badan lingkungan hidup daerah provinsi banten 2015 akhir... · laporan akhir penyusunan kajian...

111
LAPORAN AKHIR PT. Sigma Karya Desin Bekerjasama dengan BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015

Upload: lamlien

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LLAAPPOORRAANN AAKKHHIIRR

PT. Sigma Karya Desin

Bekerjasama dengan

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN

2015

Page 2: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LLAAPPOORRAANN AAKKHHIIRR

KAJIAN PENETAPAN EKOREGION PROVINSI BANTEN

PT. SIGMA KARYA DESIN

Bekerjasama dengan

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN

2015

Page 3: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan

Hidayahnya, kami tim penyusun Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten telah

menyelesaikan Laporan Akhir.

Laporan Akhir ini merupakan salah satu tahapan dari penyelesaian pekerjaan. Dalam

laporan ini sistematika penulisan terbagi dalam 5 (lima) bab, yaitu:

Bab 1 : PENDAHULUAN

Bab 2 : GAMBARAN UMUM PROVINSI BANTEN

Bab 3 : METODE PEMETAAN EKOREGION PROVINSI

Bab 4 : HASIL KAJIAN PENYUSUNAN EKOREGION

Bab 5 : PENUTUP

Kami menyadari bahwa dalam Laporan Akhir ini mungkin masih terdapat kekurangan dan

kesalahan, oleh sebab itu masukan dan saran dari pembaca kami harapkan agar laporan

ini dapat diperbaiki.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

berperan serta dalam pekerjaan Penyusunan Kajian Teknis Penetapan Ekoregion

Provinsi Banten Tahun 2015, semoga laporan yang kami ajukan ini dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya dan dapat membantu pekerjaan lain yang memerlukan

informasinya.

Tim Penyusun

Page 4: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

i

DAFTAR ISI DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

1. PENDAHULUAN 1-1

1.1. LATAR BELAKANG 1-1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1-2

1.3. MANFAAT 1-2

1.4. REFERENSI HUKUM 1-2

1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN 1-4

1.6. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1-4

1.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN 1-5

1.8. KEBUTUHAN DAN LAYANAN TENAGA AHLI 1-5

2. GAMBARAN UMUM WILAYAH PROVINSI BANTEN 2-1

2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 2-1

2.2. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK (ABIOTIK) 2-3

2.2.1. Karakteristik Klimatologi dan Kualitas Udara 2-3

2.2.2. Karakteristik Geologi 2-4

2.2.3. Karakteristik Geomorfologi 2-6

2.2.4. Karakteristik Tanah 2-7

2.2.5. Karakteristik Hidrologi 2-7

2.2.6. Karakteristik Oseanografi 2-7

2.3. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN HAYATI (BIOTIK) 2-8

2.3.1 Karakteristik Hutan 2-8

2.3.2 Karakteristik Flora dan Fauna 2-9

2.4. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN KULTURAL 2-9

2.4.1. Karakteristik Kependudukan 2-9

2.4.2. Karakteristik Sosial Ekonomi 2-10

2.4.3. Karakteristik Sosial Budaya 2-10

2.4.4. Karakteristik Penggunaan Lahan 2-11

2.5. EKOREGION PROVINSI BANTEN PADA

SKALA PULAU JAWA 1:500.000 2-12

Page 5: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

ii

3. METODE PEMETAAN EKOREGION PROVINSI BANTEN 3-1

3.1. KONSEP DASAR PENETAPAN EKOREGION PROVINSI 3-1

3.2. SUMBER DATA 3-3

3.3. TAHAPAN PEMETAAN 3-3

3.3.1. Pengkajian Data Ekoregion Pulau Jawa 3-4

3.3.2. Revisi Peta Bentuklahan Provinsi 3-4

3.3.3. Kompilasi Data 3-5

3.3.4. Peta Ekoregion 3-7

4. HASIL KAJIAN PENYUSUNAN EKOREGION 4-1

4.1. PENYUSUNAN PETA EKOREGION 4-1

4.1.1. Bentuklahan Provinsi Banten 4-1

4.1.2. Ekosistem Provinsi Banten 4-2

4.1.3. Komunitas Vegetasi Provinsi Banten 4-3

4.1.4 Peta Ekoregion Provinsi Banten 4-6

4.2. KERJA LAPANGAN 4-8

4.2.1. Perencanaan 4-8

4.2.2. Lokasi Pengamatan 4-8

4.2.3. Hasil Kerja Lapangan 4-12

4.3. RESUME 4-36

5. PENUTUP 5-1

6. LAMPIRAN 6-1

Page 6: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten 2-1

Tabel 2.2. Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman 2-3

Tabel 2.3. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status 2-8

Tabel 2.4. Karakteristik Demografi Provinsi Banten 2015 2-10

Tabel 2.5. Luas penggunaan lahan Provinsi Banten (2015) 2-11

Tabel 4.1. Nama Satuan Ekoregion di Provinsi Banten 4-6

Tabel 4.2. Rencana lokasi yang akan divalidasi 4-9

Tabel 4.3. Lokasi yang diobservasi dan divalidasi selama 4-12 Kerja lapangan

Tabel 4.4. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik A1 dan 4-16 Satuan Ekoregion no 37

Tabel 4.5. Deskripsi Lokasi pengamatan di titik A2 dan satuan 4-12 ekoregion 21

Tabel 4.6. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B3 4-20 dan satuan ekoregion 8

Tabel 4.7. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B5 4-22 dan satuan ekoregion 29

Tabel 4.8. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B6 4-24 dan satuan ekoregion 22

Tabel 4.9. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik C2 4-26 dan satuan ekoregion 32

Tabel 4.10. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik C3 4-28 dan satuan ekoregion 11

Tabel 4.11. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D1 4-31 dan satuan ekoregion 31

Tabel 4.12. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D2 4-32 dan satuan ekoregion 6

Tabel 4.13. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D4 4-34 dan satuan ekoregion 5

Tabel 4.14. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D5 4-35 dan satuan ekoregion 25

Tabel 4.15. Satuan Ekoregion yang telah diobservasi 4-37

Tabel 4.16. Sebaran bentanglahan di masing-masing lokasi observasi 4-39 dan jumlah spesies yang ditemukan pada masing-masing

bentanglahan

Page 7: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Wilayah Provinsi Banten 2-2

Gambar 2.2. Kondisi Iklim di Provinsi Banten menurut klasifikasi Oldeman 2-4

Gambar 2.3. Peta Formasi Geologi Provinsi Banten 2-5

Gambar 2.4. Endapan tuff vulkanik batuapung (ignimbrite) yang 2-6 ditambang masyarakat di sekitar Cibeber, Serang

Gambar 2.5. Peta Sistem Lahan Provinsi Banten 2-6

Gambar 2.6. Peta tata Guna Hutan Kesepakatan Provinsi Banten 2-8

Gambar 2.7. Badak Jawa di Ujung Kulon 2-9

Gambar 2.8. Gambaran perumahan masyarakat Baduy di Provinsi Banten 2-11

Gambar 2.9. Persebaran spasial jenis penggunaan lahan di Provinsi Banten 2-12

Gambar 2.10. Peta Ekoregion Wilayah Provinsi Banten Skala 1:500.000 2-13

Gambar 4.1. Peta Ekoregion Bentuklahanh Provinsi Banten 4-2

Gambar 4.2. Peta Ekosistem Provinsi Banten 4-3

Gambar 4.3. Peta Komunitas Vegetasi Provinsi Banten 4-4

Gambar 4.4. Peta Ekoregion Provinsi Banten 4-5

Gambar 4.5. Persebaran spasial rencana lokasi yang akan divalidasi 4-11

Gambar 4.6. Lokasi validasi peta ekoregion yang telah dilakukan 4-15

Gambar 4.7. Lokasi Pengamatan Titik A1 di Gunung Pinang, Perbukitan 4-17 Vulkanik Denudasional tersusun atas batu lava dan piroklastik

Gambar 4.8. Lokasi Pengamatan A2. Dataran vulkanik tersusun atas tuff 4-19

Vulkanik batuapung (ignimbrite)

Gambar 4.9. Lokasi Pengamatan B1 (gisik pantai), B2 (dataran fluvial) 4-21

dan B3 (lembah terisi atau infilled valley)

Gambar 4.10. Lokasi Pengamatan di titik B4 dan B4.1 (perbukitan vulkanik) 4-21

Gambar 4.11. Lokasi Pengamatan di titik B5 di Dataran rawa di Kecamatan 4-23

Padarincang yang terletak di dasar kaldera G. Cidanau

Gambar 4.12. Lokasi pengamatan di titik B6di (dataran antar pegunungan 4-25

atau intermountain valley)

Gambar 4.13. Lokasi pengamatan titik C1 (perbukitan vulkanik) 4-25

Gambar 4.14. Lokasi pengamatan titik C2 (perbukitan struktural) 4-27

Gambar 4.15. Lokasi pengamatan C3, dataran bergumuk-pasir 4-29

(sand-dunes) asal proses aeolian (angin) Kecamatan Malingping

Gambar 4.16. Lokasi pengamatan di titik C5 di perbukitan vulkanik 4-30

tersusun dari material tuff vulkanik dan blok lava

Gambar 4.17. Lokasi pengamatan di titik D1, perbukitan vulkanik, tersusun 4-32

Oleh material tuff vulkanik batuapung (foto kanan)

Gambar 4.18. Lokasi pengamatan titik D2, dataran fluvial (riparian) 4-23

Page 8: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

v

Gambar 4.19. Lokasi pengamatan D3.1 dan 3.2. dataran fluvial (riparian) 4-34

Gambar 4.20. Lokasi seluruh titik-titik dan jalur pengamatan 4-37

Page 9: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten I - 1

BAB – I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Provinsi Banten adalah salah satu daerah pemekaran yang dulu termasuk dalam wilayah

Karesidenan Banten, Provinsi Jawa Barat, dan terbentuk melalui Undang undang No. 23

Tahun 2000. Pada awalnya, Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu

Kabupaten-kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang, dan Serang serta dua kota, yaitu

Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Namun dalam perkembangannya terjadi pemekaran

wilayah, dimana Kabupaten Serang menjadi Kabupaten Serang dan Kota Serang,

sedangkan Kabupaten Tangerang dimekarkan juga menjadi Kabupaten Tangerang dan

Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian Provinsi Banten saat ini terdiri dari empat

kabupaten dan empat kota.

Proses pemekaran seperti tergambar di atas menunjukkan bahwa Provinsi Banten

merupakan salah satu provinsi di tanah air yang berkembang secara cepat. Apalagi,

secara geografis Provinsi Banten berdampingan dengan Provins i DKI Jakarta

(berjarak hanya sekitar 90 km), sehingga pengaruh perkembangan ibu kota terhadap

perkembangan Provinsi Banten tidak dapat dihindari dan provinsi baru ini menjadi salah

satu penyangga (hinterland) perkembangan DKI Jakarta. Selain itu, Provinsi Banten juga

terletak di ujung barat dari Pulau Jawa, sehingga dengan posisi ini Provinsi Banten

menjadi sangat strategis karena menjadi jalur penghubung darat antara Pulau Jawa dan

Pulau Sumatera. Oleh karena itu, perkembangan wilayah di provinsi ini adalah suatu

keniscayaan yang harus terjadi, oleh sebab itu pembangunan ke depan harus dirancang

dengan konsep ramah lingkungan agar kesejahteraan rakyat dapat dicapai dengan arti

yang sesungguhnya. Salah satu alat untuk mengontrol pembangunan yang berwawasan

lingkungan adalah perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup seperti

yang dituangkan dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tersebut tahap perencanaan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup memerlukan suatu pranata yang

disebut Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH). RPPLH

ini dapat dicapai melalui dua tahapan, yaitu inventarisasi lingkungan hidup dan

penetapan wilayah ekoregion. RPPLH selanjutnya menjadi dasar penyusunan

Page 10: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten I - 2

pembangunan dan harus dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Dalam Pasal 10 Ayat 4 dari undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa RPPLH

mempunyai empat muatan, ya i tu rencana tentang (1) pemanfaatan/pencadangan

sumber daya alam, (2) pemeliharaan dan perlindungan kualitas/fungsi lingkungan

hidup, (3) pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber

daya alam, dan (4) adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian

penentuan materi muatan RPPLH wajib dilakukan melalui (1) analisis dokumen

perencanaan yang terkait, (2) analisis dan telaah ekosistem dan jasanya yang berbasis

ekoregion, dan (3) analisis tata ruang penentuan daya dukung dan daya tampung

yang berbasis ekoregion.

Dari uraian perencanaan di atas cukup jelas bahwa untuk dapat melakukan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, maka kegiatan inventarisasi lingkungan

hidup, penetapan ekoregion, dan penyusunan RPPLH menjadi hal yang mendasar dan

wajib dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menyongsong pembangunan ke depan.

Tujuan dilakukannya inventarisasi lingkungan hidup adalah untuk memperoleh data dan

informasi mengenai sumber daya alam, sedangkan tujuan penetapan ekoregion adalah

menyusun dan mengelopokkan wilayah-wilayah geografis suatu daerah yang memiliki

kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan

alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup yang

kesemuanya didasarkan pada hasil inventarisasi lingkungan hidup.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penetapan ekoregion Provinsi Banten adalah mempunyai data dan informasi

terkait dengan ekoregion provinsi yang akan digunakan sebagai salah satu acuan dasar

dalam penyusunan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH).

Adapun tujuan dari penetapan ekoregion Provinsi Banten adalah menentukan dan

memetakan bentanglahan (landscape) di provinsi ini menjadi satuan-satuan wilayah

ekologis (ekoregion) yang mempertimbangkan aspek-asdpek litosfir, hidrosfir, biosfir, dan

atmosfir.

1.3. Manfaat

a. dapat menjadi satuan analisis untuk penetapan daya dukung dan daya tampung

lingkungan

Page 11: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten I - 3

b. menjadi dasar dalam memberikan arah untuk penetapan rencana perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) dan untuk perencanaan pembangunan yang

disesuaikan dengan karakter wilayah provinsi dan wilayah tetangga

c. memudahkan dalam melakukan kerjasama terkait dengan pengelolaan dan

perlindungan lingkungan hidup yang mengandung persoalan pemanfaatan,

pencadangan sumber daya alam, maupun persoalan lingkungan hidup

d. menjadi acuan untuk pengendalian dan pelestarian jasa ekosistem/lingkungan yang

mempertimbangkan keterkaitan antar ekosistem yang satu dengan ekosistem yang

lain dalam satu ekoregion, sehingga dapat dicapai suatu produktivitas optimal untuk

mendukung pembangunan yang berkelanjutan

e. menjadi acuan pemetaan Ekoregion Kabupaten yang digunakan sebagai dasar untuk

penetapan RPPLH dan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan karakter

ekosistem di setiap kabupaten

1.4. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya;

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Keanekaragaman Hayati (Biological

Diversity) Konvensi PBB;

4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir;

8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

10. Undang undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air

11. Undang Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

12. Kep Men LH No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung

Beban Pencemar Air Pada Sumber Air;

13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003 tentang

Pedoman Penentuan Status Mutu Air;

14. Peraturan Pemerintah RI No. 43 tentang Air Tanah;

15. Per Men LH No. 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS);

Page 12: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten I - 4

16. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 tahun 2012 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017

(Lembaran Daerah Prov Banten Tahun 2012 Nomor 42)

18. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030

19. Peraturan Gubernur Banten Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kebijakan Pengelolaan

Sumber Daya Air Minum Provinsi Banten

20. Peraturan Daerah Provinsi Banten No 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

21. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 tahun 2014 tentang Perlindungan

Pertanian Pangan Berkelanjutan

22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 99 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 18 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Daerah Provinsi Bnaten Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pengembangan

Pemanfaatan Air

23. Keputusan Gubernur Banten No 672 tahun 2001 tentang Pengendalian Air

Permukaan

24. Keputusan Gubernur Banten No 672 tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Air

Bawah Tanah

1.5. Hasil Yang Diharapkan

Hasil diharapkan dari kegiatan Penyusunan Penyusunan Kajian Teknis Penetapan

Ekoregion Banten adalah :

1. Peta Ekoregion Provinsi Banten, skala dasar 1 : 250.000

2. Identifikasi dan deskripsi karakteristik setiap satuan ekoregion.

1.6. Ruang Lingkup Kegiatan Kajian penetapan ekoregion mencakup seluruh wilayah di Provinsi Banten, sedangkan

pemetaan ekoregion meliputi tahapan-tahapan : delineasi batas ekoregion, deskripsi

karakteristik ekoregion, dan penyajian peta secara kartografis. Delineasi batas ekoregion

didasarkan pada Peta Ekoregion Pulau/Kepulauan atau Peta Ekonusa dari Kementerian

Lingkungan Hidup (KLH) skala 1:500.000 (KLH, 2013) yang kemudian dipilah lebih rinci

(lebih detil) dengan tetap mempertimbangkan aspek-aspek morfologi dan morfogenesis

Page 13: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten I - 5

bentanglahan (sebagai deliniator ekoregion) yang bersifat statis, yaitu pada kedetilan

skala 1:250.000. Format deskripsi ekoregion yang dibuat mengacu pada Peta Ekoregion

Pulau/Kepulauan dengan isi yang lebih detil lagi sesuai dengan hasil inventarisasi

lingkungan hidup dan hasil kerja lapangan pada saat verifikasi penetapan ekoregion.

Persebaran ekoregion provinsi mengacu pada batas morfologi dan morfogenesis yang

baru (sebagai satuan pemetaan) untuk diintegrasikan dengan peta iklim (isohyet curah

hujan tahunan) dan peta komunitas vegetasi. Selanjutnya peta ekoregion provinsi

disajikan secara kartografis pada skala 1 : 250.000.

1.7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disyaratkan dalam KAK yaitu selama 4

(empat) bulan kalender pada dasarnya dapat dipenuhi oleh Konsultan. Untuk itu

Konsultan akan menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien.

1.8. Kebutuhan Dan Layanan Tenaga Ahli Dalam pelaksanaan kegiatan ini tenaga ahli yang dibutuhkan adalah yang menguasai

bidang-bidang sebagai berikut:

1. Team Leader/Ahli Geomorfologi-Geologi, Magister (S2) Geomorfologi yang

berpengalaman minimal 6 tahun;

2. Ahli Ekologi, Sarjana S1 Biologi/Teknik Lingkungan yang berpengalaman di bidang

penyusunan ekoregion/pengelolaan lingkungan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

3. Ahli Pemetaan, minimal Sarjana S1 Geografi yang berpengalaman minimal 4 tahun

4. Ahli Pengembangan Wilayah, minimal Sarjana S1 Perencanaan Wilayah yang

berpengalaman di bidang analisis perencanaan tata ruang wilyah sekurang-kurangnya

4 (empat) tahun, dan mempunyai SKA.

Page 14: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 1

BAB – II GAMBARAN UMUM PROVINSI BANTEN

2.1. Letak Geografis dan Administrasi Pemerintahan

Provinsi Banten berada pada posisi geografis antara 05o 07’ 50” s/d 07o 01’ 11” Lintang

Selatan dan 105o 01’ 11” s/d 106o 07’ 12” Bujur Timur dengan keseluruhan luas wilayah

9.662,92 Km2 atau sekitar 0.50% dari luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Provinsi Banten terbagi dalam empat kota administrasi dan empat kabupaten administrasi

dengan Ibu kota berada di Serang. Banten sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi

Jawa Barat, kemudian dimekarkan sebagai provinsi baru pada tanggal 17 Oktober 2000.

Pada Tabel 2.1 berikut disajikan daftar kabupaten dan kota yang ada di Banten.

Tabel 2.1 Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten

Page 15: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 2

Provinsi Banten berjarak hanya sekitar 90 Km dari Jakarta, adapun batas-batas

wilayahnya adalah sebagai berikut (Gambar 2.1.) :

Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa

Bagian Timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat

Bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

Bagian Barat berbatasan dengan Selat Sunda

Provinsi Banten berada pada titik-temu dari jalur lalu-lintas utama yang sangat strategis,

yaitu jalur Lampung-Jakarta sebagai jalur utama ke wilayah Jawa atau ke wilayah

Sumatera.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Provinsi Banten

Page 16: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 3

2.2. Karakteristik Lingkungan Fisik (Abiotik)

Karakteristik Lingkungan Fisik (Abiotik) Provinsi Banten dapat digambarkan dari 6

karakter, yaitu:

2.2.1 Karakteristik Klimatologi

Posisi geografis Indonesia yang yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia),

menyebabkan tipe iklim di Indonesia disebut sebagai iklim muson (monsoon) atau iklim

musim. Iklim ini erat kaitannya dengan perubahan pola angin musim pada bulan April-

Oktober. Jika angin bertiup ke barat maka terjadi musim kemarau di Indonesia dan

sebaliknya jika angin bertiup ke timur maka terjadi musim penghujan.

Provinsi Banten memiliki pola iklim yang sama, dimana musim penghujan umumnya

terjadi pada bulan November hingga Maret yang dipengaruhi oleh angin dari barat,

sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni - Agustus yang dipengaruhi oleh

angin dari timur. Persebaran jumlah curah hujan cukup bervariasi tergantung pada

lalitude, posisi geografis, dan kondisi topografis. Banyak klasifikasi iklim yang dipakai oleh

berbagai negara, seperti Koeppen-Geiger, Mohr, Schmidt-Ferguson, atau Oldeman yang

memanfaatkan kombinasi parameter temperatur, curah hujan, dan radiasi matahari dalam

klasifikasinya. Klasifikasi Oldeman termasuk yang banyak dipakai di Indonesia karena

terkait dengan bidang pertanian. Klasifikasi ini mempertimbangkan jumlah curah hujan

yang dipilah menjadi 3, yaitu bulan basah (> 200 mm), bulan lembab (100-20 mm), dan

bulan kering (<100 mm). Gambar 2.2 berikut memperlihatkan pola iklim Provinsi Banten

menurut klasifikasi Oldeman, adapun klasifikasi Oldeman disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman

No Tipe Iklim Jumlah bulan basah (bulan)

1. A > 9

2. B 7 - 9

3. C 5 - 6

4. D 3 - 4

5. E <3

Page 17: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 4

Gambar 2.2. Kondisi iklim di Provinsi Banten menurut klasifikasi Oldeman

Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar Provinsi Banten tergolong mempunyai

bulan basah yang tinggi (terutama di selatan dan tengah), sedangkan di bagian utara

memiliki bulan-bulan basah yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya air

untuk Provinsi Banten tergolong sangat baik.

2.2.2 Karakteristik Geologi

Secara umum kondisi geologi Provinsi Banten lebih banyak dicirikan oleh Formasi batuan

vulkanik, dan hal ini sangat wajar dikarenakan Pulau Jawa merupakan bagian busur luar

dari jalur tektonik global yang kaya dengan gunungapi. Formasi batuan vulkanik ini

berumur lebih muda dibandingkan dengan batuan sedimen yang mendasarinya.

Beberapa wujud aktivitas vulkanik di masa lalu ditunjukkan oleh adanya gunungapi-

gunungapi yang menjulang di wilayah ini, seperti Gunungapi Karang, Gunungapi

Aseupan, Gunungapi Pulosari, Gunungapi Gede, dan banyak lagi gunungapi yang lebih

kecil, namun pada saat ini kesemuanya dalam fase dormant. Umur batuan yang ada di

wilayah ini mencakup umur Kuarter dan Tersier dimana pola persebarannya cukup jelas

yang seolah dipisahkan oleh garis diagonal arah timur laut, dimana untuk batuan Tersier

berada di wilayah selatan dan timur, sedangkan untuk batuan yang berumur Kuarter

berada di bagian barat dan utara. Peta Formasi Geologi untuk Provinsi Banten disajikan

pada Gambar 2.3.

Page 18: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 5

Gambar 2.3. Peta Formasi Geologi Provinsi Banten

2.2.3 Karakteristik Geomorfologi

Sesuai dengan kondisi geologi dan iklimnya, secara umum geomorfologi Provinsi Banten

dicirikan oleh dominasi bentuklahan-bentuklahan (landforms) asal proses (morfogenesis)

vulkanik. Relief dataran umumnya didominasi oleh asal proses fluvial dan marin,

sedangkan perbukitan dan pegunungan didominasi oleh morfogenesis vulkanik.

Bentuklahan-bentuklahan asal proses marin tersebar di sepanjang garis pantai

sedangkan bentuklahan-bentuklahan asal proses fluvial berada di sepanjang lembah

sungai dan dataran-dataran di sekitarnya. Bentuklahan vulkanik tampak paling menonjol

yang dicirikan oleh bentuklahan kerucut vulkanik di kompleks Gunungapi Karang,

sedangkan beberapa kerucut vulkanik tampak terdenudasi kuat, seperti di Gunungapi

Gede (Bojonegara), dan kompleks bentanglahan vulkanikTersier yang berada di tenggara

atau kompleks Gunung Halimun.

Bentuklahan vulkanik yang tampak menonjol di Provinsi Banten adalah sebuah cekungan

besar yang terletak di Kecamatan Padarincang yang bernama Cidanau. Cekungan ini

secara morfogenesis adalah sebuah kaldera, atau kawah yang sangat besar, yang

dihasilkan oleh hasil letusan gunungapi yang sangat dahsyat (super eruption) yang

menguras dapur magma. Hasilnya, puncak dari tubuh gunungapi runtuh dan

menghasilkan sebuah kaldera. Salah satu ciri dari super eruption atau disebut letusan tipe

plinian adalah terbentuknya aliran awan panas yang kaya dengan material abu (ash) dan

Page 19: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 6

batuapung (pumice). Endapan tersebut saat sekarang dikenal dengan nama tuff vulkanik

batuapung. Melihat besarnya ukuran kaldera ini, mungkin letusan plinian yang terjadi di

gunungapi ini tidak hanya sekali saja, tapi bisa lebih dari sekali dalam periode yang

berbeda. Bukti dari letusan ini adalah banyak ditemukannya endapan abu-batuapung atau

disebut ignimbrite yang berwarna cerah (putih) di wilayah-wilayah sekitar kaldera

Cidanau, yang saat sekarang banyak ditambang oleh masyarakat untuk diambil pasirnya

(Gambar 2.4). Radius aliran awan panas abu-batuapung kaldera Cidanau ini bisa

mencapai jarak 40 km dari pusat letusan dan mengisi wilayah-wilayah lembah, cekungan,

dan dataran.

Gambar 2.4. Endapan tuff vulkanik batuapung (ignimbrite) yang ditambang masyarakat di sekitar Cibeber, Serang.

Gambaran geomorfologi Provinsi Serang disajikan dalam Gambar 2.5 yang diambil dari

Peta Sistem Lahan Inonesia.

Gambar 2.5. Peta Sistem Lahan Provinsi Banten

Page 20: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 7

2.2.4 Karakteristik Tanah

Sumber daya tanah wilayah Provinsi Banten secara geografis terbagi atas dua tipe tanah

yaitu: (a) kelompok tanah sisa atau residu dan (b) kelompok tanah hasil angkutan. Tipe

tanah yang terdapat di wilayah tersebut antara lain: 1) alluvial pantai dan sungai; 2)

latosol; 3) podsolik merah kuning; 4) regosol; 5) andosol; 6) brown forest; dan 7) glei

2.2.5 Karakteristik Hidrologi

Berdasarkan karakteristik iklim dan geomorfologi yang ada, Provinsi Banten tergolong

mempunyai potensi sumberdaya air tanah yang banyak. Hal ini disebabkan oleh curah

hujan yang terjadi di provinsi ini relatif tinggi, sedangkan bentuklahan dominan di wilayah

ini adalah bentuklahan vulkanik. Seperti diketahui bahwa produk vulkanik, seperti

piroklastik yang terdiri atas abu, pasir, dan kerikil, adalah material-material permukaan

yang sifatnya cukup porus, sehingga material ini dengan mudah akan dapat meloloskan

air untuk masuk ke dalam tanah. Namun demikian potensi ini juga tergantung kepada

bagaimana kondisi tutupan lahan di atasnya, terutama di wilayah-wilayah perbukitan dan

pegunungan (uplands). Tutupan lahan vegetasi merupakan tutupan terbaik untuk

membantu mengurangi terjadinya aliran permukaan (overland flow) dan sebaliknya dapat

meningkatkan laju perkolasi air ke dalam tanah. Cekungan kaldera Cidanau merupakan

salah satu anugerah Tuhan dan aset alami yang besar untuk akumulasi air di provinsi ini,

oleh karena itu tutupan vegetasi di daerah tangkapan air ini harus dijaga dengan baik.

2.2.6 Karakteristik Oseanografi

Provinsi Banten memiliki dua karakteritik oseanografi yang berbeda, yaitu karakteristik

oseanografi laut dalam, yang terdapat di laut selatan (Samudera Hindia), dan karakteristik

oseanografi laut dangkal yang terdapat di Selat Sunda dan Laut Jawa. Hal ini

mengindikasikan bahwa Provinsi Banten merupakan provinsi yang cukup kaya dengan

keanekaragaman hayati marin. Oleh sebab itu, pengelolaan dan perlindungan terhadap

kekayaan laut perlu penanganan yang serius dan baik.

Kondisi gelombang di sekitar Teluk Banten dan Pantai Kota Cilegon pada musim Barat

(Desember-Maret) bisa mencapai 0.5 m sampai dengan 1.25 m, sedangkan pada musim

Timur (Juni - September) berkisar antara 0.2 m sampai 1.2 m. Pada musim peralihan

(pada bulan April-Mei dan pada bulan Oktober-November) kondisi gelombang di provinsi

ini relatif tenang. Sudut datang gelombang rata-rata di daerah tersebut sebesar 8.5°

dengan periode signifikannya 38.633 detik.

Page 21: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 8

2.3. Karakteristik Lingkungan Hayati (Biotik)

Karakteristik Lingkungan Hayati (Biotik) Provinsi Banten dapat digambarkan dari 2

karakter, yaitu:

2.3.1 Karakteristik Hutan

Berdasarkan statusnya, kawasan hutan di Provinsi Banten dapat dibagi menjadi 11 fungsi

yang masing-masing diberi nama/status seperti yang tersaji pada Tabel 2.3. Persebaran

dari masing-masing status tersebut, seperti Kawasan Lindung, Suaka Marga

satwa,Taman Nasional, dan Cagar Alam di Provinsi Banten dapat dilihat pada Peta TGHK

dari Kementerian Kehutanan (Gambar 2.6).

Tabel 2.3. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status

No Status Luas (Ha)

1 Cagar Alam 4.230,00

2 Suaka Margasatwa 0,00

3 Taman Wisata 4.086,30

4 Taman Buru 0,00

5 Taman Nasional 288.837,15

6 Taman hutan raya 3.026,00

7 Hutan lindung 947,39

8 Hutan Produksi 41.152,87

9 Hutan Produksi terbatas 29.644,71

10 Hutan Produksi Konservasi 127.892,30

11 Hutan Kota 128,37

Sumber : BPS Provinsi Banten 2014 dalam buku SLHD Provinsi Banten 2014

Gambar 2.6. Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan Provinsi Banten

Page 22: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 9

2.3.2 Karakteristik Flora dan Fauna

Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon saat ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna

yang cukup banyak, tidak kurang dari 700 jenis flora, 30 jenis mamalia, 5 jenis reptil, 59

jenis amphibi, 240 jenis ikan, dan 33 jenis terumbu karang. Jenis primata yang terdapat di

Taman Nasional Ujung Kulon sedikitnya ada sejumlah 5 jenis primata, yaitu Kera Ekor

Panjang (Macaca Fascicularis), Gibon Jawa (Hylobates Moloch), Surili (Presbytis

Comate), Lutung Hitam (Trachypithecus Auratus) dan Kukang (Nycticebus Coucang).

Jenis Fauna yang paling terkenal dari Provinsi Banten adalah Badak Jawa dan menjadi

icon dari provinsi ini (Gambar 2.7).

Gambar 2.7. Badak Jawa di Ujung Kulon

2.4. Karakteristik Lingkungan Kultural

Lingkungan Kultural Provinsi Banten dapat digambarkan dari 4 karakter, yaitu; 2.4.1 Karakteristik Kependudukan

Jumlah penduduk Banten pada tahun 2015 berjumlah 11.704.877 jiwa yang tersebar di

delapan wilayah Kabupaten/Kota (Tabel 2.4.). Laju pertumbuhan penduduk untuk 2013-

2014 mencapai 2,20%, sedangkan kepadatan penduduk tertinggi dicapai oleh Kota

Tangerang yang disusul oleh Kota Tangerang Selatan. Hal ini cukup wajar dikarenakan

kedua kota tersebut terletak tidak jauh dari Ibu Kota Negara (hinterland DKI Jakarta)

Page 23: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 10

Tabel 2.4. Karakteristik Demografi Provinsi Banten 2015

Kabupaten/Kota Luas (Km2) Jumlah

Penduduk

Kepadatan Penduduk

(%)

Kabupaten Pandeglang 2746,89

1.188.405 433

Kabupaten Lebak 3426,56

1.259.305 368

Kabupaten Tangerang 1011,86

3.264.776 3.227

Kabupaten Serang 1734,28

1.463.094 844

Kota Tangerang 153,93

1.999.894 12.992

Kota Cilegon 175,5

405.303 2.309

Kota Serang 266,71

631.101 2.366

Kota Tangeran Selatan 147,19

1.492.999 10.143

Provinsi Banten 9.662,92 11.704.877 1.211

Sumber : Provinsi Banten Dalam Angka 2015

2.4.2 Karakteristik Sosial Ekonomi

Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk pembangunan suatu bangsa.

Berdasarkan data Provinsi Banten Dalam Angka (2015), sekitar 7.49% penduduk Banten

telah menyelesaikan pendidikan tingkat perguruan tinggi, sedangkan untuk tingkat SMA

mencapai angka 24.61%. Dari sisi ekonomi perdagangan nilai ekspor dari Banten

meningkat 3,54%, sebaliknya nilai impor menurun 1,33% dari tahun 2013 ke 2014. Untuk

mendukung peningkatan ekonomi dari industri pariwisata, pada tahun 2014 Provinsi

Banten telah memilik 52 hotel berbintang sedangkan hotel tidak bintang berjumlah 246.

Pada Tahun Anggaran 2014, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Banten mencapai

7,07 triliun rupiah, sementara itu hasil belanja daerah mencapai 6,19 triliun rupiah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih merupakan sumber penerimaan rutin terbesar dari

Pemerintah Provinsi Banten, yaitu sebesar 4,90 triliun rupiah, atau jumlah ini memberi

kontribusi sekitar 69,31 persen dari total penerimaan.

2.4.3 Karakteristik Sosial Budaya

Masyarakat Banten memiliki akar kehidupan agama Islam yang kuat. Jumlah penduduk

yang memeluk Agama Islam relatif dominan dan memiliki persentase tertinggi (92,85 %

pada tahun 2015) daripada jumlah pemeluk agama yang lain. Selain itu, Provinsi Banten

Page 24: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 11

memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Jawa, karena

memiliki kelompok masyarakat yang disebut “suku baduy” yang masih memegang kuat

akan tradisi dan adat istiadat nenek moyang hingga sekarang (Gambar 2.8.). Salah satu

bentuk adat adalah berupa “kearifan lokal” yang terkait dengan perlindungan dan

pengelolaan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Gambar 2.8. Gambaran perumahan masyarakat Baduy di Provinsi Banten

2.4.4 Karakteristik Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Provinsi Banten pada tahun 2015 didominasi oleh bentuk

penggunaan pertanian, yaitu Kebun Campuran dan Sawah berturut-turut 34,6% dan 26,5

% (Tabel 2.5). Permukiman atau lahan terbangun menduduki luasan terbesar berikutnya,

disusul oleh hutan sekunder, perkebunan, dan tegalan/ladang. Melihat angka-angka

tersebut tampak bahwa tutupan vegetasi masih relatif baik (> 50 %) namun demikian

ancaman konversi lahan pertanian ke lahan non pertanian perlu mendapat perhatian. Hal

ini mengingat adanya laju pertambahan penduduk yang terjadi di wilayah ini. Gambaran

persebaran penggunaan lahan di Provinsi Banten disajikan pada Gambar 2.9.

Tabel 2.5. Luas penggunaan lahan Provinsi Banten (2015)

No Simbol Jenis Penggunaan

Lahan Luas (Ha)

Luas (%)

1 Hp Hutan Primer 5.257,6 0,6

2 Hs Hutan Sekunder 77.674,7 8,3

3 Mgv Mangrove 3.400,9 0,4

4 Rw Rawa 2.245,3 0,2

5 Kb Perkebunan 74.181,2 7,9

6 Pmk Permukiman 100.617,8 10,8

7 Kc Kebun Campuran 323.738,0 34,6

8 Sw Sawah 247.504,8 26,5

9 Tg Tegalan/Ladang 60.830,6 6,5

10 Sb Semak/Belukar 14.807,2 1,6

Page 25: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 12

11 Ta Tanah Terbuka 8.170,1 0,9

12 Tmb Tambak/Empang 14.407,1 1,5

13 A Tubuh Air 2.216,3 0,2

Total (Ha) 935.051,5 100,0

Gambar 2.9. Persebaran spasial jenis penggunaan lahan di Provinsi Banten

2.5. Ekoregion Provinsi Banten Pada Skala Pulau Jawa

Berdasarkan hasil penetapan dan pemetaan ekoregion Pulau Jawa oleh Kementerian

Lingkungan Hidup/KLH (2013) pada skala 1:500.000, Pulau Jawa mempunyai 11 jenis

satuan wilayah ekoregion. Setiap provinsi di pulau ini mempunyai beberapa jenis satuan

di antara 11 satuan ekoregion tersebut, Untuk Provinsi Banten memiliki 6 jenis satuan

wilayah ekoregion seperti yang terlihat di Gambar 2.30, yaitu :

F = Dataran Fluvial Jawa

S21 = Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

S31 = Dataran Struktural Blok Selatan Jawa

V1 = Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang-Merapi-Raung

V2 = Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang-Merapi-Raung

V3 = Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang-Merapi-Raung

Page 26: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

II - 13

Gambar 2.10. Peta Ekoregion di wilayah Provinsi Banten pada skala Pulau/Kepulauan

Indonesia (1 : 500.000)

Page 27: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 1

BAB – III

METODE PEMETAAN EKOREGION PROVINSI

3.1 Konsep Dasar Penetapan Ekoregion Provinsi

Konsep dasar dalam penetapan dan pemetaan ekoregion Provinsi Banten adalah

mengacu pada Undang-Undang No.32/2009, yaitu tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam UU tersebut yang dimaksud dengan

ekoregion adalah suatu wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim,

tanah, flora dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam, yang

menggambarkan integritas sistem alam lingkungan hidup.

Berdasarkan definisi ekoregion dalam UU No. 32/2009 tersebut di atas, maka

pendekatan untuk penetapan dan pemetaan ekoregion adalah pendekatan

bentanglahan (landscape approach). Yang dimaksud dengan pendekatan

bentanglahan adalah pendekatan yang mengacu pada pemahaman bentuk

permukaan bumi (morfologi) dan proses yang membentuknya (morfogenesis). Hal

ini karena bentanglahan adalah unsur dasar terbentuknya sebuah ekosistem. Oleh

karena itu sifat bentanglahan adalah sifat yang paling dekat dengan karakter

ekoregion itu sendiri. Secara lebih rinci, bentanglahan tersusun atas bentuklahan-

bentuklahan (landforms) yang dibentuk oleh berbagai macam proses geomorfik.

Dalam praktek pemetaan, penarikan garis batas satuan ekoregion dilakukan dari

data penginderaan jauh. Hal ini disebabkan karakter bentanglahan yang bersifat

statis mudah dikenali dari udara atau dari data penginderaan jauh, sehingga batas

antar satuan ekoregion dapat ditarik berdasarkan kesamaan ciri morfologi dan

morfogenesis bentuklahan yang ada (landforms). Peta bentuklahan pada skala

tinjau (1:250.000) atau skala provinsi telah tersedia di Badan Informasi Geospasial

(d/h Bakosurtanal) untuk seluruh wilayah Indonesia yang dinamakan Peta Sistem

Lahan Indonesia (RePPProT, 1990). Peta ini dengan demikian akan dapakai

untuk penentuan satuan ekoregion provinsi, meskipun tetap perlu untuk melihat

Page 28: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 2

atau menyesuaikan geometri satuan sistem lahan dengan kondisi morfologi baru

yang diambil dari data satelit Shuttle Radar Topography Mision (SRTM) resolusi

90m. Pendekatan seperti ini telah pula digunakan oleh Kementerian Lingkungan

Hidup/KLH (2013) dalam penetapan ekoregion tingkat pulau/kepulauan melalui

proses generalisasi (peta sistem lahan) sesuai dengan kadar yang diperlukan.

Aspek morfologi bentuklahan mencirikan bentuk fisik permukaan bumi yang

dicerminkan oleh relief, elevasi, dan kelerengan, sedangkan aspek morfogenesis

bentuklahan mencerminkan asal-usul proses (genetik) atau terbentuknya

bentuklahan dari proses-proses geomorfik di permukaan bumi. Klasifikasi

bentanglahan dengan konsep sistem lahan ini didasarkan pada prinsip ekologi

(Christian dan Stewart, 1968) yang mengasumsikan bahwa terdapat suatu

hubungan erat dan saling mempengaruhi antara agroklimat, tipe batuan,

bentuklahan, tanah, kondisi hidrologi, dan organisme (tanaman, hewan, dan

manusia). Dengan demikian intergasi antara peta iklim dan peta vegetasi pada

peta bentuklahan akan melahirkan peta baru, yaitu peta ekoregion yang

mencerminkan suatu sebaran spasial batas ekosistem. Peta ini hasilnya

mendekati dengan definisi ekosistem yang diamanatkan oleh UU No.32 tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam peta ekoregion provinsi, setiap satuan ekoregion diberi nama berdasarkan

nama-nama yang telah ada pada level pulau/kepulauan, namun diperkaya dengan

informasi yang diperoleh dari observasi lapangan maupun data sekunder. Nama-

nama ekoregion tersebut diharapkan dapat mencerminkan karakter lahan dan

ekosistemnya yang berperan sebagai penciri sifat dan sekaligus faktor pembatas

(contraints) terhadap potensi lahan yang ada termasuk daya dukung dan daya

tampungnya.

Pemetaan ekoregion ini juga menggunakan sintesis dari berbagai data tematik

sumber daya alam, seperti peta geologi, peta tanah, peta iklim, peta

vegetasi, dan data yang lainnya. Untuk memenuhi kriteria definsi ekoregion

seperti yang tertuang dalam UU No. 32/2009, maka komponen-komponen

Page 29: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 3

ekosistem yang belum ditampilkan pada peta akan disajikan sebagai data atribut.

Data atribut ini mendeskripsikan karakteristik ekosistem lainnya yang

mencerminkan kondisi satuan ekoregion.

3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penetapan ekoregion adalah:

a. Peta Ekoregion Pulau/Kepulauan, skala 1:500.000 (KLH, 2013)

b. Peta Sistem Lahan Indonesia, skala 1 : 250.000 (Bakosurtanal, 1989).

c. Peta Garis Pantai Indonesia, skala 1 : 250.000 dari Badan Informasi

Geospasial.

d. Peta Administrasi Provinsi Banten, skala 1 : 250.000 dari Badan Informasi

Geospasial.

e. Citra SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) resolusi 90 m V4.1 yang dapat

diunduh dari http://www.cgiar-csi.org/

f. Peta Curah Hujan Tahunan, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

(BMKG)

g. Data Sumberdaya Hayati dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

3.3 Tahapan Pemetaan

Metode penetapan dan pemetaan ekoregion Provinsi Banten dilakukan melalui

beberapa tahapan seperti berikut di bawah ini (Gambar 3) yang selanjutnya akan

diuraikan secara ringkas.

a. Kajian data Ekoregion Pulau Jawa

b. Revisi Peta Bentuklahan Provinsi

a. Kompilasi data

d. Penyajian peta

Page 30: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 4

Kajian Peta

Ekoregion Pulau

Jawa

(skala 1:500.000)

Peta Sistem

Lahan

(skala 1:250.000)

Peta Garis Pantai

Indonesia

(skala 1:250.000)

Kompilasi Data

Peta Ekoregion

Provinsi Banten

(skala 1:250.000)

Tentatif

Peta Komunitas

Vegetasi Provinsi

DEM (SRTM)

(res. 90 m)

Revisi Peta

Bentuklahan

Provinsi Banten

(skala 1:250.000)

Peta Administrasi

Provinsi Banten

(skala 1:250.000)

Kerja Lapangan

Peta Ekosistem

Provinsi

Peta Ekoregion

Provinsi Banten

(skala 1:250.000)

Gambar 3.1. Diagram alir proses pemetaan ekoregion provinsi

3.3.1 Pengkajian Data Ekoregion Pulau Jawa

Kajian data Ekoregion Pulau Jawa dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

hasil klasifikasi ekoregion pulau/kepulauan (skala 1 : 500.000) di Pulau Jawa dan

mempelajari karakteristik setiap ekoregion khususnya yang berada di Provinsi

Banten.

3.3.2 Revisi Peta Bentuklahan Provinsi

Bentuklahan provinsi yang dimaksud di sini adalah hasil pendetilan dari satuan

ekoregion Pulau Jawa di wilayah Provinsi Banten yang didasarkan pada Peta

Sistem Lahan. Peta Administrasi Provinsi Banten skala 1: 250.000 dan Peta Garis

Pantai Indonesia skala 1: 250.000 digunakan sebagai pembatas wilayah

ekoregion untuk daerah kajian. Sementara itu pada tahap ini dilakukan pula revisi

terhadap batas setiap polygon dari peta sistem lahan dengan data DEM (SRTM)

2,5D dengan tujuan agar geometri setiap polygon sistem lahan terbarukan dengan

kondisi morfologi aktual yang direpresentasikan oleh hillshade DEM (SRTM)

Page 31: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 5

tersebut. Dalam pemetaan ini aspek morfologi bentuklahan tetap diklasifikasikan

menjadi 3 kelas, yaitu:

a. Dataran (kelerengan, perbedaan relief)

b. Perbukitan (kelerengan, perbedaan relief)

c. Pegunungan (kelerengan, perbedaan relief)

Adapun untuk aspek morfogenesis bentuklahan pada skala 1:250.000 ini

diklasifikasikan secara monogenik menjadi 7 kelas, yaitu:

a. Struktural: bentuklahan yang terbentuk oleh proses-proses tektonik, seperti

pengangkatan, perlipatan, dan patahan terhadap perlapisan kulit bumi

(batuan).

b. Vulkanik: bentuklahan yang terbentuk oleh proses-proses aktivitas

gunungapi.

c. Fluvial: bentuklahan yang terbentuk oleh proses-proses sedimentasi aliran

air sungai.

d. Marin: bentuklahan yang terbentuk oleh proses-proses marin (arus dan

gelombang laut)

e. Denudasional: bentuklahan yang terbentuk oleh proses-proses degradasi

(umumnya pada bentanglahan berbatuan sedimen).

f. Solusional/Karst: bentuklahan yang terbentuk dari hasil proses-proses

pelarutan batugamping.

g. Biologik/Organik: bentuklahan yang terbentuk oleh aktivitas biologik

(gambut dan koral).

3.3.3 Kompilasi Data

Kompilasi data merupakan pekerjaan penggabungan data dari berbagai sumber.

Dalam hal ini peta bentuklahan yang baru dikompilasi dengan peta iklim dan data

ekosistem Indonesia. Data ekosistem dan vegetasi dibuat mengacu pada

Kartawinata (2012) sehingga dapat diketahui sebaran ekosistem di Provinsi

Banten. Identifikasi sebaran ekosistem di Provinsi Banten dilakukan dengan

parameter elevasi, status air pada masing-masing ekosistem, iklim (mengacu

pada peta iklim menurut Schmidt-Ferguson), dan peta agroklimat (Oldeman dkk,

1975-1980). Dengan menyandingkan parameter elevasi, status air, dan iklim

Page 32: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 6

dengan data bentuklahan, maka dapat dibuat kunci relasi antara data status

air pada komunitas vegetasi dengan data morfogenesis. Berdasarkan kunci

relasi tersebut maka sebaran dan klasifikasi komunitas vegetasi di provinsi

dapat diidentifikasi. Kompilasi data dilakukan dengan menggunakan piranti lunak

Sistem Informasi Geografis (SIG).

Pengisian data atribut juga dilakukan melalui SIG dengan menggunakan

template struktur basis data yang ada pada perangkat lunak. Data atribut yang

disajikan mencakup data karakteristik ekoregion yang sifatnya memperjelas

karakter, karena karakter tersebut tidak dapat ditampilkan secara fisik pada peta

(secara kartografis). Ruang lingkup data atribut ekoregion tersebut selanjutnya

disesuaikan dengan substansi yang ada pada UU No. 32/2009. Seperti

dicantumkan dalam Pasal 7 ayat (2) yang menyatakan bahwa penetapan

wilayah ekoregion dilaksanakan dengan mempertimbangkan kesamaan

karakteristik bentang alam, daerah aliran sungai, iklim, flora dan fauna, sosial

budaya, ekonomi, dan kelembagaan masyarakat sesuai dengan hasil

inventarisasi lingkungan hidup. Cakupan data atribut (data deskripsi) ekoregion

tersebut ditabulasikan pada tabel dengan format seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Format Tabel Deskripsi Ekoregion

Page 33: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 7

3.3.4 Peta Ekoregion

Peta ekoregion disajikan setelah dilakukan verifikasi di lapangan terhadap

kebenaran satuan ekoregion yang diinterpretasi sebelumnya (tahap kompilasi).

Peta ekoregion tingkat provinsi selanjutnya disajikan pada skala 1 : 250.000

dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS versi 9.3. Dalam penyajian peta

ekoregion akan mengacu pada peta ekoregion pulau/kepulauan (KLH, 2013)

yang menyajikan unsur-unsur rupa bumi seperti perhubungan, perairan, batas

administrasi, dan toponimi (nama-nama geografis). Teknik penyajian peta

menggunakan pewarnaan standar morfogenesis dari ITC (Belanda) yang

dipadukan dengan gradasi warna sesuai dengan morfologinya. Penyajian peta

ekoregion tersebut akan menggunakan latar belakang hillshade DEM yang

diturunkan dari citra SRTM resolusi 90 m. Adapun komponen atau isi dalam peta

ekoregion diperlihatkan pada Gambar 3.2, sedangkan untuk format disesuaikan

dengan bentuk wilayah Provinsi Banten.

Gambar 3.2. Tata Letak Peta Ekoregion

Page 34: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

III - 8

Keterangan gambar:

1) Judul peta, skala peta, nomor lembar peta dan edisi

2) Petunjuk letak peta

3) Diagram lokasi

4) Keterangan proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal,

satuan tinggi, selang kontur, dan perimeter translasi untuk transformasi

kordinat dan datum satelit Doppler (NWL-9D) ke ID-1974∆x, ∆y, ∆z

5) Simbol instansi penyelenggara

6) Keterangan isi atau legenda

7) Keterangan mengenai Ibukota Negara, Ibukota Provinsi, Ibukota /

kotamadya, Ibukota kecamatan dan Kota atau kampung lainnya.

8) Keterangan Riwayat

9) Petunjuk pembacaan koordinat geografi

10) Petunjuk pembacaan koordinat UTM

11) Gambar pembagian daerah administrasi

12) Keterangan pembagian daerah administrasi

13) Skala Peta

14) Keterangan singkatan dan kesamaan arti

15) Keterangan mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara

Magnetik (UM)

16) Gambar mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara

Magnetik (UM) dan di bawahnya Keterangan nomor Lembar peta.

Page 35: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 1

BAB – IV HASIL KAJIAN PENYUSUNAN EKOREGION

4.1. Penyusunan Peta Ekoregion Penyusunan dan penetapan ekoregion dilakukan melalui tahap kompilasi data yang

bertujuan untuk menghasilkan peta ekoregion Provinsi Banten. Dalam penyusunan ini

diperlukan beberapa data tematik, yaitu peta bentuklahan (landform) provinsi, peta

ekosistem provinsi, dan peta komunitas vegetasi provinsi. Dari ketiga data tersebut

kemudian dikompilasi untuk memperoleh peta ekoregion provinsi yang bersifat

tentatif. Untuk memastikan kebenaran hasil analisis dan interpretasi ini, maka

dilakukan cek lapangan atau tahap validasi dan observasi untuk mendapatkan data

primer. Data geomorfologi atau bentuklahan dari setiap satuan ekoregion yang

divalidasi dan diambil datanya meliputi aspek morfologi dan morfogenesis,

sedangkan data ekosistem dan vegetasi meliputi data biofisik. Data pendukung lain

yang dikumpulkan selama kerja lapangan adalah elemen-elemen lingkungan

permukaan lainnya, seperti penggunaan lahan, tanah, hidrologi, serta aspek sosial

dan budaya yang mengacu pada informasi responden di lapangan. Dengan demikian,

secara keseluruhan data yang diperoleh sesuai dengan keperluan informasi

ekoregion.

Data ekoregion tersebut di sisi lain juga sangat bermanfaat dan mendasari untuk

membangun profil keanekaragaman hayati (Kehati) wilayah. Profil Kehati adalah

informasi yang menyajikan data kekayaan sumber daya alam hayati dan non hayati di

suatu wilayah tertentu. Informasi yang disajikan meliputi data bentangalam,

ekosistem, komunitas spesies yang menyusun sebuah eksosistem, kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat, serta pengetahuan lokal mereka dalam memanfaatkan sumber

daya alam di sekitarnya. Dengan demikian data kehati selaras dengan keperluan

ekoregion yang hasilnya dapat digunakan untuk identifikasi potensi wilayah, untuk

pengembangan wilayah, serta penentuan wilayah-wilayah ekosistem essensial yang

Page 36: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 2

perlu dipertahankan dalam kerangka menjaga keseimbangan ekologi serta jasa

eksositem yang dihasilkan terutama di luar wilayah konservasi.

4.1.1 Bentuklahan Provinsi Banten

Peta Bentuklahan Provinsi Banten, seperti yang telah diuraikan pada bab metodologi,

diturunkan dari hasil analisis Peta Ekoregion Pulau Jawa dan Peta Sistem Lahan

dimana geometri satuan ekoregion dikoreksi dengan data DEM SRTM 90m. Dari

hasil kompilasi kedua data tersebut didapatkan bahwa Provinsi Banten mempunyai 9

jenis bentuklahan, yaitu (1) Dataran Fluvial Jawa, (2) Dataran Pantai Utara Jawa, (3)

Dataran Pantai Selatan Jawa, (4) Dataran Organik/Koral Jawa, (5) Dataran Struktural

Blok Selatan Jawa, (6) Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang-Merapi-Raung, (7)

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa, (8) Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung

Karang-Merapi-Raung, dan (9) Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang-Merapi-

Raung. Persebaran spasial dari masing-masing bentuklahan dapat dilihat pada peta

geomorfologi Gambar 4.1

Gambar 4.1. Peta Geomorfologi Provinsi Banten

Page 37: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 3

4.1.2 Ekosistem Provinsi Banten

Berdasarkan kondisi bentanglahan dan iklim, ekosistem di wilayah Provinsi Banten

dapat dipilah menjadi 7 macam, yaitu :

(1) ekosistem air masin (2) ekosistem air masin monsun (3) ekosistem vegetasi rawa air tawar pamah (4) ekosistem vegetasi rawa air tawar pamah monsun (5) ekosistem vegetasi darat monsun (6) ekosistem vegetasi lahan kering pamah malar basah (7) vegetasi pegunungan.

Persebaran dari masing-masing ekosistem disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Peta Ekosistem Provinsi Banten

Page 38: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 4

4.1.3 Komunitas Vegetasi Provinsi Banten

Sesuai dengan kondisi bentanglahan dan ekosistemnya, komunitas vegetasi di

Provinsi Banten dapat dibedakan menjadi 15 macam, yaitu :

1. Vegetasi litoral rumput laut algae 2. Hutan mangrove 3. Hutan mangrove monsoon 4. Hutan pantai 5. Hutan pantai monsoon 6. Hutan terna pantai 7. Hutan terna pantai monsoon 8. Hutan terna rawa air tawar pamah 9. Hutan terna rawa air tawar pamah monsoon 10. Hutan tepi sungai (riparian) pamah 11. Hutan non dipterokarpa pamah 12. Hutan pamah monsun meranggas 13. Hutan batugamping pamah 14. Savanna 15. Hutan pegunungan bawah

Adapun persebaran dari masing-masing komunitas dapat dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3. Peta Komunitas Vegetasi Provinsi Banten

Page 39: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 5

4.1.4 Peta Ekoregion Provinsi Banten

Berdasarkan ketiga data tematik tersebut di atas, maka dapat dilakukan kompilasi

data sehingga dapat dihasilkan informasi baru berupa peta ekoregion Provinsi Banten

tentatif seperti disajikan pada Gambar 4.4. Dalam peta tersebut diperoleh 37 satuan

ekoregion adapun nama dari setiap ekoregion seperti disajikan dalam Tabel 4.1.

Gambar 4.4. Peta Ekoregion Provinsi Banten

Page 40: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 6

Tabel 4.1. Nama Satuan Ekoregion di Provinsi Banten

Kode Nama Satuan Ekoregion Luas (Ha) Luas (%)

1 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi air masin - vegetasi litoral rumput laut, algae

677,9

0,07

2 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi darat monsun - hutan pamah monsun meranggas

2.912,6

0,31

3 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi darat monsun - hutan pantai monsun 2.742,8

0,29

4 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

1.167,7

0,12

5 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan pantai

55.363,0

5,92

6 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan tepi sungai (riparian) pamah

49.909,6

5,34

7 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan terna rawa air tawar pamah

9.317,2

1,00

8 Dataran Fluvial Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah monsun - hutan terna rawa air tawar pamah monsun

1.519,9

0,16

9 Dataran Organik/Koral Jawa - - 1.308,0

0,14

10 Dataran Organik/Koral Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan pantai

3.813,6

0,41

11 Dataran Pantai Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan terna pantai

3.864,8

0,41

12 Dataran Pantai Selatan Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan tepi sungai (riparian) pamah

548,0

0,06

13 Dataran Pantai Utara Jawa - Vegetasi air masin - hutan mangrove 1.310,1

0,14

14 Dataran Pantai Utara Jawa - vegetasi air masin monsun - hutan mangrove monsun

12.875,9

1,38

15 Dataran Pantai Utara Jawa - vegetasi darat monsun - hutan terna pantai monsun

321,4

0,03

16 Dataran Pantai Utara Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan pantai

4.014,1

0,43

17 Dataran Pantai Utara Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan terna pantai

2.374,3

0,25

18 Dataran Pantai Utara Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan tepi sungai (riparian) pamah

396,6

0,04

19 Dataran Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

13.985,5

1,50

Page 41: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 7

20 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi darat monsun - hutan pamah monsun meranggas

85.944,9

9,19

21 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi darat monsun - savanna

6.320,2

0,68

22 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

45.064,1

4,82

23 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan terna rawa air tawar pamah

21.011,8

2,25

24 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi rawa air tawar pamah monsun - hutan terna rawa air tawar pamah monsun

29.557,6

3,16

25 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi darat monsun - hutan pamah monsun meranggas

6.934,9

0,74

26 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

104.971,8

11,23

27 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi pegunungan - hutan pegunungan bawah

2.530,6

0,27

28 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan tepi sungai (riparian) pamah

1.042,2

0,11

29 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan terna rawa air tawar pamah

6.878,8

0,74

30 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi darat monsun - hutan pamah monsun meranggas

0,0

0,00

31 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan batu gamping pamah

31.032,5

3,32

32 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

323.167,8

34,56

33 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan pantai

3.595,7

0,38

34 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa - vegetasi rawa air tawar pamah - hutan terna rawa air tawar pamah

4.063,3

0,43

35 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi darat monsun - hutan pamah monsun meranggas

15.429,2

1,65

36 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi darat monsun - savanna

399,5

0,04

37 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan non dipterokarpa pamah

78.677,3

8,41

Total 935.045,3

100,00

Page 42: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 8

4.2. Kerja Lapangan

4.2.1 Perencanaan

Pengumpulan data primer meliputi data fisik dan morfologi permukaan bumi yang

menyusun bentanglahan dan dihuni oleh biota. Biota tersebut meliputi tumbuhan,

hewan/satwa termasuk jasad mikro (micro-organism) seperti jamur, kapang, bakteri

dan lain-lain, baik di lahan kering maupun di lahan basah, pada tipe ekosistem, pada

tipe komunitas vegetasi, dan pada spesies tumbuhan yang ditemukan di masing-

masing unit bentanglahan. Pengumpulan data keragaman hayati diprioritaskan

kepada vegetasi, karena vegetasi merupakan cerminan fisiognomi (penampakan

luar) hasil interaksi antara tumbuhan, hewan dan lingkungan mereka (Webb &

Tracey, 1994). Dengan demikian tipe vegetasi dapat digunakan sebagai pengganti

dan wakil ekosistem karena vegetasi lebih mudah dikenal dan diteliti (Specht 1981).

Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksploratif di seluruh wilayah dengan

mengujungi wilayah yang diduga merupakan eksosistem esensial jika dilihat dari peta

Ekoregion Provinsi Banten skala 1 : 250.000 (KMLH, 2014) sebagai acuan untuk

tinjauan umum. Validasi dilakukan terhadap kondisi bentanglahan, tipe ekosistem,

tipe komunitas vegetasi, dan spesies tumbuhan yang ditemukan pada lokasi

observasi. Data yang diperoleh kemudian dijadikan dasar untuk koreksi informasi

yang terdapat pada atribut peta Ekoregion Provinsi Banten. Validasi terhadap tipe

ekosistem dan komunitas vegetasi penyusunnya mengacu pada diversitas ekosistem

alami Indonesia (Kartawinata 2013).

4.2.2 Lokasi Pengamatan

Lokasi yang dirancang untuk divalidasi dan dieksplorasi dalam kajian ini tersaji pada

Table 4.2, yang lokasinya tersebar di seluruh wilayah Provinsi Banten (Gambar 4.5).

Namun posisi tersebut dapat berubah pada saat kerja lapangan. Hal ini sebagai

antisipasi jika ada lokasi lain yang ternyata menunjukkan kondisi lain dan perlu

ditinjau lebih lanjut atau karena sulitnya medan untuk dikunjungi. Terdapat sekitar 17

lokasi yang ditentukan pada peta kerja lapangan pertama yang sudah dilengkapi

dengan koordinat untuk memudahkan mencari lokasi titik observasi yang

Page 43: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 9

direncanakan. Berdasarkan data atribut peta bentuklahan atau sistem lahan

(RePPProT, 1989), nama ekoregion (Kementerian Lingkungan Hidup, 2012), dan

histori ekosistem dan komunitas vegetasi (Kartawinata 2013 dan Kementerian

Lingkungan Hidup, 2014), maka validasi dilakukan untuk koreksi jika terdapat

kesalahan pada data atribut peta atau dileniasinya. Dengan demikian informasi yang

dihasilkan adalah data yang sudah tervalidasi dan menggambarkan kondisi ekoregion

maupun profil kehati Provinsi Banten aktual.

Tabel 4.2. Rencana lokasi yang akan divalidasi

Nama Lokasi

Unit Lahan (system lahan)

Koordinat X

Koordinat Y

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas

vegetasi

Begag KJP 106.260425254 -6.0239552934 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan pantai

Kebon baru MKS 106.174349372 -6.0371977368 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan pantai

Bojonegara MKS 106.086066416 -5.9533289283 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

vegetasi darat monsun

hutan pamah monsun meranggas

Panyingkiran KHY 105.819010473 -6.4962691095 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan tepi sungai (riparian) pamah

Pasirjaya PTG 105.812384837 -6.4753725337 Dataran Pantai Utara Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan terna pantai

Babakan KMP 105.857170781 -6.5264442239 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan batu gamping pamah

Sajir KMP 106.079308024 -6.5050015907 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan batu gamping pamah

Cikoneng SMD 105.983590652 -6.3048865475 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan batuan ultra basa pamah

Tangsi BTG 105.984588281 -6.0954986494 Perbukitan Vulkanik Jalur

vegetasi darat monsun

hutan pamah monsun

Page 44: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 10

Nama Lokasi

Unit Lahan (system lahan)

Koordinat X

Koordinat Y

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas

vegetasi

Gunung Karang - Merapi - Raung

meranggas

Rangkasbitung BKN 106.252899857 -6.3473939391 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan tepi sungai (riparian) pamah

Kolelet BKN 106.264389182 -6.2973815834 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan tepi sungai (riparian) pamah

Setu SLK 105.961611677 -6.2061428265 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan terna rawa air tawar pamah

Labuan KNJ 105.827794833 -6.3609107919 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan terna rawa air tawar pamah

Kubangwuluh GOG 106.045912968 -5.9980168872 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

vegetasi darat monsun

savanna

Anyar KNJ 105.922905678 -6.0601381594 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah monsun

hutan terna rawa air tawar pamah monsun

Malingping KHY 105.999038655 -6.7950323797 Dataran Fluvial Jawa

vegetasi rawa air tawar pamah

hutan tepi sungai (riparian) pamah

Sukamaju PAN/BTG 106.06307724 -6.7129316287 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

hutan non dipterokarpa pamah

Page 45: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

Iv- 11

Gambar 4.5. Persebaran spasial rencana lokasi yang akan divalidasi

Page 46: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 12

4.2.3 Hasil Kerja Lapangan

Kerja lapangan (Observasi, validasi, dan pengumpulan data) pertama dilakukan

pada tanggal 5 – 8 November 2015 dan akhirnya menghasilkan 21 titik observasi

dari 17 titik yang direncanakan. Penambahan 5 lokasi tambahan dilakukan

berdasarkan kajian langsung di lapangan terhadap kawasan dan dianggap penting

sebagai informasi baru yang menjadi koreksi terhadap data yang telah ada.

Meskipun demikian masih ada 1 lokasi di pantai utara (dataran fluvial Jawa) pada

sistem lahan KJP (Begag) dan 4 lokasi di bagian barat (Labuan-KNJ, Pasirjaya-

PTG, Panyingkiran-KHY, Babakan-KMP) yang belum dapat dikunjungi (dari 17

rencana lokasi). Rincian lokasi yang divalidasi dapat dilihat pada Tabel 4.3,

sedangkan sebarannya dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Tabel 4.3. Lokasi yang diobservasi dan divalidasi selama kerja lapangan

Rencana Obs

Titik Obs

Desa/ Kampung

Tanggal Obs Koordinat

X Koordinat

Y Alt (m)

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas

9. Tangsi (BTG)

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

2015/11/05 14:23:11

106.10123 -6.051822 69 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

14. Kubangwuluh (GOG)

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

2015/11/05 16:03:22

106.068119 -6.048369 30 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

2015/11/06 7:37:47

105.884674 -6.07143 2 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin dengan koral dan pasir, tergenang air laut

Rumput laut, algae

15. Anyar (KNJ)

B2 Bojong, Anyar, Serang

2015/11/06 9:14:22

105.886541 -6.078739 5 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan non dipterokarpa pamah monsun meranggas

15. Anyar (KNJ)

B3 Bojong, Anyar,

2015/11/06 10:29:39

105.8950446

-6.0840537

15 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air

Terna rawa air tawar

Page 47: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 13

Rencana Obs

Titik Obs

Desa/ Kampung

Tanggal Obs Koordinat

X Koordinat

Y Alt (m)

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas

Serang 9 tawar pamah

15. Anyar (KNJ)

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

2015/11/06 10:49:39

105.950672 -6.025849 21 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

12. Setu (SLK)

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

2015/11/06 13:09:16

105.944658 -6.19923 108 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

8. Cikoneng (SMD)

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

2015/11/06 15:49:02

105.992937 -6.311151 422 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

8. Cikoneng (SMD)

C1 Bojong, Pandeglang

2015/11/07 9:21:23

106.00594 -6.413822 114 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

7. Sajir (KMP)

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

2015/11/07 11:28:31

106.000792 -6.548513 63 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

16. Malingping (KHY)

C3 Pantai Cilangkahan, Talanca, Malingping, Lebak

2015/11/07 16:09:07

106.012256 -6.81629 18 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

16. Malingping (KHY)

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

2015/11/07 17:08:12

106.0232455

-6.8099758 26 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

17. Sukamaju (PAN/BTG)

C5 Cijaku, Lebak

2015/11/07 18:17:04

106.04421695

-6.7208569

8

251 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah

Vegetasi lahan kering pamah

Page 48: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 14

Rencana Obs

Titik Obs

Desa/ Kampung

Tanggal Obs Koordinat

X Koordinat

Y Alt (m)

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas

malar basah

malar basah

17. Sukamaju (PAN/BTG)

C6 Cijaku, Lebak

2015/11/07 18:30:04

106.0425215

-6.7198604

8

250 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

10. Rangkas-bitung (BKN)

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

2015/11/08 9:23:45

106.225304 -6.347384 38 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

10. Rangkas-bitung (BKN)

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

2015/11/08 10:33:35

106.259561 -6.344581 28 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

2015/11/08 14:16:09

106.274249 -6.299525 38 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D23 Desa Negara, Kibin, Serang

2015/11/08 14:36:09

106.313639 -6.157679 17 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D31 Undar andir dari Kragilan, Serang

2015/11/08 15:22:08

106.300539 -6.142637 9 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

3. Bojanega-ra (MKS)

D4 Bojonegara, Serang

2015/11/08 17:17:23

106.088644 -5.991218 4 Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

3. Bojanega-ra (MKS)

D5 Bojonegara, Serang

2015/11/08 17:39:17

106.09609385

-5.9529897

3

40 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Page 49: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 15

Gambar 4.6. Lokasi validasi peta ekoregion yang telah dilakukan

Page 50: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 16

Untuk hasil pengamatan vegetasi yang telah dilakukan di sajikan pada Tabel

Lampiran 1, sedang penjelasan masing-masing lokasi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Titik A1 : Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang (lokasi wisata Perhutani & lokasi

Antena Telkom). Titik pengamatan masuk ke dalam sistem lahan BTA, yaitu

perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung, mempunyai tipe

ekosistem vegetasi darat monsun dengan komunitas hutan campuran non

dipterokarpa pamah meranggas. Wilayah ini ekosistem telah dikoreksi dari

ekosistem vegetasi lahan kering pamah malar basah dengan hutan campuran non

dipterokarpa pamah. Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada Tabel 4.4

sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.7.

Tabel 4.4. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik A1 dan Satuan Ekoregion no 37

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

37

Perbukitan vulkanik Jalur Gunung Karang-

Merapi-Raung, ekosistem vegetasi lahan kering pamah

malar basah, komunitas hutan campuran non dipterokarpa pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar terutama di bagian barat laut dari Provinsi Banten dengan luas 78677,4 Ha (8,4%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1750 - 2000 mm

Geologi Tersusun oleh batuan vulkanik, berupa lava, breksi vulkanik, dan piroklastik.

Geomorfologi

Merupakan perbukitan vulkanik strato-vulkano denudasional yang didominasi oleh batu lava basaltik, dengan kemiringan lereng bervariasi dari 10° hingga 30°. Perbukitan ini telah mengalami proses denudasi cukup lama dan tidak ada aktivitas vulkanik. Proses degradasi yang cepat bersifat antropogenik, yaitu dari aktivitas tambang batu lava.

Hidrologi

Kedalaman air tanah relatif dalam. Air permukaan berada dalam alur-alur sungai kecil dimana sebagian sungai bersifat intermitten yang mengalami kekeringan saat musim kemarau

Page 51: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 17

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan sandy clay loam hingga silty clay, dan pH tanah 4 - 5. Sebagian besar penutup lahan dari ekoregion ini berupa kebun campuran dan sawah, sedangkan sebagian yang lain berupa permukiman, perkebunan, tegalan, dan hutan

Hayati (flora & Fauna)

Hutan sekunder, vegetasi antara lain angsana, flamboyan, kilalayu, kopi, sengon, kecapi

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga. Beberapa kearifan lokal yang masih ada di antaranya adalah tidak memotong nipah pada hari rabu

Kerawanan Lingkungan

bahaya erosi dan longsor merupakan kerawanan yang utama. Bahaya yang dipicu oleh aktivitas manusia adalah longsor akibat penambangan batu lava dan pasir

Jasa ekosistem

Penyediaan

bahan material bangunan (batu vulkanik)

Pengaturan penyedia air (area resapan)

Budaya keindahan alam dan wisata

Pendukung

konservasi keragaman hayati, ketahanan pangan

Gambar 4.7. Lokasi Pengamatan Titik A1 di Gunung Pinang, Perbukitan vulkanik denudasional tersusun atas batu lava dan piroklastik

Titik A2. Wilayah ini merupakan dataran vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi -

Raung, yang banyak ditambang (pasir). Secara umum biofisik wilayah ini telah

berubah fungsi dari wilayah ekosistem darat savanna monsun dengan komunitas

savanna monsun menjadi wilayah pemukiman dan tambang pasir. Sistem

lahannya untuk titik pengamatan adalah GOG dengan informasi geologi untuk

Page 52: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 18

bagian atas adalah berupa tuff litik, tuff berbatuapung, dan tuff pasiran. Adapun

untuk bagian bawah terdiri atas tuff kristalin, tuff lapili berbatuapung, tuff gelas,

dan sisipan tuff lempungan merah. Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada

Tabel 4.5 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.8.

Tabel 4.5. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik A2 dan Satuan Ekoregion 21

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

21

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung,

ekosistem vegetasi darat monsun,

komunitas savanna

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian barat laut dari Provinsi Banten dengan luas 6320,2 Ha (0,68%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1750 - 2000 mm

Geologi Tersusun oleh batuan tuff vulkanik (ignimbrite) yang berasal dari kaldera Gunung Cidanau

Geomorfologi

Merupakan dataran vulkanik berombak hingga bergelombang, tersusun dari tuff batuapung (ignimbrite). Proses degradasi utama yang terjadi bersifat antropogenik, yaitu berupa aktivitas penambangan pasir dari endapan ignimbrite (pasir silika)

Hidrologi

Kedalaman air tanah agak dalam. Air permukaan berada dalam alur-alur sungai besar dan kecil yang mengalir sepanjang tahun (perenial)

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan sandy loam dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa permukiman, sawah, dan tegalan, sedangkan sebagian yang lain berupa perkebunan.

Hayati (flora & Fauna)

Lamtoro, flamboyan, padi

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan penambang dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya erosi ringan-sedang hanya pada lahan-lahan tegalan yang tidak dirawat dengan baik. Perlu waspada terhadap rawan longsor akibat penambangan dan konflik sosial

Jasa ekosistem Penyediaan bahan material pasir

Pengaturan aksesibilitas

Page 53: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 19

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung pertanian

Gambar 4.8. Lokasi Pengamatan A2. Dataran vulkanik tersusun atas tuff vulkanik batuapung (ignimbrite)

Titik B1. Merupakan wilayah pinggir pantai namun dalam peta ekoregion disebut

dataran fluvial Jawa. Titik pengamatan merupakan ekosistem koral pasir litoral

yang tergenang air laut (masin). Wilayah ini cukup sempit, yang ditandai dengan

beberapa batu karang serta pantai berpasir putih. Di sepanjang zona ini umumnya

sudah berubah menjadi kawasan hotel dan area wisata pantai. Wilayah ini tidak

terpetakan dengan baik dalam peta ekoregion (karena area sempit) dan

mempunyai atribut sebagai rawa air tawar di beberapa tempat.

Titik B2. Titik pengamatan terklasifikasikan sebagai perbukitan Vulkanik Jalur

Gunung Karang - Merapi - Raung dengan ekosistem vegetasi darat monsun,

dengan komunitas hutan non dipterokarpa pamah monsun meranggas. Titik

pengamatan masuk ke dalam sistem lahan BTG dengan infromasi geologi untuk

material bagian atas berupa tuff litik, tuff berbatuapung, dan tuff pasiran,

sedangkan untuk material bagian bawah berupa tuff kristalin, tuff lapili

berbatuapung, tuff gelas, dan sisipan tuff lempungan merah.

Titik B3. Posisi wilayah ini tepat di belakang lokasi B2 masuk ke dalam sistem

lahan KNJ. Dalam peta ekoregion wilayah ini disatukan ke dalam lahan berawa air

tawar yang langsung berbatasan dengan pantai. Oleh karena itu, koreksi batas

dileniasinya telah disesuaikan. Wilayah rawa ini sisa-sisa historisnya masih

Page 54: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 20

tampak berkat keberadaan beberapa spesies rawa (Table Lampiran 1) yang

tumbuh pada dataran yang lebih rendah di antara bukit-bukit. Wilayah ini saat

sekarang telah menjadi lahan sawah. Deskripsi untuk parameter lain disajikan

pada Tabel 4.6 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.9.

Tabel 4.6. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B3 dan Satuan Ekoregion 8

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

8

Dataran Fluvial Jawa, ekosistem vegetasi lahan kering pamah

malar basah, komunitas hutan non dipterokarpa

pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian barat-utara dari Provinsi Banten dengan luas 1519,9 Ha ( 0,16%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 2250 -2500 mm

Geologi Tersusun oleh endapan aluvium di atas endapan tuff batuapung (ignimbrite)

Geomorfologi

Merupakan dataran alluvial hasil proses deposisi fluvial. Sebagian kecil dari dataran ini ada yang berawa, dan untuk yang berada di tepi pantai merupakan hasil proses endapan marin (beach). Karena sempitnya area endapan marin, maka tidak terpetakan.

Hidrologi Kedalaman air tanah dangkal-sedang. Air permukaan berada dalam alur sungai dan bersifat perenial

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan sandy loam hingga silty clay loam dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa persawahan dan hanya sebagian kecil permukiman

Hayati (flora & Fauna)

padi, kelapa

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

dalam kasus hujan yang besar, banjir merupakan bahaya utama

Page 55: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 21

Jasa ekosistem

Penyediaan lahan pertanian

Pengaturan aliran permukaan

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Gambar 4.9. Lokasi Pengamatan B1 (gisik pantai), B2 (dataran fluvial), dan B3 (lembah terisi atau infilled valley)

Titik B4. Titik pengamatan merupakan dataran fluvial Jawa, terletak di Kecamatan

Ciwandan, Kota Cilegon. Lokasi pengamatan masuk ke dalam sistem lahan KNJ

yang tersusun secara geologi atas kerakal, kerikil, pasir, lempung, lumpur dan

kerakal batuapung. Lokasi ini (B4) secara historis merupakan lahan berawa air

tawar yang sempit di antara Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi –

Raung. Dari hasil pengamatan lapangan rawa-rawa air tawar telah banyak yang

diurug karena dijadikan sebagai wilayah industri, sehingga lahan rawanya sudah

sulit untuk dilacak. Adapun untuk perbukitan (B41) masuk ke dalam sistem lahan

BMS yang dideskripsikan sebagai bukit vulkanik terjal. Perbukitan ini saat

sekarang telah ditambang untuk diambil batu dan pasirnya. Ekosistem di wilayah

pengamatan ini adalah Vegetasi darat monsun dengan komunitas hutan pamah

monsun meranggas. Gambaran lokasi pengamatan disajikan pada Gambar 4.9.

Gambar 4.10. Lokasi Pengamatan di titik B4 dan B4.1 (perbukitan vulkanik)

Page 56: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 22

Titik B5. Terletak pada wilayah datar di Desa Rancakahalang, Kecamatan

Padarincang, Serang, Lokasi pengamatan berupa wilayah dataran fluvio-vulkanik

pada pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung. Lokasi ini

sebenarnya berupa dasar kaldera dari Gunung Cidanau berbentuk cekungan

dengan vegetasi rawa terna air tawar pamah. Secara geologi di sekitar titik

pengamatan ini berupa fomasi rawa danau, dengan batuan kerikil, pasir, lempung

dan lumpur; semuanya berasal dari batuan gunungapi. Deskripsi untuk parameter

lain disajikan pada Tabel 4.7 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar

4.11.

Tabel 4.7. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B5 dan Satuan Ekoregion 29

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

29

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang -

Merapi - Raung , ekosistem vegetasi

rawa air tawar pamah, komunitas hutan terna rawa air tawar pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian ... dari Provinsi Banten dengan luas 6878,8 Ha (0,74%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 2250 -2750 mm

Geologi Tersusun oleh alluvium berupa lumpur dan bahan organik (rawa)

Geomorfologi Merupakan dasar dari kaldera Gunung Cidanau.

Hidrologi Kedalaman air tanah sangat dangkal (10 cm). Air permukaan berada pada alur sungai yang mengalir sepanjang tahun dan genangan (rawa).

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan clay-loam dan pH tanah 5 . Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa tegalan dan hutan sekunder, sedangkan sebagian kecil berupa permukiman dan kebun campuran

Hayati (flora & Fauna)

padi, pisang, kelapa, nipah

Page 57: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 23

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya banjir

Jasa ekosistem

Penyediaan air tanah dan permukaan

Pengaturan ketersediaan air

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Gambar 4.11. Lokasi Pengamatan titik B5 di Dataran rawa di Kecamatan Padarincang yang terletak di dasar kaldera G. Cidanau

Titik B6. Wilayah ini pada peta ekoregion merupakan ekosistem hutan berbatuan

ultrabasa pamah pada Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung.

Namun demikian berdasarkan hasil pengamatan lapang terhadap sampel batuan

lava yang banyak tersingkap di titik pengamatan menunjukkan bahwa batuan

tersebut bukan jenis ultrabasa namun lebih kepada batuan andesitik. Oleh karena

itu satuan bentuklahan di titik ini perlu dikoreksi. Secara geologi wilayah ini

tersusun atas produk Gunungapi Karang, breksi, lava dan lahar. Identifikasi

ekosistem wilayah ini menunjukkan sebuah lahan kering pamah malar basah

dengan komunitas hutan campuran non dipterokarpa pamah yang didominasi oleh

pohon buah-buahan. Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada Tabel 4.8

sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.12.

Page 58: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 24

Tabel 4.8. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik B6 dan Satuan Ekoregion 22

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

22

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung -

vegetasi lahan kering pamah malar basah -

hutan non dipterokarpa pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian tengah dan timur dari Provinsi Banten dengan luas 45064,1 Ha (4,82%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1750-2750 mm

Geologi Tersusun oleh batuan vulkanik, lava, endapan lahar, dan piroklastik

Geomorfologi

Merupakan suatu dataran yang terbentuk oleh proses deposisi vulkanik dan fluvio-vulkanik. Mempunyai relief berombak hingga bergelombang. Beberapa bongkah batu lava andesitik muncul di permukaan lahan. Elevasi satuan ekoregion ini berada di antara 300 - 500 m

Hidrologi Kedalaman air tanah relatif dalam (> 5 m). Air permukaan berada dalam alur-alur sungai yang mengalir sepanjang tahun.

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan silty clay-loam dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa permukiman, hutan sekunder, dan kebun campuran

Hayati (flora & Fauna)

Padi, mangga, kelapa, pisang

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya erosi ringan pada lahan tegalan yang tidak dirawat dengan baik

Jasa ekosistem

Penyediaan lahan pertanian

Pengaturan aksesibiltas

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Page 59: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 25

Gambar 4.12. Lokasi pengamatan di titik B6 (dataran antar pegunungan atau intermountain valley)

Titik C1. Lokasi titik pengamatan berada di Desa Bojong, Kabupaten Pandeglang

dengan bentanglahan Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi –

Raung. Titik pengamatan memiliki ekosistem vegetasi lahan kering pamah malar

basah dan komunitas hutan non dipterokarpa pamah. Secara geologi wilayah ini

tersusun atas batuan gunungapi muda atau produk gunungapi Gunung Pulosari,

Gunung Aseupan, Gunung Parakasak, dan Gunung Tompo yang terdiri atas

breksi gunungapi, lava, tuff, lahar, dan hasil gunungapi lainnya. Di lapangan

tampak wilayah ini tergolong cukup subur, kaya hara, dan mempunyai ekosistem

vegetasi lahan kering pamah malar basah dengan komunitas hutan campuran non

dipterokarpa pamah yang didominasi oleh pohon buah-buahan. Gambaran lokasi

titik pengamatan disajikan pada Gambar 4.12.

Gambar 4.13. Lokasi pengamatan titik C1 (perbukitan vulkanik)

Page 60: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 26

Titik C2. Lokasi pengamatan terletak di Desa Ciledong, Kecamatan Banjarsari,

Lebak. Lokasi pengamatan masuk ke dalam bentanglahan perbukitan Struktural

Blok Selatan Jawa. Ekosistem yang dimiliki oleh wilayah di titik pengamatan ini

berupa vegetasi lahan kering pamah malar basah dan komunitas hutan campuran

non dipterokarpa pamah campuran (pohon, perdu semak, rumpun bambu).

Bentuklahan wilayah ini masuk ke dalam sistem lahan BTG, secara geologis

tersusun dari Formasi Cipacar yang meliputi material tuff, tuff berbatuapung,

batupasir tufan, batulempung tufan, tuff breksi dan napal. Meskipun secara umum

komunitas vegetasi mirip dengan di lokasi pengamatan C1, namun dominasi

pohon buah-buahan sudah mulai berkurang dan lebih didominasi oleh spesies

bambu (Tabel Lampiran 1). Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada Tabel

4.9 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.14.

Tabel 4.9. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik C2 dan Satuan Ekoregion 32

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

32

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa -

vegetasi lahan kering pamah malar basah -

hutan non dipterokarpa pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar paling luas di bagian selatan dari Provinsi Banten dengan luas 323167,8 Ha (34,5%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 2,500 - 3,000 mm

Geologi Tersusun oleh batuan sedimen perselingan antara batupasir dan batuliat

Geomorfologi

Merupakan suatu perbukitan yang tersusun dari batuan sedimen yang terdenudasi membentuk relief berbukit dengan kemiringan lereng berkisar dari 10° hingga 30°. Elevasi satuan ekoregion ini bervariasi antara 100 - 300 m.

Hidrologi Kedalaman air tanah relatif dangkal < 5 m. Air permukaan berada pada alur-alur sungai mengalir sepanjang tahun.

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur tanah permukaan sandy-loam dan pH tanah 4. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa sawah, kebun campuran, dan perkebunan

Page 61: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 27

Hayati (flora & Fauna)

Semak, sawit

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya erosi dan longsor

Jasa ekosistem

Penyediaan material pasir

Pengaturan air tanah dan permukaan

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Gambar 4.14. Lokasi pengamatan C2 (perbukitan struktural)

Titik C3. Terletak di pantai selatan Desa Cilangkahan, Talanca, Kecamatan

Malingping, Lebak. Bentanglahan di lokasi pengamatan berupa dataran pantai

Selatan Jawa dengan ekosistem vegetasi air masin pada gumuk pasir (sand

dunes) dan dengan komunitas hutan terna pantai pada pinggir pantai dan hutan

pantai pada wilayah di belakang gumuk pasir hingga batas perkampungan

penduduk. Lokasi masuk ke dalam sistem lahan PTG, yaitu wilayah pantai dengan

endapan undak (pantai), kerikil, pasir, lempung, rombakan batugamping koral dan

cangkang moluska. Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada Tabel 4.10

sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.15

Page 62: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 28

Tabel 4.10. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik C3 dan Satuan Ekoregion 11

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

11

Dataran Pantai Selatan Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan terna

pantai

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian selatan dari Provinsi Banten dengan luas 3864,8 Ha (0,41%)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 2,750 - 3,000 mm

Geologi Tersusun oleh endapan pasir pantai

Geomorfologi Merupakan dataran marin hasil proses deposisi aeolian di wilayah pesisir pantai selatan Jawa. Elevasi berkisar antara 0 - 10 m.

Hidrologi Kedalaman air tanah relatif dangkal (< 5 m). Air permukaan berada pada alur sungai dan laguna dengan air payau.

Tanah dan Penggunaan Lahan

Lapisan tanah belum terbentuk, mempunyai tekstur tanah pasir dan pH tanah 7. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa sawah, kebun campuran, dan permukiman

Hayati (flora & Fauna)

pandan, mangrove

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga. Kearifan lokal yang masih ada berupa pantangan pada hari senin dan kamis untuk tidak melaut (mencari ikan)

Kerawanan Lingkungan

bahaya tsunami, gempa bumi, abrasi

Jasa ekosistem

Penyediaan sumber daya laut

Pengaturan area reproduksi penyu

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Page 63: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 29

Gambar 4.15. Lokasi pengamatan C3, dataran bergumuk-pasir (sand-dunes) asal

proses aeolian (angin) Kecamatan Malingping

Titik C4. Lokasi pengamatan terletak di dekat pantai Cilangkahan, Kecamatan

Malingping. Titik ini masuk ke dalam bentuklahan dataran fluvial Jawa,

mempunyai warisan ekosistem vegetasi rawa air tawar pamah dengan komunitas

hutan tepi sungai (riparian) pamah. Wilayah ini sudah menjadi persawahan

produktif dan mempunyai pengairan yang baik, sehingga termasuk ke dalam

sistem lahan KHY pada pinggir sungai. Secara geologi wilayah ini tersusun atas

aluvium dengan batuan kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung, lumpur dan kerakal

batuapung.

Titik C5. Wilayah di sekitar titik ini digunakan sebagai perkebunan karet, yaitu

pada perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa dengan warisan ekosistem vegetasi

lahan kering pamah malar basah serta mempunyai komunitas vegetasi lahan

kering pamah malar basah. Wilayah ini masuk ke dalam sistem lahan PAN, yaitu

dataran berbukit sedang dan secara geologi tersusun atas batuan breksi dan

aliran lava, terutama andesit dari gunungapi yang berasal dari Gunung Endut.

Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa wilayah ini tersusun dari material

tuff vulkanik (warna putih) dan di dalamnya terdapat bongkahan batu lava,

sehingga bentuklahan ini seharusnya tidak termasuk ke dalam perbukitan

struktural blok selatan Jawa, namun memiliki satuan yang berbeda. Oleh karena

itu, satuan bentuklahan ini perlu diperbaiki agar sesuai dengan kenyataan di

lapangan. Gambaran lokasi titik pengamatan disajikan pada Gambar 4.16.

Page 64: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 30

Gambar 4.16. Lokasi pengamatan di titik C5 di perbukitan vulkanik tersusun dari

material tuff vulkanik dan blok lava

Titik C6. Lokasi pengamatan merupakan wilayah persawahan yang terletak di

dekat kebun karet di Desa Cijaku, Lebak. Tepatnya berada pada cekungan di

antara perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa yang memiliki warisan tipe

ekosistem vegetasi rawa air tawar dan dengan komunitas terna rawa air tawar

pamah. Wilayah ini saat sekarang sudah digunakan untuk persawahan.

Titik D1. Titik pengamatan berupa perbukitan di dekat kota Rangkasbitung, yaitu

di Desa Kebonawi, Kecamatan Cibadak, Lebak. Wilayah pengamatan berupa

perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa, mempunyai ekosistem vegetasi lahan

kering pamah malar basah dengan komunitas hutan batu gamping pamah.

Vegetasi gamping yang ditemukan di wilayah ini sudah sangat berbaur dengan

hutan campuran non dipterokarpa pamah (Tabel Lampiran 1). Titik pengamatan

termasuk ke dalam sistem lahan KMP (Kumpai), yaitu bentanglahan dataran

dengan perbukitan kecil dan dengan lembah yang luas pada Formasi Bojong

terdiri atas batuan napal pasiran, batulempung pasiran, batupasir tufan.

Berdasarkan hasil observasi lapangan di titik ini, lapisan atas terdiri atas tuff

vulkanik batuapung (ignimbrite) cukup tebal, sedangkan batu napal dan batu

gamping ditemukan berada di lapisan lapisan tuff. Oleh karena itu vegetasinya

cenderung bukan vegetasi batu gamping, tetapi merupakan pohon campuran

dengan perdu semak dan beberapa herba rumput dan kelompok lain. Lokasi titik

D1 ini karakternya relatif sama dengan titik-titik sebelumnya, yaitu titik C4 dan C5

sehingga perlu untuk dikoreksi. Deskripsi untuk parameter lain disajikan pada

Tabel 4.11 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar 4.17.

Page 65: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 31

Tabel 4.11. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D1 dan Satuan Ekoregion 31

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

31

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa -

vegetasi lahan kering pamah malar basah - hutan batu gamping

pamah

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian tengah dari Provinsi Banten dengan luas 31032,5 Ha (3,32 %)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 2,250 -2,750 mm

Geologi Tersusun oleh batuan tuff vulkanik batuapung (ignimbrite)

Geomorfologi

Merupakan perbukitan vulkanik yang tersusun atas tuff batuapung yang di bawahnya tersusun dari batu napal dan batu gamping. Satuan ekoregion ini mempunyai elevasi bervariasi dari 45 - 200 m

Hidrologi Kedalaman air tanah agak dalam (> 5 m). Air permukaan berada pada alur-alur sungai perenial dan intermitten

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur silty clay loam, silty clay, silty clay loam, dan pH tanah 4 - 6. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa hutan (primer & sekunder), perkebunan dan sebagian kecil sawah

Hayati (flora & Fauna)

kelapa, karet, jati, pakis, melastonia

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani (perkebunan) dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya erosi dan longsor pada lahan terbuka dan berlereng terjal.

Jasa ekosistem

Penyediaan material pasir

Pengaturan tata air

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung agroindustri

Page 66: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 32

Gambar 4.17. Lokasi pengamatan di titik D1, perbukitan vulkanik, tersusun oleh

material tuff vulkanik batuapung (foto kanan)

Titik D2. Lokasi pengamatan merupakan dataran fluvial Jawa yang luas di

pinggiran sungai Ciujung, di Desa Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak. Lokasi ini

masuk ke dalam sistem lahan BKN, berada di wilayah riparian dan merupakan

wilayah yang tetap di usahakan sebagai lahan pertanian walau di musim kemarau.

Ekosistem berupa vegetasi rawa air tawar pamah dengan komunitas hutan tepi

sungai (riparian) pamah. Informasi geologi menunjukkan bahwa wilayah ini

tersusun atas aluvium, kerikil, pasir, lanau dan lumpur. Deskripsi untuk parameter

lain disajikan pada Tabel 4.12 sedangkan gambaran lokasi disajikan pada Gambar

4.18.

Tabel 4.12. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D2 dan Satuan Ekoregion 6

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

6

Dataran Fluvial Jawa - vegetasi rawa air tawar

pamah - hutan tepi sungai (riparian) pamah

Lokasi dan luas area

Lokasi satuan ekoregion ini tersebar agak merata dan setempat-setempat, seperti di bagian tengah-utara, barat, dan selatan dari Provinsi Banten dengan luas 49,9 Ha (5,34 %)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1,750 hingga 3,000 mm

Geologi Tersusun atas material aluvium

Geomorfologi Merupakan dataran fluvial hasil proses deposisi dari sungai

Page 67: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 33

Hidrologi Kedalaman air tanah relatif dangkal (<5 m). Air permukaan berada pada alur-alur sungai perenial.

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur silty clay dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa sawah, permukiman dan tegalan

Hayati (flora & Fauna)

delima, pisang, padi, tanaman perdu

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani sawah dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga. Produktivitas padi berkisar antara 4 - 6 ton/ha.

Kerawanan Lingkungan

bahaya banjir

Jasa ekosistem

Penyediaan lahan pertanian

Pengaturan tata air

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Gambar 4.18. Lokasi pengamatan titik D2, dataran fluvial (riparian)

Titik D3.1. Wilayah ini merupakan dataran fluvial Jawa yang cukup luas di

pinggiran Sungai Ciujung. Pengamatan di kampung Undar-andir, Kecamatan

Keragilan, Serang (D3.2) ini merupakan perkampungan yang menjadi langganan

banjir dari luapan air Sungai Ciujung. Sebagai dataran fluvial secara histori

merupakan daerah berekosistem rawa air tawar dimana beberapa spesies

Page 68: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 34

komunitas tumbuhan rawanya masih terlihat di wilayah ini (Tabel Lampiran 1).

Wilayah ekosistem ini dilewati jalur Tol Jakarta – Merak

Gambar 4.19. Lokasi pengamatan D3.1 dan 3.2. dataran fluvial (riparian)

Titik D4. Wilayah ini terletak di Bojonegara, merupakan dataran fluvial Jawa

dengan ciri bentanglahan yang datar, dekat dengan muara-muara sungai pada

wilayah yang kering, dan tergolong ke dalam sistem lahan MKS. Histori ekosistem

wilayah ini adalah vegetasi air masin, dengan komunitas hutan tepi sungai

(riparian) pamah. Namun demikian secara umum wilayah ini sudah berubah

menjadi wilayah industri dan persawahan, sehingga sisa vegetasi komunitas

ekosistem wilayah ini sudah sulit untuk ditemukan. Untuk deskripsi dari parameter

lain disajikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D4 dan Satuan Ekoregion 5

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

5

Dataran Fluvial Jawa - vegetasi lahan kering pamah malar basah -

hutan pantai

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini tersebar di bagian utara dari Provinsi Banten dengan luas 55363,0 Ha (5,92 %)

Klimatologi Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1,750 hingga 2,000 mm

Geologi Tersusun atas material aluvium

Page 69: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 35

Geomorfologi Merupakan dataran fluvial hasil proses deposisi dari sungai

Hidrologi Kedalaman air tanah sedang (5 - 7 m). Air permukaan berada pada alur-alur sungai perenial.

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah > 30 cm, mempunyai tekstur silty clay dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa sawah, permukiman, tambak dan hutan

Hayati (flora & Fauna)

padi, pisang

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan dengan kehidupan sosial gotong-royong yang masih terjaga.

Kerawanan Lingkungan

bahaya banjir, abrasi, pencemaran industri

Jasa ekosistem

Penyediaan lahan pertanian

Pengaturan tata air

Budaya agraris, cinta alam

Pendukung ketahanan pangan

Titik D5. Wilayah ini berdekatan dengan D4, namun bentanglahannya berupa

pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung yang tidak jauh dari

pinggiran pantai sekitar Bojonegara. Pengamatan di lokasi ini menunjukkan

ekosistem wilayah ini merupakan vegetasi savanna monsun dengan komunitas

yang didominasi oleh spesies herba rerumputan dan beberapa pohon kecil/perdu

yang tumbuh tersebar. Dalam peta ekoregion wilayah ini berupa hutan pamah

monsun meranggas pada ekosistem vegetasi darat monsun. Untuk deskripsi dari

parameter lain disajikan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Deskripsi Lokasi Pengamatan di Titik D5 dan Satuan Ekoregion 25

No Nama Satuan

Ekoregion

Karakteristik Satuan ekoregion

Parameter Deskripsi Singkat Satuan Ekoregion

25

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang -

Merapi – Raung, vegetasi savanna

Lokasi dan luas area Lokasi satuan ekoregion ini di utara-barat dari Provinsi Banten dengan luas 55363,0 Ha (5,92 %)

Page 70: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 36

monsun, savanna monsun Klimatologi

Beriklim tropika basah, dengan suhu tahunan rata-rata = ... °C, dan curah hujan rata-rata tahunan 1,750 hingga 2,000 mm

Geologi Tersusun atas material lava vulkanik

Geomorfologi Merupakan lereng bawah kerucut gunungapi

Hidrologi Kedalaman air tanah sangat dalam. Air permukaan berada pada alur-alur sungai intermitten

Tanah dan Penggunaan Lahan

Kedalaman tanah < 30 cm, mempunyai tekstur sandy loam dan pH tanah 5. Sebagian besar penutupan/penggunaan lahan dari ekoregion ini berupa padang rumput dan semak-belukar

Hayati (flora & Fauna)

Rumput, semak

Kultural (sosial & budaya)

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai pegawai pabrik.

Kerawanan Lingkungan

bahaya longsor

Jasa ekosistem

Penyediaan material batuan

Pengaturan #NAME?

Budaya cinta alam

Pendukung pembangunan bangunan

Dari hasil kerja lapangan kedua (28 November hingga 1 Desember) di dapatkan

24 titik pengamatan, sehinga jika digabungkan dengan hasil kerja lapangan

menjadi 45 titik pengamatan (Gambar 4.20).

Berdasarkan peta tersebut, maka jalur observasi yang dilakukan hampir meliput

seluruh Provinsi Banten, baik di wilayah dataran rendah maupun pegunungan

yang mewakili berbagai ekosistem dari setiap bentanglahan.

Page 71: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 37

Gambar 4.20. Lokasi seluruh titik-titik dan jalur pengamatan kerja lapangan (I & II)

4.3. Resume

Dari hasil pengamatan lapangan di 45 titik observasi, kondisi geomorfologi wilayah

kajian tidak jauh berbeda dengan hasil analisis dan interpretasi sebelum ke

lapangan. Meskipun demikian ada beberapa titik pengamatan yang menunjukkan

morfogenesis bentuklahan perbukitan struktural blok selatan Jawa tidak

seluruhnya benar, namun ada sebagian yang telah tertutup oleh endapan tuff

vulkanik batuapung (ignimbrite). Oleh karena itu perbaikan telah dilakukan. Litologi

yang diindikasikan dalam peta sistem lahan berupa napal dan batu gamping tidak

ditemukan di permukaan, namun berada di bawah endapan tuff vulkanik tersebut.

Oleh sebab itu sebagian dari bentuklahan perbukitan struktural blok selatan Jawa

telah dikoreksi menjadi bentuklahan perbukitan vulkanik berbatuan tuff. Demikian

pula untuk wilayah Kecamatan Bayah telah dilakukan koreksi terkait bentuklahan,

ekosistem, dan komunitas vegetasi.

Bentuklahan yang telah diobservasi pada kerja lapangan pertama adalah (1)

Dataran Fluvial Jawa, (2) Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi -

Page 72: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 38

Raung, (3) Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung, (4)

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa, (5) Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung

Karang - Merapi - Raung. Adapun berdasarkan elevasi wilayah yang diobservasi,

ekosistem wilayah yang banyak ditelusur umumnya terdapat pada lahan-lahan

pamah (dataran rendah), yaitu (1) Vegetasi air masin, (2) Vegetasi darat monsun,

(2) Vegetasi Koral Pasir, tergenang air, (4) Vegetasi lahan kering pamah malar

basah, (4) Vegetasi rawa air tawar pamah, (5) Vegetasi savanna monsoon,

sedangkan komunitas vegetasi yang ditemukan di wilayah ini adalah (1) Hutan

campuran non dipterokarpa batu gamping pamah, (2) Hutan campuran non

dipterokarpa pamah, (3) Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah,

(4) Hutan pamah monsun meranggas, (5) Hutan pantai, (6) Hutan tepi sungai

(riparian) pamah, (7) Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes), (8) Hutan terna

rawa air tawar pamah, (9) Vegetasi litoral Rumput laut, algae, (10) Savanna

monsun, dan (11) Terna rawa air tawar (Table 4.15).

Tabel 4.15. Satuan Ekoregion yang telah diobservasi pada kerja lapangan pertama

Titik Obs

Desa/Kampung Altitude

(m) Nama

Ekoregion Ekosistem

Komunitas Vegetasi

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

69 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

30 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

2 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

B2 Bojong, Anyar, Serang 5 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

B3 Bojong, Anyar, Serang 15 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Terna rawa air tawar

B41 Ciwandan, Kota Cilegon 21 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

108 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

422 Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi –Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Page 73: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 39

Titik Obs

Desa/Kampung Altitude

(m) Nama

Ekoregion Ekosistem

Komunitas Vegetasi

C1 Bojong, Pandeglang 114 Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

63 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

18 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi air masin Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

26 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

C5 Cijaku, Lebak 251 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

C6 Cijaku, Lebak 250 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

38 Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

28 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

38 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D23 Desa Negara, Kibin, Serang

17 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D31 Kragilan, Serang 9 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

D4 Bojonegara, Serang 4 Dataran Fluvial Jawa Vegetasi air masin Hutan pantai

D5 Bojonegara, Serang 40 Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Dari hasil analisis spesies yang ditemukan di 21 lokasi observasi telah ditemukan

sebanyak kurang lebih 145 spesies (jenis) yang terdiri dari 53 famili (suku) dan

120 genus (marga). Sebaran spesies tumbuhan di masing-masing bentanglahan

disajikan pada Tabel 4.16. Dari 5 macam bentanglahan yang ditemukan, dataran

fluvial Jawa ditemukan di 8 lokasi observasi, sedangkan Perbukitan Vulkanik Jalur

Gunung Karang - Merapi – Raung dan Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

masing—masing ditemukan di 4 lokasi observasi. Bentanglahan Pegunungan

Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raungdan Dataran Vulkanik Jalur

Page 74: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 40

Gunung Karang - Merapi – Raung ditemukan di 2 lokasi. Jumlah spesies yang

ditemukan pada masing-masing lokasi dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1.

Tabel 4.16. Sebaran bentanglahan di masing-masing lokasi observasi dan jumlah spesies yang ditemukan pada masing-masing bentanglahan pada kerja lapangan pertama

Lokasi Observasi

Elevasi (m)

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi – Raung

Dataran Fluvial Jawa

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

A1 69 19

A2 30 13

B1 2 14

B2 5 28

B3 15 3

B41 21 7

B5 108 27

B6 422 12

C1 114 20

C2 63 22

C3 18 20

C4 26 6

C5 251 6

C6 250 2

D1 38 23

D2 28 7

D21 38 14

D23 17

D31 9 11

D4 4 6

D5 40 2

Jumlah Lokasi

4 8 4 2 2

Dari sisi ekosistem dan komunitas vegetasi yang telah diobservasi (21 lokasi)

menunjukkan bahwa distribusi elevasi yang telah dikunjungi berada di antara 2 –

422 m dpl, sedangkan di wilayah provinsi Banten ditemukan juga wilayah

pengunungan yang terletak di atas 1.000 m dpl terutama yang berada di sekitar

Gunung Halimun. Oleh karena itu dalam kerja lapangan kedua pengumpulan data

kehati pada wilayah-wilayah pegunungan telah dilakukan disamping titik-titik lain

yang belum diobservasi terutama di wilayah selatan.

Page 75: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten IV 41

Wilayah selatan, secara geomorfologis merupakan wilayah yang relatif kompleks

dari sisi morfogenesis. Hal ini sesuai dengan sejarah terbentuknya bentanglahan

tersebut yang semula berada di bawah permukaan air laut, kemudian terangkat

oleh proses tektonik ke permukaan bumi dan menyebabkan proses deformasi

perlapisan kulit bumi terjadi. Proses vulkanik sub-marine dan sub-aerial serta

proses denudasional menyertainya, sehingga bentanglahan di wilayah selatan ini

relatif lebih kompleks dibandingkan dengan wilayah lainnya. Untuk itu penarikan

garis batas satuan ekoregion diperlukan kehati-hatian.

Page 76: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

V - 1

BAB – V

PENUTUP

1) Penetapan dan pemetaan ekoregion adalah suatu proses karakterisasi

ekologis bentanglahan melalui penarikan garis poligon untuk memperoleh

satuan wilayah yang mencerminkan sifat ekologis yang sama. Berdasarkan

tujuannya, peta ekoregion dapat memudahkan pengelola untuk

merencanakan dan memutuskan agar suatu kebijakan selaras dengan

karakter lingkungan hidup. Menurut amanat UU No. 32/2009, peta

ekoregion menjadi informasi dasar untuk penyusunan RPPLH, dimana

secara fungsional RPPLH merupakan landasan dasar untuk perencanaan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi setiap wilayah

administratif. Dengan demikian, kajian penetapan ekoregion di setiap

wilayah administrasi adalah keniscayaan untuk dilakukan guna mendukung

pembangunan berkelanjutan di setiap wilayah administratif tersebut.

2) Sesuai ketetapan UU No. 32/2009), peta ekoregion pulau/kepulauan (skala

1:500.000) menjadi acuan untuk pembuatan peta ekoregion provinsi (skala

1:250.000), dan demikian selanjutnya peta ekoregion provinsi akan menjadi

acuan untuk penyusunan peta ekoregion di setiap kabupaten/kota (skala

1:50.000). Oleh karena itu, dengan selesainya Kajian Penetapan Ekoregion

Provinsi Banten, setiap kabupaten/kota di Provinsi Banten dapat segera

menyusun peta ekoregion untuk masing-masing wilayahnya.

3) Hasil kajian penetapan ekoregion menunjukkan bahwa terdapat 37 satuan

ekoregion yang ada di Provinsi Banten. Beberapa poligon ekoregion hasil

interpretasi telah diperbaiki sesuai dengan temuan dan fakta di lapangan,

sehingga peta dan deskripsi satuan ekoregion akhir telah terbarukan

(updated) sesuai dengan skala dan kondisi di lapangan.

Page 77: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten

VI - 1

Daftar Pustaka

BPS Provinsi Banten. 2015. Provinsi Banten Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statisti Provinsi Banten.

Kartawinata, 2013, Diversitas ekosistem alami Indonesia. LIPI-Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Deskripsi Peta Ekoregion Pulau/Kepulauan.Ekoregion. Kementerian Lingkungan Hidup, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Informasi Spasial.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2014. Deskripsi Peta Ekonusa skala 1 : 250.000. Provinsi Banten (unpublished document). Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Webb, LJ & JG Tracey (1994).The Rainforests of Northern Australia.Hal 87-129 dalam R H. Groves (Rd.), Australian Vegetation, 2nd.Edition, Cambridge University Press, Cambridge.

Specht, RL (1981). Conservation of Vegetation Types. Hal. 394-410 dalam RH.Groves (Ed.), Australian vegetation, Cambridge University Press, Cambridge.

Page 78: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

LAMPIRAN

Page 79: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Tabel Lampiran 1: Daftar spesies yang ditemukan di masing-masing lokasi observasi

Lokasi Obs

Desa Kampung

Nama Ekoregion

Ekosistem Komunitas Vegetasii

Nama Ilmiah Suku Nama_Daera tanggal

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Abrus precatorius L. Papilionaceae Saga 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Arenga pinnata (Wurmb) Merr.

Arecaceae Aren 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Artocarpus heterophyllus Lam.

Moraceae Nangka 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Delonix regia (Bojer ex Hook.) Rafin

Caesalp. Plamboyan 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Ficus ampelas Burm. f. Moraceae Hampelas 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Ficus septica Burm. f. Moraceae Awar-awar 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa

Gliricidia maculata H. B. & K.

Papilionaceae Gamal 2015/11/05 7:23:11

Page 80: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Karang - Merapi - Raung

pamah meranggas

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Guazuma ulmifolia Lam.

Sterc. 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Lepisanthes rubiginosa (Roxb.) Leenh.

Sapind. Kilayu 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Macaranga rhizinoides (Blume) Muell. Arg.

Euphorbiaceae Manggong 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Mangifera odorata Griff.

Anacardiaceae Kaweni 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Neonauclea calycina (Barlt. ex DC.) Merr.

Rubiaceae 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang -

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah

Psidium guajava L. Myrtaceae Jambu klutuk 2015/11/05 7:23:11

Page 81: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Merapi - Raung

meranggas

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Pterocarpus indicus Willd.

Papilionaceae Angsana 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Schleichera oleosa (Lour.) Oken

Sapind. Kosambi 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Schoutenia ovata Til. Wali kukun 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Syzygium pycnamthum Merr. & L. M. Perry

Myrtaceae Jambu alas 2015/11/05 7:23:11

A1 Gunung Pinang, Kramatwatu, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan campuran non dipterokarpa pamah meranggas

Tetracera scandens (L.) Merr.

Dill 2015/11/05 7:23:11

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Acacia mangium Mimosaceae Akasia 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi -

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.

Poaceae Haur 2015/11/05 9:03:22

Page 82: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Raung

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Cocos nucifera L. Arecaceae Kalapa 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Corypha utan Lam. Arecaceae Gebang 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Imperata cylindrica Poaceae Alang alang 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Lagerstroemia speciosa (L.) Pers.

Lythraceae Bungur 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Muntingia calabura L. Elaeoc. Ceri 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Pterocarpus indicus Willd.

Papilionaceae Angsana 2015/11/05 9:03:22

Page 83: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Pterospermum javanicum Jungh.

Sterc. Bayur 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Ricinus communis L. Euphorbiaceae Jarak 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Samanea saman (Jacq.) Merr.

Mimosaceae Trembesi 2015/11/05 9:03:22

A2 Larangan, Waringinkurung, Serang

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Vitex glabrata R. Br. Verbenaceae Laban 2015/11/05 9:03:22

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg

Moraceae Kelewih 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Bougainvillea glabra Choisy

Nyct. Bogenpil 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Cerbera manghas L. Apocynaceae Bintaro 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Cocos nucifera L. Arecaceae Kalapa 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral

Rumput laut, algae

Cycas rumphii Miq. Cycadaceae Paku haji 2015/11/06 0:37:47

Page 84: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Pasir, tergenang air

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Delonix regia (Bojer ex Hook.) Rafin

Caesalp. Plamboyan 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Ipomoea pes-capre Convolvulaceae 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Morinda citrifolia L. Rubiaceae Cangkudu 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Peronema sp. Verbenaceae 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Plumeria sericifolia Wright ex Griseb.

Apocynaceae Kamboja 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston

Myrtaceae Jambu aer 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Tectona grandis L. f. Verbenaceae Jati 2015/11/06 0:37:47

B1 Cikoneng, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi Koral Pasir, tergenang air

Rumput laut, algae

Terminalia cattapa L. Combretaceae Katapang 2015/11/06 0:37:47

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik

Vegetasi darat

Hutan pamah

Alstonia scholaris (L.) R. Br.

Apocynaceae Lame 2015/11/06 2:14:22

Page 85: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

monsun monsun meranggas

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Arenga pinnata (Wumnb) Merr.

Arecaceae Aren 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Barringtonia macrocarpa Hassk.

Lecyth. 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Corypha utan Lam. Arecaceae Gebang 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Dysoxylum gaudichaudianum (A. Juss.) Miq.

Meliaceae Kedoya 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Ficus callosa Willd. Moraceae Ilat-ilat 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Guazuma ulmifolia Lam.

Sterc. 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun

Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae Waru 2015/11/06 2:14:22

Page 86: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Gunung Karang - Merapi - Raung

meranggas

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Ipomoea digitata L. Convolvulaceae 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Ixora palu (Blume) Kurz Rubiaceae Soka 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Jatropha curcas L. Euphorbiaceae Jarak pagar 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Lantana camara L. Verbenaceae Solaria 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Lepisanthes rubiginosum (Roxb.) Leenh.

Sapind. Kilayu 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Licuala flabellum Martelli

Arecaceae 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Macaranga rhizinoides (Blume) Muell. Arg.

Euphorbiaceae Manggong 2015/11/06 2:14:22

Page 87: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Karang - Merapi - Raung

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Melastoma malabatricum L.

Melast. Harendong 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Millettia splendidissima

Papilionaceae 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Morinda citrifolia L. Rubiaceae Cangkudu 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Ocimum sp. Lam. 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth

Mimosaceae Kranji 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Planchonia valida (Blume) Blume

Lecyth. Putat 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang -

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Pterospermum javanicum Jungh.

Sterc. Bayur 2015/11/06 2:14:22

Page 88: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Merapi - Raung

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Schleichera oleosa (Lour.) Oken

Sapind. Kosambi 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Solanum sp. Sol. Takokak 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Syzygium cumini (L.) Skeels

Myrtaceae Duwet 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Terminalia cattapa L. Combretaceae Katapang 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Tetracera scandens (L.) Merr.

Dill. 2015/11/06 2:14:22

B2 Bojong, Anyar, Serang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Trema orientalis (L.) Blume

Ulm. 2015/11/06 2:14:22

B3 Bojong, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Terna rawa air tawar

Acacia sp. Mimosaceae 2015/11/06 3:29:39

B3 Bojong, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air

Terna rawa air tawar

Corypha utan Lam. Arecaceae Gebang 2015/11/06 3:29:39

Page 89: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

tawar pamah

B3 Bojong, Anyar, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Terna rawa air tawar

Ipomoea digitata L. Convolvulaceae 2015/11/06 3:29:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Acacia auriculiformis A. Cunn ex Benth.

Mimosaceae 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Delonix regia (Bojer ex Hook.) Rafin

Caesalp. Plamboyan 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Lannea coromandelia (Houtt.) Merr.

Anacardiaceae 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi darat monsun

Hutan pamah monsun meranggas

Pandanus nitidus (Miq.) Kurz

Pandanaceae Pandan 2015/11/06 3:49:39

B41 Ciwandan, Kota Cilegon

Perbukitan Vulkanik

Vegetasi darat

Hutan pamah

Ricinus communis L. Euphorbiaceae Jarak 2015/11/06 3:49:39

Page 90: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

monsun monsun meranggas

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Annona muricata L. Annonanceae Sirsak 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Archidendron jiringa Mimosaceae Jengkol 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Areca catechu L. Arecaceae Jembe 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg

Moraceae Kelewih 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg

Moraceae Sukun 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Artocarpus heterophyllus Lam.

Moraceae Nangka 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur

Vegetasi rawa air tawar

Hutan terna rawa air tawar

Cocos nucifera L. Arecaceae Kalapa 2015/11/06 6:09:16

Page 91: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Gunung Karang - Merapi - Raung

pamah pamah

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Codiaeum variegatum Blume

Euphorbiaceae Puring 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Durio zibethinus Murray

Bombacaceae Durian 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Feroniella lucida Rutaceae Kawista 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Garcinia mangostana L. Clusiaceae Manggu 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.) Kurz

Poaceae Awi tali 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Gnetum genemon L. Gnet. Tangkil 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae Waru 2015/11/06 6:09:16

Page 92: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Karang - Merapi - Raung

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Lansium domesticum Corr.

Meliaceae Dukuh 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Nephelium lappaceum L.

Sapind. Rambutan 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Nypa fruticans Wurmb. Arecaceae Kiray 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Oryza sativa L. Poaceae Padi 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang -

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/06 6:09:16

Page 93: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Merapi - Raung

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Parkia speciosa Hassk. Mimosaceae Pete 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Psidium guajava L. Myrtaceae Jambu klutuk 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Rhapis exelsa (Thunb.) Henry ex Rehder

Arecaceae Waregu 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Salacca zalacca (Gaertn.) Voss. & Vilm.

Arecaceae Salak 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston

Myrtaceae Jambu aer 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry

Myrtaceae Jambu bol 2015/11/06 6:09:16

B5 Rancakahalang, Padarincang, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi -

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Theobroma cacao L. Sterc. Coklat 2015/11/06 6:09:16

Page 94: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Raung

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Alstonia scholaris (L.) R. Br.

Apocynaceae Lame 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Artemisia vulgaris 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Artocarpus heterophyllus Lam.

Moraceae Nangka 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Bridelia tomentosa Bl. Euphorbiaceae Kanyere 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Ceiba pentandra (L.) Gaertn.

Bombacaceae Kapuk 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Cocos nucifera L. Arecaceae Kelapa 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Curcuma xanthorriza Roxb.

Zingiberaceae Temu lawak 2015/11/06 8:49:02

Page 95: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Durio zibethinus Murray

Bombacaceae Durian 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Ficus hispida Moraceae Bisoro 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Melastoma malabatricum L.

Meliaceae Harendong 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Melicope glabra (Blume) T. G. Hartley

Rutaceae 2015/11/06 8:49:02

B6 Kampungsawah, Mandalawangi

Dataran Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Psidium guajava L. Myrtaceae Jambu klutuk 2015/11/06 8:49:02

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Araceca catechu L. Arecaceae Jambe 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Bridelia tomentosa Bl. Euphorbiaceae Kanyere 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Perbukitan Vegetasi Hutan Ceiba pentandra (L.) Bombacaceae Kapuk 2015/11/07

Page 96: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Pandeglang Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

lahan kering pamah malar basah

campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gaertn. 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Clausena excavata (Burm.f.) Hook. & Thomson

Rutaceae Kibaceta 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Curcuma xanthorriza Roxb.

Zingiberaceae Temu lawak 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Durio zibethinus Murray

Bombacaceae Durian 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Elaeocarpus stipularis Blume

Elaeoc. Janitri 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Garcinia mangostana L. Clusiaceae Manggu 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.) Kurz

Poaceae Awi tali 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik

Vegetasi lahan

Hutan campuran

Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro

Poaceae Awi temen 2015/11/07 2:21:23

Page 97: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

kering pamah malar basah

non dipterokarpa pamah malar basah

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gnetum genemon L. Gnet. Tangkil 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae Waru 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Maesopsis eminii Engler

Rham.. Sobsi 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Nypa fruticans Wurmb. Arecaceae Kiray 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur

Vegetasi lahan kering

Hutan campuran non

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/07 2:21:23

Page 98: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Gunung Karang - Merapi - Raung

pamah malar basah

dipterokarpa pamah malar basah

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merr.

Meliaceae Kacapi 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Spondias dulcis Soland. ex Park.

Anacardiaceae Kedongdong 2015/11/07 2:21:23

C1 Bojong, Pandeglang

Perbukitan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Swietenia macrophylla King

Meliaceae Mahoni 2015/11/07 2:21:23

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Alstonia scholaris (L.) R. Br.

Apocynaceae Lame 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Archidendron jiringa Mimosaceae Jengkol 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume

Moraceae Benda 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Barringtonia macrocarpa Hassk.

Lecyth. 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Perbukitan Vegetasi Hutan Caryota mitis Lour. Arecaceae 2015/11/07

Page 99: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Banjarsari, Lebak

Struktural Blok Selatan Jawa

lahan kering pamah malar basah

campuran non dipterokarpa pamah malar basah

4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Cyperus sp. Cyper. 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Dracaena fragrans Ker _ Gawl.

Drac. 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Ficus fistulosa Reinw. ex Blume

Moraceae Beunying 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.) Kurz

Poaceae Awi tali 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gliricidia maculata H. B. & K.

Papilionaceae Gamal 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Gnetum cuspidatum Blume

Gnet. 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Litsea umbellata Merr. Laur. 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan

Vegetasi lahan kering

Hutan campuran non

Melastoma malabatricum L.

Melast. Harendong 2015/11/07 4:28:31

Page 100: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Jawa pamah malar basah

dipterokarpa pamah malar basah

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Melochia umbellata (Houtt.) Stapf.

Sterc. Bintinu 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Morinda citrifolia L. Rubiaceae Cangkudu 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Pandanus furcatus Roxb.

Pandanaceae Cangkuang 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Piper aduncum L. Piper. Seuseureuhan 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Swietenia macrophylla King

Meliaceae Mahoni 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Trema orientalis (L.) Blume

Ulm. Kuray 2015/11/07 4:28:31

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar

Hutan campuran non dipterokarpa pamah

Vitex glabrata R. Br. Verbenaceae Laban 2015/11/07 4:28:31

Page 101: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

basah malar basah

C2 Ciledong, Banjarsari, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa pamah malar basah

Wrightia pubescens Blume

Apocynaceae 2015/11/07 4:28:31

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Acacia mangium Mimosaceae 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Acanthus ilicipolius L. Acanth. Jeruju 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Amorphophallus decus _ silvae Backer & Alderwer

Arac. Ileus 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Barringtonia macrocarpa Hassk.

Lecyth. 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Calophyllum inophyllum L.

Clusiaceae Nyamplung 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Calotropis gigantea (Willd.) Dryand ex W.T.Aiton

Asclepiadaceae Babakoan, widuri

2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Crinum asiaticum L. Amaryllidaceae Bakung 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Cycas rumphii Miq. Cycadaceae Pakis haji 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca,

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir

Derris trifoliata Lour. Papilionaceae 2015/11/07 9:09:07

Page 102: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Malingping, Lebak

(dunes)

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Dysoxylum gaudichaudianum (A. Juss.) Miq.

Meliaceae Kedoya 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Gliricidia maculata H. B. & K.

Papilionaceae Gamal 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae Waru 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Ipomoea digitata L. Convolvulaceae 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Pandanus odoratissimus L. f.

Pandanaceae Pandan 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Planchonella obovata (R. Br.) Pierre

Sapotaceae 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Pongamia pinnata (L.) Pierre

Papilionaceae 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Scaveola taccada Goodeniaceae 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Terminalia cattapa L. Combretaceae Katapang 2015/11/07 9:09:07

C3 Pantai Cirangahan, Talanca,

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir

Themeda argueus Poaceae 2015/11/07 9:09:07

Page 103: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Malingping, Lebak

(dunes)

C3 Pantai Cirangahan, Talanca, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan terna pantai gumuk pasir (dunes)

Vitex glabrata R. Br. Verbenaceae Laban 2015/11/07 9:09:07

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Cocos nucifera L. Arecaceae Kelapa 2015/11/07 10:08:12

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Lagerstroemia indica L. Lythraceae Bungur 2015/11/07 10:08:12

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/07 10:08:12

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Psidium guajava L. Myrtaceae Jambu klutuk 2015/11/07 10:08:12

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Tectona grandis L. f. Verbenaceae Jati 2015/11/07 10:08:12

C4 Cilangkahan, Malingping, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Terminalia cattapa L. Combretaceae Katapang 2015/11/07 10:08:12

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Amorphophallus variabilis Blume

Arecaceae Ileus 2015/11/07 11:17:04

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.) Kurz

Poaceae Awi tali 2015/11/07 11:17:04

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hevea brasiliensis (Willd. ex A. Juss.) Mull. Arg

Euphorbiaceae Karet 2015/11/07 11:17:04

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Vegetasi Vegetasi Hibiscus macrophyllus Malvaceae Tisuk 2015/11/07

Page 104: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Struktural Blok Selatan Jawa

lahan kering pamah malar basah

lahan kering pamah malar basah

Roxb. ex Hornem 11:17:04

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Leea indica (Burm. f.) Merr.

Leeaceae 2015/11/07 11:17:04

C5 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Vegetasi lahan kering pamah malar basah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/07 11:17:04

C6 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Hevea brasiliensis (Willd. ex A. Juss.) Mull. Arg

Euphorbiaceae Karet 2015/11/07 11:30:04

C6 Cijaku, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan terna rawa air tawar pamah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Mimosaceae Jengjen 2015/11/07 11:30:04

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Acacia sp. Mimosaceae 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Alstonia scholaris (L.) R. Br.

Apocynaceae Lame 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Annona muricata L. Annonanceae Sirsak 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah

Hutan campuran non dipterokarpa

Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.

Poaceae Haur 2015/11/08 2:23:45

Page 105: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

malar basah

batu gamping pamah

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Catimbium speciosum (H. A. Wendl.) Holtum

Zingiberaceae 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Ceiba pentandra (L.) Gaertn.

Bombacaceae Kapuk 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Clausena excavata (Burm.f.) Hook. & Thomson

Rutaceae Kibaceta 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Crescentia cujete L. Bignoniaceae Berenuk 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Ficus callosa Willd. Moraceae Ilat-ilat 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Ficus septica Burm. f. Moraceae Awar-war 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar

Hutan campuran non dipterokarpa batu

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.) Kurz

Poaceae Awi tali 2015/11/08 2:23:45

Page 106: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

basah gamping pamah

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro

Poaceae Awi temen 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Gnetum genemon L. Gnetaceae Tangki 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Guazuma ulmifolia Lam.

Sterculiaceae 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Melastoma malabatricum L.

Melastomaceae Harendong 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Melochia umbellata (Houtt.) Stapf.

Sterculiaceae Bintinu 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Muntingia calabura Elaeocarpaceae Ceri 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping

Psidium guajava L. Myrtaceae Jambu klutuk 2015/11/08 2:23:45

Page 107: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

pamah

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Senna siamea (Lam.) Irwin & Barneby

Caesalpiniaceae Johar 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Tamarindus indica L. Caesalpiniaceae Asam 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Tectona grandis L. f. Verbenaceae Jati 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Tetrasera scandens (L.) Merr.

Dilleniaceae 2015/11/08 2:23:45

D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak

Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa

vegetasi lahan kering pamah malar basah

Hutan campuran non dipterokarpa batu gamping pamah

Thyrsostachys siameusis Gamble

Poaceae 2015/11/08 2:23:45

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Crescentia cujete L. Bignoniaceae Berenuk 2015/11/08 3:33:35

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Ipomoea digitata L. Convolvulaceae 2015/11/08 3:33:35

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Mimosa pudica L. Mimosaceae Putri malu 2015/11/08 3:33:35

D2 Tarikolot, Rangkasbitung,

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air

Hutan tepi sungai

Nephelium lappaceum L.

Sapindaceae Rambutan 2015/11/08 3:33:35

Page 108: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Lebak tawar pamah

(riparian) pamah

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Passiflora edulis Passifloraceae Markisa 2015/11/08 3:33:35

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Peromema sp. Verbenaceae 2015/11/08 3:33:35

D2 Tarikolot, Rangkasbitung, Lebak

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Thevetia ahouai (L.) A. DC.

Apocynaceae Kirapet 2015/11/08 3:33:35

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Areca catechu L. Sapindaceae Jambe 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl.

Poaceae Haur 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Ceiba pentandra (L.) Gaertn.

Apocynaceae Kapuk 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Clausena excavata (Burm.f.) Hook. & Thomson

Mimosaceae Kibaceta 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae Waru 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Macaranga rhizinoides (Blume) Muell. Arg.

Meliaceae Manggong 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Musa sp. Musaceae Pisang batu 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar

Hutan tepi sungai (riparian)

Paraserianthes falcataria (L.) Nielson

Arecaceae Jengen 2015/11/08 7:16:09

Page 109: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Petir, Serang pamah pamah

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Phyllanthus acidus (L.) Skeels.

Mimosaceae Cereme 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Polyscias fruticosa (L.) Harms.

Papilionaceae 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Pterospermum javanicum Jungh.

Ulmaceae Bayur 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Samanea saman (Jacq.) Merr.

Arecaceae Trembesi 2015/11/08 7:16:09

D21 Batas Kecamatan Pamayaran dan Petir, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Syzygium Jambos (L.) Alston

Papilionaceae 2015/11/08 7:16:09

D23 Desa Negara, Kibin, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Neonauclea calycina (Barlt. ex DC.) Merr.

Rubiaceae 2015/11/08 7:36:09

D23 Desa Negara, Kibin, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Samanea saman (Jacq.) Merr.

Mimosaceae Trembesi 2015/11/08 7:36:09

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Alstonia scholaris (L.) R. Br.

Apocynaceae Lame 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Amorphophallus variabilis Blume

Arecaceae Ileus 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Artocarpus heterophyllus Lam.

Moraceae Nangka 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Coffea arabica L. Rubiaceae Kopi 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Gliricidia maculata H. B. & K.

Papilionaceae Gamal 2015/11/08 8:22:08

Page 110: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Mangifera indica L. Anacardiaceae Mangga 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Melochia umbellata (Houtt.) Stapf.

Sterculiaceae Bintinu 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Paraserianthes falcataria (L.) Nielson

Mimosaceae Jengjen 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Samanea saman (Jacq.) Merr.

Mimosaceae Trembesi 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Senna siamea (Lam.) Irwin & Barneby

Caesalpiniaceae Johar 2015/11/08 8:22:08

D31 Kragilan, Serang Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi rawa air tawar pamah

Hutan tepi sungai (riparian) pamah

Vitex glabrata R. Br. Verbenaceae Laban 2015/11/08 8:22:08

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Echinochloa crus-galli (L.) Beauv.

Mimosaceae 2015/11/08 10:17:23

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Ipomoea digitata L. Convolvulaceae 2015/11/08 10:17:23

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Lannea coromandelia (Houtt.) Merr.

Anacardiaceae 2015/11/08 10:17:23

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Mimosaceae Lamtoro 2015/11/08 10:17:23

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Samanea saman (Jacq.) Merr.

Mimosaceae Trembesi 2015/11/08 10:17:23

D4 Bojonegara, Serang

Dataran Fluvial Jawa

Vegetasi air masin

Hutan pantai

Sesbania sericea (Willd.) Lmk

Papilionaceae 2015/11/08 10:17:23

D5 Bojonegara, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi - Raung

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro

Poaceae Awi temen 2015/11/08 10:39:17

D5 Bojonegara, Serang

Pegunungan Vulkanik Jalur Gunung Karang - Merapi -

Vegetasi savanna monsun

Savanna monsun

Lannea coromandelia (Houtt.) Merr.

Anacardiaceae 2015/11/08 10:39:17

Page 111: BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN 2015 Akhir... · LAPORAN AKHIR Penyusunan Kajian Penetapan Ekoregion Provinsi Banten KATA PENGANTAR ... Vulkanik Denudasional tersusun

Raung