badan pengawasan keuangan dan … insp 2012... · 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan ......

37

Upload: danghanh

Post on 21-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP

TAHUN 2012

NOMOR : L AP- 0 0 5 / I N / 2 0 1 3 TANGGAL : 25 JANUARI 2013

i

Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata Pengantar

Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang

merupakan amanah dari seluruh masyarakat, sudah menjadi kewajiban dan

kebutuhan bagi setiap instansi pemerintah untuk melaporkan amanah tersebut.

Inspektorat BPKP yang merupakan bagian dari BPKP Pusat tetap tidak dapat

melepaskan kewajiban untuk menunjukkan akuntabilitasnya.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Inspektorat BPKP Tahun 2012 ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dengan mengacu pada Rencana Kinerja

Inspektorat BPKP Tahun 2012.

LAKIP sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan

yang baik (good governance), mendorong peningkatan pelayanan publik dan

mencegah praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

LAKIP Inspektorat BPKP ini memiliki dua fungsi utama, yaitu:

- Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Inspektorat

BPKP untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh

stakeholders

- Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi mandiri

(self evaluation) atas pencapaian kinerja Inspektorat sebagai upaya

memperbaiki kinerja di masa mendatang.

ii

Akhir kata, kami berharap LAKIP ini menjadi media pertanggungjawaban kinerja

yang dapat mendorong peningkatan kinerja Inspektorat BPKP di masa

mendatang.

Jakarta, 25 Januari 2013

Inspektur,

Hari Setiadi

NIP 19550625 197801 1 001

iii

Daftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar Isi

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

RINGKASAN EKSEKUTIF vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Tugas dan Fungsi 1

2. Struktur Organisasi 2

3. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 4

1. Rencana Strategis 4

2. Perencanaan dan Penetapan Kinerja 6

3. Pengukuran Pencapaian Sasaran 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 8

1. Capaian Kinerja 8

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1) Capaian Sasaran

2) Capaian Indikator Kinerja Utama

11

11

19

3. Aspek Keuangan dan Penunjang lainnya 23

BAB IV PENUTUP 27

LAMPIRAN

1. Pengukuran Kinerja Tahun 2012

2. Pengukuran Pencapaian Program/Indikator Kinerja

Utama Tahun 2012

iv

RingkasanRingkasanRingkasanRingkasan EksekutifEksekutifEksekutifEksekutif

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat BPKP

Tahun 2012 menginformasikan tugas dan fungsi serta hasil capaian kinerja

Inspektorat BPKP dalam tahun 2012 yang merujuk pada Rencana Strategis

(Renstra) Inspektorat BPKP Tahun 2010 - 2014 dan Rencana Kinerja Tahun

2012. Berdasarkan kedua dokumen perencanaan tersebut, Inspektorat BPKP

menetapkan 2 (dua) sasaran yang dicapai melalui 2 (dua) program dan

dijabarkan dalam 10 indikator kinerja sasaran. Dalam melaksanakan

kegiatannya, disediakan dana sebesar Rp6.113.524.000,00 yang berasal dari

DIPA Inspektorat BPKP Tahun 2012 dan direalisasikan sebesar

Rp5.750.772.889,00 atau sebesar 94,07% dengan dukungan sumber daya

manusia (SDM) sebanyak 39 pegawai.

Pada tahun 2012, Inspektorat BPKP telah berhasil mencapai target atas sasaran

dan program yang ditetapkan. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan 7 dari

10 indikator kinerja sasaran dicapai dengan predikat “Sangat Berhasil” (capaian

lebih dari 85%), 2 indikator dicapai dengan predikat “Berhasil” (capaian lebih dari

70%), dan 1 indikator dicapai dengan predikat “Kurang” (capaian kurang

dari 55%). Sedangkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja program,

menunjukkan dari 4 indikator kinerja dicapai dengan predikat sangat berhasil dan

satu indikator kinerja dicapai dengan predikat “Cukup”.

Hasil yang diperoleh sebagaimana diungkapkan dalam LAKIP ini akan

memotivasi pimpinan dan pegawai Inspektorat BPKP untuk terus bekerja keras

demi mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Hal yang masih perlu

disempurnakan adalah pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil

evaluasi, reviu, dan audit Inspektorat BPKP dan BPK, tersedianya sistem

pelaporan gratifikasi dan sistem pengaduan masyarakat yang efektif. Di

samping itu, perlu diupayakan peningkatan pelayanan kepegawaian, antara lain

dengan mengintensifkan komunikasi antar insan Inspektorat BPKP.

1

BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIII PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAAHHHHHHHHUUUUUUUULLLLLLLLUUUUUUUUAAAAAAAANNNNNNNN

ebagai salah satu unit kerja eselon II di lingkungan BPKP, Inspektorat

BPKP memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan unit kerja

eselon II lainnya, yaitu Inspektorat BPKP merupakan unsur

pengawasan fungsional terhadap unit kerja yang berada di lingkungan

BPKP dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.

1. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan surat Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP.06.00.00-

080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat BPKP

mempunyai tugas:

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat BPKP

menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan pada

Inspektorat BPKP;

2) Penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan

operasional Inspektorat BPKP;

3) Pelaksanaan pemeriksaan ketaatan, efisiensi, dan efektivitas tugas dan

kegiatan unit kerja di lingkungan BPKP;

4) Pelaksanaan pemeriksaan khusus terhadap indikasi penyimpangan dan

S

Melaksanakan pengawasan fungsional terhadap

unit kerja yang berada di lingkungan BPKP

2

5) Pelaksanaan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan

BPKP;

6) Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat BPKP;

7) Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pemeriksaan Inspektorat

BPKP;

8) Analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil pengawasan Inspektorat

BPKP.

2. Struktur Organisasi

Inspektorat BPKP dipimpin oleh seorang Inspektur yang membawahkan:

1) Sub Bagian Tata Usaha, yang mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, keuangan, tata usaha, barang milik negara, dan tata usaha

pengawasan di Inspektorat.

2) Kelompok Jabatan Fungsional, yang mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Inspektorat BPKP sebagai berikut:

3. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh

Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat BPKP mencapai visi, misi, dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis sangat dipengaruhi

oleh lingkungan strategis baik eksternal maupun internal .

Inspektur

Sub Bag Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

3

Lingkungan strategis eksternal dapat diidentifikasi berupa:

1) Komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan Negara yang bersih,

tertib, dan bertanggung jawab (good governance and clean government)

Sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN serta UU Nomor

28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

KKN, maka penyelenggaraan Negara yang bersih dan berwibawa menjadi

komitmen pemerintah untuk mewujudkannya. Inspektorat BPKP sebagai

aparat pengawasan intern pemerintah tentu tidak lepas dari kewajiban

sebagaimana termaktub dalam ketentuan di atas.

2) Birokrasi yang dituntut makin profesional dalam melayani publik

Pada era reformasi sekarang ini, masyarakat menjadi semakin kritis dan

menginginkan adanya pelayanan prima yang transparan dalam setiap

kegiatan birokrasi. Hal ini mengharuskan para birokrat di pemerintahan

untuk bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang sebaik-

baiknya untuk masyarakat.

3) Nilai-nilai etis/kepantasan dan moral

Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, Inspektorat BPKP dituntut untuk

tetap mengedepankan nilai-nilai etis/kepantasan dan moral, sehingga

dapat mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai etis/kepantasan yang ada

dalam masyarakat Indonesia.

Lingkungan strategis internal berupa:

1) Dukungan dan komitmen penuh dari Pimpinan BPKP;

2) Tugas dan fungsi yang jelas;

3) Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai;

4) Ketersediaan Sarana dan prasarana yang memadai;

5) Pedoman-pedoman pelaksanaan tugas yang jelas dan terstruktur.

4

BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIII

PPPPPPPPEEEEEEEERRRRRRRREEEEEEEENNNNNNNNCCCCCCCCAAAAAAAANNNNNNNNAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNN

DDDDDDDDAAAAAAAANNNNNNNN PPPPPPPPEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAANNNNNNNNJJJJJJJJIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN

KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA

okumen perencanaan dan perjanjian (penetapan) kinerja merupakan

suatu dokumen yang dimanfaatkan oleh setiap pimpinan Instansi

Pemerintah untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja

organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP serta

menilai keberhasilan organisasi. Perencanaan dan penetapan kinerja tidak

dapat dipisahkan dari Rencana Strategis (Renstra) karena sesungguhnya

merupakan penjabaran tahunan dari Renstra itu sendiri.

1. Rencana Strategis

Rencana Strategis (Renstra) meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan

tujuan, serta penentuan strategi/cara pencapaian tujuan (kebijakan, program,

dan kegiatan). Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan,

serta cara pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Visi Inspektorat BPKP:

Auditor Intern BPKP yang Profesional

dalam rangka Meningkatkan Kinerja BPKP

Pernyataan visi tersebut mengandung tiga kata-kata kunci yaitu “Auditor

Intern, Profesional, dan Meningkatkan Kinerja BPKP”.

D

5

Kata kunci pertama yaitu Auditor Intern mengandung makna bahwa

Inspektorat BPKP adalah auditor intern dari unit organisasi BPKP yang

taat pada standar dan etika profesi dan meyakini bahwa keberadaannya

lebih pada upaya penciptaan proses tata kelola pemerintahan yang baik

dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta penerapan

sistem pengendalian intern, guna mendukung pencapaian visi dan misi

BPKP.

Kata kunci kedua yaitu Profesional mengandung makna bahwa dalam

setiap pelaksanaan kegiatan/penugasan, Inspektorat BPKP senantiasa

melakukannya dengan suatu landasan metodologi, sikap kerja yang

berintegritas secara moral dan profesi, dan senantiasa berorientasi

kepada penciptaan nilai tambah bagi unit kerja di lingkungan BPKP.

Kata kunci ketiga yaitu Meningkatkan kinerja BPKP secara implisit

tersirat bahwa Inspektorat BPKP memiliki kewajiban moral untuk

mendukung terwujudnya visi BPKP sebagai “Auditor Presiden yang

responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas

keuangan negara yang berkualitas”. Kewajiban moral tersebut

diimplementasikan melalui pelaksanaan pengawasan fungsional yang

mampu mendorong peningkatan kinerja BPKP.

2) Misi Inspektorat BPKP:

Mendorong peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan

terwujudnya iklim yang mencegah KKN di lingkungan B PKP

Di dalam misi Inspektorat BPKP tersebut, terkandung dua hal yaitu:

(1) peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, berupa penerapan

praktek-praktek terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan;

(2) mendorong terwujudnya iklim yang mencegah KKN, yang akan

mendorong terciptanya aparatur yang bersih dan andal di lingkungan

BPKP sehingga tercapai tata kelola pemerintahan yang baik.

6

3) Tujuan

Tujuan dari misi adalah terwujudnya jaminan mutu dan kepatuhan

terhadap standar/ketentuan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan

kegiatan BPKP.

2. Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Perencanaan dan penetapan kinerja didokumentasikan masing-masing

dalam bentuk dokumen Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan Penetapan

Kinerja (Tapkin).

1) Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja diperlukan untuk memberikan fokus pada

penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki.

Setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dijabarkan lebih lanjut ke

dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terdapat sejumlah

kegiatan yang merupakan tindakan nyata untuk dilaksanakan pada tahun

bersangkutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam

lingkup Inspektorat BPKP yang merupakan unit kerja eselon II mandiri di

lingkungan BPKP, perencanaan kinerja diwujudkan dalam bentuk

Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang memuat dua kelompok kegiatan

yaitu Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) dan

Program Kerja Administrasi Umum (PKAU). RKT tersebut adalah bentuk

rinci dari dokumen penetapan kinerja (Tapkin).

2) Penetapan Kinerja (Tapkin)

Renstra yang merupakan perencanaan kinerja dengan kurun waktu

5 tahun perlu dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kerja tahunan berupa

dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Berdasarkan Tapkin Tahun 2012,

Inspektorat telah menetapkan 2 sasaran strategis dengan 10 indikator

kinerja dan didukung dengan anggaran (setelah revisi) sebesar

Rp6.113.524.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

7

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya

efektifitas perencanaan pengawasan, dan kualitas pengelolaan keuangan.

1. Laporan Hasil Evaluasi 29 Laporan 2. Laporan Hasil Reviu 2 Laporan 3. Laporan Hasil Audit Operasional 29 Laporan 4. Laporan Hasil Audit Khusus 6 Laporan 5. Laporan Hasil Pemantauan/

Evaluasi Kinerja/Kegiatan 58 Laporan

6. % Temuan Hasil Audit BPK yang Ditindaklanjuti

100 %

7. Tersedianya Sistem Pelaporan Gratifikasi

100 %

8. Tersedianya Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif

100 %

9. % Penyelesaian Tindak Lanjut atas Pengaduan yang disampaikan Masyarakat

70 %

2. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

1. Jumlah Sarana dan Prasarana 13 Unit

Uraian lebih rinci atas target yang ditetapkan dalam Tapkin dijabarkan lebih

lanjut di dalam RKT Tahun 2012.

3. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Sebagai unit kerja eselon II mandiri, Inspektorat BPKP berkewajiban untuk

melaporkan akuntabilitas pencapaian sasaran strategisnya sebagaimana

telah ditargetkan dalam dokumen Tapkin. Di samping itu, karena di dalam

Renstra juga telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran

keberhasilan pencapaian program, maka dalam LAKIP ini juga disajikan

sejauh mana tingkat pencapaian atas IKU. Tingkat pencapaian sasaran dan

program tersebut disajikan dalam formulir Pengukuran Kinerja (PK) yang

disajikan secara lengkap pada lampiran 1 dan 2.

8

BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII AAAAAAAAKKKKKKKKUUUUUUUUNNNNNNNNTTTTTTTTAAAAAAAABBBBBBBBIIIIIIIILLLLLLLLIIIIIIIITTTTTTTTAAAAAAAASSSSSSSS

KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA

kuntabilitas kinerja merupakan media untuk menguraikan hasil

pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja.

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai keberhasilan, kegagalan,

hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi, serta langkah-langkah

antisipatif yang akan diambil oleh Inspektorat BPKP untuk lebih meningkatkan

kinerja Inspektorat BPKP di masa yang akan datang. Bab ini dibagi menjadi

dua bagian yaitu pengukuran capaian kinerja serta evaluasi dan analisis

akuntabilitas kinerja.

1. Capaian Kinerja

Pengukuran capaian kinerja atas sasaran dan progam dilakukan dengan

membandingkan antara rencana/target dengan realisasi dari setiap indikator

kinerja yang ditetapkan. Pengukuran kinerja diuraikan melalui formulir

Pengukuran Kinerja (PK) sebagaimana disajikan pada lampiran 1 dan 2.

1) Indikator Kinerja

Indikator kinerja sasaran dan program telah ditetapkan dalam Tapkin

dan Renstra. Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran

capaian kinerja sasaran telah diuraikan dalam Bab II. Sedangkan

indikator kinerja program atau Indikator Kinerja Utama meliputi:

persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu dan

audit; persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang

terealisasi; persepsi kepuasan terhadap pelayanan kepegawaian;

persepsi kepuasan terhadap pelayanan keuangan; dan persepsi

kepuasan terhadap pelayanan sarana prasarana.

A

9

2) Skala Penilaian

Hasil pengukuran dan evaluasi kinerja dikategorikan sesuai dengan

skala penilaian sebagai berikut:

Capaian ≥ 100% : memuaskan

85% ≤ capaian < 100% : sangat baik

70% ≤ capaian < 85% : baik

55% ≤ capaian < 70% : cukup

Capaian < 55% : kurang

3) Capaian Akuntabilitas Kinerja

Selaku unit kerja eselon II mandiri, Inspektorat BPKP melaporkan

pencapaian sasaran strategis yang bersifat keluaran (output). Selaras

dengan ketentuan tersebut, dalam Tapkin tahun 2012 telah diuraikan

mengenai sasaran dan indikator kinerja sasaran pada level output.

Pengukuran kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara

target dengan realisasinya dan secara keseluruhan tidak dilakukan

pembobotan. Asumsi ini mendasari asumsi berikutnya bahwa capaian

kinerja dapat melebihi 100%. Namun, untuk kepentingan penghitungan

capaian kinerja sasaran dan program, capaian kinerja dibatasi

maksimal 200% agar tidak terjadi distorsi dalam menghitung angka

capaian kinerja per sasaran dan program.

Dalam tahun 2012, ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis dan 2 (dua)

program. Indikator output dari sasaran strategis tersebut sebanyak 10

(sepuluh) indikator. Sedangkan untuk program ditetapkan indikator

outcome sebanyak 5 (lima) indikator.

Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran, menunjukkan bahwa dari

10 indikator kinerja sasaran (output), sebanyak 4 indikator tercapai

dengan kategori “memuaskan”, 3 indikator tercapai dengan kategori

“sangat baik”, 2 indikator tercapai dengan kategori “baik” dan 1

indikator tercapai dengan kategori “kurang”. Jumlah anggaran yang

10

disediakan dalam rangka pencapaian sasaran tersebut adalah sebesar

Rp6.113.524.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp5.750.772.889,00 atau sebesar 94,07%.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011, terdapat penurunan

capaian pada 2 indikator kinerja dari “Memuaskan” menjadi “Sangat

Baik”, 1 indikator kinerja dari “Memuaskan” menjadi “Baik” dan 1

indikator kinerja dari “Memuaskan” menjadi “Kurang”. (rincian pada

lampiran 1).

Tabel 1

Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2012 dan 2011

Sedangkan hasil pengukuran indikator kinerja program, menunjukkan

bahwa dari 5 indikator kinerja program (outcome), 2 indikator tercapai

dengan kategori ”Memuaskan”, 2 indikator tercapai dengan kategori

“Sangat Baik” dan 1 indikator tercapai dengan kategori “Cukup”.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011, terdapat penurunan

capaian yaitu, 1 indikator kinerja dari kategori “Memuaskan” menjadi

“Sangat Baik” dan 1 indikator kinerja dari kategori “Memuaskan”

menjadi “Cukup” (rincian pada lampiran 2).

- 20,00 40,00 60,00 80,00

100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 200,00

2011

2012

11

Tabel 2

Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Progam Tahun 2012 dan 2011

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1) Capaian Sasaran

Fokus pelaporan kinerja dalam LAKIP bagi unit kerja eselon II mandiri

adalah melaporkan pencapaian sasaran strategis yang bersifat keluaran

(output) penting dan atau keluaran (output) lainnya. Sebagaimana

diuraikan dalam Tapkin Tahun 2012, Inspektorat BPKP menetapkan

2 sasaran strategis dengan 10 indikator kinerja. Evaluasi dan analisis

atas capaian sasaran dikaitkan dengan indikator kinerjanya dapat

diuraikan sebagai berikut:

SSaassaarraann 11::

MMeenniinnggkkaattnnyyaa kkuuaalliittaass dduukkuunnggaann mmaannaajjeemmeenn ddaann

kkaappaassiittaass ppeennyyeelleennggggaarraaaann ppeennggaawwaassaann iinntteerrnn

aakkuunnttaabbiilliittaass kkeeuuaannggaann nneeggaarraa ddaann ppeemmbbiinnaaaann

ppeennyyeelleennggggaarraaaann SSPPIIPP

Sasaran ini diukur tingkat capaiannya melalui sembilan indikator kinerja.

Penjelasan atas sembilan indikator kinerja beserta capaiannya pada

tahun 2012 adalah sebagai berikut:

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

Tindak lanjut Realisasi

Penugasan

Pengawasan

Kepuasan

Pelayanan

Kepegawaian

Kepuasan

Pelayanan

Keuangan

Kepuasan

Pelayanan

Sarpras

2011 2012

12

(1) Laporan Hasil Evaluasi

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Laporan Hasil Evaluasi Laporan 29 27 93,10% 100%

Laporan hasil evaluasi adalah output dari penugasan Evaluasi

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

pada unit kerja eselon II mandiri di lingkungan BPKP tahun 2011.

Target sebanyak 29 laporan dirinci dalam RKT berupa 25 Perwakilan

dan 4 Pusat-Pusat.

Realisasi sebesar 93,10% menunjukkan bahwa belum seluruh target

berhasil dicapai. Dari 29 penugasan di tahun 2012, LHE yang belum

terbit laporannya yaitu LHE Puslitbangwas BPKP dan LHE

Perwakilan BPKP Provinsi DKI.

Dibandingkan dengan

capaian tahun 2011 sebesar

100%, terjadi penurunan

capaian atas target sebesar

6,90%.

(2) Laporan Hasil Reviu

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Laporan Hasil Reviu Laporan 2 3 150% 200%

Laporan hasil reviu adalah output dari penugasan Reviu Laporan

Keuangan BPKP. Target sebesar 2 laporan dirinci dalam RKT berupa

Reviu Laporan Keuangan BPKP Bagian Anggaran (BA) 089 Tahun

2011 dan Semester I Tahun 2012.

13

Realisasi sebesar 150% menunjukkan

bahwa capaian melebihi target yang

ditetapkan. Penugasan dilaksanakan 3 kali,

pada bulan Januari 2012, Februari 2012

dan Juli 2012, menghasilkan 3 laporan reviu

yaitu Reviu atas Laporan Keuangan BPKP (BA 089) Tahun 2011,

Reviu atas Laporan Keuangan BPKP Semester II Tahun 2011

(UAPA-BSBL) dan Reviu atas Laporan Keuangan BPKP Semester I

Tahun 2012 (BA 089).

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 200%, terdapat

penurunan atas pencapaian target. Hal ini disebabkan tidak ada lagi

BA 999 di BPKP pada tahun 2012.

(3) Laporan Hasil Audit Operasional

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Laporan Hasil Audit Operasional

Laporan 29 27 93,10% 100%

Laporan hasil audit operasional adalah output dari penugasan Audit

Operasional atas Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan pada unit kerja

eselon II mandiri di lingkungan BPKP tahun 2012. Target sebesar

29 laporan dirinci dalam RKT berupa 25 Perwakilan dan 4 Pusat-

Pusat.

Realisasi sebesar 93,10% menunjukkan bahwa belum seluruh target

berhasil dicapai. Dari 29 penugasan di tahun 2012, masih terdapat 2

laporan yang belum terbit, yaitu Puslitbangwas BPKP dan Perwakilan

BPKP Provinsi DKI Jakarta.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 100%, terjadi

penurunan capaian atas target sebesar 6,90%.

14

(4) Laporan Hasil Audit Khusus

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Laporan Hasil Audit Khusus

Laporan 6 3 50% 116,67%

Laporan hasil audit khusus adalah output dari penugasan Audit

Khusus yang berasal dari adanya informasi/pengaduan atas

penyalahgunaan wewenang atau penyimpangan lain.

Dari 6 target penugasan audit khusus dalam

tahun 2012, yang terealisir hanya sebanyak 5

penugasan dan yang telah terbit laporannya

sebanyak 3 LHA. Realisasi sebesar 50%

menunjukkan bahwa belum seluruh target

berhasil dicapai.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 116,67%, terjadi

penurunan capaian target sebesar 66,67%. Hal ini disebabkan dari

6 target penugasan audit khusus yang direncanakan tahun 2012

hanya terealisir 5 peugasan, dan yang telah diterbitkan laporannya 3

LHA.

Indikator kinerja laporan audit khusus sifatnya unik. Jika target yang

ditetapkan tidak tercapai karena tidak adanya pengaduan yang

ditindaklanjuti dengan audit khusus, maka secara organisasi,

pelaksanaan tugas dan kegiatan di unit kerja BPKP telah baik. Hal ini

juga menunjukkan fungsi Inspektorat sebagai mitra yang memberi

nilai tambah bagi unit kerja relatif berhasil. Sedangkan jika semakin

banyak pengaduan yang ditindaklanjuti dengan audit khusus, maka

kondisi tersebut menggambarkan adanya gangguan/penyimpangan

dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan.

15

(5) Laporan Hasil Pemantauan/Evaluasi Kinerja/Kegia tan

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Laporan Hasil Pemantauan /Evaluasi Kinerja/Kegiatan

Laporan 58 58 100,00% 115,79%

Laporan Hasil Pemantauan/Evaluasi Kinerja/Kegiatan yang menjadi

indikator kinerja adalah output dari dua penugasan yaitu: penugasan

Evaluasi Kinerja dan Evaluasi LAKIP pada unit kerja eselon II mandiri

di lingkungan BPKP tahun 2012. Target sebesar 58 laporan terdiri

dari 29 laporan hasil evaluasi kinerja pada 25 Perwakilan dan 4

Pusat-pusat; 29 laporan hasil evaluasi LAKIP pada 25 Perwakilan

dan 4 Pusat-pusat.

Realisasi sebesar 100,00%

menunjukkan bahwa capaian

kinerja mencapai target yang

ditetapkan. Dari 58 penugasan

di tahun 2012, seluruhnya

telah diterbitkan laporannya.

(6) Persentase Temuan Hasil Audit BPK yang Ditindak lanjuti

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persentase Temuan Hasil Audit BPK yang Ditindaklanjuti

% 100 78,31 78,31% 100%

Persentase temuan hasil audit BPK yang ditindaklanjuti ditargetkan

sebesar 100%.

Realisasi sebesar 78,31% menunjukkan bahwa belum seluruh target

berhasil dicapai. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan monitoring

16

tindak lanjut atas temuan pemeriksaan BPK-RI, Inspektorat BPKP

merupakan bagian dari Tim Pusat BPKP. Di lingkup Inspektorat

sendiri tidak terdapat temuan BPK-RI yang perlu ditindaklanjuti dalam

tahun 2012.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 100%, terdapat

penurunan pencapaian atas target.

(7) Tersedianya Sistem Pelaporan Gratifikasi

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Tersedianya Sistem Pelaporan Gratifikasi

% 100 75 75% 75%

Tersedianya sistem pelaporan gratifikasi adalah output dari

penugasan penyusunan sistem pelaporan gratifikasi dengan target

sebesar 100%. Output tercapai jika tersedia sistem pelaporan

gratifikasi dan telah dijalankan sesuai ketentuan.

Realisasi sebesar 75% menunjukkan bahwa belum seluruh target

berhasil dicapai. Konsep prosedur baku sistem pelaporan gratifikasi

telah diselesaikan pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011

telah dilakukan pembahasan konsep sistem pelaporan gratifikasi di

tingkat BPKP dan Focus Group Discussion (FGD) di Perwakilan

BPKP Provinsi DIY dan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, telah diundang pula Direktorat Gratifikasi KPK sebagai

narasumber dalam rapat kerja Inspektorat BPKP pada tanggal 21

Desember 2011 yang juga dihadiri oleh wakil dari Biro Hukum dan

Humas serta Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP dalam rangka

membahas konsep dan penerapan sistem pelaporan gratifikasi.

Dalam tahun 2012 belum terdapat tambahan progress target.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 75%, tidak

terdapat peningkatan atau penurunan pencapaian atas target.

17

Capaian sampai dengan tahun 2012 menunjukkan telah disusunnya

konsep prosedur baku sistem pelaporan gratifikasi dan telah

dibahasnya konsep sistem pelaporan gratifikasi di tingkat BPKP dan

Focus Group Discussion (FGD) di Perwakilan BPKP Provinsi DIY dan

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

(8) Tersedianya Sistem Pengaduan Masyarakat yang Ef ektif

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Tersedianya Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif

% 100 90 90% 90%

Tersedianya sistem pengaduan masyarakat yang efektif adalah

output dari penugasan penyusunan sistem pengaduan masyarakat

dengan target sebesar 100%. Output tercapai jika tersedia sistem

pengaduan masyarakat dan telah dijalankan sesuai ketentuan.

Realisasi sebesar 90% menunjukkan bahwa

belum seluruh target berhasil dicapai. Konsep

prosedur baku sistem pengaduan masyarakat

telah diselesaikan pada tahun 2010.

Selanjutnya pada tahun 2011 telah tersedia

sistem pengaduan masyarakat dalam website

BPKP. Sistem pengaduan tersebut belum dapat dijalankan secara

sempurna mengingat prosedur bakunya belum disahkan dan belum

seluruh unit kerja di lingkungan BPKP Pusat, termasuk Inspektorat

BPKP, dapat mengakses fasilitas tersebut. Pengaduan masyarakat

yang diterima dan ditindaklanjuti oleh Inspektorat BPKP dilaksanakan

melalui surat, baik langsung ditujukan ke Inspektorat BPKP maupun

yang berasal dari disposisi Kepala BPKP.

Capaian sampai dengan tahun 2012 menunjukkan telah disusunnya

18

konsep prosedur baku sistem pengaduan masyarakat dan telah

tersedianya sistem pengaduan masyarakat dalam website BPKP.

(9) Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Peng aduan yang

Disampaikan Masyarakat

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat

% 70 100 142,86% 166,67%

Persentase penyelesaian tindak lanjut atas pengaduan yang

disampaikan masyarakat adalah output dari kegiatan monitoring

penyelesaian tindak lanjut atas pengaduan yang disampaikan

masyarakat dengan target sebesar 100%.

Realisasi sebesar 142,86% menunjukkan bahwa dari 23 surat

pengaduan masyarakat yang diterima oleh Inspektorat seluruhnya

telah ditindaklanjuti sebagai berikut:

- Empat surat pengaduan telah diklarifikasi oleh unit terkait.

- Lima surat ditindaklanjuti dengan audit khusus;

- Tiga surat dalam proses penelaahan;

- Sebelas surat telah ditelaah dan disimpulkan untuk tidak

dilakukan proses lebih lanjut karena materi aduan yang tidak jelas

(sumir).

SSaassaarraann 22::

TTeerrppeennuuhhiinnyyaa kkeebbuuttuuhhaann ssaarraannaa ddaann pprraassaarraannaa

Sasaran ini diukur tingkat capaiannya melalui satu indikator kinerja.

Penjelasan atas indikator kinerja beserta capaiannya pada tahun 2012

adalah sebagai berikut:

19

Jumlah Sarana Prasarana

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Jumlah Sarana Prasarana Unit 13 13 100% 100%

Jumlah sarana prasarana adalah output dari kegiatan pengadaan barang

dan jasa. Target sebesar 13 merupakan pengadaan barang sebagai

berikut:

- PC 6 unit; - PC Tablet 2 unit; - Wireless mike 2 unit; - Professional presenter 2 unit; - Buku perpustakaan 1 paket.

Realisasi sebesar 100% menunjukkan bahwa seluruh rencana

pengadaan berhasil dilaksanakan.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 100%, tidak terdapat

peningkatan maupun penurunan pencapaian atas target.

2) Capaian Indikator Kinerja Utama

Sebagaimana diungkapkan dalam Renstra, Indikator Kinerja Utama

(IKU) untuk Inspektorat BPKP digunakan untuk mengukur capaian

program.

Inspektorat BPKP menetapkan 2 program dengan 5 IKU. Evaluasi dan

analisis atas capaian program dikaitkan dengan IKU dapat diuraikan

sebagai berikut:

PPrrooggrraamm 11::

PPrrooggrraamm DDuukkuunnggaann MMaannaajjeemmeenn ddaann PPeellaakkssaannaaaann

TTuuggaass TTeekknniiss LLaaiinnnnyyaa

Program ini diukur tingkat capaiannya melalui empat IKU. Penjelasan

atas IKU beserta capaiannya pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

20

(1) Persentase Ditindaklanjutinya Rekomendasi Hasil Evaluasi,

Reviu, dan Audit

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit

% 74 48,24 65,19% 104,08%

Indikator kinerja Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi,

reviu, dan audit merupakan hasil dari perbandingan antara jumlah

rekomendasi (kejadian) yang telah ditindaklanjuti dalam tahun 2012

oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit dengan jumlah

rekomendasi (kejadian) dari hasil pemeriksaan dan pengawasan

Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit

sampai dengan tahun 2012.

Jumlah rekomendasi dan tindak lanjut (kejadian) terinci sebagai

berikut:

No. Uraian Saldo TPB per 31-12-2011

Jumlah Tindak Lanjut

Saldo TPB Per 31-12-2012

1. TP s.d Tahun 2011 89 55 34 2. TP Tahun 2012 110 41 69

Jumlah 199 96 103

Berdasarkan data tersebut capaian IKU adalah sebesar 65,19% atau

“cukup”. Capaian tersebut merupakan hasil perhitungan dari

perbandingan persentase realisasi 48,24% (jumlah tindak lanjut 96

kejadian dibagi jumlah rekomendasi 199 kejadian) dengan

target 74%.

Tidak tercapainya target tindak lanjut atas temuan inspektorat BPKP

antara lain disebabkan:

- Pada tahun 2012 LHA Operasional Pelaksanaan Tugas dan

Kegiatan unit-unit kerja di lingkungan BPKP tahun 2012 terbit

pada triwulan IV tahun 2012, sehingga tindak lanjut atas

21

rekomendasi sebagian besar belum dilaksanakan di tahun 2012.

- Saldo TPB tahun 2011 belum seluruhnya ditindaklajuti oleh unit

kerja yang bersangkutan, hanya sebesar 61,80%.

(2) Persentase jumlah rencana pengawasan yang tere alisasi

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisasi

% 90 106,45 118,28% 116,45%

Capaian kinerja sebesar 118,28% atau “memuaskan” merupakan

realisasi penugasan pengawasan sebanyak 132 dari target dalam

RKT sebanyak 124 yang dapat dirinci sebagai berikut:

No. Penugasan Pengawasan Target Realisasi 1. Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern (SPIP) pada Unit Kerja Eselon II Mandiri Tahun 2011

29 29

2. Audit Operasional Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan pada Unit Kerja Eselon II Mandiri Tahun 2012

29 37

3. Reviu Laporan Keuangan 2 3 4. Evaluasi Kinerja pada Unit Kerja Eselon II Mandiri

Tahun 2011 29 29

5. Evaluasi LAKIP pada Unit Kerja Eselon II Mandiri Tahun 2011

29 29

6. Audit Khusus 6 5 Jumlah 124 132

Penugasan audit khusus tidak terealisasi seluruhnya disebabkan

tidak semua pengaduan ditindaklanjuti dengan audit khusus.

(3) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaia n

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian

% 83 79,19 95,41% 97,65%

22

Pengukuran indikator outcome

ini dengan melakukan survey

kepada pegawai Inspektorat

BPKP melalui kuesioner. Hasil

survey terhadap 26 pegawai

dari 39 pegawai yang ada di

Inspektorat BPKP

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap pelayanan

kepegawaian adalah 79,19%, sehingga capaiannya adalah 95,41%

atau “sangat baik”.

(4) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Keuangan

Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Keuangan

% 83 84,17 101,41% 104,52%

Pengukuran indikator ini dengan melakukan survey kepada pegawai

Inspektorat BPKP melalui kuesioner. Hasil survey 26 pegawai dari

39 pegawai yang ada di Inspektorat BPKP menunjukkan bahwa

tingkat kepuasan terhadap pelayanan kepegawaian adalah 84,17%,

sehingga capaiannya adalah 101,41% atau “Memuaskan”.

PPrrooggrraamm 22:: PPeenniinnggkkaattaann SSaarraannaa ddaann PPrraassaarraannaa AAppaarraattuurr NNeeggaarraa

Program ini diukur tingkat capaiannya melalui IKU persepsi kepuasan

terhadap pelayanan sarana dan prasarana. Penjelasan atas IKU

beserta capaiannya pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

23

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tahun 2012

Tahun 2011

Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Sarana Prasarana

% 83 80,01 96,40% 101,93%

Pengukuran indikator ini dengan melakukan survey kepada pegawai

Inspektorat BPKP melalui kuesioner. Hasil survey 26 pegawai dari

39 pegawai yang ada di Inspektorat BPKP menunjukkan bahwa tingkat

kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana adalah 80,01%,

sehingga capaiannya adalah 96,40% atau “Sangat Baik”.

Dari survey tersebut juga diperoleh masukan untuk perbaikan pelayanan

sarana dan prasarana antara lain:

- Pembenahan arsip;

- Agar mengadakan PKS/rapat kecil tiap minggu (lingkup TU) tentang

rencana, proses dan hasil pekerjaan/kegiatan ke-TU-an.

3. Aspek Keuangan dan Penunjang Lainnya

1) Keuangan

Dalam melaksanakan seluruh

kegiatan untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan,

Inspektorat BPKP telah

menyusun anggaran yang

diperlukan sesuai dengan

target kinerja yang telah

disepakati bersama. Inspektorat BPKP memperolah dana yang

bersumber dari APBN dan telah ditetapkan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor 0005.0/089-01.1.01/00/2012

tanggal 9 Desember 2011, sebesar Rp6.089.296.000,00. Dalam tahun

2012, terdapat 4 kali revisi sehingga anggaran setelah revisi ke-4

menjadi sebesar Rp6.113.524.000,00. Realisasi anggaran belanja

24

sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp5.750.772.889,00

atau sebesar 94,07% dari anggaran.

Secara rinci, alokasi dan realisasi anggaran tahun 2012 dapat diuraikan

sebagai berikut:

No. Jenis MAK Anggaran (Rp) Realisasi

(Rp)

DIPA Setelah Revisi % I. Belanja Pegawai

Belanja Gaji 1.821.432.000,00 1.976.911.000,00 2.061.134.727,00 104,26 Belanja Lembur 36.864.000,00 36.864.000,00 8.925.000,00 24,21 Sub jumlah 1.858.296.000,00 2.013.775.000,00 2.070.059.727,00 102,79

II. Belanja Barang Operasional 197.463.000,00 197.463.000,00 137.907.993,00 69,84 Non Operasional 794.015.000,00 794.015.000,00 529.440.647,00 66,68 Pemeliharaan 95.830.000,00 95.830.000,00 53.055.027,00 55,36

Perjalanan Dalam Negeri 3.043.692.000,00 2.912.441.000,00 2.866.826.535,00

98,43

Sub jumlah 4.131.000.000,00 3.999.749.000,00 3.553.542.431,00 89,68 III. Belanja Modal

Peralatan dan Mesin 100.000.000,00 100.000.000,00 93.482.960,00 93,48 Sub jumlah 100.000.000,00 100.000.000,00 93.482.960,00 93,48

Jumlah 6.089.296.000,00 6.113.524.000,00 5.750.772.889,00 94,07

Belanja pegawai dialokasikan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, gaji

pokok, tunjangan keluarga, tunjangan beras, honorarium, dan lembur

pegawai. Belanja barang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

perlengkapan kantor, memelihara sarana dan prasarana kantor, serta

perjalanan dinas dalam negeri. Kelompok belanja lainnya adalah belanja

modal yang realisasinya sebesar Rp93.482.960,00 dari anggaran

sebesar Rp100.000,000,00 atau 93,48%.

Komponen anggaran belanja yang paling besar adalah belanja

perjalanan dalam negeri yang berjumlah Rp2.912.441.000,00 dan

direalisasikan sebesar Rp2.866.826.431,00 atau sebesar 98,68%.

Belanja perjalanan dinas ini merupakan komponen terbesar karena

untuk melaksanakan tugas dan kegiatan Inspektorat BPKP diperlukan

perjalanan dinas ke unit kerja Perwakilan di seluruh Indonesia.

2) Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia Inspektorat BPKP per 31 Desember 2012

25

sebanyak 39 pegawai, dan dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan,

jabatan, serta pendidikan sebagai berikut:

Uraian Per 31-12-2011 Tambah Kurang Per

31-12-2012 Berdasarkan Golongan Golongan IV 6 1 1 6 Golongan III 29 10 7 32 Golongan II 3 - 2 1

Jumlah 38 11 10 39 Berdasarkan Jabatan Struktural - Eselon II 1 1 1 1 - Eselon IV 1 - - 1 Fungsional Auditor 28 9 7 30 Fungsional Arsiparis 2 - - 2 Fungsional Pranata Komputer 1 - - 1 Bendahara Pengeluaran 1 - - 1 Pengelolan BMN 1 - 1 - Staf TU 2 - - 2 Calon Auditor 1 - - 1

Jumlah 38 10 9 39 Berdasarkan Pendidikan

S2 1 4 1 4 S1/DIV 26 6 8 24 D3 8 2 1 9 SLTA 3 - 1 2

Jumlah 38 12 11 39

Mutasi pegawai dalam tahun 2012 berdasarkan Keputusan Kepala

BPKP Nomor KEP-338/K/SU/2012 tanggal 2 April 2012 dan KEP-

559/K/SU/2012 tanggal 3 Mei 2012 tentang Pengangkatan dan Mutasi

Pejabat Struktural di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan; serta KEP-277/K.SU/02/2012 tanggal 7 Mei 2012;KEP-

278/K.SU/02/2012 tanggal 7 Mei 2012; KEP-2883/K.SU02/03/2012

tanggal 8 Mei 2012 dan KEP-350/K.SU/02/2012 tanggal 2 Juli 2012

tentang Pemindahan PNS di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan.

3) Sarana Penunjang

Sarana penunjang yang dimiliki oleh Inspektorat BPKP per

31 Desember 2012 berdasarkan Laporan Barang Milik Negara adalah

senilai Rp1.602.800.547,00 berupa Peralatan dan Mesin senilai

26

Rp1.580.107.622,00 dan Aset Tetap Lainnya senilai Rp22.692.925,00.

Dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2011, sarana penunjang

mengalami penambahan sebesar Rp93.482.960,00.

Rincian mutasi sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

No. Nama Kelompok

Barang

Saldo Awal 1-1-2012

(Rp)

Mutasi Tambah (Rp)

Mutasi Kurang (Rp)

Saldo Akhir 31-12-2012

(Rp) 1. Tanah - - - -

2. Peralatan dan Mesin

1.496.617.622,00 83.490.000,00 - 1.580.107.622,00

3. Gedung dan Bangunan

- - - -

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

- - - -

5. Aset Tetap Lainnya 12.699.965,00 9.992.960,00 - 22.692.925,00 Saldo 1.509.317.587,00 93.482.960,00 - 1.602.800.547,00

Mutasi tambah sebesar Rp93.482.960,00 berupa:

a. Peralatan dan mesin yang merupakan pembelian sebanyak 12 unit

senilai Rp83.490.000,00, berupa:

- PC 6 Unit Rp 59.400.000.00 - PC Tablet 2 Unit Rp 17.160.000.00 - Wireless mike 2 Unit Rp 4.840.000,00 - Professional presenter 2 Unit Rp 2.090.000.00

Jumlah Rp 83.490.000,00

b. Aset Tetap Lainnya sebesar Rp9.992.960,00 berupa pembelian 1

paket buku perpustakaan.

27

BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIVVVVVVVV PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNUUUUUUUUTTTTTTTTUUUUUUUUPPPPPPPP

alam tahun 2012, Inspektorat BPKP telah melaksanakan tugas dan

fungsinya, sehingga sebagian besar sasaran strategis yang telah

ditetapkan dapat tercapai. Tercapainya sasaran strategis tersebut

terlihat dari terpenuhinya indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Tingkat keberhasilan atas 10 indikator kinerja sasaran sebagaimana dimuat

dalam Tapkin Tahun 2012, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Empat indikator kinerja tercapai dengan kategori memuaskan (≥100%);

2. Tiga indikator kinerja tercapai dengan kategori sangat baik

(85%≤ s.d <100%);

3. Dua indikator kinerja tercapai dengan kategori baik (70%≤ s.d. < 85%)

4. Satu indikator kinerja tercapai dengan kategori kurang (< 50).

Uraian indikator kinerja sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori memuaskan (≥100%):

1. Laporan Hasil Reviu (150%);

2. Laporan Hasil Pemantauan/Evaluasi Kinerja/Kegiatan (100,00%);

3. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Pengaduan yang Disampaikan

Masyarakat (142,86%);

4. Jumlah Sarana Prasarana (100%).

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori sangat baik (85%≤ s.d

<100%):

1. Laporan Hasil Evaluasi (93,10%);

2. Laporan Hasil Audit Operasonal (93,10%);

3. Tersedianya Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif (90%);

D

28

Indikator kinerja yang yang tercapai dengan kategori baik (70%≤ s.d.

<85%) adalah:

1. Prosentase temuan hasil audit BPK yang ditindaklanjuti (78,31%),

2. Tersedianya Sistem Pelaporan Gratifikasi (75%).

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori kurang (<50%) adalah

Laporan Hasil Audit Khusus (50%).

Adapun tingkat keberhasilan atas 5 Indikator Kinerja Utama (IKU) atas dua

program sebagaimana dimuat dalam Renstra 2010-2014, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dua indikator kinerja tercapai dengan kategori memuaskan (≥100%);

2. Dua indikator kinerja tercapai dengan kategori sangat baik

(85%≤ s.d <100%):

3. Satu indicator kinerja tercapai dengan kategori cukup 55%≤ s.d <77%).

Uraian capaian IKU secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori memuaskan (≥100%)

adalah:

1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi

(118,28%);

2. Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Keuangan (101,41%)

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori sangat baik (85%≤ s.d

<100%):

1. Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian (95,41%);

2. Persepsi kepuasan terhadap Pelayanan sarana dan prasarana (96,40%).

Indikator kinerja yang tercapai dengan kategori cukup (55%≤ s.d <77%)

adalah Prosentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan

audit (65,19%);

Di masa yang akan datang akan dilakukan upaya-upaya meningkatkan

pencapaian kinerja sasaran yang lebih baik lagi diantaranya:

29

- Percepatan penyelesaian Sistem Pelaporan Gratifikasi dan Sistem

Pengaduan Masyarakat yang Efektif;

- Melaksanakan monitoring tindak lanjut dalam setiap penugasan dalam

rangka percepatan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan kepada

unit kerja;

- Pembenahan arsip;

- Mengadakan kegiatan PKS khusus masalah ke-TU-an.

Segenap insan Inspektorat BPKP berkomitmen untuk bekerja keras dalam

rangka melaksanakan rencana tersebut agar dapat direalisasikan sehingga

lebih meningkatkan kinerja Inspektorat BPKP dan dengan demikian dapat

mendorong terwujudnya visi BPKP sebagai “Auditor Presiden yang responsif,

interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara

yang berkualitas”.

Jika kita tidak dapat mengukur keberhasilan kinerja kita

Maka kita tidak memahami kinerja kita

Jika kita tidak memahami kinerja kita

Maka kita tidak dapat mengendalikannya

Jika kita tidak dapat mengendalikan kinerja kita

Maka kita tidak dapat memperbaikinya

Jika kita tidak dapat memperbaiki kinerja kita

Maka kita tidak dapat membedakan apakah kita berhasil atau gagal

Jika kita tidak dapat membedakan keberhasilan atau kegagalan Kita mungkin memberi penghargaan kepada kegagalan...

Lampiran : 1 / 1 - 1

Unit Organisasi: Inspektorat BPKPTahun Anggaran: 2012

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 2 3 4 5 7 8 9 101 1 Laporan Hasil Evaluasi Laporan 29 29 29 27 100,00 93,10

2 Laporan Hasil Reviu Laporan 2 2 4 3 200,00 150,00 3 Laporan Hasil Audit Operasonal Laporan 29 29 29 27 100,00 93,10

4 Laporan Hasil Audit Khusus Laporan 6 6 7 3 116,67 50,00 5 Laporan Hasil Pemantauan/Evaluasi

Kinerja/Kegiatan

Laporan 38 58 44 58 115,79 100,00

6 % Temuan Hasil Audit BPK yang

Ditindaklanjuti

% 100 100 100 78 100,00 78,31

7 Tersedianya Sistem Pelaporan Gratifikasi % 100 100 75 75 75,00 75,00

8 Tersedianya Sistem Pengaduan Masyarakat

yang Efektif

% 100 100 90 90 90,00 90,00

9 % Penyelesaian Tindak Lanjut atas

Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat

% 60 70 100 100 166,67 142,86

2 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana 1 Jumlah Sarana Prasarana Unit 13 13 13 13 100,00 100,00

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2012 (setelah penghematan) sebesar Rp6.113.524.000,00Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2012 sebesar Rp5.750.772.889,00

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUANTARGET REALISASI %

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan.

PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA

NO.

Lampiran : 2 / 1 - 1

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit

% 72 74 74,94 48,24 104,08 65,19

2 Persentase Jumlah Rencana

Penugasan Pengawasan yang

Terealisasi

% 90 90 104,81 106,45 116,45 118,28

3 Persepsi Kepuasan terhadap

Pelayanan Kepegawaian

% 82 83 80,07 79,19 97,65 95,41

4 Persepsi Kepuasan terhadap

Pelayanan Keuangan

% 82 83 85,71 84,17 104,52 101,41

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

5 Persepsi kepuasan terhadap

Pelayanan sarana dan

prasarana

% 82 83 83,58 80,01 101,93 96,40

KERTAS KERJA PENGUKURAN PENCAPAIAN PROGRAM/INDIKATOR KINERJA UTAMA

NO MISI PROGRAM SASARANURAIAN

TAHUN 2012

SATUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Mendorong peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan terwujudnya iklim yang mencegah KKN di lingkungan BPKP

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan.