badan penelitian dan pengembangan kesehatan 201 8 · 2019-04-10 · 6.instalasi hewan coba...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
2018
Tahun 2017 – Sekarang
Balai Litbang Kesehatan Banjarnegara
(Permenkes Nomor 65 Tahun 2017)
Tahun 2011 – 2017 Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)Banjarnegara
(Permenkes RI Nomor 920 / Menkes/Per/V/2011)
Tahun 2003 - Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)Banjarnegara
Badan Litbangkes- Surat Keputusan No.1406/Menkes/SK/IX/2003
Tahun 2000 - Unit Pelaksana Fungsional Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit (UPF-PVRP)
Badan Litbangkes – UPF-PVRP pada BPVRP Salatiga (UU No. 22 Tahun 1999 )
Tahun 1997 - Stasiun Lapangan Pemberantasan Vektor
- Proyek ICDC & Bank Pembangunan Asia (ADB) Operasional 1 September 1999
www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id
SEJARAH BALAI LITBANG KESEHATAN BANJARNEGARA
SLPV (1999-2002)
•Survey dan pengembangankualitas Pengelola P2Malaria di Kab. Banjarnegara
UPF PVRP (2002-2004)
•Survey Malaria dan DBD di Jawa Tengah
PERKEMBANGAN KEGIATAN BALAI LITBANG KESEHATAN BANJARNEGARA
LOKA LITBANG P2B2 (2004-
2011)
• Penelitian dan Pengembangan P2B2 padaekosistem daerah persawahan dataran tinggiLeptospirosis
BALAI LITBANG P2B2
(2011-2017)
• Penelitian dan Pengembangan P2B2 denganunggulan penelitian dan pengembanganpengendalian penyakit tular roden
BALAI LITBANG KESEHATAN (2017-Skrg)
• Penelitian dan Pengembangan Kesehatandengan unggulan pengendalian Leptospirosis
PERKEMBANGAN KEGIATAN BALAI LITBANG KESEHATAN BANJARNEGARA
Fungsi
• penyusunan rencana, program, dan anggaran kegiatan penelitian danpengembangan kesehatan;
• pelaksanaan penelitian dan kajian di bidang kesehatan dan keunggulantertentu;
• pelaksanaan pengembangan metoda, model, dan teknologi di bidangkesehatan dan keunggulan tertentu;
• pelaksanaan penelitian dan pengembangan berbasis pelayanan;
• pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan kesehatan;
• pelaksanaan diseminasi, publikasi, dan advokasi hasilhasil penelitian danpengembangan kesehatan;
• pelaksanaan kerja sama dan jaringan informasi penelitian danpengembangan kesehatan;
• pelaksanaan bimbingan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan;
• pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
• pelaksanaan ketatausahaan Balai.
TugasMelaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan
STATUS
Berdasarkan Permenkes No.65 Tahun 2017 :
Balai Litbang Kesehatan Kelas 1 Banjarnegara adalah Unit Pelaksanan Teknis di Lingkungan BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Balai Litbang Kesehatan Kelas 1 Banjarnegara berada di bawah dan bertanggungjawab kepada KepalaBadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
STRUKTUR ORGANISASIBALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KELAS I
KEPALA
SEKSI KERJA SAMA DAN
JARINGAN INFORMASI
SUBBAGIAN TATA USAHA
SEKSI PROGRAM DAN
EVALUASI
SEKSI LAYANAN DAN SARANA PENELITIAN
INSTALASIKELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
Sumber Daya Manusia
SUMBER DAYA MANUSIA
32 3437
44
57 5861
6166 66 67
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Pegawai Balai Litbang Kesehatan Kelas 1 Banjarnegara Tahun 2007-2017
PNS Menurut Jabatan, Tahun 2017
No Jabatan PegawaiJumlahpegawai
1. Pejabat struktural 1
2.Pejabat struktural merangkapfungsional peneliti
3
3. Peneliti 15
4. Litkayasa 5
5. Fungsional Umum 23
Jumlah 47
Catatan :
- 2 orang tugas
belajar S1
- 2 orang tugas
belajar S2
- 2 orang tugas
belajar S3
SUMBER DAYA MANUSIA
www.bp4b2banjarnegara.litbang.kemkes.go.id [email protected]
No Jabatan Tenaga Kontrak Jumlah
1 Pramubakti 6
2 Kebersihan 6
3 Satpam 8
grafik Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan
Sumber: SIMKA Kementerian Kesehatan 2017
Jumlah Pegawai : 47 pegawai
Sumber: SIMKA Kementerian Kesehatan 2017
Jumlah Pegawai : 47 pegawai
SARANA DAN PRASARANA
1.SARANA PENELITIAN (Instalasi Lab.)
2.SARANA PENDUKUNG PENELITIAN
3.SARANA PELAYANAN MASYARAKAT
SARANA PENELITIAN
1.Lab. Entomologi
2.Lab. Parasitologi
3.Lab. Mikrobiologi Imunologi dan Biomolekuler
4.Lab. Rodentologi
5.Instalasi Epidemiologi Informasi Kesehatan
6.Instalasi Hewan Coba
7.Instalasi Sumber Daya Tumbuhan
SARANA PENDUKUNG PENELITIAN
1. Perpustakaan
2. Studio multi media
PELAYANAN MASYARAKAT
“WISATA ILMIAH”
KOMPETENSI :
• mengidentifikasi nyamuk dewasa
• mengidentifikasi telur dan jentik nyamuk
• mengidentifikasi pinjal pada tikus
• mengidentifikasi sibling spesies nyamuk
malaria
• menghitung siklus gonotropik
• mendeteksi kejadian transovari pada jentik
aedes
• Identifikasi nyamuk penular malaria (menemukan sporozoit) dan filariasis (larva cacing ditubuh nyamuk)
1. LABORATORIUM ENTOMOLOGI
• Pembedahan Kelenjar saliva
• Pembedahan ovarium/Menghitung umur relatif nyamuk
• Menentukan bionomik/perilaku nyamuk vektor malaria di suatu daerah
endemis malaria
• Pemeriksaan / identifikasi ektoparasit pada tikus
• Mampu melakukan uji presipitin
• Mampu melakukan susceptibility atau resistensi nyamuk dewasa
terhadap insektisida
• Mampu melakukan bioassay pada nyamuk dewasa (IRS,foging) dan
jentik
• Pembuatan awetan nyamuk (pinning) dan jentik ( mounting)
• Pembuatan replika nyamuk
• Disecting Microscope
SMZ 745T
Peralatan
• Microscope SMZ 1000
• Compound Microscope E100
• Identifikasi pinjal Xenopsylla cheopis dari daerah Pes
Beberapa Hasil Kegiatan Lab Entomologi
• Identifikasi Culex quenquefasciatus dari daerah Endemis Filaria
• Identifikasi Aedes aegepty dari daerah endemis DBD
• Identifikasi, pembedahan saliva dan ovary nyamuk
Pinning nyamuk
Diagnosis secara mikroskopik dan
serologi malaria dan filaria
Melakukan test resistensi plasmodium
malaria terhadap obat anti malaria
Melakukan uji parasit (malaria, filaria,
helmint) dengan menggunakan Enzim
Link Immuno Sorbent Assay (ELISA)
Melakukan uji parasit (malaria, filaria,
helmint) dengan menggunakan
Polimerase Chain Reaction PCR
Melakukan identifikasi endoparasit pada
rodent (helmint dan Protozoa)
2. Laboratorium Parasitologi
ALAT-ALAT DI LABORATORIUM PARASITOLOGI
Microscope Teaching
Digunakan untuk pembelajaran dengan pengamatan bersamauntuk 5 orang sekaligus
Microscope Compound With Camera
Bisa digunakan untuk pengamatan dan dilengkapi kamera yang dapat dihubungkan ke komputer
Digunakan untuk pengamatan di laboratorium dan praktis untuk dibawa ke lapangan
Microscope Disecting
Digunakan untuk pengamatan endoparasit
KEGIATAN DI INSTALASI PARASITOLOGI
Pewarnaan sediaan darah Pengambilan sampel endoparasit
Pengamatan sampel bersama-sama
Kompetensi :
a) Melakukan pemeriksaan bakteri
Leptospira dengan metode kultur
b) Melakukan pemeriksaan bakteri
Leptospira dengan metode PCR
c) Melakukan pemeriksaan
leptospirosis menggunakan rapid
diagnostic test
3. Laporatorium Mikrobiologi Immunologi dan Biologi molekuler
d) Melakukan pemeriksaan bakteri pes dengan metode pengecatan wayson
e) Melakukan pemeriksaan dan identifikasi serotype virus Dengue
dengan metode RT-PCR
f) Melakukan pemeriksaan virus Dengue dengan metode imunositokimia
g) Melakukan pemeriksaan virus Chikungunya dengan metode RTPCR
h) Melakukan uji bakteriologi dari berbagai sampel seperti feses atau air
Peralatan Laboratorium
Thermal cycler conventional PCR
Micro-centrifuge dan refrigerated centrifuge
Water bath
vortex
Horizonthal dan Vertical Electrophoresis
Analytic balance
Gel Documentation
Bio Safety Cabinet (class II BSC)
Inkubator & Inkubator CO2
Mikroskop Lapang Gelap
Peralatan ELISA (ELISA Washer and Reader)
Shaker
Sonicator (cell disruptor)
Spektrofotometer
Alat sterilisasi Autoclave
Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop Inverted
Hot Plate Stirer
Deep Freezer
Kompetensi :
(1) Taksonomi (inventarisasi
spesies dan identifikasi)
(2) Berbagai ragam teknik
trapping (pengumpulan tikus
baik hidup maupun mati
(3) Metode pengawetan
spesimen baik basah / kering
(4) Uji reproduksi
(5) Koloni rodent
4. LABORATORIUM RODENTOLOGI
Praktek dan penjelasan kepada mahasiswa magangdi instalasi rodentologi
Awetan Basah(tikus)
Awetan Kering(tikus)
Jenisperangkap
tikus (life trap) dan fumigator
Alat dan bahan untuk mengolah sampel tikus
Ruang rearing mencit merupakan bagian
dari instalasi rodentologi.
Menempati ruang berukuran 50 m2,
terdapat 1 unit Mice cage and racks dan
box kandang. Ruang ini digunakan untuk
mengembangbiakkan mencit (Mus
musculus albino) galur swiss dan balb-c
serta tikus putih (Rattus norvegicus
albino) yang digunakan untuk penelitian,
baik oleh peneliti Balai Litbang P2B2
Banjarnegara maupun dari instansi lain
5. Instalasi Hewan Coba
6. INSTALASI EPIDEMIOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN
Metologi penelitian (desain penelitian, perhitungan sampel, dan sampling)
Analisis statistik (analisis sederhana sampai multivariate statistik dan spasial statistik)
Analisis spasial epidemiologi
Pemanfaatan software GIS
Pengolahan remote sensing data
Surveillance
7. INSTALASI SUMBER DAYA TUMBUHAN / GREEN HOUSE
dibangun selain untuk penghijauan di lingkungan kantor juga ditujukan
untuk koleksi dan memelihara berbagai tanaman pengusir nyamuk
berdasarkan referensi dan tanaman pemandul tikus.
Tujuan pemeliharaan tanaman pengusir nyamuk selain untuk pembelajaran
juga untuk keperluan sediaan tanaman sebagai bahan uji pengendalian
vektor.
Jenis tanaman
geranium, zodia, tembelekan, tahi kotok, selasih, lavender, serai wangi,
rosemary, nimba, mindi, suruh merah, suren dan sambiloto.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TERIMA KASIH