BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenulisan laporan praktik ini disusun berdasarkan kegiatan kerja praktik di Dinas Komunikasi dan Informasi yang dimulai pada tanggal 2 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2010. Kebijakan link and match yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional merupakan upaya dari pihak pemerintah untuk menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja (industri) dalam rangka memberikan sumbangan yang lebih besar dan sesuai (menjadi partner in progress) bagi pembangunan bangsa dan negara. Dan juga sebagai bentuk realisasi dari kebijaksanaan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan perguruan tinggi dan untuk mendukung kerjasama antara pihak industri dengan perguruan tinggi.Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi jawa timur merupakan satuan kerja perangkat daerah di bidang komunikasi dan informatika melaksanakan tugas pokok dan fungsi penyebarluasan informasi, pengembangan dan pemberdayaan TIK serta pengendalian layanan jasa Pos dan telekomunikasi dituntut mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara transparan dan akuntabel.

Dengan pelayanan tersebut upaya pemerataan informasi dan pemenuhan hak publik masyarakat akan informasi dan komunikasi dapat dilaksanakan dengan optimal, sehingga diharapkan masyarakat lebih berdaya dalam memperoleh dan memanfaatkan informasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraannya. Sedangkan bagi jajaran pemerintah akan terwujud di dalam mengimplementasikan e-government dalam rangka mewujudkan good governance.

Dewasa ini perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi berkembang sangat cepat sekali, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia. Teknologi serat optik (fiber optic) ini akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi, terutama dalam hal komunikasi data. Serat optik (fiber optic) adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan tingkat keandalan (performance) yang tinggi. Berbeda dengan media transmisi lainnya, maka pada teknologi serat optik (fiber optic) ini gelombang pembawanya tidak lagi merupakan gelombang elektromagnet (microwave) atau listrik, akan tetapi merupakan sinar atau cahaya laser.Saat ini hampir sebagian besar perusahan baik swasta maupun pemerintah menggunakan teknologi serat optik. ini untuk membangun jaringan komunikasinya, terutama untuk jaringan komunikasi data dan biasanya digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan mereka. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi.Sistem telekomunikasi ini sebenarnya sudah diteliti sejak lama, tetapi karena banyaknya kesulitan atau hambatan yang timbul terutama di dalam usaha menghilangkan kotoran dalam pembuatan serat optik. Kotoran di dalam serat optik dapat mengakibatkan rugi-rugi transmisi dan dispersi yang tidak sempurna.

Sebagaimana namanya maka serat optik dibuat dari gelas silika dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Yang terpenting dalam pembuatan fiber optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, permasalahan yang diambil untuk bahan praktek industri ini adalah memahami spesifikasi perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam pemasangan serat optik dan bagaimana cara pemasangan kabel serat optik.C. Batasan MasalahDalam penyusunan laporan ini sesuai dengan judul yang diambil yaitu Cara Penyambungan Serat Fiber Optik Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Jawa Timur, maka penulisan laporan ini dibatasi pada pengenalan serat optik dan cara penyambungan kabel serat optik.

D. TujuanDalam kurikulum yang ada di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), khususnya pada Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Program Pendidikan Elektronika Komunikasi, praktik industri merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa guna melengkapi persyaratan pada tahap sarjana sebanyak dua sks. Selain itu tujuan dilaksanakannya praktik industri adalah:

a. Memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang serat optik.b. Menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengetahui fakta dan aplikasi serat optik, yang sinergis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapatkan di bangku kuliah.

c. Mengembangkan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan kemampuan profesi melalui penerapan ilmu latihan kerja dan pengamatan teknik yang diterapkan di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur.d. Mengembangkan hubungan yang baik antara pihak perguruan tinggi khususnya Universitas Negeri Surabaya dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur.

E. Metodologi

Adapun metode yang dipakai dalam pembahasan laporan Praktek Industri ini meliputi:

1. Observasi langsung

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pelaksanaan kerja terhadap kegiatan-kegiatan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur.

2. Studi Literatur

Metode mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memperolehnya dari buku-buku, artikel yang tersedia di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur maupun buku Pelatihan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur.

3. Dokumentasi

Kegiatan mencatat dan membuat ringkasan berdasarkan presentasi dari mentor (petugas) di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur.

4. Wawancara dan Diskusi

Wawancara dan diskusi dengan mentor di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur untuk mengetahui segala hal mengenai obyek bahasan secara umum dari sisi pengguna atau pengetahuan tentang obyek dipandang dari sisi pengguna.

F. Manfaat

Adapun manfaat dari praktek industri ini adalah sebagai berikut:a. Menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja.

b. Mempererat kerjasama antara dunia pendidikan dengan instansi yang terkait (UNESA dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur).

c. Mahasiswa dapat mempelajari tentang serat optik dan cara penyambungannya.

1