasuk dalam tim

sangat menikmati peran dan sumbangannya terhadap tim. Sedangkan kerugian karena

terlalu fleksibel dan keterbukaan pelatih dapat disalahgunakan oleh atlit, sehingga hal ini

akan nampak berubah menjadi "kelemahan"

3. Pelatih yang Santai (Submissive style, Casual Coach, the baby sister)

Tipe pelatih yang "Easy Going", nyantai, pasif dan mengurangi keterlibatannya dalam tim.

Hal ini akan tercermin dengan tidak adanya komitmen tim. Pelatih ini terbiasa

mempersiapkan diri dan segala sesuatunya tidak terencana, sehingga ia hanya berperan

sebagai konsultan, keuntungannya atlit dituntut untuk mengembangkan kemandiriannya

daripada menunggu dan menguntungkan pelatih. Suasana yang santai menghindari dari

suasana yang penuh tekanan, tapi kerugiannya persiapan tim biasanya tidak mencukupi

dalam menghadapi even, dikarenakan tidak adanya rencana yang matang, hal yang paling

menonjol adalah tingkat kemampuan fisik yang sangat rendah. Efek dari sikap santai ini

akan menimbulkan hilangnya kewibawaan seorang pelatih

Page 3: Bagaimana Hubungan Antara Pelatih Dan Atlet Seharusnya

2. Profil pelatih ideal ?

1. Pelatih merupakan suri tauladan dengan penuh kejujuran bagi atletnya

2. Pelatih bisa menjadi "Pengikut" dan "Pendengar" yang baik

3. Pelatih bisa mendisiplinkan atlit

4. Pelatih bisa mengoreksi dan mau dikoreksi

5. Pelatih berfungsi sebagai ahli Psikologi bagi atlet

6. Pelatih berfungsi sebagai teman dan pembimbing (curhat)

7. Pelatih berfungsi sebagai pengganti orang tua

8. Pelatih professional yang ditandai oleh kinerja mereka selain didasarkan

berdasarkan pengalaman sebagai pemain pada salah satu cabang olahraga juga

memiliki ilmu pengetahuan yang dapat menunjang kelancaran dalam

melaksanakan tugasnya.

9. Konsisten

10. Kridibel

11. Sensitif

12. Menghindari sindiran tajam

13. Penuh rasa humor

Page 4: Bagaimana Hubungan Antara Pelatih Dan Atlet Seharusnya

Daftar pustaka :

http://aryadipelatih.blogspot.com/2012/12/respecting-coach-filosofi-seorang.html

Page 5: Bagaimana Hubungan Antara Pelatih Dan Atlet Seharusnya

FILOSOFI KEPELATIHAN

MUHAMMAD ICHSAN KUSUMAJATI

13602241047

PKO B

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKATA