badan rehabilitasi dan rekonstruksi nad-nias
DESCRIPTION
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias. Bidang Ekonomi dan Usaha. Dampak dan Penanganan Tsunami. Organisasi BRR. Bidang Ekonomi dan Usaha BRR. Prospek Ke Depan. Kerusakan Akibat Tsunami. 800 km x 1 s/d 6 km rusak. NAD (*). NIAS (*). Housing*). 55,200 rumah rusak/hancur. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Bidang Ekonomi dan UsahaBidang Ekonomi dan Usaha
Dampak dan Penanganan TsunamiDampak dan Penanganan Tsunami
Organisasi BRR
Bidang Ekonomi dan Usaha BRR
Prospek Ke Depan
Kerusakan Akibat TsunamiKerusakan Akibat Tsunami
Housing*)
Infrastructure
Institutions
Education
Health
– 148.000 rumah rusak/hancur
– 226 jembatan (2,4 Km) rusak– 5,403 km jalan rusak
(Jalan Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Pedesaan)
– Menurunnya kapasitas kerja Institusi Pemerintah
– 150,000 pelajar kehilangan sekolahnya
– 2,112 sekolah rusak
– 690 Fasilitas Kesehatan rusak
– Kurangnya tenaga medis
– 20.000 Ha sawah rusak– 60.000 Ha tambak rusak– 100,000 pengusaha kecil
menengah kehilangan usahanya
NAD (*)
– 55,200 rumah rusak/hancur
– 403 jembatan rusak– 1066 km jalan rusak (Jalan
Provinsi, Kabupaten, dan Pedesaan)
– Menurunnya kapasitasi kerja Institusi Pemerintah
– 2 rumah sakit rusak– 173 Puskesmas rusak
– Petani dan nelayan kehilangan pekerjaannya
– 219 pasar rusak
NIAS (*)
– 755 sekolah rusak800 km x 1 s/d 6 km rusak
(*) Sumber: Blue Print
Dampak dan Penanganan Tsunami
Organisasi BRROrganisasi BRR
Bidang Ekonomi dan Usaha BRR
Prospek Ke Depan
UU No. 10/2005 Tentang Pembentukan BRR dan Mandatnya
Mandat BRR• Mengelola proyek-proyek yang didanai oleh APBN• Mengoordinasi proyek-proyek yang didanai oleh donor atau LSM
Pembentukan Badan Rekonstruksi dan Pembentukan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD-Nias Rehabilitasi NAD-Nias
Perpres No. 34/2005 Tentang Organisasi BRR
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Badan Pelaksana Dewan Penasehat Dewan Pengawas
Bertanggung jawab memastikan bahwa aspirasi berbagai pihak yang diwakilinya menjadi acuan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi
Bertanggung jawab memastikan kegiatan rehab rekon telah berjalan secara efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Bertanggung jawab mengelola kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah pasca-bencana.
KEPALA BAPELKuntoro Mangkusubroto
WAKIL KEPALA BAPELMustafa Abubakar
STAF AHLI
Deputi Bidang Pengawasan
Sekretaris BadanPelaksana
Deputi Bidang Keuangan dan
Perencanaan
Deputi Agama, Sosial & Budaya
Safir Wijaya
DeputiEkonomi dan
Usaha
Said Faisal
Deputi Perumahan & Permukiman
Andi Siswanto
Deputi/ Kepala Operasi
Eddy Purwanto
Deputi Pendidikan, Kesehatan, &
Peran Perempuan
Cut Cayarani
Deputi Infratrukstur, Lingkungan & Pemeliharaan
Bastian Sihombing
DeputiKelembagaan &
Pengmbngan SDM
Sudirman Said
Amin Subekti
Ramli Ibrahim T. Kamaruzzaman
Kepala Perwakilan I
Kepala Perwakilan VIWilliam P. Sabandar
Kepala Perwakilan IIAsmadi Syam
Kepala Perwakilan IV
Taqwallah
Kepala Perwakilan IIIM. Ali Kasim
Kepala Perwakilan V
M.Azmi
Struktur Badan Struktur Badan Pelaksana BRRPelaksana BRRPerpres No. 76 Tahun 2006Perpres No. 76 Tahun 2006
Visi BRR Visi BRR
Mewujudkan masyarakat NAD dan Nias yang bermartabat, amanah,
demokratis dan sejahtera
Misi BRRMisi BRR
Memulihkan kembali penghidupan dan memberdayakan masyarakat di NAD dan Nias dengan merancang
dan menerapkan program rekonstruksi dan pembangunan yang
terkoordinasi dan berbasis masyarakat dengan standar profesionalitas yang tinggi.
Visi dan Misi BRRVisi dan Misi BRR
TUGAS
• Merumuskan strategi dan kebijakan operasional
• Menyiapkan rencana kerja dan anggaran
• Melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai DIPA
• Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa
• Mengorganisir dan mengkoordinir rehabilitasi dan rekonstruksi Pemerintah Pusat, Daerah dan pihak lain
• Memastikan penggunaan dana dilakukan dengan menjunjung integritas dan bebas korupsi
WEWENANG
• Mengelola pelaksanaan kegiatan
• Mengelola Keuangan, SDM, SDA, dan Teknologi untuk pelaksanaan kegiatan
• Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk kegiatan Non-APBN
• Mengkoordinasikan dan bekerjasama dalam pengawasan kegiatan pihak luar negeri/asing
• Mendapatkan informasi dan dukungan teknis dari Pemerintah Pusat, Daerah dan pihak lain yang terkait
Tugas dan Wewenang BRR Tugas dan Wewenang BRR
On-Budget
Enabling
Facilitating
Partnership
Off-Budget
Mandat UU No 10 tahun 2005
d. Melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran
g. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pihak lain yang terkait
Pelaksana
Peran BRR Peran BRR
2005 2006 2007 2008 2009
Infrastructure Development
Housing Development
Land Admin.
Institutional Development &
Social Development
Masa Bakti BRR
Economic Development
Fokus Kegiatan Rekonstruksi dan Fokus Kegiatan Rekonstruksi dan Rehabilitasi 2005.2009Rehabilitasi 2005.2009
Satuan Anti Korupsi dibentuk untuk mencegah berbagai upaya korupsi dan manipulasi dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi
Satuan Anti Korupsi BRRSatuan Anti Korupsi BRR
Peraturan, Prosedur, dan Compliance93 Keluhan | 9 %
Tuntutan Hak Korban72 Keluhan | 7 %
Lain-lain156 Keluhan | 15 %
Proses Tender412 Keluhan | 40 %
Penyimpangan Proyek165 Keluhan | 16 %
Potensi Korupsi144 Keluhan | 14 %
Total Keluhan:1. 030
Telah diinvestigasi
Tindak Lanjut
75 %7
Kasus diserahkan ke KPK
Sumber: BRR- Laporan 2 Tahun Tsunami
747 Sekolah telah dibangun/diperbaiki
5.385 Guru diberikan pelatihan
305 Pusat Kesehatan dibangun/diperbaiki
57.000 Rumah dibangun
17.400 Sertifikat Tanah telah ditandatangani
Perumahan
Pendidikan dan Kesehatan
Kemajuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kemajuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
1.500 km Jalan telah dibangun kembali
158 Jembatan telah dibangun/diperbaiki
Semua Bandara dan pelabuhan telah berfungsi kembali
Kemajuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kemajuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Infrastruktur
Dampak dan Penanganan Tsunami
Organisasi BRR
Bidang Ekonomi dan Usaha BRRBidang Ekonomi dan Usaha BRR
Prospek Ke Depan
Dampak Tsunami di Bidang Ekonomi:Dampak Tsunami di Bidang Ekonomi:
Sumber: BRR-Renstra 2005-2009
Kerusakan pada sektor produktif:
Total
USD 1.2 B
5 % Proyeksi Penurunan Ekonomi di Aceh
20 % Proyeksi Penurunan Ekonomi di Nias
32 % Pendapatan Perkapita menurun
5.176 UMKM rusak/ hancur
7.529 Warung usaha rusak/hancur
1.191 Restoran rusak/hancur
25 Unit Bank Umum rusak/hancur
4 Unit BPR rusak/hancur
20Lembaga Keuangan Mikro rusak/ hancur
195 Pasar rusak/ hancur
20.000 ha Tambak ikan rusak
60.000 ha Tanah pertanian rusak
220.907 Orang kehilangan pekerjaan
-
1
2
3
4
Papua
Kaltim
NAD
Riau
Kalteng
Maluku
Gorontalo
Bangka Belitung
Jambi
Sulteng
Bali
Kalsel
NTT
Sulut
Sumbar
Bengkulu
Sulsel
DI Yogyakarta
Sumsel
Sumut
NTB
Lampung
Jatim
Jateng
Banten
JabarM
illio
n ru
piah
Province Kab/kota
Aceh
Sebelum tsunami, pendapatan daerah perkapita NAD berada di urutan ketiga di Indonesia
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Pro
v.
Papua
Pro
v.
Malu
ku
Pro
v.
Goro
nta
lo
Pro
v.
NA
D
Pro
v.
NT
T
Pro
v.
NT
B
Pro
v.
Bengkulu
Pro
v.
Lam
pung
Pro
v.
Sultengg
Pro
v.
Sulteng
Pro
v.
Jaw
a T
engah
Pro
v.
Sum
sel
Pro
v.
Jaw
a T
imur
Pro
v.
DIY
Avera
ge
Pro
v.
Sum
ut
Pro
v.
Suls
el
Pro
v.
Kalb
ar
Pro
v.
Jam
bi
Pro
v.
Malu
ku U
tara
Pro
v.
Jaw
a B
ara
t
Pro
v.
Ria
u
Pro
v.
Kaltim
Pro
v.
Sum
bar
Pro
v.
Kalteng
Pro
v.
Bangka B
elit
ung
Pro
v.
Sula
wesi U
tara
Pro
v.
Bante
n
Pro
v.
Kals
el
Pro
v.
Bali
Pro
v.
DK
I Jakart
a
Dampak kemiskinan akibat tsunami
Namun termasuk provinsi termiskin…….
1. Mengembalikan dan membangun kehidupan ekonomi masyarakat Aceh dan Nias yang lebih baik melalui penurunan angka kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan pertumbuhan ekonomi
2. Mendorong terciptanya basis-basis ekonomi berdasarkan keunggulan komparatif dan investasi kemitraan yang kondusif
3. Mendorong sumber daya manusia lokal untuk mampu menjadi pelaku aktif dalam membangun kehidupan ekonomi yang lebih baik
4. Mendorong terciptanya lembaga ekonomi masyarakat yang professional, efektif, transparan dan akuntabel
5. Menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya alam dan ruang secara efisien dan optimal
6. Mengembalikan industri kecil dan menengah unggulan yang mampu bersaing di pasar global
Kedeputian Ekonomi dan Usaha BRRKedeputian Ekonomi dan Usaha BRR
Misi
Status PendanaanStatus Pendanaan
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Pertanian danPeternakan
Perikanan Industri,Perdagangan
dan UKM
Juta USD
GOI
Donor
NGO
Sumber: BRR-Laporan 2 Tahun Tsunami
Total dana untuk pengembangan Ekonomi Sampai dengan Oct. 2006
Total Alokasi
USD 660 M
Alokasi Anggaran APBN 2006 Alokasi Anggaran APBN 2006
PerikananRp. 285 M | 35 %
Tenaga KerjaRp. 28 M | 4 %
Koperasi dan UKRp. 71.7 M | 9 %
Life SkillRp. 14 M | 2 %
Industri dan PertambanganRp. 40.5 M | 5 %
Perdagangan, Industri dan PariwisataRp. 37.25 M | 4 %
Pesisir dan Lingkungan HidupRp. 43.2 M | 5 %
Pemberdayaan Ekonomi NiasRp. 36.3 M | 4 %
PeternakanRp. 48.7 M | 6 %
PerkebunanRp. 68.6 M | 8 %
KehutananRp. 36.3 M | 4 %
Total:Rp. 835.4 M
Direktorat Pengembangan Ekonomi:
1. Pemberdayaan Ekonomi Nias2. Tenaga Kerja3. Koperasi dan UK4. Life Skill5. Industri dan Pertambangan6. Perdagangan, Industri, dan
PariwisataDirektorat Pengembangan Pertanian:
1. Pertanian Tanaman Pangan2. Perkebunan3. Peternakan
Direktorat Pengembangan Perikanan:
1. PerikananDirektorat Pengembangan Ekonomi Kehutanan:
1. Kehutanan2. Pesisir dan Lingkungan HIdup
Direktorat
Pertanian Tanaman PanganRp. 125.4 M | 15 %
• Memulihkan pendapatan masyarakat melalui penyediaan lapangan kerja dan pelatihan
• Memulihkan kegiatan perbankan melalui pengembalian fungsi intermediasi
• Memberikan bantuan kepada masyarakat untuk memulihkan sarana produksi
• Memberikan dukungan kepada masyarakat terutama UKM untuk memperoleh akses sumberdaya produktif
TAHAP REHABILITASI
Kebijakan dan Strategi Bidang Kebijakan dan Strategi Bidang Pengembangan UsahaPengembangan Usaha
• Meningkatkan akses kredit• Mengembangkan kemitraan pemerintah – swasta • Memperkuat bantuan teknis dan memberdayakan UKM • Percepatan pembangunan sektor produktif
TAHAP REKONSTRUKSI
• Revitalisasi pertanian (pertanian, perikanan, kehutanan dan peternakan) dan peningkatkan kesejahteraan
• Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan keterkaitan depan (forward lingkage) dan ke belakang (backward lingkage)
• Pengembangan agribisnis, agroindustri pedesaan dan kawasan pertanian melalui moderenisasi pertanian
• Pengembangan kelembagaan usaha petani, nelayan, petani hutan dan pelayanan usaha.
• Pelestarian dan pemantauan lingkungan hidup dan sumberdaya alam (sustainable)
Kebijakan dan Strategi Bidang Pengembangan Kebijakan dan Strategi Bidang Pengembangan PertanianPertanian
• Rehabilitasi lahan tambak,sistim irigasi, dan drainase.
• Pengembangan Pilot Project Kegiatan budidaya pantai untuk beberapa komoditi yang berorientasi ekspor seperti rumput laut, kerapu, kakap, lobster, dan teripang.
• Perbaikan tempat pembenihan udang/ikan untuk menunjang budidaya tambak dan pantai.
• Pemberian bantuan kepada nelayan dan petambak (boat/kapal, alat tangkap).
• Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap secara terintegrasi
• Penerapan Peta Zonasi Potensi Penangkapan Ikan melalui peningkatan kinerja nelayan dengan cara penguasaan terhadap IPTEK
• Pengembangan potensi pusat-pusat pertumbuhan perikanan.
• Penerapan restorasi ekosistem utama pesisir dan laut (mangrove, hutan pantai, coral reef, dan rumput laut)
• Peningkatan nilai tambah (added value) terhadap komoditi perikanan yang bernilai ekonomis yang berorientasi pasar domestik dan internasional.
Kebijakan dan Strategi Bidang Pengembangan Kebijakan dan Strategi Bidang Pengembangan PerikananPerikanan
• Rehabilitasi sawah• Agro Input• Peralatan dan mesin pertanian
(Hand tractor, water pump)• Pengembangan Kawasan
Palawija:• Kedelai• Jagung• Kacang Tanah
• Pengembangan Kawasan Peternakan
• Rehabilitasi Pasar Hewan,• Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM)• Pengembangan Breeding Center
• Pengembangan Kawasan Perkebunan Rakyat:
• Kelapa Sawit• Kopi• Coklat• Karet
Program Dit. Pengembangan PertanianProgram Dit. Pengembangan Pertanian
Tanaman Pangan Peternakan Perkebunan
Indikator Progress
Lahan Pertanian yang direhabilitasi 51.362 Ha
Petani yang menerima Bantuan Agro Input 40.196 petani
Area Pengembangan Palawija 7.875 Ha
Bantuan Alsintan 30.165 Unit
Bantuan Ternak 21.912 ternak
Rehab lahan dan Pengembangan Perkebunan 6.248 Ha
Pengembangan Kawasan Perkebunan 2.700 Ha (Dalam Pengerjaan)
Bantuan Agro Input Perkebunan yang diberikan 7.049 petani
Program Dit. Pengembangan PerikananProgram Dit. Pengembangan Perikanan
Kegiatan Progress
Lahan Tambak yang direhabilitasi 6.800 Ha
Bantuan Agro Input yang diberikan 3.563 petambak
Bantuan Alat Tangkap 209 unit
Bantuan Kapal (berbagai jenis) 4.420 unit
PPI yang direhab/dibangun 5 PPI
PPP yang direhab 1 PPP (ongoing)
Docking Kapal 4 unit
Koperasi Perikanan yang dibuat dan beroperasi
5 Koperasi
Peralatan Pengolahan Ikan 218 paket
Gudang Es yang dibangun 3 gudang
TPI yang direhab 5 unit
Program Dit. Pengembangan Ekonomi Program Dit. Pengembangan Ekonomi KehutananKehutanan
Kegiatan Progress
Rehabilitasi Hutan dan Lahan 369 Ha
Rehabilitasi Mangrove 11.938 Ha
Rehabilitasi Hutan Pantai 708 Ha
Program Dit. Pengembangan UsahaProgram Dit. Pengembangan Usaha
Kegiatan Progress
Penerima Modal Usaha untuk Usaha Mikro
76.093
LKM yang dibantu 226 LKM
Pembangunan Pasar Tradisional 678 pasar
Masyarakat yang mengikuti pelatihan keterampilan
29.294
Jumlah UMKM yang dibantu 4.124
Tantangan
– Pemanfaatan sumberdaya perikanan di kawasan ZEE, terutama di kawasan pantai barat
– Peningkatan kualitas dan jumlah produk pertanian dan perikanan secara berkelanjutan
– Penyediaan infrastruktur dasar di pelabuhan perikanan terutama untuk menunjang kegiatan investasi
– Meningkatkan nilai jual produk
– Membuka kesempatan kerja seluas-luasnya di Aceh dan Nias
Tindakan untuk mengatasi masalah
– Penyediaan kapal tangkap berukuran besar
– Pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemberian pelatihan kepada petambak, nelayan, pengolah produk pertanian dan perikanan
– Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudra
– Penyediaan bengkel kemasan
– Penyediaan kantor penujang kegiatan investasi utuk memberi kemudahan para investor mengembangkan usahanya di Aceh dan Nias
Tantangan dan Tindakan PemecahanTantangan dan Tindakan Pemecahan
Dampak dan Penanganan Tsunami
Organisasi BRR
Bidang Ekonomi dan Usaha BRR
Prospek Perekonomian Ke DepanProspek Perekonomian Ke Depan
Ternak Sapi
Kelapa Sawit
Kacang Tanah
Jagung dan Kemiri
Coklat, Padi, Kedelai
Kopi & Sayur-sayuran
Pala dan Nilam
Karet
Produk PertanianProduk Pertanian
SEA WEED
Shrimp
TUNA
Produk PerikananProduk Perikanan
• Kerajinan Tangan
• Pengolahan Makanan Berbasis Pertanian dan Perikanan)
• Furnitur (Rotan, Kayu)
• Konveksi
• Rempah-rempah
Produk UKMProduk UKM
The New Aceh: Opportunities Without The New Aceh: Opportunities Without BoundariesBoundaries
Terima KasihTerima Kasih