buku pegangan pelatih

80

Upload: cholifahistriku

Post on 30-Jul-2015

139 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

training

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pegangan Pelatih
Page 2: Buku Pegangan Pelatih

ii

Page 3: Buku Pegangan Pelatih

Buku Pegangan Pelatih

Local Governance Support ProgramTraining and Participation Team

2009

Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Page 4: Buku Pegangan Pelatih

Pelatihan Fasilitasi yang Efektif - Buku Pegangan Pelatih

Buku lain pada Seri Teknologi pelatihan ini:1. Metode-metode Dasar Fasilitasi - Panduan Fasilitator2. Fasilitasi yang Efektif - Buku Pegangan Fasilitator3. Mendesain Kegiatan Interaktif - Buku Pegangan Fasilitator4. Permainan Kreatif untuk Mendukung Kegiatan/Pelatihan

Partisipatif - Referensi Fasilitator5. Menyiapkan Kegiatan/Pelatihan Partisipatif - Referensi Fasilitator

Tentang LGSPLocal Governance Support Program merupakan program bantuan teknisyang mendukung tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)di Indonesia pada dua sisi, yaitu pemerintah daerah dan masyarakat.Dukungan kepada pemerintah daerah dimaksudkan agar pemerintahmeningkat kompetensinya dalam melaksanakan tugas-tugas pokokkepemerintahan di bidang perencanaan dan penganggaran yangterintegrasi, dan meningkat kemampuannya dalam mem-berikan pelayananyang lebih baik, serta mengelola sumber daya. Dukungan kepada DPRDdan organisasi masyarakat adalah untuk memperkuat kapasitas merekaagar dapat melakukan peran-peran perwakilan, pengawasan, danpartisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

LGSP bekerja di 60 lebih kabupaten dan kota di Indonesia, di sembilanpropinsi: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan PapuaBarat.

Buku ini terwujud berkat bantuan yang diberikan oleh United StatesAgency for International Development (USAID) berdasarkan nomorkontrak No. 497-M-00-05-00017-00 dengan RTI International, melaluipelaksanaan Local Governance Support Program (LGSP) di Indonesia.Pendapat yang tertuang di dalam laporan ini tidak mencerminkanpendapat dari USAID.

ii

Page 5: Buku Pegangan Pelatih

Local Governance Support ProgramBursa Efek Indonesia, Gedung 1, Lantai 29Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Program LGSP dilaksanakan atas kerjasama Badan PerencanaanPembangunan Nasional (BAPPENAS), Departemen Dalam Negeri,Departemen Keuangan, pemerintah daerah dan organisasi masyarakatdalam wilayah propinsi target LGSP. Program LGSP didanai oleh UnitedStates Agency for International Development (USAID) dan dilaksanakanoleh RTI Internasional berkolaborasi dengan International City/CountyManagement Association (ICMA), Democracy International (DI),Computer Assisted Development Incorporated (CADI) dan theIndonesia Media Law and Policy Centre (IMLPC). Pelaksanaan Programdimulai pada Tanggal 1 Maret, 2005 dan berakhir Tanggal 30 September,2009.

Untuk informasi lebih lanjut tentang LGSP silakan hubungi:

Dicetak di Indonesia.Publikasi ini didanai oleh the United States Agency for InternationalDevelopment (USAID). Sebagian atau seluruh isi buku ini, termasukilustrasinya, boleh diperbanyak, direproduksi, atau diubah dengan syaratdisebarkan secara gratis.

Telepon : +62 (21) 515 1755Fax : +62 (21) 515 1752Email : [email protected] : www.lgsp.or.id

iii

Page 6: Buku Pegangan Pelatih

Tim Pengembang:

Penulis: Bahtiar Fitanto, Soetopo, Yustanti Salilo, Yoenarsih Nazar, DyahIndrapati Maro

Pengayaan materi: Fahmi Rizal

Desain, perwajahan, dan ilustrator: Machmud Ha

Pemeriksa sampel buku dan ketikan: Fitri Handayani

Pemeriksa desain: Richard Pedler, Sugeng Raharjo

Foto-foto: Koleksi LGSP

Dukungan administratif dan pemeriksa ketikan: E. Yunita Ekasari

iv

Page 7: Buku Pegangan Pelatih

iii v

AbstractThis book is prepared as guidance for participants in Training of Trainersfor Facilitator Training, and as a guideline for facilitators who wish to trainothers to be effective and participative facilitators. It is intended to supportfuture trainers and facilitator trainers in preparing their participants tobecome effective facilitators.

In addition to containing practical tips on basic introductory participationmethods, this book also explains the principles and theory behind thesemethods. The methods introduced have been developed, pilot-tested andimplemented in a number of LGSP partner jurisdictions, helping to enrichthe overall content of this manual.

The objective of this book is to make future trainers and trainers offacilitators familiar with various topics that should be covered in effectivefacilitation training, and how best to deliver the training. An additionalobjective is to help trainers better understand the basic facilitationprinciples and their relationship to the learning process.

Topics covered by this book include:

Starting training (techniques for introducing the participants,expectation tree, and learning contract)Self portrait (measuring participants’ initial skill in facilitating)Basic knowledge for a facilitator (learning theory, learning styles,pedagogical and andragogical models, managing creativity)Roles of a facilitatorBasic skills of a facilitator (including discussion skills)Workshop method (how to build a consensus)Managing group dynamicsAction planning method (how to develop a plan)Closing a training sessionUseful tips for a facilitator

Since facilitation is a dynamic skill that evolves over time, users of thisbook are expected to develop their own training styles.

Page 8: Buku Pegangan Pelatih

ivvi

AbstraksiBuku panduan ini disusun sebagai buku pegangan bagi peserta pelatihanuntuk pelatih pelatihan fasilitator yang efektif (ToT Pelatihan Fasilitatoryang Efektif), dan juga dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang ingin melatihorang lain menjadi fasilitator. Isinya diharapkan dapat membantu para calonpelatih atau pelatih fasilitator agar dapat menyiapkan peserta pelatihanmereka menjadi fasilitator yang efektif.

Buku ini berisi petunjuk praktis tentang cara memperkenalkan metode-metode dasar partisipasi, Prinsip dan teori yang dilatihkan dalam buku initerdapat dalam buku Fasilitasi yang Efektif yang merupakan bahan utamapelatihan ini. Metode-metode yang diperkenalkan telah dikembangkan,diuji cobakan, dan diterapkan di beberapa daerah mitra LGSP. Hasilnya,ditambah dengan hasil studi literatur, telah memperkaya panduan ini.

Tujuan dibuatnya panduan ini adalah agar para calon pelatih atau pelatihfasilitator dapat mengetahui apa saja topik-topik yang disarankan tercakupdalam pelatihan fasilitasi yang efektif, dan bagaimana mempraktekkan ataumembawakannya. Untuk itu buku Fasilitasi yang Efektif

Topik-topik yang dianggap perlu dalam pelatihan fasilitasi mencakup:

• Mengawali pelatihan (teknik berkenalan, menggali harapan, danmembuat kontrak belajar).

• Potret diri (mengetahui kemampuan awal peserta dalammemfasilitasi).

• Pengetahuan dasar bagi fasilitator (teori belajar, gaya belajar,membedakan pendekatan pedagogi dangan andragogi, mengelolakreatifitas).

• Peran dan sikap fasilitator.• Keterampilan dasar fasilitator (termasuk keterampilan memandu

diskusi).• Metode membangun konsensus (lokakarya)• Mengelola dinamika kelompok.

Page 9: Buku Pegangan Pelatih

v

• Metode membuat perencanaan.• Mengakhiri pelatihan.• Beberapa tips untuk pelatih.

Fasilitasi merupakan ilmu yang terus berkembang dari waktu ke waktu.Karenanya pengguna buku ini diharapkan akan mengembangkan jugapendekatan dan metode dalam melatih lebih banyak lagi fasilitator.

vii

Page 10: Buku Pegangan Pelatih

Daftar Isi

Tim Pengembang .............................................................................................................

Abstract......................................................................................................................

Abstraksi ......................................................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................................

Kata Pengantar ................................................................................................................

Sesi 1: Orientasi Umum .................................................................................................

Sesi 2: Potret Diri ..........................................................................................................

Sesi 3: Sikap Dasar dan Peran Fasilitator .........................................................................

Sesi 4: Pengetahuan Dasar bagi Fasilitator.....................................................................

Sesi 5: Keterampilan Dasar Fasilitator .............................................................................

Sesi 6: Metode Lokakarya ................................................................................................

Sesi 7: Mengelola Dinamika Kelompok ...........................................................................

Sesi 8: Merancang Aksi Bersama ...................................................................................

Sesi 9: Menutup Pelatihan .............................................................................................

Tambahan Tips bagi Pelatih .............................................................................................

Lampiran ..........................................................................................................................

iv

v

vi

viii

ix

1

9

12

14

16

20

24

26

30

37

43

viviii

Page 11: Buku Pegangan Pelatih

Kata Pengantar Melaksanakan Pelatihan Fasilitasi yang EfektifLocal Governance Support Program (LGSP) merupakan sebuah programbantuan bagi pemerintah Republik Indonesia yang diberikan oleh UnitedStates Agency for International Development (USAID). Program tersebutmencakup bantuan teknis di bidang perencanaan partisipatif, penganggaranberbasis kinerja, peningkatan pelayanan publik, dan penguatan DPRD sertamasyarakat sipil. Dalam kerangka tersebut LGSP bekerjasama denganmitra-mitra dari pemerintah daerah, DPRD, media dan organisasimasyarakat, yang tersebar di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, SumateraUtara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, SulawesiSelatan dan Papua Barat.

Dimulainya desentralisasi tahun 2001, sebagai pengejawantahan reformasi,merupakan perwujudan dari komitmen Indonesia menuju pemerintahandaerah yang demokratis dan pembangunan yang berkelanjutan.Dikeluarkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menjadipenanda terbukanya kesempatan luas bagi kreasi pembangunan daerahdan partisipasi warga yang lebih besar dalam tata kelola pemerintahan.Sejak awal penerapan kebijakan tersebut, masyarakat dan pemerintahdaerah telah menjawab dengan antusias dan kreativitas yang luar biasamelalui interaksi dalam pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan secarapartisipatif, hingga menghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.

Sebagai bentuk dukungan dari Program Local Governance Strengthening,guna mewujudkan pelaksanaan proses pemerintahan yang partisipatif,selama hampir empat tahun (2006-2009) Tim Training and Publications(TP) LGSP telah melaksanakan program pelatihan fasilitator di lebih dari60 kabupaten dan kota di daerah LGSP untuk mengembangkan danmeningkatkan kapasitas para mitra di daerah dalam memfasilitasi proses-proses pertemuan dengan lebih partisipatif. Agar pelatihan tersebut dapatdilakukan oleh lebih banyak pihak, LGSP mendokumentasikan metodedan prinsip-prinsip dasar partisipasi yang disebarkan melalui berbagaipelatihan dan bantuan teknis tersebut ke dalam buku ini. Dengan demikiankami berharap lebih banyak lagi pihak yang dapat memanfaatkannya, danpenyebaran virus-virus partisipasi ini bisa menjadi lebih luas lagi.

vii ix

Page 12: Buku Pegangan Pelatih

Perkenankan kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnyakepada mitra-mitra kami, konsultan dan perguruan tinggi yang menjadiservice providers, para mitra dari pemerintah daerah, DPRD serta LSMsebagai strategic partners di lapangan, dan para tenaga ahli yang telahmelaksanakan program ini. Kami berharap program seperti ini akan suksesdi masa yang akan datang.

Juni 2009

Judith EdstromChief of PartyUSAID-LGSPRTI International

Yoenarsih NazarTraining and Participation AdvisorUSAID-LGSPRTI International

x

Page 13: Buku Pegangan Pelatih

1Buku Pegangan Pelatih 1Buku Pegangan Pelatih

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

Alat dan Bahan

Sesi 1: Orientasi Umum

90 Menit

• Komputer • Kartu Metaplan• LCD projector • Spidol Warna• Papan Flipchart • Isolasi Kertas

Buku pegangan peserta

1. Permainan2. Curah Pendapat

Di akhir sesi ini, peserta diharapkan:• Merasakan suasana yang cair di antara sesama peserta• Melihat sejauh mana harapan mereka sejalan dengan

tujuan pelatihan• Menyepakati kontrak belajar bersama• Mengetahui alur proses pelatihan Fasilitasi Efektif

Orientasi umum biasanya dilaksanakan dalam 4 tahap:1. Perkenalan.2. Penggalian harapan dan kontribusi.3. Penyepakatan kontrak belajar dan norma (aturan main).4. Penjelasan alur proses.

Langkah-langkah

Page 14: Buku Pegangan Pelatih

2 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

1. PerkenalanAda banyak cara yang dapat Anda gunakan dalam memandu tahapperkenalan. Bila jumlah peserta tidak banyak, atau sudah saling kenalsebelumnya, beberapa kemungkinan cara berkenalan yang dapat Andagunakan umpamanya:

• Dengan menyebutkan nama,dan rahasia diri yang tidakdiketahui orang lain. Biasanyacara ini dilakukan bila pesertasudah saling kenal sebelumnya.Kalau perlu minta pesertamemperkenalkan rahasia diriatau sifat mereka yang lucu-lucu,intinya adalah untukmencairkan suasana yangbiasanya pada awal pertemuanseperti ini akan terasa masihkaku.

• Dengan meminta mereka menuliskan di kartu metaplan 3-5 hal tentangdiri mereka, salah satu dari informasi itu tidak benar. Peserta lain dimintamenebak, mana informasi yang tidak benar itu.

• Dengan meminta mereka menggambar (bisa menggambarkan wajahnya,atau wajah temannya, atau benda yang paling menarik baginya), danmenjelaskan arti gambar itu.

Bila peserta belum saling mengenal, cara sederhana yang dapat Anda lakukanantara lain:

• Meminta mereka menyebutkan nama dan menambahkan sebuah katasifat dibelakang namanya dengan huruf pertama sama dengan hurufpertama namanya. Umpamanya, saya Andi yang antik, atau Henny yanghandal, dan sebagainya. Ini biasanya dilakukan untuk menimbulkan suasanaakrab.

• Dengan meminta peserta berpasangan dua-dua (tidak harus laki-lakidengan perempuan), setiap pasangan diberi kesempatan memberikan

Contoh suasana perkenalan denganmenggunakan bola.

Orientasi Umum

Page 15: Buku Pegangan Pelatih

3Buku Pegangan Pelatih 3Buku Pegangan Pelatih

1. Siapkan sebuah bola plastik (dalamkeadaan darurat, gulungan kertas pun bisadigunakan).

2. Minta peserta berdiri membentuklingkaran. Anda berdiri di pusat lingkaranmemegang bola.

3. Beritahukan cara berkenalan: siapa yangmenerima bola, memperkenalkan namanya, dari organisasi apa, dan satu halyang unik tentang dirinya.

4. Karena Anda yang pertama kali memegang bola, perkenalkan diri Anda duludengan cara tersebut. Lalu lemparkan bola ke salah satu peserta. Minta yangbersangkutan memperkalkan diri dengan cara yang sama, dan mengoper bolake peserta lain.

5. Begitu seterusnya sampai semua peserta kebagian menerima bola. Di halamanberikut terdapat contoh suasana berkenalan menggunakan bola.

informasi tentang diri masing-masing kepada pasangannya, kemudiansetiap orang diminta memperkenalkan pasangan masing-masing.

Contohsuasana perkenalan denganmenggunakan kartu gambar

Di bawah ini dapat Anda lihat beberapa kemungkinan lain untukmemfasilitasi tahap perkenalan ini.

Dengan gerak dan lagu1. Minta peserta untuk berdiri berpasangan, dan mengikuti Anda dalam

gerak & lagu “Apa Kabar” (lirik dan notasi lagu terdapat di lampiran.Setelah lagu selesai dan peserta berganti pasangan, minta merekaberkenalan dan saling menceritakan hal apa saja yang menarik yangmereka alami dalam perjalanan menuju tempat pelatihan. Beri merekawaktu 2-3 menit untuk berkenalan, lalu mulailah menyanyi lagi danberganti pasangan kembali. Lakukan sebanyak 3-4 kali atau sesuaikandengan ketersediaan waktu.

2.Bila peserta cukup banyak, pilihbeberapa orang saja untukmenceritakan dan memperkenalkanteman-teman barunya

Menggunakan bola

Orientasi Umum

Page 16: Buku Pegangan Pelatih

4 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

1. Siapkan sejumlah gambar (kira-kira seukuran kartu remi). Bisa juga Andagunakan kartu tarot. Jumlahnya sebaiknya lebih banyak dari peserta,supaya banyak pilihan. Bila ada beberapa gambar yang sama, tidak apa.

2. Minta peserta duduk melingkar. Sebarkan kartu-kartu gambar di tengahlingkaran. Minta mereka mengamati dan mengambil satu kartu yangmenurut mereka sangat cocok dengan diri mereka masing-masing, sangatmerepresentasikan dirinya. Termasuk Anda, ambil juga satu kartu yangmencerminkan siapa Anda.

3. Mulailah perkenalan dengan diri Anda sendiri: perkenalkan nama Anda,dari lembaga mana. Perlihatkan kartu yang menggambarkan Anda danjelaskan mengapa gambar itu Anda anggap merepresentasikan Anda.

4. Lanjutkan dengan meminta setiap orang memperkenalkan namanya danmemperlihatkan kartunya, sambil menjelaskan mengapa gambar di kartuitu menurut dia sangat menggambarkan dirinya.

Cara berkenalan menggunakan gambar-gambar ini cocok untuk pesertadengan jumlah maksimum 15 orang. Bila jumlah mereka lebih besar, carayang sama juga bisa digunakan dengan sedikit modifikasi. Umpamanya:

1. Siapkan beberapa gambar (5-10 gambar) berukuran lebih besar (kira-kira seukuran kertas A4). Tempelkan gambar-gambar itu di dinding disekeliling ruangan.

2. Minta peserta memperhatikan gambar-gambar itu dan memilih salah satuyang menggambarkan dirinya.

3. Minta mereka berdiri di bawah gambar tersebut (biasanya satu gambardiminati oleh lebih dari satu orang).

4. Minta peserta di masing-masing kelompok saling memperkenalkan diridalam kelompoknya dulu.

5. Akhirnya minta juru bicara kelompok memperkenalkan semua anggotakelompoknya kepada kelompok lain.

Catatan: Alternatif lain dapat anda lihat di buku referensi yang menjadi bahan pendukungpelatihan ini (“Permainan Kreatif dalam Pelatihan”).

Menggunakan gambar

Orientasi Umum

Page 17: Buku Pegangan Pelatih

5Buku Pegangan Pelatih 5Buku Pegangan Pelatih

2. Penggalian Harapan dan KontribusiPenting sekali bagi seorang pelatih mengetahui apa harapan pesertaakan dari pelatihan yang akan di laksanakan. Gunanya adalah untukmemastikan:

Apakah harapan tersebut cocok dengan tujuan pelatihan. Seberapa jauh harapan-harapan itu terpenuhi di akhir pelatihan.

• Cara menggali harapan ini juga bermacam-macam:Yang paling sederhana, dengan meminta peserta bergantianmenyebutkan harapan masing-masing, dan Anda menuliskannyadi flip chart di depan kelas.

• Cara lain, dengan meminta peserta yang menuliskannya.Caranya:

• Siapkan gambar sebuah pohon yang besar di flip chart (kira-kira setinggi 1½ - 2 meter). Anda bahkan juga bisamenggunakan pohon betulan atau pohon tiruan(umpamanya dekorasi ruangan)

• Bagikan dua lembar metaplan kepada peserta. Minta merekamenuliskan harapan mereka atas pertemuan ini pada lembarpertama. Di lembar kedua, mereka harus menulis kontribusiyang dapat mereka berikan agar harapan yang mereka tulisterwujud. Agar lebih menarik, harapan dan kontribusi merekabisa juga mereka ungkapkan dalam bentuk gambar.

• Setelah selesai, minta peserta untuk menempelkan ataumenggantungkan metaplan mereka di ‘pohon harapan’. Harapandigantungkan di bagian daun pohon, dan kontribusi di bagianakar. Bila waktu mencukupi dan jumlah peserta tidak begitubanyak (di bawah 20 orang), Anda bisa meminta mereka untukmembacakan dan menjelaskan kartu-kartu metaplan mereka.Bila jumlah mereka banyak (lebih dari 20 orang), minta merekamembuat gambar dalam kelompok kecil (satu gambar oleh dua,tiga, empat, atau lima orang, tergantung jumlah merekaseluruhnya).

Orientasi Umum

Page 18: Buku Pegangan Pelatih

6 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

3. Penyepakatan Kontrak Belajar dan Norma (Aturan Main)

Penting sekali bagi peserta Anda mengetahui apakah harapan-harapanmereka akan dipenuhi oleh pelatihan Anda. Karena itu, beritahukanlahkepada mereka apa tujuan pelatihan. Secara kognitif, pelatihan Fasilitasiyang Efektif bertujuan untuk:

• Memberikan pemahaman kepada mereka tentang apa yang dimaksuddengan fasilitator, apa peran dan fungsinya, apa saja keterampilandasar yang harus dimilikinya.

• Memperlihatkan hubungan fasilitasi dengan proses belajar dandinamika kelompok.

• Memperkenalkan berbagai metode partisipatif.

Secara afektif tujuannya adalah memberi kesempatan kepada pesertauntuk:

• Berbagi pengalaman memfasilitasi.

• Merasakan suasana pelatihan yang hidup dan menyenangkan.

• Menghargai kesempatan meningkatkan keterampilan dan tertantanguntuk menerapkan hal-hal baru yang diperolehnya dari pelatihan ini.

Pampangkanlah ringkasan tujuan-tujuan ini (bisa melalui tampilan di layarproyeksi, bisa juga di flipchart) bersanding dengan gambar-gambar harapanpeserta. Minta mereka mengidentifikasi harapan-harapan yang sejalandengan tujuan pelatihan dan yang tidak. Tandai harapan-harapan yangsejalan dengan tujuan dan sepakati dengan mereka bahwa fokus pelatihanadalah pada harapan-harapan ini.

Sampaikan bahwa Anda sebagai pelatih berkewajiban membantu merekamencapai tujuan itu dan memenuhi harapan yang sudah disepakati tadi.

Orientasi Umum

• Buatlah kesimpulan kecil dari harapan para peserta dan jelaskantujuan dari pelatihan kali ini. Bandingkan harapan peserta dengantujuan pelatihan. Harapan peserta menjadi benchmark pertama kitatentang apa yang sudah dipahami oleh peserta.

Page 19: Buku Pegangan Pelatih

7Buku Pegangan Pelatih 7Buku Pegangan Pelatih

Penjelasan Alur Proses dapat dilakukan dengan cara presentasi, denganmenggunakan powerpoint atau kertas flipchart. Bisa pula dilakukan dengancara yang lebih kreatif dan dinamis. Misalnya dengan cara “Parade Poster”.Cara mem-”Parade Poster”-kan Alur Proses:

a. Siapkanlah satu poster untuk setiap sesi. Gunakan kertas flipchart,metaplan, spidol warna dan hias poster seindah dan sekreatifmungkin.

b. Salah seorang fasilitator bertindak sebagai ‘dalang’, membacakan danmenjelaskan apa yang akan dilakukan pada masing-masing sesisementara fasilitator dan panitia membawa poster-poster sesiberkeliling ruangan sehingga seluruh peserta dapat membaca denganjelas isi poster-poster tersebut.

c. Setelah selesai diperagakan, tempellah poster-poster tadi di dinding.Poster sesi dapat berfungsi ganda, sebagai agenda pertemuan dan

Sebaliknya, mereka juga telah mengungkapkan kontribusi mereka. Mintalahmereka menempelkannya di bagian akar pohon. Ibaratnya, kontribusimereka adalah sebagai pupuk agar pohon harapan menghasilkan buahsesuai dengan yang mereka harapkan.

a. Jelaskan pada peserta bahwa untuk bisa mewujudkan harapan merekadibutuhkan kontribusi dan peran aktif peserta. Untuk itu perlu dibuat‘aturan main’ atau Norma Belajar bersama. Minta masukan parapeserta tentang:• Tata waktu. Mulai dari jam masuk, selesai hingga waktu rehat;

Penggunaan telepon genggam di dalam kelas;• Tata krama di dalam kelas, misalnya: bekerjasama, mendengar

pendapat orang lain, dll;• Hukum Dua Kaki, fokuslah pada apa yang sedang Anda

kerjakan saat ini;• Letakkan dahulu hal-hal lain;• Dan lain-lain.

b. Tempel kertas plano yang bertuliskan Norma Belajar di tempatyang mudah dilihat oleh seluruh peserta.

Orientasi Umum

4. Penjelasan Alur Proses

Page 20: Buku Pegangan Pelatih

8 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

1. Sesi Orientasi Umum ini akan menentukan irama pelatihan Anda.Buatlah semenarik dan seinteraktif mungkin sehingga pesertaakan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan tertarikuntuk tinggal lebih lama lagi di pelatihan ini.

2. Pilihan-pilihan cara berkenalan tergantung pada beberapa faktorseperti:

• Jumlah peserta. Bila jumlahnya sedikit, Anda bisa menggunakancara berkenalan yang sedikit lebih mendalam dibandingkandengan bila jumlahnya lebih banyak.

• Siapa mereka, apakah sudah saling kenal sebelumnya, atau belum,Bila mereka sudah saling kenal, umpamanya karena mereka stafsuatu organisasi, tetap saja masih diperlukan sesi perkenalan ini,karena Anda belum tentu kenal dengan semua mereka, dansebaliknya, mereka belum tentu sudah mengenal Anda.

• Tempat. Apakah sesi ini akan dilakukan di dalam, atau di luarruangan. Bila di dalam ruangan, apakah tersedia cukup ruang untukbergerak.

3. Ketika Anda meminta peserta mengungkapkan harapan dankontribusi mereka dengan gambar, pada awalnya mungkin saja adayang menolak. Besarkanlah hatinya. Yakinkan bahwa yang pentingbukan bentuk gambarnya, tetapi makna dibaliknya. Begitu merekamenangkap tujuan itu dan mulai membuat gambar, Anda akan kagummendapati bahwa banyak makna filosofis dan indah yang terungkapmelalui gambar-gambar sederhana yang mereka buat.

Tips:

Orientasi Umum

‘penunjuk arah’ perjalanan lokakarya. Di samping itu poster yangmenarik pun dapat berfungsi menjadi hiasan dinding.

Sebelum peserta istirahat, bagikanlah instrumen tes MBTI, dan minta merekamengisinya sebelum masuk ke sesi berikutnya, Potret Diri. Dengan demikianselesailah sesi awal ini.

Page 21: Buku Pegangan Pelatih

9Buku Pegangan Pelatih 9Buku Pegangan Pelatih

Langkah-langkah

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

Alat dan Bahan

Sesi 2: Potret Diri

90 Menit

• Fasilitasi yang Efektif - Buku Pegangan Peserta• Formulir MBTI

1. Kerja Individu 3. Diskusi2. Presentasi 4. Simulasi

1. Jelaskan dengan ringkas 2 kategori potret diri peserta.

2. Bagian pertama kita akan melihat bersama-samakarakter peserta dan pengaruhnya pada prosesfasilitasi. Di bagian kedua kita akan melihat apa yangsudah mereka pahami tentang fasilitator.

• Komputer • Kartu Metaplan• LCD projector • Spidol Warna• Kertas Plano (flip chart)

Di akhir sesi ini, peserta diharapkan:• Memahami karakter mereka masing-masing dan pengaruhnya terhadap peran mereka sebagai seorang

fasilitator• Memahami apa yang sudah mereka pahami tentang

Fasilitator

Page 22: Buku Pegangan Pelatih

10 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

3. Bagian Pertama, Potret Diria. Sebaiknya para peserta sudah mengisi kuesioner MBTI

sebelumnya, sehingga di sesi ini Anda hanya tinggalmenjelaskannya saja.

b. Penjelasan tentang MBTI dan arti 4 fungsi kepribadianc. Diskusi dan tanya jawab seputar MBTI

4. Bagian Kedua, Potret Fasilitatora. Minta dua orang peserta sebagai sukarelawan untuk memimpin

sebuah proses pertemuan. Peserta yang lain akan menjadipeserta pertemuan tersebut.

b. Bermain peran selama 10-15 menit. Catat hal-hal menarik yangterjadi.

c. Diskusi pleno.• Gali dari masing-masing pemeran fasilitator:

Apa yang mereka rasakan ketika menjadi fasilitator Apa yang terjadi ketika mereka menjadi fasilitator Mengapa mereka melakukan atau mengatakan hal-hal

tertentu (gunakan catatan observasi Anda)• Gali dari peserta:

Apa yang mereka rasakan ketika berperan sebagaipeserta pertemuan.Apa yang mereka rasakan ketika Si A dan Si B menjadifasilitator, terutama ketika mereka (lihat catatan Andatentang hal-hal menarik yang terjadi).Apa yang menarik dari bermain peran tadi.Bila ada yang harus diperbaiki, apa sajakah itu danbagaimana memperbaikinya.

d. Lakukan pembingkaian ulang dengan menjelaskan tentang“Penyakit Pertemuan”

Potret Diri

Page 23: Buku Pegangan Pelatih

11Buku Pegangan Pelatih 11Buku Pegangan Pelatih

1. Catat pendapat dan masukan dari peserta di kertas flipchart.2. Kalau memungkinkan, gunakan 3 kertas plano terpisah.

Plano pertama untuk apa yang peserta rasakan dan apa yangterjadi selama bermain peran. Plano kedua untuk hal-halyang sudah baik. Plano ketiga adalah untuk mencatat apasaja yang harus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya.

3. Gunakan spidol warna untuk membedakan setiap masukan4. Tulis dengan huruf cukup besar agar mudah terbaca.5. Tempel ketiga kertas plano tersebut di dinding. Inilah hasil

benchmarking Anda tentang apa yang sudah diketahui olehpeserta.

Tips:

Potret Diri

Page 24: Buku Pegangan Pelatih

12 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Langkah-langkah

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

Sesi 3: Sikap Dasar dan Peran Fasilitator

90 Menit

• Fasilitasi yang Efektif - Buku Pegangan Peserta

1. Diskusi Kelompok2. Presentasi

1. Bagi peserta dalam beberapa kelompok,2. Minta peserta untuk menggambarkan apa yang mereka

pahami tentang sikap dasar dan peran seorang fasilitator.3. inta peserta mempresentasikan hasil kerja mereka dan

mendiskusikannya bersama.4. Bingkai ulang pemahaman peserta dengan presentasi Sikap Dasar dan Peran Fasilitator.

• Komputer • Spidol warna• LCD projector • Isolasi kertas• Kertas dan kertas Plano • Lem• Metaplan

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami sikap dasar yang harus dimiliki oleh seorang

fasilitator• Memahami peran seorang fasilitator

Page 25: Buku Pegangan Pelatih

13Buku Pegangan Pelatih 13Buku Pegangan Pelatih

1. Agar suasana lebih meriah dan kerja sama kelompok meningkat,Anda dapat meminta peserta untuk menyiapkan namakelompok dan yel-yel kelompok.

2. Minta kelompok untuk menyerukan yel-yel masing-masingsebelum mempresentasikan gambar kelompok.

3. Anda juga bisa meminta peserta untuk menggambarkan sikapdasar dan peran fasilitator dengan menggunakan guntingangambar dari majalah dan koran bekas. Agar lebih semarak, gantikertas plano untuk menempel gambar-gambar itu dengan kainwarna-warni.

Tips:

Sikap Dasar dan Peran Fasilitator

Page 26: Buku Pegangan Pelatih

14 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Langkah-langkah

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

90 Menit

• LCD projector • Isolasi kertas• Papan dan Kertas Plano • Penutup Mata• Metaplan • Boneka Kecil• Spidol warna

• Buku Pegangan Peserta

1. Diskusi2. Presentasi Singkat

1.Lakukan permainan (learning game) terlebih dahulusebelum memulai presentasi.

a. Bagi peserta ke dalam kelompok. Minta peserta untuk berdiri dalam lingkaran kecil dengan posisi saling

membelakangi. b. Bagikan penutup mata dan minta mereka untuk menutup mata dengan kain tersebut.

Sesi 4: Pengetahuan DasarBagi Fasilitator

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami Teor Belajar• Memahami Gaya Belajari dan hubungannya dengan

Metode dan hasil belajar

Page 27: Buku Pegangan Pelatih

15Buku Pegangan Pelatih 15Buku Pegangan Pelatih

c. Berikan satu buah benda (boneka) pada satu orang di setiapkelompok. Minta mereka untuk meraba dan merasakan teks-tur dan kontur benda tersebut. Setelah itu mereka harusmemberikan boneka tadi ke teman di sebelahnya. Demikianseterusnya sehingga seluruh anggota kelompok mendapatpengalaman meraba benda tersebut.

d. Ambil boneka dan persilakan peserta untuk membuka penutupmata mereka.

e. Minta setiap kelompok untuk mendiskusikan dan menggambarbenda apa yang tadi mereka raba.

f. Peserta mempresentasikan hasil diskusi mereka.g. Perlihatkan boneka tersebut.

2. Refleksi permainan. Gali dari peserta:a. Apa yang mereka rasa ketika meraba benda tersebut.b. Bagaimana hasil gambaran mereka, apakah kongruen dengan boneka tadi atau justru berbeda sama sekali?c. Bila dikaitkan dengan pembelajaran, hikmah apa yang dapat mereka petik dari permainan ini?(Kata kunci yang harus digali: tidak mudah merubah kebiasaan,lebih mudah melihat daripada meraba, masing-masing orangpunya sudut pandang berbeda, dll.)

3. Presentasi 4. Tanya jawab dan diskusi

• Anda bisa menggunakan learning game yang lain selain boneka,asalkan permainan tersebut membuat peserta merasakanpengalaman yang berbeda ketika menerima sebuah ’pelajaran’.Misalnya, menggunakan gerak untuk menjelaskan sebuah cerita.

• Bisa pula menggunakan permainan lain yang bertujuan menggalipemahaman peserta bahwa belajar cepat adalah ketika kita belajardengan menggunakan aneka indrawi kita. Misalnya, menghapalsebuah lagu akan lebih mudah bila dilakukan dengan gerak.Mempelajari sebuah konsep dengan cara visual dan auditif.

Tips:

Pengetahuan Dasar Bagi Fasilitator

Page 28: Buku Pegangan Pelatih

16 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Sesi 5: Keterampilan DasarFasilitator

Alat dan Bahan

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

180 Menit

• Komputer• LCD Projector• Papan dan Kertas Plano• Spidol warna• Metaplan• Gunting• Kertas tugas: Cerita Suharto (Lihat Lampiran Buku Peserta)• Satu set kartu jodoh ORIK• Kartu tugas untuk Teknik Non Verbal

• Buku Pegangan Peserta

1. Bermain Peran2. Diskusi3. Presentasi

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami dan menguasai Teknik Komunikasi Verbal• Memahami dan menguasai Teknik Komunikasi Non Verbal

Page 29: Buku Pegangan Pelatih

17Buku Pegangan Pelatih 17Buku Pegangan Pelatih

Langkah-langkah

1. Keterampilan Verbala. Minta peserta untuk bekerja berpasang-pasangan. Setiap

pasangan memilih satu orang untuk menjadi narasumberdan seorang lainnya menjadi penanya.

b. Pada narasumber diberikan selembar kertas yang berisikancerita Suharto (lihat Lampiran di Buku Pegangan Fasilitator).

c. Minta narasumber untuk membaca cerita itu baik-baik. Iananti akan menceritakan kisah tersebut kepadapasangannya. Pada narasumber dipesankan untuk tidakboleh berbohong, tapi juga tidak keluar dari ‘pakem’ ceritayang diberikan.

d. Minta para penanya untuk menggali dari si narasumbertentang segala sesuatu yang mesti diketahuinya sebelum iamengambil sebuah kesimpulan.

e. Minta narasumber dan penanya berdiskusi selama 5 menit.Tugas instruktur adalah mengamati dan mencatat hal-halyang menarik.

f. Diskusi. Gali dari peserta:• Siapa saja yang berhasil mengambil kesimpulan dengan

benar?• Apa yang terlintas di benak si penanya ketika

mendengar cerita si narasumber?• Pertanyaan apa saja yang muncul?• Dll.

g. Bingkai ulang dengan presentasi: Seni Bertanya dan ORIKh. Permainan kedua. Minta peserta untuk bekerja dalam

kelompok.i. Bagikan satu set kartu jodoh ORIK untuk masing-masing

kelompok.j. Setelah berdiskusi selama 10 menit, kelompok

mempresentasikan hasilnya

Keterampilan Dasar Fasilitator

Page 30: Buku Pegangan Pelatih

18 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

2. Teknik Non Verbala. Permainan pertama. Minta peserta bekerja berpasangan. Pada

setiap pasangan, diberikan dua buah kertas tugas yang berbedauntuk setiap orang.

b. Tugas peserta adalah memeragakan apa yang ada di dalam kertastugasnya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

c. Tugas pasangan adalah menebak apa yang diperagakan olehtemannya. Demikian bergantian.

d. Amati dan catat hal-hal menarik yang terjadi selama proses.e. Diskusi. Gali dari peserta:

• Apa yang terjadi?• Apa yang memudahkan dan menyulitkan proses?• Bagaimana semestinya?• Dll.

f. Bingkai ulang dengan presentasi: Teknik Non Verbal.g. Permainan kedua. Minta tiga orang peserta sebagai sukarelawan.

Kepada mereka berikan kertas tugas masing-masing. Tugas merekaadalah menjawab pertanyaan yang nanti diajukan oleh pesertalain sesuai dengan tugas yang mereka baca. Mereka bolehmenjawab secara lisan atau hanya menggunakan gerak tubuh.

h. Brief peserta yang lain. Berikan cerita latar belakangnya, lalupeserta diminta untuk menentukan siapakah dari ketiga orangtersebut yang bersalah.

i. 3 orang sukarelawan duduk di depan peserta yang lain. Dihadapan mereka disediakan 1 buah kursi. Peserta yang lain secarabergantian akan bertanya dan menggali siapa gerangan di antaraketiga orang tersebut yang bersalah.

j. Amati dan catat hal-hal yang menarik selama proses.k. Diskusi. Gali dari peserta:

• Mengapa mereka sampai/tidak sampai pada kesimpulan siapayang bersalah?

• Apa yang menjadi kata kuncinya sehingga mereka sampai padakesimpulan tersebut?

• Teknik bertanya apa saja yang sudah mereka praktekkan. Apasaja yang belum?

• dll.

Keterampilan Dasar Fasilitator

Page 31: Buku Pegangan Pelatih

19Buku Pegangan Pelatih 19Buku Pegangan Pelatih

Selalu kaitkan keterampilan komunikasi dengan kebutuhanseorang fasilitator. Gali dari pengalaman peserta untukmemperkaya contoh-contohnya.

Tips:

Keterampilan Dasar Fasilitator

Page 32: Buku Pegangan Pelatih

20 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Langkah-langkah

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

180 Menit

• Komputer • Kartu Metaplan• LCD Projector • Spidol Warna• Papan dan Kertas Plano • Isolasi Kertas

• Buku Pegangan Peserta

1. Bermain Peran2. Diskusi3. Simulasi

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami apa itu Metode Lokakarya• Menguasai teknik pengambilan konsensus kelompok

Sesi 6: Metode Lokakarya

1. Siapkan sebuah pertanyaan fokus atau topik untukdidiskusikan dan dibuat konsesusnya oleh peserta.

2. Minta salah seorang seorang peserta untuk menjadifasilitator memimpin proses pengambilan konsensusdengan metode yang selama ini ia gunakan.

Page 33: Buku Pegangan Pelatih

21Buku Pegangan Pelatih 21Buku Pegangan Pelatih

3. Diskusi. Gali dari fasilitator:• Apa yang dia rasakan ketika menjadi fasilitator?• Apa yang sudah baik dan apa yang harus diperbaki?

Gali dari peserta yang lain:• Apa yang mereka rasakan ketika menjadi peserta proses konsensus tersebut?• Apa yang sudah baik dan apa yang harus diperbaiki?

4. Pandu peserta membangun Konsensus denganmenggunakan metode lokakarya.

5. Minta peserta membandingkan cara pertama(membangun konsensus dengan cara peserta) dengancara kedua.

6. Jelaskan tahapan-tahapan dalam Metode Lokakarya

Koreografi bagi fasilitatorPenampilan seorang pelatih di depan peserta akan sangatmenentukan efektivitas penyajian proses belajar-mengajar. Denganmelakukan koreografi panggung yang efektif akan memudahkanpeserta dalam memusatkan perhatian tanpa di ganggu oleh hal-hal kecil seperti penggunaan media ataupun cara manggung yangkurang tepat. Berikut ini beberapa tips koreografi yang bergunabagi pelatih dalam menyajikan materi pembelajaran.1. Penggunaan metaplan:

Metaplan atau kertas warna-warni yang digunakan dandipotong-potong empat persegi sangat efektif digunakanuntuk metode-metode parisipatif, misalnya ‘MembangunKonsensus’ atau ‘Rencana Aksi’, atau materi lainnya yangdapat memakai metaplan.

Tips:

Metode Lokakarya

Page 34: Buku Pegangan Pelatih

22 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Dalam penggunaannya jika di lakukan secara benarakan sangat efektif, misalnya:• Digunakan untuk menjelaskan materi yang di tulis

secara singkat dalam bentuk kata-kata kunci.• Sambil menjelaskan dapat diletakkan satu demi satu

secara berurut. Urutan sebaiknya yang awaldiletakkan paling akhir, dan sebaliknya. Bagian yangditulis menghadap fasilitator sehingga memudahkankita menariknya dari belakang satu demi satu sambilmenjelaskan.

• Selotip di letakkan di bagian tengah atas. Hal inidimaksudkan agar memudahkan kita memindah-mindahkan sesuai kebutuhan.

• Meletakkan metaplan sebaiknya di atas kertasflipchart agar ketika selesai menjelaskan dapatmemindahkannya di tempat lain yang dapat di baca-baca oleh peserta selama pelatihan berlangsung.

Posisi berdiri juga harus diperhatikan;yaitu posisi tetap menghadap peserta, jari telunjukdimasukkan kedalam selotip (sebelumnya sudah dipersiapkan dalam bentuk gulungan). Sambilmenjelaskan, fasilitator menarik metaplan. Ingat tubuhtetap menghadap peserta, sehingga tidak terkesan kitamembelakangi peserta. Kita dapat melakukannyawalaupun kita harus bergeser ke kanan atau ke kiri.

2. Penggunaan selotipMenggunakan selotip sebaiknya yang terbuat darikertas agar mudah merobeknya. Perhatikan caramenggulungnya agar jangan terlalu kecil juga tidakterlalu besar. Yang terpenting cukup leluasa untukmemasukkan jari tangan. Hal ini agar memudahkan

Metode Lokakarya

Page 35: Buku Pegangan Pelatih

23Buku Pegangan Pelatih 23Buku Pegangan Pelatih

fasilitator melakukan proses penjelaskan denganmulus.

3. Spidol (alat tulis)Alat tulis spidol sangat umum dipakai dalampelatihan-pelatihan atau pertemuan-pertemuan.Yang tidak umum adalah menggunakan spidolyang berwarna-warni. Akan sangat berbeda jikakita menggunakan spidol berwarna dengan hanyasatu warna saja. Otak akan lebih terkesanmenangkap warna-warna yang bervariasi dancerah. Menggunakan alat tulis (spidol) denganwarna yang bervariasi akan lebih memudahkanotak menangkap pesan, dan tidak membosankandibandingkan dengan memakai hanya satu warnasaja.

Metode Lokakarya

Page 36: Buku Pegangan Pelatih

24 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

90 Menit

• Komputer• LCD Projector• Papan dan Kertas Plano• Kertas Peran (lihat Lampiran Buku Pegangan Peserta)• Kartu Metaplan• Spidol Warna• Isolasi Kertas• Gunting

• Buku Pegangan Peserta

1. Bermain Peran2. Diskusi3. Presentasi

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami apa itu dinamika kelompok• Mengetahui dan menguasai teknik dasar mengelola dinamika kelompok

Sesi 7: Mengelola Dinamika Kelompok

Page 37: Buku Pegangan Pelatih

25Buku Pegangan Pelatih 25Buku Pegangan Pelatih

Langkah-langkah

1. Bermain peran.a. Tentukan sebuah topik yang cukup hangat untuk

dibahas dalam sebuah diskusi kelompokb. Pilih satu atau dua orang peserta untuk memfasilitasi proses

diskusi tersebut. Fasilitator dapat menggunakan semua alatbantu yang tersedia di ruangan saat itu. Berikan waktu untukfasilitator mempersiapkan diri.

c. Sementara fasilitator mempersiapkan diri. Bagikan kertas peranuntuk setiap peserta. Kertas peran/skenario dapat dilihat dilampiran Buku Pegangan Peserta.

d. Berikan waktu 10 menit untuk fasilitator memfasilitasi diskusikelompok. Amati proses dan catat hal-hal yang menarik.

2. Diskusi. Refleksikan apa yang dialami dan dirasakan oleh pesertadan fasilitator.

Gali dari pemeran fasilitator:• Apa yang dirasakannya ketika menjadi fasilitator?• Apa yang terjadi?

Gali dari peserta lain:• Apa yang mereka rasakan ketika proses berlangsung?• Apa yang sudah baik dan apa yang harus diperbaiki?• Dll (gunakan catatan Anda).

3. Jelaskan tentang Mengelola Dinamika Kelompok

Skenario kertas peran bisa Anda kembangkan sendiri. Yang palingpenting adalah skenario tersebut menggambarkan berbagai karaktermanusia yang mungkin kita temukan di dalam sebuah kelompok.

Tips:

Mengelola Dinamika Kelompok

Page 38: Buku Pegangan Pelatih

26 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

270 Menit

• Komputer • Spidol Warna• LCD Projector • Isolasi Kertas• Papan dan Kertas Plano• Kartu Metaplan

• Buku Pegangan Peserta

1. Diskusi2. Simulasi3. Presentasi

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Memahami tahap-tahap dalam menyusun rencana aksi bersama• Mampu memfasilitasi setiap tahap• Menguasi teknik dan metode yang digunakan di setiap tahapan• Mampu memilih dan mengembangkan media pada tiap tahapan• Mampu memfasilitasi sebuah rencana aksi bersama sebagai satu kesatuan utuh.

Sesi 8: Merancang Aksi Bersama

Page 39: Buku Pegangan Pelatih

27Buku Pegangan Pelatih 27Buku Pegangan Pelatih

Langkah-langkah

1. Jelaskan secara singkat langkah-langkah dalam Merancang AksiBersama. Beritahukan langkah pertama (perumusan latarbelakang atau konteks kegiatan) yang akan Anda fasilitasi.Langkah-langkah selanjutnya akan difasilitasi oleh pesertabergantian.

2. Sepakati dengan peserta pembagian tugas memfasilitasilangkah selanjutnya. Siapa memfasilitasi tahap mana.

3. Minta peserta untuk menyepakati sebuah kegiatan untukdilaksanakan dalam setahun mendatang.

4. Pandu peserta merumuskan konteks kegiatan tersebut.5. Serahkan peran fasilitator kepada peserta. Peserta mulai

memfasilitasi teman-temannya di tahap penentuan tujuankegiatan (lingkar keberhasilan) sampai selesai prosespenjudulan kegiatan di tahap penentuan kegiatan kunci.Lihat urutan langkah-langkah Perencanaan Aksi Bersama diBuku Pegangan Peserta.

6. Amati proses dan catat hal-hal menarik yang terjadi.7. Pandu kembali proses diskusi di langkah refleksi pada tahap

penentuan kegiatan kunci untuk mengevaluasi rencana yangtelah dihasilkan oleh peserta.

8. Lanjutkan proses ke tahap penjadwalan dan penugasan.Yang Anda lakukan di tahap ini adalah:a. Meminta semua peserta memilih sendiri kegiatan-kegiatan

yang akan ia kerjakan, bukan ditunjuk atau menunjuk or-ang lain. Caranya adalah dengan meminta setiap orangmenuliskan nama masing-masing pada secarik kertas, lalumaju ke depan kelas menempelkannya pada guguspekerjaan dimana mereka merasa akan bisa memberikankontribusi optimal. Dengan begitu akan terbentuk tim kerjauntuk setiap gugus pekerjaan.

b. Pastikan bahwa paling tidak ada dua orang dalam setiaptim kerja. Bila ada tim yang jumlah anggotanya terlalu sedikitsementara jenis/bobot pekerjaannya banyak/berat,mintalah anggota tim kerja lain untuk secara suka rela

Merancang Aksi Bersama

Page 40: Buku Pegangan Pelatih

28 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

pindah ke tim yang kekurangan anggota, yakni denganmemindahkan namanya sendiri ke tim tersebut. Jangansampai terjadi anggota kelompok memindah-mindahkannama orang lain ke kelompok tugas tertentu. Tapi merekaboleh meyakinkan peserta lain untuk masuk ke dalamkelompok tugas tertentu. Ingatlah bahwa semua harusdilakukan secara suka rela.

c. Kalau masih ada kelompok tugas yang tidak ada anggotanya,tanya kembali kepada kelompok untuk mempertimbangkanapakah kelompok tugas ini penting untuk kegiatan yangdirencanakan. Biasanya ini akan berhasil karena kelompokakan menemukan cara memilih tugas-tugasnya.

d. Beritahukan kepada peserta bahwa selanjutnya merekaakan bekerja dalam tim-tim kerja yang baru saja terbentuk.Persilahkan wakil setiap tim kerja untuk maju ke papandan mengambil kartu-kartu ide (kegiatan) timnya.

e. Minta setiap kelompok/tim kerja untuk menyusunpekerjaan-pekerjaan dalam gugus tugas masing-masingsecara berurut, dan mengidentifikasi mana di antara tugas-tugas tim yang mereka anggap sebagai kegiatan ‘perdana’,‘lanjutan’, dan ‘pamungkas’. Anda bisa meminta merekauntuk menuliskan kegiatan-kegiatan ‘perdana’ dan’pamungkas’ pada kertas berwarna untuk memudahkanmembedakannya.

f. Minta setiap tim memasukkan rencana kerja masing-masingke kalender.

g. Dalam pleno, mintalah wakil dari setiap tim kerjamelaporkan kalender kegiatan mereka dengan meriah.Umpamanya dengan menambahkan gambar-gambar lucu,dan semua anggota tim meneriakkan slogan/moto tim.

h. Setelah semua tim kerja melapor, koordinasikan seluruhkegiatan semua tim kerja dengan cara:• Meminta semua kelompok melihat kegiatan-kegiatan

yang telah diatur oleh tim kerja. Tanyakan apakah semuakegiatan kunci setiap tim telah disusun dengan urutan/

Merancang Aksi Bersama

Page 41: Buku Pegangan Pelatih

29Buku Pegangan Pelatih 29Buku Pegangan Pelatih

kronologi yang logis. Lakukan perubahan jika perlu.• Meminta kelompok untuk membandingkan kalender

kegiatan masing-masing tim. Ini akan membuat diskusimenjadi lebih menarik, karena apa yang Anda cobalakukan untuk membantu kelompok adalah membuatkegiatan-kegiatan tim-tim kerja terkoordinasi denganbaik.

Ketika semua tim kerja sudah selesai melaporkan kegiatanmasing-masing, tanyakan pada kelompok apakah ada kegiatan-kegiatan umum yang perlu ditambahkan ke dalam kalender,misalnya (tidak terbatas pada) rapat-rapat koordinasi paraketua tim kerja. Bila ada, tambahkan ke dalam kalender.

9. Di tahap refleksi, beri waktu pada kelompok untukmengamati secara menyeluruh rencana yang baru sajamereka buat dan tanyakan apakah dengan pekerjaan-pekerjaan yang telah teridentifikasi ini, kegiatan yangdimaksudkan semula dapat diwujudkan. Pada tahap ini, adabaiknya untuk menghubungkan kembali hasil setiap pekerjaandengan indikator-indikator pada Lingkar Keberhasilan untukmemeriksa apakah semua indikator sudah tercakup dalamrencana yang baru mereka buat. Untuk ini Anda bisamenggunakan ORIK.

10.Tutuplah sesi Merancang Aksi Bersama ini dengan hal yangmenggembirakan, misalnya bernyanyi bersama.

Karena sesi ini berlangsung cukup panjang, maka pandai-pandailahmembaca suasana hati peserta. Bila peserta terlihat sudah jenuh,Anda bisa memberikan energizer untuk menyegarkan suasana.

Tips:

Merancang Aksi Bersama

Page 42: Buku Pegangan Pelatih

30 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Alat dan Bahan

Metode

Tujuan

Waktu

Bahan Bacaan

90 Menit

• Komputer • Spidol Warna• LCD Projector • Isolasi Kertas• Papan dan Kertas Plano• Kartu Metaplan

• Daftar Poster• Lembar sertifikat• Fasilitasi yang Efektif – Buku Pegangan Peserta

1. Curah pendapat2. Demonstrasi

Di akhir sesi ini, peserta akan:• Berbagi perasaan dan kesan tentang proses pelatihan

fasilitator yang telah dilalui.• Memberikan saran/cara bagaimana pelatihan fasilitator yang akan datang dapat lebih ditingkatkan• Menutup pelatihan dengan acara yang berkesan.

Sesi 9: Menutup Pelatihan

Page 43: Buku Pegangan Pelatih

31Buku Pegangan Pelatih 31Buku Pegangan Pelatih

Langkah-langkah

1. Lakukan evaluasi pelatihan bersama peserta.2. Pandu proses pemberian penghargaan kepada peserta.3. Sampaikan terima kasih atas partisipasi peserta dan harapan

bahwa apa yang diperoleh dalam pelatihan ini akan bergunadalam perjalanan mereka sebagai fasilitator.

4. Minta pada perwakilan 1-2 peserta untuk menyampaikankesan dan pesan selama proses

5. Minta pada semua peserta untuk memberikan tepuk tanganuntuk diri masing-masing atas keberhasilan menyelesaikanpelatihan ini.

Secara sederhana, penutupan adalah kegiatan mengakhirisesuatu dan memperkirakan nilainya, dengan membantuindividu-individu yang terlibat di dalamnya melihat, sejauh manamereka telah berjalan dan bagaimana proses yang telah merekalalui terlaksana. Secara garis besar dapat digambarkan sepertidi bawah ini.

Menutup Pelatihan

Page 44: Buku Pegangan Pelatih

32 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Bila di hari pertama Anda menggunakan pohon harapan,Anda dapat memodifikasi pengecekan pencapaian inidengan cara memetik buah-buah bertuliskan harapan-

Dari gambar ini dapat dilihat beberapa tujuan diadakannyaacara penutupan sebuah pelatihan, antara lain:1. Untuk mengukur sejauh mana tujuan pelatihan telah

tercapai.2. Untuk melihat hal-hal lain yang mungkin diperoleh juga

oleh peserta.3. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses

pelatihan yang telah berlangsung.4. Untuk mengetahui bagaimana pelatihan seperti ini dapat

dilakukan dengan lebih baik di masa datang.5. Untuk memberikan kesan yang mendalam, sehingga

peserta akan selalu mengingat pelatihan ini.Jelaskanlah kepada peserta Anda mengapa penutupan iniperlu ada, dan kemaslah sehingga berkesan bagi seluruhpeserta pelatihan.

Mengevaluasi PelatihanEvaluasi pelatihan dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.Pilihlah yang sesuai dengan situasi dan kondisi Anda. Dibawah ini beberapa contoh yang dapat Anda perkaya ataumodifikasi. Dalam setiap pelatihan lakukanlah sekurang-kurangnya dua diantaranya, yakni evaluasi pencapaianharapan, dan salah satu evaluasi yang lainnya.

Evaluasi Pencapaian HarapanUntuk mencek sejauh mana harapan peserta dari pelatihanini telah tercapai, tampilkanlah kembali catatan harapanataupun pohon harapan mereka yang dibuat pada sesipertama di hari pertama. Ceklah satu persatu harapan-harapan itu, apakah sudah tercapai atau belum. Beri tandayang sudah tercapai.

Menutup Pelatihan

Page 45: Buku Pegangan Pelatih

33Buku Pegangan Pelatih 33Buku Pegangan Pelatih

Evaluasi TertulisIni adalah cara yang paling lazim digunakan. Ada beragambentuk instrumen untuk melaksanakan evaluasi tertulis ini,tergantung pada aspek apa saja yang Anda inginkan untukdievaluasi peserta. Salah satu kemungkinan bentuknya dapatAnda lihat di Lampiran. Silahkan Anda kembangkan sesuaidengan kebutuhan dan selera Anda.

harapan yang mereka anggap sudah terpenuhi, danmemasukkannya ke dalam keranjang (bisa berupa gambarkeranjang, bisa juga berupa keranjang betulan). Istilahnya,Anda memanen buah harapan bersama peserta. Silahkanciptakan cara yang lebih seru khas gaya Anda.

Evaluasi dengan ORIKIni adalah bentuk evaluasi dengan menggunakan metodediskusi, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disusunmenurut urutan ORIK. Contoh pertanyaan yang dapat Andaajukan:1. Apa hal-hal baru yang Anda dapatkan dari pelatihan ini?2. Apa yang paling menarik bagi Anda selama pelatihan ini?3. Apa yang perlu disempurnakan bila akan diadakan pelatihan seperti ini lagi di masa datang?4. Apa perbedaan penyelenggaraan pelatihan ini dengan cara Anda biasanya melaksanakan pelatihan?5. Apa yang akan Anda lakukan dalam waktu dekat untuk menerapkan apa yang Anda peroleh dari pelatihan ini?6. Apa saran dan komentar Anda yang lain?

Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan itu satu demi satu, catatlahjawaban peserta di flip chart. Bisa juga langsung direkam dikomputer secara live dan ditayangkan sambil petugasmengetikkannya.

Menutup Pelatihan

Page 46: Buku Pegangan Pelatih

34 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Memberikan PenghargaanPeserta pelatihan Anda telah melalui serangkaian proses, dantelah banyak saling berbagi pandangan dan pengalaman, yanghampir dapat dipastikan telah memperkaya proses pelatihanyang Anda pimpin. Untuk itu mereka berhak mendapatkanpenghargaan.

Penghargaan bagi yang paling...Ciptakanlah berbagai kategori yang dapat diberikan kepadapeserta-peserta yang menonjol performanya. Umpamanya,peserta paling suka membantu, paling rajin memberikan solusikonstruktif, paling ramah, paling lucu, paling disiplin, dan paling-paling yang lainnya. Sediakan hadiah untuk mereka. Hadiah inidapat berkisar dari bentuk yang paling sederhana (sepertipermen, alat tulis) sampai ke yang cukup canggih (seperti bukuterlaris).

Penghargaan dari dan untuk pesertaBerikut ini contoh bentuk acara pemberian penghargaan daripeserta untuk peserta berupa penganugerahan sertifikat, yangdibuat meriah. Caranya:1. Bagikan formulir sertifikat bergambar kepada masing-masing

peserta dan minta mereka menuliskan nama masing-masingpada sertifikat.

2. Minta setiap orang memberikan sertifikatnya kepada orangketiga atau keempat yang berada di kanan atau kirinya(arahnya harus sama untuk setiap orang - bila ke kiri, semuajuga harus memberikannya ke sebelah kiri).

3. Minta mereka melihat nama pada sertifikat yang merekapegang dan menuliskan dengan singkat satu kelebihan temanyang namanya tertulis di situ sebagai fasilitator.

4. Ulangi proses ini 2-3 kali lagi untuk menambah hal yangpositif dari si pemilik sertifikat.

Menutup Pelatihan

Page 47: Buku Pegangan Pelatih

35Buku Pegangan Pelatih 35Buku Pegangan Pelatih

5. Lanjutkan dengan proses yang sama 2-3 kali lagi, kali iniuntuk mencatat hal-hal yang bisa ditingkatkan pada temanini. Ingatkan peserta untuk mengisikan hanya satu hal disetiap putaran.

6. Pilih salah satu peserta, minta ia memanggil temannya yangnamanya tertera di sertifikat yang dipegangnya. Minta iamembacakan salah satu hal yang paling menarik yang tertulisdi sertifikat itu dan satu hal yang bisa ditingkatkan padatemannya itu. Lalu persilahkan ia menyerahkan sertifikatkepada yang punya.

7. Peserta yang telah menerima sertifikat kemudian memanggilnama peserta yang sertifikatnya ada padanya, membacakansatu hal yang menarik dan satu yang masih dapatdisempurnakan pada temannya ini, lalu menyerahkansertifikatnya. Begitu seterusnya sampai semua peserta telahmenerima sertifikatnya.

Menutup dengan KemeriahanSave the best for the last, istilah orang-orang barat untuk meng-ungkapkan pentingnya kita memberikan sesuatu yang menarikdan berkesan di bagian akhir. Inipun berlaku bagi kegiatanpelatihan Anda. Mengapa? Karena bila menit-menit terakhirsangat berkesan bagi peserta, mereka akan pulang dengan hatiberbunga dan semangat tinggi. Diharapkan suasana bahagiaseperti itu akan menggerakkan hati mereka untuk menerapkanapa yang baru saja mereka terima di pelatihan Anda di tempat-nya nanti.

Apa yang dapat kita lakukan untuk memeriahkan menit-menitterakhir bersama peserta? Bisa Anda kembangkan sendiri, bisajuga Anda serahkan kepada mereka. Banyak yang dapat Andalakukan bila akan memikirkannya sendiri, diantaranya:

Menutup Pelatihan

Page 48: Buku Pegangan Pelatih

36 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

• Menyanyi, menari, bermusik, atau seni pertunjukan lainnya, bersama.• Saling bertukar cindera mata.• Saling bertukar lukisan diri.

Bila Anda memutuskan menyerahkan acara paling akhir ini kepadapeserta, mintalah mereka membuat sesuatu yang berkesan. Andaakan takjub melihat bagaimana kreatifnya peserta Anda. Andacukup menyediakan saja sarana dan peralatan yang diperlukan,seperti kertas aneka rupa, spidol dan crayon warna-warni, alatmusik, balon. Yang penting memberi mereka cukup waktu untukmempersiapkannya.

Menutup Pelatihan

Page 49: Buku Pegangan Pelatih

37Buku Pegangan Pelatih 37Buku Pegangan Pelatih

Melatih dalam Tim, atau Bertandem?

Melatih dalam tim tidak sama dengan melatih secara tandem. Banyakorang beranggapan bahwa memberikan pelatihan dalam tim cukupdengan cara berbagi tugas di antara sesama anggota tim, danmenyepakati siapa akan menyampaikan topik apa dan kapan. Lalumasing-masing sibuk mempersiapkan bagiannya sendiri, dan masing-masing datang hanya beberapa menit sebelum gilirannya mengajardatang. Bila kebetulan mereka sama-sama berada di tempatpelatihan, tak jarang kita lihat yang masih menunggu giliran mengajarduduk manis di bagian belakang ruangan karena tidak maumengganggu sejawatnya yang sedang bertugas di depan kelas. Seringpula kita lihat sesama pelatih berbeda pendapat tentang substansipelatihan yang tengah disampaikan.

Melatih secara tandem tidak seperti itu. Bertandem berartimemberikan pelatihan bersama-sama. Setiap anggota tim adasepanjang pelatihan dan tidak meninggalkan sesi karena berbagaialasan. Tim yang bertandem saling mengisi dan saling menguatkan,ibarat tim yang sedang bersepeda tandem (sepeda panjang dengandua atau lebih pedal) yang harus saling menyinkronkan gerakanpedal mereka.

Bagaimana caranya?

Ada 7 hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pelatihandengan bertandem:

1. Persiapkan bersama. Tak ada yang lebih buruk dari perasaangrogi karena merasa tidak siap, tapi tetap harus tampil.Ketidaksiapan pelatih akan membuat peserta menjadi tidakyakin. Tidak hanya itu, kredibilitasnya pun akan dipertanyakan.

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Page 50: Buku Pegangan Pelatih

38 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Kurang persiapan dapat berakibat salah memberikan informasipenting yang dibutuhkan peserta. Anda perlu membahas rencanapelatihan sekurang-kurangnya dua kali sebelum pelatihan. KetikaAnda membahasnya, jangan hanya berfokus pada agenda, tetapijuga pada materi yang akan diberikan masing-masing. Setiap pelatihmutlak harus merasa nyaman dengan materi yang menjadibagiannya. Jangan memilih materi yang belum Anda kuasai danbelum betul-betul Anda yakini. Tidak kalah pentingnya adalahmempersiapkan materi pendukung pelatihan seperti alat peraga,materi hand out bila perlu, perlengkapan untuk permainan atauice breaking, bahkan mungkin musik yang cocok untuk mendukungsuasana

2. Bertanggungjawab. Ketika melatih dengan bertandem, jangansampai ada kekhawatiran, “pasangan tandem saya menguasai materiatau tidak, dia akan muncul atau tidak”. Setiap pelatih hendaklahbertanggung jawab melaksanakan perannya dalam menyampaikanmateri pelatihan. Anda dapat mencek sejauh mana Andabertanggung jawab terhadap tugas Anda dengan menjawabpertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apakah saya sudah tahu bagian saya?

• Apakah saya sudah tahu kapan harus melakukannya?

• Apakah saya tahu bagaimana melakukannya? Metode apa yangakan saya gunakan?

• Apakah kita sudah mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya?

Hendaknya jawaban Anda “ya” untuk semua pertanyaan itu, yangberarti Anda sudah bertanggung jawab. Selanjutnyarembukkanlah dengan pasangan tandem Anda kalau-kalau masihada pertanyaan lain yang perlu kalian jawab untuk memastikanbahwa kalian benar-benar sudah siap.

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Page 51: Buku Pegangan Pelatih

39Buku Pegangan Pelatih 39Buku Pegangan Pelatih

3. Pelajari gaya melatih masing-masing. Mengetahui gayamelatih pasangan tandem sama pentingnya dengan mengetahuigaya belajar peserta. Anda perlu saling mengisi dari jam ke jam disepanjang pelatihan. Apakah gaya melatih kalian saling melengkapi?Siapa yang kuat dalam menjelaskan filosofi dan konsep, dan siapapula yang ahli dalam memberikan permainan atau latihan untukmemicu diskusi peserta? Siapa yang kuat menggambarkankesimpulan secara grafis, dan siapa pula yang terampilmenemukan kata-kata kunci? Siapa yang akan memberikanpenjelasan lebih rinci, dan siapa yang memberikan penjelasanumum sebagai pembuka? Temukanlah berbagai cara untukmemanfaatkan kelebihan masing-masing dalam mengajar/melatih.Ketika Anda sudah saling mengetahui kelebihan masing-masing,dengan mudah Anda akan tahu kapan pasangan Anda butuhbantuan. Ketika Anda masuk, bukan untuk mengambil alih tapiuntuk menunjangnya, sehingga peserta tak merasakan ada yangkurang.

4. Selalu siaga. Pernahkah Anda melaksanakan pelatihan sendiridan agak kerepotan mengatur banyaknya alat peraga, atau tiba-tiba merasa haus dan tidak ada yang bisa dimintai bantuanmengambilkan segelas air putih? Salah satu keuntungan melatihbertandem adalah kita punya teman yang bisa membantumembagikan hand out, membuat catatan, menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, dan membantu merefleksikan permainanbersama peserta ketika Anda harus menyiapkan latihanberikutnya. Sebaliknya, Anda pun hendaklah selalu siaga ketikagiliran pasangan Anda yang memimpin sesi. Bila Anda perlu sekalimeninggalkan ruangan, beritahu dia tanpa harus menarikperhatian peserta.

5. Jaga karakter dan integritas. Kadang-kadang asyik juga bilaada peserta yang mengajukan pertanyaan menantang ataumenguji, tapi sungguh tidak lucu bila salah satu penantang ituadalah pasangan tandem Anda sendiri. Kontradiksi antara Anda

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Page 52: Buku Pegangan Pelatih

40 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

berdua akan membingungkan peserta. Siasatilah dengan bijak,bagaimana menutupi kekurangan pasangan Anda. Gunakanlah kata-kata yang cukup diplomatis, seperti:

• “Penjelasan lain tentang hal itu adalah, bahwa.....”

• “Boleh saya tambahkan? Di samping hal itu, ada lagi yang ...... “.

• “Pendapat lain tentang hal ini adalah, bahwa....”

• “Ada berbagai pendapat tentang hal ini. Yang disampaikanPak ... tadi adalah teori si .... “.

6. Ingatlah selalu tujuan. Kadang-kadang ada tim yangmenghabiskan waktu terlalu banyak untuk permainan ataumembangun suasana sehingga jalannya pelatihan melenceng daninformasi-informasi penting menjadi tak tersampaikan. Suasana yangmenyenangkan dalam pelatihan memang bagus, karena ketika hatinyasenang, orang lebih mudah belajar. Namun Anda juga perlumenyadari untuk apa para peserta ini datang, dan apa tujuan Andasendiri dengan pelatihan ini. Pasangan tandem sejati mempunyaitujuan yang sama dalam memberikan pelatihan.

7. Saling debrief. Yang dimaksudkan di sini adalah debriefing di antarasesama pelatih untuk mengevaluasi proses yang baru saja selesai ,bukan merefleksikan suatu permainan atau proses latihan denganpeserta (debriefing setelah setiap latihan atau permainan dapat Andalihat di bab 10 buku “Fasilitasi yang Efektif - Buku PeganganFasilitator”). Seringkali tim pelatih kurang menangani debriefing antarpelatih ini sebagaimana mestinya, pada hal diskusi ini bisa menjadisesi yang menyegarkan untuk membahas penyempurnaan yangperlu dilakukan di sesi-sesi selanjutnya. Bagi pasangan yang sudahbiasa bertandem, mungkin debriefing ini sudah tidak terlaludiperlukan lagi karena sudah sama-sama mengenal irama kerjamasing-masing dalam melatih. Diskusi ini penting dilakukan terutama

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Page 53: Buku Pegangan Pelatih

41Buku Pegangan Pelatih 41Buku Pegangan Pelatih

kalau Anda baru pertama kali berpasangan. Bahaslah apa saja yangberjalan dengan baik, dan apa yang perlu dilakukan untukmembuat pelatihan Anda lebih menarik dan lebih efektif.

Tantangan melatih dengan bertandem adalah banyaknya waktu yangdiperlukan untuk membahas pelatihan bersama pasangan tandem Anda.Ini perlu disiasati dengan strategis agar persiapan berlangsung optimaldan pelatihan berjalan mulus. Mudah-mudah ketujuh hal di atas dapatmembantu Anda mempersiapkan pelatihan yang efektif dan menyenangkan.Penguasaannya membutuhkan proses belajar yang terus menerus.

Selamat melatih.

Catatan: Tujuh hal ini diadaptasikan dari “Not Your Usual Team Training: Seven Stepsto Turn Team Training into True Tandem Training”, Robinson, Davis M, 2003.

Tambahan Tips Bagi Pelatih

Page 54: Buku Pegangan Pelatih

42 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Page 55: Buku Pegangan Pelatih

43Buku Pegangan Pelatih 43Buku Pegangan Pelatih

Lampiran

1. Tes Kepribadian MBTI2. Mengenal Tipe Kepribadian3. Kompetensi Fasilitator4. Skenario Kasus untuk Latihan

Keterampilan Bertanya5. Skenario Permainan Peran untuk Sesi

Dinamika Kelompok6. Alternatif Metode Fasilitasi7. Lembar Evaluasi

Page 56: Buku Pegangan Pelatih

44 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini, dan tuliskan nilai diri Andadi kolom sebelah kanan, dengan ketentuan berikut ini:

0 = bukan kepribadian saya1 = sedikit mirip dengan saya2 = sama persis dengan kepribadian saya

Kemudian jumlahkan nilai Anda pada setiap tabel.

Lampiran 1

Tes Kepribadian MBTI

Page 57: Buku Pegangan Pelatih

45Buku Pegangan Pelatih 45Buku Pegangan Pelatih

INTROVERT (I)

EXTROVERT (E)

Page 58: Buku Pegangan Pelatih

46 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

SENSORIK (S)

INTUITIF (N)Saya sulit berkonsentrasi pada satu hal saja karena saya sering berandai-andai tentang banyak gagasan pada waktu yang sama.

Page 59: Buku Pegangan Pelatih

47Buku Pegangan Pelatih 47Buku Pegangan Pelatih

PEMIKIR/THINKING (T)

PERASA/FEELING (F)

Page 60: Buku Pegangan Pelatih

48 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

KEPRIBADIAN PEMBUAT KEPUTUSAN/JUDGING (J)

KEPRIBADIAN PENGAMAT/PERCEIVING (P)

Yang

Page 61: Buku Pegangan Pelatih

49Buku Pegangan Pelatih 49Buku Pegangan Pelatih

Periksalah sekarang setiap halaman, dan tandai tipe kepribadian mana yangjumlah nilainya lebih tinggi. Umpamanya, untuk aspek keterbukaan,ekstravert atau introvert (E atau I). Untuk aspek cara pikir, lebih tinggithinking atau feeling (T atau F). Begitu seterusnya untuk keempat aspektersebut. Lalu gabungkan keempat huruf yang nilainya lebih tinggi padasetiap aspek itu. Akan ada 16 kemungkinan kombinasi, seperti di bawah ini.David West Keirsey menggabungkan 2 aspek dari sudut temperamen(dicetak dengan warna biru), dan membuat 4 kategori besar : NF - idealis;NT – rasional, SJ - penolong; dan SP - seniman; .

Yang manakah Anda?

Bila kebetulan jumlah nilai Anda untuk salah satu atau beberapa aspeksama, tuliskan keduanya (E dan I, atau P dan J). Lalu pasangkan masing-masing dengan tiga yang lainnya. Berarti Anda mempunyai dua atau lebihtipe kepribadian.

Page 62: Buku Pegangan Pelatih

50 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Page 63: Buku Pegangan Pelatih

51Buku Pegangan Pelatih 51Buku Pegangan Pelatih

Lampiran 2

Mengenal Tipe KepribadianExtravert (E) dan Introvert (I)Daftar di bawah ini merupakan paduan kata-kata yang mengambarkan ciri-ciri utama kepribadian Extravert dan Introvert. Anda paling mirip denganyang mana?

Introvert

Senang menyendiriSenang berduaan sajaBerpikir dulu barubicara atau bertindakMenyimpan energiFokus ke dalamPendiamSenang fokus padasatu halTertutupBerpikir sendiriSenang melakukanrefleksi

Extravert

Senang berinteraksiSenang berkelompokBertindak atau bicaradulu baru berpikirPenuh energiFokus keluarCerewetSenang variasi dansuasana hidupTerbukaBerpikir sambil bicara Senang diskusi

MENGENALTIPE KEPRIBADIAN

mbti

Apa kepribadianAnda? Mengenal

ciri-ciri kepribadiandiri sendiri danorang lain bisa

membantumemperbaiki relasi

kita denganorang lain

Dalam konteks ini, kepribadian Extravert tidakberarti cerewet dan Introvert tidak berarti pemalu.Kedua kata tersebut menggambarkan apakahseseorang mendapat energi dari dunia luar ataudunia di dalam dirinya.

Orang Extravert biasanya terbuka, bersemangat,biasanya cekatan dan senang mendapat banyak perhatian. Untuk mengenaldunia, mereka harus mengalaminya. Mereka cenderung bertindak, berdiskusi,memproses sesuatu secara lisan, kemudian mengambil tindakan lagi. Seringkalimereka berpikir sambil bicara dan cenderung mudah bicara dengan siapasaja. Mereka mendapat energi dari interaksi dengan orang lain, dan menjadilelah jika harus sendirian. Extravert lebih suka melihat dunia di luar dirinyadan mendapat energi dari interaksi orang, hal-hal, dan kegiatan di dunia luar.

Page 64: Buku Pegangan Pelatih

52 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Orang Introvert biasanya sering menahan diri dan tertutup. Merekamembutuhkan lebih banyak waktu dengan dirinya sendiri dan cenderungmenyimpan energi. Mereka ingin mengenal dunia sebelum mengalaminya,dan sering berpikir dan refleksi sebelum bertindak atau bicara. Berinteraksidengan terlalu banyak orang melelahkan mereka. Untuk mendapat energi,mereka perlu menyendiri atau menyepi. Introvert lebih suka fokus kedalam dan mendapat energi dari dunia gagasan dan pikiran di dalam dirimereka sendiri.

Jika orang Introvert dan Extravert berinteraksi, perbedaan preferensimereka sering menjadi sumber ketegangan dan konflik. Bagi orang Extravert,orang Introvert kelihatan sombong, membosankan, dan tidak perhatian.Diamnya orang Introvert bisa membuat orang Extrovert menjadi gila !Sebaliknya bagi orang Introvert, orang Extravert kelihatan sangat agresif,terlalu banyak bicara dan suka memaksakan kehendak. Kecerewetan orangExtravert bisa membuat orang Introvert jadi gila !

Seperti halnya dengan preferensi manapun juga, orang harus memberikanruang untuk perbedaan tanpa berasumsi bahwa perilaku orang lain itusalah karena tidak sesuai dengan kepribadian mereka sendiri. Introvertsering merasa tertekan untuk mengikuti standar-standar perilaku extravertkarena perilaku pendiam dan keinginan untuk menyendiri dianggap perilakuanti-sosial. Memahami kebutuhan orang introvert akan ketenangan dankebutuhan Extravert akan berinteraksi dengan orang lain sangat penting.Tanpa pemahaman ini, sangat sulit untuk mengembangkan suatu relasiyang tidak saling mengkritik.

Bergaul dengan ExtravertHargai kemampuan mereka untukmemulai suatu kegiatan ataupembicaraan.Berikan banyak pengakuan danperhatian.Dengarkan mereka bicara agarmereka bisa menjelaskangagasannya.Bergaul-lah dengan mereka.Pahami kebutuhan mereka untukpunya banyak teman, tidak Andasaja.

Bergaul dengan IntrovertHargai kebutuhan merekauntuk menyendiri.Hargai kebutuhan merekauntuk tidak selalu terbuka.Berikan mereka waktu untukberpikir dan mencari jalankeluarnya sendiri.Usahakan untuk berpikir dulusebelum bicara.Temani mereka meskipun tanpaharus berbicara.

Page 65: Buku Pegangan Pelatih

53Buku Pegangan Pelatih 53Buku Pegangan Pelatih

Usulan bagi Extravert• Berlatihlah memproses pikiran

dan perasaan Anda secaratertulis atau lewat meditasi,bukan lewat bicara.

• Usahakan untuk sadar dan tidakterlalu banyak bicara. Ingatlahuntuk memperhatikan apakahorang tertarik atau tidak denganapa yang anda katakan.

• Pastikan bahwa anda mempunyaiwaktu banyak untuk bersamadengan orang lain. Jangan terlalulama menyendiri j ika andaExtravert.

• Jangan tergantung pada temanIntrovert untuk kebutuhanpergaulan anda.

Usulan bagi Introvert• Jangan merasa bersalah jika

ingin sendirian atau kesunyian.• Belajarlah untuk bernego- siasi

dengan kawan atau keluarga,kapan harus bersama-sama dankapan anda bisa punya waktuuntuk sendiri.

• Daripada menunggu diajakkawan, keluarga atau kerabatuntuk melakukan sesuatu,usahakan untuk sekali-kalimengambil inisiatif danmengajak mereka.

• Tantanglah diri anda untukbicara dihadapan kelom- pok.

• Jika perlu energi, bergaul lahdengan dunia luar. Kalau tidak adateman untuk berpergian, carilahtempat atau kegiatan yang ramai.

• Ambil waktu untuk berpikirdan mempertimbangkan pilihansecara lebih mendalam sebelummengambil tindakan.

• Usahakan mengenal diri anda,lakukan kegiatan-kegiatan yanganda sukai yang tidak harusmelibatkan orang lain (membaca,melukis, menulis, dst).

• Ingatkan diri anda bahwapikiran dan pendapat andajuga penting dan berharga.

• Daripada selalu memikirkansatu masalah sendiri saja,sekali-kali berusahalah untukberbagi dengan orang lain.

• Kalau pergi ke sebuah acarayang ramai, usahakan untuksetidaknya membawa satukawan akrab yang bisamendukung anda.

• Usahakan untuk lebihekspresif dan memberikanpujian kepada orang lain(terutama Extravert).

Jangan memaksa mereka untukbergaul dengan banyak orang.

Page 66: Buku Pegangan Pelatih

54 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

APAKAH ANDA SEORANGPEMIKIR?

Ingat !Perasaan seorang pemikir tidakselalu tampak. Sebaliknya seorangperasa tidak selalu mengungkapkanlogikanya. Kedua karakter ini sama-sama mampu mengunakan akalsehatnya. Keduanya hanya beredadalam proses mengambilkeputusan : logika vs. nilai-nilai. Bilakedua cara melihat prosespengambilan keputusan biasdipadukan, kedua tiap orang ini bisasaling melengkapi.

Bagaimana bekerja denganPemikir

•Hargai analisis mereka yangdalam dan kemampuan tetaptenang.

•Bertanyalah tentang informasiatau nasehat tentang sesuatuyang ia tahu.

•Jangan paksa ia berbicara soalhati dan perasaannya.

•Bertanyalah tentang apa yang iapikirkan ketimbang apa yang iarasakan.

•Ijinkan ia mengkritik keadaanatau orang tanpa menjadi reaktifatau defensif.

• Tunjukkan ketidaksetujuan Andatanpa khawatir bertindak tidaksopan.

Karakter Pemikir

• Suka menganalisis masalah• Objektif dan meyakinkan dengan

akalnya• Terus terang• Nilai-nilai keahlian• Menentukan semua hal pakai

kepalanya• Nilai-nilai keadilan• Tidak sensitif• Pintar mengkritik orang• Jarang memasukkan ke dalam hati

Tegas

Karakter Perasa

• Simpati dengan masalah orang lain• Meyakinkan dengan nilai-nilai

kebaikan• Tidah terus terang• Nilai-nilai perkawanan• Menentukan sesuatu dengan hatinya• Nilai-nilai keharmonisan• Terlalu berperasaan• Senang menghargai orang atau

sesuatu• Sering mengaitkan semua hal

sebagai masalah pribadi dalam hatiBerhati lembut

Page 67: Buku Pegangan Pelatih

55Buku Pegangan Pelatih 55Buku Pegangan Pelatih

Bagaimana bekerja dengan Perasa• Biarkan ia tahu bahwa anda menghargai kehangatannya.• Hargai kemampuannya menunjukkan perasaannya.• Jangan maki-maki kepadanya atau menilainya sebagai orang yang tidak

masuk akal.• Berbicaralah dari hati ke hati dan tekankan pada hal-hal yang anda

setujui.• Jangan katakan kepadanya bahwa dia terlalu sensitif atau berperasaan.• Dengarkan hal-hal yang menjadi kepeduliannya.

Usulan bagi Pemikir• Pikiran dampak yang dirasakan orang lain ketika memberikan umpan

balik. Mulailah dengan hal-hal positif, dan usahakan menyampaikanpendapat anda dengan cara yang enak didengar. Misalnya, “Warna itubagus, tetapi kelihatannya kemejamu agak longgar di bagian bahu,”daripada “ Kemeja itu jelek sekali dipakai kamu. “

• Hati-hati ketika memberikan kritikan yang menurut anda konstruktif.Anda mungkin merasa membantu orang lain, tetapi orang itu mungkinakan merasa anda selalu mengoreksinya.

• Ketika bergaul dengan tipe perasa, hindari mengambil sikapberseberangansekedar untuk berdebat soal hal-hal kecil. Mereka tidak sukaperdebatan dan menciptakan jarak.

• Belajarlah lebih sering memberikan pujian, dorongan, dan apresiasi.Ungkapkan perasaan anda dan sekali-kali bersikap manis.

• Belajarlah meminta maaf. Sekali-kali kalah berdebat juga tidak apa-apa.Jadikan “Saya minya maaf” dan “Anda benar”. Bagian dariperbendaharaan bahasa Anda.

• Untuk meningkatkan kemampuan perasa belajarlah tentang psikologi,counseling, jadilah relawan kegiatan kemanusiaan.

• Agar lebih peka terhadap perasaan Anda maupun orang lain, perhatikanbahwa tubuh mereka atau rasakan sensasi tubuh Anda sendiri.

• Pertimbangkan perasaan orang lain ketika merencanakan sesuatusebelum Anda membuat keputusan.

Page 68: Buku Pegangan Pelatih

56 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Usulan bagi Perasa• Belajarlah meminta apa yang anda inginkan. Hindari mengatakan “tidak

apa apa’ atau “terserah Anda saja”.• Berbicaralah ketika Anda merasa diperlakukan tidak adil atau dimanfaatkan

orang lain. Belajarlah negoisasi, membuat batasan, dan berbicara langsung.• Hindari kebiasaan berbicara terlalu banyak tentang perasaan

Andaterutama ketika berbicara dengan pemikir.• Usahakan melihat pilihan secara objektif dan betul-betul

mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan.• Carilah lingkungan kerja yang nyaman, bersahabat, dan kooperatif.• Belajarlah mengesampingkan perasaan Anda dan jangan selalu me• Untuk mengembangkan kemampuan pemikir, belajarlah tentang statistik,

ekonomi, ilmu-ilmu sains atau logika. Belajarlah bermain catur atau kartu.

SENSORIK (S) danINTUITIF(N)Kaum sensorik cenderungmenangkap informasi dari pancainderanya: apa yang ia lihat, dengar,sentuh, cium, dari dunia nyata.Kaum intuitif juga mengunakankelima panca indera tetapi ia lebihmenonjol mengunakan inderakeenamnya. Kelompok ini selalumelihat sesuatu melampaui apayang dilihat oleh mata.

Bagaimana bergaul dengankaum Sensorik ?

• Hargai bagaimana merekamenyelesaikan sesuatu dengancara yang lebih realistik, kongkrit,dan praktis.

Kepribadian Sensorik

Kemampuan melihat dan termotivasioleh prinsip-prinsip etik atau moral.Ciri-cirinya:• Lebih suka pada fakta-fakta dan informasi kongkret• Lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat aktual• Lebih tertarik pada hal-hal khusus• Lebih praktis dan realistik• Fokus pada hari ini• Lebih suka pada nilai-nilai umum• Bersifat pragmatis• Percaya pada pengalaman masa lalu• Cenderung ingin sesuatu dengan apa adanya

Page 69: Buku Pegangan Pelatih

57Buku Pegangan Pelatih 57Buku Pegangan Pelatih

• Kepribadian iNtuitifKemampuan melihat sesuatutanpa harus melihatnya atau biastahu sesuatu dengan instingnya.

Ciri-cirinya:• Lebih suka pada informasi yang

bersifat abstrak• Lebih tertarik pada sesuatu yang

mungkin• Lebih fokus pada hal-hal besar• Lebih inspiratif dan imajinatif• Fokus pada masa depan• Lebih suka pada nilai-nilai

pembaruan atau inovasi

Kepribadian Intuitif

kemampuan melihat sesuatu tanpaharus melihatnya atau biasa tahusesuatu dengan instingnyaCiri-cirinya:• Lebih suka pada informasi bersifat abstrak• Lebih tertarik pada sesuatu yang mungkin• Lebih fokus pada hal-hal besar• Lebih inspiratif & imajinatif• Fokus pada pada masa depan• Lebih suka pada nilai-nilai inovasi• Senang berspekulasi• Percaya pada daya imajinasinya• Cenderung ngin mencoba hal2 baru• Senang berspekulasi

• Percaya pada daya imajinasinyaCenderung ingin mencoba hal-halbaru

• Saat berkomunikasi denganmereka, tegas pada fakta dan isu-isu nyata.

• Gunakan contoh-contoh konkrit.• Usahakan berbicara eksplisit.• Tekankan segi-segi praktis dari ide

yang Anda sampaikan jika inginide itu diterima olehnya.

• Ketika menjelaskan sesuatu,jelaskan tahap demi tahap.

• Ikuti kegemaran mereka akankegiatan-kegiatan yang melibatkanseluruh panca indera seperti olahraga, kerajinan tangan, berkebundan lain-lain.

Bagaimana bergaul denga kaumIntuitif ?

• Hargai cara berpikir mereka yangmenemukan hal-hal baru, ide-ideorosinil mereka, dan kemampuanmenyelesaikan masalah secarakreatif.

• Jangan bebani dengan hal-hal yangbersifat faktual atau dengan hal-hal rinci.

• Dengarkan mereka ketika sedangmempertimbangkan konsep-konsep dan peluang-peluangbaru, dan jika perlu ikut padafantasi mereka.

• Percaya pada kemampuanmereka mendapatkan informasilewat imajinasi dan naluri. Janganselalu bertanya “mengapa” atau“bagaimana”.

Page 70: Buku Pegangan Pelatih

58 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Usulan bagi kaum Sensorik• Jangan berdebat tentang hal-hal rinci ketika berdiskusi, terutama ketika

berhadapan dengan kaum intuitif.• Luangkan waktu untuk melihat apa yang ada dibalik yang terlihat dan

membayangkan peluang-peluang yang mungkin untuk menyelesaikan ataumenguba suatu situasi. Usahakan menahan diri dari kebiasaan secaraotomatis mengesampingkan ide-ide yang kelihatannya tidak praktis.

• Cobalah mendengar apa yang mungkin tidak masuk akal atau seakan-akanke khayalan. Mainkan imajinasi Anda.

• Belajarlah menghargai cara lain untuk tahu sesuatu termasuk lewat naluri,fantasi, mimpi, dan imjinasi.

• Kembangkan intuisi Anda dengan cara menulis kreatif, membaca buku-buku filsafat, fenomena kewajiban, mistik. Berdiskusilah tentang makna hidup.

Usulan bagi kaun iNtuitif• Bersikaplah terbuka ketika menerima umpan balik terhadap ide-ide Anda

ketika dilihat dari segi-segi praktis, kemungkinan-kemungkinannya ataukelemahannya.

• Usahakan tidak selalu hidup di masa depan. Latihlah diri Anda untuk beradadalam situasi nyata sekarang.

• Rencanakan sebuah proyek pribadi dan paksa diri Anda untuk menuliskanlangkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sebelum mulai bekerja.Tingkatkan kemampuan sensorik Anda dengan ikut kursus masak, melakukanprakarya, olah raga, berkebun, memperbaiki rumah; usahakan fokus padasensasi fisik dan lingkungan sekitar Anda.Perhatikan bagaimana sesuatu terlihat, terdengar, berasa, berbau. Sekali-kalibiarkan panca indera Anda bermain.

Page 71: Buku Pegangan Pelatih

59Buku Pegangan Pelatih 59Buku Pegangan Pelatih

PERCEIVING (P) danJUDGING (J)Kata penghakim bukan berarti iamenghakimi. Orang yang berkarak-ter penghakim memiliki kesukaanmemutuskan sesuatu secepatmungkin. Ia senang hidup pada duniayang serba teratur. Bukan berarti iasuka mengambil keputusan, ia tidaksuka segala sesuatu menjadi tidakpasti dan tidak ada keputusan.Komitmen dilihat sebagai sesuatuyang final dan tidak bisa berbuah.

Sebaliknya orang pembebas/pengamat lebih senang memperoleh informasisebanyak-banyak sebelum mengambil keputusan. Pilihan keputusan bisaia pegang selama mungkin. Pembebas/ pengamat bukan berarti ia memahamisegala sesuatu dengan cepat dan jelas. Tetapi sang pembebas/pengamatsenang segala sesuatu tidak terencana dan menunggu sesuatu yang menarik.Komitmen dilihat sebagai sesuatu yang bisa berubah.

Kepribadian Penghakim

• Mencari ketetapan• Percaya pada struktur• Rencanakan semua hal• Senang ketertiban• kerja dulu main nanti• Senang menyelesaikan pekerjaan• Berorientasi pada tujuan• Lebih rapi• Senang segalanya teratur dan berketetapan

Bagaimana bekerja denganPenghakim• Akui kemampuannya menjadi orang yang rapi dan efisien dalam mengambil ke-putusan dan menyelesaikan pekerjaannya.

• Hargai kebutuhan tentang rencana sesuatu hal. Coba setuju dengan tata waktu yang ia punya.

• Bila membuat perencanaan dengan mereka, hargai komitmen Anda dan tunjukkan Anda bisa tepat waktu.

Kepribadian Pembebas

• Mencari keterbukaan• Percaya pada alur atau proses• Beradaptasi dengan apa yang terjadi• Senang fleksibilitas• Bermain sekarang, kerja nanti• Senang memulai sesuatu yang baru• Berorientasi pada proses• Santai-santai saja• Senang yang terbuka dan spontan

Page 72: Buku Pegangan Pelatih

60 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Orang penghakim senang kerapiandan kebersihan. Jangan tinggalkankotoran di tempat yang ia suka.

Bagaimana bekerja denganPembebas• Hargai ia sebagai orang yang

fleksibel dan santai.• Bila keputusan diperlukan,

biarkan mereka bertanyatentang pilihan-pilihan. Dorongambil keputusan bila ia sudahmemutuskan sesuatu hal.

• Jangan paksakan jadwal dankomitmen yang ketat.

• Biarkan mereka tahu bilasesuatu yang penting harussegera diputuskan

Usulan bagi Pembebas• Hargai tenggat waktu, hargai janji

dan komitmen Anda. Sadaridampaknya pada orang lain jikaAnda tiba-tiba membatalkanjanji atau terlambat datang.

• Cari pekerjaan yang mendu-kung spontanitas danfleksibilitas.

• Jika bergaul dengan Penghakim,pastikan Anda memberinyaruang baginya untuk hidupterstruktur.

• Sadari bahwa kadang-kadangPenghakim akan stres kalaumenghadapi rencana yang tidakjelas atau kejutan.

Usulan bagi Penghakim

• Usahakan sabar ketika berhadapandengan orang yang membutuhkanlebih banyak waktu daripada Andauntuk memutuskan sesuatu.

• Berhentilah “melakukan”. Luangkanwaktu untuk istirahat. Biarkan yangterjadi terjadilah.

• Hati-hati agar tidak membuatkeputusan terlalu cepat. Mengubahkeputusan juga boleh.

• Jangan memaksakan kebutuhan Andamencari kepastian kepada orang lain! Bagi Pembebas, rencana atau waktuyang kaku membuat mereka stres.

• Bukalah diri untuk melakukanbeberapa hal secara spontan.Buatlah jadwal untukmelakukan hal-hal yang tidakterjadwal.

Page 73: Buku Pegangan Pelatih

61Buku Pegangan Pelatih 61Buku Pegangan Pelatih

Lampiran 3

Kompetensi FasilitatorBagaimana Anda menilai diri Anda sebagai fasilitator? Berikanlah penilaiandengan angka yang paling mencerminkan Anda di kolom paling kanan.1 = Itu sama sekali bukan saya 2 = Kadang-kadang saya seperti itu3 = Sering saya begitu 4 = Itu persis saya

Page 74: Buku Pegangan Pelatih

62 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Lampiran 4

Skenario Kasusuntuk Latihan Keterampilan Bertanya

Guntinglah setiap kotak dan bagikan kepada salah satu dari setiappasangan peserta. Silahkan diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta

Page 75: Buku Pegangan Pelatih

63Buku Pegangan Pelatih 63Buku Pegangan Pelatih

Lampiran 5

Skenario Permainan Peranuntuk Sesi Dinamika Kelompok

Guntinglah setiap kotak dan bagikan kepada salah satu dari setiappasangan peserta. Silahkan diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta

Page 76: Buku Pegangan Pelatih

64 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Lampiran 6

Alternatif Metode Fasilitasi

Page 77: Buku Pegangan Pelatih

65Buku Pegangan Pelatih 65Buku Pegangan Pelatih

Skor:5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = sedang; 2 = kurang baik; 1 = burukKomentar lain:1. Apa hal baru yang Anda peroleh dari pelatihan ini?2. Apa yang menarik?3. Apa yang akan sulit Anda terapkan?4. Dalam waktu dekat kegiatan apa yang akan Anda lakukan, dimana Anda

akan menerapkan hal-hal yang Anda pelajari di pelatihan ini?

Lampiran 7

Lembar Evaluasi

Page 78: Buku Pegangan Pelatih

66 Pelatihan Fasilitasi yang Efektif

Page 79: Buku Pegangan Pelatih

ii

Page 80: Buku Pegangan Pelatih

www.lgsp.or.id

Peran fasilitator dalam era otonomi daerah semakin mengemuka, karenakeahlian mereka diperlukan untuk memfasilitasi proses-prosespengambilan keputusan serta pembuatan kebijakan yang partisipatif.Untuk itu kebutuhan akan fasilitator meningkat, dan kebutuhan akanpenyelenggaraan pelatihan-pelatihan bagi fasilitatorpun makin tinggi.

Bila Anda adalah seorang fasilitator berpengalaman dan ingin menularkanilmu dan keterampilan fasilitasi Anda kepada orang lain, bagaimana Andamelakukannya? Apa saja yang perlu Anda sampaikan kepada mereka?Bagaimana Anda memulainya? Apa saja topik-topik yang perlu Andabahas dalam pelatihan itu? Apa saja kaidah dasar fasilitasi yang perluAnda ingatkan kepada para calon fasilitator itu? Bagaimana pulamembuat pelatihan Anda menyenangkan? Jawaban untuk semuapertanyaan ini dapat Anda temukan dalam buku ini. Anda akan dipanduselangkah demi selangkah untuk melaksanakan pelatihan fasilitasi yangefektif yang tidak membosankan.

Selamat melatih.

Pelatihan Fasilitasi yang EfektifBuku Pegangan Pelatih